Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling

DISUSUN OLEH

Kelompok : 2

1. Annisa Nilam Sari (18029101)


2. Khafiza Sania (18031107)
3. Marthia Harika (17087159)
4. Munadya Alkhaira (18031071)
5. Rizka Amalia Putri (18031081)

Dosen Pengampu :

Rahmi Dwi Febriani,S.Pd,M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kepada Rosullulah SAW,
yang telah menerangi dunia dengan ilmu pengetahuan dan dakwah beliau yang tiada
tandingannya.
Makalah dengan judul “Memahami Latar Belakang Perlunya Bimbingan Konseling Bagi
Siswa Dilihat dari Berbagai Segi” merupakan makalah yang ditujukan untuk melengkapi
persyaratan Tugas mata kuliah bimbingan dan konseling.
Dalam penyelesaian makalah, Penulis secara langsung atau tidak langsung telah
mendapatkan bantuan dari pihak lain. Untuk itu , pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesarnya kepada:
1. Orang Tua kami tercinta, yang telah memberikan dukungan dan do’anya untuk kesuksesan
kami.
2. Rahmi Dwi Febriani, S.Pd, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bimbingan dan konseling.
3. Seluruh karib kerabat yang telah mendukung kami serta terlibat baik secara langsung atau
tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyususnan makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat memberikan manfaat
dan menambah wawasan bagi yang membutuhkannya.

Batipuh , 12 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... ………… 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………….1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………1
C. Tujuan ………… ....................................................................................................... .1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

A. Latar Belakang Psikologis ........................................................................................... 3


B. Latar Belakang Sosial Budaya ................................................................................... 5
C. Latar Belakang Pendidikan ........................................................................................ 6
D. Latar Belakang IPTEK dan Globalisasi ...................................................................... 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 8
B. Saran ........................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dalam keseluruhan sistem
pendidikan khususnya di sekolah, guru merupakan salah satu pendukung unsur pelaksana
pendidikan yang mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung pelaksana layanan
bimbingan pendidikan di sekolah, meskipun bukan merupakan seaorang guru yang mengajar
pada bidang bimbingan dan konseling, namun guru tersebut tetap sekolah dituntut untuk
memiliki wawasan yang memadai terhadap konsep-konsep dasar bimbingan dan konseling di
sekolah, hal ini dikarenakan guru didalam kelas memiliki waktu lebih banyak bertatap muka
dengan perserta didik, sehingga kurang lebih guru yag mengajar non-BK dapat menjadi
fasilator dan penghubung antara siswa dengan guru BK di sekolah. Oleh karena itu,
diperlukan pemahaman yang mendasar bagi pendidik dalam memahami latar belakang
perlunya bimbingan konseling bagi siswa dilihat dari berbagai segi seperti psikologi, sosial
budaya, IPTEK dan globalisasi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam makalah ini kami memaparkan dan
menjelaskan mengenai beberapa faktor yang melatarbelakangi muncul dan diperlukannya
bimbingan dan konseling dalam proses belajar-mengajar

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Latar Belakang Psikologis?
2. Bagaimana Latar Belakang Sosial Budaya?
3. Bagaimana Latar Belakang Pendidikan?
4. Bagaimana Latar Belakang IPTEK dan Globalisasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami latar belakang perlunya BK dalam bidang psikologis
2. Mengetahui dan memahami latar belakang perlunya BK dalam bidang social budaya

1
3. Mengetahui dan memahami latar belakang perlunya BK dalam bidang pendidikan
4. Mengetahui dan memahami latar belakang perlunya BK dalam bidang IPTEK

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Psikologis

Pelayanan BK yang didasarkan pada aspek psikologis memberikan penjelasan bahwa


setiap individu merupakan pribadi yang memiliki sikap menyangkut beberapa aspek meliputi
kecerdasan, emosional, sosiabilitas, sikap, kebiasaan, kemampuan penyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar dan lain sebagainya. Selain itu BK juga memberikan pemahaman tentang
tingkah laku individu yang menjadi sasaran klien, sebagaimana yang diketahui bahwa bidang
garapan Bimbingan dan Konseling yaitu tingkah laku klien. Dalam Bimbingan dan
Konseling, tingkah laku yang tidak sesuai atau menghambat jalannya proses pemecahan
masalah haruslah diminimalisir karena dapat mempersulit penyelesaian masalah.

Menurut (Siti Aisyah, 2018) peserta didik sebagai individu yang dinamis dan berada
dalam proses perkembangan, memilki kebutuhan dan dinamika dalam interaksi dengan
lingkungannya. Di samping itu, peserta didik senantiasa mengalami berbagai perubahan
sikap dan tingkah lakunya. Proses perkembangan tidak selalu berlangsung secara linier
(sesuai dengan arah yang diharapkan atau norma yang dijunjung tinggi), tetapi bersifat
fakultatif dan bahkan terjadi stagnasi atau diskontinuitas perkembangan. Timbulnya masalah-
masalah psikologis menuntut adanya upaya pemecahan melalui pendekatan psikologis pula.
Upaya ini dilakukan melalui bimbingan dan penyuluhan. Berikut ini akan diuraikan
mengenai beberapa masalah psikologis yang merupakan latar belakang perlunya bimbingan
di sekolah.

1. Masalah Perkembangan Individu


Sejak individu terbentuk sebagai suatu organisme, yaitu pada masa konsepsi yang
terjadi dalam kandungan ibu, individu terus tumbuh dan berkembang. Proses ini
berlangsung terus hingga individu mengakhiri hayatnya. Proses pertumbuhan dan
perkembangan yang berlangsung dengan cepat terutama nampak sejak lahir yaitu pada
masa kanak-kanak, masa sekolah dan masa pemuda serta permulaan masa dewasa.

3
Pendidikan sebagai salah satu bentuk lingkungan, bertanggung jawab dalam
memberikan asuhan terhadap proses perkembangan individu. Bimbingan dan penyuluhan
merupakan bantuan individu dalam memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Dalam konsepsi tentang tugas perkembangan dikatakan bahwa setiap
periode tertentu terdapat sejumlah tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan.
Berhasil tidaknya individu dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut akan berpengaruh
bagi perkembangan selanjutnya dalam penyesuaian dirinya di dalam masyarakat. Melalui
layanan bimbingan dan penyuluhan siswa dibantu agar dapat mencapai tugas-tugas
perkembangannya dengan baik (Mohamad Surya, 1988:13).
2. Masalah Perbedaan Individu
Keunikan individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama
persis di dalam aspek-aspek pribadinya, baik aspek jasmaniah maupun rokhaniah.
Individu yang satu berbeda dan individu yang lainny. Timbulnya perbedaan individu ini
dapat kita kembalikan kepada faktor pembawaan dan lingkungan sebagai komponem
utama bagi terbentuknya keunikan individu.

3. Masalah kebutuhan individu


Kebutuhan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah
laku karena ada dorongan untuk memenuhi kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan ini
sifatnya mendasar bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Jika individu berhasil
dalam memenuhi kebutuhannya, maka dia akan merasa puas, dan sebaliknya kegagalan
dalam memenuhi kebutuhan ini akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya
maupun bagi lingkungan.

4. Masalah Penyesuaian Diri dan Kelainan Tingkah Laku


Kegiatan atau tingkah laku pada hakikatnya merupakan cara pemenuhan kebutuhan.
Banyak cara yang dapat ditempuh individu untuk memenuhi kebutuhannya, baik cara-
cara yang wajar maupun yang tidak wajar, cara-cara yang disadari maupun yang tidak
disadari. Yang penting untuk dapat memenuhi kebutuhan ini, individu harus dapat
menyesuaikan antara kebutuhan dengan segala kemungkinan yang ada dalam
lingkungan, disebut sebagai proses penyesuaian diri. Individu harus menyesuaikan diri

4
dengan berbagai lingkungan baik lingkungan sekolah, rumah maupun masyarakat. Proses
penyesuaian diri ini banyak sekali menimbulkan berbagai masalah terutama bagi diri
individu sendiri.

5. Masalah Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan inti.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, pendidikan itu sendiri dapat diartikan sebagai
bantuan perkembangan dengan melalui kegiatan belajar. Secara psikologis belajar dapat
diartikan sebagai suatu proses memperoleh perubahan tingkah laku untuk memperoleh
pola-pola respons yang baru yang diperlukan dalam interaksi dengan lingkungan secara
efisien. Dalam proses belajar dapat timbul berbagai masalah baik bagi pelajar itu sendiri
maupun bagi pengajar. Beberapa masalah belajar, misalnya bagaimana menciptakan
kondisi yang baik agar perbuatan belajar berhasil, memilih metode dan alat-alat yang
tepat sesuai dengan jenis dan situasi belajar, membuat rencana belajar bagi siswa,
menyesuaikan proses belajar dengan keunikan siswa, penilaian hasil belajar, diagnosis
kesulitan belajar, dan sebagainya.bagi siswa sendiri, masalah–masalah belajar yang
mungkin timbul misalnya pengaturan waktu belajar, memilih cara belajar, menggunakan
buku-buku pelajaran, belajar kelompok, mempersiapkan ujian, memilih mata kuliah yang
cocok dan sebagainya

B. Latar Belakang Sosial-Budaya


Pada zaman sekarang banyak menimbulkan perubahan perubahan yang memajukan
berbagai aspek kehidupan. Setiap manusia yang lahir tidak hanya mampu memenuhi
kebutuhan biologis, namun juga tuntunan budaya dimana manusia itu hidup dan
berkembang. Keefektifan konseling antarbudaya tergantung cara konselor dalam proses
komunikasinya. Keefektifan konselor akan meningkatkan jika ada latihan khusus serta
pemahaman terhadap permasalahan hidup yang sesuai dengan berbagai budaya.
Di Indonesia layanan bimbingan dan konseling yang sering dipakai yaitu layanan
multikultural karena dinilai sangat tepat dengan budaya di Indonesia yang sangat beragam.
Individu merupakan biopsikososiospiritual, yang artinya bahwa individu makhluk
biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Setiap anak sejak lahir tidak hanya mampu
memenuhi tuntutan biologisnya, tetapi juga tuntutan budaya di mana individu itu tinggal,

5
tuntutan budaya itu dilakukan agar segala dampak modrenisasi dapat di filter oleh individu
tersebut secara otomatis, serta individu diharapkan dapat menyesuaikan tingkah lakunya
sesuai dengan budaya yang sudah ada, agar dapat di terima dengan baik oleh lingkungan
tersebut. Untuk mengembangkan semua kemampuan penyesuaian tersebut, sangat
diperlukan sebuah bimbingan.
Bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan latar belakang berlandaskan semangat
bhinneka tunggal ika, yaitu kesamaan di atas keragaman. Layanan bimbingan dan konseling
hendaknya lebih berpangkal pada nilai-nilai budaya bangsa yang secara nyata mampu
mewujudkan kehidupan yang harmoni dalam kondisi pluralistik.

C. Latar Belakang Pendidikan


Di dalam dunia pendidika bimbingan konseling sangat diperlukan terutama untuk
mengembangkan pendidikan kejenjang yang lebih tepat.dengan adanya bimbingan dan
konseling seseorang akan mampu memahami kemana arah minat dan bakatnya menuju ke
jenjang yang lebih tinggi serta dapat mengarahkan diri kemana yang ia mau. Pada umumnya
pendidikan dapat diartikan sebagai proses pembelajaran kepada untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitar sekolah maupun interaksi dengan teman sebaya.

Di sekolah yang memiliki berbagai jurusan tentunya diperlukan kebutuhan bimbingan


konseling khusus. Hal ini dikarenakan adanya siswa yang kebingungan dalam menentukan
jurusan. Tidak hanya itu,siswa atau peserta didik tidak mengetahui dimana minat dan bakat
serta dijurusan apa yang bisa ia kuasai. Oleh karena itu,adanya layanan bimbingan konseling
disekolah dapat membantu siswa menemukan jati diri sehingga ia bisa dengan mudah
menjalkani proses belajar tanpa dihadapi beban mental karena salah mengambil jurusan.
Namun tidak hanya sekolah yang memiliki berbagai jurusan saja yang memerlukan
bimbingan konseling, setiap sekolah seharusnya mampu melayani siswa atau peserta didik
sehingga mereka terarah sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka masing-masing.

D. Latar Belakang IPTEK


Bimbingan dan konseling di perlukan di era globalisasi yang modern ini. Hal itu
dikarenakan perkembangan IPTEK yang sangan pesat menyebabkan siswa atau peserta didik
memerlukan bimbingan untuk dapat menyesuaikan diri serta dapat menyesuaikan minat dan

6
bakat serta kemampuan terhadap segala peluang yang ada didunia kerja. Selain itu IPTEK
memiliki dampak positif dan dampak negatif bagi manusia. Melalui bimbingan konseling
individu dapat diarahkan dengan baik kepada dampak positif IPTEK.

Pada saat sekarang, hampir proses pencapaian segala sesatu terjadi secara instan atau pun
terjadi secara cepat dan praktis. Termasuk layanan bimbingan konseling yang memanfaatkan
teknologi. Dengan pemanfaatan tersebut secara garis besar layanan bimbingan konseling
akan terjadi secara kompleks. Selain itu, dengan menggunakan teknologi yang canggih antara
konselor dan klie dapat melakukan interaksi dimana saja dan kapan saja. Kedua pihak bisa
saja melakukan konsultasi tanpa harus bertatap muka langsung. Dapat disimpulkan bahwa
teknologi sangat dibutuhkan dalam proses bimbingan konseling yang modern dan praktis.
Selain mengalami kemajuan, pada era globalisasi ini kehidupan masyarakat juga
mengalami perubahan dari berbagai aspek ekonomi, industri dan sebagainya. Berbagai
masalah juga banyak bermunculan seperti adanya pengangguran,masalah hubungan
sosial,krisis dan keuangan dan lain sebagainya. Namun dengan adanya bimbingan konseling
yanng cukup memadai dan memberikan pelayanan yang efektif dapat membantu
menyelesaikan masalah yang ada.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Latar Belakang Perlunya Bimbingan Konseling Bagi Siswa bisa Dilihat dari
Berbagai segi seperti psikologi yang menyangkut masalah perkembangan individu,
masalah perbedaan individu, masalah kebutuhan individu, maslaah penyesuaian diri dan
kelainan tingkah laku, masalah belajar. Jika dalam segi sosial budaya, bimbingan dan
konseling yang sering digunakan di Indonesia adalah layanan multikultural karena sesuai
dengan karakteristik bangsa. Dalam segi pendidikan lebih kepada mengembangakan
peserta didik kejenjang yang lebih tepat. Dan dalam segi IPTEK dan Globalisasi,
bimbingan konseling berperan sebagai penuntun siswa dalam menyesuaikan diri akan
teknologi dan globalisasi

B. Saran
Kami menyadari bahwasanya makalah kami ini memiliki banyak kekurangan, untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca, demi kesempurnaan
makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah,. S. 2018. Perlunya Pelayanan Bimbingan Konseling Di Sekolah (Ditinjau Dari Aspek
Psikologis, Sosial Budaya Dan Perkembangan Iptek). Jurnal Education and Development.

Pardjono. (2000). Konsepsi Guru Tentang Belajar Dan Mengajar Dalam Perspektif Belajar Aktif.
Jurnal Psikologi, (2), 73–83.

Prayitno, dkk. 2014. Pembelajaran melalui Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Satuan
Pendidikan. Padang: UNP

Surya,. M. (1988). Dasar-dasar Penyuluhan Konseling. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan


Tinggi.

Tohirin.2011 Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis Integrasi).


Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Yusuf, Syamsu, dan A. Juntika Nurihsan. 2009 Landasan Bimbingan Dan Konseling. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

9
Kelompok 2
Annisa Nilam Sari (18029101)
Khafiza Sania (18031107)
Marthia Harika (17087159)
Munadya Alkhaira (18031071)
Rizka Amalia Putri (18031081)

Dosen Pengampu :
Rahmi Dwi Febriani S.Pd., M.Pd.

Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling


Aspek Psikologi

“Memberikan pemahaman tentang tingkah laku


individu terhadap proses perkembangan dan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi sasaran(klien).”

Masalah yang menjadi latar belakang:

a b c d e
Masalah
Masalah Masalah Masalah Penyesuaian Masalah
Perkembangan Perbedaan Kebutuhan diri dan Belajar
Individu Individu Individu kelainan
Tingkah Laku

2
Aspek Sosia dan Budaya
Aspek ini dinilai perlu karena Indonesia memiliki budaya yang
beragam. Sehingga diperlukan pemahaman terhadap
permasalahan hidup yang sesuai dengan berbagai budaya melalui
keefektifan bimbingan dan konseling yang tepat.

• Layanan multikultural diterapkan karena dinilai sangat tepat dengan


budaya di Indonesia yang sangat beragam.

• Individu merupakan biopsikososiospiritual, artinya bahwa individu


makhluk biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Setiap anak sejak lahir
tidak hanya mampu memenuhi tuntutan biologisnya, tetapi juga
tuntutan budaya di mana individu itu tinggal tuntutan budaya itu
dilakukan agar segala dampak modrenisasi dapat di filter oleh
individu tersebut secara otomatis, serta individu diharapkan dapat
menyesuaikan tingkah lakunya sesuai dengan budaya yang sudah ada,
agar dapat di terima dengan baik oleh lingkungan tersebut.

• BK berlandaskan semangat Bhinneka Tunggal Ika

3
a Lorem ipsum dolor sir amet
BK diperlukan terutama untuk mengembangkan

Aspek pendidikan ke jenjang yang lebih tepat sehingga


seseorang akan mampu memahami kemana arah
minat dan bakatnya menuju ke jenjang yang lebih
Pendidikan tinggi serta dapat mengarahkan diri kemana
yang ia mau dan agar siswa dapat terarah
sesuai potensi diri mereka masing-masing.

4
IPTEK berkembang pesat menyebabkan
siswa harus menyesuaikan minat dan
a bakat serta kemampuan terhadap
segala peluang yang ada didunia kerja.

Aspek Ilmu IPTEK memiliki dampak positif dan


negatif bagi manusia. Melalui BK individu

Pengetahuan b diarahkan dengan baik kepada


dampak positif IPTEK.

dan Teknologi Layanan BK di era modern dan praktis


c ini dapat dilakukan tanpa harus
bertatap muka langsung.

5
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai