Laporan Kasus Oral Medicine Fissure Tong
Laporan Kasus Oral Medicine Fissure Tong
FISSURE TONGUE
Oleh:
ABDUL GHANI
1110070110036
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus
fissure toungue. Laporan kasus ini ini diajukan untuk melaporkan kasus kelainan
rongga mulut pada pasien.
1. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dorongan dan tenaga
dalam menyelesaikan laporan ini.
2. Dosen pengajar yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian
laporan ini.
3. Teman-teman yang telah banyak membantu.
Penulis
Abdul ghani
FISSURE TOUNGUE
(CASE REPORT)
ABSTRACT:
ABSTRAK
Fissure toungue merupakan suatu celah celah jinak dangkal yang ditandai dengan
banyaknya lekukan atau alur pada permukaan dorsal lidah. Penuaan, gizi buruk
dan faktor-faktor lokal seperti infeksi turut menambah gejala gejala pada fissure
toungue. Fissure tounge juga dapat disebabkan oleh keturunan. Tujuan :
melaporkan penatalaksanaan sebuah kasus fissure toungue akibat faktor
keturunan. Kasus dan Penatalaksanaan:Pasien perempuan berusia 18 tahun
datang ke RSGM baiturrahmah dengan keluhan lidahnya pecah pecah.Pasien
mengatakan lidahnya terdapat celah celah sudah lama tetapi tidak ada keluhan
rasa sakit.Berdasarkan hasil pemeriksaan pasien didiagnosis fissure
toungue.Perawatan pada kasus ini dengan cara membersihkan lidah menggunakan
antiseptik topikal seperti klorheksidin biasanya meredakan setiap eritema atau
ketidaknyamanan. Kesimpulan: membersihkan lidah menggunakan antiseptik
topikal seperti klorheksidin biasanya meredakan setiap eritema atau
ketidaknyamanan.
yang sering terjadi akibat adanya kelainan sistemik. Linea alba bukalis merupakan
suatu temuan intra oral umum yang tampak sebagai garis bergelombang putih,
menimbul, dengan panjang yang sangat bervariasi dan terletak pada garis
oklusal di mukosa pipi. Secara umum kelainan bertanduk tanpa gejala ini lebarnya
kaninus. Lidah merupakan salah satu organ penting pada tubuh manusia
perkembangan rahang.
genetik, dan environmental. Contohnya dapat berupa fissured tongue dan georafic
tongue. Fissured tongue merupakan suatu varian normal pada permukaan lidah
yang ditandai dengan adanya satu atau lebih celah-celah yang dalam dengan
Brazil, dan 5,71% di India Selatan. Prevalensi fissured tongue di seluruh dunia
menurut Rathee, mencapai 21%, dimana tidak dipengaruhi oleh perbedaan
tersebut hingga dilakukan pemeriksaan intra oral pada dokter gigi yang
memeriksanya, fissured tongue sering kali tidak menimbulkan gejala, kecuali jika
ada debri yang masuk kedalam celah lidah tersebut sehingga dapat terasa perih,
Untuk itu, dokter gigi diharapkan mampu untuk memiliki pengetahuan dan
kemampuan untuk menangani varian normal yang salah satunya yang dibahas
plicated tongue “ adalah sebuah kondisi varian normal yang di tandai dengan
terdapatnya celah dalam pada dorsum lidah, dan umumnya tidak ada gejala
sakit, Namun apabila ada sisa makanan yang terjebak pada celah-celah tersebut,
pasien dapat mengeluhkan sakit atau rasa terbakar pada lidahnya (scully, 2008).
dengan kedalaman 2-6 mm pada permukaan dorsal lidah akan tetapi keadaan ini
biasanya ditemukan pada orang yang sehat (fissured tongue kongenital) dan lebih
sering ditemukan pada orang yang berusia lebih tua. Fissured tongue juga
Etiologi dari varian ini tidak diketahui, tetapi herediter memegang peranan
penting. Kondisi ini merupakan herediter, terlihat saat lahir, atau mungkin
menjadi lebih jelas ketika usia lanjut. Umur dan faktor lokal lingkungan dapat
normal yang di tandai dengan terdapatnya celah dalam pada dorsum lidah, dan
umumnya tidak ada gejala sakit, Namun apabila ada sisa makanan yang
terjebak pada celah-celah tersebut, pasien dapat mengeluhkan sakit atau rasa
terbakar pada lidahnya. Fissured tongue merupakan keadaan yang jinak berupa
celah-celah dengan kedalaman 2-6 mm pada permukaan dorsal lidah akan tetapi
keadaan ini menjadi semakin nyata seiring dengan bertambahnya umur. Fissured
tongue biasanya ditemukan pada orang yang sehat (fissured tongue kongenital)
dan lebih sering ditemukan pada orang yang berusia lebih tua. Fissured tongue
dan panjang serta pola dari celah celah lidah tersebut. Akan tetapi biasanya celah
pada fissure tongue terdapat lebih dari satu yang dalamnya 2-6 mm. Pola yang
biasa terlihat yakni terdapat celah sentral yang paling besar ditengah tengah lidah
pada lidah tersebut dibagi menjadi 3 arah yakni arah vertikal, transversal dan
oblique.
Perlindungan mekanis pada mukosa lidah ini menjadi lebih rendah pada
fissured tongue tanpa adanya papilla dan keratin yang bisa saja menyebabkan
secara kebetulan, akan tetapi akumulasi makanan yang terjebak dalam celah-
celah tersebut dapat menimbulkan terjadinya halitosis dan focal glossitis. (Scully
C dkk, 2010).
D. Diagnosis
Fissured tongue dapat terlihat jelas melalui gambaran klinis dimana terdapat celah
celah pada lidah yang terlihat prominen, Fissured tongue seringkali ditemui
dengan kelainan lainnya yakni benign migratory glossitis. Etiologi dari penyakit
perawatan yang spesifik (scully, 2008). Oral hygiene yang baik dalam kasus ini
sangat penting karena bakteri dan plak dapat ditemukan dalam celah-celah
2009). Bila pasien mengeluhkan rasa perih pada daerah celah pada fissured tongue
debris makanan.
FOTO
1. Langlais, R.P. dan Miller, C.S Color Atlas of Common Oral Disease.Lipincott
William dan Wilkin. Ed.3
7. Scully C, dkk. 2010. Oral Medicine and Pathology at a Glance. Ed. ke-1.
Willey-Blackwell. United Kingdom. Hlm. 15.