Anda di halaman 1dari 6

1.

Analisis atas masalah-masalah hukum, menetapkan sejumlah


peraturan perundang-undangan dan norma hukum yang berlaku
dalam dan untuk suatu transaksi hukum, berikut dengan kebutuhan
akta yang terkait.
2. Potensi Masalah :
- Pelanggaran atas ketentuan dalam hukum Agraria dan lahan
pertanian.
- Pelanggaran atas ketentuan dalam peraturan hukum tentang
perseroan terbatas (PT).
- Pelanggaran atas ketentuan dalam peraturan hukum tentang
yayasan.
Pembahasan :
1. PT. TRUBUS HIJAU ABADI didirikan oleh-dan merupakan satu-
satunya pemilik atas seluruh saham yang telah dikeluarkan
perseroan, yaitu :
- YAYASAN RAWA BENING ABADI, berkedudukan di
Ambarawa (berkantor di Jln. Mgr. Sugiyopranoto No.27); dan
- Drs. TUKIMAN HADI ATMODJO, M.Si.Med., lahir di Muntilan,
umur 68 (enampuluh delapan) tahun , pensiunan aparatur sipil
Negara, bertempat tinggal di Jln. Osa Maliki No.77 Salatiga.
Berhubung YAYASAN RAWA BENING ABADI sedang berusaha
mendirikan Rumah Sakit, maka Drs. TUKIMAN HADI ATMODJO,
M.Si.Med., selaku Ketua Pembina YAYASAN RAWA BENING
ABADI.
PT. Trubus Hijau Abadi didirikan oleh satu orang, yaitu Drs.
Tukiman Hadi Atmojo, M.Si.Med., yang juga selaku ketua tunggal
Yayasan Rawa Bening Abadi (karena istrinya telah meninggal
dunia). Hal ini melanggar Pasal 7 angka 1 UU No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas yang berbunyi “Perseroan didirikan
oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat
dalam bahasa Indonesia.”
“PERKEBUNAN KOPI TRUBUS HIJAU ABADI” berserta semua
bangunan penunjang didirikan diatas sebidang tanah Hak Guna
Usaha (HGB) yang terletak di Desa Sumogawe, Kecematan
Getasan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, dengan
luas 59.755 m2 (limapuluh Sembilanribu tujuhratus limapuluh lima
meter persegi) berdasarkan Surat Ukur No 345/2003, terdaftar atas
nama perseroan terbatas PT. TRUBUS HIJAU ABADI, menurut
sertifikat (tanda bukti hak) Hak Guna Usaha No 99, yang
dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang
tanggal 24 September 2003.
Hak Guna Usaha berlaku maksimal 35 tahun dan dapat
diperpanjang selama 25 tahun, menurut pasal 8 PP 40 Tahun 1996
jo pasal 29 UUPA. Sertifikat HGU No 99 tersebut telah berlangsung
selama 16 tahun, sehingga sisa jangka waktunya adalah 19 tahun
lagi, pada 24 September 2038 (tanpa perpanjangan). Sedangkan Ir.
Kooswoyo, MSR telah menyepakati sebidang tanah tersebut
seharga 15.000.000.000 (lima belas milyar) dengan atau tanpa
mengetahui bahwa sertifikat HGU tersebut sudah berjalan 16
tahundan sisa jangka waktunya adalah 19 tahun.

2. Jenis peraturan perundangan yang digunakan dalam penyelesaian


kasus :
a. UU Yayasan No. 28 Tahun 2004
Dalam UU Yasasan tidak ada permasalan karena dijualnya PT
tersebut untuk kepentingan yayasan yg akan membangun
Rumah Sakit yang berdasarkan pasal 38 Undang-undang
nomor 28 tahun 2004 tentang perubahan Undang-undang
nomer 16 tahun 2001 tentang Yayasan yang mengatakan
bahwa:
Pasal 5
Kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang, maupun
kekayaan lain yang diperoleh Yayasan berdasarkan Undang-
undang ini, dilarang dialihkan atau dibagikan secara langsung
atau tidak langsung kepada Pembina, Pengurus, Pengawas,
karyawan, atau pihak lain yang mempunyai kepentingan
terhadap Yayasan.
Pembatasan yang terdapat didalam anggaran tersebut telah
sesuai dengan ketentuan dalam pasal ini dimana pengurus
boleh mengalihkan kekayaan yayasan namun bukan terhadap
uang atau barang dari yayasan tersebut, dan pengalihan harus
dilakukan dengan sistem tertulis agar mempunyai kekuatan
yang mengikat.
Hal lain nya yang dapat menjadi perhatian adalah Pihak
Yayasan ingin menjual PT. Perkebunan Kopi Trubus Hijau
Abadi sebagai modal untuk membangun suatu Rumah Sakit
terkait hal ini maka yayasan tersebut dalam membangun suatu
badan usaha harus berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam
Pasal 7 ayat 1 & 2
(1) Yayasan dapat mendirikan badan usaha yang kegiatannya
sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan.
(2) Yayasan dapat melakukan penyertaan dalam berbagai
bentuk usaha yang bersifat prospektif dengan ketentuan seluruh
penyertaan tersebut paling banyak 25 % (dua puluh lima
persen) dari seluruh nilai kekayaan Yayasan.
Pasal 38
(1) Yayasan dilarang mengadakan perjanjian dengan organisasi
yang teralifiasi dengan yayasan, Pembina, pengurus dan
atau pengawas yayasan, atau seseorang yang bekerja pada
yayasan.
(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ridak
berlaku dalam hal perjanjian tersebut bermanfaat bagi
tercapainya maksud dan tujuan yayasan.
Dalam kasus tersebut terdapat perjanjian yang berisi pengalihan
PT maka hal ini tidak sesuai dengan pasal 38 ayat (1) Undang-
Undang nomor 28 tahun 2004 tentang perubahan Undang-
undang nomer 16 tahun 2001 tentang Yayasan, akan tetapi
pengalihan tersebut untuk tercapainya tujuan yayasan yaitu
mendirikan rumah sakit. Makah al tersebut tidak terjadi
pelanggaran dalam hukum Yayasan karena telah sesuai
dengan undang-undang.
UU Pokok Agraria Tahun 1960
Pasal 28
(1) Hak guna-usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah
yang dikuasai langsung oleh Negara, dalam jangka waktu
sebagaimana tersebut dalam pasal 29, guna perusahaan
pertanian, perikanan atau peternakan.
(2) Hak guna-usaha diberikan atas tanah yang luasnya paling
sedikit 5 hektar, dengan ketentuan bahwa jika luasnya 25 hektar
atau lebih harus memakai investasi modal yang layak dan
tehnik perusahaan yang baik, sesuai dengan perkembangan
zaman.
(3) Hak guna-usaha dapat beralih dan dialihkan kepada pihak
lain.
Pasal 28 ayat 1, ayat 2, ayat 3, Undang-Undang Pokok Agraria
Tahun 1960 mengatur tentang Hak Guna Usaha sebagaimana
terdapat dalam kasus transaksi hukum tersebut yakni persoalan
surat ukur No. 345/2003, terdaftar atas nama perseroan
terbatas P.T TRUBUS HIJAU ABADI yang telah memiliki
sertifikat (tanda bukti hak) No. 99 yang dikeluarkan oleh Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Semarang tanggal 24 September
2003.
UU Perseroan Terbatas No 40 Tahun 2007
Pasal 7 ayat 5
“setelah perseroan memperoleh status badan hukum dan
pemegang saham kurang dari 2 (dua) orang, dalam jangka
waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak keadaan
tersebut pemegang saham yang bersangkutan wajib
mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain atau
perseroan mengeluarkan saham baru kepada orang baru.”
dalam kasus disebutkan bahwa Ir. Kooswoyo, MSR., Ars., yang
telah membeli perkebunan kopi Trubus Hijau Abadi dan
kemudian ia berencana akan dihibahkan kepada anaknya yang
bernama Mulyani Kooswoyo, S.P, M.Bd.T. sehingga beliau
menjadi satu-satunya orang pemegang saham atas Perkebunan
Kopi tersebut. Jika menurut pasal 7 ayat 5 itu tidak sesuai
bedasarkan jumlah pemegang saham, maka timbul
permasalahan yang mana ia harus menunjuk satu orang lagi
untuk mengalihkan sebagian saham agar sesuai dengan
peraturan perundangan.
Dalam kasus tersebut akta yang diperlukan sebagai berikut :
a. Bentuk akta, akta jual beli adalah dokumen yang membuktikan
adanya peralihan Hak atas tanah dari pemilik sebagai penjual
kepada pembeli sebagai pemilik baru. Pada prinsipnya jual beli
tanah bersfifat terang dan tunai, yaitu dilakukan dihadapan
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dengan harga telah
dibayar lunas. Dalam kasus tersebut terdapat akta jual beli
antara PT Trubus Hijau Abadi dengan Ir. Kooswoyo, MSR., Ars.,
kemudian terdapat akta hibah juga antara Ir. Kooswoyo, MSR.,
Ars., dengan Mulyani Kooswoyo, S.P, M.Bd. T. Menurut
KUHPerdata Pasal 1457 yaitu suatu perjanjian, dengan mana
pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu
kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang
telah dijanjikan. Maka pihak Yayasan Rawa Bening Abadi
selaku penjual dan Ir. Koorswoyo, MS., Ars selaku pihak
pembeli sudah menyepakati harga pembayaran perkebunan
kopi yaitu sebesar 15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah)
.

b. Akta Hibah dalam KUHPerdata Pasal 1666 menerangkan


bahwa “suatu perjanjian dengan mana si penghibah, diwaktu
hidupnya, dengan Cuma-Cuma dan dengan tidak dapat ditarik
kembali,menyerahkan sesuatu benda guna keperluan si
penerima hibah yang menerima penyerahan itu.” Berdasarkan
kasus tersebut Ir.Kooswoyo, Msr., Ars., selaku pemilik sah
perkebunan kopi menghibahkan perkebunan kopi tersebut
secara sadar dan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun
untuk diberikan kepada anaknya yang bernama Mulyani
Kooswoyo, S.P,M.Bd.T. kelak guna akan menjadi modal bagi
anaknya.
TUGAS
METODE DAN TEKNIK PEMBUATAN AKTA KONTRAK

OLEH KELOMPOK:
Daniel Adrianto Prabowo 16.C1.0083
Asdasd
Asdasd
Asdasf
Asdasd
Asdasd
Asdasd

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2021

Anda mungkin juga menyukai