Anda di halaman 1dari 20

Laporan Praktikum

Fisika Lanjutan
(Muatan Spesifik Elektron)

Oleh:

Kelompok 7 Kelas 4A.

1. Muhammad Arif Rahman (1119016300014)


2. Bagas Karunia (11190163000026)
3. Zulfarizal Hasyim (11190163000031)

25 MARET 2021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


MUATAN SPESIFIK ELEKTRON
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum muatan spesifik electron sebagai berikut.
1. Mempelajari peristiwa pembelokan elektron di dalam medan magnet.
2. Menentukan medan magnet B sebagai fungsi potensial pemercepat elektron U
pada jari-jari lintasan r tetap.
3. Menentukan jari-jari r lintasan elektron sebagai fungsi potensial
pemercepat elektron U pada medan magnet B tetap.
4. Menentukan muatan spesifik elektron.
5. Menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi dari muatan spesifik electron.

B. DASAR TEORI

Elektron adalah partikel sub atom yang bermuatan negatif dan umumnya
ditulis sebagai 𝑒. Elektron tidak memiliki komponen 𝑒 ataupun substruktur yang
diketahuisehingga elektron dipercaya sebagai partikel elementer. Elektron
didefinisikan sebagai partikel pada tahun 1897 oleh J.J. Thomson, elektron memiliki
massa sekitar 1/1836 massa proton. (Rizki Wulandari)

Nama elektron diusulkan oleh G.J. Stoney. Penemuan elektron


dimulai dari eksperimen yang dilakukan oleh J.J. Thomson (1897) dengan tabung
sinar katoda. Berdasarkan eksperimen tersebut, perbandingan antara muatan listrik
dengan massa sinar katoda dapat ditentukan. Sinar katoda ini merupakan pancaran

e
elektron, dan hasil eksperimennya sebesar = 1,76 × 106 C /Kg.
m
Jika suatu muatan elektron bergerak di dalam ruang yang berada dibawah
pengaruh medan magnet atau medan listrik maka muatan tersebut akan mengalami
gaya sehingga pergerakan elektron akan menyimpang. Elektron bergerak dalam medan
magnet seragam (akibat kumparan Helmholtz), sehingga terjadi perubahan arah
kecepatan elektron akan bergerak melingkar. Pada gerak melingkar ini gaya sentripetal
sama dengan besar gaya medan magnet pada elektron tersebut. (Winada, 2013)

Jika kecepatan pada saat lepas dari katoda karena proses pemanasan
diabaikan, maka kelajuan electron v pada saat melewati anoda dapat dihitung
berdasarkan hukum kekekalan energi sebagai berikut :
1 2 ev
2
m v 2=ev atau v=
√m
Elektrom yang bergetak dengan kecepatan v tegak lurus dterhadap medan
magnet homogen B, akan melakukan gerak melingkar dengan jari jari R karena
pengaruh gaya Lorentz, F = eVB yang berfungsi sebagai gaya sentripetal.
m v2 mv e 2v
evB= atau eB= maka = 2 2
R R m r B
Medan magnet dihasilkan oleh kumparan Helmholtz yang tersusun attas dua
kumparan sejajar dan terletak dalam satu sumbu dengan jari – jari r. Jika di dalam
kumparan Helmholtz tersebut dialiri arus listrik I dengan arah yang sama, maka akan
dihasilkan medan magnet homogen yang sejajar dengan sumbu kumparan tersebut.

8
B= μ0 ∋ ¿ atau B=kI ¿
5 √5 R
e 1 2 2 2
v= r k I
m2

k =μ0 ¿ (David Halliday dan Robert Resnick,1984)

C. ALAT DAN BAHAN


No. Gambar Alat dan Bahan

1. Fine beam tube

2. Kumparan Helmholtz

3. Catu daya DC 0-20V


4. Catu daya DC 0-500V

5. Multimeter analog

6. Meteran 2m

Teslameter dan B-probe


7.
tangential

D. LANGKAH KERJA
Penentuan Muatan Spesifik Elektron dengan Diameter Tetap 8 cm
No Gambar Langkah Kerja

Menyiapkan alat dan bahan


1.
yang akan digunakan

Tutuplah fine beam tube dan


kumparan helmholt dengan
2.
kardus agar berkas elektron
dapat terlihat

Geserlah pembatas alat ukur


3. sebelah kiri dan kanan sebesar 8
cm
Nyalakan catu daya kumparan
Helmholtz dan atur arus
4. listriknya sehingga berkas
electron melengkung
membentuk lintasan tertutup.
Set tegangan pemercepat
sebesadr 300 V, kemudian
aturlah arus kumparan
5. Helmhotz sehingga berkas
electron membentuk lintasan
melingkar dengan diameter 8
cm

6. Catat data yang didapatkan

Penentuan muatan spesifik elektron dengan arus listrik tetap


No
Gambar Langkah Kerja
.

atur tegangan pemercepat


electron 300V kemudian
1. berikan arus 1A ke kumparan
Helmhotz

geser pembatas sebelah kanan


sehingga berkas electron
2. sebelah kanan sejajar dengan
tepi dalam pembatas
ukur diameter lintasan dengan
cara mengukur jarak antara
3.
kedua tepi dalam pembatas

Catatlah hasil pengamatan yaitu


4.
besar diameter

Kalibrasi medan magnet


No
Gambar Langkah Kerja
.

untuk melakukan kalibrasi


medan magnet nyalakan catu
daya DC 20 Vdan catu daya DC
500V harus dalam keadaan mati
1.
dan pastikan arus listrik serta
tegangan yang mengalir pada
kumparan bernilai 0

Hubungkan tangensial B-probe


dengan teslameter dengan kabel
multicore, kemudaian pasang
2.
pada tiang penyangga. Dan
nyalakan teslameter kemudian
putar saklar

3. Ukurlah besar medan magnet


Catat medan magnet B yang
terukur setiap kenaikan arus
4.
kumparan Helmholtz sebesar
0,5 A dari 0 sampai 3A

E. DATA PERCOBAAN
Penentuan Muatan Spesifik Elektron dengan diameter tetap 8 cm
No U (volt) I (A)
1 200 1,04
2 210 0,97
3 220 1
4 230 1,11
5 240 1,13
6 250 1,04
7 260 1,26
8 270 1,19

Penentuan Muatan Spesifik Elektron dengan Arus Listrik Tetap


Diameter D (cm)
No U (volt)
I=1A I = 1,5 A
1 200 6,8 4,8
2 210 7,1 4,5
3 220 9,1 7,2
4 230 8,5 6,8
5 240 8 5,5
6 250 9 5
7 260 9,5 6,5
8 270 9 6

Kalibrasi Medan Magnet B terhadap Arus Listrik I

No I (A) B (mT) No I (A) B (mT)


1 0,0 1,84 5 2,0 0,64
2 0,5 1,53 6 2,5 0,30
3 1,0 1,25 7 3,0 -0,01
4 1,5 0,95

F. PENGOLAHAN DATA

a. Kalibrasi Medan Magnet

1. Gunakan metode kuadrat terkecil / regresi linier untuk pengolahan data dengan
model:

𝐵=𝑘∙ ݅
y = b x + a

2. Buat tabel pengolahan data sebagai berikut:

No i B I2 B2 i.B
1 0 1,84 0 3,3856 0

2 0,5 1,53 0,25 2,3409 0,765


3 1 1,25 1 1,5625 1,25
4 1,5 0,95 2,25 0,9025 1,425
5 2 0,64 4 0,4096 1,28
6 2,5 0,3 6,25 0,09 0,75
7 3 -0,01 9 0,0001 -0,03
Σ 10,5 6,5 22,75 8,6912 5,44

3. Hitung koefisien regresi a, b, dan r

a=( ∑ B ) ¿ ¿

( 6,5 x 22,75 )−( 10,5 x 5,44 )


a=
7(22,75❑)−( 10,5 )2

(147,8)−(57,1)
a=
(159,25 )−(110,25 )

90,7
a= =1,85
49

b=n ¿ ¿

7 (5,44 )−( 10,5 ) (6,5)


b= ❑ 2
7 (22,75 )−( 10 ,5 )

38,08−68,25
b=
(159,25 )−( 110,25 )

−30,17
b= =−0,615
49

r =n ¿ ¿
7 ( 5,44 ) −( 10,5 ) (6,5)
r= 2
√ [ 7 ( 22,75 ) −( 10,5 ) ] ¿ ¿ ¿
2

38,08−68,25
r=
√ [ ( 159,25 )−( 110,25 ) ] [60,838−42,35 ]
−30,17
r=
√ [ 49 ] [18,488]
−30,17
r=
√ 905,912
−30,17
r= =0,99
30,1

4. Gambar grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional yang terdiri
dari plot data mentah hasil pengukuran dan grafik persamaan garisnya. Beri
judul dan keterangan pada setiap sumbu beserta satuannya.

Grafik hubungan arus listrik terhadap medan magnet


pada eksperimen muatan spesifik elektron
2
1.84

1.53
1.5
1.25
Medan Magnet (mT)

1
0.64
0.5 0.3

-0.01
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

-0.5

Arus Listrik (A)


1,5;0,95

b. Menentukan Muatan Spesifik Elektron dengan Jari-jari Tetap

1. Gunakan metode kuadrat terkecil / regresi linier untuk pengolahan data dengan
model :
2
i 2= .U
e 2 2
.r .k
m

y = b x+a
2. Buat tabel pengolahan data sebagai berikut:

X
No U i2 U2 (i2)2 U . i2
1 200 1,0816 40000 1,169859 216,32

2 210 0,9409 44100 0,885293 197,589


3. 3 220 1 48400 1 220 Hitung
4 230 1,2321 52900 1,51807 283,383
5 240 1,2769 57600 1,630474 306,456
6 250 1,0816 62500 1,169859 270,4
7 260 1,5876 67600 2,520474 412,776
8 270 1,4161 72900 2,005339 382,347
Σ 1880 9,6168 446000 11,89937 2289,271
koefisien regresi a, b, dan r

( Σ i 2 )( Σ U 2 ) −(Σ U )( Σ U ∙i2 )
a=
n( ΣU ¿¿ 2)−(Σ U )2 ¿

( 9,6168 )( 446.000 )−(1.880)( 2.289,271)


a=
8 ( 446.000 )−(1.880)2
( 4.289 .092,8 )−( 4.303.829,48 )
a=
( 3.568.000 )−( 3.534 .400 )

−14.736,68
a=
33.600

a=−0,438

n ( Σ U . i2 ) −( Σ U )(Σ i 2)
b=
n ( Σ U 2 ) −¿ ¿

8 (2.289,271 ) −(1.880)(9,6168)
b=
8 ( 446.000 )−(1.880)2

(18.134,168)−(18.079,584 )
b=
( 3.568.000 )−( 3.534 .400 )

55,584
b= =0 , 0016245
33.600

n ( ΣU . i 2) −( ΣU ) (Σ i 2)
r=
√ [ n ( Σ U )−( ΣU ) ] ¿ ¿ ¿
2 2

8 ( 2.289,271 )−(1.880)(9,6168)
r= 2
√ [ 8 ( 446.000 )−( 1.880 ) ] [ 8 ( 11,89937) −( 9,6168 )2 ]

(18.134 .168)−(18.079,584)
r=
√ [ ( 3.568 .000 )−( 3.534 .400 ) ][95,19496−92,4828]
55,584
r= =0,184
301,8751

4. Gambar grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional.


Grafik hubungan arus terhadap tegangan pemercepat
pada eksperimen muatan spesifik elektron
1.8
1.6
Kuadrat Arus Listrik (A2)

1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
200 210 220 230 240 250 260 270

Tegangan Pemercepat (V)

5. Hitung nilai muatan spesifik elektron berdasarkan hasil eksperimen.

e 2
=
m b ∙ r2 ∙ k 2
e 2
=
m ( 0 , 0016245)∙¿ ¿
e
=6 x 1010
m

6. Hitung kesalahan literatur dari muatan spesifik elektron hasil eksperimen.

nilai sebenarnya−nilai yang terbaca


x 100 %=¿
nilai sebenarnya

1,76 x 1011 −0 , 6 x 1011 1,16 x 10 11


x 100 %= x 100 %=65 ,9 %
1,76 x 1011 1,76 x 10 11

c. Menentukan Muatan Spesifik Elektron dengan Arus Listrik Tetap

1. Gunakan metode kuadrat terkecil / regresi linier untuk pengolahan data dengan
model:
2
r 2= .U
e 2 2
.i . k
m

y= b x+a

2. Buat tabel pengolahan data sebagai berikut:

r2
No U r2 U2 (r2)2 U.r2
U.r2
I=1A
No U U2 (r2)2
I = 1,5 A  
1 200 10,24 40000 104,8576 2048
12 210
200 12,6025
23,04 44100
40000 158,823
530,8416 2646,525
4608
23 220
210 20,7025
20,25 48400
44100 428,5935
410,0625 4554,55
4252,5
34 230
220 18,0625
51,84 52900
48400 326,2539
2687,386 4154,375
11404,8
45 240
230 16
46,24 57600
52900 256
2138,138 3840
10635,2
56 250
240 20,25
30,25 62500
57600 410,0625
915,0625 5062,5
7260
67 260
250 27,5625
25 67600
62500 759,6914
625 7166,25
6250
78 270
260 20,25
42,25 72900
67600 410,0625
1785,063 5467,5
10985
Jumlah
8 1880
270 145,67
36 446000
72900 2854,344
1296 34939,7
9720
Jumlah 1880 274,87 446000 10387,55 65115,5
3. Hitung koefisien regresi a, b, dan r

a) I = 1 A

( Σ r 2 ) ( Σ U 2 )−(Σ U )(Σ U ∙ r 2 )
a=
n( ΣU ¿¿ 2)−(Σ U )2 ¿

(145,67 )( 446.000 )−(1.880)(34.939,7)


a=
8 ( 446.000 )−(1.880)2

( 64.968.820 )−( 65.686 .636 )


a=
(3.568 .000 ) −( 3.534 .400 )

−717.816
a=
33.600

a=−21,36

n ( Σ U . r 2 )−( Σ U ) ( Σ r 2)
b=
n ( Σ U 2 )−¿ ¿

8 (34.939,7 )−(1.880)(145,67)
b=
8 ( 446.000 )−(1.880)2

(279.517,6)−(273.859,6)
b=
( 3.568.000 )−( 3.534 .400 )

5658
b= =0 ,168
33.600

n ( Σ U .r 2) −( ΣU )( Σ r 2 )
r=
√[ n ( Σ U )−( ΣU ) ] ¿ ¿ ¿
2 2

8 ( 34.939,7 )−(1.880)(145,67)
r= 2
√ [ 8 ( 446.000 )−( 1.880 ) ] [8 ( 2.854,344 ) −( 145,67 )2 ]

(279.517,6)−(273.859,6)
r=
√ [ ( 3.568 .000 )−( 3.534 .400 ) ][22.834,72−21.219,74 ]
5658
r= =0,77
7.336,36
b) I = 1,5 A

( Σ r 2 ) ( Σ U 2 )−(Σ U )(Σ U ∙ r 2 )
a=
n( ΣU ¿¿ 2)−(Σ U )2 ¿

( 274,87 )( 446.000 )−(1.880)( 65.115,5)


a=
8 ( 446.000 )−(1.880)2

(122.592 .020 )− (122.417 .140 )


a=
( 3.568 .000 )− (3.534 .400 )

174.880
a=
33.600

a=5,2047

n ( Σ U . r 2 )−( Σ U ) ( Σ r 2)
b=
n ( Σ U 2 )−¿ ¿

8 ( 65.115,5 )−(1.880)(274,87)
b=
8 ( 446.000 )−(1.880)2

(520.924)−(516.755,6)
b=
(3.568 .000 ) −( 3.534 .400 )

4168,4
b= =0,124
33.600

n ( Σ U .r 2) −( ΣU )( Σ r 2 )
r=
√[ n ( Σ U )−( ΣU ) ] ¿ ¿ ¿
2 2

8 ( 65.115,5 )−(1.880)(274,87)
r= 2
√ [ 8 ( 446.000 )−( 1.880 ) ] [8 ( 10.387,6 ) −( 274,87 )2 ]

(520924)−(516755,6)
r=
√ [ ( 3.568 .000 )−( 3.534 .400 ) ][83.100,8−75.553,5169]
4168,4
r= =0,26
15924,47

4. Gambar grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional.


Grafik hubungan arus terhadap tegangan pemercepat
pada eksperimen muatan spesifik elektron
80
42.25
70 46.24
Kuadrat Jari-Jari (r2)

60 36

50 25
40
23.04 20.25
27.56
30
20.7 18.06 20.25 20.25
20 16
10.24 12.6
10
0
200 210 220 230 240 250 260 270

Pemercepat Tegangan (V)

I=1A Column1
220;51,84

240;30,25

5. Hitung nilai muatan spesifik elektron berdasarkan hasil eksperimen.

a). I = 1 A

e 2
=
m b . i2 . k 2

e 2
=
m (0,168).(1)2 . ¿ ¿
b). I = 1,5 A

e 2
= 2 2
m b.i .k

e 2
=
m (0,124). (1,5)2 . ¿¿

6. Hitung kesalahan literatur dari muatan spesifik elektron hasil eksperimen.

a). I = 1 A

nilai yang terbaca−nilai sebenarnya


x 100 %
nilai yang terbaca

1,76 x 1011 −0 , 000198 x 1011 1.758 x 1011


x 100 %= x 100 %=99 %
1,76 x 1011 1,76 x 1011

b). I = 1,5 A

nilai sebenarnya−nilai yang terbaca


x 100 %
nilai sebenarnya

1,76 x 1011 −0 , 00118 x 1011 1,75 x 1011


x 100 %= x 100 %
1,76 x 1011 1,76 x 1011

¿ 99 %

G. ANALISIS DATA
Pada praktikum kali ini kelompok kami melakukan praktikum secara online
mengenai muatan spesifik elektron yang bertujuan untuk membuktikan peristiwa
pembentukan elektron di dalam medan magnet yang membentuk lintasan
melingkar.Praktikum kali ini melakukan dengan tiga pengujian,yaitu pengujian medan
magnet dengan arus listrik,pengujian tegangan dengan arus saat jari-jari tetap, dan pengujian
tegangan dengan jari-jari saat menggunakan arus tetap i=1 A serta i=1,5 A.
Pada pengujian pertama,arus diatur dari 0 A hingga 3 A.Berdasarkan data hasil
pengujian , diperoleh nilai kuat arus berbanding terbalik dengan nilai medan magnet.Hal ini
tidak sesuai dengan teori yang berlaku bahwa “kuat arus berbanding lurus dengan medan
magnet.Bedasarkan pemahan kami selaku praktikan,perbedaan data yang diperoleh dengan
teori yang berlaku terjadi karena data yang diberikan kurang tepat.
Pada pengujian kedua, tegangan diatur dari 200 V hingga 270 V dengan jari-jari
tetap.Berdasarkan data hasil pengujian,diperoleh nilai kuat arus yang dihasilkan hampir sama
nilainya dengan tegangan 200 V hingga 270 V.Hal ini tidak sesuai dengan teori yang berlaku
e 1 2 2 2
bahwa V = r k I . Bedasarkan pemahan kami selaku praktikan,perbedaan data yang
m2
diperoleh dengan teori yang berlaku terjadi karena data yang diberikan kurang tepat.
Pada pengujian ketiga, tegangan diatur dari 200 hingga 270 V dengan arus tetap
yaitu I=1 A dan I=1,5 A.Berdasarkan data hasil pengujian,diperoleh nilai jari-jari yang
dihasilkan tidak berbanding lurus dengan nilai tegangan. Hal ini tidak sesuai dengan teori
e 1 2 2 2
yang berlaku bahwa V = r k I . Bedasarkan pemahan kami selaku praktikan,perbedaan
m2
data yang diperoleh dengan teori yang berlaku terjadi karena data yang diberikan kurang
tepat.
Selanjutnya kami menentukan dan menguji muatan spesifik elektron dalam
pengujian kedua dan ketiga.Pada pengujian kedua dengan jari-jari tetap diperoleh nilai
e 10
muatan spesifik elektron =6 x 10 ,setelah itu kami menguji tingkat kesalahan literatur dari
m
nilai muatan spesifik elektron dengan menggunakan persamaan
nilai sebenarnya−nilai yang terbaca
x 100 % diperoleh hasil kesalahan literatur dari muatan
nilai sebenarnya
spesifik elektron sebesar 65,9 % . Pada pengujian ketiga dengan kuat arus tetap I=1 A dan
e 7
I=1,5 A , I=1 A diperoleh nilai muatan spesifik elektron =1,98 x 10 ,setelah itu kami
m
menguji tingkat kesalahan literatur dari nilai muatan spesifik elektron dengan menggunakan
nilai sebenarnya−nilai yang terbaca
persamaan x 100 % diperoleh hasil kesalahan literatur
nilai sebenarnya
dari muatan spesifik elektron sebesar 99 %.I=1,5 A diperoleh nilai muatan spesifik elektron
e
=1,18 x 108,setelah itu kami menguji tingkat kesalahan literatur dari nilai muatan spesifik
m
nilai sebenarnya−nilai yang terbaca
elektron dengan menggunakan persamaan x 100 %
nilai sebenarnya
diperoleh hasil kesalahan literatur dari muatan spesifik elektron sebesar 99 %

H. KESIMPULAN

1) Adanya lintasan berbentuk melingkar karena interaksi antara medan magnet mengenai
elektron di dalam tabung vakum.
2) Nilai tegangan berbanding lurus dengan kuat arus listrik
3) Medan magnet berdanding lurus dengan tegangan besar medan magnet tidak melebihi
besarnya arus listrik.
4) Nilai tegangan berbanding lurus dengan jari-jari orbital
5) Muatan spesifik elektron nilainya 1,76 x 1011,faktor yang mempengaruhi muatan
spesifik elektron adalah tegangan,jari-jari dan kuat arus listrik

I. KOMENTAR

1. Video yang diberikan lebih banyak penjelasan teorinya saja, sedangkan penjelasan
praktikumnya hanya sedikit yang dibahas, yang didalamnya hanya menunjukkan
perubahan lintasan saat tegangan pemercepat dan arus dinaikkan.
2. Berdasarkan hasil dari data percobaan, dapat dilihat terdapat beberapa yang tidak
sesuai dengan teori, hal ini menunjukkan bahwa agar pada saat praktikum harus
dilakukan dengan sangat teliti dan harus memahami materi atau konsep praktikum
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Haliday,David,Robert Resnick.1198.Fisika Jilid I Terjemahan.Jakarta :


Erlangga

Winanda, Purwansah. 2013. Laporan Akhir Fisika Eksperimen II-A Elektron


Fine Beam Tube. (http://www.scribd.com), 23 Maret 2021.

Wulandari, Rizki. 2011. Penentuan e /m.

Anda mungkin juga menyukai