Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE

FISSURE TONGUE

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Kepaniteraan Klinik


Di Bagian Oral Medicine

Oleh:

ABDUL GHANI
1110070110036

Pembimbing :Abu bakar, drg., M.Med,ed

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus
fissure toungue. Laporan kasus ini ini diajukan untuk melaporkan kasus kelainan
rongga mulut pada pasien.

Dalam proses penyelesaian laporan ini penulis menemui berbagai macam


kesulitan namun berkat usaha dan motivasi yang diberikan dari berbagai pihak
akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.Untuk tu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dorongan dan tenaga
dalam menyelesaikan laporan ini.
2. Dosen pengajar yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian
laporan ini.
3. Teman-teman yang telah banyak membantu.

Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam laporan ini, dimana


masih kurang sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari segenap pihak demi kesempurnaan laporan ini.

Akhirnya kepada Allah jualah penulis bermohon, semoga segala yang


telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dan pahala yang setimpal dan
semoga laporan ini bermanfaat untuk ilmu pengetahuan bagi kita semua, Aamiin.

Penulis

Abdul ghani
FISSURE TOUNGUE
(CASE REPORT)

Ditulis oleh Abdul Ghani*, Abu Bakar**


*Mahasiswa **Staf Pengajar Depatement Ilmu Penyakit Mulut
Bagian Ilmu Penyakit Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Baiturrahmah
Jl. Raya By Pass KM 14 Aie Paca, Padang
*) Email : ghanidinda@gmail.com

ABSTRACT:

Fissured tongue is a benign condition characterized by numerous shallow to deep


grooves or furrows on the dorsal surface of the tongue. Aging, malnutrition and
local factors such as infection and may contribute to its development and
symptoms. Fissured tongue may have a familial occurrence and can be associated
with certain underlying syndromes Objective :reported penatalaksanaan a case
fissure toungue from heredity. Case and Management: patients women was 18
come to rsgm baiturrahmah with complaints his tongue rupture pecah.pasien said
his tongue there was a cleft gap has long but do not complain think
sakit.berdasarkan the results of investigation patients diagnosed fissure
toungue.perawatan in this case by means of clean the tongue use antiseptics
topical as klorheksidin usually relieve every erythema or discomfort.Conclusion:
cleaning the tongue use antiseptics topical as klorheksidin usually relieve every
erythema or discomfort.

Keyword : fissure toungue , management

ABSTRAK

Fissure toungue merupakan suatu celah celah jinak dangkal yang ditandai dengan
banyaknya lekukan atau alur pada permukaan dorsal lidah. Penuaan, gizi buruk
dan faktor-faktor lokal seperti infeksi turut menambah gejala gejala pada fissure
toungue. Fissure tounge juga dapat disebabkan oleh keturunan. Tujuan :
melaporkan penatalaksanaan sebuah kasus fissure toungue akibat faktor
keturunan. Kasus dan Penatalaksanaan:Pasien perempuan berusia 18 tahun
datang ke RSGM baiturrahmah dengan keluhan lidahnya pecah pecah.Pasien
mengatakan lidahnya terdapat celah celah sudah lama tetapi tidak ada keluhan
rasa sakit.Berdasarkan hasil pemeriksaan pasien didiagnosis fissure
toungue.Perawatan pada kasus ini dengan cara membersihkan lidah menggunakan
antiseptik topikal seperti klorheksidin biasanya meredakan setiap eritema atau
ketidaknyamanan. Kesimpulan: membersihkan lidah menggunakan antiseptik
topikal seperti klorheksidin biasanya meredakan setiap eritema atau
ketidaknyamanan.

Kata Kunci: Fissure toungue, Penatalaksanaan


PENDAHULUAN

Mukosa mulut merupakan bagian yang paling mudah mengalami

perubahan, karena lokasinya yang berhubungan dengan penguyahan sehingga

sering pula mengalami iritasi mekanis. Disamping iu banyak banyak perubahan

yang sering terjadi akibat adanya kelainan sistemik. Linea alba bukalis merupakan

suatu temuan intra oral umum yang tampak sebagai garis bergelombang putih,

menimbul, dengan panjang yang sangat bervariasi dan terletak pada garis

oklusal di mukosa pipi. Secara umum kelainan bertanduk tanpa gejala ini lebarnya

1 – 2 mm dan memanjang dari mukosa pipi daerah molar kedua sampai ke

kaninus. Lidah merupakan salah satu organ penting pada tubuh manusia

yang memiliki banyak fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses

pencernaan,mengisap, menelan, persepsi rasa, bicara, respirasi, dan

perkembangan rahang.

Lidah dapat mencerminkan kondisi kesehatan seseorang sehingga

digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kesehatan oral dan kesehatan

umum pasien. Lidah dapat mengalami anomali berupa kelainan perkembangan,

genetik, dan environmental. Contohnya dapat berupa fissured tongue dan georafic

tongue. Fissured tongue merupakan suatu varian normal pada permukaan lidah

yang ditandai dengan adanya satu atau lebih celah-celah yang dalam dengan

berbagai macam ukuran dan kedalaman yang berbeda.

Fissured tongue merupakan salah satu kelainan perkembangan yang paling

sering ditemui dengan prevalensi dilaporkan 0,6% di Afrika Selatan, 27,7% di

Brazil, dan 5,71% di India Selatan. Prevalensi fissured tongue di seluruh dunia
menurut Rathee, mencapai 21%, dimana tidak dipengaruhi oleh perbedaan

ras.Penderita fissured tongue biasanya tidak menyadari adanya kelainan

tersebut hingga dilakukan pemeriksaan intra oral pada dokter gigi yang

memeriksanya, fissured tongue sering kali tidak menimbulkan gejala, kecuali jika

ada debri yang masuk kedalam celah lidah tersebut sehingga dapat terasa perih,

Untuk itu, dokter gigi diharapkan mampu untuk memiliki pengetahuan dan

kemampuan untuk menangani varian normal yang salah satunya yang dibahas

dalam laporan kasus ini yaitu fissured tongue.

A.Definisi fissured tongue

Fissured tongue seringkali juga dikenal dengan “ scrotal tongue atau

plicated tongue “ adalah sebuah kondisi varian normal yang di tandai dengan

terdapatnya celah dalam pada dorsum lidah, dan umumnya tidak ada gejala

sakit, Namun apabila ada sisa makanan yang terjebak pada celah-celah tersebut,

pasien dapat mengeluhkan sakit atau rasa terbakar pada lidahnya (scully, 2008).

Fissured tongue merupakan keadaan yang jinak berupa celah-celah

dengan kedalaman 2-6 mm pada permukaan dorsal lidah akan tetapi keadaan ini

menjadi semakin nyata seiring dengan bertambahnya umur. Fissured tongue

biasanya ditemukan pada orang yang sehat (fissured tongue kongenital) dan lebih

sering ditemukan pada orang yang berusia lebih tua. Fissured tongue juga

merupakan manifestasi dari Melkersson-Rosenthal syndrome, Down syndrome,

psoriasis dan seringkali timbul bersamaan dengan benign migratory glossitis

(geographic tongue) (rathee, 2009).


B. Etiologi Fissured tongue

Etiologi dari varian ini tidak diketahui, tetapi herediter memegang peranan

penting. Kondisi ini merupakan herediter, terlihat saat lahir, atau mungkin

menjadi lebih jelas ketika usia lanjut. Umur dan faktor lokal lingkungan dapat

mempengaruhi perkembangannya. Fissured tongue juga dapat merupakan

manifestasi dari Melkersson-Rosenthal syndrome, Down syndrome, Sjogren’s

syndrome dan psoriasis ( rathee, 2009).

Pada suatu percobaan hewan, Kekurangan B kompleks mungkin

berhubungan terhadap pembelahan retepeg pada celah lidah (burket dkk,2003).

Menurut Rathee, Prevalensi fissured tongue “ adalah sebuah kondisi varian

normal yang di tandai dengan terdapatnya celah dalam pada dorsum lidah, dan

umumnya tidak ada gejala sakit, Namun apabila ada sisa makanan yang

terjebak pada celah-celah tersebut, pasien dapat mengeluhkan sakit atau rasa

terbakar pada lidahnya. Fissured tongue merupakan keadaan yang jinak berupa

celah-celah dengan kedalaman 2-6 mm pada permukaan dorsal lidah akan tetapi

keadaan ini menjadi semakin nyata seiring dengan bertambahnya umur. Fissured

tongue biasanya ditemukan pada orang yang sehat (fissured tongue kongenital)

dan lebih sering ditemukan pada orang yang berusia lebih tua. Fissured tongue

juga merupakan manifestasi dari Melkersson-Rosenthal syndrome, Down

syndrome, psoriasis dan seringkali timbul bersamaan dengan benign

migratory glossitis (geographic tongue).


C. Gambaran Klinis Fissured tongue

Gambaran klinis dapat bervariasi baik dalam bentuk, jumlah, kedalaman

dan panjang serta pola dari celah celah lidah tersebut. Akan tetapi biasanya celah

pada fissure tongue terdapat lebih dari satu yang dalamnya 2-6 mm. Pola yang

biasa terlihat yakni terdapat celah sentral yang paling besar ditengah tengah lidah

dengan celah celah kecil bercabang disekitarnya. Berdasarkan polanya celah

pada lidah tersebut dibagi menjadi 3 arah yakni arah vertikal, transversal dan

oblique.

Papila filiformis tersebar di mukosa pada permukaan dorsal lidah, dimana

papilla tersebut melindungi permukaan epitel dari tekanan mekanis.

Perlindungan mekanis pada mukosa lidah ini menjadi lebih rendah pada

fissured tongue tanpa adanya papilla dan keratin yang bisa saja menyebabkan

terjadinya inflamasi. Fissured tongue biasanya asimptomatik dan ditemukan

secara kebetulan, akan tetapi akumulasi makanan yang terjebak dalam celah-

celah tersebut dapat menimbulkan terjadinya halitosis dan focal glossitis. (Scully

C dkk, 2010).

D. Diagnosis

Fissured tongue dapat terlihat jelas melalui gambaran klinis dimana terdapat celah

celah pada lidah yang terlihat prominen, Fissured tongue seringkali ditemui

dengan kelainan lainnya yakni benign migratory glossitis. Etiologi dari penyakit

ini juga tidak diketahui.


E. Perawatan

Fissured tongue merupakan suatu varian normal yang tidak membutuhkan

perawatan yang spesifik (scully, 2008). Oral hygiene yang baik dalam kasus ini

sangat penting karena bakteri dan plak dapat ditemukan dalam celah-celah

tersebut sehingga menyebabkan halitosis. Edukasi pada pasien bahwa fissured

tongue merupakan varian normal yang tidak berbahaya juga diperlukan.(rathee,

2009). Bila pasien mengeluhkan rasa perih pada daerah celah pada fissured tongue

lidah harus ditarik dan diulas dengan hidrogenperioxida 3 % untuk menghilangak

debris makanan.

FOTO

GAMBAR FISSURE TONGUE


DAFTAR PUSTAKA

1. Langlais, R.P. dan Miller, C.S Color Atlas of Common Oral Disease.Lipincott
William dan Wilkin. Ed.3

2. Afriza, D. Manisfestasi Penyakit Sistemik Di Rongga Mulut. Universitas


Baiturrahmah. Padang. Cet 1

3. Lewis, M dan Lamey, P. 1994. Tinjauan Klinis Penyakit Mulut. Widya


Medika. Cet 1

4. M rathee, A Hooda, A Kumar. Fissure Toungue : A. Case Report and Review


of Literature. The Internet Journal of Nutrition and Wellness. 2009 vol.10
Number1.

5. Burket,dkk. 2003. Oral medicine : Diagnosis and treatment (4thed). London :


BC Decker.

6. Scully, Crispian (2008). Oral and maxillofacial medicine : the basis of


diagnosis and treatment (2nd ed. ed.). Edinburgh: Churchill Livingstone

7. Scully C, dkk. 2010. Oral Medicine and Pathology at a Glance. Ed. ke-1.
Willey-Blackwell. United Kingdom. Hlm. 15.

Anda mungkin juga menyukai