H ABSES HEPAR
STASE GAWAT DARURAT DAN KRITIS
B. Etiologi
Abses hati terbagi menjadi dua, yaitu abses hati amuba (AHA) dan abses
hati piogenik (AHP). AHA merupakan salah satu jenis abses hati yang
disebabkan oleh protozoa entamoeba hystolitica (Sudoyo dkk, 2009 dalam
Parawira, rahma, & Nasir, 2019). Pada AHP biasa disebabkan oleh
mokroorganisme lainnya seperti bakteri ataupun jamur (Rajagopalan &
Langer, 2012).Jenis mikroorganisme lainnya yaitu Escherichia coli,
Streptococcus, Pseudomonas, dan entamoeba hystolitica (Baradero, 2008).
1.1 Patofisiologi
Abses hepar timbul sebagai infeksi sekunder yang muncul di bagian tubuh
lain kemudian dibawa ke hepar melalui sistem bilier (empedu), sistem
vaskular atau sistem limfatik. Organisme poigenik dapat juga masuk ke dalam
hepar melalui luka tusuk yang mengenai hepar, sedangkan abses karena
amuba biasanya berasal dari gastrointestinal yang kemudian masuk melalui
vena porta. Perforasi abses dapat menyebabkan isi abses masuk ke dalam
celah pleura, pericardial atau peritoneal (Baradero, 2008).
Infeksi intra-abdominal seperti radang usus buntu dapat membuat bakteri
dapat masuk dan menyebar ke pembuluh portal, menyebabkan phlebitis dan
piemia portal, yang akhirnya mengarah pada pembentukan abses hepar. Rute
infeksi yang paling umum adalah jalur bilier. Sebanyak 30% -50% dari kasus
abses hepar terjadi pada rute bilier. Infeksi bilier terjadi akibat dari obstruksi
yang disebabkan oleh batu empedu, keganasan, atau penyempitan. Infeksi
bilier tersebut yang nantinya dapat menyebar hingga ke hepar (Mavilia,
Molina, & Wu, 2016).
FORMAT PENGKAJIAN
ICU/ICCU
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. H Penanggung Jawab:
Usia : 63 Tahun Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 40 Tahun
Pendidikan : SD Suku : Jawa
Pekerjaan : Tukang pacul Agama : Islam
Suku/Bangasa : Jawa/Indonesia Pendidikan : SMP
Agama : Islam Pekerjaan : Tukang pacul
Diagnosa : Abses Hepar, Hipertensi
No RM : 00892672
Alamat : JOHO, kec. Bawang
Tidak ada sumbatan pada jalan nafas, tidak ada suara nafas tambahan
seperti snoring, gurgling, atau mengi, pasien tidak dilakukan jalan nafas
buatan, pasien sudah tidak menggunakan oksigen.
Breathing
Pergerakan dinding dada simetris, tidak ada lebam atau jejas di area
klavikula hingga kranial, irama nafas normal 18x/menit, tidak ada
krepitasi, tidak ada deviasi trakea, tidak ada bunyi nafas tambahan
seperti ronchi, wheezing, atau sucking chest wound.
Circulation
Akral ekstremitas superior hangat, capillary refill <2 detik, irama nadi
kuat 60x/menit, tidak terdapat perdarahan. Tekanan darah 185/95
mmHg. Pasien dipasang infus sebelah kiri. Suhu 36,3oC
Disability
5. Riwayat Pekerjaan:
Pasien merupakan tukang pacul yang hanya bekerja apabila terdapat
memiliki tawaran untuk memacul lahan orang.
6. Riwayat Geografi:
Pasien tinggal di rumah kecil dengan dinding yang tidak seluruhnya
menggunakan batu bata. Pasien mengatakan bila ia memiliki kebiasaan
mencuci tangan tidak menggunakan sabun sebelum makan.
7. Riwayat Alergi:
Keluarga mengatakan bia pasien mengatakan tidak memiliki alergi
terhadap makanan ataupun obat-obatan
8. Kebiasaan Sosial:
Pasien mengatakan bila pasien tidak mengonsumsi alkohol. Pasien
mengatakan bila dulu ia merokok namun sudah berhenti. Pasien
mengatakan bila dulu biasa merokok satu bungkus sehari
B. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Compos Mentis (E4 M6 V5)
1) Kepala
Inspeksi Bentuk kepala normal (mesochepal), tidak terlihat
adanya benjolan, rambut berwarna hidam, terdapat
uban.
Palpasi Tidak teraba lesi di kepala, tidak teraba benjolan,
tidak ada nyeri tekan
2) Mata
Inspeksi Bola mata simetris, pupil isokor diameter 2/2, reflek
cahaya positif, reflek kedip positif
Palpasi Conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak
ada nyeri tekan, tidak teraba keras
3) Hidung
Inspeksi Bentuk simetris, lubang hidung bersih, tidak ada
sekret atau polip, nafas tidak menggunakan otot
tambahan, nafas bilateral
Palpasi Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba massa
4) Telinga
Inspeksi Bentuk telinga simetris, kedua lubang telinga kotor
namun tidak terlihat adanya cairan ataupun darah,
tidak ada perdangan atau benda asing pada kedua
lubang telinga
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, kartilago lentur
5) Mulut
Inspeksi Tidak terdapat bibir sumbing, mukosa mulut kering,
warna bibir tidak pucat atau sianosis, tidak ada lesi
atau pembengkakan pada bibir, lidah bersih, tidak
terdapat stomatisis pada lidah dan mukosa mulut,
gusi tidak berdarah, tidak terlihat adanya
peradangan tongsil.
6) Leher
Inspeksi Leher simetris, tidak ada deviasi trakea, tidak
terdapat pembengkakan tiroid, tidak terdapat
pembengkakan trakea, tidak terlihat adanya massa
di sekitar leher, tidak terdapat jejas, tidak ada
peningkatan JVP
Palpasi Tidak teraba pembengkakan tiroid, tidak teraba
pembengkakan trakea, tidak teraba deviasi trakea,
tidak teraba adanya massa di sekitar leher, pasien
memiliki tidak memiliki kesulitan menelan
7) Dada
Paru
Inspeksi Bentuk simetris, ekspansi paru simetris, irama
pernafasan normal dengan respirasi 18x/menit. Tidak
terlihat adanya lesi
Palpasi Nyeri tekan tidak ada, fremitus taktil teraba pada
kedua lapang paru
Perkusi Bunyi sonor pada semua lapang paru
auskultasi Terdengar suara vesikuler pada kedua lapang paru
Jantung
Inspeksi Ictus cordis tidak nampak
Palpasi Tidak ada nyeri tekan, point of maximum teraba
Perkusi Terdengar bunyi dullness pada saat di perkusi
auskultasi Detak jantung terdengar S1 Lub, S2 Dub reguler,
tidak terdengar suara jantung tambahan seperti gallop
ataupun murmur. Heart rate 60x/menit
8) Abdomen
Inspeksi Tidak terdapat asites, warna kulit tidak ikterik, tidak
terlihat adanya spider nervi, terlihat adanya bekas
luka jahitan berbentuk vertikal ± 10cm pada bagian
tengah abdomen dan bekas luka pada bagian regio
iliac dextra sepanjang ± 3cm
Auskultasi Bising usus 8x/menit
Perkusi Tidak dilakukan karena ada luka operasi
Palpasi Tidak dilakukan palpasi karena ada luka operasi
9) Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Tanggal/ Kanan Kiri
jam (WIB) Kesemutan Edema Nyeri Kesemutan Edema Nyeri
16/12/19 - - - - - -
07.50 WIB
Gerak : 5
Tonus : +
Ekstremitas Bawah
Tanggal/ Kanan Kiri
jam (WIB) Kesemutan Edema Nyeri Kesemutan Edema Nyeri
16/12/19 - - - - - -
07.50 WIB
Gerak : 5
Tonus : +
10) Genetalia
Pasien tidak mengeluh adanya gatal ataupun kemerahan di area
genitalia. Pasien telah dilakukan pelepasan kateter pada pagi hari
16) Kenyamanan
Klien mengatakan merasa tidak nyaman apabila nyeri muncul. Hasil
pengkajian nyeri:
Provocative/palliative:Pasien mengatakan bila nyeri pada bagian perut
telah terasa sejak 1 bulan yang lalu, namun
nyeri yang dirasakan saat ini merupakan nyeri
hasil operasi. Nyeri bertambah bila pasien
bergerak.
Quality :Nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk.
Region :Pasien merasa nyeri di daerah tengah abdomen
bekas luka post operasi di bagian tengah
abdomen
Saverity :Pasien mengatakan bila nyeri berada pada
skala 3
Time :Pasien mengatakan nyeri hilang timbul dan
dapat berlangsung selama beberapa detik
hingga menit.
III. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 13 Desember 2019 (16.57 WIB)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Keterangan
Darah Lengkap
Hemoglobin 8,8 g/dL 12-16 Low
Hematokrit 26,3 % 36,0-48,0 Low
Eritrosit 2,94 10^6/uL 4,06-5,80 Low
Leukosit 12,55 10^3/uL 3,7-10,10 High
Trombosit 263 10^3/uL 150-450 Normal
Neutrofil 86,57 % 39,30-73,70 High
Limfosit 6,44 % 18,00-48,30 Low
Monosit 6,500 % 4,400-12,700 Normal
Eosinofil 0,400 % 0,600-7,300 Low
Basofil 0,080 % 0,0-1,7 Normal
Tanggal 6 Desember 2019 (10.47 WIB)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Keterangan
Kimia
Bilirubin direk 0,04 mg/dL Normal
Bilirubin indirek 0,26 mg/dL 0-0,75 Normal
Protein total 6,4 g/dL 6,6-8,7 Low
Albumin 2,7 g/dL 3,4-5,0 Low
Globulin 3,7 g/dL Normal
SGOT 35 U/L 0-50 Normal
SGPT 19 U/L 0-50 Normal
Kreatinin 0,71 mg/dL 0,6-1,3 Normal
Glukosa sewaktu 107 mg/dL 74-140 Normal
Elektrolit
Natrium 140 mEq/L 135-155 Normal
Kalium 3,2 mEq/L 3,5-5,5 Low
Klorida 103 mEq/L 94-111 Normal
Imunoserologi
IU/mL <0,003= Negatif
HBsAg 0,000 Negatif
>0,003=Positif
DO:
˗ Pasien terlihat kesulitan untuk
mengambil air minum yang berada
jauh dari tempat tidur pasien.
˗ Mulut, gigi, dan lidah pasien terlihat
bersih
DO:
˗ Hemoglobin 8,8 mg/dL
˗ Leukosit 12,55 10^3/uL
IX. EVALUASI
Hari/Tanggal Waktu Dx EVALUASI