Steering Gear (Mesin Kemudi)
Steering Gear (Mesin Kemudi)
Bambang Soefiyandono
Kemudi Meletak Kemudi ½ menggantung Kemudi
Menggantung
Tipe Windlass :
a. Horizontal windlass
Horizontal windlass adalah type windlass yang mempunyai poros (poros
dari wildcat, gearbox utama, dan gypsy head) yang horizontal dengan
deck kapal. Windlass horizontal digerakan oleh motor hidrolis dan motor
listrik ataupun oleh mesin uap. Windlass jenis ini lebih murah dalam
pemasangannya tapi dibutuhkan perawatan yang lebih sulit karena
permesinannya yang berada diatas deck dan terkena langsung dengan
udara luar dan gelombang.
b. Vertikal windlass
Vertikal windlass adalah type windlass yang mempunyai sumbu poros
dari wildcat yang arahnya vertikal terhadap deck kapal. Biasanya motor
penggerak dilengkapi gigi, rem dan permesinan lain yang letaknya
dibawah deck cuaca dan hanya wildcat dan alat control saja yang
berada diatas deck cuaca. Hal itu memberikan keuntungan, yaitu
terlindunginya permesinan dari cuaca. Keuntungan lainnya adalah
mengurangi masalah dari relative deck defleksion dan
menyerdehanakan instalasi dan pelurusan dari windlass. Untuk
menggulung tali tambat (warping), sebuah capstan disambungkan
pada poros utama diatas windlass. Windlass vertikal mempunyai
fleksibilitas yang tinggi dalam menarik jangkar dan pengaturan
mooring.
4. Perlengkapan tambat
a. Bollard
Merupakan salah satu perlengkapan tambat yang berfungsi sebagai
tempat mengaitkan tali – tali tambat maupun mengulungnya. Desain
bollard untuk kapal ini berdasarkan beban putus maksimal dari tali
tambat. Spesifikasi desain bollard dapat dilihat pada Practical Ship
Building hal 189 dan yang dipilih adalah tipe vertical bollard. Bollard
ditempatkan pada main deck bagian buritan, tiap daerah bulwark yang
memiliki freeing port, dan daerah forecastle deck.
b. Fairlead
Merupakan salah satu perlengkapan tambat yang berfungsi sebagai
pengarah tali tambat dari ke kapal saat kapal sedang dalam proses
bersandar ke pelabuhan. Dasar pemilihan fairlead adalah berdasarkan
diameter dari bollard yang telah direncanakan sebagai parameter
minimum perencanaan roda fairlead.
Dimana :
L = panjang kapal.
Berdasarkan BKI Volume II tahun 2009 section 1, panjang L
adalah panjang dalam satuan meter pada summer load waterline
yang diukur dari linggi haluan sampai sumbu poros kemudi atau
Lpp. L tidak boleh kurang dari 96% Lwl dan tidak boleh lebih besar
dari 97% Lwl, sehingga :
Lpp = 115 m
Lwl =118,45 m
96% Lwl = 96% x 118,45
= 113,7 m
97% Lwl = 97% x 118,45
= 114,9 m
Karena Lpp lebih besar dari 97% Lwl, maka digunakan
panjang L sebesar 97% Lwl atau sebesar 114,9 m
T = sarat kapal
=8m
C1 = factor tipe kapal, diambil 1.0 untuk kapal umum
C2 = factor tipe kemudi, diambil 0,9 untuk semi balansir
C3 = factor profil daun kemudi yang digunakan, diambil 1,0 untuk
NACA – profil
C4 = factor peletakan daun kemudi, diambil 1,0 untuk kemudi pada
aliran arus propeller.
Sehingga :
Sehingga :
= 716352,2 N
= 716,35 kN
Berdasarkan BKI edisi 2009, Volume II, section 14 B-1, perhitungan torsi
kemudi adalah berdasarkan rumus berikut :
QR = Cr x r
Dimana :
Cr = gaya daun kemudi
= 718,15 kN
r = c (α – kb)
= min 0,1 c untuk kondisi maju
Dimana :
C = lebar daun kemudi
= 2,9 m
α = 0,33 untuk kondisi maju
kb= balance factor
= Af / A
= 3,33 / 14,49
= 0,23
Sehingga :
r = c (α – kb)
= 2,9 ( 0,33 – 0,23 )
= 2,9 m
Maka,
QR = Cr x r
= 716352,2 x 2,9
= 2077421,4 Nm
Dt = 4,2 3 QR kr
Dimana :
QR = torsi kemudi
= 2077421,4 Nm
Kr = N/mm2 dan nilai minimum tegangan tarik 400 N/mm 2 atau
lebih dari 900 N/mm2. Pertimbangan dalam Klasifikasi bahwa
material yang harus digunakan memiliki nilai nominal pada
titik yield tidak kurang dari 235 N/mm2. dengan
mengasumsikan bahwa material yang digunakan memiliki
tegangan tarik (ReH) 420 N/mm2. Maka diperoleh nilai kr
sebesar :
235 0,75 235 0,75
Kr = 0,65
R
eH
420
Sehingga :
Dt = 4,2 3 QR kr
= 4,2 3 2077421,4 0,65
= 215 mm
MT rs
Nrs =
75
Dimana :
QR = torsi kemudi
= 2077421,4 Nm
2
rs =
180
Dimana :
α = sudut putar kemudi
= 35 °
= waktu putar kemudi
= 28 detik
Sehingga :
2
rs =
180
2 (35) 3,14
= 28 180
= 0,04
QR rs
Nrs
= 75
2077421,4 0,04
= 75
= 1090, 35 Hp
PEHITUNGAN PERMESINAN BANTU
Ukuran Utama Kapal :
- Lpp = 160.70 m
- Lwl = Lpp + (3% x Lpp)
= 160.70 + (3% x 160.70)
= 165,52 m
- B = 25 m
- H = 14,2 m
- T = 9,5 m
- Vs = 19,8 Knots
- Cbwl = 0,617
- Cbpp = 0,627
- Type kapal = Container
Sehingga,
b. Rantai Jangkar
Panjang total : 577,5 m
Diameter :
D1 : 78 mm
D2 : 68 mm
D3 : 60 mm
c. Tali tarik
Panjang : 220 m
Beban putus : 1168 kN
d. Tali Tambat
Jumlah : 5 buah
Panjang : 190 m
Beban putus : 402 kN
Dimana :
Ga = berat jangkar
= 6000 kg
La = panjang dari suspended cable, untuk jangkar dengan
berat 3000 sampai 6000 panjang dari suspended cable
adalah 100 m
Pa = berat penarikan jangkar tiap meter
= 0,0218 x (dc)²
Dimana :
Dc = diameter rantai, diambil yang terbesar
= 78 mm
Sehingga :
Pa = 0,0218 x (dc)²
= 0,0218 x (78) ²
= 132,63 kg
ρw = berat jenis air laut
= 1025 kg/m³
ρa = berat jenis material jangkar
= 7750 kg/m³
Fh = faktor gesekan pada hawse pipe dan stopper,
bernilai antara 1,28 – 1, 35
= 1,28
Sehingga,
Dimana :
Tcl = Gaya tarik pengangkat jangkar
= 42791,47 kgf
Dcl = Diameter efektif kabel lifter
= 13,6 d
= 13,6 x 78
= 1060,8 mm
= 1,0608 m
ɳcl = Efisiensi dari kabel lifter bernilai antara 0,9 – 0,92
= 0,9
Sehingga :
Mm = Mcl / ( ia x ɳa)
Dimana :
Mcl = torsi pada cable lifter
= 25218,4 kgf.m
Ia = perbandingan gigi mekanis
= (nm / ncl)
Dimana :
Nm = putaran motor penggerak, bernilai antara 750 –
1550 rpm
= 1000 rpm
Ncl = putaran kabel lifter
= 300 / dc
= 300 / 78
= 3,84 rpm
Sehingga :
Ia = nm / ncl
= 1000 / 3,84
= 260
ɳa = efisiensi peralatan untuk worm gearing, bernilai
antara 0,7 – 0,85
= 0,8
Sehingga :
Mm = Mcl / ( ia x ɳa)
= 25218,4 / (260 x 0,8)
= 121,242 kgf.m
d. Perhitungan Daya Motor Penggerak Windlass
(Ne) Ne = (Mm x nm ) / 716,2
Dimana :
Mm = torsi pada poros motor
= 121,242 kgf.m
Nm = putaran motor penggerak, bernilai antara 750 –
1550 rpm
= 1000 rpm
Sehingga,
Ne = (Mm x nm ) / 716,2
= (121,242 x 1000) / 716,2
= 169,28 HP
= 125,271 kW