Anda di halaman 1dari 3

- Sebelum lahir:

 Hemopoiesis pertama : terjadi di yolk sac


 Mesoblastic stage (3 - 6 minggu) : yolk sac dan mesothel layer of placenta
 Hepatic stage(6 minggu – 3 bulan): liver, spleen dan lymphoid tissue
 Myeloid stage (3 bulan - seterusnya) : bone marrow
- Setelah lahir:
 Red marrow
 Utamanya di axial skeleton, pectoral dan pelvic gridle & proximal epiphyses dari humerus
dan femur
 Tetapi setelah usia 20 tahun tidak lagi di sumsum tulang panjang (kecuali proximal humerus
dan tibia
 Most red cell: vertebrae, pelvis/ilium, sternum, ribs

Pluripotent Stem Cell (CFU-S)

Multipotent commited SC/hemocytoblast (CFU-GEMM)

Burst forming unit /BFU-B (myeloid progenitor)

Colony forming unit /CFU-E (unipotent)

Pronormoblast /proerythroblast/rubriblast

Begin Hb synthesis
Basophil eryhtroblast/early normoblast
Accumulation of Hb
Polychromatophil erythroblast /intermediate normoblast

Nucleus dibuang
Orthochromatic eryhtroblast/late normoblast

Keluar ke sirkulasi
Reticulocyte

Setelah 1-2 hari di sirkulasi


Mature RBC

Produksi eritrosit (eritropoesis) diatur oleh beberapa sitokin. Growth factor yang dikenal terlibat dalam
eritropoesis yaitu granulocyte colonystimulating factor (G-CSF), interleukin (IL)-6, stem cell factor (SCF),
IL-1, IL-3, IL-4, IL-9, IL-11, granulocytemacrophage (GM)-CSF, insulin growth factor-1 (IGF-1) dan EPO.
EPO berperan pada tahap lanjut perkembangan sel progenitor eritroid. EPO terutama merangsang
colony forming unit eritroid (CFU-E) untuk berproliferasi menjadi normoblas, retikulosit, dan eritrosit
matur. Target primer EPO dalam sumsum tulang adalah CFU-E. EPO bersama dengan SCF, GM-CSF, IL-3,
IL-4, IL-9, dan IGF-1 menyebabkan maturasi dan proliferasi dari tahap burst forming unit eritroid (BFU-E)
dan CFU-E menuju tahap normoblas dari perkembangan sel eritroid. asam folat dan vitamin B12. kedua
zat itu diperlukan dalam pembentukan nukleoprotein untuk proses pematangan sel darah merah dalam
sumsum tulang. Selanjutnya EPO berperan pada proses apoptosis yaitu menurunkan laju kematian sel
progenitor eritroid dalam sumsum tulang. SCF, IL-1, IL-3, IL-6, dan IL-11 memberikan rangsang yang
menyebabkan diferensiasi sel induk pluripoten menjadi sel induk mieloid dan CFU granulosit, eritroid,
monosit, dan megakariosit (GEMM). Kemudian CFU-GEMM berkembang menjadi CFU yang spesifik
untuk granulosit, eritroid, monosit, megakariosit, makrofag, dan eosinophil

Eritropoitin (EPO) merupakan regulator humoral eritropoesis yang lineage specific. dihasilikan di
peritubular interstitial cell of kidney, distimulasi oleh keadaan hypoxia. Produksi eritropoitin dalam
tubuh bergantung pada tekanan oksigen jaringan dan dimodulasi oleh suatu mekanisme umpan balik
positif maupun negatif. Pada tekanan oksigen yang rendah, produksi meningkat yang akan menimbulkan
peningkatan produksi eritrosit di sumsum tulang. Peningkatan suplai oksigen menuju jaringan akan
menyebabkan penurunan produksi EPO. Sedikit penurunan produksi EPO akan menimbulkan anemia.
EPO bekerja dgn mengikat reseptor permukaan sel progenitor eritroid yang mengatur proliferasi sel
eritroid sumsum tulang sehingga sel eritroid bisa berproliferasi, diferensiasi, dan bertahan hidup.

Anda mungkin juga menyukai