0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan2 halaman
Lembar kerja mata kuliah Psikologi Kesehatan membahas model pembelajaran Flipped Classroom. Metode ini memungkinkan mahasiswa belajar secara mandiri dengan mengakses sumber belajar seperti video kapan saja dan di mana saja. Evaluasi menunjukkan metode ini dapat meningkatkan motivasi dan kemandirian belajar mahasiswa.
Lembar kerja mata kuliah Psikologi Kesehatan membahas model pembelajaran Flipped Classroom. Metode ini memungkinkan mahasiswa belajar secara mandiri dengan mengakses sumber belajar seperti video kapan saja dan di mana saja. Evaluasi menunjukkan metode ini dapat meningkatkan motivasi dan kemandirian belajar mahasiswa.
Lembar kerja mata kuliah Psikologi Kesehatan membahas model pembelajaran Flipped Classroom. Metode ini memungkinkan mahasiswa belajar secara mandiri dengan mengakses sumber belajar seperti video kapan saja dan di mana saja. Evaluasi menunjukkan metode ini dapat meningkatkan motivasi dan kemandirian belajar mahasiswa.
Nama Mahasiswa : Irda Fitri Widya Sari ( 2011604107 )
Adek Khazelia Putra ( 2011604108 ) Muhammad Messa Yudha ( 2011604110 ) Muhamad Fikri Fadhillah ( 2011604111 ) Putri Rahayu Maulida ( 2011604112 )
No Keterangan Pembahasan
1 Masalah : Pesatnya perkembangan teknologi informasi memudahkan
proses belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa. Metode belajar mahasiswa pun ikut bergeser dari penggunaan media belajar text book pada media mobile. Metode Flipped Classroom merupakan model pembelajaran tradisional dibalik, yang biasanya materi diberikan di kelas dan mahasiswa mengerjakan tugas di rumah. Setelah dilakukan evaluasi hasil pembelajaran Flipped Classroom, didapatkan hasil sebanyak 69,2% media sosial menjadi bagian penting dalam pembelajaran, 76,9% mahasiswa lebih menyukai pembelajaran dalam bentuk video, 84,6% mengiyakan model pembelajaran ini dapat meningkatkan keinginan belajar mandiri mahasiswa, 89,2% belajar dengan menggunakan metode ini memberi manfaat untuk pendidikan masa depan, 69,2% model pembelajaran ini memberikan banyak waktu mahasiswa untuk melakukan kegiatan di laboratorium, 57,1% mahasiswa memberikan kesempatan besar dalam komunikasi atau interaksi dengan mahasiswa yang lainnya dan sebesar 64,3 % mahasiswa ternyata lebih termotivasi belajar menggunakan metode Flipped Classroom. 2 Mengumpulkan : Metode pembelajaran Flipped Classroom ini sangatlah informasi fleksibel karena mengikuti perkembangan zaman dan teknologi sehingga mudah untuk para pelajar mengakses dan membuka sumber informasi atau materinya dimanapun dan kapanpun. Menurut jurnal tersebut metode pembelajaran Flipped Classroom ini dapat bersumber dari video yang sudah dikemas oleh fasilitator atau tenaga pengajar yang tentunya sesuai dengan materi pembelajaran dan RPS No Keterangan Pembahasan
3 Pilhan strategi : (refleksikan terkait strategi belajar yang digunakan)
belajar yang akan digunakan
4 Membangun : Kekurangan dalam pembelajaran mandiri yaitu adalah
kesadaran diri munculnya rasa malas dalam mengakses berbagai sumber referensi yang ada terkait materi yang diberikan. Sedangkan kelebihannya adalah materi yang disampaikan dapat diakses kapan saja dan dimana saja, pembelajaran akan terasa lebih praktis. Pembelajaran melalui metode Flipped classroom merupakan metode pembelajaran guna meningkatkan kemandirian belajar pada siswa. Kesadaran yang dibangun oleh siswa sangatlah penting guna melancarkan proses pembelajaran ini. Siswa harus menyadari bahwa pentingnya belajar guna mencapai cita-cita serta apa yang dirinya inginkan di masa yang akan datang. Selain itu, dengan motivasi yang kuat serta memahami bahwa dengan belajar dapat menambah pengetahuan bagi dirinya, siswa akan dapat sadar akan pentingnya belajar, terlebih ketika menggunakan metode belajar Flipped Classroom.
5 Kerjasama : Metode pembelajaran Flipped Classroom menekankan
metode pembelajaran pada kemandirian siswa. Di sini, siswa diharapkan mampu belajar secara mandiri setelah mendapatkan materi yang diberikan oleh pihak pengajar melalui media dan teknologi. Walaupun metode ini mampu dalam meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar, tetapi terkadang juga tidak semua siswa dapat menerima dengan baik materi yang disampaikan serta dipelajarinya. Ketika menghadapai hal yang demikian, siswa diharapkan untuk dapat menjalin kerja sama, yaitu dengan melakukan diskusi aktif, baik dengan pengajar maupun teman untuk mendiskusikan materi yang sekiranya sulit untuk dapat dipahami