Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nisa Maghfira

NIM : 195020200111062

Tugas Terstruktur Manajemen Pemasaran (BC)

KASUS 1

Dunia Fantasi adalah tempat hiburan yang didesain untuk keluarga. Pertama kali dihadirkan di Amerika
dan menjadi produk global yang menarik banyak kunjungan tidak hanya keluarga tetapi juga dikalangan
orang-orang muda. Tidak semua orang pernah mengunjungi Dunia Fantasi, tetapi setiap orang yang
mendengar nama itu akan cenderung mempunyai persepsi yang sama yakni, tempat untuk bersenang-
senang. Dilihat dari perspektif komunikasi pemasaran, nama “Dunia Fantasi” – “Fantacy World” telah
menimbulkan assosiasi yang tepat yakni, gambaran tentang kehidupan yang menyenangkan dan orang
memiliki imajinasi yang cenderung sama.

Pertanyaan:

1. Menurut Anda, apa yang menjadikan kata itu dalam pandangan konsumen sebagai suatu tempat yang
menarik?

2. Jika anda diminta untuk mengkomunikasikan destinasi air terjun yang dapat menarik kunjungan
wisatawan, kata apa yang akan anda ciptakan dan mengapa itu yang dipilih?

3. Berilah tiga contoh produk jasa apapun yang dengan mudah orang mengenal dan memiliki assosiasi
yang sama dari nama atau mereknya dan mengapa demikian, jelaskan. ekspedisi Si Cepat,

Jawaban:

1. Kata tersebut menggunakan kata “Fantasi” yang mencerminkan dunia khayalan/imajinasi yang serba
indah, unik, berbeda, dan menarik. “Fantasi” biasanya dipandang sebagai hal yang luas, orang-orang
bebas ber”fantasi” dengan pikirannya, membuat hal-hal yang tidak masuk akal menjadi nyata
didalam bayangannya, memunculkan banyak hal unik dan tidak biasa. Hal tersebut menghasilkan
daya tarik konsumen karena konsumen cenderung penasaran dengan apa yang ada didalam tempat
tersebut, konsumen merasa mungkin saja terdapat hal-hal yang luar biasa yang tidak pernah
dibayangkan olehnya. Sehingga konsumen merasa tertantang dan ingin mengetahui serta
mengunjungi Dunia Fantasi tersebut.
2. Kata yang dapat menarik kunjungan wisatawan untuk sebuah nama destinasi air terjun adalah Air
Terjun Surga Dunia. Penggunaan kata “Surga Dunia” mencerminkan sebuah tempat yang sangat
indah, asri, dan menenangkan. Dengan adanya pandangan konsumen seperti itu, dapat
memunculkan daya tarik karena konsumen cenderung ingin merasakan dan melihat bagaimana
wujud destinasi air terjun yang digambarkan sebagai tempat yang seperti surga dunia. Konsumen
cenderung akan merasa penasaran karena penggunaan kata “Surga” adalah kata yang cukup ekstrim
sehingga mereka berpikir bahwa tempat ini mungkin memang tempat yang sangat indah sehingga
berani untuk menamai tempat tersebut sebagai “Surga Dunia”.
3. Contoh produk jasa yang memiliki assosiasi yang sama dari nama atau mereknya:
a. Ekspedisi “Si Cepat”
Ekspedisi Si Cepat bisa dengan mudah dikenal dan memiliki asosiasi yang sama dengan namanya
karena dengan diberinya nama “Si Cepat”, mencerminkan bahwa ekspedisi tersebut dapat
mengirimkan barang/paket konsumen dengan waktu yang relatif singkat.
b. Jasa “Go-Jek”
Go-Jek bisa dengan mudah dikenal dan memiliki asosiasi yang sama dengan namanya, “Go” yang
berarti pergi atau bisa mencerminkan bahwa driver yang bekerja di Go-Jek siap untuk pergi
kemanapun sesuai dengan order dari konsumen. “Jek” yang berasal dari penggalan kata dari
“ojek”, menunjukkan identitas pekerjanya yaitu sebagai driver ojek.
c. Maskapai “Wings Air”
Maskapai Wings Air bisa dengan mudah dikenal dan memiliki asosiasi yang sama dengan
namanya karena kata “Wings” memiliki arti sayap yang mengibaratkan suatu penerbangan dan
“Air” yang mencerminkan udara tempat penerbangan itu sendiri, sehingga terlihat jelas bahwa
Wings Air merupakan produk jasa maskapai/penerbangan sesuai dengan nama nya.

KASUS 2

Teman Anda bernama Raharjo memiliki usaha jasa penginapan (losmen) bernama “Mampiro” yang
belakangan ini sepi dari tamu. Kondisi itu berbeda dengan waktu sebelumnya. Sementara itu, losmen
pesaing yang dimiliki Tuan Sujatno tetap dikunjungi banyak tamu. Raharjo berpikir bahwa ada sesuatu
yang salah dalam menjalankan usahanya. Untuk itu, dia meminta pandangan Anda mengatasi masalah
tersebut. Berikut ini data mengenai losmen tersebut: Terdapat 15 kamar yang terdapat toilet di dalam
dan 35 kamar dengan di luar yang masing-2 untuk dua orang. Setiap kamar diberi fasilitas AC. Sementara
itu, area parkir cukup untuk 10 kendaraan roda empat dan 40 kendaraan roda dua. Terdapat ruang
bersantai dengan kapasitas 15 orang dengan TV ukuran 32 inci. Sewa per-hari untuk kamar dengan toilet
di dalam adalah Rp. 150.000,- sedangkan untuk kamar yang lain sebesar Rp. 100.000,-. Setiap tamu
memperoleh minuman kopi atau teh dan makanan ringan pada pagi hari yang bebas di pilih. Informasi
mengenai kondisi dan strategi penginapan Tn. Sujatno tidak banyak diperoleh tetapi secara umum
memiliki kesamaan dalam banyak hal.

Pertanyaan:

a. Apa inti produk (core product) dari jasa penginapan?

b. Dengan cara bagaimana Anda menyarankan kepada Benderekool agar losmen yang dikelola memiliki
daya tarik?

c. Apakah nama suatu losmen dapat menimbulkan daya tarik, mengapa atau mengapa tidak?

d. Strategi penawaran apa yang Anda tawarkan agar konsumen tertarik menginap di sana?

e. Apa yang sebenarnya menjadikan konsumen memilih sebuah losmen dan bukan hotel?

Jawaban:

a. Produk inti (core product) dari jasa penginapan adalah tempat dan pelayanannya karena sebenarnya
yang dibeli oleh konsumen penginapan adalah sebuah tempat untuk beristirahat/menginap dan
suasana maupun pelayanannya yang dapat membuat diri mereka nyaman. Maka dari itu hal yang
perlu menjadi fokus dalam usaha jasa penginapan adalah bagaimana cara membuat konsumen
nyaman untuk beristirahat/bersantai dan membuat konsumen betah untuk berlama-lama menginap
di penginapan tersebut.
b. Agar Losmen Mampiro dapat memiliki daya tarik, Raharjo bisa membuat situs terkait losmennya
yang berisi review positif dari konsumen, foto ruangan maupun bagian-bagian menarik yang ada di
losmen, serta dokumentasi saat tamu/konsumen melakukan kegiatannya yang tengah difasilitasi
oleh losmen itu sendiri, juga list kelebihan yang dimiliki Losmen Mampiro seperti harga yang
terjangkau, parkiran yang cukup luas, atau destinasi-destinasi yang jaraknya dekat dengan losmen.
Selain membuat situs, Losmen Mampiro juga perlu mengatur tata letak ruang bersantai agar lebih
menarik dan terkesan luas, karena kapasitasnya yang cukup besar sehingga perlu adanya penataan
ruang yang spesifik agar konsumen tidak merasa berdesakan. Makanan ringan yang diperoleh
konsumen di pagi hari juga bisa dibuat unik sehingga konsumen berpandangan bahwa Losmen
Mampiro memiliki makanan khas yang unik yang disuguhkan tiap paginya, hal tersebut dapat
menjadi salah satu identitas/karakteristik dari Losmen Mampiro.
c. Nama suatu losmen dapat menimbulkan daya tarik konsumen karena dengan adanya suatu nama,
dapat memberikan pandangan/gambaran kepada konsumen terkait suatu losmen tersebut.
Contohnya seperti jika ada suatu losmen bernama “Simple Cozy Losmen”, konsumen dapat memiliki
gambaran losmen yang sederhana namun nyaman karena sesuai dengan artiannya, simple berarti
sederhana dan cozy memiliki artian nyaman/kenyamanan. Sebagai contoh lagi jika ada suatu losmen
berimbuhan kata “Syariah”, konsumen dapat memiliki gambaran losmen dengan suasana yang
agamis dan terlepas dari hal-hal yang menyimpang. Dengan munculnya perspektif konsumen
terhadap suatu losmen, konsumen dapat menyesuaikan losmen yang akan dipilih dengan kebutuhan
dan keinginan mereka. Sehingga, sebuah nama yang bisa merepresentasikan suasana yang baik dan
menarik dapat membuat konsumen merasa losmen tersebutlah yang sesuai dengan keinginan
mereka.
d. Losmen Mampiro dapat mencoba strategi penawaran dengan menawarkan suasana losmen yang
baru seperti menerapkan sebuah tema perabotan/fasilitas losmen yang menarik sehingga
memunculkan keunikan tersendiri dibanding losmen lain. Sebagai contoh, Losmen Mampiro bisa
memilih tema bergaya Vintage sehingga memberikan suasana yang berbeda, unik, dan terkesan
aesthetic.
e. Hal yang menjadikan konsumen memilih losmen dibanding hotel adalah:
1. Losmen cenderung lebih murah daripada hotel, kelebihan losmen satu ini sangat cocok untuk
orang-orang yang berpergian dengan budget yang terbatas. Fokus mereka biasanya lebih
cenderung ke pengalaman saat diluar losmen (seperti pergi ke destinasi-destinasi tertentu),
bukan pengalaman/kesan saat berada di losmen/penginapan, sehingga mereka lebih
memperdulikan harga dibanding fasilitas.
2. Tata cara check-in losmen cenderung lebih mudah daripada hotel, kelebihan losmen satu ini
mungkin menjadi daya tarik terhadap konsumen yang tidak suka hal yang berbelit-belit. Terlebih
lagi konsumen yang tidak memiliki banyak waktu, mungkin akan lebih memilih losmen karena
bisa dengan mudah dan cepat untuk check-in dan segera beristirahat didalamnya.
3. Losmen cenderung lebih homey dibanding hotel, kelebihan losmen ini bisa menjadi daya tarik
terhadap konsumen yang ingin lebih santai dan merasa tidak memerlukan standar kualitas
pelayanan yang terlalu kaku. Banyak orang yang justru merasa risih karena pelayanan yang
terlalu sopan namun terlihat kaku karena terlalu berpedoman pada kode etiknya.

Anda mungkin juga menyukai