Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

“DENGUE HAEMORRAGHIC FEVER (DHF)”


STASE KEPERAWATAN ANAK

PEMBIMBING AKADEMIIK
Mariani, Ns., M. Kep

NAMA : RIRIN KHAIRINA


NIM : 2014901110075
KELOMPOK :9

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGUE HAEMORRAGHIC FEVER (DHF)

A. DEFINISI

DHF adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk kedalam
tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty yang memunculkan manifestasi berupa
demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam (Putri, 2019).

B. PATHWAY

Nyamuk
Mengandung
Virus masuk Mengigigit Virus Dengue
ke aliran darah manusia

Mekanisme Masuk ke
tubuh melawan pembuluh
virus darah otak
Antibodi
meningkat
Peningkatan Mempengaruhi
asam lambung hipotalamus
Pembebasan
histamin
Mual, muntah Peningkatan
suhu tubuh
Peningkatan
Ketidakseimbangan
permeabilitas dinidng
Nutrisi Kurang Dari Hipertermia
pembuluh darah
Kebutuhan Tubuh

Kebocoran plasma Oedema Menekan


syaraf sekitar

Perdarahan
Nyeri Akut

Defisien Volume
Cairan

(Sumber : Putri, 2019)


Manifestasi Klinis
1. Nyeri kepala
Etiologi dari penyakit DHF
2. Nyeri retro orbital
yaitu berasal dari virus dangue
3. Ruam kulit
yang biasa dibawa oleh
4. Perdarahan
nyamuk aedes aegypty
5. Peteki positif
(Fitriani, 2020)
6. Leukopenia
(Ramdani, 2020)

Klasifikasi :
1. Derajat 1
Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Uji torniquet positif,
trombosit menurun
2. Derajat 2
Derajat 1 disertai perdarahan spontan pada kulit atau tempat lain
3. Derajat 3
Ditemukan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah rendah,
gelisah, sianosis sekitar mulut, hidung, dan ujung jari
4. Derajat 4
Syok hebat dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur, biasa disebut
DSS (Dengue Syock Syndrom)

(Putri, 2019)

Komplikasi
Komplikasi yang sering timbul adalah DDS ( Dengue Syok Sindrome) yang disebabkan oleh
karena kebocoran dinding pembuluh darah sehingga cairran atau serum elektrolit serta ke
luar dari pembuluh darah sampai menimbulkan hypovolemia syok
1. Efusi pleura
2. Sepsis
3. Kematian
(Ramdani, 2020)
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
NOC: Status Nutrisi (1004)
 Asupan gizi dalam tingkat sedikit terganggu dari rentang normal
 Asupan makanan dalam tingkat sedikit terganggu dari rentang normal
 Rasio berat badan dalam tingkat sedikit terganggu dari rentang normal
NIC: Manajemen Nutrisi (1100)
 Kaji pola makan anak melalui orang tua
 Kaji adanya alergi makanan
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk penyediaan nutrisi terpilih sesuai dengan
kebutuhan anak
 Anjurkan orang tua anak untuk meningkatkan asupan nutrisi pada anaknya
 Yakinkan pada orang tua anak, diet yang dikonsumsi mengandung cukup serat
untuk mencegah konstipasi
 Berikan informasi pada orang tua anak tentang kebutuhan nutrisi dan pentingnya
bagi tubuh anak

2. Defisien Volume Cairan 3. Hipertermia


NOC: Keseimbangan Cairan (0610) NOC: Termoregulasi (0800)
 Keseimbangan intake dan output  Peningkatan suhu kulit dalam rentang
dalam 24 jam dalam rentang sedikit ringan atau tidak ada
terganggu  Perubahan warna kulit dalam rentang
 Turgor kulit dalam rentang sedikit ringan atau tidak ada
terganggu NIC: Perawatan Demam (3740)
 Kelembaban membrane mukosa  Pantau suhu dan tanda-tanda vital
dalam rentang sedikit terganggu  Monitor warna dan suhu kulit
NIC: Manajemen Cairan (4120)  Dorong konsumsi cairan
 Timbang berat badan setiap hari  Berikan kompres untuk mengurangi
 Hitung dan timbang popok dengan demam
baik 4. Nyeri Akut
 Monitor statur hidrasi NOC: Tingkat Nyeri (2102)
 Menitor perubahan berat badan  Mengerang dan menangis dalam rentang
 Berikan terapi IV seperti yang ringan
ditentukan  Ekspresi wajah nyeri dalam rentang
 Tingkatkan asupan cairan melalui ringan
oral  Kehilangan nafsu makan dalam rentang
 Ajarkan pada keluarga untuk ringan
memberikan kompres hangat pada NIC: Manajemen Nyeri (1400)
area nyeri  Observasi adanya tanda nyeri secara
 Intruksikan pada keluarga untuk nonverbal
meningkatkan istirahat pada anak  Kaji lokasi nyeri
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Beberapa pemeriksaan penunjang pada DHF adalah sebagai berikut :

 Darah Lengkap
Trombosit menurun, Hb meningkat lebih 20 %, Ht meningkat Lebih 20 %,
Leukosit menurun, protein darah rendah.
 Rontgen thorax
Untuk melihat apakah terjadi efusi pleura pada penderita DHF
 Uji tourniket
Pada uji tourniket yang positif dalam menjadi indikator pertama dalam
menegakan diagnosa DHF (Putri, 2019).

D. PENATALAKSANAAN
 Memberikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah, air sirup, susu untuk
mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, dan perdarahan.
 Memberikan parasetamol bila demam, jangan berikan asetosal atau ibuprofen karena
dapat merangsang terjadinya perdarahan.
 Apabila terjadi dehidrasi berikan terapi cairan sesuai indikasi (Fitriani, 2020)
DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, T, R. Asuhan Keperawatan Pada Klien Anakdengan Dengue Hemorrhagic Fever


(DHF) Yang Di Rawat Di Rumah Sakit. Karya Tulis Ilmiah. POLTEKES Kalimantan
Timur. Tahun 2020.

NANDA Diagnosis Keperawatan. T. Heather Heardman, PhD, RN, FNI. Shigemi Kamitsuru,
PDH, RN, FNI. Tahun 2018-2020.

NIC Edisi Bahasa Indonesia. Gloria M. Bulechek, Howard K. Butcher, Joanne M.

Dochterman, Cherly M. Wagner. 2013

NOC Edisi Bahasa Indonesia. Sue Moorhead, Marion Johnson, Meridean L. Maas, Elizabeth
Swanson. Tahun 2013.

Putri, T, G. Asuhan Keperawatan Pada An. D Dengan Demam Hemorhagic Fever (DHF) Di
Ruang Rawat Inap Anak RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukit Tinggi. Karya Tulis
Ilmiah. STIKES Perintis Padang. Tahun 2019.

Ramdani, C, A. Laporan Pendahuluan Dengue Haemorhagic Fever. Stikes Al-Irsyad Al


Islamiyyah Cilacap. Tahun 2020

Banjarmasin, 15 April 2021

Mengetahui,
Preseptor Akademik

(Mariani, Ns., M. Kep)

Anda mungkin juga menyukai