193-Article Text-1731-1-10-20190920
193-Article Text-1731-1-10-20190920
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran tipe followership karyawan SHM,
yang bergerak pada bisnis print media. Dengan mengetahui tipe followership para
karyawannya, organisasi dapat mengelola mereka dengan cara yang paling sesuai untuk
pencapaian tujuan organisasi. Karena proporsi kontribusi pemimpin tidak sebesar kontribusi
dari pengikut, maka gambaran tipe followership menjadi penting bagi organisasi untuk
diketahui sebagai langkah awal untuk menentukan cara pengelolaan karyawan yang sesuai.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Alat ukur yang
digunakan adalah kuesioner followership yang dikembangkan oleh Robert Kelley. Kuesioner
ini diberikan kepada seluruh karyawan SHM (99 orang). Hasil penelitian menunjukkan
gambaran tipe followership karyawan SHM didominasi oleh dua tipe utama yaitu tipe
pragmatist follower (53,12%) dan tipe exemplary follower (46,88%). Berdasarkan hasil
tersebut, rekomendasi diberikan kepada manajemen puncak tentang followership karyawan
SHM dan pendekatan yang sesuai untuk mengelolanya.
Abstract
The aim of this study is to describe the followership type of the employees of SHM—
an organization committed in printed media. By knowing the followership type of its
employees, an organization can manage each of them efficiently to achieve the organization’s
goal. Because a leader’s contribution is less than the workers’ contribution for the
organizational success, knowing the employees’ followership type is pivotal for the further
management of each worker. This study used quantitative approach, using followership
questionnaire developed by Robert Kelley. The questionnaires were distributed to all SHM
employees, with the total of 99 workers. The results showed that SHM employees are mostly
pragmatic followers (53.12%), while the rest are exemplary followers (46.88%). The
intervention recommendation was informed to the higher-ups using survey-feedback
framework; the information included the followership type of SHM employees and the
effective way to manage them.
0%
33 %
50 %
67 %
0% 0%
0% 0%
Gambar 6. Tipe Followership SHM pada
Kelompok Masa Kerja 1-5 tahun (N=10)
8
0% 50 %
ada di SHM membentuk kedekatan antar
karyawannya. Di satu sisi, hal tersebut
menjadi faktor positif yang dapat
mendukung kelancaran proses kerjasama
dalam organisasi. Di sisi lain, suasana
50 %
kekeluargaan yang erat kemungkinan
memberikan rasa sungkan dari para
pengikut untuk memberikan kritik kepada
0% 0% atasan. Hal ini sejalan dengan yang
dinyatakan oleh Riggio (2008) bahwa
faktor budaya atau nilai di organisasi dapat
Gambar 7. Tipe Followership SHM pada mempengaruhi tipe followership yang
Kelompok Masa Kerja 6-10 tahun (N=20) terbangun.
Hackman dan Johnson (2013)
menyebutkan bahwa tipe pragmatist
0% 41 %
follower ini dapat disebabkan karena
seringnya terjadi perubahan
kepemimpinan, resturkturisasi organisasi,
ataupun adanya layoffs. Dikaitkan dengan
kondisi SHM, kontesnya menjadi relevan.
59 % Seiring terjadinya pergantian
kepemimpinan selama empat tahun
terakhir, mendorong kemungkinan tipe
pragmatist follower ini menjadi cukup
0% 0%
mendominasi karyawan SHM. Ditambah
kondissi performa organisasi yang kurang
baik menjadi kekhawatiran tersendiri bagi
Gambar 8. Tipe Followership SHM pada karyawan karena muncul dugaan akan
Kelompok Masa Kerja di atas 15 tahun adanya downsizing di SHM.
(N=27) Penelitian followership di SHM
memiliki beberapa limitasi. Pada proses
Dilihat dari sebaran responden dari pengambilan data, peneliti perlu bekerja
kelompok masa kerja 1-5 tahun dan sama dengan tim SHM untuk melakukan
kelompok masa kerja 6-10 tahun, proporsi pengecekan saat pengisian kuesioner
antara tipe exemplary dan pragmatist berlangsung. Dengan demikian peneliti
follower seimbang. Sedangkan pada tidak hanya mendapatkan kepercayaan dari
kelompok masa kerja lebih dari 15 tahun, para responden, namun juga dapat terjun
dapat dilihat bahwa mayoritas adalah tipe langsung untuk memastikan kelancaran
pragmatist follower (16 orang), sedangkan proses pengambilan data. Selain itu,
tipe exemplary follower (11 orang). Dari penelitian selanjutnya dapat dilengkapi
data tersebut, responden yang berada pada dengan metode kualitatif, sehingga hasil
masa kerja di atas 15 tahun justru tampak yang diperoleh lebih mendalam dan dapat
lebih berhati-hati dalam menjalankan dielaborasikan dengan data yang
perannya di SHM. didapatkan secara kuantitatif.
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian besar karyawan SHM
merupakan pragmatist follower (53,12%).
Peneliti menduga nilai kekeluargaan yang
9
SIMPULAN DAN SARAN pengembangan organisasi mengalami
Berdasarkan hasil penelitian yang kegagalan karena para pimpinan tidak buy
telah diolah, peneliti menyimpulkan dua in terhadap ide-ide pengembangan
hal, yakni: organisasi.
1. Karyawan SHM merupakan tipe Salah satu cara yang dapat
the pragmatist follower dan the digunakan untuk mencapai buy in dari para
exemplary follower. Pada manajemen puncak adalah Survey-
penelitian ini, tidak muncul tipe Feedback. Menurut Cummings & Worley
followership yang lain pada (2008), proses Survey-Feedback
karyawan SHM. Hasil penelitian memberikan pengaruh positif terhadap
followership di SHM menunjukkan hasil dan proses dalam organisasi, yang
bahwa tipe yang muncul dalam tampak berupa produktivitas kerja
penelitian ini hanya tipe pragmatist karyawan, pengambilan keputusan dalam
follower dan exemplary follower, organisasi, dan motivasi kerja.
sedangkan ketiga tipe lainnya tidak Pada proses survey-feedback yang
muncul. Hal ini rupanya bukan telah dijalankan, peneliti memberikan
merupakan hal yang aneh. beberapa masukan yang dapat diterapkan
Beberapa penelitian sebelumnya di SHM, antara lain:
juga menunjukkan hasil di mana 1. Menginformasikan hasil penelitian
tidak semua tipe followership ini kepada para pemimpin, mulai
muncul dalam organisasi. Tipe dari level supervisor. Dengan
followership dalam organisasi demikian, pemimpin memiliki
dapat dipengaruhi oleh kondisi gambaran followership di SHM,
organisasi ataupun jenis pekerjaan sehingga mereka mendapatkan
yang dilakukan pengikut. menentukan tindakan yang lebih
2. Hasil penelitian juga menunjukkan tepat dalam mengelola anak
adanya hubungan yang signifikan buahnya. Atas usulan ini, jajaran
antara tipe followership dengan manajemen mengusulkan agar
tingkat pendidikan seseorang. informasi ini diberikan mulai dari
Penanganan atau pengelolaan bagi level manajer, bukan supervisor.
para pengikut ini tidak dapat dilakukan Hal ini dilakukan dengan
tanpa adanya dukungan dari organisasi, pertimbangan efisiensi waktu, serta
khususnya dari para manajemen puncak. lingkup tanggung jawab
Melihat bahwa pada awal penelitian ini, pengelolaan anak buah mayoritas
para manajemen puncak memiliki masih dilakukan pada level
perspektif yang berbeda terhadap para manajerial.
pengikutnya, maka menjadi penting bahwa 2. Mengadakan morning meeting,
mereka memiliki pemahaman yang sama yang dapat dilakukan secara
untuk melihat dan menilai para berkala setiap bulan. Melalui
pengikutnya. Dengan demikian, para kegiatan ini, pemimpin dapat
manajemen puncak dapat menentukan memberikan informasi-informasi
langkah selanjutnya untuk mengelola para yang positif mengenai kondisi
pengikut, dengan tujuan yang lebih luas organisasi untuk menumbuhkan
yakni mengembangkan organisasi. rasa aman dari para pengikut.
Pengembangan organisasi menjadi kurang Dengan demikian, rasa aman yang
efektif ketika para pemimpin dalam telah tumbuh dari para pengikut
organisasi tidak buy-in terhadap kebutuhan akan memberikan semangat bagi
pengembangan organisasi. Menurut Kotter mereka untuk menunjukkan
(2011), sebanyak 70 % dari seluruh usaha
10
kontribusi dan kekritisan yang America: Harvard Business School
lebih optimal bagi organisasi. Publishing.
Kelley, R.E. (1992). The power of
DAFTAR PUSTAKA followership. New York: Doubleday
Dell Publishing Group, Inc.
Agho, A. O. (2009). Perspectives of Kerry, T. (2003). Middle managers as
senior-level executives on effective followers and leaders: some cross-
followership and leadership. Journal professional perspectives.
of leadership & organizational Management in education, 17, 3, 12-
studies, 16 (2), 159-166. 15.
Indianapolis: Indiana University. Kim, C. (2011). Followership in U.S.
Agustina, R. (2009). Hubungan antara Federal Government: A missing link
gaya kepemimpinan dengan between participative leadership and
kreativitas karyawan: Analisis organizational performance.
pengaruh mediasi pemikiran kreatif Dissertation. New Jersey: The State
dan motivasi intrinsik pada University of New Jersey.
karyawan di industri media. Skripsi. Kotter, J.P. (2011). Buy-In: Saving your
Depok: Universitas Indonesia. good idea from getting shot down.
Burhanuddin, A. (2013). Pengaruh USA: Harvard Business School
followership terhadap komitmen Publishing.
organisasi, kepuasan kerja, dan Kumar, R. (1996). Research methodology:
OCB. Tesis. Depok: Universitas A step by step guide for beginners.
Indonesia. London: Sage Publications.
Burns, J. M. (1978). Leadership. New Oyetunji, C.O. (2013). The relationship
York: Harper & Row Publishers. between followership style and job
Cummings, T.G. & Worley, C.G. (2008). performance in Botswana Private
Organization development & Universities. International
change. 8 th Edition. Southwestern. Education Studies, 6, 2.
Favara, L.V. (2009). Examining Prabowo, T. A. (2005). Pengaruh
followership styles and their followership terhadap pelaksanaan
relationship with job satisfaction leadership yang efektif dan
and performance. Arizona: berkualitas di PT Yamaha Music
Northcentral University. Manufacture Indonesia. Skripsi.
Hackman, M. & Johnson, E. (2013). Jakarta: UNIKA Atma Jaya-Fakultas
Leadership: A communication Ilmu Administrasi.
perspective. 6th ed. United States of Riggio, R. E. (2008). Introduction to
America: Waveland Press, Inc. industrial and organizational
House, R. J. (1977). A theory of psychology. Pearson.
charismatic leadership. Carbondale: Santrock, J. W. (2003). Life Span
Southern Illinois University Press. Development. New York: McGraw-
Kaplan, R.S. & Norton, D.P. (2004). Hill.
Measuring the strategic readiness of Shamir, B., House, R. J., & Arthur, M. B.
intangible assets. Harvard Business (1993). The motivational effects of
Review. charismatic leadership: A self-
Kellerman, B. (2008). Followership: How concept based theory. Organization
followers are creating change and Science, 4, 577-594.
changing leaders (Center for public Shamir, B. (2007). From passive recipients
leadership). United States of to active co-producers. In B. Shamir,
R. Pillai, M. C. Bligh, & M. Uhl-
11
Bien (Eds.), Follower-centered
perspectives on leadership.
Greenwich, CT: Information Age
Publishing.
Thach, E. C., Thompson, K. J, & Morris,
A. (2006). A fresh look at
followership: A model for matching
followership and leadership styles.
Sonoma State University: Institute of
Behavioral and Applied
Management.
Varela, L. L. (2013). Volunteer
followership in non profir
organizations. Academic Research
International Vol.4 No. 5. USA:
University of the Incarnate Word.
Woods, et.al. (2009). Followership as a
complement to leadership: An
analysis of the relationship between
leader member exchange and
followership types. Dissertation.
United States: Capella University.
12