DI SUSUN OLEH
KELOMPOK III :
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
Dasar Profesi dengan judul “Asuhan Keperawatan Colic Abdoemn Pada Tn.
Penulisan laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak,
baik moril maupun materil. Dengan selesainya penyusunan laporan ini, kiranya
Allah SWT akan membalas dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya atas jasa-
ini masih banyak kekurangan baik dari segi bentuk, isi maupun penyusunannya.
Oleh karena itu dengan rendah hati kami menerima semua saran dan kritik yang
Sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT dan akhirnya kami
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ............................................................................................ 3
C. Waktu ............................................................................................. 3
D. Tempat ............................................................................................ 4
NYERI
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi ...................................................................................... 5
2. Anatomi ................................................................................... 6
3. Fisiologi ................................................................................... 9
4. Patofisiologi ............................................................................. 10
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian ............................................................................ 16
ii
2. Diagnosa Keperawatan .......................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 60
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
secara holistik yang mencakup empat aspek yaitu fisik (berhubungan dengan
sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan), dan
lainnya). Secara umum nyeri merupakan suatu rasa yang tidak nyaman, baik
mengalaminya.
Nyeri ialah sensasi yang rumit, unik, universal, dan bersifat individual.
sensasi dan tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya. Hal tersebut
menjadi dasar bagi perawat dalam mengatasi nyeri pada klien. Penyebab
psikis.
1
Ketidaknyamanan yang dirasakan setiap individu masing- masing
Ketidaknyamanan fisik pada individu salah satunya ialah nyeri baik itu nyeri
akut (nyeri yang berlangsung kurang dari 6 bulan) maupun nyeri kronis (nyeri
merespon stimulus. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan asuhan
perawatan 1 Rumah Sakit Bhayangakara Kota Palu. Dengan kasus nyeri ini
keperawatan.
Kolik abdomen adalah rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul
dan bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen atau perut, yang
disebabkan oleh infeksi di dalam organ perut. Faktor penyebab kolik abdomen
adalah konstipasi yang tidak dapat terobati dan gejala klinis kolik abdomen
adalah kram pada abdomen, distensi, muntah, dan adanya nyeri tekan pada
pesat. Kejadian penyakit kolik abdomen terjadi karena pola hidup yang tidak
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kota Palu.
C. Waktu
3
D. Tempat
4
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
tersedia. Nyeri adalah suatu rasa yang tidak aman, baik ringan maupun
berat.
Association for the Study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari
intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau
diprediksi.
intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir
yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan (Asosiasi
Studi Nyeri Internasional); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas
ringan hingga berat hingga akhir yang dapat diantisipasi atau di prediksi.
(NANDA, 2015). Nyeri kronis serangan yang tiba-tiba atau lambat dari
5
intesitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau
2. Anatomi
Nyeri dapat berasal dari dalam ataupun luar sistem saraf. Nyeri
yang berasal dari luar sistem saraf dinamakan nyeri nosiseptif. Sedangkan
bebas pada setiap jaringan tubuh kecuali otak. Stimulus suhu, mekanik,
6
mengeluarkan zat-zat kimia seperti prostaglandin, kinin, dan potassium
Jalur nyeri di sistem saraf pusat terbagi dua menjadi, jalur asendens
dan desendens. Pada jalur asendens, serat saraf C dan A-δ aferen yang
7
ventroposterolateralis talamus. Neuron di thalamus akan memproyeksikan
dan korteks otak depan. Jalur ini terkait dengan respon emosional. Karena
dikendalikan oleh sistem saraf kita. Jika ada stimulasi, maka sistem saraf
menganalisis pesan-pesan ini dan memberitahu kita mana yang sakit dan
sistem ini menyala dan tetap aktif bahkan jika kerusakan jaringan tidak
sistem saraf sensorik akan mengaktifkan struktur jauh di dalam otak kita
8
yang mengendalikan emosi, denyut jantung, dan tekanan darah. Jika
menangis. Hal ini karena anak-anak memiliki kontrol yang minimal atas
3. Fisiologi
a. Reseptor Nyeri
berlebihan.
proteolitik.
9
6) Serabut delta C (panas & terbakar) : Dalam otot, tidak bermielin,
4. Patofisiologi
persepsi nyeri (rasa nyeri yang kita alami). Antara stimulus cedera jaringan
spinal.
ini terutama terjadi di kornu dorsalis medula spinalis, dan mungkin juga
10
terjadi di level lainnya. Serangkaian reseptor opioid ditemukan di kornu
11
Pathway
5. Perubahan Fungsi
a. Activation Stage
Dimulai persepsi nyeri sehingga terjadi reaksi fight of fight. Efek yang
12
b. Rebound Stage
Nyeri hebat tapi singkat. Efek yang terjadi diantaranya yaitu tekanan
c. Adaptation Stage
vasomotor menurun.
6. Pemeriksaan Fisik
nyeri
13
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apa bila ada nyeri tekan di
abdomen.
8. Tindakan Penanganan
a. Penanganan keperawatan
4) Kompres hangat
b. Penanganan medis
1) Pemberian analgesic
2) Plasebo
14
Terapi ini dapat menurunkan rasa nyeri, hal ini karena faktor
15
B. KONSEP KEPERAWATAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN (NYERI)
1. Pengkajian Keperawatan
a. Perilaku non verbal : Beberapa perilaku non verbal yang dapat kita
bawah, dll.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri Akut
16
c. Ansietas
3. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri akut
kriteria Hasil
17
Perubahan frekwensi janung mencari nonfarmakologi
18
orang dan lingkungan)
diamati
menghindari nyeri
Dilatasi pupil
verbal
Gangguan tidur
kriteria Hasil
19
psikospiritual, lingkungan, dan deprivation yang menenangkan
diri kecemasan
Melaporkan kurang puas
Respon Bantu pasien mengenal
dengan keadaan
terhadap situasi yang
Melaporkan kurang senang
pengobatan menimbulkan kecemasan
dengan situasi tersebut
Control gejala
20
Gelisah Status Dorong pasien untuk
mengganggu
c. Ansietas
Hasil
21
sering kali tidak spesifik Klien mampu menenangkan
hal ini merupakan isyarat menungkapkan dan prosedu dan apa yang
22
tremor tangan - Bantu pasien
keringat menimbulkan
- Gemetar kecemasan
- Anoreksia mengungkapkan
- Parasimpatik kecemasan
- Nyeri abdomen
- Penurunan TD
- Diare, mual
- Letih, gangguan
tidu
- Kognitif
- Kesulitan
berkonsentrasi
- Melamun
- Cenderung
23
menyalahkan orang
lain
Faktor yang
berhubungan
- Infeksi
- Stress, ancaman
kematian
- Kebutuhan yang
tidak dipenuhi
- Penyalahgunaan zat
24
BAB III
No register : 090086
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. M
Umur : 19 thn
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Siswa
Agama : Islam
Suku : Kaili
25
Nama : Ny. F
Umur : 54 tahun
Pndidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Suku : Kaili
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama
26
P : Klien mengatakan nyeri perut dirasakan sudah 1 bulan yang lalu,
yang berat
(50 mg) /IV, Ondancentron 1 amp (4mg) /IV, Ketorolac 1 amp (30
mg)/IV.
Klien anak ke-2 dari 2 bersaudara, ayah dan ibu klien masih hidup.
Kakek dan nenek klien sudah meninggal dari pihak ayah maupun ibu.
Genogram 3 generasi
27
Keterangan :
Laki-laki : Menikah :
Perempuan : Keturunan :
Klien : Meninggal : X
obat-obatan.
C. Pemeriksaan Fisik
3. Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
RR : 22 x/menit
N : 91 x/menit
SB : 37,5 OC
kelainan / gangguan )
a. Mata
28
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada mata dan tidak ada
edema palpebra
b. Mulut
c. Abdomen
pada perut
d. Integumen :
29
pucat, tidak terdapat lesi pada kulit, kulit tampak
kering
bermsalah)
tim Gizi.
600cc)
Eliminasi
BAB Klien BAB 2-3 hari sekali. Klien BAB 1-2 hari sekali,
30
BAK Klien BAK 4-5 kali/hari, BAK 2-3 kali/hari, Klien
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
2. USG Abdomen
Kesan :
- Susp appendicitis
- Slight Hepatosplenomegaly
- Fatty Liver
31
E. Terapi / tindakan
Terapi Indikasi
peradangan
lambung berlebih
32
KLASIFIKASI DATA
tusuk pucat
33
ANALISA DATA
berat Kelas :1
ditusuk-tusuk viseral
hilang timbul
DO
kesakitan
34
abdomen terdapat Susp
appendicitis, Slight
Hepatosplenomegaly and
Fatty Liver
- TTV :
TD : 110/70 mmHg
RR : 22 x/m
N : 91 x/m
SB : 37,5 0c
DO organ
35
konjungtiva pucat ketidakseimbangan
- TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 91 x/m enit
RR : 22 x/menit
SB : 37,50c
36
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
TUJUAN DAN
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA HASIL
Domain : 12 (Kenyamanan) nyeri akut dapat teratasi 1. Kaji nyeri secara tentang nyeri yang
Diagnose : Acute Pain/ nyeri akut - Mampu mengenali 2. Tingkatkan istirahat 2. Istirahat dapat
bulan yang lalu, nyeri timbul nyeri berkurang dengan pemberian 3. Mengurangi nyeri
37
ketika klien sering menggunakan aromaterapi) yang dirasakan
Q: Nyeri dirasakan seperti nyaman setelah nyeri untuk mengurangi menggunakan obat-
timbul
DO
kesakitan
38
- Hasil pemeriksaan USG
appendicitis, Slight
Liver
- TTV :
TD : 110/70 mmHg
RR : 22 x/m
N : 91 x/m
SB : 37,5 0c
39
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Elektrolit berhubungan tindakan keperawatan Fluid Management (4120) 1. Perubahan pada vital
dengan mual muntah selama 2x8 jam, masalah 1. Monitor vital sign sign dapat
40
- Klien mengatakan turgor kulit baik, masukan cairan dan
putih kekuning-kuningan
DO
konjungtiva pucat
kering
41
kering,
- TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 91 x/m enit
RR : 22 x/menit
SB : 37,50c
42
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
HARI : I
NO. HARI/
JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX. TANGGAL
1 Senin, 21.10 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif Selasa, 01-12-2020, pukul 08.00
dirasakan sudah 1 bulan yang lalu, sudah 1 bulan yang lalu, nyeri timbul ketika
nyeri timbul ketika klien sering klien sering beraktivitas dan mengangkat beban
R : Perut bagian bawaah pusar T : Klien mengatakan nyeri dirasakan 5-15 detik
43
S : Skala nyeri 6 (1-10) sedang hilang timbul
21.30 2. Meningkatkan istirahat dengan hasil - Klien sudah tidak tampak meringis kesakitan
44
diajarkan teknik relaksasi napas 3. Berikan teknik nonfarmakologi untuk
dalam dan distraksi, klien paham dan mengurangi nyeri (misalnya pemberian
analgetik dengan hasil klien diberikan mengurangi nyeri (relaksasi dan distraksi)
45
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
HARI : I
NO.
HARI/TANGGAL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX.
2 Senin, 30-11-2020 21.15 1. Memonitor vital sign dengan hasil Selasa, 01-12-2020, pukul 08.00
TD : 110/70 mmHg S:
SB : 37,5 0c O
mukosa, nadi yang adekuat) dengan - Bibir klien nampak masih tampak kering
46
hasil klien dianjurkan untuk banyak N : 89 x/m
P : Lanjutkan intervensi
47
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI : II
NO.
HARI/TANGGAL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX.
1 Selasa, 01-12-2020 21.30 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif Rabu, 02-12-2020, pukul 08.00
dengan hasil S:
48
22.00 2. Meningkatkan istirahat dengan hasil detik hilang timbul
distraksi) dengan hasil klien diajarkan A : Masalah nyeri akut belum teratasi
49
08.00 5. Mengkolaborasikan pemberian 3. Berikan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
50
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI : II
NO.
HARI/TANGGAL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX.
2 Selasa, 01-12-2020 21.15 1. Memonitor vital sign dengan hasil Rabu, 02-12-2020, pukul 08.00
TD : 120/80 mmHg S:
SB : 36,9 0c DO
mukosa, nadi yang adekuat) dengan - Bibir klien masih tampak kering
51
06.00 3. Mendorong masukan oral dengan N : 86 x/m
52
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI KE III
NO.
HARI/TANGGAL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX.
1 Rabu, 02-12-2020 08.30 1. mengkaji nyeri secara komprehensif Rabu, 02-12-2020, pukul 14.00
dengan hasil S:
tusuk O
53
09.00 2. Meningkatkan istirahat dengan hasil TD : 120/80 mmHg
54
14.00 5. Mengkolaborasikan pemberian
55
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI : III
NO.
HARI/TANGGAL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX.
1 Rabu, 02-12-2020 08.45 1. Memonitor vital sign dengan hasil Rabu,02-12-2020, pukul 14.00
TD : 120/80 mmHg S:
N : 85 x/m muntah
SB : 36,5 0c DO
mukosa, nadi yang adekuat) dengan - Bibir klien sudah tidak nampak kering
TD : 120/80 mmHg
56
10.45 3. Mendorong masukan oral dengan RR : 21 x/m
minum SB : 36,5 0c
P : Pertahankan Intervensi
57
BAB IV
hari), trasenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri),
yakni gangguan rasa nyaman (nyeri). Nyeri akut merupakan pengalaman sensori
dan emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual
for the Study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan
dengan memberikan terapi relaksasi. Selain itu dapat juga dengan menggunakan
oleh Nita dan Endang dengan judul Pengaruh terapi relaksasi autogenik terhadap
tingkat nyeri akut pada pasien abdominal pain di IGD RSUD Karawang tahun
yang signifikan terhadap nyeri akut pada pasien dengan abdominal pain.
58
Masalah keperawatan yang kedua adalah resiko ketidakseimbangan
elektrolit. Pada orang dewasa berat cairan dalam tubuh manusia bagi pria adalah
60% dan wanita sekitar 50%. Selain itu, faktor kandungan lemak juga
lemak yang terdapat dalam tubuh, seperti pada wanits, semakin ssemakin kurang
kandungan cairan yang ada. Nilai normal ambilan cairan dewasa adalah sekitar
cairan adalah sebanyak 2500ml dimana ia terbahagi kepada 1500ml hasil urin,
400ml terevaporasi lewat respiratori, 400ml lewat evaporasi kulit, 100ml lewat
impak yang serius seperti kehilangan fungsi pada sel, terutama ada otak. Bentuk
gangguan yang paling sering terjadi adalah kelebihan atau kekurangan cairan yang
masukan oral.
59
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan
Sihite, Putri Surya. 2017. Asuhan Keperawatan pada Tn.B dengan Prioritas
60