Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ANALISIS TINDAKAN

FOTOTERAPI

BURHAN NURDIN
220112200020
KELOMPOK 4

Departemen Keperawatan Anak Fakultas Keperawatan


Universitas Padjadjaran
2020
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa tugas yang

dikumpulkan adalah hasil karya saya sendiri, bukan contekan, dan belum pernah

diserahkan untuk penugasan mata kuliah lain. Jika saya terlambat mengumpulkan

tugas, maka saya bersedia diberi penalti sesuai dengan lama keterlambatan yang

tertera pada rubrik penilaian di buku panduan, kecuali sudah mendapatkan

persetujuan koordinator.

Tanggal : 09 / Oktober / 2020

Nama Lengkap : Burhan Nurdin

Tanda Tangan :
BAB I
PENDAHULUAN

Berdasarkan video yang saya lihat saya dapat uraikan dalam video pertama

memperlihatkan seorang bayi yang sedang dilakukan foto terapi karena penyakit

kuning dimana sang ayah menjelaskan ciri – ciri dimana bayi yang memiliki

penyakit kuning ini bisa lihat dari mata dan kulitnya yang berwarna kuning. Sang

ayah pun lenjut mengatakan jika terlihat demikian segera dilakukan seperti bayi

ny yaitu dilakukan fototerapi agar kadar bilirubinnya turun kenilai normal dengan

sang bayi terlentang dan diberi sinar biru dengan menggunakan popok dan

penutup mata, dan video pun selesai.

Dalam video ke dua untuk uraniannya menjelaskan salah satu alat fototerapi

yaitu blue light yang dimana pertama – tama menjelaskan pengertian alat yang

dimana blue lihght adalah alat fototerapi yang digunakan untuk terapi pada bayi

yang menderita penyakit kuning atau hiperbilirubin. Tujuan diberi terapi blue

light ini adalah untuk mengendalikan kadar bilirubin agar tidak terjadi ketinggian

kadar bilirubin.

Selanjutnya dalam video menjelaskan prinship kerja alat, yang dimana cara

akerjanya memberikan cahaya secara langsung dalam waktu tertentu, cahaya yang

digunakan adalah cahaya blue light dengan panjang gelombang sekitar 450

sampai 460 nano meter dengan keadaan bayi ditutup mata dan kelaminnya dengan

bahan yang tidak tembus cahaya.

Dalam perawatan alat kita dapat mengganti lampu blue light dengan lampu

neon, karena pada bayi sianosis, bayi biru, atau kekurangan oksigen tidak dapat

mendiagnosa atau tidak ada diagnosa hiperbilirubin. Kita dapat mengganti lapu

blue light dengan lampu neon. Dilanjut dengan pengoprasian ala, yang pertama
pastikan kabel tersambung ke pusat listrik lalu tekan tombol on kemudian atur

timer yang di inginkan dan tekan enter untuk melakukan pengoprasian.

Saat pengoprasian mata dan kelamin bayi ditutup dengan alat yang tidak

tembus cahaya agar tidak terjadi kebutaan dan kemandulan. Selama proses terapi

blue light 6 jam sekali bay dibalik agar proses terapi rata keseluruh badan bayi.

Pastikan suhu dalam alat kisaran 36 sampai 37 derajat selsius. Kemudian dilanjut

dengan pemeliharaan alat, yang pertama tempatkan alat fototerapi di tempat yang

jauh dari kebocoran air atau tempat lembab yakni untuk mejaga alat dari

kegagalan atau membahayakan dalam keselamatan kerja.

Yang ke dua Jaga kondisi alat supaya tetap bersih dan lakukan pengecekan

secara rutin pada bagian – bagian alat terutama pada bagian – bagian yang

memerlukan perawatan khusus seperti lampu terapi. Selanjutnya lakukan

pengecekan ulang pada komponen – komponen pendukung seperti timer dan

kesetabilan tegangan. Selanjutnya jika alat sudah dipakai pastikan alat dalam

keadaan off, dan yang ke lima apabila ada kerusakan di lampu fototerapi maka

gantilah lapu menggunakan sarung tangan agar tidak terbentuk bayangan pada

lampu lain.

Setelah itu dalam video menjelaskan efek samping dari penggunaan blue

light yaitu adalah: alergi, penyakit kulit, dan kehitaman pada kulit bayi dan

sifatnya tidak permanen mungkin karena panas dari efek terapi. Untuk itu mereka

menyarankan untuk melakukan konsultasi pada ahli. Dan video pun selesai
BAB II
ANALISIS TINDAKAN

Berdasarkan analisis saya video pertama, untuk tidakan yang dilakukan

adalah fototerapi dimana anak diberikan teraapi cahaya menggunakan blue light

dan mata ditutup serta genetalia menggunakan popok itu sesuai dengan standar

keamanan yang ada cuman sayangnya dalam video tidak menjelaskan tatacaranya

bagaimana serta berapa lama bayi diberikan terapi tersebut.

Serta untuk video kedua sudah menjelaskan apa yang tidak ada di video

pertrama serta menjelaskan bagai mana perawatan alat fototerapinya dan

bagaimana perosedur penggunaanya juga menyampaikan kenapa anak harus di

tutup mata dan kealminnya yaitu agar tidak mengalami kebutaan dan impoten atau

kemandulan.kedua video ini saling melengkapi satu sama lain dimana di video

kedua tidak ada bayinya dan di video pertama tidak ada prosedurny.
BAB III
PEMBAHASAN
Phototherapy adalah suatu alat dengan menggunakan penyinaran sinar

dengan intensitas tinggi. Fungsi alat phototherapy adalah untuk pengobatan atau

terapi sinar pada bayi yang terkena penyakit kuning. Penyakit ini disebabkan oleh

adanya penimbunan bilirubin di bawah jaringan kulit atau selaput lendir yang

ditandai dengan warna kuning yang terlihat pada kulit atau di bawah selaput

lendir. Prinsip alat phototherapy adalah dengan memberikan sinar pada kulit bayi

secara langsung dalam jangka waktu tertentu, dengan jarak penyinaran kurang

lebih 45 cm.

Phototherapy yang biasa digunakan saat ini dilengkapi dengan penyinaran

yang berfungsi untuk menyinari seluruh bagian bayi atau pasien. Namun, alat

yang ada saat ini memiliki kekurangan yaitu tidak adanya sensor suhu yang

berfungsi untuk memantau suhu bayi atau pasien selama proses penyinaran

berlangsung. Pada saat penyinaran suhu tubuh bayi dipertahankan sekitar 36-37ºC

(suhu ketiak). Apabila suhu berada di bawah 36ºC maka bayi akan mengalami

hipotermi/kedinginan. Gejala awal hipotermi apabila suhu di bawah 35ºC atau

kedua kaki dan tangan teraba dingin.

Bila seluruh tubuh bayi terasa dingin maka bayi sudah mengalami hipotermi

sedang (suhu 32-35ºC). Disebut hipotermi berat apabila suhu bayi kurang dari

32ºC. Apabila suhu lebih dari 37ºC maka bayi akan mengalami

hypertermi/kepanasan. Gejala hypertermi yaitu suhu badannya tinggi, terasa

kehausan, mulut kering-kering, lemas, anoreksia (tidak selera makan), nadi cepat

dan pernafasan tidak teratur. Berdasarkan hasil rumusan yang ada, maka

dirancang alat phototherapy dilengkapi dengan sensor suhu yang berfungsi


memantau suhu bayi selama proses penyinaran. Oleh karena selama waktu

penyinaran berlangsung, suhu bayi atau pasien akan tetap terpantau.


BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpluan

Berdasarkan video yang saya analisis adalah fototerapi ini penting dilakukan

terutama kepada bayi yang mengalami hiperbilirubin dan penggunaanya sesuai

dengan kebutuhan atau hasil konsultasi dengan ahli. Dan alat fototerapi ini harus

dijaga juga dilakukan perawatan khususnya dalam perawaatan lampu agar waktu

dipakai bisa bekerja dengan baik.

B. Saran

bagi tindakan keperawatan anak adalam lebih memperhatikan agar safety

dalam melakukan fototerapi baik bagi bayi juga bagi perawat dimana bagi bayi

dilakukan penutupan mata dan alat kelamin dan perawat menggunakan alat

pelindung diri juga memperhatikan atau melakukan tindakan sesuai dengan

Standart Oprasional Prosedur yang ada.


DAFTAR PUSTAKA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/6876/BAB%20I.pdf?
sequence=6&isAllowed=y

LINK VIDEO
https://www.youtube.com/watch?v=2qJ5ZTzt3pg
https://www.youtube.com/watch?v=d0KaBZTWIy8

LAMPIRAN
Kegiatan hari ke – 1

Anda mungkin juga menyukai