Modul Analisis Konstanta Fisik
Modul Analisis Konstanta Fisik
Pendidikan menengah kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat menengah
harus mampu membekali lulusan dengan kualifikasi keahlian standar serta memiliki sikap dan
perilaku yang sesuia dengan tuntutan dunia kerja. Sejalan dengan itu maka dilakukan berbagai
perubahan mendasar dalam penyelengaraan kejuruan. Salah satu perubahan tersebut adalah
penerapan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi.
Dalam rangka mengimplementasikan system tersebut, maka dirancang kurikulum yang
didasarkan pada jenis pekerjaan dan uraian pekerjaan yang dilakukan oleh lulusan di dunia kerja.
Berdasarkan hal itu disusun bahan ajar yang dijabarkan ke dalam deskripsi program
pembelajaran dan materi ajar dalan paket paket pembelajaran beruoa modul.
Bahan ajar ini disusun untuk siswa kelas sepuluh Sekolah Menengah Kejuruan Analis
Kimia YKPI Bogor sebagai pedoman bagi siswa untuk mempelajari mata diklat Analisis
Konstanta Fisik yang semuanya merupakan paket materi ajar yang harus dikuasai peserta didik
untuk menjadi tenaga analis laboratorium fisiko kimia. Demikianlah bahan ajar ini dibuat agar
bermanfaat baik bagi siswa maupun tenaga pendidik agar dapat menciptakan lulusan yang
kompeten sebagai tenaga analis kimia.
Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak demi perbaikan bahan
ajar ini di masa mendatang.
A. Konsep Dasar
Analisis Konstanta Fisik adalah metode analisis yang dilakukan untuk mengetahui
sifat fisika suatu zat dengan menggunakan peralatan yang sederhana. Pengujian fisis
terkadang dikombinasikan dengan metode kimia. Uji secara fisik/fisis adalah pengujian
yang dilakukan dengan menggunakan peralatan yang dapat menggambarkan kodisi fisik
dari bahan dan produk yang diuji.
Prinsip kerja peralatan pengujian fisik adalah membandingkan antara sifat fisik
dari bahan yang diuji dengan standar ukuran yang terdapat pada peralatan. Prinsip kerja
peralatan yang dimaksud dapat terkait dengan satuan ukuran massa, volume, waktu, sifat-
sifat kelistrikan, sifat optik dan lain-lain. Sifat sifat fisika suatu zat atau bahan
diantaranya: kerapatan, kekentalan, titik nyala, titik didih, titik beku, sudut putar, indeks
bias, tegangan permukaan, kecepatan reaksi, kekeruhan dan kekerasan.
A. Berat Jenis
Berat jenis memiliki nama lain massa jenis atau densitas. Massa merupakan satu
diantara 7 besaran pokok, sedangkan massa jenis merupakan salah satu besaran turunan.
Satuan sistem Internasional massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m 3). Untuk satuan
CGS (centimeter, gram dan sekon), satuan massa jenis dinyatakan dalam gram per centimeter
kubik (gr/cm3). Massa jenis zat merupakan hasil bagi antara massa zat dan volume zat.
Massa jenis zat sebanding dengan massa zat dan berbanding terbalik dengan volume zat.
Secara matematis ditulis : p = m/v
(ρ dibaca “rho”) merupakan huruf yunani yang bisa diguanakan untuk menyatakan kerapatan, m
adalah massa dan v adalah volume. Berikut ini massa jenis dari beberapa benda :
Tabel 1. Massa Jenis Benda
Massa jenis benda yang dinyatakan dalam tabel 1. di atas merupakan massa jenis benda
pada suhu 0o C dan tekanan 1atm (atmosfir atau atm : satuan tekanan)
B. Penentuan Massa Jenis atau Bobot Jenis
1. Menentukan Massa Jenis atau Berat Jenis Zat Padat
a) Menentukan massa jenis zat padat yang bentuknya teratur.
Massa jenis ditentukan dengan cara menentukan massa benda tersebut dengan cara
menimbang benda menggunakan neraca. Kemudian menghitung volume benda
tersebut menggunakan rumus volume bangun ruang. Massajenis benda dapat
diketahui dengan cara membagi massa benda dengan volume benda.
b) Menentukan massa jenis zat padat yang bentuknya tidak teratur.
untuk menentukan massa jenis zat yang bentuknya tidak teratur , seperti kerikil.
Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah menentukan massa benda dengan
cara menimbang benda tersebut menggunakan neraca. Langkah selanjutnya
sediakan gelas ukur, kemudian gelas tersebut diisi dengan air. Catat volume gelas
ukur tersebut kemudian masukkan kerikil ke dalam gelas ukur dan catat volume
gelas ukur setelah diberi kerikil. Hitung volume batu dengan cara mengurangi
volume air di dalam gelas ukur setelah diberi kerikil dan volume air sebelum di beri
kerikil. Kemudian hitung massa jenis kerikil dengan cara membagi massa kerikil
dengan volume kerikil.
2. Menentukan Massa Jenis atau Berat Jenis Zat Cair
Massa jenis zat cair dapat ditentukan dengan menggunakan hidrometer, piknometer.
a) Hidrometer atau aerometer
Penggunaan dari alat hidrometer adalah dengan cara memasukkan hidrometer ke
dalam zat cair yang akan diukur.
Gambar 2. Piknometer
C. Jenis Kerapatan
1. Absolute density (Densitas mutlak)
Densitas mutlak adalah perbandingan antara bobot dengan volume bahan. Bobot
merupakan ukuran sesuatu bahan yang dipengaruhi oleh gaya tarik bumi (gravitasi).
Densitas/kerapatan mutlak atau absolute density yang diuraikan di atas yaitu
perbandingan antara bobot/bobot bahan dengan volume bahan (dinyatakan dalam ml
atau liter). Untuk densitas mutlak ini bahan yang diukur atau ditentukan densitasnya
umumnya bahan padatan, tepung, biji-bijian, beras dan sejenisnya. Penentuan dengan
cara menimbang bahan-bahan tersebut, misalnya dalam jumlah kecil, ditimbang
tepung terigu sebanyak 100 gram kemudian dengan teliti tepung yang telah ditimbang
tadi dimasukkan dalam gelas ukur/beaker glass 500 ml, kemudian dilihat pada gelas
ukur tersebut menunjukkan berapa ml tepung tersebut, selanjutnya dibuat
perbandingan antara bobot/berat dengan volume bahan tadi, misal bobot = 100 gram,
volume 110 ml, maka bobot berbanding volume b/v berarti 100/110 = 0, 91.
(Vbesar−Vkecil ) ( 250−200 ) 50
= = =0 , 25
bobot bahan (b ) 200 200
Contoh lain. Silahkan anda meniup balon karet hingga mengembang lalu ikat mulut balon
agar udara tidak keluar. Jemur balon di tempat yang panas. Amati apa yang terjadi pada
balon! Balon akan meletus karena volume udara di dalam balon bertambah akibat
peningkatan suhu udara tersebut. Elastisitas karet tidak mampu menahan pemuaian udara
sehingga balon meletus.
Dua contoh di atas menunjukkan bahwa volume fluida, baik zat cair maupun zat gas
dapat berubah jika suhunya berubah. Massa udara di dalam roda atau balon tertutup selalu
sama yang berubah hanya volume udara. Perubahan volume udara menyebabkan massa
jenis udara berubah.
III. PENGUKURAN TITIK LELEH
A. Pengertian Titik Leleh
Titik Leleh adalah suhu dimana suatu zat mulai mengalami perubahan wujud dari
padat menjadi cair pada tekanan suatu atmosfer. Titik leleh merupakan salah satu sifat
fisika yang khas bagi suatu padatan. Titik leleh bargantung pada kekuatan relatif dari
ikatan. Semakin kuat ikatan yang dibentuk, semakin besar energi yang diperlukan untuk
memutuskannya. Dengan kata lain, semakin tinggi juga titik lebur unsur tersebut.
Senyawa organik umumnya memiliki titik leleh yang relatif lebih rendah.
Sedangkan,senyawa anorganik memiliki titik leleh yang relatif tinggi. Hal itu terjadi
karena senyawa organik umumnya memiliki gaya tarik-menarik antar molekulnya lemah.
Dengan mengetahui titik leleh suatu zat, maka dapat mengetahui kemurnian suatu zat.
Untuk zat-zat murni, pada umumnya memiliki titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan
ketika zat tersebut telah tercampur dengan zat lain.