FISIOLOGI TUMBUHAN
Surya Ningsih
1314041015
Pendidikan Biologi
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Dosen penanggung jawab praktikum
A. Latar Belakang
Aktivitas sistem hidup dikontrol oleh enzim. Enzim merupakan molekul
protein yang bertindak sebagai katalisis biologi dengan karakteristik, pertama,
fungsi dasar enzim adalah meningkatkan kecepatan reaksi. Umumnya reaksi
selular terjadi jutaan kali lebih cepat dibandingkan dengan tanpa enzim, kedua,
umumnya enzim bekerja secara spesifik dengan hanya satu reaktan (disebut
substrat) untuk menghasilkan produk.Enzim adalah biokatalisator yang dapat
mempercepat reaksi-reaksi kimia tanpa enzim tersebut mengalami perubahan
dan secara kolektif membentuk metabolisme antara (intermediary metabolism).
Hidrolisis protein dilakukan dengan bantuan enzim protease. Enzim
protease adalah sekelompok enzim katalis yang berfungsi untuk menghidrolisis
atau merusak protein. Protease mampu menghidrolisis hampir semua protein
sepanjang komponen sel-sel hidup. Beberapa contoh enzim protease adalah
enzim yang terdapat pada buah pepaya dan buah nanas. Pada buah pepaya
disebut enzim papain dan pada buah nanas disebut enzim bromelin. Enzim
papain adalah enzim protease yang terkandung dalam getah pepaya baik dalam
buah, batang dan daunnya. Enzim bromelin adalah enzim yang secara alami
terdapat pada buah dan batang nanas. Bromelin termasuk enzim protease yang
membantu mencerna protein.
Enzim papain dan kimopapain ini mempunyai kemampuan menguraikan
ikatan-ikatan dalam molekul protein, sehingga protein terurai menjadi
polipeptida dan dipeptida. Enzim bromelin adalah enzim yang secara alami
terdapat pada buah dan batang nanas. Bromelin merupakan salah satu jenis
enzim. Protease sulfhidril yang mampu menghidrolisis ikatan peptida pada
protein atau polipeptida menjadi molekul yang lebih kecil yaitu asam amino.
Enzim papain adalah salah satu enzim proteolitik yang dihasilkan dari isolasi
penyadapan getah buah pepaya.
Aktivitas katalis enzim dipengaruhi oleh suhu enzim. Sebagian protein
akan mengalami denaturasi bila suhunya dinaikkan yang mengakibatkan
konsentrasi efektif enzim akan menurun dan daya kerja enzim akan menurun
pula. Kecepatan katalisis juga akan semakin meningkat dengan meningkatnya
konsentrasi enzim. Tingginya konsentrasi enzim, akan mempengaruhi
banyaknya substrat yang ditransformasi. Lamanya waktu kerja enzim juga
mempengaruhi keaktifannya. Kecepatan katalis enzim akan meningkat dengan
lamanya waktu reaksi. Untuk mengetahui mengetahui peristiwa absorbansi
enzim protease pada ekstra buah dan sayur maka dilakukan praktikum ini
dengan menggunakan sampel buah nenas.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati absorbansi
enzim protease pada ekstra buah dan sayur.
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaatnya yang dapat diperoleh dari praktikum ini yaitu
mengetahui peristiwa absorbansi enzim protease pada ekstra buah dan sayur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Aktivasi Enzim Pada Buah dan Sayur
Waktu
No. Perlakuan
0 10 20 30
1. Blangko 0 0 0 0
2. Eksperimen 0,534 0,512 0,506 0,494
(2:2:1)
3. Eksperimen 0,554 0,492 0,478 0,462
4. Eksperimen 0,374 0,396 0,380 0,338
B. Pembahasan
Kegiatan praktikum ini bertujuan untuk mengamati aktivitas enzim
protease dalam buah dan sayur untuk memecah protein yang ada pada substrak
albumin. Buah yang digunakan yang digunakan adalah nanas. Pengamatan
dilakukan dengan memasukkan 2 ml larutan buffer, 2 ml substrat albumin dan
1 ml ekstrak buah nanas dalam tabung reaksi. Selain itu mengambil juga
tabung reaksi yang lain sebagai kontrol. Kegiatan ini dilakukan atas 3 tahapan
pengukuran dengan menggunakan spektrofotometer yaitu pengukuran I
(pengukuran kontrol), pengukuran 2 (pengukuran awal hasil campuran 2 ml
larutan buffer, 2 ml substrat albumin dan 1 ml ekstrak buah nanas yang belum
dipanaskan), dan pengukuran 3 (pengukuran akhir hasil campuran 2 ml larutan
buffer, 2 ml substrat albumin dan 1 ml ekstrak buah nanas yang sudah
dipanaskan).
Berdasarkan tabel hasil pengamatan yang telah diukur dengan
menggunakan spektrofotometer dapat diperoleh data bahwa pada setiap 10
menit selalu naik. Sehingga data yang naik menandakan bahwa aktifitas enzim
protease dalam buah bekerja. Hal ini sesuai dengan teori menurut Ismail (2014)
yang meyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim ada 4,
yaitu:
1. Konsentrasi enzim: bila konsentrasi substrat tersedia, peningkatan
konsentrasi enzim akan meningkatkan kecepatan reaksi enzim.
2. Konsentrasi substrat: merupakan faktor pembatas. Apabila konsentrasi
substrat ditingkatkan, kecepatan enzim akan meningkat. Namun ,
konsentrasi substrat yangsangat tinggi, enzim akan menjadi jenuh dengan
substrat dan konsentrasi substrat yang lebih tinggi tidak meningkatkan
kecepatan reaksi.
3. Temprature: tiap enzim memiiki tempratur optimum dimana dapat bekerja
dengan baik.
4. pH: tipa enzim memiliki pH optimum yang mampu menjaga bentuk tiga
dimensiolnya.
Adapun fungsi dari enzim protease dalam buah yaitu untuk
merombak protein menjadi asam amino yang terdapat pada substrat albumin.
Hasil pengamatan dengan menggunakan spektrofotometer untuk kelompok
yang datanya mengalami kenaikan itu disebabkan larutan yang ada dalam
tabung reaksi banyak ditembus cahaya oleh spektrofotometer karena larutan
tersebut sudah dirombak dari molekul besar (protein) menjadi molekul-
molekul kecil (asam amino). Hal ini sesuai daengan teori menurut Ismail
(2014), yang menyatakan bahwa makin pekat suatu larutan zat yang berwarna,
makin banyak menyerap cahaya, sehingga kelihatan makin gelap, adanya
hubungan antara penyerapan cahaya dengan konsentrasi larutan, merupakan
prinsip dasar dari kegunaan spektrofotometer.
Bila suatu botol yang berisi pelarut saja, diletakkan pada seberkas
fotosel, ditetapkan sebagai 100 % transmisi. Kalau botol tadi diganti dengan
botol yang berisi larutan yang berwarna, maka sebagian cahaya akan diserap
sehingga pencatatan oleh fotosel menjadi lebih rendah. Jika transmisi suatu
larutan diketahui, maka dapat ditentukan konsentrasinya. Panjang gelombang
yang dipilih biasanya pada puncak keampuan penyerapannya. Konsentrasi
suatu larutan zat berwarna dapat pyla diketahui dengan mudah, berdasarkan
harga absorbansinya (OD = Optical Density), karena konsentrasi berhubungan
secara linear dengan OD. Selain itu, dengan menggunakan spektrofotometer
spektronik 21 D dapat pula terbaca lngsung konsentrasi suatu larutan yang
diukur.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah makin pekat suatu larutan
zat yang berwarna, makin banyak menyerap cahaya, sehingga kelihatan makin
gelap, adanya hubungan antara penyerapan cahaya dengan konsentrasi larutan,
merupakan prinsip dasar dari kegunaan spektrofotometer.
B. Saran
Adapun saran untuk praktikan selnajutnya yaitu sebaiknya praktikan
lebih teliti dalam melakukan praktikum supaya hasil yang di peroleh sesuai
dengan tujuan yang diharapkan, menjaga kebersihan laboratorium selama
praktikum, dan meningkatkan kerjasama antara sesama anggota kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Ishartani, Dwi. J. teknol dan industry pangan, vol. XXII No. 1 Th. 2011.
Pemurnian protease dari buah dan daun mengkudu (Morinda citirifolia).
Fakultas Pertanian, ITB.
Sajuthi, Dondin. Makara, Sains, Vol. 14, No. 2, November 2010: 145-150.
Purifikasi Dan Pencirian Enzim Protease Fibrinolitik Dari Ekstrak Jamur
Merang. Departemen Klinik Reproduksi Dan Patologi, Fkh, Ipb, Darmaga,
Bogor 16680, Indonesia.
Winastia, Bintar. 2011. Analisa Asam Amino Pada Enzim Bromelin Dalam Buah
Dihasilkan Lactobacillus acidophilus dalam Fermentasi Susu Sapi Perah.
Bandung: Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.