Nama Kelompok:
1. Riana Mardliyah 082001700043
2. Milan Yolanda S 082001700034
3. Nurul Ulfa Fitri 082001700041
4. Nabila Shafira S 082001700040
5. Hilmi Gantara 082001700024
ENZIM
Enzim merupakan protein yang
bertindak sebangai katalis di dalam
tubuh makhluk hidup
Molekul yang (Biokatalisator). Katalis yaitu dapat
bereaksi didalam meningkatkan kecepatan reaksi
suatu reaksi kimia kimia tetapi tidak ikut berubah
yang di katalisis dalam reaksi kimia tersebut.
oleh enzim
disebut Substrat
Molekul yang
dihasilkan dalam
suatu reaksi
disebut
Produk
Enzim dibuat di dalam sel-sel
yang hidup. Enzim yang
bekerja di dalam sel di sebut
Enzim intraseluler. Contoh
enzim katalase yang memecah
senyawa berbahaya H2O2 di
dalam sel-sel hati.
Ion ion
anorganik
Koenzim
Jenis Jenis Kofaktor
1. Ion-ion Anorganik
Ion-ion terikat dengan enzim atau substrat kompleks dan dapat
membuat fungsi enzim lebih efektif.
Contoh: Amilase dalam saliva akan bekerja lebih baik dengan
adanya ion klorida dalam kalsium.
2. Gugus Prostetik
Gugus prostetik berperan memberi kekuatan tambahan terhadap
kerja enjim. Gugus prostetik terikat rapat dengan enzim.
Contoh : heme, yaitu molekul berbentuk cincin pipih yang mengandung
besi.
3. Koenzim
Koenzim merupakan kofaktor yang berupa ion organik yang terkait
renggang dengan enzim. Berfungsi memindahkan gugus kimia, atom atau
elektron dari satu enzim ke enzim yang lain.
Contoh : NAD+ (Nicotinamide Adenine Dinucletide ) berperan penting
dalam respirasi sel.
Cara Kerja Enzim
1. Enzim mengkatalis reaksi
dengan meningkatkan
kecepatan reaksi .
2. Meningkatkan kecepatan
reaksi dengan menurunkan
energi aktivasi (energi yang
diperlukan untuk reaksi),
yaitu dari EA1 menjadi
EA2.
3. Penurunan energi aktivasi
dilakukan dengan
membentuk kompleks
dengan substrat.
Teori Gembok dan kunci
(Lock and Key Theory)
Cara kerja enzim menurut Teori Lock and Key sebagai
berikut.Selain sisi aktif, pada enzim juga ditemukan adanya
sisi alosterik. Sisi alosterik dapat diibaratkan sebagai
sakelar yang dapat menyebabkan kerja enzim meningkat
ataupun menurun. Apabila sisi alosterik berikatan dengan
penghambat (inhibitor), konfigurasi enzim akan berubah
sehingga aktivitasnya berkurang. Namun, jika sisi alosterik
ini berikatan dengan aktivator (zat penggiat) maka enzim
menjadi aktif kembali.
Teori Kecocokan yang Terinduksi
(Induced Fit Theory)
Teori berikutya yang mencoba menjelaskan cara kerja
enzim adalah teori Induced Fit (ketepatan induksi). Sisi
aktif enzim bersifat fleksibel sehingga dapat berubah bentuk
menyesuaikan bentuk substrat.
Sifat Sifat Enzim Sebangai
Biokatalisator
Enzim adalah protein