Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN

KECAMBAH PADA TANAMAN KACANG HIJAU


Karya Tulis
Diunjuk sebagai salah satu persyaratan mengikuti
Ulangan Kenaikan Kelas

Oleh:
Elsina Irianti Pahabol
Kelas/Program: IPA
No.Induk :

SEKOLAH MENENGAH ATAS SANG TIMUR


JLN. BATIKAN NO 7
YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya tulis ini telah disetujui dan dinyatakan layak untuk diuji

Yogyakarta, 21 November 2016

Menyetujui

Pembimbing Materi Pembimbing Teknis

(Yoseph Sandhi Murdani S.SI ) ( Elisabet Sri Hartati S.Pd)


HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui pada tanggal ……… dan disahkan pada tanggal…..

Mengesahkan
Kepala Sekolah

( Dra.TH.Retno Hartutiningsi)
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan petunjuk dan kekuatan sehingga Makalah PKN tentang,“ Pengaruh
Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Kecambah Pada Tanaman Kacang Hijau”
dapat terselesaikan.
Proposal penelitian ini disusun dan dibuat berdasarkan materi-materi yang
ada. Tugas ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan siswa
dalam mengetahui jenis air yang baik untuk pertumbuhan pada tanaman kacang hijau
yang maksimal.
Dalam penyusunan proposal penelitian ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi
oleh penulis. Namun kelancaran dalam penyusunan proposal penelitian  ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan dan bimbingannya sehingga kendala-kendala
yang dihadapi dapat teratasi, Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada : Pa guru bidang studi BIOLOGI, Bapak Yoseph Sandhi Murdani yang telah
memberikan petunjuk dalam bidang materi,dan juga penulis mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Elisabet Sri Hartati S.Pd yang telah membimbing penulis
dalam bidang teknis  Sehingga proposal penelitian ini dapat terselesaikan .
Semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, penulis juga juga berharap kritik dan saran
dari pembaca atas segala kekurangan dalam penulisan proposal penelitian ini.

Yogyakarta, 28 November 2016

Penulis(Elsina Irianti Pahabol)


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………… I
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………..II
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………..III
LEMBAR PERSEMBAHAN ………………………………………..IV
KATA PENGANTAR………………………………………………...V
DAFTAR ISI………………………………………………………….VI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah……………………………….........1
B.Rumusan Masalah…………………………………………...2
C.Tujuan Penelitian……………………………………………3
D.Pembatasan Masalah………………………………………...4
E.Manfaat Penelitian…………………………………………...5
F.Hipotesis……………………………………………………..6
G.Metode Penelitian……………………………………………7
H.Sistematika Penyajian………………………………………..8
BAB II LANDASAN TEORI
A.Kacang Hijau………………………………………………..9
B.Pertumbuhan dan Perkembangan …………………...……..10
C.Faktor Internal dan Eksternal……………………………….11
D.Peranan Air………………………………………………….12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.Populasi dan Sampel Penelitian…………………………….13
B.Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian…………………14
C.Metode dan Alat Pengumpul Data………………………......15
D.Metode Analisa Data………………………………………...16
BAB IV Sajian dan Analisa Data……………………………..17
BAB V Penutup………………………………………………18
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kacang hijau atau  Phaseolus aureus  berasal dari famili Fabaceae alias
polong-polongan. Kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan. Kandungan proteinnya cukup tinggi  dan merupakan sumber mineral
penting, seperti kalsium dan fosfor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu,
kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh sehingga aman dikonsumsi
oleh orang-orang dengan masakan obesitas.
Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif mudah termasuk tanaman
yang relatif mudah untuk ditanam karena tidak tergantung pada iklim tertentu.
Dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor eksternal seperti air dan mineral,
kelembaban, suhu serta cahaya, kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman adalah air. Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di
dalam hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa
memerlukan air.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
kacang hijau adalah air. Pemberian jenis air yang berbeda akan menghasilkan
pertumbuhan yang berbeda pula. Berdasarkan hal tersebut kelompok kami pun
tertarik untuk meneliti jenis air yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang
hijau. Dalam penelitian ini kami menggunakan air ledeng (PAM), air sumur, air hujan
dan air ledeng. 
B. Rumusan Masalah
1.Adakah perbedaan pertumbuhan pada kacang hijau yang diberi air ledeng, air
cucian beras, air hujan?
2.Bagaimanakah pengaruh pemberian air cucian beras terhadap pertumbuhan
kecambah pada tanaman kacang hijau?
3.Apakah jenis air yang baik bagi pertumbuhan kecambah pada tanman kacang
hijau?
C.Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh
berbagai jenis air pada proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
kacang hijau. 
D.Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, saya akan mengamati tentang pengaruh jenis


air terhadap pertumbuhan kecambah pada tanaman kacang hijau. Jenis
air yang saya gunakan dalam percobaan ini adalah air PAM,air cucian
beras, dan air got.Proses pertumbuhan yang saya amati pada kacang hijau
yaitu dari awal pertumbuhan kecambah hingga muncul daun.Pada
percobaan ini saya tidak mengamati pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan kecambah pada tanaman kacang hijau.
E.Manfaat penelitian
Manfaat Penelitian Bagi orang lain :
1.Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh
berbagai jenis air bagi tumbuhan, khususnya kacang hijau.
2.Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui jenis air
yang baik bagi pertumbuahan kacang hijau.
Manfaat Penelitian Bagi diri sendiri :
1.Mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan perkecambahan 
F.Hipotesis
Pemberian jenis air yang berbeda pada biji kacang hijau dapat menyebapkan
perbedaan pertumbuhan pada tanaman kacang hijau.
G.Metode penelitian
Metode penelitian yang saya gunakan dalam penelitian ini ,melalui metode
percobaan dan observasi.
H.Sistematika Penyajian

Sistematika penyajiannya yaitu pada bab pertama berisi


pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah,rumusan
masalah,tujuan penelitian,pembatasan masalah, manfaat penelitian
,hipotesis,metode penelitian dan sistematika penyajian.
Pada bab kedua berisi landasan teori yang memuat tentang
pengenalan terhadap tanaman kacang hijau,Pertumbuhan dan
perkembangan pada tanaman kacang hijau,Faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi pertumbuhan kecambah pada tanaman kacang
hijau,Peranan air bagi pertumbuhan pada tanaman kacang hijau .
Pada bab ketiga memuat metodologi penelitian yaitu berisi tentang
populasi dan sampel penelitian serta waktu dan tempat penelitian dan
metode analisa data., Populasinya ialah tanaman jagug dan sampelnya
beberapa bibit jagung unggulan. Waktunya pada hari senin 13 maret
2017 bertempat di asrama putri sang timur.Metode yang digunakan
dalam menganalisa data ialah berdasarkan metode observasi.
Pada bab keempat memuat tentang sajian data berupa tabel hasil
pengamatan pada tanaman kacang hijau, serta gambar dari hasil
pengamatan tersebut.Adapula analisa data yang membahas tentang tabel
hasil pengamatan tersebut sesuai dengan teori yang ada.
Pada bab kelima berisi penutup. Pada bagian penutup memuat
tentang kesimpulan dari hasil analisis tersebut ,serta saran yang berkaitan
dengan materi KIR tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Pengenalan Objek(Kacang Hijau)
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur
pendek(kurang lebih 60 hari).Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini
diklasifikasikan seperti berikut ini:
Kingdom                        :  Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom                   : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi                   : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                              : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                              : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas                       : Rosidae
Ordo                               : Fabales
Famili                             : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus                             : Phaseolus
Spesies                           : Phaseolus radiatus L.
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi,
antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian
utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau
dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya
berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna
daunnya hijau muda sampai hiaju tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning,
tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk
sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm
dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan
setelah tua berwarna hitam atau coklat.
B.Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tanaman Kacang Hijau
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel
secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Sedangkan
perkembangan merupakan proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi
tertentu yang mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat
dihitung) dan irreversible.
Pertumbuhan pada tanaman melalui tiga tahap, yaitu perkecambahan,
pertumbuhan primer, dan pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam biji dan berakhir masa
dormasi pada biji atau ditandai dengan munculnya akar dan batang pertama kali.
Perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu perkecambahan hypogeal dan epigeal.
Perkecambahan pada tanaman kacang hijau termasuk kedalam perkecambahan
epigeal, yaitu pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebaban kotiledon
dan plumula keluar ke atas tanah.
Kemudian, tahap pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer merupakan
pertumbuhan pada embrio, ujung batang, dan ujung akar. Selanjutnya, tahap
pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan aktifitas kambium yang
membentuk xylem sekunder dan floem sekunder.
C.Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tanaman Kacang Hijau
A. Faktor Internal yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan pada
Tumbuhan
Faktor dalam yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
ada dua, yaitu gen dan zat pengatur tumbuh (hormon). 
* Gen
Faktor penurunan sifat pada keturunan terkandung di dalam gen. Informasi genetik
pada gen mengendalikan terbentuknya sifat penampakan secara fisik (fenotip) melalui
interaksinya dengan faktor lingkungan.
* Zat Pengatur Tumbuh (Hormon)
Zat pengatur tumbuh (hormon) pada tanaman ialah senyawa organik yang dalam
jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat, dan mengubah proses fisiologis
tumbuhan. Pada konsentrasi tertentu hormon dapat memacu pertumbuhan, tetapi pada
konsentrasi yang tinggi dapat menekan pertumbuhan.
Macam-macam hormon sebagai berikut:
1) Auksin
Auksin mula-mula ditemukan oleh Darwin,bdengan percobaan pengaruh penyinaran
terhadap koleoktil. Auksin adalah hormon yang berperan merangsang pembelahan sel
dan pengembangan sel. Hormon auksin/IAA memiliki sifat menjauhi cahaya.
Hormon ini diproduksi pada ujung tunas akar dan batang. Pengaruh hormon auksin
dalam konsentrasi yang berbeda pada bagian tubuh tanaman mengakibatkan
terjadinya pertumbuhan yang tidak seimbang. Bagian yang mengandung auksin lebih
banyak memiliki kecepatan tumbuh yang lebih besar. Adapun bagian yang
kekurangan akan mengalami pertumbuhan lebih lambat. Jika ini terjadi pada pucuk
batang, terjadi pembengkokan arah pertumbuhan.
Pengaruh auksin terhadap perkembangan sel memperlihatkan bahwa auksin dapat
menaikkan tekanan osmotik, meningkatkan permeabilitas sel terhadap air,
menyebabkan pengurangan tekanan pada dinding-dinding sel, meningkatkan sintesis
protein, meningkatkan plas-tisitas, mengembangnya dinding sel.
Dilihat dari segi fisiologi, hormon auksin berpengaruh
pada:
a) pengembangan sel; 
b) fototropisme; 
c) geotropisme;
d) pertumbuhan akar;
e) partenokarpi;
f) pembentukan batang.
2) Giberelin
Giberelin merupakan jenis hormon yang mula - mula ditemukan oleh Kuroshawa dari
Jepang. Hormon ini berpengaruh terhadap sifat genetik, pembungaan, penyinaran,
dan mobilisasi karbohidrat selama perkecambahan. Hormon ini berperan dalam
mendukung perpanjangan sel, aktivitas kambium mendukung pembentukan RNA
baru, dan sintesis protein.

3) Sitokinin
Sitokinin ditemukan oleh Kinetin. Sitokinin berfungsi untuk:
a) merangsang pembelahan sel;
b) merangsang pembentukan tunas;
c) menghambat efek dominasi apikal oleh auksin pada batang;
d) mempercepat pertumbuhan memanjang.

4) Etilen
Dalam keadaan normal, etilen akan berbentuk gas dan berperan apabila terjadi
perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. Hormon ini berperan pada proses
pematangan buah. Hubungan etilen dengan auksin yaitu etilen memengaruhi
pembentukan protein yang diperlukan dalam aktivitas pertumbuhan.

5) Inhibitor
Inhibitor adalah zat yang menghambat pertumbuhan pada tanaman inhibitor. Sering
dijumpai pada proses perkecambahan, pertumbuhan pucuk, atau dalam dormansi.
Beberapa jenis inhibitor yaitu asam absisat dan plant growth retardant. Asam absisat
terdapat pada daun, batang, akar, umbi, tunas, buah, dan endosperm. Zat ini
mempunyai fungsi berlawanan dengan auksin, giberelin, dan sitokinin. Plant growth
retardant adalah inhibitor yang berlawanan dengan kegiatan giberelin pada
perpanjangan batang.
  
B. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Tumbuhan
Faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor
lingkungan, misalnya nutrisi, air, cahaya, suhu, dan kelembapan.
* Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi
dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama
pertumbuhan. Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan
kation, sebagian lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah
yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg). Adapun unsur-
unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn,
Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur - unsur tersebut tidak terpenuhi, akan
mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi. Defisiensi mengakibatkan
pertumbuhan menjadi terhambat.
* Air
Air berperan di dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan. Air
dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan
dan sebagai medium reaksi enzimatis. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar
enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme.
Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses
osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari
protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.
* Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung
berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung
dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap
dan terang. Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang
ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak
berkembang, dan batang tidak kukuh. Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan
lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau.
Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan.
Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun
menjadi pucat.

* Suhu
Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim.
Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan.
Suhu yang paling baik untuk pertumbuhan disebut suhu optimum (100–380C).
* Kelembapan
Tanah dan udara yang lembap berpengaruh terhadap pertum-buhan. Pada keadaan
lembap, banyak air yang diserap oleh tumbuhan dan sedikit penguapan yang terjadi
sehingga meng-akibatkan pertumbuhan menjadi cepat. Akibat pemanjangan sel-sel
yang cepat, tumbuhan bertambah besar. Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat
kecil karena transpirasi yang kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air,
tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar.

D. Peranan Air bagi Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tanaman kacang


Hijau
Air (H2O) adalah cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau yang
terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan,yang secara
kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan salah satu faktor
yang dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa dormansi biji.
Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya
ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek
yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan
biji melunak. Proses ini murni fisik.
Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan awal.
Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Selain
itu masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim
merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa,
selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah
menjadi asam – asam amino. Senyawa glukosa masuk ke dalam proses metabolisme
dan dipecah menjadi energi dan senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh
Asam – asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi menyusun struktur
sel dan enzim – enzim baru. Asam – asam lemak terutama dipakai untuk menyusun
membran sel.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif
melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula
makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya
pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi
embrio untuk dipecah.
Fungsi air untuk tumbuhan adalah :
a) Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah dan
membesar.
b) Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji.
c)  Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi glukosa.
d)  Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.
Bila tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kering dan kekurangan nutrisi
karena tidak ada yang mengangkut nutrisi itu. Tetapi jika kelebihan air juga tidak
baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan
akan mati.
Air sumur mengandung banyak mineral yang baik untuk tanaman, air sumur juga
tidak mengandung antibiotik sehingga tidak membunuh mikroba yang ada pada
media tanam, yang bertugas sebagai dekomposer, pengurai, pelarut hara, pemfiksasi,
dan mikoriza.
Utamanya H2O, mencapai 99.9 persen massa. Sisanya bisa bermacam-macam,
dari asam sulfat, asam nitrat, dan senyawa asam lainnya yang bisa berasal dari
industri atau ledeng berapi. Bisa juga karbon dalam bentuk abu ringan (fly ash) yang
berasal dari industri atau ledeng berapi. Bisa juga silica.
Air PAM mengandung sedikit mineral karena sudah mengalami proses filtrasi
dan pengendapan, air PAM juga mengandung antibiotik sehingga membunuh
mikroba pada media tanam, selain itu terdapat juga mengandung klorin yang akan
meracuni kandungan yang ada di dalam tanah.

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

A.Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi : Tanaman Kacang- kacangan
Sampel : Kacang Hiaju
B.Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu Penelitian : Senin,6 Maret 2017 – Minggu, 12
Maret 2017
Tempat penelitian : Asrama putri sang Timur
C.Metode dan Alat Pengumpul Data
1.Metode : Observasi dan Percobaam
2. Alat Pengumpul Data : Hasil pengamatan dan
Analisa data
D.Metode Analisa Data
Metode yang diambil penulis dalam menganalisa
data adalah melalui metode observasi .Dengan cara
,Setelah data hasil pengamatan terkumpul,kemudian
penulis akan menganalisanya berdasarkan teori yang ada.

BAB IV
SAJIAN DAN ANALISIS DATA
A.Variabel
1.Variabel bebas   :berbagai jenis air (air hujan, air cucian beras,air ledeng)
2.Variabel terikat : jumlah daun dan tinggi batang
3.Variabe kontrol  : disiram sehari sekali
B.Alat dan Bahan
1.      Penggaris 6.Kertas
2.      Gayung 7.Air ledeng,air hujan,dan air cucian beras.
3.      kapas 8.Biji Kacang Hijau
4.      Lidi 9.Lem
5. Gunting 10.Spidol Warna
C.Menentukan Langkah Kerja
1.Menyiapkan 3 Botol Kleo
2.Memberi nama tiap botol kleo menggunakan kertas yang telah diberi lem
3.Menanam biji kacang hijau sebanyak 5 biji pada masing-masing botol kleo.
4.Memberi nama tiap biji dengan menggunakan lidi yang salah satu bagian ujungnya
di tempel kertas dengan nama 1 untuk biji yang pertama, 2 untuk biji yang kedua dan
seterusnya hingga biji kelimah yang kemudian menancapkan lidi tersebut pada salah
satu sisi biji kacang hijau yang baru saja di tanam.
5.Menyiram ke 3 botol kleo yang telah berisi kapas dan biji tanaman kacang hijau
dengan air ledeng,air hujan dan air cucian beras.
6.Meletakkan semua botol pada suatu tempat yang memiliki intensitas matahari yang
cukup.
7.Mengukur panjang total dari setiap kecambah yang terdapat pada ke empat
keranjang satu persatu hingga hari ke 7.
8.Mencatat hasil pengamatan dan membuat laporan dari hasil pengamatan tersebut.
Cara Pengambilan data 1.      Diukur setiap 1 hari sekali setiap pukul 20.00 dalam
waktu 1 Minggu
D. Cara Pengambilan Data
    Diukur setiap 1 hari sekali setiap pukul 20.00 dalam waktu 1 Minggu.
E. Tabel Hasil Pengamatan Pada Perlakuan Air Ledeng

Kecambah Panjang Batang Hari ke (cm) Kecepatan


No ke pertumbuhan
(perkecambah)
1 2 3 4 5 6 7

1 1 0,2 0,2 1,1 0 0 0,1 0,1 1,6 m/s

2 2 0,1 0,2 0,6 0,1 0,2 0,1 0 1,3m/s

3 3 0,8 0.2 0,3 0,1 0,1 0,1 0,1 1,6m/s

4 4 0,7 0,2 0,6 0,5 0,5 0,2 0,1 2,7m/s

5 5 0,4 0,6 1 1,5 2 2,1 2,3 3.2m/s

Gambar Hasil Penagamatannya


G. Tabel Hasil Pengamatan Pada Perlakuan Air Hujan

Kecambah Panjang Batang Hari ke (cm) Kecepatan


No ke pertumbuhan
(perkecambah)
1 2 3 4 5 6 7

1 1 0,8 0,4 0,3 0 0 0,1 0,1 1,6m/s

2 2 1 0,4 1,8 0,3 0,5 0,2 0,3 4,2m/s

3 3 0,9 0,4 0,5 0,2 0,1 0,1 0,2 2,2m/s

4 4 0,5 0,3 0,2 0,2 0,2 0 0,1 1,4m/s

5 5 0 0,1 0,1 0,1 0-,2 0 0 0,5m/s

Gambar Hasil Pengamatannya


H. Analisis Data
Berdasarkan Hasil pengamatan , penulis menganalisis bahwa air
yang cocok bagi pertumbuhan pada tanaman kacang hijau adalah air
hujan. Sebap air hujan memiliki kandungan nitrogen yang baik untuk
pertumbuhan tanaman.Karena nitrogen ini sangat penting bagi proses
metabolisme tumbuhan , penyusunan protein, dan salah satu unsur
penyusun DNA.
Sedangkan air cucian beras tidak terlalu baik untuk pertumbuhan
pada tanaman kacang hijau. Karena sebenarnya , kandungan nutrisi
pada beras terletak pada kulit arinya.
Kemungkinan besar kandungan nutrisi tersebut sudah habis
ketika proses penggilingan sehingga ketika beras tersebut dicuci ,lalu
airnya diberikan pada tanaman. Pertumbuhan tanaman tidak terlalu
cepat karena kandungan nutrisi pada beras telah habis.
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kesimpulanya , air yang baik bagi pertumbuhan pada tanaman adalah air hujan .
Karena air hujan memiliki kandungan nitrogen yang baik bagi pertumbuhan
tanaman.
B.Saran
a.Sebaiknya air cucian beras yang digunakan untuk meyiram tumbuhan adalah air
cucian beras yang pertama kali dicuci, karena kandungan nutrisi beras terletak
pada kulit arinya dan sebagian besar telah hilang ketika proses penyilingan.
b.Untuk pengukurannya penulis menghimbau agar dilakukan setiap hari.
c.Untuk penelitian ini media yang baik adalah media kapas karena dengan
menggunakan media kapas kita dapat melihat perkecambahan kacang hijau
dengan jelas, dibandingkan dengan media tanah.
C. Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/8013272/KARYA_ILMIAH_PENGARUH_JENIS_AIR_
TERHADAP_PERTUMBUHAN_TANAMAN_KACANG_HIJAU_Kelas_X_TKJ_
B
http://dewahyu-wm.blogspot.com/2013/10/pengaruh-jenis-air-terhadap-
pertumbuhan.html
http://kurniawidyan.blogspot.com/2014/12/karya-ilmiah-pengaruh-jenis-air.html

Anda mungkin juga menyukai