Anda di halaman 1dari 27

Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini

© FH UI 2015

RANGKUMAN HANSEK SEBELUM UTS

PENDAHULUAN
10 Februari 2017

Hukum berbicara mengenai “batasan”. Negara merupakan organisasi kekuasaan


sehingga HAN adalah alat untuk mengawasi penggunaan kekuasaan
pemerintahan

Negara Hukum

 F.R. Bothlink : Negara dimana kebebasan berkehendak pemegang


kekuasaan dibatasi oleh ketentuan hukum
 Ridwan (mengutip Attammimi yang mengutip Burkens) : Negara yang
menempatkan hukum sebagai dasar kekuasaan negara dan
penyelenggaraan kekuasaan tersebut dalam segala bentuknya dilakukan
dibawah kekuasaan hukum

Fungsi pemerintah: menyelenggarakan tugas-tugas negara dan kemasyarakatan

Negara : pemerintah, rakyat, wilayah. Pemerintah bukan negara. Contoh:


Seorang pejabat mendapat kewenangan dari negara lewat UU, namun ia tidak
bisa bertindak sebagai negara.

Hukum Administrasi Negara

 Prajudi Atmosudirdjo: 3 arti Administrasi Negara:


o Sebagai salah satu fungsi pemerintah
o Sebagai aparatur dan aparat pemerintah (machinery and apparatus)
o Sebagai proses penyelenggaraan tugas pekerjaan pemerintah yang
perlu kerja sama tertentu
 Utrecht:
Negara secara hakekat adalah organisasi yang terdiri dari jabatan-
jabatan  pejabat punya batasan kewenangan  menjalankan tugas
sesuai kewenangannya.
Jabatan:
- Struktural
- Fungsional
 Dimock: aktivitas-aktivitas administrasi negara dalam melaksanakan
kekuasaan politiknya  aktivitas-aktivitas badan eksekutif + kehakiman

1
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

 Safri Nugraha : aktivitas yang dilakukan oleh administrasi negara dalam


melaksanakan tugasnya yang berkaitan dengan:
o Layanan masyarakat
o Pelaksanaan pembangunan
o Kegiatan perekonomian
o Peningkatan kesejahteraan, dsb
KIP dari Jokowi  merupakan salah satu public service.
BLT yang sekarang berbentuk kartu  hanya bisa digunakan untuk
peningkatan gizi karena dulu BLT Tunai disalahgunakan oleh orang-orang
yang mengambil.
 Damen : HAN adalah hukum untuk mengatur penyelenggaraan
pemerintahan  sebagian dibuat oleh / berasal dari pemerintahan (recht
voor van en tegen het overheidsbestuur)

Kewenangan

 Prinsip utama: ASAS LEGALITAS  substansi dari asas legalitas :


wewenang (kemampuan untuk melakukan tindakan hukum tertentu)
 Stout (mengutip pendapat Verhey) : 3 aspek, yaitu
o Aspek negatif : tindakan pemerintah tidak boleh bertentangan
dengan UU (membatasi)
o Aspek formal-positif : kewenangan tertentu berdasarkan
peraturan perUUan. Walaupun punya freid bestuur, tetap tidak boleh
bertentangan dengan UU.
o Aspek materiil-positif : UU memuat aturan umum yang mengatur
tindakan pemerintah (muatan UU)
Contoh: dalam tindak pidana korupsi, ada penyidik KPK. Di hukum acara
pidana biasa, ada 2 penyidik, yaitu Penyidik POLRI dan PNS. Penyidik POLRI
mungkin ditempatkan di KPK, sementara Penyidik PNS tergantung UU.
Apakah UU KPK atau UU Tipikor mengatur tentang penyidik sendiri?
 Pemerintah dalam arti luas dan arti sempit:
o LUAS: Kegiatan negara  melaksanakan kekuasaan politik yang
mencakup kekuasaan negara, yaitu:
 Kekuasaan membentuk UU
 Kekuasaan pelaksanaan
 Kekuasaan peradilan

2
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

o SEMPIT: Kegiatan negara  tidak termasuk pembentukan UU dan


peradilan  maka, pemerintah = administrasi, yaitu:
 Aparatur pemerintah
 Salah satu fungsi dan proses penyelenggaraan tugas
pemerintah
 Kewenangan & Wewenang :
o Yang lebih luas: kewenangan (authority)
Wewenang (competence) melekat pada subyek hukum. Kewenangan
melekat pada jabatannya, wewenang melekat pada pejabatnya.
o Kewenangan = kekuasaan badan dan/atau pejabat pemerintahan
atau penyelenggara negara lainnya untuk bertindak dalam ranah
hukum publik.
Wewenang = hak yang dimiliki oleh badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan atau penyelenggara negara lainnya untuk mengambil
keputusan dan/atau tindakan dalam penyelenggaraan
pemerintahan
o Pendapat Prajudi:
 Kewenangan = kekuasaan formal; berasal dari kekuasaan
legislatif (UU) atau kekuasaan eksekutif
 Kewenangan terdiri dari beberapa wewenang
 Wewenang: kekuasaan untuk melakukan sesuatu tindakan
hukum publik.
o Sumber Kewenangan (Cara memperoleh wewenang)
 Atribusi : kewenangan level I  lahir dari UU  “pemberian
kewenangan”
 Delegasi : Kewenangan level II  “pelimpahan kewenangan”
 wewenang dari suatu badan / pejabat pemerintahan yang
lebih tinggi diberikan kepada yang lebih rendah; tanggung
jawab dan tanggung gugat beralih sepenuhnya kepada
penerima delegasi.
Delegasi diperbolehkan jika memang ada ketentuan untuk
delegasi dalam peraturan perUUan.
 Mandat : “pelimpahan kewenangan”  tanggung jawab dan
tanggung gugat tetap pada pemberi mandat. Disebut juga
penugasan.

3
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

Vicarious liability tidak berlaku dalam Mandat. Penerima


mandat tidak dapat dijadikan tergugat dalam sengketa TUN.
Ada 2 pendapat besar dalam penggolongan cara memperoleh
wewenang:
1. Prajudi, Konjinenbelt, Indroharto: Atribusi, Delegasi, Mandat
2. Hadjon : Atribusi dan Delegasi saja.
Subyek HAN : jabatan
Obyek HAN : wewenang pemerintah

HAN Mengatur – Mengurus

Mengatur : menciptakan norma hukum yang umum – abstrak

Mengurus : menciptakan norma hukum yang individual konkret

HAN = hukum yang mengatur (regelling) Administrasi Negara, diciptakan oleh


Administrasi Negara sendiri.

Mengatur

- Administrasi Negara (HAN Heteronom)


- Mengatur internal, antar administrasi negara (HAN Otonom)

HAN mengatur:

- Kewenangan
- Lembaganya (bagaimana menjalankannya)
- Sumber daya (aparaturnya) / ASN
- Uang / Aset
- Pengawasan / Pembinaan

INGAT!

HAN Heteronom : hukum yang mengatur seluk beluk Administrasi Negara.


Sumber hukum dari luar, yaitu UU sebagai produk legislasi. Pedoman
pembentukan HAN Otonom.

HAN Otonom : hukum hasil ciptaan Administrasi Negara. Contoh: Kementerian


yang membentuk hukum. Merupakan regulasi untuk menerapkan UU (rules
application)  pelaksanaan HAN heteronom.

4
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

Skema Bestuurshandelingen (Tindakan Administrasi Negara)

 Umum – Abstrak : Peraturan perUUan yang bersifat mengatur (regeling)


 Individual – Konkret : Keputusan TUN (beschikking)
 Umum – Konkret : Peraturan Lalu Lintas; rambu lalu liintas berlaku umum
bagi pengguna kendaraan, berlaku hanya di tempat itu
 Individual – Abstrak : Izin gangguan (Hinder Ordonantie)  seseorang
membangun pabrik, pertama mendapatkan izin untuk membangun pabrik
tersebut. Ternyata pabrik itu menimbulkan kebisingan, sehingga ia harus
membuat izin tambahan yaitu untuk membuat kebisingan.
Izinnya individual, abstraknya dimungkinkan muncul izin lain setelah izin
pertama.

Unsur Tindakan Administrasi

- Dilakukan pejabat pemerintah dalam kedudukannya sebagai penguasa


perlengkapan pemerintahan
- Menjalankan fungsi pemerintahan
- Sarana menimbulkan akibat di bidang HAN
- Pemeliharaan kepentingan negara dan rakyat

Perbuatan HAN harus dilakukan berdasarkan peraturan perUUan yang


berlaku (wetmatigheid van bestuur)

Tahap Keputusan:

5
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

- Tahap mulai berlaku: Validitas, Opposabilitas (berlaku ketika


diumumkan)
- Tahap penerapan: Wewenang mendahului, ex-officio
- Tahap berakhirnya:
o Ekspirasi (kapan keputusan berakhir)
o Disparisi (tidak berlakunya keputusan karena berubahnya dasar
hukum)
o Annulasi (berakhir karena sebab illegal)
o Abrogasi (pencabutan / pembatalan UU diganti dengan yang
baru)

PERUNDANG-UNDANGAN
17 Februari 2017

 HAN : mengatur organ lembaga administrasi negara dan bagaimana lembaga


tersebut bekerja  maka HAN juga membahas:
o Mengatur lembaga yang memiliki kewenangan pembentukan UU dan
peraturan perUUan
o Hasil dari pembentukan perUUan
 Kewenangan pembentukan peraturan perundang-undangan:
o Oleh legislatif  membentuk UU
o Oleh eksekutif  membentuk peraturan delegasi di bawah UU (delegated
legislation)  untuk melaksanakan UU
 Pembagian kekuasaan menurut UUD 1945:
o Konstitutif : MPR
o Eksekutif : Presiden
o Legislatif : DPR, DPD
o Yudikatif : MA, MK, KY
o Inspektif : BPK
 Definisi peraturan perundang-undangan:
o Ridwan H.R.: hukum in abstracto / general norm, mengikat umum,
mengatur hal-hal general  jenis keputusan yang normanya bersifat
umum, abstrak, terus-menerus
Terus-menerus maksudnya? Setelah keputusan ini dibentuk, akan berlaku
terus hingga ada pernyataan dengan tegas bahwa keputusan itu dicabut.
o S.F. Marbun : “Peraturan” dan “Undang-Undang”

6
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

 Peraturan : keseluruhan aturan hukum  mencakup UU dalam arti


materiil (norma hukum, umum abstrak)
 Undang-Undang : peraturan formil (UU formil)  dibentuk oleh legislatif
dan Presiden, memiliki sebutan UU
o Dalam bahasa Belanda: wet, wetgeving, wettelijke regels, wettelijke
regelingen
 Hierarki peraturan perundang-undangan berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011:
o UUD NRI 1945
o Tap MPR
o UU / Perpu
o PP
o Perpres
o Perda provinsi
o Perda kab/kota
 Yudikatif : menyelesaikan masalah yang terjadi akibat dari pelaksanaan UU,
bukan mengeluarkan peraturan perUUan. Oleh karena itu, SEMA (Surat Edaran
MA) bukan peraturan perUUan.
 Segala sesuatu yang dilakukan aparatur pemerintahan adalah karena peraturan
perundang-undangan yang memerintahkan mereka untuk itu, tidak bisa
sekedar kebijakan saja.
HAN OTONOM: Pemerintah menciptakan peraturan perundang-undangan untuk
mendukung kebijakan yang mereka buat.
HAN HETERONOM: Memberikan kewenangan kepada Pemerintah untuk
melaksanakan Pemerintahan

Praktek Trias Politica Sulit Diterapkan

Legislatif: membuat UU. Eksekutif: selain menjalankan UU, ada fungsi


pembentukan peraturan perUUan dibawah UU untuk mendukung pelaksanaan UU
yang dibentuk sebelumnya oleh legislatif  DELEGATED LEGISLATION  jauh
lebih banyak dari UU.

Instrumen Pemerintah dalam Menjalankan Tugas dan Wewenangnya

 Peraturan Perundang-undangan
 Penetapan  dikenal dengan istilah keputusan TUN
Unsur-unsur:

7
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

- Pernyataan kehendak sepihak


- Dikeluarkan oleh organ pemerintahan
- Didasarkan pada kewenangan hukum yang bersifat publik
- Ditujukan untuk hal khusus atau peristiwa konkret dan individual
- Dengan maksud untuk menimbulkan akibat hukum dalam bidang
administrasi negara
 Peraturan Kebijakan (beleidsregel)
- Umum, abstrak, terus menerus
- Dibentuk atas wewenang kebebasan bertindak / Freies Ermessen
- Tidak ada peraturang perUUan yang mendasarinya
- Beberapa peraturan kebijakan (Bagir Manan):
o Berbentuk peraturan
o Bentuk “keputusan”
o Bentuk Surat Edaran
o Bentuk Instruksi
o Bentuk pengumuman
- Secara substantif: pedoman petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
maupun aturan umum lainnya.
 Perencanaan  misal: dalam anggaran keuangan negara, ada rencana
subsidi, rencana tata ruang, rencana tata kota, dll.
Ciri khas perencanaan:
- Merupakan ketetapan
- Sebagian berisi peraturan, sebagian penetapan
- Bentuk hukum tersendiri
- Dapat juga berbentuk peraturan perUUan

Bentuk luar perencanaan:

- UU  contoh: APBN atau Rencana Pembangunan Jangka Panjang


- Keppres  contoh: Repelita
- Tap MPR  Contoh: GBHN
- Perda  contoh: APBD atau Rencana Pembangunan Daerah

8
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

APARATUR SIPIL NEGARA


24 Februari 2017

Kalau ada organisasi administrasi negara, harus bisa dibedakan antara:

- Organ negara  Disebutkan dalam UUD; dan


- Organ Administrasi Negara  semua dibawah eksekutif

Jika ada organisasi, maka ada kompetensi yang harus dicapai  maka ada SDM
yang ditempatkan untuk mengerjakan tugas itu, yaitu ASN.

Diatur dalam UU no. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

ASN mencakup PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan PPPK (Pegawai Pemerintahan
dengan Perjanjian Kerja).

ASN: penyelenggara negara pada semua lini pemerintahan. ASN adalah SDM
penggerak birokrasi pemerintah.

Pasal 4 ayat (1) UUD 1945: ASN merupakan bagian dari manajemen kepegawaian
negara dibawah kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan.

Tujuan pengelolaan kepegawaian negara:

- Penggunaan dan kinerja efektif


- Pengembangan karier sesuai dengan kompetensi diri dan kompetensi
jabatan
- Kesejahteraan hidupnya dijamin

3 sasaran program utama:

- Pengembangan sistem seleksi dan promosi secara terbuka


- Peningkatan profesionalisasi PNS
- Peningkatan kesejahteraan pegawai negeri

Kewenangan dan Manajemen

 Presiden : Kepala pemerintahan  punya kewenangan mengatur dan


mengurus untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan  pemegang
kekuasaan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi dan manajemen
ASN
 Profesi dan manajemen ASN berdasarkan sistem merit (kebijakan dan
manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan

9
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang
politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan,
umur, atau kondisi kebutuhan khusus)
 Manajemen ASN  perlu diatur dengan menerapkan NSPK (norma, standar,
prosedur, kriteria). Manajemen ASN terdiri dari:
- Manajemen PNS, mencakup:
o Penyusunan dan o Penilaian Kerja
penetapan kebutuhan o Penggajian, tunjangan
o Pengadaan o Penghargaan
o Pangkat dan jabatan o Disiplin
o Pengembangan karier o Pemberhentian
o Pola karier o Jaminan pensiun dan
o Promosi Jaminan hari tua
o Mutasi o Perlindungan
- Manajemen PPPK, mencakup:
o Penetapan kebutuhan o Pemberian penghargaan
o Pengadaan o Disiplin
o Penilaian kinerja o Pemutusan hubungan
o Gaji dan tunjangan perjanjian kerja
o Pengembangan o Perlindungan
kompetensi
Kelembagaan

 Presiden: kekuasaan tertinggi dalam pembinaan SDM


 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-
RB):
- Perumusan, penetapan kebijakan di bidang PAN-RB
- Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan di bidang PAN-RB
- Pengelolaan kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian PAN-RB
- Pengawasan atas pelaksanaan tugas ASN di lingkungan Kementerian
PAN-RB
 Badan Kepegawaian Negara (BKN) :
- Kewenangan penyelenggaraan manajemen ASN
- Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan NSPK Manajemen ASN

10
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

 Lembaga Administrasi Negara (LAN) :


- Penelitian, pengkajian kebijakan Manajemen ASN
- Pembinaan, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN
 Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN):
- Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan Manajemen ASN 
untuk menjamin sistem merit
- Pengawasan terhadap penerapan asas kode etik dan kode perilaku ASN

7 orang komisioner. Merupakan Lembaga Non-Struktural, mandiri dan


bebas dari intervensi politik.

Tugas KASN:

- Menjaga netralitas pegawai ASN


- Pengawasan atas pembinaan profesi ASN  melaporkan ke Presiden

Aparatur Sipil Negara

Manajemen ASN diarahkan berdasarkan pada perbandingan antara kompetensi


dan kualifikasi yang diperlukan oleh jabatan dengan kompetensi dan kualifikasi
yang dimiliki calon.

Paradigma analisis jabatan  metode dan proses penelaahan suatu pekerjaan


untuk memperoleh informasi tentang karakteristik, kondisi, dan syarat tentang
pekerjaan tersebut.

 Pengertian dan Kedudukan


ASN: profesi bagi PNS dan PPPK, bekerja pada instansi pemerintah
PNS: WNI, memenuhi syarat, diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian,
untuk di jabatan pemerintahan
PPPK: WNI, memenuhi sarat, diangkat berdasarkan perjanjian kerja,
jangka waktu tertentu, untuk tugas pemerintah
Fungsi Pegawai ASN:
- Pelaksana kebijakan publik yang dibuat pejabat pembina
- Pelayanan publik yang berkualitas, profesional
- Perekat, pemersatu bangsa
 Jabatan:
o Administrasi: fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan publik,
administrasi pemerintahan dan pembangunan. Ada 3:

11
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

 Jabatan administrator
 Jabatan pengawas
 Jabatan pelaksana
o Fungsional: fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional,
sesuai keahlian dan keterampilan tertentu. Terdiri atas:
 Jabatan fungsional keahlian  ahli utama, ahli madya, ahli muda,
ahli pratama
 Jabatan fungsional keterampilan  penyelia, mahir, terampil,
pemula
o Pimpinan tinggi: jabatan tinggi pada instansi pemerintah. Terdiri atas:
 Jabatan pimpinan tinggi utama
 Jabatan pimpinan tinggi madya
 Jabatan pimpinan tinggi pratama

Pengisian jabatan untuk jabatan pimpinan tinggi tersebut: terbuka,


kompetitif, memperhatikan syarat: kompetensi, kualifikasi,
kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan dan
integritas

 Hak dan Kewajiban


Hak PNS: gaji, tunjangan, fasilitas, cuti, jaminan pensiun dan jaminan hari
tua, perlindungan, pengembangan kompetensi
Hak PPPK: kecuali fasilitas, jaminan hari tua, jaminan pensiun
Kewajiban PNS dan PPPK: ada 8, yang penting: menyimpan rahasia jabatan
dan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI

Aset dan Keuangan

 Dasar hukum:
- UU 28/1999: Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN
- UU 31/1999: Pemberantasan Tipikor (Telah diubah dengan UU 20/2001)
- PP 30/1980: Peraturan Disiplin PNS (telah diubah dengan PP tahun
2010)
- PP 42/2004: Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS
 Kewajiban memiliki NPWP, mengisi SPT (untuk perpajakan)
 Beban penggajian ASN Pusat: APBN, pegawai ASN daerah: APBD

12
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

Pembinaan dan Pengawasan

 Internal Pemerintah: dilaksanakan Presiden dan KASN


o Oleh Presiden: dapat mendelegasikan kewenangan menetapkan
pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pejabat, selain pejabat
pimpinan tinggi utama dan madya serta fungsional keahlian utama
kepada:
 Menteri dan Kementerian
 Pimpinan lembaga di LPNK
 Sekjen di Sekretarian Lembaga Negara dan Lembaga non Struktural
 Gubernur di Provinsi
 Bupati/Walikota di kab/kota

Penjatuhan sanksi atas pelanggaran sistem merit berwenang dilakukan


oleh:

 Presiden terhadap keputusan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK)


 Menteri PAN-RB terhadap Keputusan Pejabat yang Berwenang (PyB)
dan terhadap Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) di tingkat
provinsi dan kabupaten/kota

PPK = berwenang menetapkan pengangkatan, pemindahan,


pemberhentian Pegawai ASN + pembinaan manajemen ASN di instansi
pemerintah.

PyB = berwenang melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan,


pemberhentian pegawai ASN. Mengevaluasi ASN setelah
pengembangan kompetensi lewat diklat, seminar, kursus, penataran.

Promosi pejabat adm. dan pejabat fungsional PNS dilakukan oleh PPK
setelah mendapat pertimbangan Tim Penilai Kerja PNS pada instansi
yang dibentuk PyB.

o Oleh KASN
Mengkontrol pelaksanaan sistem merit dalam pembinaan karier PNS
ASN.
Sanksi moral bagi pelanggar kode etik pegawai:
 Tertulis + secara terbuka / tertutup : oleh PPK
 Tertutup : PyB atau pejabat lain yang ditunjuk

13
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

 Oleh Organisasi
Fungsi:
- Pembinaan dan pengembangan profesi ASN
- Memberikan perlindungan hukum dan advokasi terhadap dugaan
pelanggaran sistem merit dan masalah hukum dalam melaksanakan
tugas
- Memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik instansi terhadap
pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku profesi
- Menyelenggarakan usaha-usaha untuk peningkatan kesejahteraan
anggota korps profesi ASN sesuai dengan peraturan perUUan
 Pengawasan melalui Sistem Informasi
Dikelola oleh BKN  sifat: nasional, terintegrasi, sistem keamanan
terpercaya, dinamis, mudah diakses. Tujuan: efisiensi, efektivitas, akurasi
pengambilan keputusan dalam manajemen ASN.
 Pengawasan melalui Kode Etik Profesi ASN dan Majelis Kode Etik
o Kode Etik
Kode Etik dan Kode Perilaku  profesionalisme, mampu
mengaktualisasikan nilai-nilai, akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi
o Majelis Kode Etik
Dibentuk dan ditetapkan oleh PPK.
Temporer  kalau ada pelanggaran, baru dibentuk.

ADMINISTRASI DAERAH
3 Maret 2017

Prinsip dalam HAN : Rechtmatigheid (asas legalitas)

Pada dasarnya, ...... (isi dengan sektor) adalah urusan pribadi Warga Negara,
tapi karena satu dan lain hal, Negara perlu campur tangan (urusan privat
menjadi urusan publik). Supaya negara bisa mencampuri urusan Warga Negara,
maka butuh kewenangan  diwujudkan dalam kelembagaan + pejabatnya 
urusan pribadi menjadi urusan pemerintah  ada tugas-tugas tertentu, butuh
personel / personalia  butuh keuangan + aset  kekuasaan jadi luar biasa, bisa
sewenang-wenang atau disalahgunakan, maka butuh pembinaan dan
pengawasan.

14
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

Pemerintahan Daerah  urusan rumah tangga daerah.

Sebelum ada Republik Indonesia, urusan daerah diurus masing-masing oleh


kekuasaan di daerah tersebut. Contoh: kesultanan-kesultanan di Indonesia.
Sudah ada daerah swapraja maupun persekutuan rakyat (nagari di Minangkabau,
negeri di Maluku dan Papua)  sudah berdaulat atas dirinya sendiri dan merdeka
 setelah RI merdeka, apabila daerah ini mau bergabung dengan RI, sebagian
urusannya harus rela diurus oleh Pemerintah Pusat di Jakarta. Maka untuk
melakukan hal tersebut, butuh kewenangan, kelembagaan, personalia, keuangan,
dan pembinaan & pengawasan.

Mengatur hidup sendiri merupakan urusan WN masing-masing  namun sebagian


dari kewenangan kita mengatur diri sendiri diambil oleh negara.

Yang dibagi-bagi dalam HAN Sektoral : URUSAN PEMERINTAHAN.

Daerah administratif = hanya sekedar perpanjangan tangan pemerintah pusat.

Sebelum 1961  Provinsi cuma 25

1961  + Irian Jaya (26)

1976  + Timor Timur (27)

1999  - Timor Timur (26)

Sampe 1999, Depok adalah Kota Administratif  Tidak punya DPRD karena
masih termasuk Kab Bogor

Kabupaten Administratif  Pulau Seribu  tidak punya DPRD

Daerah < 1945 1945 1999 2016


Provinisi 3 8 26 34
Kabupaten 76 76 234 415
Kota 30 30 59 92
Administrasi Luar jawa Luar jawa 43 Kotif 5 Kotif
6 Kab Adm 1 Kab Adm

15
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

Now:

Jumlah Provinsi Kabupaten Kota Kecamatan Kelurahan Desa


Daerah
539 34 412 93 6.994 8.309 72.944

Perbandingan

Populasi Provinsi KDH / Kapita


Indonesia 250,000,000 34 7,382,353
India 1,221,000,000 35 34,885,714
China 1,350,000,000 34 39,705,882

Seharusnya, pelayanan Indonesia lebih baik daripada pelayanan di India dan


China karena jumlah provinsi sama namun jumlah penduduk lebih sedikit.
Provinsi di Indonesia tidak dibentuk berdasarkan pertimbangan layanan publik.

Kewenangan

Dari hukum dasar:

- Pasal 1 dan 18 UUD ’45 sebelum amandemen + penjelasannya


- Pasal 131 – 133 UUSD 1950
- Sekarang: Pasal 18, 18A, 18B UUD NRI 1945

Dari segi legislasi:

- UU 23/2014 : Pemerintah Daerah


- UU 20/2012 : Pembentukan Daerah
- UU 11/2006 : Daerah Khusus Aceh, UU 21/2001: Daerah Khusus
Papua
- UU 13/2012: UU tentang daerah istimewa
- UU 33/2004 : UU yang mengatur hubungan / perimbangan keuangan
pusat daerah

Kewenangan:

 Pemda mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan


o Menurut asas otonomi

16
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

o Tugas pembantuan
 Menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh
UU ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat
 Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan
 Pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip NKRI
sebagaimana dimaksud dalam UUD.

Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah, dan Pemerintah Daerah

Pemerintahan = Pemerintah Daerah + DPRD

 Pemerintah Pusat
Adalah Presiden RI yang memegang kekuasaan pemerintahan negara RI
yang dibantu oleh wakil presiden dan menteri
 Pemerintahan Daerah
Penyelenggaraan urusan pemerintahab oleh Pemerintah Daerah & DPRD
 Pemerintah Daerah
Adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah
yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom

Daerah otonom: bukan hanya daerah, melainkan juga badan hukum  sebagai
subyek hukum yang bentuknya masyarakat hukum. (Kesatuan masyarakat
hukum yg mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan pemerintahan & kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
sistem NKRI).

1. Desentralisasi  penyerahan urusan pemerintahan oleh pemerintah pusat


kepada daerah otonom berdasarkan asas otonomi.
Hasil: daerah otonom.
Penyerahan urusan: SEPENUHNYA.
2. Dekonsentrasi  pelimpahan sebagian urusan.
Wewenang: milik pemerintah pusat, tapi pelaksanannya oleh pemerintah
daerah.

17
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

Hasil: wilayah administrasi


Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat kepada
gubernur sebagai wakil pemerintah pusat, kepada instansi vertical di wilayah
tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati/wali kota sebagai penanggung
jawab urusan pemerintahan umum.
3. Medebewind / Tugas pembantuan
Wewenang tetap milik pusat (UTUH, tidak dilimpahkan)  hanya ditugaskan
kepada daerah.
Hasil: wilayah penugasan
Medebewind adalah penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah otonom
untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
pemerintah pusat atau dari pemerintahan daerah provinsi kepada daerah
kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah provinsi.

Asas Urusan Pem Pengaturan Pengurusan

Pemerintah DO Pemerintah DO Aparatur Instansi Aparatur


Pemerintah di Vertikal Daerah
Pusat di Pusat

Sentralisasi Ya tdk Ya tdk Ya Tdk tdk

Dekonsentrasi Ya tdk Ya Tdk Tdk Ya Tdk

Tugas Ya tdk Ya Ya Tdk Tdk Ya


Pembantuan

Desentralisasi tdk ya Tdk ya tdk tdk ya

Daerah provinsi berstatus sebagai:

1. Daerah otonom

2. Wilayah administrative yang menjadi:

a. Wilayah kerja bagi gubernur sebagai wakil pemerintah pusat

b. Wilayah kerja bagi gubernur dalam menyelenggarakan urusan


pemerintahan umum di wilayah daerah provinsi

18
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

Daerah kabupaten/kota berstatus sebagai:

1. Daerah otonom

2. Wilayah administrative yang menjadi wilayah kerja bagi bupati/wali kota


dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan umum di wilayah Daerah
Kabupaten/kota

Kelembagaan

DPRD = unsur penyelenggara pemerintah daerah  bukan legislatif, dan DPRD


bukan legislator, tapi dalam fungsi administrasi.

Perda yang sudah disetujui oleh Kepala Daerah + DPRD harus diperiksa oleh
Pemerintah Pusat. Organisasi Pemerintah Daerah (dulu Satuan Kerja Pemerintah
Daerah). Contoh: kecamatan merupakan perangkat daerah yang bersifat
kewilayahan. Camat bertanggungjawab kepada Bupati / Walikota.

Sekretariat DPRD: layanan administratif.

UU No. 23 Tahun 2014 : Organisasi Pemerintah Daerah:

 Unsur staff  diwadahi dalam sekretariat daerah


 Unsur pelaksana urusan pemerintahan yang diserahkan kepada daerah 
diwadahi dalam dinas daerah
 Unsur pelaksana fungsi-fungsi penunjang urusan pemerintahan daerah 
diwadahi dalam badan daerah
 Unit kerja yang melaksanakan fungsi khusus  diwadahi dalam bentuk
inspektorat dan Satuan Polisi Pamong Praja
 Kecamatan
 Perangat daerah kab/kota yg bersifat kewilayahan
 Melaksanakan fungsi koordinasi kewilayahan dan fungsi pelayanan
tertentu
 Bertanggung jawab kepada bupati/walikota
 Sekretariat DPRD
 Memberikan pelayanan administrasi (bayar gaji, tunjangan, dll)
kepada DPRD dalam melaksanakan fungsi DPRD

19
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi dan Kabupaten/Kota  Dulu dikenal dengan
nama Satuan Kerja Pemerintah Daerah
Perangkat Daerah Provinsi Perangkat Daerah Kabupaten / Kota
a. Sekretariat daerah a. Sekretariat daerah
b. Sekretariat DPRD b. Sekretariat DPRD
c. Inspektorat c. Inspektorat
d. Dinas d. Dinas
e. Badan e. Badan
f. Kecamatan

Pada UU No. 6 tahun 2014  ditambah desa dan desa adat.

Dasar Pembentukan OPD:

- Strategic Apex (kepala daerah)


- Middle line (sekretaris daerah)
- Operating Core (dinas daerah)  membuat kebijakan daerah
- Techno structure (badan)  penunjang untuk melaksanakan kebijakan
inti (operatign core)
- Supporting staff (staf pendukung)

DPRD  bukan legislative karena perda bukan UU. Fungsi DPRD yang paling
penting: pengawasan. Struktur APBD: pendapatan, belanja, pembiayaan

Sumber Penerimaan Daerah

Sumber dana perimbangan  tidak semua daerah punya kekuataan keuangan


yang sama  Kalimantan timur & Riau kaya karna punya banyak SDA, Nusa
Tenggara miskin  hasil semua daerah dikumpulin jadi 1  baru di retribusi
secara merata kepada seluruh daerah.

Silpa = selisih penggunaan anggaran

Pendapatan:

 Pendapatan asli daerah, terdiri dar:


o Pajak
o Retribusi
o Hasil kekayaan, dll
 Dana pertimbangan, terdiri dari:
o Bagi hasil  ada 3;

20
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

 Pajak
 PPh orang
 DBH SDA
o Alokasi Umum
o Alokasi Khusus
 Lain-lain

Peraturan Daerah

Mengatur = perda, perkada. Mengurus = perizinan, keputusan. Norma umum :


mengikat terhadap semua orang. Abstrak: tidak mengenai materi muatan
tertentu. Karena isinya seperti UU maka “Legislatif”

Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah

Kepala Daerah (Chief


Executive Officer / CEO)

Sekretaris Daerah

(Koordinator
Pengelolaan Keuangan
Daerah)

Kepala Satuan Kerja Pengelolaan Kepala SKPD Pengguna Anggaran /


Keuangan Daerah (PKPD) Barang

(Chief Financial Officer / CFO) (Chief Operational Officer / COO)

Kewenangan – Produk

Norma Bentuk Lembaga


Umum Abstrak Perda DPRD – Kepala Daerah
Umum Konkret Pergub / Bupati / Gubernur / Walikota /
Walikota Bupati
Individual abstrak Keputusan TUN, contoh: Gubernur dan/atau
izin gangguan Bupati/Walikota
Individual konkret Keputusan TUN, contoh: Pejabat / Badan TUN
pengangkatan pegawai,
perizinan

21
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
10 Maret 2017

Latar belakang:
Arti administrasi negara:
 Pengorganisasian
 Manajemen
 Kegiatan
 Pelaksanaan
Administrasi negara tidak sesuai dengan negara berkembang sehingga ada studi
untuk penyempurnaan dan pengembangan administrasi negara agar cocok di
negara berkembang  Administrasi Pembangunan
Tiga fungsi dasar:
1. Perumusan kebijakan (policy formulation)  Perencanaan
Pada dasarnya administrasi negara adalah rules application, dalam
pelaksanaan undang-undang melalui kebijakan/policy
Perumusan Kebijakan disebut sebagai PERENCANAAN:
a. Kebijakan tergantung dari kenyataan yang ada
b. Kebijakan harus memproyeksikan kenyataan sekarang ke keadaan
masa depan
c. Penyusunan program agar dapat dijalankan
d. Pengambilan keputusan

2. Pengendalian unsur-unsur administrasi  Pengawasan


Pengawasan meliputi struktur, keuangan, kepegawaian, dan sarana lainnya
3. Penggunaan dimanika administrasi  Manajemen
Meliputi pimpinan, koordinasi, pengawasan, dan komunikasi
Comparative Adm. Group (Fred W. Riggs)
Negara Maju
- Ada ukuran pasti untuk melakukan rekruitmen dari Aparatur Sipil
Negara
- Legal Rational Impersonal
- Diferensiasi fungsi tegas
- Penawaran permintaan terjadi pada formal market
- Administrasi efektif dan efisien

22
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

Negara berkembang:
- Paradigma nepotisme dalam pengangkatan pegawai  di Indonesia
setelah era reformasi, mulai ditata. Sekarang menggunakan internet /
website, tidak ada kontak langsung dengan penerima. Objektivitas
dalam penerimaan pegawai sudah mulai muncul.
- Bureaucratic click
- Diferensiasi fungsi tidak jelas  banyak grey area
- Penawaran permintaan terjadi dalam informal market
- Administrasi efektif tapi tidak efisien  yang harusnya bisa 1 program,
bisa dibuat 3 program.

Income Perkapita ASEAN


Indonesia urutan ke-4 sesudah Singapura, Malaysia, dan Thailand

Administrasi negara vs Administrasi Pembangunan

Administrasi Negara Administrasi Pembangunan


Lebih banyak terkait dengan negara maju Lebih banyak terkait dengan negara
berkembang
Netral terhadap tujuan pembangunan  Berperan aktif dan berkepentingan
karena tujuan pembangunan sudah terhadap tujuan pembangunan  mencari
tercapai, tinggal menjaga agar tidak turun. jalan terbaik, merencanakan,
Tidak perlu berkreasi lagi, tapi tinggal pengendalian, dan dinamika birokrasinya
menjaga status quo. untuk mencapai tujuan pembangunan.
Reformasi birokrasi: mencari bentuk yang
ideal dari administrasi pembangunan kita
agar sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Membangun dengan kemampuan dan
kompetensi sendiri.
Interest  berpengaruh ke pembuatan
policy, perencanaan
Lebih menekankan pada pelaksanaan yang Berorientasi pada usaha-usaha yang
tertib / efisien dari unit kegiatan mendorong perubahan ke keadaan yang
pemerintahan  menjaga kestabilan dari lebih baik (berorientasi ke masa depan)
welfarenya
Lebih menekankan pada tugas umum Menekankan pada tugas pembangunan
(rutin) dalam rangka pelayanan dari Pemerintah. Administrasi
masyarakat dan tertib pemerintahan. Pembangunan lebih bersikap sebagai
Administrasi negara lebih bersifat development agent.
balancing agent.
Lebih menengok pada kerapian aparatur. Adm pembangunan mengaitkan dengan
perumusan kebijakan dan pelaksanaan

23
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

tujuan di segala bidang  tergantung dari


policy formulationnya.
Menempatkan administrator pemerintah Administrator pemerintahan sebagai
sekedar sebagai pelaksana. penggerak perubahan (change agent)
Berpendekatan legalistis

UTS: Bagaimana Hukum Administrasi Negara dan Administrasi


Pembangunan? Ciri? Bagaimana di Indonesia?

Sesudah reformasi: UU Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Sebelum reformasi: Tap MPR

Perencanaan
Rencana = bagian dari tindakan administrasi negara (rechtshandelingen)
Tindakan A.N.:
- Peraturan Perundang-undangan  Melaksanakan peraturan perUUan
- Peraturan Kebijakan (beleidsregel)  pedoman, Surat Edaran (mengatur
dan mengikat bawahannya)
- Rencana (planning)  dimasukkan dalam peraturan perUUan
- Keputusan Konkret Individual (Beschikking)

Perencanaan menurut Prayudi:


- Perhitungan dan penentuan dari apa yang akan dijalankna dalam rangka
mencapai suatu tujuan tertentu, yang menyangkut dimana, bilamana, oleh
siapa dan bagaimana cara mencapainya
- Jadi, perencanaan merupakan proses menyiapkan secara sistematis
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu
dengan sebaik-baiknya berdasarkan sumber-sumber yang ada sehingga
lebih efisien dan efektif.
Ciri-ciri Perencanaan:
- Dicerminkan dalam rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekoomi
yang tetap  untuk kesejahteraan rakyat
- Dicerminkan dalam rencana untuk meningkatkan pendapat perkapita 
rata-rata masyarakat Indonesia per bulan pendapatannya 2 juta / bulan 
bagaimana Indonesia meningkatkan pendapatan perkapita tersebut?
- Untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi

24
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

- Perencanaan adalah perluasan kesempatan kerja, dengan usaha


menanggulangi pengangguran
- Perencanaan pembangunan adalah pemerataan pembangunan dan
pendapatan
- Adanya usaha pembinaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang
menunjang pembangunan
- Berusaha agar kemampuan membangun didasarkan pada kemampuan
sendiri
- Terdapatnya suatu usaha yang terus menerus menjaga stabilitas

Perubahan struktur ekonomi: privatisasi di banyak bidang


Jika di banyak daerah banyak terjadi ego kedaerahan, apabila di pusat, erjadi ego
sektoral. Sehingga pembangunan tidak berkesinambungan.

Hubungan antar-organ dalam berbagai aspek administrasi pembangunan:


 Ipoleksosbudhankam
 Teknologi dan Pengembangan Keilmuan  pejabat harus memilah:
o Mana norma usang yang harus dibuang
o Mana norma baru yang cocok dengan Indonesia untuk diterapkan
 Pengembangan Institusional  institusi ramping,namun banyak fungsinya.
Privatisasi  merampingkan institusi pemerintahan  beberapa tugas pemerintah
diserahkan kepada swasta
Deregulasi  pemangkasan sistem perizinan
Debirokratisasi  pemangkasan lembaga-lembaga agar tidak terlalu banyak

Pengaruh Aspek Administrasi Pembangunan dalam Proses Pengambilan Kebijakan


 Penentuan ideology
 Sistem politik dan fungsinya dalam pembangunan
 Kebijakan perekonomian  privatisasi, swastanisasi
 Fungsi pembangunan sosial dan budaya
 Fungsi pertahanan dan keamanan nasional dalam pembangunan
Faktor Pendukung dan Penghambat:
- Keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa

25
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

- Privatisasi  yang semula tugas pemerintahan dijalankan lembaga-


lembaga pemerintah yang non-profit, sekarang dialihkan ke swasta.
Paradigma: for profit.
Pengendalian pemerintah: REGULASI  untuk melindungi rakyat
- Demokrasi
Landasan Pembangunan Nasional
 Landasan idiil: RPJP Nasional adalah pancasila
 Landasan konstitusional: UUD 1945
 Landasan operasionalnya:
 Ketetapan MPR Nomor VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa
Depan
 UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
 UU No 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional

Dulu, GBHN sebagai dasar pembangunan nasional:


 Menetapkan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita)
 Menetapkan APBN dalam format UU penetapan APBN setiap
tahunnya
 Menjalankan strategi pembangunan lama tahunannya dengan
“trilogi pembangunan”
1. Stabilitas
2. Pertumbuhan
3. Pemerataan

Perencanaan Pembangunan sebelum & sesudah tahun 2000  terjadi perubahan


ketatangaraan dalam bentuk amandemen

Perbandingan kekuasaan MPR dan Pembentukan GBHN


UUD 1945 UUD NRI 1945
Pasal 1 ayat (2): kedaulatan adalah Pasal 1 ayat (2): kedaulatan berada
ditangan rakyat dan dilakukan di tangan rakyat dan dilaksanakan
sepenuhnya oleh MPR menurut UUD

26
“Work hard until you don’t have to prove yourself”
Disusun oleh Dominique Virgil – Githa Dwi Damara – Priska Putri Andini
© FH UI 2015

Pasal 3: MPR menetapkan UUD dan Pasal 3: kewenangan MPR


garis besar daripada haluan negara menetapkan garis-garis besar
daripada haluan negara  dihapus
Pasal 6 ayat (2): presiden dan wakil Pasal 6 ayat (2): kewenangan MPR
presiden dipilih oleh MPR dengan memilih presiden  dihapus
suara yang terbanyak

Masa Transisi Perencanaan Pembangunan Nasional (1999 sd 2004)


Masa perencanaan tahun 2000:
 TAP MPR ke IV/MPR/1999 GBHN
 Presiden dan DPR menetapkan program
 Pembangunan nasional (propenas) thn 2000-2004
 Propenas diwujudkan dalam UU no 25 thn 2000 tentang Program
Pembangunan Nasional 2000-2004
 UU 25 thn 2000: Propenas
 Perencanaan pembangunan non GBHN
 Di bentuk Rencana Pembangunan Tahunan (Repeta) yang memuat
APBN

27
“Work hard until you don’t have to prove yourself”

Anda mungkin juga menyukai