FAKULTAS SYARI’AH
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam kehidupan suatu keluarga atau rumah tangga di samping masalah hak
dan kewajiban sebagai suami isteri, maka masalah harta benda dan lain sebagainya adalah
merupakan pokok pangkal yang menjadi sebab timbulnya berbagai perselisihan atau
ketegangan dalam ruang lingkup suatu perkawinan, sehingga mungkin akan
menghilangkan kerukunan antara suami dengan isteri dalam kehidupan suatu keluarga.
Sehubungan dengan itu, maka timbullah asumsi masyarakat, yaitu kebutuhan akan
suatu peraturan yang mengatur mengenai harta benda dalam suatu perkawinan. Untuk
menjaga kerukunan hidup suami istri dan mangimbangi hak talak atas inisiatif suami
maka diperlulan taklik talak.. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut
mengenai taklik talak yang terdiri dari perjanjian pemisahan harta bawaan dan
pelanggaran perjanjian perkawinan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Taklik Talak Yang Terdiri Dari Perjanjian ?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan keilmuan tentang Taklik Talak
Yang Terdiri Dari Perjanjian , karena mau tidak mau kita semua akan dihadapkan
oleh persoalan rumah tangga, entah yang bermasalah itu kita ataupun saudara dan
teman sehingga kita dapat membantu mereka dalam mencari solusi agar lebih
maslahat dan tetap dalam syariat yang diridhai Allah Swt.
BAB II
PEMBAHASAN
Taklik talak berasal dari dua kata yaitu taklik dan talak, dari segi bahasa taklik
berasal dari kata ( ) علقyang mempunyai arti “menggantungkan”. Sedangkan kata talak
berasal dari kata bahasa arab yaitu ( ) طلقyang artinya melepaskan atau meninggalkan.
sedangkan menurut istilah taklik talaq itu adalah bentuk perjanjian dalam perkawinan
yang di dalamnya disebutkan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suami.
Menurut Sayuti Thalib taklik talak yang terdiri dari perjanjian adalah suatu talak
yang digantungkan jatuhnya pada suatu hal yang telah diperjanjikan itu dan jika hal atau
syarat yang telah diperjanjikan itu dilanggar oleh suami, maka terbukalah kesempatan
mengambil inisiatif untuk talaq oleh istri, kalau ia menghendaki demikian itu.
1. Berdasarkan Al-Quran
ۗ ص ْل ُح َخ ْي ٌر
ُّ ص ْل ًحا ۚ َوال
ُ صل َِحا َب ْي َن ُه َماْ ضا فَاَل ُج َنا َح َعلَ ْي ِه َما أَنْ ُي ً وزا أَ ْو إِ ْع َرا ً شُ َوإِ ِن ا ْم َرأَةٌ َخا َفتْ مِنْ َب ْعلِ َها ُن
ً ش َّح ۚ َوإِنْ ُت ْحسِ ُنوا َو َت َّتقُوا َفإِنَّ هَّللا َ َكانَ ِب َما َت ْع َملُونَ َخ ِب
يرا ُ ُت اأْل َ ْنف
ُّ س ال ِ َوأ ُ ْحضِ َر
“Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari
suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang
sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia
itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan
memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Ayat ini menjadi dasar untuk merumuskan tata cara dan syarat bagi taklik
talak sebagai perjanjian perkawinan. Taklik talak mempunyai arti suatu talak yang
digantungkan jatuhnya pada terjadinya suatu hal yang memang mungkin terjadi yang
telah disebutkan terlebih dahulu dalam suatu perjanjian yang telah diperjanjikan
terlebih dahulu.
Begitu juga diriwayatkatkan dari Imam Bukhari dalam hal perjanjian. Kata
Nabi Muhammad SAW:
كل شرط ليس في كتاب هللا فهوا باطل وان كان مئة شروط
Artinya: “Segala syarat yang tidak terdapat didalam kitabullah adalah batal,
sekalipun seratus kali syarat”(Muttafaq „alaih)
Dari hadist di atas dapat diambil kesimpulan bahwa setiap perjanjian yang
dilakukan oleh suami istri selama tidak bertentangan dengan hukum Islam maka harus
ditepati.
a) Taklik talak
c) Perjanjian taklik talak bukan perjanjian yang wajib diadakan pada setiap
perkawinan, akan tetapi sekali taklik talak sudah diperjanjikan tidak dapat dicabut.
C. Talak Ditinjau Dari Segi Pengucapannya
1. Talaq Munjiz ialah talaq yang telah jatuh disaat suami selesai mengucapkan
sighat talaq, seperti perkataan suami kepada isterinya “aku jatuhkan talaqku satu kali
kepadamu“. Talaq tersebut jatuh di saat suami selesai mengucapkan sighat talaq.
2. Talaq Mudhaf ialah talak yang di kaitkan dengan waktu tertentu. Misalnya
seorang suami mengatakan kepada istrinya ; ‘tanggal 1 bulan depan kamu saya talak’.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa talak yang di ucapkan dalam kondisi semacam
ini terlaksana jika waktu jatuh temponya sudah dating. Sehingga sang istri tertalak
sejak datangnya waktu yang disebutkan oleh suami sebagi kalimat talak.
3. Talaq Mu’allaq ialah talaq yang jatuh apabila telah ada syarat yang
disebutkan suami dalam sighat akad yang telah diucapkannya dahulu atau syarat yang
ditetapkan kemudian setelah akad nikah. Syarat tersebut terbagi menjadi dua yaitu :
Dari pada itu ada beberapa syarat yang harus ada untuk menentukan jatuhnya
talaq muallaq:
Jumhur ulama fiqh mengemukakan tiga syarat bagi berlakunya taklik talak:
a. Syarat tersebut adalah sesuatu yang belum ada, belum terjadi dan mungkin
terjadi. Misalnya: ucapan suami pada istrinya “ jika kamu keluar negeri tanpa seizin
saya, maka talakmu jatuh”, artinya keluar negeri sesuatu yang belum terjadi tetapi
mungkin terjadi. Maka taklik al-Muallaq jatuh sendirinya.
b. Ketika lafal taklik talak diucapkan suami, wanita tersebut masih berstatus
istri.
c. Ketika syarat yang dikemukakan dalam lafal taklik talak terpenuhi, wanita
tersebut masih berstatus istri.
Syarat yang kedua dan ketiga, seorang istri yang ditaklikkan talaknya harus
dalam keadaan dapat dijatuhi talak.
b) Bila dalam keadaan talak raj‟I atau iddah talak ba‟in sughra, sebab dalam
keadan-keadaan seperti ini secara hukum ikatan suami istri masih berlaku sampai
habisnya mas iddah.
c) Jika perempuan berada dalam pisah badan karena dianggap sebagai talak,
seperti pisah badan karena suami tidak mau Islam, jika istrinya masuk Islam, atau
karena ila‟. Keadaan seperti ini diaap talak oleh golongan Hanafi.
(2) Atau saya tidak memberi nafkah wajib kepadanya tiga bulan lamanya;
(4) Atau saya membiarkan (tidak memedulikan) istri saya enam bulan
lamanya; Kemudian istri saya tidak ridlo dan mengadukan halnya kepada Pengadilan
Agama atau petugas yang memberinya hak untuk mengurus pengaduan itu dan
pengaduannya dibenarkan serta diterima oleh Pengadilan atau petugas tersebut, dan
istri saya membayar uang sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah) sebagai iwadl
(pengganti) kepada saya, maka jatuhlah talak satu saya kepadanya.
Dikutip dari Akta Nikah yang diterbitkan oleh Kementrian Agama RI.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa yang di maksud taklik talak adalah suatu talak yang digantungkan pada
suatu yang mungkin terjadi yang telah disebutkan dalam suatu perjanjian, setelah akad
nikah.
Dan yang menjadi dasar hukum adanya taklik talak adalah Al-quran Surah An-
Nisa ayat 128 :
ۗ ص ْل ُح َخ ْي ٌر
ُّ ص ْل ًحا ۚ َوال
ُ صل َِحا َب ْي َن ُه َماْ ضا فَاَل ُج َنا َح َعلَ ْي ِه َما أَنْ ُي ً وزا أَ ْو إِ ْع َرا ً شُ َوإِ ِن ا ْم َرأَةٌ َخا َفتْ مِنْ َب ْعلِ َها ُن
ً ش َّح ۚ َوإِنْ ُت ْحسِ ُنوا َو َت َّتقُوا َفإِنَّ هَّللا َ َكانَ ِب َما َت ْع َملُونَ َخ ِب
يرا ُ ت اأْل َ ْن ُف
ُّ س ال ِ َوأ ُ ْحضِ َر
“Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari
suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang
sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia
itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan
memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
B. Saran
Kami selaku pembuat makalah seringkali terdapat banyak kesalahan baik dari
segi bahasa, penulisan, penyusunan, pencetakkan, serta penyajian. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar kami dapat
memperbaiki kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Terima Kasih
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
DAFTAR PUSTAKA
Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim, Shahih Bukhari,
Beirut: Darul Kutub al-ilmiyah