Anda di halaman 1dari 3

--------PROSES DAN MATERI SEM EDS-----------------

 pencitraan secara mikroskopis untuk melihat bentuk dan ukuran bulir magnetik dapat

diketahui dengan Uji SEM-EDAX. Uji SEM-EDAX juga dapat digunakan untuk

mengetahui secara lebih jelas unsur-unsur yang terkandung dalam setiap bulir

magnetic dan jenis mineral magnetiknya. Pengujian SEM-EDAX dilakukan dengan

keadaan sampel telah diekstrak. Sampel diekstrak dengan menggunakan magnet

permanen secara berulangulang untuk mendapatkan mineral magnetik murni tanpa

ada pengotor. Pengukuran dari awal sampai akhir dilakukan di Laboratorium Sentral

UM (Shindaratna, dkk., 2015)

Yulianti, E. 2008. Enkapsulasi Nanopartikel Magnetik Fe3O4 Menggunakan nPolimer Poli

Asam Laktat Dengan Ultrasonik Probe. Skripsi. FMIPA. Depok : Universitas Indonesia

 Untuk menentukan struktur kristal hasil proses enkapsulasi digunakan XRD. Pola

XRD partikel magnetik Fe3O4 akan diperoleh pada jangkauan 2q 10° sampai

80°, sedangkan pola difraksi polimer PLA akan diperoleh pada sudut rendah,

diukur menggunakan XRD Phillips yang menggunakan radiasi CuKa dengan

panjang gelombang 0.154 nm. Sebanyak ±0.017gram sampel hasil

enkapsulasi ditempatkan pada sampel holder peralatan XRD dan diletakkan

tegak. Kemudian pengaman ruang sampel ditutup. Komputer dinyalakan, dan

diatur sudut awal, sudut akhir, step size dll. Selanjutnya dilakukan

pengambilan data. (Yulianti, 2008)

 Scanning Electron Microscope (SEM) merupakan peralatan yang memberikan

informasi tentang permukaan suatu bahan, informasi yang diberikan mencakup

ukuran, bentuk (homogen atau tidak) dari nanopartikel. Pada pengukuran

menggunakan SEM, sampel haruslah merupakan bahan yang bersifat


konduktif seperti halnya logam. Karena polimer PLA tidak dapat

menghantarkan arus listrik maka sebelum dianalisis terlebih dahulu dilapisi

dengan logam. Dalam hal ini dipakai logam emas karena bersifat konduktif

serta inert. Secuplik sampel didispersikan di atas plat kaca dan ditempelkan

ke atas sampel holder SEM. Kemudian sampel dilapisi emas dengan Teknik

sputtering selama 5-10 menit. Selanjutnya sampel holder ditempatkan pada

alat SEM dan diamati dengan perbesaran 10.000 x pada tegangan 22 kV

(Yulianti, 2008)

Lestari, W. 2015. Analisis Ukuran Kristal, Sifat Magnetik san Penyerapan Gelombang Mikro

pada X dan KU-BAND Bahan Magnetit (Fe3O4) yang Dibuat dengan Metode Penggilingan

(Milling). Skripsi. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November

 XRF pada umumnya digunakan untuk menganalisis mineral dan bebatuan. Analisis

digunakan secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk

menganalisis jenis unsur yang terkandung dalam bahan dan analisis kuantitatif dilakukan

untuk menentukan konsentrasi unsur dalam bahan.XRF (X-Ray Flourocencies) bertujuan

untuk memperoleh data kualitatif unsur-unsur yang terkandung di dalam sampel dan juga

persen beratnya (Lestari, 2015.)

 SEM adalah salah satu jenis mikroskop elektron yang menggunakan berkas elektron untuk

menggambar profil permukaan benda. Prinsip kerja SEM adalah menembakkan berkas

elektron berenergi tinggi pada permukaan benda. Permukaan benda yang dikenai berkas akan

memantulkan kembali berkas tersebut atau menghasilkan elektron sekunder ke segala arah.

Pantulan elektron-elektron sekunder, elektronelektron terhambur dan radiasi sinar-X

karakteristik akan memberikan informasi tentang keadaan sampel seperti bentuk permukaan

(morfologi) dan komposisi kimia yang terkandung dalam material (jika dihubungkan dengan

alat EDX). Tetapi akan ada satu arah dimana berkas dipantulkan dengan intensitas tinggi.
Detektor di dalam SEM mendeteksi dan menentukan lokasi berkas yang dipantulkan dengan

intensitas tertinggi. Arah tersebut memberi informasi profil permukaan benda seperti seberapa

landai dan ke mana arah kemiringan. (Lestari, 2015.)

 sampel yang telah dipreparasi diletakkan di suatu lempengan uji plat logam tempat sampel.

Sampel kemudian dicoating menggunakan lapisan emas sehingga saat material disinari energi

tinggi, elektron dapat dengan tepat mengenai permukaan sampel, topografi, serta komposisi

dari sampel yang memiliki konduktivitas listrik. Penampakan tiga dimensi dari bayangan

yang diperoleh berasal dari kedalaman yang besar yang mampu ditembus oleh medan SEM

seperti efek bayangan sekunder. (Lestari, 2015.)

Anda mungkin juga menyukai