Anda di halaman 1dari 104

SUPERVISIPENDIDIKAN

Teori don Teropon dqlqm


MengembcnghonSumberDoyo Guru
PerpustakaanNasional KatalogDalam Terbitan (KDT)
2013,Dr.H. Muwahid ShulharyM.Ag
KATA PENGANTAR
SupervisiPendidilan-
Teori dan Terapan Dalam Mengembangkan Sumber Daya Pendidikan merupakan faktor utama
dalam
Guru/ Dr. H. Muwahid Shulhan, M.Ag Cet.- Bibliografi, ltmbentukkan pribadi rnanusia. pendidikan sangat
hlm. viii + 186 lxrrperan dalam membenfuk baik atau Urr.,rt
yu p.iUuai
manusia menurut ukuran normatif. Menyadari
ts BN : : 97a. akan hal
-tit2- 7559-t8-g

SUPERVISI PENDIDIKA}i:
Teori dan Terapan Dalam Mengembangkan Sumber Daya
Guru.
Penulis: Muwahid Shulhan.
Editor : Agus Purwowidodo Penilidikan dikatakan sebagai salah satu
uru;ur
paling penting dalam kehidupan irranusia. purrliiitun
Tatal-etak & Desain Sampul : Badawi,S.pd.I
merupakan
,proses pendewasaan diri manusia serta
Cetalanl,2012 pembentukan pribadi dan karakter
fl"r"r . m.rnusia.
rvranusta dtberrkan dasar_dasarpengetahuan
sebagai
AII ngfu reseroed ri hidup dan mengtradipi
Hal cipta di lindungi oleh Undang-Undang pendidikan formal, sekolah
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian g sudah selayaknya dilalui
Atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari penerbit ranusia. Karena pendidikan
tff;
Di terbitkan oleh : ;ugamengasar.r
interertuarilaTef*};,1il:?tr
PenerbitAcima Publishing iawab dan kesadaran.
Jln Palrlawan Dukuh Menanggal No. 12 Surabaya
Emait acirnaputrlishing@yahoo.com proses pendidikan berlangsungdengan
,. - tg- baik
Telp.M5736747OB diperlukan sumber daya manusia ying Lnaai untut
rsBN r a_Loa_?5s a _16_a
" melaKsanakanfugas sebagaipendidik. perencanaan
atau
Kunkulum pendidikan yang sesuai
"ililJlill|!|ltil[[]ll[ltl iuga sangat
mempengaruhiagartuiuan pendidikan tersebuttercapai.
Kurikulum tersebut berisi standar-standar pembclajaran DAFTAR ISI
dan pengembanganintelekhralitas manusia. Unhrk itu,
berkembangnya sebuah sekolah atau lembaga
pendidikan, dengan hasil output yang bagus, kinerja KATAPENGANTAR-i
guru yang profesional, serta prestasi sekolah yang DAFTARISI_ii .-
membanggakan tentu tidak terlepas dari peran seor,rng
supervisor. Supervisor adalah orang yang bertugas BAB I
mengawasi setiap pelaksanaan prograrn pendidikan di
suatu lembaga pendidikan. Supervisor mengadakan
pengawasan dan bertanggung iawab tentang keefektilan B.
program tersebut.Supervisor meneliti ada atau tidaknya c.
kondisi-kondisi yang memungkinkan tercapainya D.
tujuan-tujuan pendidikan.

Dan akhirnya, penulis menyadari sepenu-hnya,


bahwa di dalam buku ini terdapat kekurangan dan
kesalahan yang tidak di sengaia. Oleh karena itu saran BAB II KONSEPi'EORITIK SUPERVISI
dan perbaikan yang membangun sangat di harapkan PENDIDIIQ{}I - 27
dari pembaca untuk kesempurnaan buku ini, semoga A. psnilaLlran-27
karya ini dapat bermanfaat bagi.dunia pendidikan B. KonsepTeoritik Supervisi
khirsusnya dan pernbaca pada umunya yang menaruh Pendidikan- 2g
minat pada supervisi pendidikan sebagai salah satu c. Supervisi Manajerial dan Akademik - 34
st:r-abgi dalam mengembangkan kompedensi guru di D. Prinsip-Priruip Supervisi Akademik - 43
dalam pembelajaran di kelas. E. Dimensi-Dimensi Substansi
Supervisi-47 '
F. JenisSupervisi - 50
G. Kajian Ciri Supervisor Yang Baik - 43
Tulungagung, Nopember2012
BAB III TEKNIK DAN PENDEKATAN DALAM
SUPERVISI PENDTDIICilV - 57
Muwahid Shulhan
iv v
A. Teknik Supervisi- 57 Evaluasi- 108
1. Teknik Perseorangan- 57 E. Model Pendekatandan Konsep
2. Teknik Kelompok - 59 Evaluasi- 109
B. PendekatanDaliiinSupervisi 1. Model Evalu',sii- 110
Pendidikan - 61 2. Pendekatirn dalam Evaluis i - 114
BAB TV MODEL DAN PRINSIP SI,JPERVTSI IIAB KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH dan
PENDIDIKAN.----:- 65 VIII PENGAWAS SEKOLAI{ _ 121
A. TipeSupegvisi-- 65 A. Pendahuluan- 121
B. Prinsip Supervisi- 6! B. Arti Kompetensi-lz3
C. Kepala Sekolah - 124
BA B V RUANG LINGKI,'P SIJPERVISI
D. PengawasSekolat.-124
PENDIDIKANTT3
E. Kompetensi Kepala Sekolah dan Pengawas
73 sekolah _ 125
1. KompetensiKepalasekolah - 127
2- Kompetersi PengawasSekolah - 132
BAB VI , SUPERVISI KLINTS_83 BAB IX PROBLEMATIKA GURU DI SEKOLAII
A. Pendahutuan-83 DALAM PERSPEKTIFSUPERVISI
B, Konsep Supervisi Klhjs - 84 PENDIDIKTil{-141
C. [^angkah-Langkah Supervisi I{his - 86 A. Pendahuluan- 141
1. Tahap Pertemuan Awal - 88 B. Problerna Gum dalam Keterampilan
2. Tahap ObservasiPembelajaran - 91 Mengaiar di kelas - 144
3. Tahap PertemuanBalikan - 93
C. Problema Guru dalam Motivasi
kerja - 148
BAB VII KONSEP EVALUASI PROGRAM SUPERVISI
D. Problema Guru dalam Kepuasaan
PENDIDIKAN- 103
Keria - 152
A. Pendahuluan_ 103
B. Pengertian Evaluasi- 1(X
BAB X PRODUK SUPERVISI PENDIDIIC{}I - 165
, C. Pengertian Evaluasi Program - 105
A. Pendahuluan- 165
D. Peranan, Tujuqn dan Fungsi
B. Pentingnya PengembanganSDM - 166
',rrgx'rrrl l)endidikanTeori dan Terapandalampengembangan
SDM Curu
C. Perlunl'a Supervisi Pengembangan
sDM - 170
D . Hal yang Harus Ditingkatkan dan
Dikembangkan -176 bAv1
E. Kesimpulan 179
DAFTAR PUSTAKT\ - 181
PENGERTIAN,
RUANGLINGKUP,
DAN
SE'ARAHSUPERVISI
PENDIDIKAN

A. PENDAHULUAN

Dalam ilmu administrasi, terutama administrasi


pendidikan kedudukan manusia sangat menentukary
karena itu diperlukan supervisi sebagai suatu
"pendekatan" yang paling tepat terhadap manusia
yang melaksanakan kegiatan administrasi. Alasannya,
karena manusia bukanlah mesin atau robot yang
tugasnya hanya sepakat menjalankan instruksi, atau
program, tetapi juga makhluk yang"bemyawa", ymg
sama sekali berbeda dengan "mnkhluk,, lairl ia punya
perasaan/ punya keterbatasan, baik secara fisik
maupun psikhis, yang ikut menenfukan "warna awal
dan akhir sebuah pekerjaan".
Berdasarkan pemikiran di atas maka manusia
dalam administrasi dan manajemm tidak hanya
dipandang sebagai subjek tetapi juga objek. Atau dengan
kata lain, selain sebagai pelaku juga penerimaperlakuan.
Sekaligus hd ini memberikan perbedaan ar-ttara
vl11
Supervisi PendidikanTeoridanTerapandalampengembangan
SD\l Guru ',, r1',r r ,r I'crtlid ilan feon dan Tcr-apan
dalam PengembanganSDM Guru
'

Apalagi ada oknum kepala sekolah dan pejabat


1r'rrtlidikanyang'rseparohhati" dalam membina guru.
I )i suatu pihak mereka menyuarakan. pentingnya
Pt'ningkatan mutu gu-ru, tapi di lain pihak mereka
fncnekannya. Misalnya, guru yal]Lg tugas belajar
dipotong tunjangaffrya tanpa ada kompensasi; kalau ada
t u nialrgan tambahan dicari-cari jalan memotongnya
:rtau pafing kurang memperlambat penyeraiahnya.
Malah ada guru yang ingin kuliah dengan biaya, tapi
terpaksa dicari 'rperaturan yar.g bisa
rnengganjalnya". Yang menyedihkan kalau sampai pada
urusal naik pangkat. Misalnya untuki memenuhi kredit
harus melakukan macam-macam, tapi wakfunya
terbatas. Apalagi disuuh sekolah sambil mengajar. Di
suatu pihak baik, tapi di lain pihak dapat mengurangi
umur sehat gr:ru
Bukan hanya itu yang ditimpakah kepada guru,
ada lagi misalnya kalau terjadi perkelahian pelajar
dianggap kelalaian guru, padahal tidak . terjadi di
sekolah. Kalau siswa tidak naik kelas atau tidak lulus
dianggap guru tak pandai mengajar, padahal sudah dar
iawal orang tua diberi tahu, tapi orang acuh. Atas dasar
uraian di atas maka supervisi pendidikan harus
diberikan kepada calon guru dirnulai dari pengertian,
ruang lingkup, sejarah, dan Iatar belakang pentingnya
supervisi pendidikan.

2
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam pengembangan
SDM Guru \rrpcrvisiPendidikanTeori dan Terapandalarnpengcmbangan
SDM Guru

B. PENGERTIAN SUPERWSI PENDIDIKAN


supervisi berada lebih tinggi dari orang yang dilihat,
ditilik, dan diawasi.
Secara semantik, para ahli memberilon berbagai
corak definisi, tapi pada prinsipnya mengandung makna
yang sama. Menurut (Wiles,1955: 8) ',Superuisionis
assistancein thc fuoelopment of a betterteflding-learning
sifuation" (supervisi adalah bantuan dalam
pengembangan situasi mengajar yang lebih baik.
Neagley dalam Pidarte (7986: 2) menyebutkan bahwa
supervisi adalah layanan kepada guru-guru di sekolah
yang bertujuan untuk menghasilkan perbaikan
instruksional. belajar, dan kurikulum. Menurut Mc.
Nemey (dalam Sahertian, 19{32: n) mengartikan
supervisi sebagai prosedur memberi arah serta
mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses
pengajaran Sedangkan Poerwanto(1986: U)
menyatakan, supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan
yang direncanakan unfuk membanfu guru dan
pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan
mereka secara efektif. Tugas pokok pengawas sekolah
atau satuan pendidikan adalah melakukan penilaian
dan pembinaan dengan melaksanakanfungsi-fungsi
supervisi, baik supervisi akademik maupun supervisi
manajerial. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi di atas
minimal ada tiga kegiatan yang harus dilaksanakan
pengawasyakni:
1. Melakukan pembinaan pengembangan kualitas
sekolah, kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan
kineria seluruh staf sekolah.

4
5
Supervisi PendidikanTeori danTerapandalam pengembangan
SDM Curu vrrr l'cndidikan
TeoridanTerapan SDlrlCuru
dalamPengembangan
",r1r-r

2. Mela-kukan evaluasi dan monitoring (.. I{UANG LTNGKUPSUPERVISI PENDTDTI(AN


pelaksanaan program sekolah beserta
pengembangarurya.
Seperti yang diielaskan di atas. . bahwa materi
3. Melakukan penilaian terhadap proses dan
- supervisi pendidikan telah mulai dip6rkenalkan m4ta
hasil program pengembangan sekolah secara
kuliah Dasar-Dasar Administrasi Pendidikary yang
kolaboratif den ganstakeholfuisekolah.
rnenunju-kkan bahwa materi supervisi tidak terlepas
P.^dupat-pendapat di atas menunjukkan bahwa
. .. . dari Adminiitrasi Pendidikan pada umumnya. Rifai
istilah supervisi mengandung makna ta.ryak, tapi (7982: 124) mengatakan, bahwa di mana ada
mengandung makna yang sama,misalnya bantuan,
pelayanal, memberikan arah, penilaian, pernbinaan, administrasi harus ada supervisi, dan jika ada supervisi
tcntu ada suatu yang dilaksanakan, ada administrasi
merrgembangkan din perbaikan. Dengan
Senin_gk3tka& sc'suatu- Dengan demikian, kedudukan supervisi
kala larn, istilah supervisi dipertentangkan dengan
makna rnengawasi,menindak, memeriksa, irenghukum, pendidikan sama pentingnya dengan administrasi
mengadili, pendidika4 rvunun secarahirarkis supervisi meruPatkan
inspeksi, mengoreksi, dan menyllalkan.
Dengan demikian istilah supervisi salah satu fase atau tahap dari administrasi.
"Hdj sama,, Thomas H Briggs dalam Rifai (19f32: 2251
dengan islilah controlting, inspection (inspeksi),
dan menegaskan, bahwa zupervisi merupakan bagian atau
directing (rnengarahkan). perlu ditegaskan l"fr*u yurrg
menjadi o$ek utama supervisi disek;lah adalah guru, aspek dari administrasi Khususnya yang rnengenai
usaha peningkatan guru sampai kepada taraf
yd,urp"l orang di sekolah dikenai supervisi
itu hanyalah-semua penampilan tertentu. Sarwoto (1985: 1M) menielaskan
objek perantara. Isyarat lain dari pendapat_
pendapat di ata+ adalah penting adanya ad'ministrasi bahwa secara teoritis yang menjadi objek supervisi ada
dalam kegiatan supervisi, karena dua aspek, yaitu:
{1"9 - 9.ft itu 1. Aspek manwianya, seperti sikap terhadap
drperlukan suafu administrasi supervisi, terutama yang
menyangkut fungsi utamanya, yaitu perencanaan, tugas, disiplin kerja, moral kerja, kejujuran,
pengorganisian, penyelenggaraan dan pengawasan ketaatan terhadap peraturan organisasi,
supervisi itu sendiri. kerajinarg kecakapan kerja, kemampuan dalam
bekerja sama,watak.
2. Aspek kegiatarurya, seperti cara bekerja kerja
(cara mengajar), metoda pendekatan terhadap
siswa efisiensi keria, dan hasil keria.
SupervisiPendidikanTeori dar Terapandalampeogembangar vrsrI'cndidikanTcoridanTerapan
dalamPcngembangan
SDM Guru SDM Guru
"rrpcr

Pendapat Sarwoto ini secara


ielas membedakan (ltrr:rwanto. 7986:9). Harahap (1983:8) merinci ruang
apa yang meniadi objek pengaw asan (controlling) dan Iirrgkup supen,isipendidikan sebagaiberikut:
supervisi (superuision). Uraian ini menuniukkan 6uh*u 1. Supervisi dalam administrasi personalia untuk
antara supervisi dan controlling memang mempunyai melihat apakah ada kartu pegawai, soal
hlbllgl" yang erat, atau dapat dikataian supervisi kenaikan pangkat, soal pembagian tugas dan
adlah. bagral dari kegiatan conholling (pengawasan;, lain-lain.
sedahgkan kegiatan supervisi lebih-dititifberattan 2. Supervisi dalam pemeliharaan gedung dan
pada aspek manusia. Selanjutnya Supandi (79g6:
29) alat-alat seperti kursi, meia, ruang belajar, papan
menegaska4 supervisi lebih banyak diartikan orang tulis dan lainlain.
sebagai salah satu fungsi pengawasan pendidikan. dalam penyelenggaraan
3. Supervisi
Oteng (1,983: 203) puta bul.*u perpustakaan, yaitu soal kondisi buku,
antiolling adalah fungsi administrasi -".,y"botku.,,
dalam mana pelayanarl ketertiban, dan lainlain.
administrator memastikan bahwa apa yang dikerjakan
4. Supervisi dalam administrasi keuangan, seperti
sesuai.. dengan yang dikehendaki. ta meiiputi sesuai
ingin melihat apakah pengeluaran
pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai dengan
dengan aturan, ketepatan pembayaran gaji atau
lencana yang dibuat, instruksi-instruksi yang honor lainnya kepada pegawai dan guru-
dikeluarkan, dan prinsip-prinsip yang ditetapkan
, 5. Supervisi dalam pengelolaan kafetaria, yaitu
DT9T demikian ruang lingkup supervisi pendiiikan
soal kebersihan tempat dan makanan, serta soal
terdiri atas dua bagian. pertama,supervisi tidak ketertiban siswa yang jangan sampai menjadi
langsung atau supervisi makro atau tempat bermairu bolos dan merokok.
supervisipengajaran. Kedua supervisi yang bersifat 6. Supervisi dalam kegiatan ko-kurikuler, apakah
Iangsung atau supervisi mikro yang sekarani dikenal
sampai mengganggu kegiatan belajar siswa"
dengan supervisi klinis.
kesehatan, dan keamanan. Supervisi klinis
' Supervisi makro adalah supervisi pengajaran,
adalah supewisi yang pelaksanaannya dapat
yang- merupakan rangkaian kegiatan p."gu*** disamakan dengan "praktek kedokteran", yaitu
yang ditujukan untut rnem}erbaiki
.nen{ia*an , hubungan antara. supervise dan supervisor
kondisi-kondisi baik personil maupun material yang
ibarat hubungan antara pasien dengan dokter.
terciptanya situasi beiajar mengajar yang
I3"".gq*"i
lebih baik demi tercapainya tujuan p"..raiaiturr

8
SupervisiPendidikanTeori dan Terapan dalam pengcmbangan
SDM Guru
StrpcrvisiPendidikanTcori dan Terapandalam Pengembangan
SDII Curu

D. SEARAII STJPER\IISI PENDIDIKAN


1. Sejarah lahirnya Istilah Supervisi pendidikan lrahasaBelanda,sedangkan mata pelajaranlain diperiksa
Seperti dikatakan di muka bahwa Supervisi adalah ()lch petugas yang mereka sebut inspektur, yang iuga
istilah yang dapat dikataknn baru dikenal di dunia orang belandasendiri.
pendidikan di Indonesia. l\,fenurut Harahap (1983: 6) bahwi pada zaman
lstilah ini muncul
diperkirakan pada awal tahun 60_an, atau pada penjajahanfepang ada sebutan Shigaku,yaitu istilah yang
dua
dasawarsa terakhir ini (Arikuntq dipakai tugas penilik sekolah dasar, tapi sayang sekali
fd8e: fSZ;.
D,ipertenalkannya istilah supervisi istilah ini tidak begitu lama melekat di kalangan
seiring dengan
diberikannyanya mata kuliah adminiskasi plndiaikan pendidik Indonesia, yang mungkin dikarenakan Jepang
di beberapa IKIP di Indonesia, yang kemudian disusul tidak terlalu lama menjajah Indonesia, yaitu lebih kurang
pula. dengan dijadikannya admin]shasi pendidikan 2,5 tahun saja. Setelah Indonesia merdeka, istilah
sebagai mata pelajarandan bahan ulian pada SGA/SPG Inspektur pemah dipakai unhrk beberapa waktu, tetapi
pada- tahun ajaran 1965-1966, juai kemudian diubah dengan sebutan pengawas untuk
tidaklah
mengherarikan kalau ada dari kalangan pendidik tingkat sekolah lanjutan dan penilik untuk sekolah dasar.
ada asing dengan isdlah"ini, i*"t" ' S"iri^g dengan itu muncul pula sebutan baru,
:*{fi .
-Tft
D.lgr mer-exa yang menarnatkan pendidikan guru, baik yaitu supervisi,yang berasal dari bahasa Inggris,
di tingkat menengah keguruanmaup"o superuision,yang diperkenalkan oleh orang-orang yang
frrraia*un pemah belajar di Amerika Serikat. Menurut Soetopo
tinggi pada sebelum tahun 70-an
Di Indonesia, sebenarnya aktivitas serrulc.un (79t34: 63), di Amerika Serikat aktivitas supervisi baru
supervisi sudah lama dikenal, tapi sayang sekali muncul p..ada permulaan zaman kolonial yaitu pada
kesarurya merrung agak kurang *"t" sekitar tahun 16U. ^The Ccneral Court of chusetts bay
t"r"rta
Pt*T"""I1 yang lebih cenderung hanya untuk coloni" menyatakan bahwa pemuka-pemuka kota
mencari kesalahan dan kekurangan - guru dalam trertanggung jawab atas seleksi dan pengaturan kerja
mengajar. Pada waktu ituaktivitas it" aG"uf dengan guru-guru, gerakan dapat dianggap sebagai cikal
istilah inspeksi, yang diwariskan oleh Belandasewaktu bakal lahirnya konsep yang paling dasar untuk
menjajah Indonesia selama lebih kurang 3,5 abad. pada perkembangan supervisi moderen.
zaman penjajahan Belanda, orang yang memeriksa Kemudian pada tahun 1709, di Boston, a mmite of
dag" (sD) mereka -seuit - laymen mengunjungi sekolah-sekolah untuk
::ryl+ dengan
"Schmlopzienef,,yaitu bertugas memeriksa seluruh mata", mengetahui penggunaan metode pengajar oleh guru-
pelaiaran di sekolah dasar yang menggunakan pengantar guru, kecakapan siswa, dan merumuskan usalra-usaha
memajukan pengajaran dan organisasi-organisasi
10
71
Supewisi PendidikanTeori danTerapan
dalampengembanganSDM Guru
r rsr l'crrtlidikanTeori daoTerapandalamPengembangan
SDM Curu
"rr|'r'r

sekolal yang baik. Selanjutnya perkembangan


pertumbuhan dan ,rk,rrlt'rnik, pengawas sekolah berkewaiiban untuk
sekolah dipengaruhi oleh
bertamAahnya jumlah penauiut, d?- rrrt.rnbantu kemampuan profesional guru agar guru
y"rif*u_Ouut rl.rpll meningkatkan mutu proses pembelaiaran.
dibutuhkanya tambahan tenagaguru
yJ.,g.l.t; b"""r, I't.tlangkan sebagai supervisor manajerial, pengawas
yangada di antara mereka.yangaipifif,
.E ,iuai f."pufu lx'rke wajiban membantu kepala sekolah agar
tapi kepa_tasekotah"p.ai :-"tt"'iil
::y,.h,
uermngsr . o"f,r_ rrrt'rrcapai sekolah yang efektif. Pembinaan dan
sebagai supervisor. Narhun
perkembangan selanjutnya baru, pada l)cngawas€rn kedua aspek tersebut hendaknya menjadi
terutama setelah l ugas pokok pengawas sekolah.
bertambahnya aktiviras, sekolah,
*"tu ai?irii"nruf, Semua produk hukum itu mengarahkan bahwa
kantor super intendent disekolah_"uttf"f,,
yurrg kedudukan pengawas bukan hanya sebagai jabatan
dua unsurpi_pi...-ii".u"p buangan dan pajangan dikantor dinas pendidikan,
l;:rtffo"tU".
tctapi mempunyai fungsi penggerak kemajuan
tidak begrtucepatberkembang pendidikan di sekolah. Sebagaimana guru/ pengawas
;pi;; juga harus memulai pekerjaan dengan perencanaan,
awal abad ke-19,di manate!adi'p."g".r.f;LU*
""i.ili'p.a"
pengajar kepala sekolah" supaya pelaksanaan dan diaktiir dengan pelaporan tertulis
m".ek Iebih banyal
mencurahkan waktu unh:k yang akan dibicara dalam bagian tersendiri.
p.k;;-;- g"r"
dik:tT Sehinggadapat .1u_t"rrt"
dikatakanaL--i'-Jiril"r, ar
mulainya dua funesi 2. Latar Belakang,Pentingnya Supervisi
fepafa ""torur,,' yritillu"g.,
administrator dan supervisor r *rq uL' Dunia pendidikan dewasa ini terasa seperti
di sekolJ
Di dunia pendidikan Indonesia, diterapkannya berpacu dengirn perkembangan teknologi, sosial,
secara formal konsep ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan yang
:"p"*Ii aip..rurJail--
diberlakukannya Keputusan sangat cepat yang menuntut penyusuaian-penyesuaian
Menteri p aan fC"e;at nf.
Nomor: O134/Bn, vane menyebu*ur, kehidupan, termasuk kehidupan di dunia pendidikan,
berhak disebut superv]*o._di sekolah, *;u l"rrg dirnana guru sebagai ujung tombaknya, yang harus siap
"iupu
yaitu.kepala
sekolah, penilik sekotah untuk tingkat bukan hanya dalam pelaksanaan tugas, tapi juga yang
t.Jr_","., a". lebih penting .adalah kesiapan secara pribadi, karena
l^T: 9.,"F.*as ditingkat kabupiten atau Kotarnadya
kantor -bidang yang ada disetiap p-ffi. penampilan di muka kelas selalu mencerminkan sikap
":y "t"f
rralam pp Nomor Zeliann tWZ, Oi hidupnya secara keselurulun, yang menurut
t .d";i;ff;drr.
penggunaan istilah pengawas pengalaman besar pengarulnya terhadap proses belajar
dan p".ifit. k,tilah mengajar.
12
1.4
Supenisi PendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan
SDM Gnru SDM Curu
SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalarnPengembangan

pengawas dikhususkan unfuk supervisor pendidikan di Profesi guru sekarang berur-benar dituntut
sekolah sedangkan penilik khusus untuk pendidikan profesional dalam arti harus mengerjakan tugas, karena
luar sekolah. guru terus dipantau oleh proses pemberian funiangan
Kedudukan pengawas semakin penting setelah yang mengharuskan mereka mengaiar besuaidengan
keluar UU.Nomor 20 Tahun 2Q03 tentang Sistem bidang ilmunya dan dengan iam tatap muka 24 jam
Pendidikan Nasional; PP Nomor.19 Tahun 2005 tentang .
seminggu. Sehingga bila tanpa bimbingan dari kepala
Standar Nasional Pendidikan; PP Nomor 38 Tahun 2007 sekolah dan Pengawas kurang baik akan
tentang Pembagian Kewenangan antara Pemerintah, mengakibatkan guru kehilangan kepercayaan did. Hal
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota; yang lebih terperinci, tentang pentingnya suPervisi
Semua Permendiknas tentang 8 Standar Nasional pendidikan pemah dikemukakan oleh Leeper (dalam
Pendidikan; Permendiknas No. 12 Th. 20f/ tentang Soetopo, 19{32:1)bahwa setidak-tidaknya ada beberapa
Standar Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasab SK hal yang melatarbelakangi perlunya supervisi
Menpan nomor 118 tahun 1996 tentang iabatan pendidikan:
fungsional pengawas dan angka kreditrrya; Keputusan 1. Bahwa dalam Perubahan sosial dewasa ini
bersama Mendikbud nornor 0322/ O/ 19416dan Kepala perlu diperhatikan dimensi baru, yaitu
Badan Administrasi Kepegawaian Negara nomor 38 perubahan teknologi ruang angkasa.
tahun 1996 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan 2. Susunan Internasional yang berubah dari
fungsional pengawas; Keputusan Mendikbud nomor polarisasi kekuatan Pluralisme dalam kekuatan.
02!/U /1998 tentang petunjuk telnis pelaksanaan 3. Berkembangnya sains dan teknologi yang
jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka
sernakin Pesat.
kreditnya; Permendiknas Nomor 39/Tahun 2009 4. Urbanisasi yang meningkat, menyebabkan
tentang pemehunan beban kerja guru dan pengawas
masalah baru dalam Pendidikan.
satuan pendidikan. hak-hak azasi manusia
5. Adanya tunfutan
Standar mutu pengawas yang telah ditetapkan juga menyebabkan problem bagi para
yang
oleh Direktorat fenderal Peningkatan Mutu Pendidik
pendidik yang memerlukan pemecahan secara
dan Tenaga Kependidikan Direktorat Tenaga rasional.
Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional
6. Akibat adanya pertumbuhan ekonomi dan
(Sudjana Nana, 2006) bahwa pengawas sekolah
kemakmuran yang menyebabkan adanya:
berfungsi sebagai supervisor baik supervisor akademik
a. Daerah-daerah miskin dan daerah-daerah
rrulupun supervisor manajerial. Sebagai supervisor
kaya.

75
Supervisi PendidikanTco.i dan TerapandalarnpengembanganSDM Guru
',,r1r'rvrsr I'crrdidikdnTeori danTerapandalamPengembanganSDM Guru

b. Adanya banyakwaktu luang. tr.rhltlap fungsi guru, karena fugas guru mulai diambil
c. Kecenderungan muda mudi memerlukan ok.lr " mahlukl' lain yang mempakan rekayasa dalam
pendidikan umum dan kejuruan untuk lritlang teknologi komunikasi dan elektronika, misalnya
dapat bekerja atau.mencari kerja dalam rfcrrgan adanya jejaringan sosial (facebook)yang sedang
masyarakat. rnarak dcwasaini.
d. Suburnya, birokrasi, dapat menghambat
kelancaran dalam bidang pendidikan . b. Globalisasi
Apa yang disebutkan diatas masih sangat Pada beberapa tahun ini istilah globalisasi
relevan sampai sekarang, maka .berikut uraian lebih
lncnggema luar biasa" yaitu suatu perubahan dunia
lengkap disertrai contoh-contohyang aktual, yaitu:
sLrara menyeluruh yang mempunyai pengaruh timbal
balik secara menyeluruh pula. ,Misalnya perubahan
a. Perubahan Sosial
didaratan Eropa dan Asia, pergolakan di Timur Tengah,
dan di RRC, yang mempunyai pengaruh langsung
terhadap situasi dunia secarak€seluruhan, yang' secara
tidak sadar dapat mempengaruhi sistem dan isi
pendidikan di sekolah.
Dalam keadaan begini merrurng harus ada
kesiapan calon dan guru karena perubahan sistem dan
isi pendidikan bisa bersifat insidental atau yang sulit
diramalkan bentuknya. Hd ini tentunya membawa
berbagai konsekwensi. Konsekwensi positif adalah
Tanpa disadari bahwa sebagian siswa sekarang
terjadinya kerja sama bidang ekonomi, sosial, politik,
Iebih banyak menghabiskan waktunya di muka televisi
budaya, pertahanan dan keamanaq sedangkan
dan komputer yang didalam waktu itu, ia bisa
konsekwensi negatif adalah yang menyangkut masalah
moral dan krimind, misalnya pergar:lan bebas,
perkosaan, perjudian, narkotika dan lain-lain.Kerja sama
bidang sosial budaya yang telah disepakati dalam aspek
pembangunan penyelenggaraan pendidikan dari
ditandai dengan beberapa negara.
perubahan pandangan masyarakat
't6
t/
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam pengcmbangan '.rr1r, r rr' l'rrrilrLlrlan Teori dan Terapan dalam PengembanganSDM Gum
SDM Guru

l,ul.rn txrrarti tugas guru semakin ringan, hapimalah


prrslru scmakin berat, karena guru apapun harus
rrrr'nrpunyai keterampilan teknis dalam bidang
r.lt,ktronik dan komputer paling rendaft"bisa membuka
||rl('rnct,memiliki email,facebookdan atau website.

d. Urbanisasi
Urbanisasi, yang merupakan arus perpindahan
pcnduduk desa ke kota semakin hari semakin
Ineningka! terutarna di kota-kota yang banyak
lnenjaniikan pekerjaan. Hal ini bukan hanya di kota-
kota besar seperti fakarta, tapi juga untuk daeralr
baru seperti di Riau yangsudah terjadi pemekaran
provinsi dan kabupatery yang mengakibatkan
heterogennya masyarakat, di rrvuur guru akan
berhadapan dengan keragaman perilaku masyarakat,
terutama siswanya.
Munculnya daerahdaerah baru berkernbang
seperti Pelalawan Dumai, Siak, Batam, Bintan, Natuna
akan menciptakan masyarakat baru, di kota yang baru
yang tidak mudah diramalkan bentuk peradabanyang
muncul, oleh karena ifu guru-guru harus bersiap-siap
secara profesional dengan keadaan itu. Sebab
keragaman perilaku siswanya harus dihadapi dengan
perilaku yang baru pula.
meningkatkanpengetahu.rn guru dalam bidang_bidang
yang disebutkan tadi, baikrnelalui latihan- atau e. Demokrasi Pendidikan
pendidikan khusus, karena pada satu saat Di Indonesia sekarang ini, tuntutan masyarakat
penggunaan alat-alat itu tidak dapat dielakkan l.g1
untuk rnendapatkan pendidikan yang layak sudah
dalam mendukung proses belajar mengajar, yang
dapat dikatakan mencapai puncaknya, yang di suatu
18
79
Supewisi PendidikanTeori danTerapandalampengembanganSDNI Cunl ','rt,,'r\ r!r I'crrdidikan
TeoridanTerapandalamPengembangan
SDM Curu

sulitnya mengadakan saranad.rn saranapendidikan dan rrrr rli.rkibatkan ada masyarakat yang merasa miskin
di pihak lain masih ada masyarakat yang masih belum rnr.ntlaciak, baik karena tidak mempunyai keahlian
mengerti dengan sistem pendidikan, yang menseleksi nrirupun karena bekerja di. , sektor yang tidak
peserta didik atas dasar spesifikasi, sehingga kita masih tl ilrcrhitungkan dalam perkembangan daerah itu,
melihat ada orang tua yang memaksakan kehendaknya, l(,rutama sektor pendidikan, apalagi bagi guru-guru
yang mengakibatkan tidak seragafirnya siswa di yang berstatus Pegawai Negeri Pusat yang
sekolah, sehingga menyulitkan proses klajar mengajar. tlipcrbantukan di daerafu yang hidup hanya dengan
Misalnya bergabungnya anak cacat di sekolah - sekolah lrcnghasilan pas-pasan. Munculnya tuntutan
normal, mereka masih segammenursukkErn arrak mereka dari siswa dari dunia pendidikan agar dapat
di SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa). Lemahnya sistem rnemberikan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
seleksi penerimaan siswa baru, baik oleh perkembangan pembangunan yang sedang berlangsung
maupun kebijaksanaan yang rnenyertainya, joga yang mengharuskan guru benar-benar dapat memenuhi
menambah heterogerurya murid-murid di sekolah, yang keinginan itu, terutama terhadap guru-guru yang
sama masalah denganpersoalandi atas. mengajar pelajaran yang tidak mempunyai kaitah
Dengan adanya komite sekolah, juga langsung dengan pembangunan yang sedang di lihat
menambah demokrasi pendidikan sernakin terbuka akan oleh siswa, seperti pelajirran sejarah, PMP, Agama, dan
keludiran masyarakat untuk ikut dalam pengelolaan lain-lain.
sekolah, yang tentunya tidak semudah mernbalikkan
telapan tangan. g. Suburnya Birokrasi
Banyaknya prosedur yang harus dilalui dan
f. Perubahan Daerah panjangnya waktu yang harus ditempuh oleh seorang
Pembangunan daerah yang pesat dan maju seperti guru dalarn berbagai urusan kepegawaiarurya, baik itu
Pulau Batam dan Pulau Binta4 yang melibatkan investor soal kepangkatan maupun penggajian, telah menambah
dari dalam dan luar secarabesar-besaran. telah membuat beban kerja guru. Sehingga, kadang-kadang dapat
kedua daerah yang dulunya mi.skin, kini menjadi menguras tenaga dan biaya, yang pada puncaknya
daerah perkembangan ekomoni baru, yang sekalig,rs dapat menganggrr kehadiran dan penampilan guru di
menyulitkan dan mengejutkan masyarakat seempat, muka kelas, padahal waktu, tenaga dan biaya hidup
baik guru maupun pesertadidik. masih terbatas.
Persaingan hidup semakin ketat, barang-barang Dengan adanya perubahan sistern kepegawaian
menjadi mahal, standar ketridupan berubah - yang guru dari sentralisasi ke desenteraliasi temyata masih
20 2l
SupervisiPcndidikanTeori dan Terapandalam pengembangan
SDM Guru \rrpcrvisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pcngembangan
SDM Guru

menyisakan birokrasi kepegawaian yang paniang.yaitu


Di mana dalam keadaan yang demiki.rn memang
ada perpanjangan tangan pusaimelalui"LpMp, rnemerlukan seorang kepala sekolah yang bijaksana.
l*gurr
Dinas Propinsi dan kabupaten dan kota. Ternvata tidak
Menurunnya prestise guru di mata . murid dan
mempermudah urusan kepegawaian guru, terutama
masyarakat, terutama disebabkan oleh mulai
bukan hanya status kepegawaian teiapi juga soal
berperanannya lembagalembaga pendidikan luar
penggajian dan honor yu_.,g'bir. ti-pur,g sekolah (PI-S) - yang menjajikan langsung keterampilan
lep.11gkatan,
tinditr.
dan lapangan pekerjaan - yang ditambah lagi dengan
Di samping tul-hal telah disebutkan di atas, masih
_ banyaknya murid yang mengetahui latar belakang
ada faktor lain yang tak kalah pentingnya _ yang ikut
kehidupan guru sarhpai kepada periuk nasinya di
mempengaruhi fugas guru_guru di sekolah, ieperti
rumah. Apala gt b"g guru ,yang terlihat secara nyata
yakin be_sarnya iumlah guru-guru muda yang belum kemiskinannya, misalnya datang ke sekolah dengan
berpengalaman, dan banyanya guru_guru wanita
di jatan kaki, bersepeda atau dengan angkutan umurn,
suafu sekolah, serta menurunnya prestise
sementara muridnya datang dengan kendaraan pribadi,
Banyaknya guru muda, terutama yang baru'&uru.
saja seperti honda dan mobil. Ada murid yang dapat
menamatkan pendidikarl yang pada- umumnya menghapal pakaian dan sepatu gurunya, malah setiap
mereka masih belum U.rp*gd"-* dalarrr guru diberi gelar sesuai dengan identitas jelelnya.
kehidupan di sekolah, di mana mJreka memerlukan
penangan yang khusus, supaya mereka tidak berbuat
i. Krisis Moneter
selera muda. yang selalu keluar dari tuluan
^:":Tt Krisis monetet yang melanda sebagian negara-
sekolah" misalnya terlalu mengutamakan kesiatan
negara Asia umurrnya dan Asia Tenggara khususnya
ekstra kurikuler, seperti berkemal, rekreasi, UergXourrg
pada awal 1998, bukan hanya memberi pukulan pada
di rumah guru dan lainJain.
pengusaln tapi juga pada pendidik alias guru.
Banyaknya guru-guru wanita di suatu sekolah
Walaupun krisis ini tidak secara langsung menghantam
*urr menyebabkan berbagai persoalan, terutarna
i"gl kegiatan guru di muka kelas, tapi telah menghwrjat
bagi guru-guru yang barr berumahtangga, atau yang
periuk nasi guru di dapur. Kenaikan sembilan bahan
*"k,. upl1g guru yangtra-il, aar,yur,g
l:lnPunyai
seqang menunggu kelahiran, yang apabila terjadi dalam
pokok seksar 100% sampai 2N% benar-benar
waktu bersamaan akan Uuiutit"i menantang kehidupan .guru-yang selama ini sudah
fatal bagi proses berusaha hidup perihatin dengan gaji yang ada,
belaiar mengajar di sekolah_
ditambah pula dengan pengeluaran sampai dua kali
lipat sedangkan untuk datang ke sekolahselain lrarus
?2
Srrlrt'rvrsr I,cndidikan Teori dan Tempan dalam pengembangan
SDN,I Curu
SupcrvisiPendidikanTcori dan TerapandalamPengembangan
SDM Curu

rlrompcrsiapkan balEn pengaiaran harus iuga


mcmpersiapkan ongkosatransportt,. keuntungan ekonomi (rnteof return) investasipendidikan
ternyata lebih tinggi daripada investasi fisik dengan
Apakah dalam keadaan ini guru_guru masih
bisa mengajar dengan baik atau treafif. -Adu k *rr perbandingan rata-rata '1,5,3%d,an 9,15%. Ini berarti
krisis moneter tidak perrnh reda, ditambah dengan bahwa investasi dalam pendidikan mtirupakan upaya
kasus korupsi yang menguntungkan, baik secara sosial ma-rpun
yangsemakin terkuak, di mana
banyaknya uang negara hilang ditangan penguasa dan ekonomis.
pengusaha yang tidak bertanggung jawab. Guru merupakan Komponen sumber daya
Menurut , Piddrta (1997:242) di negara maju m:rnusia yang harus dibina dan dikembangkan. terus
hrrbungan antara pendidikan dengan p"*burrgurrrt menerus. Pembentukan profesi guru dilaksaksanakan
ekonorni sangat jelas, berarti pendidikun- memdrikan melalui program pendidikan praiabatan Qtre-seraice
education) Mapun prograrr:. ddam jabatan (inseroice
education).Tidak semua guru yang didik di lembaga
pendidikan terlatih dengan baik dan kualrtied (weII
traning dan zoellqualifed jacobson1954).Potensi sumhr
daya guru itu perlu terus menerus bertumbuh dan
berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara
profesional.
Menurut penelitian UNESCO dalam buku pidarta Selain itu, pengaruh perubahan yang serba cepat
.mendorong guru untuk terus menerus belajar
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat.
Ih:lah sebabnya ulasan mengenai perlunya supervisi
pendidikan itu bertolak dari keyakinan dasar bahwa
menunjukkan bahwa investasi pendidikan guru adalah suatu profesi. Suatu profesi yang selalu
sebagai
kegiatan inti pengenrbangan SDM terbukti telah bertumbuh dan berkembang. Perkembangan profesi itu
sumbangan yang sangat signifikan terhadap ditentukan oleh faktor internal maupun faktor eksternal.
T"T"Iry
tingkat keuntungan ekonomi .
MC ldachon.dan Boediono (dalam buku FattatU
2000). Berdasarkan temuan studi tersebuL bahwa

24
25
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalarnp€ngembanganSDM Cum SupervisiPendidikanTeoridanTerapandalam Pengembangan
SDM Gum

b Ab 2

KONSEP
TEORETIK5UPERVI5I
PENDIDIKAN

,dPendahuluan

I-embaga pendijikan dapat dikategorikan sebagai


organisasi nirlaba yang melayani masyarakat. Meski pun
sifatnya nirlaba, namun bukan berarti sekolah tidak
dituntut untuk terus meningkatkan mutu proses maupun
output pendidikarurya. Sebaliknya, sekolah sangat
diharapkan benar-benar memerhatikan mutu, karena
tugas suci yang diembannya addah turut mencerdaskan
kehidupan bangs4 dan meningkatkan kualitas sumhr
daya manusia Indonesia.
Dalam menjagamutu proses tersebu! diperlukan
adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses
dan segala komponen pendukungnya. Meski demikian
pengawasan mutu .dalam dunia pendidikan tentu
berbeda dengan peruasahaan yang memproduksi barang
atau jasa. Sekolah adalah sebuah peopb changing
institutian, yang dalam proses kerjanya selalu
26
SupewisiPendidikanTeori dan Terapandalampengembangan
SDM Guru SDM Guru
SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan

berhadapan dengan uncertainty flnd interdependence pada sekolalr-sekolah yang meniadi lingkup tugasnva.
(McPherson, Crowson and Pitner, 1986: 3340). Untuk dapat melaksarnkan tugasnyatersebut Pengawas
Maksudnya mekanisme ke{a (produksi) di lembaga tentu harus menguasai berbagai prinsip, metode dan
pendidikan secara teknologis tidak dapat dipasrikan teknik supervisi sehingga ia dapat mendntukan shategi,
karern kondisi,rnpqt dan lingkungan yang gdek pernah pendekatan atau model supervisi yang cocok untuk
sama.Selaln'itu pfoses pendidikan di sekcilahjuga tidak menyelesaikan suatu permasalahan atau Program.
terpisahkan dengan lingkuhgah- keluarga nvrupun Materi ini merupakan salah satu bahan yang ditujukan
pergaulan peserta bagi supervisor untuk menguasai kompetensi tersebut.
didik.
Dalam situasi demikian, maka pengawasan B. Konsep Teoretik Supervisi Pendidikan
terhadap sekolah pasti berbeda model dan
pendekatannya. Peran seorang pengawas pendidikan Istilah supervisi berasal dari dua kata,. yaitu
pun tentu berbeda dengan pengawas pada peiusalnan " supe/' dan "oision" - Dalam Webster's New World
produksi. Oliva (1984: 19-20) menjelaskan ada empat Dictionary istilah super bercfti "higher in tank or position
macam perEur seorarng pengawas atau supervisor than, supeior to (superintendent), a greatzr or better thnn
pendidika4 yaitu sebagai: coorilinatar, mnsultanl group others" (1991:1343) sedangkan kata rtision berartt " the
Ieafur ilan eoaltiatar. Supervisor harus mampu ahility to perceiaesomething not actually aisible, as through
mengkoordinaskart programs,goups,mateials, and rcports mentalacuterussor kcenforesight (1991:14921.
yang berkaitan dengan sekolah dan para guru. . Supervisor. adalah seorang yang profesional-
Dalam menjalankan tugasnya, ia bertindak atas dasar
kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu
pendidikan- Untukmelakukan suryftri* diperlukan
kelebihan yang dapat melilut dengan tajam terhadap
secara kelompok maupun individual. Ada kalanya permasalahan peningkatan mutu pendidikan,
supervisor harus berperan sebagai pemimpin kelompok menggunakan kepekaan unhrk memahaminya dan tidak
dalam pertemuan-pertemuan yang berkaitan dengan hanya sekedar menggunakan Penglihatan mata biasa. Ia
pengembangan kurikulum, pembelajaran atau membina peningkatan mutu akadernik melalui
manajemensekolah secara umum. penciptaan situasi belaiar yang lebih baik, baik dalam
Terakhir, supervisor j"g" harus melakukan hal fisik maupun lingkungan non fisik.
evaluasi terhadap pengelolaan sekolah dan pembelajaran

28 29
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalam PengembanganSDM Guru SrrpervisiPendidikanTeoridanTerapandalam Pengembangan
SDM Guru

Perumusan atau pengertian supervisi dapat tmbody all effort to thoseends. Some rtibrs use the tent
dijelaskan dari berbagai sudut, baik menurut asal-usul instructional superoision synonymously urith genernl
(etimologi), bentuk perkataannya, rnaupun isi yang superttision.
terkandung di dalam perkataanya lta (semantic). fu.zira Supervisi yang lakukan oleh pengawas satuan
etimologis, supervisi menurut S. Wajowasito dan W,J.S pendidikan, tentu memiliki misi yang berbeda dengan
Poerwadarmirita yang dikutip oleh Ametembun supervisi oleh kepala sekolah. Dalam hal ini supervisi
(1993:1) : "Supervisi dialih bahasakan dari perkataan lebih ditujulan unhrk memberikan pelayanan kepada
inggris " Superaision"artinya pengawasan. kepala sekolah dalam melakukan pengelolaan
Pengertian supervisi secara etimologis masih kelembagaan secara efektif dan efisien serta
menurut Ametembun (1993:2),. mehyebutkan ,bahwa mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan, dalam
dilihat dari bentuk perkataannya, supervisi terdiri dari konteks pengawas.rnmutu pendidikan, maka supewisi
dua buah kata super + vision : Super: atas, lebilvrVision oleh pengawas satuan pendidikan antara lain
= lihat, tilik, awasi. Makna yang terkandung dari kegiatannya berupa penganatan secaia intensif
pengertian tersebut, bahwa seorang. supervisof terhadap proses pembelajaran pada lembaga
mempunyai kedudukan atau posisilebih'dari orang yang pendidikan, kemudian ditindak lanjuti dengan
disupervisi, tugasnya adalah metiha{ , .meriilik atiru pemberian ftedback. (Razit 1995:559).
mengawasi orang-orang yang disupervisi. Hal ini sejalan pula de5rgan pandangan L. Drake
Para ahli dalam bidang administrasi pendidikan (1980:278) yang menyebutkan bahwa supervisi adalah
memberikan kesepakatan bahwa supervisi pendidikan suatu istilalr yarr9 fiphisticatcd, sebab hal ini memiliki
merupakan disiplin ilmu yang memfokuskan diri pada arti yang luas, yakni identik dengan proses nurna-jemeD
pengkajian peningkatan situasi belajar-mengajar, seperti administrasi, evaluasi dan akuntabilitas atau berbagai
yang diungkapkan oleh ( Gregorio, 1966,,Glickman Carl aktivitas serta kreatifitas yang berhubungan dengan
D, 1990, Sergiovanni, 1991 dan Gregg Miller, 2003). FIal pengelolaan kelembagaanpada lingkungan kelembagaan
ini diungkapkan pula dalam tulisan Asosiasi Supervisi setingkat sekolall
dan Pengembangan Kurikulum di Amerika (Association Rifa'i (1992.,20)merumuskan istilah supervisi
fur Supertision and C-trrianlum Deuelopmmt, l9B7:129) merupakan pengawasan profesional, sebab hal ini di
yang' menyebutkan sebagai berikut: Almost all witers samping bersifat lebih bpesifik i.tga melakukan
agree tlut the pnmary focas in eilucational superoision is-anil pengamatan terhadap kegiatan akademik yang
should.be-theimprmnmentof tcaching and learning. The term mendasarkan pada kemampuan ilmiah, dan
instructional superuisionis aifuIy used in the litzrature of pendekatannya pun bukan lagi pengawasan manajemen

30 3-l
SDM Curu
srpcrvisi PendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
Supen'isiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru

lx'rperan dalam mempelaiari kea- daan dan kondisi


biasa, tetapi lebih bersifat [renunfut kemampuan
sckolah, dan pada lembaga terkait. maka tugas seorang
profesional yang demokratis dan humanistik oleh para
supevisor antara lain berperan dalam. melakukan
pengawas pendidikan- Supervisi pada dasarnya
penelitian mengenai keadaan sekolah seca'a'keseluruhan
diarahkan pada dua :upek, yakni: supervisi akademis,
baik pada guru, siswa' kurikr:Ium tujuan belajar mauPun
dan supervisi manajerial. Supervisi akademis
metode mengajar, dan sasaran inspeksi adalalt
menitikberatkan pada pengamAtan supervisor terhadap
menemukan permasalahan dengan cara melakukan
kegiatan akadernis, berupa pembelajaran baik di dalam
observasl interview, angke! pertemuan-pertemuan dan
nurupun di luar kelas. Supervisi manaierial menitik
<Iaftarisian.
beratkan pada pengarnatan pada aspek-aspek
Fungsi penelitian adalah mencari jalan keluar dari
pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi
permasalahan yang berhubungan sedang dihadapi, dan
sebagai pendukung, (suppor$ng) terlaksananya
penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur itmiah,
pembelajaran.
yakni merumuskan masalah yang akan diteliti,
Oliva (1984: 19-20) menjelaskan ada empat rnacam
mengumpulkan data, mengolah data, dan melakukan
per.rn seor;rng pengawas atau supewisor pendidikan,
analisa guna menarik suatu kesimpulan atas aPa yang
yaitu sebagai:. ,mordinatar, ansultant; gtoup leader dan
berkembang dalam menyusun strategi keluar dari
eoaluator.Supervisor harirs mampu mengkoordinasikan
permasalahan diatas. Fungsi pelatihan merupakan salah
program, goups, materials, and reports yang berkaitan
dengan sekolah dan para guru. Supervisor juga harus satu usaha untuk meningkatkan keterampilan guru atau
kepala sekolah dalam suatu bidang.
mampu berperan sebagai konsultan dalam manajemen
Dalam pelatihan diperkenalkan kepada guru cara-
sekolah, pengembangan kurikulum, teknologi
pembelajaran, dan pengembangan staf. cara baru yang lebih sesuai dalam melaksanakan suatu
Ia harus melayani kepala sekolah dan guru, baik proses pembelajaran, dan jenis pelatihan yang daPat
secara kelompok maupun individual. Ada kalanya dipergunakan antara lan melalui demonstrasi mengajar,
supervisor harus berperan sebagai pemimpin kelompok" workshop, seminar, obsewasi, individual dan group
dalam pertemuan-pertemuan yang berkaitan dengan conference, serta kuniungan supewisi. Fungsi bimbingan
pengem- bangan kurikulum, pembelajaran atau sendiri diartikan sebagai usaha unhrk mendorong guru
manajemen sekolah secara umum. Gregorio (1966) baik secara perorangan mauPun kelompok agar mereka
mengemukakan bahwa ada lima fungsi utama mau melakukan berbagai perbaikan dalam menjalankan
supervisi, yaitu: sebagai inspeksi, penelitian, pelatiharu tugasnya.
bimbingan dan penilaian. Fungsi irupeksi antara lain

32
SupervisiPendidikanTcoridanTerapandalam pengembangan SupervisiPendidikanTeoridanTerapandalam pengembanganSDM Guru
SDM Guru

K"q"'ut bimbingan dilakukan dengan cara mencapai tujuan sekolah serta memenuhi standar
.
membangkitkan kemauan, memberi sedangat pendidikan pendidikan nasional. Adapun supervisi
mengarahkan dan merangsang untuk melakukan akademik eseruiinyaberkenaan dengan tugas pengawas
percobaan, serta membantu menerapkan sebuah unfuk unfuk membina guru dalam meningkatkan mufu
prosedur mengajar yang batu. Fungsi penilaian pembelajarannya, sehingga pada akhirnya dapat
adalah
untuk mengukur tingkat kemajuan yang diinginkarl meningkatkan prestasibelajar siswa.
seberapa besar telah dicapai dan penilaian ir,i arut ut* Peraturan.Menteri ini juga mengisyaratkan bahwa
deng_an beragai cara seperti test, penetapan standar, dalam profesi pengawas di Indonesia secara umum tidak
penilaian bet4ar siswa, melihat perkembangan dibedakan antara supervisor runum dengan supervisor
\gmaiuan
hasil penilaian sekolah serta prosedur lain yang spesialis, kecuali untuk mata pelajaran dan atau jenis
berorientasi pada peningkatari mutu pendidikan. pendidikan tertentu. Sebagaimana dikemukakan oleh
Made Pidarta (1995: 8485) bahwa supervisor dapat di
C. Supervisi Manajerial dan Supervisi Akademik kelompokkan menjadi dua, yaitu supervisor umum dan
Setelah. diuraikan pengertian supervisir secara supervisor spesialis. Supervisor urnurn fugasnya
umum, tentu perlu pula dipaparkan pengertian berkaitan dengan pemantauan pelaksanaan kurikulum
supervisi manajerial darr supervisi akademik. Ha i* serta upaya perb:rikamya. dan memotivasi guru .untuk
sesuai dengan dimensi kompetensi yang terdapat dalam bekerja dengan penuh gairalu dan menangani masatrah-
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 masalah pendidikan secara umum. Sedangkan
Tahun 2007 Tentang Standar pengawas supervisor spesialislebih berkon
Sekolah/Madrasah Dalam peraturan tersebu! penfawas sentrasi pada perbaikan proses belajar mengajar,
satuan pendidikan dituntut memiliki tompetensi . terutama berkaitan dengan spesialisasi mereka. Mereka
supervisi.manajerial dan supervisi akadernik, di samping disebut pula dengan supervisor bidang studi, dan
kompetensi kepribadian" sosial, dan penelitian dan dipandang sebagai ahli dalam bidang tertentu sehingga
pengembangan. rnampu mengembangkan mated, pembelajaran, media
Esensi dari supervisi manajerial adalah berupa dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan.
t3^ lemantaua& pembinaan dan pengawasan
f"F
terhadap kepala sekolah. dan seluruh elerien"sekolah Supervisi Manajerial
lainnya di. dalam mengelola, Di muka telah dijelaskan bahwa esensi supervisi
.mengadministrasikan dan
melaksanakan seluruh aktivitis sekolah, sehingga dapat marajerial adalah pemantauan dan pembinaan terhadap
berjalan dengan efektif dan efisien dalai.r" rangka pengelolaan dan administrasi sekolah. Dengan demikian
u
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalampcngembangan \rtrcrvisi PendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru
SDM Guru

Supervisi Akademik
Glickman (1981), mendefinisikan supervisi
akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru
nrengembangkan kemampuannya mengelola proses
pcmbelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam melakukan supervisi terhadaphal_hatdi Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-
atas, pengawas sekaligus guru mengembangkan kemampuamya mencapai tujuan
iuga ditunfut melakukan
pembelaiaran. (Daresh" 1989). Dengan dernikian, berarti,
esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai
unjuk kerja guru dalarn mengelola proses pembelaiaran,
melainkan rnembanhr guru ' mengembangkan
kemampuanprofesionalismenya. l
Meskipun demikia+ supervisi akademik tidak
bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja,guru dalarn
mengelola pembelajaran. Ap@ila di atas dikatakan,
bahwa supervisi akadernik rnerupakan serangkaian
kegiatan membanhr guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka
menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses
pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak
bisa dihindarkan prosesnya (Sergiovanni, 1987).
Penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola
proses pembelajaran sebagai suatu proses pemberian
estimasi kualitas unjuk kerja guru dalam mengelola
proses pembelajaran, merupakan bagian integral dari
serangkaian kegiatan supervisi akademik. Apabila
dikatakan bahwa supervisi akademik merupakan
serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya, maka dalam pelaksanaannya terlcbih
36 37
SupervisiPendidikanTeoridanTerapan
dalarnpengembanganSDN{Curu SrrpervisiPendidikanTeori dan Terapandalarn Pengembangan
SDM Guru

dahulu perlu diadakan penilaian kemampuan


guru, dan Neville. ada tiga konsep pokok (kunci) dalam
sehingga bisa ditetaptan aspek yJrrf p*f,, pengertian supervisi akademik
dikembangkan dan cara mengemburrgkun
,iu. " 1. Supervisi akademik harus secara langsung
Sergrorranni (1%Z) menegasiun Uan*u
, . re.fleLsi mempengaruhi dan mengembangkan perila-ku
praktis penilaian unjuk kerja "guru
aala_ supe*rsi
-to.rai"i*.or,tut guru dalam mengelola proses pembelajaran.
akademik. adalah melihat ' ."iufit"
Inilah karakteristik esensialsupervisi akademik.
::ll1T: misalnya: Apa yang Sehubungan dengan ini, janganlah diasumsikan
sebenarnyarytanyaan-pertanyaan,
teriadi di dalam kelas?, Apa yangr"blrr._yu
secara sempit, bahwa hanya ada safu cara
oleh guru dan murid .r,,rria ii ja"*
{tlakykan t"t""L terbaik yang bisa diaplikasikan dalam semua
Aktivitas-aktivitas mana dari keselurut
r.- JJirt ai kegiatan pengembangan perilaku guru. Tidak
dalam kelirs itu yang berarti "
ada satupun perilaku supervisi akademik yang
yang telah dilakukan oleh g
baik dan cocok bagi semua guru (Glickman,
akademik?, Apa kelebihan
1981). Tegasnya, tingkat kemampuan,
kebutuhan, minat,. dan kematangan profesional
raan?ertanyaan ini akan serta karakteristik personal guru lainnya harus
ai kemampuan guru dalam dijadikan dasar pertimbangan dalam
'aran. Namun satu hal yang mengembangkan dan mengimplementasikan

fT"nry:k keriaguru program supervisi akademik (Sergiovanni, 1987

. supervisi
lllu 1St"tu"
qlanrutkan
":*t.#.'S*il.#ffi
akademik, melainkan harus
dan Daresh,1989).
2. Perilaku supen'isor dalam membanfu guru
dengan perancangan dan pelaksanaan mengembangkan kemampuannya harus
1.^lg:Tb".g*. Dengan demikian, didesain secara ofisial, sehingga ielas waktu
metatur supervisi.kemampuannya.
akademik guru akan semakin mampu
memfasilitasi betajar bagi mGd_muridny mulai dan berakhirnya program
a. pengembangan tersebut. Desain te$ebut
_ Alfonso, Firth, dan Neville (19g1) meneeaskan
,E?1tuyt. supraision terwujud dalam bentuk program supervisi
is herein)inil )'*-*Ei*i", akademik yang mengarah pada tujuan tertentu.
by
'I!:y,y:rg"!
edcnerbeturutor .theorganizattoninat directry affects
in such Oleh karena supervisi akademik merupakan
a way to pupil leaiing ana
achieoethe goalsof organimtior.facilibte
V"rr.rr,ir iif"*.,'F.,f,,
tanggung jawab bersama antara supervisor dan
guru, maka alangkah baik iika program- nya
didesainbersamaoleh supervisor dan gurtr.
38
39
SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan \upcnisi Pendidikan
Teori dan Terapandalam Pengemhangan
SDM Guru
SDM Guru

3. Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar


guru semakin mampu memfasilitasi belajar bagi . t>rofcsio-

mu-rid-muridnya. Secararinci, tuiuan supervisi \€' ts nrc -l

akademik akan diuraikan lebih laniut berikut ,/;\


ra<1!+
ini. Tujuan supervisi akademik adalah f",T#:-\ /. , TlJJUAi.r \ ')
f*-":*"h
membantu guru mdngembangkan | :..":+vt., , q
kemampuarurya mencapai fujuan pembelajaran
\* ,-t d2
yang dicanangkan bugt murid-muridnya
(Glickman, 1981). Melalui supervisi akademik Gambar2.1. Tiga Tujuan Supervisi
diharapkan kualitas akademik yang dilakukan
oleh guru semakin meningkat (Neagley, 1980). l. Supervisi akademik diselenggarakan dengan
Pengembangan kemampuan dalam konteks ini maksud membantu guru mengembangkan
janganlah ditafsirkan secara sempit, semata- kemampuannya profesionalnnya dalam
mata ,ditekankan pada peningkatan memahami akadernik, kehidupan kelas,
pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, mengembangkan keteramp ilan mengajarnya dan
rnelainkan juga pada peningkatan kornitrnen menggunakan kemampuannya melalui teknik-
(comrnitrnen) atau kemauan (willingness) atau teknik tertentu.
motivasi (motivation) guru, sebab dengan Supervisi akademik diselenggarakan dengan
meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja maksud untuk memonitor kegiatan belajar
guru, kualitas pembelajaran akan meningkat. mengajar di sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa
Sedangkang menurut Sergiovanni (1987) ada dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah ke
tiga tujuan supervisi akademik sebagaimana kelas-kelas di saat guru sedang mengajar,
dapat dilihat p ada ganbar 2|1.. percakapan pribadi dengan guru, teman
seiawatnya, rrvrupun dengan sebagian murid-
muridnya.
Supewisi akademik diselenggarakan untuk
mendorong guru menerapkan kemampuannya
dalam melaksanakan tugas-tugas mengajamya,
mendorong guru mengembangkan
kemampuannya sendiri, serta mendorong guru

40 41
SupervisiPendidikanTeori dan Terapan supcrvisi PendidikanTeori dan Tcnpan dalamPeng€mbangan
SDM Guru
dalampengemban-qan
SDM Curu

agar ia memiliki perhatian yang schingga perilakunya s€makin baik da-lam mengelola
sungguh_
sungguh (commitment) terhadap proses belajar mengaiar. Selanlutnyaperilaku mengajar
tugas dan
tanggung jawabnya. Buru yang baik itu akan mempengaruhi perilaku belajar
murid. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa
tujuan akhir supervisi akademik adalah terbinanya
perilaku belajar murid yang lebih baik.

D. Prinsip-prinsip Supervisi Akademik


Konsep dan tujuan supervisi akademik,
sebagaimala dikemukakan oleh para pakar supervisi
akadernik di muka, mem,rng tampak idealis bagi para
praktisi supervisi akademik (kupdu sekolah). Namun,
menurng demikianlah seharusnya kenyataan .normatif
koruep dasarnya. Para kepala sekolah baik suka
m.rupun tidak suka harus siap menghadapi problema
dan kendala dalam melaksanakan supewisi akademik.
Adanya problema dan kendala tersebut sedikit banyak
bisa diatasi apabila dalam pelaksanaan supervisi
akadernik kepala sekolah menerapkan prinsip-prinsip
supervisi akademik.
Akhir-akhL ini, beberapa literatur telah banyak
mengungkapkan teori supervisi akademik sebagai
Sumber: Alfonso, RI., Firrh, G.R., & Neville,
R.F. t98l - /z.ro1rc.r.a
landasan bagi setiap perilaku supervisi akademik.
vision, A Behatior Srsrerr,.Boston: ttal Super_
';.-iSl..
Allyn a.a g*";,-f."., Beberapa istilah, seperti demokrasi (ilemocratic), kerja
Gambar 2.2 tersebut di bawah ini memperjelas kelompok (team effort), dan proses kelornpok (group
kita dalam memahami sistem p""g.r"-il-- process)telah banyak dibahas dan dihubungkan dengan
.
supervisi akademik. perilaku ft rif*"
supervisi ak"demii s"car. konsep supervisi akademik. Pembahasannya semata-

$q^f.r _ T*:lTc* . au',L,p".,sJ--[in"a"p mata untuk menunjukkan kepada kita bahwa perilaku
Penlaku guru. Ini berarti, melalui supervisi akademik, supervisi akademik itu harus meniauhkan diri dari sifat
supervisor mempengaruhi peiilaku otoriter, di mana supervisor sebagai atasan dan guru
merrg4a, g.r.u
42
SupervisiPehdi<tikaa
Teori dan Terdpandalam pengembangan SupcrvisiPendidikanTeori dan Terapan dalam Pengembangan
SDM Guru
SDM Curu

sebagai bawalian. Begitu pula dalam latar sistem program sekolah (Alfonso dkk., 1981 dan
persekolahan, keseluruhan anggota (guru) harus aktif Weingartner, 1973). Apabila guru telah berhasil
berpartisipasi, bahkan sebaiknyiiebagii prakarsa. dalam mengembangkan dirinya tidaklah berarti
proses supervisi akademik, sedangkan supervisor selesailah tugas supervisor, melainlen hams tetap
merupakan bdgian darinya. dibina secara berkesinambungarL HaI ini logis,
mengrngat problema proses pemhlajaran selalu
muncul dan berkembang.
3. Supervisi akademik harus demokratis. Supervisor
tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi
akademiknya. Titik tekan supervisi akadernik
supervisor dalam,melaksanakan supervisi akademik, yang demokratis ada.lah aktif dan kooperatif.
yaitu sebagaiberikut , , Supervisor harus melibatkan secara aktif guru
yang dibinanya. Tanggung jawab perbaikan
program akademik bukan hanya pada supervisor
melainkan juga pada guru. Oleh sebab itu,
program supervisi akademik sebaiknya
direncanakan, dikembangkan dan dilaksanakan
bersama secara kooperatif dengan guru, kepala
sekolah, dan pihak lain yang terkait di bawah
koordinasi supervisor.
4. Program supervisi akademik harus integral
dengan program pendidikan. Di dalam setiap
organisasi pendidikan terdapat bermacam-macam
sistem pedlaku dengan tujuan sama, yaitu hiuan
pendidikan. Sistem perilaku tersebut antara lain
berkesinambungan. Supervisi akademik bukan berupa sistem perilaku administratif, sistem
perilaku akademik, sistem perilaku kesiswaary
sistem perilaku pengembangan korueling, sistem
perilaku supervisi akademik (Alfonso, dkk., 1981).
Antara safu sistem dengan sistem lainnya harus
44 45
SupervisiPendidikanTeori dan T€rapan
dalampengembangan
SDM Guru SupcrvisiPendidikanTeori danTcrapandalarnPengembangan
SDM Guru

dilaksanakal secara integral. Dengan demikian, keberhasilan program supervisi akadernik harus
pervisi , akademik integral obyektif. Objectivitasdalam penyusurum program
didikan secara keseluruhan. berarti bahwa program supervisi akademik itu
udan priruip ini diperlukan harus disusun berdasarkan kebutuhan nyata
ik dan harmonis antara pengembangan profesional guru. Begitu pula
supervisor gan semua pihak pelaksana dalam mengevaluasi keberhasilan program
progftun
I c'-
pendidikan (Dodd,7972l. tS supervisi akademik. Di sinilah letak pentingnya
5. Supervisi akademik harus komprehensif. proqrarn irutrumen pengukuran yang memiliki validitas
supewisi akademik harus meniakup dan reliabilitas yang tinggi untuk mengukur
keselurihan
aspek. pengembangan akademik, seberapa kemampuan guru dalam mengelola
. *"t.r.rp*
mungkin ada penekanan pada proses pembelajaran.
_saja aspek_rstek
tertentu .berdasarkan hasil analisis
kebutuiran
pen€embangan akademik sebelumnya. prinsip E. Dimensi-Dimensi SubetansiSupervisi Akademik.
ini
tiada lain hanyalah ,rrrtuk memeri"fri . Para pakar pendidikan telah banyak menegaskan
t r.,tirrur,
multi , tujuan supervisi akadeinik, bahwa seseorang akan bekerja secara profesional apabila
;;p"
pengawasan kualitas, pengembangan ia memiliki kompetensi yang memadai. Seseorang tidak
profesional,
dan memotivasi guru, sebagllrrtana akan bisa bekerja secara profesional apabila ia hanya
telah
dijelaskan di muka- memenuhi salah satu kompetensi di antara sekian
. 6. Supervisi akademik harus
konstruktil. Supervisi
-il""."ri kompetensi yang dipersyaratkan. Kompetensi tersebut
akademik bukadah sekali,kali
merupakan perpaduan antara kemampuan dan motivasi.
kesalahan-kesalahan guru. Memang "r,t"t
al"rn pror." Betapapun tingginya kemampuan seseor.rng,, ia tidak
pelal<saruun supervisi akademik
itu terdapat akan bekerja sec.ua profesional apabila ia tidak memiliki
Kegrat rn penilaian unjuk kerian
guru, tetapi motivasi kerja yang tinggi dalam menge4akan tugas-
tujualnya bukan untuk mencari" kesalahan_ tugasnya. Sebaliknya betapapun tingginya motivasi
, kesalahannya. Supervisi akademik . kerja seseorang, ia tidak akan bekerja secara profesional
mengembangkan pertumbuhan dan "k
kreativitas apabila ia tidak memifiki kemampuan yang tinggi dalam
guru dalarn memahami dan
mengeriakan tugas-tu gasnya.
problem-problem akademik yans ditradaJ -u*."rhk*,
_ Selaras dengan penjelasan ini adalah satu teori
7. Supervisi ;akademik t..i ""Uy"t,if.'-'
n"frrr, yang dikemukakan oleh Glickman (1981)- Menurutnya
' menyusun, melaksanakarU
dan mengevaluasi, ada empat prototipe guru dalam mengelola proscs
46 ,17
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam pengembangan SupervisiPendidikanTeori dan Terdpafldalam Pengembangan
SDM Guru SDM Guru

kedua merepresentasikan nilai, keyakinan, dan teori


yang dipegang oleh guru tentang hakikat pengetahuan,
bagaimana murid-murid belajar, penciptaan hubungan
guru dan murid, dan faktor lainnya. Aspek ketiga
berkaitan dengan seberapa luas pengetahuan guru
tentang materi atau bahan pelajaran pada bidang studi
yang diaiarkannya.
Kedua, apa yang disebut dengan professional
development competency areas (yang selanjutnya akan
disebut dengan aspek koripetensi). Aspek ini menunjuk
pada luasnya setiap aspek substansi. Guru tidak berbeda
dengan kasus profesional lainnya. Ia harus mengetahui
bagaimanamengerj akan (knozohow to do)tugas-tugasnya.
Ia harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana
merumuskan fujuan akademik, murid-muridnya, materi
pelajaran, dan te-knik akadernik. Tetapi, mmgetahui dan
memahami keempat aspek'substansi ini belumlah cukup.
Seorang guru harus mampu menerapkan pengetahuan
dan pemahamannya. Dengan kata lairy ia harus bisa
mengerjakan (can do). Selanjutnya, seorang guru harus
mau mengerjakan (will do) aryas-tagas berdasarkan
kemampuan yang dirnilikiny a.
Sedangkan bilamana meruiuk kepada Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,
ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
guru dan harus dijadikan perhatian pengawas dalam
melakukan supervisi akaderirik, yaitu kompeteru!
kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan
sosial. Supervisi akademik yang baik adalah supervisi
yang m:Impu menghantarkan guru-guru meniadi
I
1ta)
SupervisiPcndidikan 't eori darr.l.erapan
dalampeogembanganSDM Curu SrrpcrvisiPendidikanTeori danTerapandalamPengembangan
SDM Curu

rliusahakan bagaimana cara memperbaiki kelemahan


tau kekurangan tersebut Sama halnya seperti seorang
rlokter yang akan mengobati pasiennya.
Di dalam supervisi klinis cara ' memberikan
obatnya dilakukarr setelah supervisor mengadakan
F. fenis Supervisi l)engarnatan langsung terhadap cara mengajar guru
dengan mengadakan diskusi balikan di antara supervisor
fenis supervisi ada 3 yaitu; Supervisi umum, tlan guru yang bersangkutan.
^
Supervisi pengajarandanSupervisiKlinis'
Menurut Richaril rDallcr, "Strpervisi klinis adalah
supervise yag divokuskan pada perbaikan pengaiaran
dengan melalui siklus yang sistematis dari tahap
perencanaan, pengamatan, dan analsis intelektual yang
interuif terhadap penampilan mengajqr sebenamya
dengan tujuan untuk menngadakan modifikasi yang
rasional". Ngalim purwanto (2010) " Administrasi dan
Superoisi Penilidikan")
Keith Acheson ilan Mereilith D.Call
mengemukakan bahwa "Supervisi klinis adalah proses
membantu guru memperkecil ketidaksesuian
ftesenjangan) antara tingkah laku mengajar yang nyata
dengan tingkah laku mengajar yang ideal". Secara teknik
dikatakan bahwa supervise klinis adalah suatu model
supervise yang terdiri atas tiga fase, yaitu (1) Pertemuan
perencanaan, (2) obsewasi kelas, dan (3) pertemuan
balik.
Dari kedua definisi tersebut lohn l.Bolla
menyimpulkan " Superaisi klinis ailalah suatu proses
bimbingan yang bertujuar untuk membantupengembangan
professionalguru /calon guru, Hususnya dalam pcnampilan
mengajar,berdnsarkan obseruasidan analisisdatn sccnrnlditi
50
5t
SupervisiPendidikanTeori dan Ter-a+ran
dalamPengembangan
SDM Guru supervisiPendidikanTeori danTerapandalam PengembanganSDM Guru

dnn objektifxbagai Wgangan untuk perubahontingkahlaku 8. Supervisi berlangsung dalam suasana intim dan
mengajartersebut.(Ngafim purwanto, 2010) terbuka.
Menurut Ngafirn Purwanto ( 2010)supervisi klinis 9. Supervisi berlangsung dalam siklus yang
adalah sebagaiberikut : meliputi perencanaan, observasl, dan diskusi
1. Bimbingan supervisor kepada guru / calon atau pertemuan balikan.
guru bersifat bantuan, bukan perintah atau 10. Supervisi klinis dapat dipergunakan untuk
instruksi. pemhntukan dan peningkatan dan perbaikan
2. Jenis keterampilan yang akan disupervisi keterampilan mengajar ; di pihak lain dipakai
diusulkan oleh guru atau calon guru yang akan dalam konteks pendidikan praiabatarr ( pre
disupervisi, dan disepakati melalui pengkajian seroiceilan insruie edubation\.
bersama antara guru dan supervisor.
3. Meskipun guru atau calon guru menggunakan G. Kajian Ciri SupervieorYang Baik
berbagai keterampilan mengajar secara felas kiranya bahwa implementasi suatu konseP
terintegrasi, sasaran supervisi hanya pada supervisi memerlukan adanya suatu kepeinimpinan
keteramp ilair tertentu saja, pendidikan yang cukup baik. Untuk itu seorang
4. Instrumen supervisi dikembangkan dan supervisor harus dibekali secara Personal nEuPun
disepakati' bersarna antara supervisor dan guru profesional sifat-sifat dan pengetahuan yang sesuai
berdasarkan kontrak. dengan profesi jabatannya. Setidaknya ada beberapa ciri
5. Perbaikan dengan segera dan secara objektil atau sifat seorang supervisor yang baik antara lain:
(sesuai data yang direkam oleh instrumen a. Pribadi sebagai Suru yrrg baik dan
observasi). menyenangkan
6. Meskipun supervisor telah menganalisis dan b. Memiliki pembawaan kece rdasan yang tinggi
menginterpretasi data yang direkam oleh c. Memiliki Pandangan yang luas mengenai
instrumen obsetvasi, di dalam diskusi atau proses pendidikan dalam masyarakat
pertemuan balikan guru calon guru diminta d. Memiliki kecakapan melaksanakan human
terlebih dahulu menganalisis penampilannya.
relation yangbak
7. Supervisor lebih banyak bertanya dan e- Cjnta pada anak-anak dan menaruh minat
mendengarkan daripada memerintah atau
terhadap masalah-masalah belajar mereka
mengarahkan.
f. Memiliki kecakapan dal.un Proses kelompok

52
SupervisiPendidikanTeori dan Te€pan dalarnpengembangan
SDM Guru \up€rvisi PendidikanTeori dan TerapandalamPorgembangan
SDM Guru

g. Cakap memimpin kelompok menurut prinsip- Supervisi dalam pendidikan (instructional


prinsip demokratis superuision) diperlukan guru sebagai umpan balik
h. Memiliki keteguhan hati untuk mengambil tcrhadap pengaiarannya sehingga memperkuat
tindakan cepat dan segera memperbaiki kcterampilan mengajamya untuk rheningkatkan
terhadap kesalahan yang ditakukan kinerjanya. Supervisi pendidikan memfokuskan pada
i. Mau menerima perubahan peningkatan pengajaran guru, dan pada gilirannya
meningkatkan kemampuan akademik siswa. Di sini
supervisi pendidikan sebagai a.lat untuk menjngkatkan
pengajaran guru, oleh karena ifu dalam supervisi
supervisor harus berupaya meningkatkan perilaku,
kemampuan, dan sikap-sikap guru.

Sifat dan karakter di atas seharusnya dimiliki oleh

il
5:t
SupervisiPendidikanTeoridanTerapandalam PengembanganSDM GurL PendidikanTeori dan Terapan dalam Pengsmbangln SDM Guru

9ab3

TEKNIKDAN PENDEI{ATAN
PENDIDIKAN
DAI.AMSUPERVISI

Secaragaris besar cara atau teknik superirisi dapat


digolongkan menjadi dua Yaitu :

A. Teknik Supervisi

1. Teknik Perseorangan
Y*g dimaksud dengan suPervise secara
perseorangan ialah supervise yang dilakukan secara
perseorangarL bebeidpa kegiatan diantaranya:
a. Mengadakanhtnjunganlelns(classroomoisitation)-
Adalah kunjungah ' yang dilakukan oleh
supervisor (kupat" sekolah dan pengaWas) untuk
melihat atau mengamati seorang guru yang
sedang mengaiar.tujuah mengobservasi bagamana
guru mengajar, masih terdapat kelemahan atau
56 57
SupervisiPendidrkanTcori dan l eraflandalamPengembangan
SDM Guru \rrpcn isi PendidikanTeori danTeragandalam Pengembangan
SDM Guru

kekurangan yang sekiranga masih perlu b) Menyusun atau membuat satuan program
diperbaiki, selanjutnnya diadakan diskusi untuk pelaiaran
memberikan masukan unfuk perbaik.rn proses c) Mengorganisasi kegiatan-kegiatan
belajar-mengajar selanjutnya. pengololaankelas
b. Mengadakankunjunganobseroasi (obseraationoisits). d) Melaksanakan teknik-teknik evaluasi
Guru dari suafu sekolah diberi tugas untuk pengaiaran
melihat atau mengamati seorang guru yang e) Mengadakan media dan sumber dalam PBM
sedang mendemontrasikan cara-cara mengajar 0 Mengorganisasikegiatan-kegiatan siswa dalam
suatu , mata pelajaran tertenfu,, misal cara bidang ektrakurikuler, study tour.
menggunakan alat atau media yang baru, seperti
aud.io aisual aids, cara mengajar dengan metode 2. TeknikKelompok
tertentu, seperti sosiodrama, problem sulaing, Ialah supervisi yang dilakukan secara
diskusi planel fsh bolw, metode penemuan kelompok dengan menggunakan beberapa strategi
(discwery). di antaranya adalah:
Membimbingguru-pru tentangcnra4aramempelaj ai Mengadakanyrtemuan atau raPnt jneefings)
pibadi siszot dan atau mengatasiproblema yang Kepala sekolah menialankan tugas sesuai
dialalmi sisua. perencdur:rn seperti mengadakan raPat
Banyak masalah yang dialalmi grrru dalam kepada guru dalarn rangka supervise yang
mengatasi kesulitan belaiar siswa misal siswa berhubungan dengan dengan Pelaksanaan
yang lamban dalam belajar, tidak dapat pengembangankuriku lum.
memusatkan perhatian, siswa yang "nakal" disini b. Mengadakanilisktsi kelompok(group discussions)
wali kelas adalah pembimbi.g y*g utama, di Diskusi kelompok dengan membentuk
beberapa sekolah dibentuk bagian birnbingan dan kelompok-kelompok guru bidang studi yang
konseling masalah-masaluh y*g ditirnbulkan berminat mata pelajaran tertentu yang telah
oleh siswa itu sendiri dan tidak dapat diatasi oleh diprogramkan untuk mengadakan pertemuan
guru kelas diserahkan kepada konselor. atau diskusi guna membicarakan hal-hal yang
Membimbing guru-guru ilalnm hol-hal yang berhubungan dengan usaha pengembangan
berhubungan dengan pelaksanoankuikulum sekotah dan eranan proses belajar rnengajar.
antara lain: Mengadakan penatotan-penataran (inscrtice-
a) Menyusun program semesterdan mingguan Caining)

58
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalampengembangan ',rrpcrvisiPendidikan-feori dan Terapandalam Pengembangan
SDM Guru
SDlr{ Curu

Penataran untuk guru bidang studi tertentu ,rlrninistrasi,mengecek aPa saia ketentuanyang sudah
pada umurnnya diadakan oleh pusat atau rlrlaksanakan dan yang belum. Karena itu, bobot
wilayah, tugas kepala sekolah adalah ktl5iatannya sangat bersifat administratif. Hasil
mengelolah dan membimbing pelaksanaan [rrnjungan itu kemudian disampaikan sebagai laporan
tindak lanjut (follow-up) dari hasil penatararl lx.rkala, misalnya bulanan, yang dituiukan kepada
agar adapat dipraktekkan oleh guru-guru. ,rlasannya.
(Ngalim purwanto, 201,0,122" Administrasi dan Ketiga, lebih parah lagi, yakni banyak di antara
SupercisiPendidikan" ) l)etugas supervisi yang kurang memahami hakikat dan
Dari uraian.di atas, temyata banyak cara tentang subtansi pembelajaran di sekolah. Mereka tidak paham
teknik supervisi yang dapat dilakukan seorang tentang bagairnana melaksanakan pembelajaran yang
scbenarnya. Sehingga para Pengawas itu tidak dapat
rnemberikan arahan, contoh, bimbingarg dan saran agar
sesuatu proses pendidikan yang dilaksanakan di sekolah
tebih baik dari pada hasil yang dicaPaisebelumnya.
mata pelajaran di sekolah oleh pengawas sekolah, Keeffipa| rasio jumlah Pengawas sekolah dan
sebagaiberikut: jumlah sekolah secara kuantitatif telah memenuhi
Pettama, beberapa kenyataan di bidang mata ketentuan standar minimal mengeruri jumlah sekolah
pelajaran di sekolah-sekolah. menuniukan bahwa, masih yang harus diawasi. Selain itu, latar belakang pendidikan
ada para pengawas sekolah (pelaksana supervisi mata dan pengalaman jabatan terakhir yang sangat hrvariasi,
pelajaran) entah itu Kepala Sekolah dan pengawas yang menuniukan beragamnya kemamprian serta motivasi
memalnmi supervisi identik dengan .penilaian atau kinerja pengawas sekolah. Hal tersebutperlu mendapat
inpeksi tertndap para guru. Hat ini karena dalam praktik perhatian para pembina struktural Pada tingkat regional
pelaksanaan supervisinya, mereka cenderung menilai
dan mengawasi apa yang dikerjakan oleh grru, atau B. Pendekatan Dalam Supervisi Pendidikan
Ada 3 pendekatan yang bisa dilakukan dalam
supervisi pendidikan, yaitu:
. Pendekatan direktif
. Pendekatan non direkti{
Kedaa, pelaksanaan supervisi tidak lebih dari . Pendekatankolaboratif
hanya sekedar petugas yang sedang menjalankan fungsi

60 61
supervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru
Supewisi PendidikanTeoridanTerapandalam PcngembanganSDM Curu

Di dalam lingkungan sekolah yarrg Pada intinya lrcrbaikan pengaiaran itu dapat terfadi. Jadi superv isor
adanya proses kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan bcrfungsi sebagai fasilitator dengan menggunakan
oleh guru kepada para peserta didiknya. Dalam hal ini struktur formal sesedikit mungkin.
seorang guru merupakan faktor yang utama dalam Pada kebanyakan kasus di lapangan, supervrsor
proses peningkatan dan perbaikan pengaiaran. Untuk diidentikkan dengan tugas-tugas yang teresan
meningkatkan perbaikan dan kualitas kepala sekolah membebankan guru, kepala sekolah serta sekolah itu
disinilah seornng supervisor harus bisa melakukan sendiri, sehingga kesan ini muncul tentu tidak dengan
pendekatan dan teknik secara nurlusiawi karena setiap sendirinya, oleh sebab itu langkah yang harus
kepala .sekolah mempunyai karakteristik yang berhda dilakukakn oleh guru, kepala sekolah serta pengawas
sehingga supervisor harus bisa menempatkan hendaknya duduk bersama dan merumuskan
pend€katan dan teknik dalam meningkatkan kinerja kepentingan bersama yang berorientasi pada
kepala sekolah harus sesuai dengan situasi dan kondisi. kepentingan kelembagaan pendidikan secara
Mempelajari berbagai pendekatan dalam supervisi menyeluruh.
memungkinkan. kepala sekolah unttlk mempunyai Dengan prirrsip pendekatan diatas, maka jelaslah
wawasan yang luas tentang pekerjaan supervisor. masing-masing tugas, peran serta fungsinya, dan yang
,Dalam proses pembinaan, kepala sekolah lebih penting masing-masing dapat mengukur efektifitas
mengalami pertumbuhan secara terus-menerus. Tugas kinerja terkait baik di lingkungan guru, kepala sekolah
supervisi adalah membimbing sehingga makin lama ataupun pengawas pendidikan.
kepala sekolah makin dapat berdiri sendiri dan
bertumbuh dalam jabatannya usaha sendiri. Belajar
harus dilakukan melalui pengarnatan dan pemalnman
dengan pengalaman yang 'nyata- Melalui pendekatan-
pendekatan di atas ini supervisor percaya bahwa kepala
sekolah aguru melakukan analisis dan memecahkan
masalah yang atau dihadapinya dalam mengelola
lembaga pendidikan di tingkat persekolahan.
' Kepala Sekolah merasakan adanya kebutuhan
bahwa ia harus berkembang dan mengalami perubahan,
selanjutnya ia $srsg.lia mengarnbil tanggung iawab
terjadinya perubahan-fika kondisi seperti ini ada maka

62 63
Supervisi Pendidikan Teori dan Teraoan dalam PengembanganSDM Guru SupcrvisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan
SDM Guru

aA b4

TIPE DAN PRINSIPSUPERVISI


PENDIDIKAN

A. Tipe Supervisi
Ada lima tipe supervisi, dari yang paling
memberikan kebebasan kepada guru dan 6ta{ tata
usalra sampai pada yang paling ketat aturannya,
dengan supervisor sebagai penguasa kelima tipe tipe
supervise tersebut adalah : (1) Tipe rnspelci; (2) taises
faire; (3) Coursive; (4) Training and guidance; (4)
Demokratis.

1. Tipe Inspeksi
Tipe seperti ini biasanya terjadi dalam administrasi
dan model kepernimpinan yang otokratis,
mengutamakan pada upaya mencari kesalahan
orang lai& bertindak sebagai "Inspektur" yang
bertugas mengawasi pekerjaan guru. Supervisi ini
dijalankan terutama untuk mengawasi, meneliti
dan mencermati apakah guru dan petugas di
sekolah sudah melaksanakan seluruh tugas yang
diperintahkan serta ditentukan oleh atasannya.
Supervisor juga mengukur sejauh mana tugas-tugas
yang diperintahkan tersebut sudah dapat
@ 65
SupewisiPendidikanTeori dan 1'crapirndalampengembangan
SDM Curu SupervisiPendidikanT€ori dan T€rapandalamPengcmbangan
SDlr.lCuru

diselesaikan, ma-sih membutuhkan bantuan dan yang disupervisi mungkin menjadi ragu-ragu tlan
pembinaaan. bahkan kehilangan arah yang pasti.

2. Tipe Laissez Eairc 4,Tipe Training d,anGuidance


Tipe ini kebalikan dari tipe sebelumnya. Kalau Tipe ini diartikan sebagaimemberikan latihan dan
dalam supervisi inipeksi bawahan diawasi secara birnbingan. Hal yang positif dari supervisi ini yaitu
ketat dan harus menurut perintah atasan, pada guru dan sta{ tata usaha selalu mendapatkan
latihan dan bimbingan dari kepala sekolah.
Sedangkan dari sisi negatifnya kurang adanya
kepercayaan pada guru dan karyawan bahwa
mereka mampu mengembangkan diri tanpa selalu
diawasi, dilatih dan dibimbing oleh atasannya.

5, Tipe Demokratis
Selain kepemimpinan yang bersifat demokratis, tipe
ini juga memerlukan kondisi dan situasi yang
khusus. Tanggung jawab bukan hanya seorang
3. Tipe Coetsiae pemirnpin saja yang memegangnya, tetapi
didistribusikan atau didelegasikan kepada para
anggota atau warga sekolah. sesuai dengan
kemampuan dan keailian masing-masing. Apabila
dikaitkan dengan fungsi-fungsi manajemery
supervisi berada atau terselip dalam fungsi
dinamis, yaitu pengarahan, koordinasi, dan
evaluasi. Apabila kondisi dan situasi
kepernimpinan sekolah memang kondusif untuk
terjadinya supervisi tipe demokratis, maka fungsi -
fungsi pengarahan, koordinasi, dan evaluasi dapat
terjadi bukan dari satu arah, tetapi kolaboratil , atla
kerja sama semua pihak, yang ada di tlirlirrn
66
67
SupervisiPendidikanTeoridan Terapandalam Pengembangan
SDM Guru SrrpcrvisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru

organisasi. Tanggung jawab bukan hanya seorang mengejar persyaratan yang perlu ditaati untuk
pemimpin saia yang memegangnya, tetapi dipenuhi bagi petugas supervisor yang ingin
didistribusikan atau didelegasikan kepada para sukses. ( Arikunto, 2ffi4,25).
anggota atau warga sekolah sesuai dengan
kemampuan dan kealrlian masing-masing.
Apapun tipe yang dipilih oleh supervisbr dalam ll. Prinsip Supervisi
dalam melaksanakan supervisi namun tidak boleh Secara aplikatif priruip-prinsip Supervisi adalah
melupakan priruip-prinsip meniadi paduan keria, yaitu : sebagai berikut :
a. Supervisi adalah pemberian bimbingan dan 1. Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan
batuan kepada guru dan staf tat usaha agar memberikan bantiran kepada guru dan staf
mampir meningkatkan kinerja. sekolah lain untuk mengatasi masalah dan
b. pemtrerian birnbingan dan batuan dilakukan mengatasi kesulitan dan bukan mencari{ari
secaralangsung, tidak perlu ada perantara. kesalahan.
c. pemberian bimbingan dan batuan harus 2. Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan
dikaitkan dengan peristiwa yang memerlukan secara langsung, artinya bahwa pihak yarg
bimbingan. mendapat bantuan dan bimbingan teisebut tanpa
d. Kegiatan supervisi dilakukan secara berkala dipaksa atau dibukakan hatinya dapat merasa
agar terjadi mekanisme yang ajek dan rutin. sendiri serta sepadan dengan kemampuan untuk
. e. Supervise terjadi dalam suasana kondusif dapat mengatasi sendiri.
penuh silat kekluargaan agar terjalin kerja saa 3. Apabila supervisor merencanakan akan
yang baik memberikan saran atau umPan balik, sebaiknya
f. Supervise dilakukan dengan menggurnkan disampaikan sesegera mungkin agar tidak luPa.
catatan agar apa yang dilakukan dan Sebaiknya supervisor memberikan kesempatan
ditemukan tidak hilang. Temuan dan hal-hal kepada pihak yang disupervisi untuk mengajukan
penting lainnya merupakan bahan binaan yang pertanyaan atau tan8gaPan.
sangat penting artinya dan dapat dibaltas 4. Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara
dalam pertemuan rutin pengawas (KKf! dan berkala rnisalnya 3 bulan sekali, bukan menurut
kepala sekolah (KKKS). minat dan kesempatan yang dimiliki oleh
g. Priruip-prinsip supervisi yang dikemukakan suoervisor.
oleh ngalim purwanto dan oteng sutrisna lebih

61)
SupewisiPendidikanTeoridanTc|-a+'an
dalam pengembanganSDM Guru \upcrvisi PendidikanTeori danTerapandalam Pengembangao
SDM Guru

5. Suasana yang terjadi selarna supervisi Konselor bagi kepala sekolah, grrru dan seluruh
berlangsung hendaknya mencerminkan adarrya staf sekolah
yang baik antara supervisor dan yang Motivator untuk meningkatkan kineria.semuastaf
lubungan
disupervisi tercipta suasana kemitraan yang sekolah
akrab. Hal ini bertujuan agar pihak yang
disupervisi tidak akan segan_segan
mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang
dihadapi atau kekurangan yang dimiliki.
6. U_ ntuk menpga agar apayang dilakukan dan yang
ditemukan tidak hil*g atau terlupakarg
sebaiknya supervisor membuat catatan singkat,
berisi hal-hal penting yang diperlukan untuk
membuatlaporan.

Karena prinsip-prinsip supervisi di atas


merupakan kaidah-kaidah yang harus dipedomani atau
dijadikan landasan di dalarn rnelakukan supervisi, maka
hal itu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari
para supervisor, baik dalarn konteks hubungan
supervisor-guru, rnaupun di dalam proses pelaksaraan
supervisi.
Iadi dalam melaksanakan fungsi supervisi
akademik, pengawashendaknya dapat berperan se-bagai:
a. Mitra guru dalam meningkatkan mufu proses dan
hasil pembelajaran dan bimbingan di sekolah
binaannya
b. Inovator dan pelopor dalam mengembangkan
inovasi pembelajaran dan birnbingan di sekolah
binaannya
c. Konsultan pendidil..an di sekolah binaannya

70 77
SupervisiPcndidikanTeori dan Tcrapandalan Pentcmbangan
SDM Guru Pendidikan Tcori dan Terapandalam PengembanganSDM Guru

9AO5

,t

RUANGLINGKUPSUPERVISI
PENDIDIKAN

A.Lingkup Supervisi

Supervisi pendidikan tidak hanya mengawasi


kondisi mengaiar guru dan aspek adminiqtrasi
sekolah. Tetapi ruang ti"gk"p suPervisi pendidikan
sangat iuas aan banyak, dimana tujuarurya adalah
untuk memperbaiki kondisi sekolahbaik secara fisik,
akademik vtupun segqlasesuatuyang berhubungan
dengan sekolah.Ruanglingkup suPervisiantara lain :
a. Kesiswaan
b. Kurikulum dan pembelajaran
c. Balranaiar
d. Metoda pengqjaran
e. Evaluasi
f. Gadik
g. Fasilitas Pendidikan
tL Alat instruksi dan penolonginstruksi
i. Anggaran
Dari uraian di atas terlihat bahwa ruang lingkup
tugas pengawas tidak hanya berhubungan dengan

72
r

SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan


SDM Curu SupervisiPendidikanTeon dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru

guru dan pimpinan sekolah saja. Akan tetapi Tugas pokok aduising (memberi advis atau
berhubungan juga dengan semua yang berkaitan nasehat) meliputi advis mengenai sekolah sebagai
dengan sekolah, seperti siswa, orangtua siswa sistem, memberi advis kepada guru tentang
maupun masyarrakatsecara umurn. pembelajaran yang efektif, memhri' advis kepada
Ketiga hal inilah sebenarnya yang mendorong kepala sekolah dalam mengelolapendidikan, memberi
berbagai komponen pendidikan untuk advis kepada tim kerja dan staf sekolah dalam
mengembangkan sekolah menuiu kearah kompeterui meningkatkan kinerja sekolafu memberi advis kepada
Iembaga, sehingga pada gilirannya untuk memaknai orang tua siswa dan komite sekolah terutama dalam
sebuah integritas kinerja yang menyatu, maka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
diperlukan pula pemahaman mengenai input, pendidikan.
trarrspormasi serta output berdasarkan kriteria Tugas pokok monitoing atau Pernantauan
keefektipan yang masing-masing dikembangkan meliputi tugas: memantiru penjarninan atau standard
dalam pengawaszrn mutu kelembagaan secara mutu pendidikan, melruntau penerimaan siswa baru,
komprehenshif. memantau proses dan hasil belajar siswa, memantau
Menganalisa kasus diatas, maka di atas maka pelaksanaan ujian, memantau raPat guru dan staf
tugas pmgawas seharusnya mencakup: (l) inspecting
sekolah, memantau hubungan sekolah dengan
(mensupervisi), (2) aduising (memberi advis atau
masyarakat, mernantau data statistik kemajuan
sekolah, memantau program-Program Pengembangan
sekolah.
Tugas pokok reportingmeliPuti tugas: melaporkan
perkembangan dan hasil pengawasankepada Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota, Propinsi dan
Tugas pokok inspecting (meruupervisi) meliputi
atau atau Nasional, melaporkan Perkembangan dan
tugas mensupervisi kinerja kepala sekolah, kinerja
hasil pengawasan ke masyarakat publik, melaporkan
guru, kinerja staf sekolah, pelaksanaan kurikulum
perkembangan dan hasil Pengawastrn ke sekolah
binaannya.
Tugas pokok coordinating meliputi tugas:
mengkoordinir sumhr-sumber daya sekolah baik
surnber daya manusia, material, financial tlll,
mengkoordinir kegiatan antar sekolah,mengkoortiirrir
74
V

SupervisiPendidikanTeoridan Tecapandalam Pcngembangan


SDM Curu supervisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan
SDM Curu

kegiatan preservicedan in service training bagi Kepala dan pembelajaran, dan supervisor manajerial yaitu
Sekolah, guru dan staf sekolah lainnya, mengkoordinir tugas pokok supervisor yang lebih menekankanpada
personil stakeholder yang lain, mengkoordinir aspek manaiemen sekolah (mengenai .tugas supervisi
pelaksanaankegiatan inovasi sekolah. pendidikan akan dijelaskan lebih detail pada kajian
Tugas pokok performing leadership abau bagian bawah).
memirnpin meliputi tugas: memimpin pengembangan
kualitas SDM di sekolah binaannya mernimpin B. Efektivitas Supervisi
pengembangan inovasi sekolah, partisipasi dalam Indikasi supervisi dikatakan efektif, dilihat dari 4
memimpin kegiatan manajerial pendidikan di Diknas hal yaitu:
yang bersangkutan, partisipasi pada perencanaan a. Pendelegasian
pendidikan di kabupaten atau kota, partisipasi pada Supervisor harus dapat membawa timnya ke arah
seleksi calon kepala sekolah atau calon pengawas, target atau ,sasaran yang ditetapkan,
partisipasi dalam akreditasi sekolah, partisipasi dalam mendelegasikan tugas-tugas kepada para grrru, staf
merekruit personal untuk proyek atau program- atau pegawai terutama yang bersifat teknis
program khusus pengembangan mufu sekolatu lapangan.
partisipasi da.lan mengelola konflik di sekolah dengan b. Keseimbangan
win-win solution dan partisipasi dalam menangani Supervisor harus dapat menyeimbangkan
pengaduan baik dari internal sekolah rn"oprro d*i penggunaan otoritas seperti kapan menahan diri,
masyarakat.Itu semua dilakukan guna mewujudkan kapan mengoptimalkan kreativitas guru atau staf
kelima tugas pokok di atas. atau pegawai, bersikap tegas, kapan harus
Berdasarkan uraian tugas-tugas pengawas memberi kesempatan guru atau stal atau pegawai
sebagaimana dikemukakan di atas, maka pengawas menyampaikan pendapat, meneraPk.rn contoh
satuan pendidikan banyak berperan sebagai: (1) konkrit, menerapkan disiplin waktu.
penilai, (2) peneliti, (3) pengembang, (4) pelopor atau c. Jembatan
inovator, (5) motivator, (6) konstrltan, d* (4 Supewisor harus dapat menyamPaikan visi misi
kolaborator dalam rangka meningkatkan mufu
yang telah ditetapkan, harus dapat menyalur
pendidikan di sekotah binaannya. Dikaitkan dengan
berbagai aspirasi guru, staf atau pegawainya,
fugas pokok pengawas sebagai pengawas atau berama, melakukan
menemukan kepentingan
supervisor akademik yaitu tugas pokok supervisor
pengambilan keputusan secara adil, dapat
yang lebih meirekahkan pada aspek teknis pendidikan
menanggulangi konflik.
76
F

Supervisi Pendidikaa Teori dfi l crapan dalarn pengembangan


SDM Curu
srrpcwisiPendidikanTeori danTecapandalamPengembangan
SDM Curu

d. Komunikasi menggunakan pendekatandengan cara melakukan


g supervisor seharusnya mampu observasi tanpa melakukan analisis dal interpretasi.
*",.ut
berkomunikasi multiarah yang men akup lika tahapan supervisi dibagi menladi . tiga bagian
kemampuhn mendengarkan keluhan, masukan dan (pembicaraan awal, observasi,analisis dan interpretasi
pertanyaan para guru, staf, pegawai. Mampu serta pembicaraan akhir), maka supervisi dilakukan
mengkomunikasikan tugas_tugis secara efektif sebagai berikut :
serta.menggurakan bahasa yang baik dan jelas 1. Pembicaraanawal
dalam rnelaksanakan fugas_tugas dan
auput Dalam pembicaraan awal, supervisor "memancing
dipaharni oleh kemarnpu"n be.pi.i, para guru " apakah dalam mengajarguru menemui kesulitan.
atau
staf atau pegawai Pembicaraan ini dilakukan secarainformal.
2. Observasi
kenyataan di bidang mara pelaiaran di Jika perlu bantuan, maka supervisor mengadakan
, P..hrip:
sekolah-sekola-hmenunjukan butliu, observasi kelas. Dalam observasisupervisor masuk
_u"'ih uJlrru
pu,"q"*T , sekolah (pelaksana kelas dan duduk di belakang tanpa mengambil
supervisi rr_t
pela;aran), entah itu Kepala Sekolah pensawas catatan. Ia mengambil kegiatan kelas.
dan
yltg. me:naharni supervisi identik 3. Analisis dan Interpretasi
dengan p.riiluiu.,
atau inpeksi terhadap para guru. Sesudah melakukan observasi,supervisor kembali
.nuoungan supervisor dan guru masih ke kantor dan memikirkan kemungkinan
ada iarak
si hanya sebagaialat untuk kekeliruan guru dalam mela-ksanakan Proses
belajar-mengajar. Jika menurut supervisor, jika
guru telah menemukan jawaban maka supervisor
maka tidak akan memberi nasihat kalau tidak di
minta.
4. Pernbicaraan akhir
maka dianggap semakin jika perbaikan telah dilakukan, Pada Periode
isi tersebut. tertentu guru dan suPervisor mengadakan
efektif jika diperhatikan pembicaraan akhir. Dalam pembicaraan akhir,
penyebabnya, diantaranya supervisor berusahamembicarakanapa yang sudah
ehenshil tentang teknik di capai guru, dan meniawab kalau ada pertany:ran
r oleh supervisor yang
78 7t)
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam pengembangan
SDM Guru Tcoridanl erapandalantPengembangan
SupervisiPendidikan SDM Guru

dan menanyakan kalu guru_guru perlu banfuan 4. Keterampilan administrasi, vaitu; keterampiJan
lagi. membuat dan mamatuhi prosedur oPerasional,
5. l^aporan peraturan, pedoman perilaku ySng berlaku,
laporan disampaikan secara deskripsi derngan membuat laporan dinas, laporan bulanary
interpretasi berdasarkan judgment superuisor. menyusun anggaran, membuat proposal, dan
[.aporan ini ditulis untuk grru, iepala sekolah atau melakuan adminisfratif lain yang sesuai dengan
atasan kepala sekolah ( Kadis jenis pekeriaan yang ditekuninya. Keterampilan ini
), untuk bahan
perbaikan selanjutnya. lain mencakup pengetahuan dan
anta.ra
keterampilan membuat mematuhi prosedur
C. Keterampilan Supervisot
Seorang supervisi (supervisor) harus
operasional, Peraturan atau pedoman Perilaku yang
, memiliki berlaku, membuat laporan dinas, laporan bulanan,
Keterampilansebagai beriku t:
menyusun anggaran, membuat ProPosal, dan
1. Keterampilan teknis yaitu; bisa melakukan
hal_hal melakukan pekerjaan administrati{ lairurya yang
yang bersifat teknir
sesuai dengan jenis pekerjaanyang ditekuni.
penyeesaiaripekerjaan
5. Keterampilan konseptual yaitu ; mampu melihat ke
it yang cukup untuk n
depan, mengantisipasi apa yang te4adi, tahu apa
ia merasa masih kurar
yang harus dilakukan ( disebut juga visi), serta
*hlT para guru atau staf atau pegawainya
firarnPu membuat konsep atau perencanaan untuk
meningkatkan diri mereka.
2 Keterampilan interpersonal yaifu; mente4em€ihkan visi menjadi aksi atau tindakan.
keterampilan Jadi seorang supervisor perlu membekali dfui
ourlT berhubungan dengan orang
. lain atau dengan keterampilan yang penting ini, misalnya
melakukan sosialisasi, tirmasuk "
aiaA"r"ry, mengembangkan keterampilan untuk mengambil
komunikasi hubun
;;'ki";;ifi iltfr;"ilff"""ffiTfiJil? keputusan yang didasarkan pada informasi yang
berhasil dikumpulkan ( information - baseddzcision
untu* mengelola hubungan baik dengL
t.U"gui making), baik melalui data statistik ataupun hasil
pihak
3. Keterampilan manajerial, yaitu; survei lainnya, metode keputusan yang didasarkan
terampil dalam pada penyelesaian masalah (problem-based
memimpin, menggunakar"r wewenang
1tu._"",rt
teeemirneinan), merencanakan, ;.ig*"hk decision making), dan pengambilan keputusan
$]fa
oan mengendalikan, melakukan
. yang didasarkan pada hasi (result-based decision
penlambilan making).
80
SDM Guru
luncrvisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan
SDM Guru

Disamping hal tersebu! supervisor juga memiliki


peran sebagai peneliti, konsultan dan penasehat, aAb6
fasilitator, motivator dan pelopor pembaharuan.

KLINIS
5UPERVISI

A. Pendahuluan

Supervisi klinis, mula-mula diperkenalkan dan


dikembangkan oleh Morris L. Cogan, Robert
Goldhammer, dan Richarct Weller di Universitas
l-Iaward pada akhir dasa warsa lima puluh tahun dan
awal dasawarsa enam Puluhan (Krajewski) 1982). Ada
dua asumsi yang mendasari Praktek supervisi klinis.
Pertama, pengajaran merupakan aktivitas yang
, sangat kompleks yang memerlukan Pengamatan dan
analisis secara berhati-hari melalui Pengamatan dan
analisis ini, supervisor pengajaran akan mudah
mengembangkan kemamPuan guru mengelola Proses
pembelajaran. Kedua, guru-guru yang Profesionalnya
ingin dikembangkan lebih menghendaki cara yang
kolegial daripada cara yang outoritarian (Sergiovanni,
1e8n.
Pada mulanya, suPervisi klinis dirancang sebagai
salah satu model atau Pendekatan dalam melakukan
oupervisi pengaiaran terhadap calon guru yang sedang
berpraktek mengaiar- Dalam supervisi ini ditekanannya
82 83
t-

Supewisi PendidikanTeori danTerapandalampengembangan lrrpcrvisi PendidikanTeori danTerapandalam Pengembangan


SDM Curu
SDM Guru

pada klinis, yang diwuiudkan adalah bentuk hubungan rlt'ngan supervisor, dan (5) analisis data berdasarkan
tatap muka antara supervisor dan calon guru pcristiwa aktual di kelas.
yang
sedang berpraktek. Tuiuan supervisi klinis adalah untuk membantu
rrrcmodi-fikasi pola-pola pengajaran yang fidak atau
B. Konsep Supervisi Ktinis kurang efektif. Menurut Sergiovanni (1987) ada dua
$.rsaran supervisi klinis, yang menurut penulis
(1973) mendefinisikan supervisi klinis rrrerefleksi multi tujuan supervisi klinis, yang menurut
. 9gg"o
sebagai berikut : The rational and pracice dcsigned
to lnnulis merefleksi multi fuiuan supervisi pengajaran,
,.yprry" teacher'superuisiclassroomperformance."lt takes khususnya pengembangan profesional dan motivasi
.lh"-
xl pTnapal datalrom tlu eaentsof the classroom.The kerja g-uru.
analysis
of these data and the relationihips betueen Di satu sisi, supervisi klinis dilakukan untuk
teacher and
supertisor lrom the basis of &e prqgram, procedures,
and rnembangun rnotivasi dan komitmen kerja grrru. Di sisi
C,* aesiyu to. improae the'stu-tun t,sipe nt i si k arni ng lairy supervisi klinis dilakukan untuk menyediakan
iy:,:: I
the teacher'superaisi
classroombehaoior(Cogan pengembangan stal bagi guru. Sedangkan menurut dua
!l!y!r"-"8
1973).
orang teoritisi lairury4 yaitu Acheson dan Gall (1987)
Sesuai dengan pendapat Cogan ini,
supervisi tujuan supervisi klinis adalah merringkatkan pengajaran
rarnjspacta d:a:amya merupalan pembinaan performansi
guru dikelas. Tujuan ini dirinci lagi ke dalam tujuan yang
fl T" T:1ry]1'
proses.bel jar. petjcsarnannya
ajarmenga lebih spesifik, sebagaiberikut.
oloesaln clengan praktis secararasional. Baik
desainnya a) Menyediakan umPan balik yang obyektif
pelaksanaannya dilakukan j"""r-
Tluprrr"t
qara urrfi"i, terhadap guru, mengenai pengajaran yang di
mengenai kegiatan_kegiatan di"tu"kelas.
Data dan laksanakannya.
nuDung;rn antara guru dan supervisor
merupakan dasar b) Mendiagnosis dan membantu memecahkan
Progran prosedur, dan shategi pembinaan perilaku
mengajar guru dalam masa-lah- masalah pengajaran.
bel4ar.murid_ c) Membantu guru mengembangkan keterampilan
murid. -ung_Lngkan
nya menggunakan strategi Pengaiaran.
, Cogan sendiri menekankan aspek supervisi klinis d) Mengevaluasi guru untuk kepentingan promosi
yaitu (1) proses supervisikrinis,(2) jabatan dan keputusan lainnYa.
fi:1JT:_11
antara calon guru
T::i*, guru dan murid, 1e; performarsi e) Membantu guru mengembangkan satu sikap
calon dalam mengajar,(4) hubungan'.uto.,-
eu- positil terhadap pengembanganprofesional yang
berkesinambungan.
84
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam pengembangan
SDM Guru Supewisi PendidikanTeori danTerapandalam PengembanganSDM Guru

berikutnya. Kedelapan tahap yang dikemukakan oleh


Cogan adalah sebagaiberikut (1) tahap membangun dan
memantapkan hubungan guru-supervisor, (2) tahap
perencanaan bersama guru, (a) tahap perencanaan
strategi observasi, (a) tahap observasi pengajaran, (5)
tahap analisis proses pembelajaran, (6) tahap
pad aspek-a.spek yang menjadi perhatian guru serta
perencaruan strategi pertemuan, (Q tahap .pertemuan,
observasi kegiatan pengaiaran di,kelas, observasi harus
dan (8) tahap peniaiakan rencana pertemuan berikutnya.
dilakukan secara cennat dan mendetail, arnlisis terhadap Menurut Mosher dan Purpel (1972) ada nga
hasil observasi harus dilakukan bersama antara aktivitas dalam proses supervisui klinis, yaitu (1) tahap
zupervisor dan guru dan hubungan antara supervisor perencana€rn,(2) tahap observasi, dan (3) tahap evaluasi
dan guru harus bersifat kolegial bukan autoritarian.
dan analisis. Menurut Oliva (1984) ada tiga aktivitas
esensial dalam proses supervisi klinis, yaitu (1).kontak
C. Langkah-Iangkahsupervisi Klinis
dan komulikasi dengan guru untuk merencanakan
observasi kelas (2) observasi kelas, dan (3) tindak lanjut
observasi kelas. Sedangkan menurut Goldhammer,
Anderson, dan Kraiewski (1981) ada lirna kegiataa dalam
proses supervisi klinis, yang disebutnya dengan
sequence of supervisiory yaitu (1) Pertemu.rn sebelum
observasi (2) observasi, (3) analjsis dan strategi, (4)
pertemuan supervisi, dan (5) analisis sesudah pertemuan
supervisi.
nya-
Demikianlah, walaupun berbeda deskripsi pada
para teriotisi di atas tentang langkah-langkah proses
supervisi klinis, sebenarnya langkahJangkah ini bisa
dikembalikan pada tiga tahap esensial yang berbentuk
siklus, yaitu (1) tahap Pertemuan awal, (2) tahap
observasi mengajar, dan (3) tahap perternuan balikan.
Dalam buku ajar sederhanaini penulis lebih cenderung
membagi siklus supervisi klinis menaidi tiga tahap iuga
86
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandatampengembangan suJrenisiPendidikanTeori dan 1'erapandalamPengembangan
SDM Guru
SDM Guru

p€laksanaan pertemuzrn awal ini. Kepercayaan ini


berkenaan dengan kenyakinan guru bahwa suPervisor
rnemperhatik.rn minat atau Perhatian guru..
Pertemuan pendahuluan ini tidak'membutuhkan
waktu yang [ama. Dalam pertemuan awal ini supervisor
1. Tahap Pertemuan AwaI bisa menggunakan waktu 20 sampai 30 menit, kecuali
iika guru mempunyai permasalahan khusus yang
membutuhkan diskusi Paniang. Pertemuan ini sebaiknya
di-laksanakan di satu ruangan yang netral, misalnya
kafetaria, atau bisa juga di kelas. Pertemuan di ruang
kepala sekolah atau supervisor kemungkinannya akan
membuat guru menjadi tidak bebas. Secara teknis, ada
delapan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam
pertemuan awal ini, yaitu (1) menciPtakan suasana yang
akrab dan terbuka, (2) mengidentifikasi aspek-:rspek
yang akan dikernbangkan guru rialam pengajara-r. (3)
meneriemahkan perhatian guru ke dalam tingkah laku
yang bisa diama0 (4) mengidentifikasi prosedur untuk
memperbaiki pengajaran Curu, (5) membanht guru
memperbaiki tujuannya sendiri (6) menetapkan wakhr
observasi kelas, (7) , menyeleksi irstrumen observasi
kelas, dan (8) memperjelas konteks Pengajarandengan
melihat data yang akan direkam.
Goldhammer, Anderson, dan IGaiewski (1981)
mendeskripsikan satu agenda yag harus dihasilkan pada
akhir pertemuan awal. Agenda tersebutadalah:
a. Menetapkan kontrak atau persetujuan antara
supervisor dan guru tentang apa saja yang akan
diobservasi.

88 lJ(,t
\rrpervisi PendidikanTeori danTerapandalan PengembanganSDM Guru
Supervisi Pendidikan Teori dan Terapan dalam l,cngcmbangar SDM Curu

1) Tujuan instruksionalumum dan khusus pengajar-


an
2) Hubungan tuiuan pengajarandengan keselurulun
program pengajaran yang diimplementasikal.
3) Aktivitas yang akan diobservasi lrcrtindak dan kegiatan-kegiatan kelas sebagai hasil
4) Kemungkinan perubahan formal aktivitas, sisrem, tindakan guru. Waktu dan temPat observasi rnengajarini
dan uruur-unsur lain berdasarkan persetujuan sesuai dengan kesepakatanbersama antara suPervisor
interaktif antara supervisor dan guru. tlan guru pada waktu mengadakan pertemuan awal'
5) Deskripsi spesifik butir-butir atau masalah- Observasi mengaiar, mungkin akan terasa sangat
masalah yang balikannya diinginkan guru. kompleks dan sulit, dan tidak jarang adanya supervisor
b. Menetapkan mekanisme atau atu-ran-afuran observasi yang mengalami kesulitan. Dengan demikian supervisor
meliputi: dituntut unfuk mengSunakan bermacam-macam
1) Waktu (iadwal) observasi ketrampilan. Menurut Daresh (1989)ada dua aspek yang
2) l,amanya observasi harus diputuskan dan dilaksanakan 'oleh supervisor
3) Tempat observasi sebelum dan sesudah melaksanakan observasi mengajar,
c- Menetapkan rencnna spesifik unfuk melaksanakan
observasi meliputi:
1) Dimana supervisorakan duduk selama observasi
2) Akankah supervisor menielaskan kepada murid_
murid mengenai tujuan observasinya jika
demikian, kapan sebelum ataukah setelah berikut :
pelajaran.
3) Akankah supewisor rnencari satu tindakan
khusus.
4) Akankah supervisor berinteraksi dengan murid_
murid
5) Perlukah adanya material atau persiapan khusus The superoisotconccntrates on the presenceor absence
6) Bagairnanakah supervisor akan mengakhiri of the spesifcbehnriors(Oliva : 19M, halarnan 502)'
observasi

90 9l
SupervisiPendidikar Teori dar I erapandalam PcngembalganSDM Curu SDM Guru
SUpen,isiPendidikanTeori danTeraPandalamPengembangan

Sedangkan mengcnai bagaimana mengobs€rvasr b. Rekaman observasionalberupa a seatinSchnrt. Di


iuga perlu mendapatkan perhatian. Maksud baik sini, supervisor mendokumentasikan perilaku-
supervisi akan tidak berarti apabila usaha-usaha perilaku murid-murid sebagairnana mereka
observasitidak bisa memperoleh data yang seharusnya berinteraksi dengan seorang guru selama
diperoleh. Tujuan utama pengumpulan data adalah pengajaran berlangsung. Seluruh kompleksitas
untuk memperoieh informasi yang nantinya akan perilaku dan interaksi di deskripsikan secara
digunakan untuk mengadakan tukar pikiran dengan bergambar. Melalui Penggunaan 4 seating clnrt iri'
guru setelah observasi aktivitas yang telah dilakukan di supervisor bisa mendokumentasikan secara grafis
kelas.Di sinilah letak pentingnya teknik dan instrumen interaksi guru dengan murid-murid dengan
oberservasi yang bisa digunakan untuk mengobservasi murid. S€hinggadenganmudah diketahui apakah
guru mengelola proses belajar mengajar. guru halya berinteraksi dengzrnsemua murid atau
Sehubungan dengan teknik dan instrumen ini, hanya dengan sebagian murid, aPakah semua
sebenarnya para peneliti telah banyak yang murid atau hanya sebagianmurid yang terlibat
mengembangkan bermacam-macarn teknik yang bisa proses belaiarmengajar.
digunakan dalam mengobservasi pengajaran. Acheson Wide-lens techtiques.Di sini supervisor membuat
dan GalI (1987) mereview beberapa teknik dan catatan yang lerrgkapmengerai kejadian-kejadian
mengajurkan kita uirtuk menggunakannya dalam proses di kelas dan cerita yang panjang lebar. Teknik ini
supervisi klinis beberapa teknik tersebutadalah sebagai bisa juga disebut denganaflecdotdlrccord.
berikut: d. Checldiss anil timeline coilinS. Di sini supervisor
'
a. Selectiae oerbatim. Di sini supervisor membuat mengobservasi dan mengumpulkan data perilaku
semac€un rekaman tertulis, yang bisa dibuat belajar mengajar.Perilaku pembelajaran ini
dengan a tterbatim trnnscript. Sudah barang tentu sebelumnya telah diklasifikasi atau dikategorikan.
tidak semua kejadian verbal harus direkam dan Contoh yang paling baik prosedur ini dalam
sesuai dengan kesepakatan bersama antara observasi supervisi klinis adalah skala analisis
supervisor dan guru pada pertemuanawal, hanya interaksi Flanders(Flanders;1970). Dalam analisis
kejadian-kejadian tertentu yang harus direkam ini, aktivitas kelas diklasifikasikan menjadi tiga
secara selekti{. Transkrip ini bisa ditulis langsung kategori besar, yaitu pembicaraan guru,
berdasarkan pengamatan dan bisa juga menyalin pembicaraan murid dan tidak ada pembicaraan
dari apa yang direkam terlebih dahulu melalui (silence\,Tabel 6.1 merupakan satu contoh analisis
tape recorder. interaksi Flanders.
92
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan
SDII Curu
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pengcmbangan
SDM Curu

d. Bertanya. Bertanya
tentang isi dan
Tabel
abel 6.1 Kateqori Analisis nteraksi Franders
prosedur, berdasarkan
Respon a. Perasaanmen€rima.
ide guru, dengan
Menerima dan
maksud murid akan
mengklasi fikasi
menjawabnya.
sikap/ perasaanmurid
Aalztn cata yang Edak
krisiasi a. Berceramah.
menakutkan Perasaan
Mengemukakan fakta
ini bisa positif atau
atau opini tentang isi
negatif.
atau prosedur:
mengekspresikan
Penghargaandan
idenya sendiri,
orongan.Penghargaan
memberikan
dan dorongan
penjdasan sendiri
terhadap murid,
b. Merrberikan
misalnya dengan
petunjuk Memberi
GURU mengatakan "um
petuniulvkomando,
BERBICARA hum" atau teruskan.
Ini merupakan upaya
perinta[ di nuna
murid melakukan
ketegangan.
c. Mengkritik.
Menerima atau Mengemukakan
menggunakan ide sesuatuuntuk
murid. Menjawab mmgubahperilaku
pembicaraan rrurid. murid dari pola yang
Mengklasifikasi" tat diterina menjadi
merrbangun, atau polayangditerima.
mengajukan
pertanyan Respon a. Murid berbicara-
berdasarkan ide.ide meresPons.Murid
.berbicarauntuk
murid,
meresponskontak
94 95
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalamPengembanganSDM Curu SupervisiPendidikanTeori dan Tecapandalam Pengembangan
SDM Guru

guru yang srruasrnya supervisormencatatperilaku guru maupun murid daiarn


terbatas waktu-waktu tertentu yang telah ditetaPkansebelumnya
selama waktu-waktu tertentu ditetapkan sehlurnnya
Mutid berbicara- disediakan selama proses Pembelajaran.'Teknikini bisa
inisiasi. Murid disediakan data terhadap guru yang mereka rasa harus
mengemukakan diobservasi dan dikembangkan. Instrumen ini bisa
idenya baik secara
mengarahkan suPervisor dalam observasinya dan
spontan maupun
dalarrr sosia lisasi menyediakan balikan yang spesifik dalam klasifikasi
guru. Kebebasan waktu yang diinginkan.
mengembangkan Demikianlah beberapa teknik yang telah direuiew
opini/ pernikiran; oleh Acheson dan Gall telah dikemukakan, bisa
berjalan di luar digunakan untuk mengarahkan dan memPermudah
struktur yang ada. tahap observasi dalam proses suPervisi klinis- Supervisor
yang efektif seharusnya menyadari adanya beberapa
Inisiasi a. Kesurrfian atau teknik ini dan berusaha memiliki satu atau lebih teknik
kebingungan. sesuai dengan Perhatian guru yang akan diobservasi
Istirahat, kesunyian Daresh (L989), dengan
Namun sayangnya, merulmt
sebentar, kebingunan
melihat dari waktu ke waktu, yang tedadi iustru
karena komunikasi
tidak bisa dimengerti sebaliknya. Dan banyak hal, supervisor hanya belajar
pengarnat. satu teknik observasi yang disukainya misalnya teknik
analisis Interaksi Flanders, dan menggunakannya setiap
teknik memiliki kelebihan dan kekurangan.
Sumber: Acheson, K.A dan Gdl, M.D.19SZ. Techniques in the the Akan tetapi kelebihan-hkelebihan setiaP teknik
Clinical Supervision of Teachers. White plairu, N.y.,
dengan cepat akan hilang 'apabila supervisor lebih
Longman
berwawasan terhadap tranya satu teknik yang dipahami
dan disukai dengan tidak mengikuti Perhatian
Checklist lairurya yang bisa digunakan untuk
men8arahkan observasi. pengajaran adalah apa yang pengajaran guru.
dengan isttlah timelineading techniqueying ietatr
{isebuJ
dikembangkan sejak 20 tahun yang lalu, yang memang
, didesain untuk mempelajari strategi pengajaran. Di sini,
96 97
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalam|,cnrenrbangarrSDM Curu SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan
SDM Guru

3. Tahap Pertemuan Balikan bimbingan,(4) g"- bisa dilatih dengan teknik ini untuk
Tahap ketiga dalam prosessupervisi klinis adalah rnelakulan supervisi terhadap dirinya sendiri, dan (5)
tahap pertemuan balikan. pertemuan balikan dilakukan guru busa diberi pengetahuan tambahan unfuk
segera setelah melaksanakan observasi pengajarah, rneningkatkan tingkat analisis profesional diri pada
dengan terlebih dahulu dilakukan analisis teriradlp hasil masayang akan datang.
observasi. Tujuan utanra pertemuan balikal ini iaaafr Tentunya sebelum mengadakan pertemuan
ditindaklanjuti apa saia yang dilihat oleh supervisor, balikan ini supervisor terlebih dahulu menganalisahasil
sebagai onserver, terhadap proses belaiar mengayr. observasi dan merencanakan bahan yang akan
Pembicaraan dalam pertemuan balikan ini adatah dibicarakari dengan guru. Begitu pula diharapkan guru
menilai dfuinya sendiri. Setelah itu dilakukan pertemuan
balikan ini. Dalam pertemuan balikan ini sangat
diperlukan adanya keterbukaan antara supervisor dan
guru. Sebaiknya, pertana-tama supervisor menanamkan
kepercayaan pada diri guru bahwa pertemuan balikan
ini bukan untuk fienyalahkan guru melainkan untuk
memberikan masukan balikan-
Oleh sebab banyak para teoritisi yant,
menganiurkan agar pertama-tama yang harus dilakukan
oleh supewisor dalam setiap pertemuan balikan adalah
memhrikan penguatan (reinforcement) terhadap guru.
Baru setelah melanjutkan dengan analisis bersama setiap
aspek pengajaran yang menjadi perhatian supervisi
klinis. Berikut ini beberapa langkah penting yang harus
dilakukan selama pertemuan balikan.
a. Menanyakan perasaan guru secufa umum atau
kesannya terhadap pengajaran yang dilakukan,
kemudian supervisor berusaha memberikan
penguatan (reinforcement).
b. Menganalisis pencapaian tujuan pengajaran-Di sini
supervisor bersama guru mengidentifikasi
98
T-
SDM Curu
SupewisiPendidikanTeori danTeiapandalamPengembangan SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan
SDM Curu

perbedaan antara tujuan Pengaiaran yang


direncalakan darr tujuan Pengaiaran yang dicaPai. Demikian tiga pokok dalam proses supervisi
c. Menganalisa target keterampilan dan perhatian klinis. Ketiga tahap ini sebenarnya berbentuk siklus,
utama guru. Di sini (supervisor bersama guru yaitu tahap pertemuan awal, tahap observasi mengajar,
mengidentifikasi target ketrampilan dan perhatian dan tahap pertemuan balikan. Rincian ketiga tahap ini
utama yang telah dicapai dan yang belum dicapai. telah dibahasdi muka, dan terangkum dalam berikut ini.
Bisa jadi pada saat ini supervisor menuniukkan
hasil rekaman observasi. sehingga guru Gambar6.2 Siklus Supervisi Klinis
mengetahui apa yang telah dilakukan dan dicapai,
dan yang belum sesuai dengan target ketrampilan Tdqp |'cncmuan Aw.t r.rEp otrsc.1Er M.ns.jar
p..is.iw{
dan perhatian utarna guru sebagaiinana disepakati >
>
M€nasalis.
Men.rapksn
rctrctnr
bc.sm
r'clajar&
guru
> M€ncarar sclamn

()t y.ktifd,n
spck-srEk yans zkrn > Cataran hatur
pada tahap pertemuan awal. Apabila dalam diobs.rwasi dalu|nda3jar-

kegiatan observasi supervisor merekam Proses


belajar mengajar dengan alat elektronik, misalnya l,hap
>
l,c.tc'DUan
McngaBlisa
Ilalik
tqsil obscdasi t eda'n.

dengan menggunakan alat syuting, maka sebaiknya > M.nga6lisa perilaku rEnsajdr
> uccam, mcnchpkan aspck-aspck
hasil rekaman ini dipertontonkan kepada guru ymg h.,!s
mcr-brntu
rlilakukao
pcrk€nrt !n
unruk
gan
sehingga ia dengan bebas melihat dan kctcE'nr'ilan m€Ds.jar lr.r'ku(.ya

menafsirkannya sendiri.
d. Supervisor menanyakan perasaannya setelah Surnber : Didapatkan dari Alexarrder Mackie. 1981.SupervisionOf
' enganalisis target keterampilan dan perhatian PracticeTeaching. Sydney, Australia: Prinary, p. 2.
utarnanya.
e. Menyirnpulkan hasil dari apa yang telah Dalarn pelaksanaan supervisi klinis sangat
diperolehnya selama proses supervisi klinis. Disini diperlukan iklim kerja yang baik dalam perternuan awal,
supervisi memberikan kesempatan kepada guru observasi pengaiaran, fiurupun dalam Pertemuan
untuk menyimpulkan target keterampilan dan balikan. Faktor yang sangat menentukan keberhasilan
perhatian utamanya yang telah dicapai selama supervisi klinis sebagai satu pendekatan suPewisi
proses supervisi klinis. pengajaran adalah kepercayaali (trust) Pada guru bahwa
f. Mendorong guru untuk merencanakan latihan- tugas supervisor semata-mata untuk membanfu
latihan berikut sekaligus menetapkan rencana mengembangkan pengaiaran guru. Upaya memperoleh
berikutnya. kepercayaan guru ini memerlukan satu iklim kerja yang

100 101
SDM Curu
Supnisi Pendidikan Teori dan Terapan dalan Pengembang,an
SDM Guru SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPangembangan

oleh para teoritisi disebut dengan istilah kolegial


(cofiegial). r,/€7
Pelaksanaan supervisi klinis bisa dikatakan telah
memiliki iklim kolegial apabila antara supervisor dan
guru bukan" ... Something thAt a superordinate (an PROGRAM
KON5EPEVALUASI
administratoror superoisor,for example)doesto a teaclter,but
asa Wer-to-peeractiaity" (Daresh : 1!)89,halaman 218). Di
PENDIDIKAN.
5UPERVISI
samping ini, untuk melaksarukan supervisi klinis sangat
diperlukan kesediaan superisor dan guru untuk
rneluangkan waktunya. Setiap pelaksanaan supervisi
klinis akan memerlukan waktu yang lama.

iritlt s.ring muncul tentang sistem pendidf* yuttg


sering berulbah dan tidak seimbang.tunty!1 Ymfl
banyak
turaig tepat dengan mata PelaiTl-r,yang,terlalu
aan tiaat berfokus pada hal-hal yang seharusnya
paling
diberikan, dan sebagainya. Namun masalah yang
parah Pada setiap sistem pendidikan yaitu kurangnya
evaluasi yang efektif.
fesad"ara., akan hai tersebut merupakan salah

102 103
Y
SupervisiPendidikan
Teoridan Terapandalam pengembangan SDM Guru
SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru

Arikunto, 2004 )

C. Pengertian Evaluasi Program

Ada dua Pengertian untuk istilah " Prograrr." '

B. Pengertian Evaluasi

realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan'


berlangsung dalam proses yang berkesinambungan. dan
terjadi" dJam suatu organisasi yang melibatkan
sekelomPok orang.

1,M 105
Supervisi Pendidikan Teori dafl Terapan dalarn pengembangan
SDM Guru SDM Guru
Super,'isrPendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan

saia tidak. Untuk dapat meniadi evaluator, seorangharus


memenuhi Persyaratan sebagai berikut'
1. Mampu melaksanakan, persyaratan pertama
yang harus dipenuhi oleh evaluator adalah
bahwa mereka harus memiliki kemampuan
untuk melaksanakan evaluasi yang didukung
oleh teori dan keteramPilan praktik'
2. Cermat, dapat melihat celah-celah dan detail
dari program serta bagian Program yang akan
di evaluasi.
3. Objektif, tidak mudah dipengaruhi oleh
keinginan pribadi, agar dapat mengumpr:lkan
data sesuai dengan keadaannya, selaniutnya
dapat rnengambil kesirnpulan sebagaimana
diatur oleh ketentuan yang harus diikuti'
4- Sabar dan te-kun, agar didalam melaksanakarr
hrgas dimulai dari membuat rancangan
t"gi"tut dalam bentuk menyusun proposal'
me-nyusun instrumen, mengumpulkan- data'
dan menyusun laporan, tidak gegabah dan
tergesagesa.
S. Hati-hati dan bertanggung jawab' yaitu
melakukan pekerjaan evaluasi dengan penuh
pertimbangary namun apabila masih ada
kekeliruan yang diPerbuat, berani menggung
resiko atassegalakesalahannya"
Biasanya evaluasi pendidikan selalu
dihubungkan dengan hasil belajar, namun saat ini
-evaluasi luas
kotrsep mempunyai arti yTq .lebih.
daripadaitu. Pengertian evaluasi telah banyak di
106
707
r
SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan SDM Guru
SupervisiPendidikanTeori dan Tecapandalam Pengembangan
SDIV Guru

kemukakan oleh para ahli, antara lain definisi yang 5. Memorutor dana yang telah diberikan
ditulis oleh Ralp Tyler (1950) yang menyatakan bahwa 6. Memperbaiki materi dan program pendidikan'
evaluasi ialah proses menentuk.rn sampai seiauh mana
tujuan pendidikan dapat dicapai- Evaluasi diartikan Prosesmelakukan evaluasi mungkin saja berbeda
sebagai menyediakan informasi untuk pembuat sesuai PersePsiteori yang dianut, namun evaluasipaling
keputusan(Cronbach. 1963;Stufflebeam,7977dan Alkn, tidak hatus memasukkal ketenfuan dan findakan sejalan
1'969). Sementara itu Provus (1971) mendefinisikan dengan fungsi evaluasi,Yaitu :
evaluasisebagai perbedaan apa yarlg ada dengan suatu 1. Memfokuskan evaluasi
standar tertentu yakni untuk mengetahui apakah 2. Mendesainevaluasi
terdapatselisih atau tidak. 3. MengumPulkan informasi '
Akhir-akhir ini telah dicapai sejum_la_hkonsensus 4. Menganalisisinformasi
antara evaluator tentang arti evaluasi, antara lain yaitu 5. Melaporkan hasil evaluasi
penilaian atas manfaat atau kegunaan (kriven, 1967; 6. Mengelolaevaluasi l
Glas, 1969; Stufflebeam, 1974). Komite untuk standar 7. Mengevaluasievaluasi.
evaluasi yang terdiri d,ai 17 anggota yang mewakili 12
organisasi tentang evaluasi, mendefinisikan evaluasi E. Modet, Pendekatan dan Konsep Evaluasi
sebagai penelitian yang sistematik atau yang teratur
tentang manfaat atau kegunaan beberapa objek (Joint Model evaluasi ialah model desain evaluasi yang
Committee,1981). dibuat oleh ahli-ahli atau Pakar-Pakar evaluasi yang

D. Peranan,Tujuan dan Fungsi Evaluasi

Evaluasi formal telah memegang per:rnan penting


dalam pendidikan, antara lain memberi in{ormasi yang
dipakai sebagai dasar untuk mencapai beberapa hr;uan
seperti :
1. Membuat kebijaksanaandan keputusan
2. Menilai trasil yang dicapai para pelajar
3. Menilai kurikulum
4. Memberi kepercayaankepadasekolah

108 109
SupervisiPendidikanTeon dan Terapan
dalaJnpengembangan
SDM Guru SDM Guru
SupervisiPendidikan1'eclrrdan 1'erapandalamPengembangan

yTs
:fi.:J,:l1i:_., .dalammakarah
o$eDutt(onsepevaluasi.
ini selanjurnya 2. Input ettaluntion, structunng decision' Evaluasi ini
menolong mengatur keputusar, menentukan
1. Model Evaluasi sumhr-sumhr yang ada. alternatif aPa yang
diambil, aPa rencanadan strategi untuk mencapai
kebutuhan. Bagaimala Prosedur kerja untuk
mencaPainya.
3. Procesi eanluation, to 'seraeimpbmcnting decision'
Evaluasi proses ultuk membanfu mengimplemcn

a. Model Evaluasi CIpp

4. Product eaaluation, to serue recycling decision'

model CIPP oleh ShrJflebeam.

b. Model UCLA
Alkin (1%9) menulis tentang kerangka kerja
evaluasi yang hampir sama dengan model CIPP' Alkin
mendefinisikL evaluasi sebagai suatu Proses meyakin
7. Contect eualua1on t: n*:
. planning decisrcn.
Konteks evaluasi rru membanfu merencanakan
keputusan, rnenenfu-kurn kebuhrhan
yang akan
dicapai oleh program, dan merumuskan
fuiuan
Program.
110
L17
SDirl Curu
SupervisiPendidikanTeori da.nTerapandalamPengembangan
SupervisiPendidikan T$ori dan I cral)an <Jalarnpcngembangan
SDM CUru

1. Sistem assessment,yang memhrikan dipertemukan? Apabila demikian, apakah itu


informasi
tentang keadaan atau posisi sistem. suatu keharusan?
2. Program planning, memb;rntu pemi_lihan program 2. Formatifvs summatif sualuation- Apakah evaluasi
akan dipakai unhjk perbfian atau untuk
tertenhr yang mungkin akan berhasil memenuhi
melaporkan kegunaan atau manfaat suatu
kebutuhan program .
3. Program implementatton, yang menyiapkan proSram ? Atau keduanya ?
informasi apakah program sudah diperkenalkan 3. Expeimental and quasi experimentaldesign vs
kepada kelompok tertentu yang tepat seperti natural/unobstrusiaeinquiry. Apakah evaluasi akan
direncanakan. melibatkan intervensi ke dalam kegiatan Program
atau mencoba memanipulasi kondisi, or'rng
diperlakukan, variabel dipengaruhi dan sebagai
nya, atau hanya diamati, ataukah keduanya ?

d. Model Stake atau Countenance


Stake (1967) menekankan adanya dua dasar
5. Program certifcation, yang memberi informasi kegiatan dalam evaluasi yattu dcscriptionsdarriudgemcnl,
tentang nilai atau guna program. dan membedakan adanya tiga tahap dalam program
pendidikan, yaitu: antece dents (contzxt), transaction
c. Model Brinkerhoff $trocess),dan outcomes (oatPut).
Matriks description menuniukkan intents (goals)
dan observati ons (effects) atau yang sebenarnya terjadi'
dan
Judgementsmempunyai dua aspek, yaitu standard
judfement. Stake menyatakan bahwa apabila kita
menilai suatu progtam pendidikan kita, rnaka berarti kita
melakukan perbandingan yang relatiJ antara satu
program dengan yang lain, atau perbandingan yang
absolut (suatu Program dengan stnndard\.
Penekanal yang umum atau hal yang penting
1,. Fixeil us emergent eaaluation dzsign. Dapatkah dalam model ini ialah bahwa evaluator yang membuat
-
masalah penilaian tentang Program yang dievaluasi Stake
evaluasi dan kriteria ul<lri-yu
11,2 173
ll
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalam pengembanganSDM Guru SDM Curu
SuoervisiPendidikanTeori darrTerapandalatn Pengembangan

mengatakar bahwa description di satu pihak berbeda penggunaan experimental rience dalam Program
dengan judgement atau menilai. Dalam morlel ini, Pendekatan ini berasal dari kontrol
""uf "Li.
anteccdznts(masukan), transaction(proses), d,an outcomes eksperimen yang biasanya dilakqkan dalam
(hasil) data dibandingkan tidak hanya untuk penelitian akademik. Tujuan evaluator yaitu untuk
memperoleh kesimpulan yang bersifat umum
tentang dampak suatu program tertentu yang
mengo;trol sebanyak-banyaknya faktor dan
mengisolasi Pengaruh Pro gram.
Evaluator berusaha sekuat tenaga menggunakan
metode saintiJik sebanyak mungkin Keuntungan
2. Pendekatan dalam Evaluasi
Istilah pendekatan evaluasi diartikan sebagar
beberapa pendapat tentang apa tugas evaluasi dan
bagaimana evaluasi dilakukan, dengan kata lain apa
sebenarnyatujuan dan prosedur evaluasi. Berikut ini
dan disukai pemakai serta Pembuat keputusar'

pemakai.
Namun masing-masing pendekatan tentu
mempunyai perbedaan penekanan pada aspek tertenfu
misalnya pada tahap pengrrmpulan data, analisis, dan
mengukur sampai di mana PencaPaian tujuan telah
PeraPorEurnya. dicapai. Pendekatan evaluasi semacam ini
meruPakan Pendekatan yang amat wajar dan praktis
a- Experimental Approach
untuk desain dan pengembangan Program'
Y-g dimalsud dengan pendekatan Model ini memberi petuniuk kepada Pengembang
eksperimental yaitu evaluasi yang berorientasi pada
an proSram, menjelaskan hubungan antara kegiatan
11,4 115
F
SDM Guru
SupewisiPendidikanTeoridan Terapandalam Pengembangan
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalamI'engenrbangan
SDM Guru

khusus yang ditawarkan dan hasil yang akan


dicapai. Pada pendekatanini tidak hanya dijelas kan d. The llser Orielteil AqPtoach
hubungan seperti tersebutdi atas,tetapi juga harus Seiumlah Peneliti mengembangkan Pendekatan
ditentukan ,hasil yang diinginkan dengan rurnusan baru yang menekankan perluasan Pemakaian
yang dapat diukur. Dengandemikian ada hubung- informasi dalam kegiatan evaluasi. Dalam hal ini,
an yang logis antara kegiatan. hasil dan prosedur pemakai informasi yang potensial meniadi tuiuan
pengukuran hasil. utarna kegiatan evaluasi. Pada pendekatan ini,
evaluator menyadari sejumlah elemen yang
c. The Decision FocasedApproach
Pendekatan evaluasi yang berfokus pada
keputusan, menekankan pada peranan inJormasi
yang sistematik untuk pengelola program dalam
menjalanJcan tugasnya. Sesuai dengan pandangan keadaan organisasi dan pengaruh masyarakat serta
ini, informasi akan amat berguna apabila dapat situasi di mana evaluasi dilakukan dan dilaporkan'
membantu para pengelola program membuat Kelebihan pendekatan ini idah perhatiannya
keputusan. terhadap individu yang krurusan dengan Progralrr
Oleh sebab ifu, kegiatan evaluasi harus direncana dan perhatiarurya terhadap informasi yang berguna
kan sesuai dengan kebuhrhan untuk keputusan untuk individu tersebut.
program. Keurggulan pendekatan ini ialah perhatian Hal ini tidak saja membuat evaluasi menjadi lebih
nya terhadap kebutuhan pembuat keputusan yang bergun4 tetapi juga dapat menciptakan rasa telah
'
khusus dan pengaruh yang makin besar pada berbuat bagi individu tersebut dar hasil evaluasi
keputusan program yang relevan. Adapun keter- akan selalu terPakai.
batasan pendekatan ini yaitu banyak keputusan Kelemahan Pendekatan ini yaitu ketergantungan
penting dibuat tidak . pada waktu yang tepat. nya terhadap kelompok yang sama dan kelemahan
Seringkali banyak kepirtusan tidak dibuat ini bertambah besar pengarutmya sehingga hal-hal
berdasarkan data tetapi tergantung pada irnpresi lain di luar itu kurang mendapat perhatian'
perorang€rn, politik, perasaan, kebutuhan pribadi,
dan lainlain. Dalam hal ini evaluator mungkin e. Thc ResponsioeAPProach
dapat memberi pengaruh positif yang lebih obiektil Pendekatan ini merupakan evaluasi resPonsif di
dan rasional. mana diyakini bahwa evaluasi yang berarti adalah

1L6 r77
SDM Cun
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalamPengembangan
SupervisiPendidikan Teori dan Terapandalam penganbanganSDM Guru

1) Evaluator sengaia menghindar untu-k menge-


tahui tujuan Program.
2) Tujuan yang telah dirumuskan terlebih dahulu
tidak dibenarkan menyemPitkarlfokus evaluasi'
maharni urusan progtam melalui berbagai sudut 3) Evaluasi bebas tujuan berfokus pada hasil yang
Pangalgan yang berbedai Evaluator juga mingadopsi sebenarnya, bukan pada hasil yang direncana-
. pendekatan kan.
yang bermacam_macam antara lain
ditandai oleh ciri,ciri penelitian yang kualitatif, 4) Hubungan evaluator dan manaier atau dengan
naturalistik, bukan teknik kuantitatif. karyawan proyek dibuat serninimal mungkin'
5) Evaluasi menambah kemungkinan ditemukan
nya dampaft Yang tidak diramalkan'

f. GoaI Free Eoaluation

118 119
SDM Curu
SupervisiPendidikanTeori dan Tsrapandalam Pengembangan
Supcrvisi PendidikanTeori dan Terapan dalam pengembanganSDM Guru

don
KEPAI-ASEKOLAH,
KOMPETENSI
PENGAWAS5EKOLAH

A. Pendahuluan

120 121
T
Supervisipendidikan Teori
den I erapandalampengembangan
SDM Guru SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru

j"lt *l pemerintah yang pengawasan pada pendidikan formal dilakukan oleh


na_pemerintah untuk
menata pengawas pendidikan (pasal39 ayat 1). Sedangkan untuk
ndidikan di Indonesia.
pendidikan non forrnal i dilakukan oleh .penilik satuan
diharapkan dapar pendidikan (pasal 40 ayat 1).
1-*.:*u,
rmasataian pendidikarr,
baik Menurut Sergiovaruri (1971:1,0)Supervisi adalah
lsronal maupun
masala_h_ suatu proses yang diguakan oleh personalia sekolah
yang krtanggungjawab terhadap aspek-aspek tuiuan
sekolah dan yang bergantung secara langsung kepada
para personalia yang. lain, untuk menolong mereka
menyelesaikan tujuan sekolah itu.'Jadi supervisi itu itu
ya manusia (ISDM),
hal ini bukan peranan, tapi nierupakan suatu proses. Proses
. DangsaIndonesia memasuki
tersebut terjadi disekolah yang digunakan oleh
personalia-personalia t€rtentu unfuk menolong para
personalia yang lain dalam:'usaha mencari tuiuarl
pendidikan. ,

B. Arti Kompetensi
Menurut Purwadarminta dalam kamus umum
yan8,Pling berperan
sangat menenr,rL'.. dan bahasa Indonesia kompetensi adalah kewenangan
1rra,,lr pendidikan,
rualltds
sekJlahaun guJ.-' yakni kepala ftekuasan) untuk menenh:kan atau memxtuskan sesuatu
hal. Konsep mengenai kompetensi untuk pertamakalinya
alisasi, otonomi daerah,
dan dipopulerkan oleh Boyatzis (1%2) yang mendefinisikan
erta unfuk menyukseskan
kompetensi sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang
r ctan kurikulum berbasis
yang nampak pada sikapnya yang sesuai dengan
kebutuhan kerja dalam parameter lingkr.rngan organisasi
dan memberikan hasil yang diinginkan. Pandangan ini
mengindikasikan bahwa kompetensi merupakan
karakteristik atau kepribadian (baits) individual yang
bersifat perrnanen yang dapat mempengaruhi kinerja
seseorang.
L22
PengembanpnSDM Curu
SupervisiPendidikanTcori dan Terapandalsrn pengembangan
SDM Guru Supenisi PendidikanTeori dan Terapandalam

C. Kepala Sekolah

nasional.

pertama terjadi sejak ditetapkan Kepmendikbud RI


nomor : 0n6/U/1996 tanggal 1 Oktober 1995 sampai
dikeluarkannya Kepmendiknas RI Nomor 162/U/2Wz

seorang guru, yaifu seor€rng guru yang dipandang


memenuhi syarat tertentu dalam memangku jabatan
professional sebagai pengelola satuan pendidikarl

D. Pengawas Sekolah

724 7'E
datamPeugembanganSDM Guru
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalam PengembanganSDM Curu SupervisiPendidikanTcori danTerapan

unhrk mengembang
dila-ksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu an, dan pemanfaatan hasil supervisi
melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian kan sekolah.
sebagai
untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Dalam pelalsaruunya kepala. ""1914
Pengawasan dan pengendalian ini merupakan harus
supervisor memPerlflff: o,,nu,,
kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada 1. Hubungan Konsu ?:ffiTT"I'
tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan hirarkhis.
pengendalian iuga merupakan tindakan preventif untuk 2. D ilaksanakan secarademokratis'
tidak
kep"$idik"t lC"-11,--
i. n".porutpadatenaga
mencegah agar para tenaga kependidikan tenaga kePen-
melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam . Dilakukan berdasarkan kebutuhan
melaksanakan pekeriaannya. Pengawasan tdan didikan (guru).
bantuanprofesional'
irengendalian yang dilakukan kepala sekolah terhadap - Merupakan
5.
tenaga kependidikannya khususnya guru, disebut i6al'a sekolah Lbagai . suPervisor rdaPat
diskusi
supervisi klinis, yang bertuiuan untuk meningkatka4 aifJ.itu. secara efektif anlara lain melalui-
kemampuan profesional guru dan meningkatkan kelompok,kunjungankelas'pembicari*,T1t1ld.:'3:
kualitas pembelajaran melalui pembelajaran yang efektifr Ln r'i^ur*i p"mb"l"lututt' APa- :ai1 kompeterut
Kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujud yuttg rt"tu" dkniliki ki:pala sekolah--1,T i:9u-u'
pendidik-
kan dalam kemampuan penyusun, dan melaksanakan sekolah dalam kaitannyu duttgurr suPervisi
program supervisi pendidikan, serta memanfaatkan an?.
hasilnya. Kemampuan menyusun program supervisi
pendidikan harus diwujudkan dalam penyusuvm 1. KomPetensi KePalaSekolah
program supervisi kelas, pengembangan program Ada beberaPa komP
supervisi untuk kegiatan ekstra kurikuler, pengembang- supervisi Pendidikan, se
an program supervisi perpustakaan, laboratorium, dan bairwa kePala sekolah
ujian. Kemampuan rnelaksanakan prograrn supewisi komPetensi berikut terkai
pendidikan harus diwujudkan dalam pelaksanaan (diadaptasi dari CCSSO,2002)'yaitu:
program supervisi klinis, program supervisi nonklinis,
dan program supervisi kegiatan ekstra kurikuler. Kompetensi 1:
Memfasilitasi penyusunan, penyebarluasan' dan
Sedangkan kemampuan memanfaatkan hasil supervisi - di
pendidikan harus diwuiudkan dala pemanfaatan hasil pelaksanaan visi dan misi Pembelaiaran Yangoleh
dengan baik dan didukung
supervisi untuk meningkaikan kinerja tenaga kependidik komunikasikan
727
726
SDM Guru
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalampengembangan
SDM Curu SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPcngcmbangan

komunitas sekolah. Kepala sekolah harus dapat


mem.rstikan bahwa sekolahnya memiliki visi dan misi
yang jelas dan disepakati bersama serta didukung oleh
komunitas sekolahnya. Jika visi dan misi itu belu_ri ada,
ia harus berinisiatif unfuk menyusunnya dengan
melibatkan semua pihak yang berkepenii.,gao atu"
sekolahnya.

Kompetensi 2:
Membantu, membina, dan mempertahankan
_LnSkungan sekolah dan program pengajaran yang
kondusif bug proses belajar peserta- didik 'dan
perhrmbuhan profesional para guru dan staf. Kepala
*5.1-+ harus dapat memastikan adanya lingkungan
yarrg kondusif. Sekadar mengiigatkan,
:_ekglah
lingkungan b_elajaryang kondusif memungkiok--o.ung_
orang di dalamnya untuk mendayagunakan dan
mengemban€kan poteruinya seoptimal mungkin.
Kepala sekolah misalnya harus berupaya keras
agar masalah-masalah sosial, seperti penyalahgunaan
ryY!" ,ig.k mengimbas ke dalam- lingfungan
sekolahnya.
Dalamlingkungansepertiitu, parafrrru dan
peserta didik termotivasi untuk saling belajar, saling
memotivasi, dan saling memberdayakan- Suasana seperti
memberi ruang untuk saling belajar melalui keteladanan,
b..o.ggung jawab, serta belajar rnengembang
Flq--
kan kompetensi sepenuhnya.
Kompetensi 5:
Memberi contoh (teladan) tindakan berintegritas'
yang serba
f"puf" t"t"fuf, pastilah terada dalam Posisi
7213 729
SupervisiPendidikanTeoridanTenpanda.larnpengembangan Supewisi PendidikanTeoridan Terapandalam PengembaoganSDlvlCuru
SDM Gu.u

l. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan


kemampuan dalam pengelolaan peserta didik
yang meliputi: (a) pemahaman wawas.rn atau
landasan kependidikan; (b) pemahaman terhadap
peserta didik (c)pengembangan kurikulum/
silabus; (d) perancangan Pembelaia-ran; G)
pelaksanaan pemhlaiaran yang mendidik dan
dialogis; (Q evaluasi hasil belajar; dan (g) pe-
ngembangan peserta didik untuk me-
ngaktualisasikan berbagai Potensi ya B di-
Kompetensi 6: milikinya.
Kompetensi kepribadian yaitu merupakan
kemampuan kepribadian yang: (a) mantaP; (b)
stabil; (c) dewasa; (d) arif dan biiaksana; (e)
berwibawa; (f) berakfdak mulia; (g) meniadi
teladan bagi peserta didik dan masyarakaU (h)
mengevaluasi kinerja sendiri; dan (i) mengembang
kan diri secaraberkelanjutan.
J. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan
pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk :
(a) berkomunikasi lisan dan tulisan; (b) mengguna
kan teknologi komunikasi dan informasi secara
fungsional; (c) bergaul secara efektiJ dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga ke-
pendidikan, orangtua/wali Peserta didik; dan (d)
bergaul secarasantun dengan masyarakat sekitar.
Kompetersi profesional merupakan kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang meliputi: (a) konsep, struktur'
dan metoda keilmuan/ teknologi/ seni yang
130
Supervisi
PendidikanTeori dan Terapandalampengembangan SDM Gunr
dalamPengembangan
SDIr,lCuru SuoervisiPendidikanTeori dan Terapan

menaungi/ koheren dengan materi ajar; (b) materi b. Supervisi Manaierial r^- ^-i-.in,nri
ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (c) 1. Menguasai metode. teknik dan prinsip-prinsip
- mutu
hubungan konsep antai mata pelaiaran terkait; (d) ,rrpJ*itl dalam rangka meningkatkan
Pendidikan'
2. MenyusunPro#1n kepengawasan
TiOl:?.'U""
visi-misi-tuiuan dttt ptogtat sekolah-sekolah
binaannYa-
kerja dan berbagai.instrumen
a. -t-tt y"""t metode
" fuf.t tugas
2. Kompetensi Pengawas Sekolah diperlukan untuk melaksanakan
Sedangkan untuk kompetensi yang harus dimiliki Pokok dan fungsi Pengawasan
pengawas sekolah dalam kaitannya dengan supervisi a. fif.*Ui"u tepat-a setotaft dalam mengelola satuan
^berdasarkan
pendidikan adalah: oendidikan manajemen peningkatan
mutu berbasis sekolah (MPMBS)'
a.Kepribadian dalam melaksanakan
5. fvfembin kepala sekoiah
1. Menyadari akan tugas dan tanggungjawabnya meliputi adminis
' administrasi satuan Pendidikan
sebqgai pengawas satuan pendidikan dan PembelaJaran'
yang trasi kesiswaan, kurikulum d""
professional pendidik dan tenaga kependidikan' :fT:
2. Kreatif datam bekerja dan memecalrkan masalah lingkungan
p.."ut"r,u, Pembiayaan' keuangl'
baik yang betkaitan dengan kehidupan pribadi iekolah dan peran serta rnasyaraKat'
nya maupun tugas_tugas profesinya dalarn menyusun
- Memiliki 5. Membantu kepala sekolah di
3. rasa ingin tahu akan hal_hal baru indikator keberhasilan mutu Pendidikan
sekolah.
tugas
Z. f*f"-Ui". staf sekolah dalam melaksanakan
Pokok dan tanggung iawabnYa' kepala sekolah'
tarir
8. Memotivasi p""g"m"bu"guo
guru dan tenaga i
dengan Peraturan dr
9. MehYusun laPoran
sekolah-sekolah b

L32 L33
SupervisiPendidikanTeori danTeapan dalam pengembangan SDM Gutu
Pengembangan
SDM Curu SupervisiPendidikanTeori danTerapandalarn

isi'
lanjutinya untuk perbaikan mutu pendidikan dan termasuk mmPunnya berlandaskan standar
dasar' dan
Program Pengawasanberikutnya. standar kompetensi dan kompetensi
10. Mendorong gilru dan kepaia sekolah untuk orinsip-prinsip Pengembangan KTSP'
menemukan kelebihan dan kekurangan dalam UurU"ugoip"nd"kttan'otau metode
U. il"*t"""Oan
melaksanakan fugas pokoknya. masalah
_ atau"" teknik da;m . memecahkan
11. Menjelaskan berbagai inovasi dan kebijakan p""aiait". dan Pembelajaran ::P . Ito*t
atau mata
_
pendidikan kepada guru dan kepala sekolah. oeneembanqan atau rnata pelajaran SD
12. Memantau pelaksanaan inovasi dan kebiiakan
ffiF; itour' menengahYang termasuk
pendidikan pada sekolah_sekolah binaannya. dalam rumPunnYa'
guru dalam memilih dan
6. Membimbing
c. Supervisi A-kademik atal
menggunak; startegi atau metode :eknik
1. Memahami koruep,:., priruip, t€ori dasar, p.miihjaran vunt d"pLt...*""F:TlTck^
bidang
karakteristik, dan kecenderungan perkembangan L"rUugui potensi peserta didik melalui
bidang ilmu yang ,menjadi- isi tiap biding SD atau mata
- Dense;nbanganatau mata pelaiaran
pengembangan atau mata pelajaran SD atau mata
f,Iffi; ikolah menengahYang termasuk
pelajaran iekolah menengah yang .termasuk
dalamrumPunnYa-
dalam rumpunnya,, rencarur
7. Membimbing guru dalam menyusun
2. Memalami- konsep prinsip, teori atau teknologi, pengem-
pembelajaran (RfP) untuk tiap bidang.
karakteristik, dan kecenderungan perkembangan atau mata
bangan atau mata pelajaran SD
proses pembeldjaran tiap bidang pengembangan
;;;;"" sekolah rnenengah yang termasuk
atau mata pelajaran .
dalam rumPunnYa'
3. Membimbing guru dalam menentukan tuiuan guru dalam memilih dan
8. Membimbing
pendidikan yang sesuai, berdasarkan standar media pendidikan yang
kompetersi dan kompetensi dasar tiap bidang -".gg*tio isi tiap bidang Pengem:Tgan
-sesuai
untulimenyalikan
pengemtranganatau mata pelajaran SD atau rnata
atau mata pelajaran SD atau rnata PehJaran
pelajaran sekolah menengah yang termasuk dalam
sekolah menengah yaurr1 termasuk
dalam rumpururya.
rumPunnya'
4. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap teknologi
9. Memotivasi guru untuk memanfaatkan
bidang pengembangan atau mata pelaiaran SD tiaP bidang
informasi rintuk pembelajaran
atau mata pelajaran sekolah menengah yang atau mata
pengembangan atau mata pelajaran SD
7U 135
SupervisiPendidikanTeori dan
Terapandalarnpengembangan
SDM Curu SupewisiPendidikanTeori dan TerapandalamPcngembangan
SDM Curu

pelaiaran sekolah menengah 2. Membirnbing guru dalam menentukan kritena


yang termasuk
dalam rumpunnva..... dan indikator keberhasilan pembelajaran tiap
10. Membimbilt dalam melaksanakan sftategi bidang pengembangan atau mata.pelaiaran yang
**
atau metode atau teknik pembelaiaran termasuk dalam rumpunnya.
yang telah
direncanakan untuk tiap' biduog'p"rrg'. 3. Menyusun kriteria dan indikator. keberhasilan
L.".,gur,
atau. mata pelajaran SD ut pendidikan pada satuan pendidikan yang meniadi
- u" _utu" p"iu;*un
-
sekolah menengah yang t"..r,*ut. binaannya
iuf.^
runPunnya. 4. Menilai kemampuan guru dalam melaksanakan
11. Membimbing gur: dalam melaksanakan pembelajaran pada tiap bidang pengembangan
kegiatan
pembelajaran (di kelas, Iaboratorium, atau mata pelajaran yang termasuk dalam
a"., .iu., ai
tapangan) untuk mengembanglon rumPurmya.
potensi peserta
didik pada tiap bidang pengemb"ogur, 5. Menilai kemampuan kepala sekolah dalam
atair mata
pelajaran SD atau, - matJ mengelola satuan pendidikan
p"f.;ir".--
yang termasuk aa* ,,r_p"*r,u.""t"f"fl 6. Menilai kinerja staf sekolah dalam melaksanakan
-^ -lenengah
12.Membim.bing,guru dalam mereflei<ii*r,*"jii_r,*il tugas pokoknya.
yang dicapai, kekuatan, 7. Menilai kinerja sekolah dan menindaklanjrr I i
taemafran, aan
lTb:31yans diaramid"t"- p;;;;j,,; y".s hasilnya untuk keperluan akreditasi sekolah.
telah d ilaksanakan. 8. Mengolah dan mengarialisis data hasil penilaian
13. Membahtu guru d$am
mengelola, merawar, kinerja sekolah, kinerja kepala sekolah, kineria
mengembangkan, dan memaftaatkan guru, dan kinerja staf sekolah-
f*itiau,
pembelajaran yang berkaitan a""g".-Lrtu 9. Memantau pelaksanaan kurikulum, pembelajaran,
pelajaran SD atau nata
pelajarai sekolah bimbingan dan hasil belajar siswa serta
menengah yang termasuk dalarn menganalisis nya unfuk perbaikan mutu
*o".r.,rru.
pendidik- an pada sekolah binaannya
d. Evaluasi pendidikan
10. Membina guru dalam memanfaatkan hasil
1. Membimbing guru dalam
menentukan aspek_ penilaian untuk kepentingan pendidikan dan
aspek yang penting dinilaj
untuk;p ;rja[ pembelajaran tiap bidang pengembangan atau
pengembangan atau mata pclajaran
,".g mata yang termasuk dalam rumpunnya
termasuk dalam rumpunnya.

136
137
Supervisipendidilon Teori
dan Terapandalam pengembangan
SDM Gunr SupervisiPendidikan'feori dan TerapandalamPengembangan
SDN'lCuru

11.Memberikan*T 9. Membina guru dalam menyusun karya tulis


fp3{. kepala sekolah,guru,
dan seluruh staf sekolah aj"rn _"'iiilt"** ilmiah dalam bidang dan
Pendidikan
kinerjanyaberdasarkann""ir -'u pembelaiaran.
f..,if"i*l'
10. Membuat artikel ilmiah untuk dimuat pada jurnal.
e. P,eneJitian
dan,pengembangan 11. Menulis buku/modul untuk bahanpengawasan.
r. rvrenguasai.berbagai pendekatan,
' ", dan
,ienis, 12. Menyusun pedoman/panduan yang diperlukan
metodepenelitiandalam'pendidik;.
^ Menenfukan unfuk melaksanakan tugas Pengawasan-
2. masa
penting untuk ditelih
f. Sosial
Pengawasan, pemecahan 1. Menyadari akan pentingnya bekerjasama dengan
pengembangan profesi. berbagai pihak dalam rangka meningkatkan
:A
^r. Menyusun proposal penelitian. pendidikan kualitas diri dan profesinYa.
proposal baik
-fi"p"""r
penelitian.kualitarif #"f,_ 2. Menangani berbagai kasus yang terjadi di sekolah
penelitian kuantita tif .
atau di masyarakat
4. Melaksanalan penelitian
pendiilikan
baik untuk 3. .Aktif dalam kegiatan organisasi profesi seperti
keperJuanpemecahaa'-rl"r"r,*'p#arj"",1
AI'SI, PGRI, ISPI dan organisasi kemasyarakata Ir
kebijakan pendidikan *rup* Iainnya.
lrerumu.san
pengembanganprofesi. u^tut
_
c. rMengolah dan mengana.lisis
data penelitian Kompetensi kepala sekolah dan Pengawas sekolah
- pendidikanbaik data- kualitatif
riauiil. a"o dalam supervisi pendidikan merupakan gambaran
kuantitatif.
6. Memberikan O*OTgT, tentang apa yang seyogyanya dimiliki oleh seorang
kepa-da guru tentang kepala sekolah dan pengawas sekolah, dan apa saia yang
penelitian tindaka
baik Perencaru*n dapat dilakukan seseorang kepala sekolah dan Pengawas
maup'n pelaks"r-r:r;:t*'
-7. Menyustn dalam melaksanakan pekerjaannya. baik berupa
karya tulls "ilmiah (KTI) dalam nvruPun hasil yang dapat
pendidikan/kepengawasan. bidang kegiatan, berperilaku
^
U. ditunjukkan.
Mendiseminasikan }asil-hasil
penelitian oada
forum kegiatanirmiah baik tisa',
il;;;;#.

138
139
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalam pengembanganSDM Guru SDM Guru
SuDervisiPendidikanT€oridanTerapandalam Pengembangan

bA o9

GURUDI SEKOIAH
PROBLEMATTKA

PENDIDIKAN
SUPERVISI

A. Pendahuluan

terkait dengan kompor,ren manaPun dalam sistem

140 1.4r
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam pengembangan SDM Curu
dalamPengembangan
SDM Guru SupewisiPendidikanTeori dan Terapan

mutu
yang hrlangsung dalarn situasi edukatif untuk mencapai proses pemklaiaran di kelas' Di tangan pendidik
tutuantertentu. leonUiaian mereka diLrentul'
--'"-a;; apa
adalah kurikulum berialan- Sebaik
yang ada' tanpa
kurikulum dan sistem Pendidikan
akan sra-sla'
didukune kemampuan Suru' semuanya
utamanya
Guru koirpeten dan efektif, tanggung iawab
suatu
;;;;;'P"rkembangan Peserta didik, sampai
matsimat. Tuiuan akhir seluruh ?roses
itit"
L adalah tumbuhnYa Pribadi dewasa
ruru kurikulum itu hanYalah benda

pendidik memPunYai tugas


Lesaradan abdi masYarakat'
ia"it dituntut melaksanaka n
,,,tttpai kebijakan pemerintah dalam
on ketriduPan bung*' Dan sebagai
berpemn akti f
abdi masyarakat, pendidik dituntut
i*aiAit'masyarakat dari belenggu-k"*Tt*T-C::
menuiu masa dePan Yang
melaksanakan hal itu sern
memenuhi PersYaratan dan
Kompetensi dasar (basic
ditentukan oleh tingkat ke1
dasar dan kecenderungan yang dimilikinya'
Kualitas p-" p"ttdlditt dapat diketahui dari
rereka dalam merealisasikan
ritan dengan tugas mengaiar
dereka rata-rata kesulitan
rsi oembelaiaran di sekolah-
a guru ters;but iuga banYak
742 L43
SupervisiPendidikanTeoridanTeGpandalarnpengembaogan Guru
SDM Guru Supewisi PendidikanTeori danTerapandalam PengembangurSDM

mengalami kendala-kendala baik dalam pelaksanaan


usaha meningkatkan mutu petajaran' Masalah tersebut
supervisi karena pelaksanaan hanya menyentuh
aspek seperti masalah dalam merumuskan tuiuan, rnasalah
administrasi bukan pembinaan proflsionalisme.
dalam memilih metode mingajar; masalah dalam
menggunakan sumber belajar, masalah dalam.membuat
B. Problema Guru dalam Ketrampilan Mengajar ""menggunakan
dan alat peraga, masalah . dalam
me.encanukt , Progam Pengaiaran dan masalah dalam
Bertolak dari kompetensi
Cffu yang harus merencanakan dan melaksanakdn evaluasi'
dimiliki oleh guru dan adanya teiiginan'tuit
u.rtut
seor:rng guru yang baik, p-ersoalan guru di
"t:"i"{ 1.. Masalah dalam mer'qmuskantuiuan
sekolah terus menarik untuk dibicarakarf
didisiusikarl Tujuan pembelaiaran bukan sekediu nunusan
dan menuntut untuk dipecahkan. Dalam
hal ini adalah dengan kata-kata yang' indah. tetapi harus'dapat
masalah yang berkaitan dengan ketrampilan
mengajar menjawab masalah pokok terkait dengan koruep yang
guru/ masalah tersebut secara lur,gr,rrtg
idei yang meniadi tuiu:rn dan pandangan hidup
berpengaruh terhadap proses belajar mengalar "k;"
aite1a". masyaiakat. Dalam proses belajar mengajar, Kadang-
Guru hidup dalam situasi y*g ;ulul" berubah.
. kadang guru tidak memiliki tujuan yang ielas' '
Pribadi manusia adalah keunikun ydg sukar
diduga. Guru mengajar hanya berdasarkan 'apa - yang
Sering terjadi faktor manusia yaitu keEdak
nuunpuan tertuang ai datam buku paket' Trrjugn. hanya
IHT':l_Tg.*FyTyu ia sadarbahwasesuatu
yang mencak"up salah satu domain saja, yakni aspek
ia.keriakan, tetapi jusrru yang ia inginkan
,oy-ry,o".p.: kognitif iaja. Begitu iuga masih banyak ryT.y*C
n-ouk ia kerjakan tetapi kelemahan yang
:*. tiiak ia belum , bisa merumuskan ttiiuan Pembela;aran'
ilrlah yang sering ia ke4ut"n. Semur"gu; terkesan bukan fujuah siswa
Tgrnkai m",, sehingga rumusan tuiuan
memperbaiki profesi mengajarnya , tetapi seoljr_olah ia
mengalami banyak problem piiUaai (personnl tetapituiuan guru. Iika dihadapkan pada guru-guru
probleml yurrg a"*iki".t maka jelas mereka mernerlukan
maupun problema jabatan (grofesional probtem).
M"*ung bantuan dengan suPervisi.
tiap guru mempunyai perbedaan pribadi.
Walaupun semua unsur_unsur pokok
proses belajar mengajar sudaft diungkapkan
dalam 2. Masalah dalam memilih metode mengajar
dan guru- Metode adalah alat komunikasi antara gur-u dan
qt111 sua,an memilifi penget horn dan ketram!ilan murid pada waktu belajar. Komunikasi
''itu terjadi
oararn usalra memperbaiki pengajaran" narnur -
masalah-masalah yang p.rtu iipeta,jari
masih ada melalui peneraPan Pan:a indra' Banyak metode yang
lebih Jahm dapat dipilih oieh guru untuk digunakan sebagai alat
7M
745
Sup€rvisiPendidikanTeori dan Terapandalampengembangan
SDM Guru SDM Guru
SupervisiPendidrlan Teori dan TerapandalamPengembangan

perkebunan, sawah, sungai, masyarakat, petani'


pedagang dan sebagainYa. '

4. Masalah dalam membuat dan mentgunakan alat


Peraga
ilat- peraga digunakan sebagai Pembantu -untuk
memudahkan Proses tbriadiiiya pengalaman belajar
secara maksimal. Menurut benfukny+ alatl peraga
dapat beruPa media' dua dimensi dan media tiga
dimensi. Menurut fungsiny+ alat' . peraga bisa
dikelompokkan merijadi tiga, yaitu auditif, visual, dan
audio viiual. Guru dapat memllih da4 menggunakan
alat peraga tersebut dengan cara rnemhli mauPun
dengan cara miernbuat ' sendiri; alat petaga yang
sederhana.

5. Masalah dalam merencanafun program pengajaran

penilaian.
Masalah dalam merencanakan dan melaksanakan

1,46
147
SupervisiPendidikanTeoridanTcrapan
dalarn pengembanganSDM Guru
SDM Guru
SupervisiPendidikanTeori danTet-apandalarnPengembangan

C. Problema Guru dalam Motivasi


Kerja

sebagakuna kajian yang dilakukan oleh Neagley dan


Evans, yang dikutip oleh Mu{idatr, menyatakan
berbagai pemyataan, antara lain:
1. Piinsip'prinsiP y*g sesuai , dengan perubahan
sosial dan dinamika kelomPok '
2. Para Suru menghendaki supervisi dari kepala
sekolalu sebagafunanayang seharusnya dikerjakan
oleh tenaga Personil yang berjabatan Supervisor'
3. Kepala s&ohh tidak melakukan supervisi dengan
baik. : ". '
4 Semua guru membuht}Ikan supervisi dan

6.

pengaiaran yaig dipandang efektil


7. Supervisor memhrikan Peran serta yang cukup
tinggi kepada guru unhrk Pengambilam kePutusan
dalam wawancara suPefvisi.
8. Supervisor mengutamakan pengembangan
ketrampilan hubungan insani, seperti halnya
dengan ketramPilan teknis:
148
749
Supervisipendidikan Teori dan
TerapandalampcnSembangan
SDM Curu SDM Guru
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalamPengembangan

dalam mengaiar juga meningkat. Kineria yang dapat


ditingkatkan adalah kinerja dalam mendesain
pembelaiaran dan iuga kinerja ,dalam Proscs
pemhlajaran. Kepala sekolah atau madrasah, sebagai
supervisor harus mampu memahami permasalahan yang
dihadapi oleh guru, baik datam mendesainpembelajaran
ataupun ketika proses pemhlajaran. Kepala sekolah atau
madrasah hendaknya mirmPu memhrikail solusi atau
membicarakan solusi atas permasalahan yang dihadapi
oleh guru tersebut secara bersama-sama antara
supervisor dengan guru tersebut.
Dalam mengadakan supervisi, biasanya 'kepala
sekolah juga meneraPkan teknik kelompok, yaitu dengan
rapat dan juga workshoPiatau seminar. Namun biasanya
teknik ini tidak hanya diperuntulkan untuk Suru satu
bidang studi saja, melainkan seluruh guru yang ada tli
sekolah tersebut. Guru mestinya menyadari bahwa
dengan adanya supervisi, maka kualitas dan kuantitas
kinerianya dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, guru
mestinya sangat terbuka dalam menerima supervisi.
Namun yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu guru
menutup dir{ dari pelaksanaan supervisi atau bahkan
guru takut dengan adanya supervisi tersebut.
Guru atau pendidik yang ideal dan profesional
adalah guru atau pendidik yang siap disupervisi
kapanpury dirnanapun dan oleh siapapun. Guru siap
menerima kritik-yang datang kepadanya, baik dari
seorang siswa mauPun dari teman sejawat dan
pengarahan dari seorang supervisor untuk membenahi
atau melengkapi kekurangan yang ada dalarn dirinya.
150
751
SupervisiPendidikanTeoridanTerapandalam pengembangan
SDM Curu
SDM Curu
SupervisiPendidikanTeoridanTerapandalam Pengembangan

canggung dalam pergaulan dengan teman seiawat,


dan tidak merasa arrun dalam melalsanakan tugas.
Mereka berharap mendapatkan Pelayanan dan
pendekatan dari orang yang lebih berpengalaman.
Bantuan yang daPat diberikan kepada guru
tersebut antara lain: 1) membantu memecahkan
problerna yang dihadaPi; dalam mengajar dan
merencanakan tugas-tugas mengaiar, 2) membantu
mereka unfuk rnengenal muiid-murid dan dapat
mengidentifikasikan diri dengan murid. Identifikasi
ini sering keliru. Seri Suru baru menyangka
mengidentifikasi diri dengan murid, berarti bergaul
D. ProblemaGurir dalamKepuasanKeria seperti teman murid dan trerlaku sebagai murid.
Identifikasi seperti itu mengakibatkan pribadi guru
lebur dan hilanglah wibawanya, 3) mengantarkan
guru baru ke dalam suasana pergaulan antar guru.
Teknik yang Pating tePat untuk membantu Suru
adalah program orientasi PercakaPan pribadi atau
mengikut sertakan dalam panitia kerja atau kelompok
diskusi.,Bimbingan dan pengarahan yang tePat akan
sangat membantu Pertumbuhan guru baru. Namun
perlu diperhatikan bagi seorang supervisor, bahwa
perhatian atau perlakuan terhadap seorang guru iuga
harus mempertimbangkan guru-guru yang lain, agar
'tidak menimbulkan rasa iri. Maka dari itu, kepala
sekolah sebagai seorang supervisor juga harus bisa
berbuat adil kepada bawahannya dan dalam membina
guru yang baru dan belum berpengalaman tidak boleh
mengabaikan guru-guru yang sudah ada. Tanpa sikap

1.52
153
SupervisiPendidikanl'eori dan l erapandalampengcmbangan
SDM Curl SDM Curu
SuoervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPcngembangan

dan sifat adil, maka ketimpangan dan kecemburuan


akan selalu terjadi. 3. Membantu Guru-Guru Yang Bekerja Kurang Efektif
Sebagairnana manusia, tentu sehap guru
2. Membarttu Guru-Guru yang Sedia Membantu Guru mempunyai kelemahan-kelemahan tersendiri' Guru
yang Tidak Hadir

misalnya karena sakit, halangan_halangan di


rumal tangga, tugas-tugas tambahan di luar s&ohh,
cuti .hamil dan sebagainya. Datam hal ini trarus ada

perencanaan tugas-fugas. Mungkin juga oleh karena


iukar untuk menyesuaikan diri di rumah atar'I cli
masyarakat. Add pula sebab-sebabbersumber patla
emosi, misalnya ketakutan akan kegagalan, merasa
tidak aman, tertekan dalam pekerjaan atau terlalu
banyak diberi tugas tambahan, terlalu mementingkan
diri sendiri.
Semua reaksi jiwa di atas sebenarnya bersumber
dari kebutuhan yang tak terpenuhi. Oleh karena itu,

itu, guru dapat melihat dirinya dalam konteks relasi


154
155
SupervisiPendidikanTeoridar Terapandalam pengembangan
SDM Curu SDM Curu
Supewisi PendidikanTeori danTerapandalatn Pengembangan

dengql orang lain;, Hendaknya jangan memakai


cara-cara mengajar yang sesuai dengan kepribadian
yang bersifat- tradisional, sepertr
l-laktik-pr,trik nya atau dapat diartikan Suru yang menggunakan
rekomendasi agar guru itu dipindahkan, rekomendasi
cara{ara yang bermacam secara baik 'dan berhasil.
agar guru tersebut mencari pekerjaan lain,
dan lain Biasanyaguru yang berhasil baik ini, dipilih sebagai
sebagainya.
contoh untuk ditiru. Dengan demikian mereka merasa
Metode yang terbaik untuk rnembanfu guru_guru
. superior.
demikian adalah meletakkan hubungan kerianusiaan
Guru yang seperti ini hendaknya memperoleh
yang baik, di mana- ada saling percaya,
saling penghargaan, namun ia.g diberikan secara
me"g*rj saling menghargai dan salhg aaiat Uetap
langsung, agar tidak menandakan bahwa grrru
percakapan pribadi, dupat
""-i P{:- tersebut mendapat pujian. Cara yang lain untuk
kepe.rcayaan pada diri"ufe*i"or
sendiri. Orang
111rr"b:jk11 memberi hadiah adalah dengan memberi tambahan
harus dilatih melihat self nncepL konsep
tentang gaji extra, dan lain sebagainya. Dan untuk
dirinya sendiri, ide tentang dirinya. Tugas
luoervisor menghilangkan rasa iri atas dirinya, maka guru-guru
adalah memberi .kebeba
menemukan dirinya send yang lain juga diikutkan dalam penilaian supaya lebih
pribadi, diskusi bersam4 obyektif.
merupakan salah satu te. Selain itu, kunjungan telhadap Suru-guru yantl
superior akan memberi arti tersendiri. Karena
merekayang
IT: 1"flbhsanya dapat sukar melihat kekurangan
qllrnya, kunjungan yang dilakukan oleh supervisor akan
belajar dari orang lain. 'tersendiri agar guru yang suPerior
Untuk menumbuhkan konsep dirl k"epala memberi motivasi
sekolah tersebut lebih meningkatkan keprofesionalisasiannya.
9tr,-1**-t ."ikap empati, menerima,i".g"i, a*
terbukl Di samping itu, bagi supervisor juga dapat belajardari
.sehin-Sgapara tenaga tepenaia*# Lput
mengekplorasikan guru yang superior tersebut.
pikiran dan perasaannya dalam
memecahkan masalahnya- Guru superior adalah guru yang Profesional,
Jik; kepala sekolah maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
bersikap keras dan tertutup, maka gurir
atau tenaga non direktif. Perilaku supervisor adalah mendengar
kependidikan yang lain, akan mal"f, t i
kan, memberanikan, menjelaskan, menyajikan dan
-..,;'..riir,y".
4. Membantu Guru4uru yang Superior memecalkan masalah. Sedangkan teknik yang
diterapkan adalah dialog dan mendengarkan aktif.
. -Grr1" superior guru yang sangar
-jo"ir,yu - k r"u.- ;""g"g*""k"^
berhasil dalam pelajararrnya Jadi kepala sekolah hanya mendengarkan dan bahkan
belaiar dari guru tersebut.
1,56
SDM Curu
dan TerapandalamPengembangan
Supervisi Pendidikan Teori dan Terapan dalam PengernbanganSDM Guru SupervisiPendidikanTeori

yang Kurang Rajin


5. Membantu Guru-Guru
*#"ry'1;;Hffff."ffi1i
sering
Guru
nva, tidak diikirt sertakan
ii sekolah, tidak ada
5. Membantu Guru-Guru Yang Mempunyai
n sekolah, tidak mendaPat
Kelemahan Pribadi
Salah satu kelemahan mengaiar adalah kelemahan
pada pribadi guru. Manifestasi kelemahan tersebut
tampak pada:
a. Gangguan Pada suara pada saat berkata-kata
misalnya menelan kata-kata, ' waktu berbicara tidak tertarik terhadaP
kurarig jelas, suara terlalu lemah, terlalu cepat bidang Pengembangan
berbicara dan lain sebagainya. membuat catatan Pers
b. Gangguan dalam gaya lahhiah dan inti pribadi,
rnisalnya berpakaian terlalu mencolok dan
aran.
bersolek yang berlebihan atau bahkan terlalu
cerewet.
c. Gangguan watak dan pribadi, misalnya lekas beruPa hd-hal Yang berl
tersinggung, terlalu peka, tidak percaya dan salah memberi'tanggung lawab
pengertiar; dan lain sebagainya- kesemPatan kePada gu
motivasi dan stimulasi d
Supervisor dapat menerapkan cara-cara misalnya teknik dinamika keloml
aisitation oleh supervisor agar guru dapat melihat g"-,"tsebut dalam panitiakeria'
ffi
kelemahan dirinya, berdiskusi secara terus teran&'
atau mungkin dengan menggunakan gangguan taPe 7. Membantu Guru-Guru;
recorde, agar guru biasa menghadapi gangguan. Guru Yang kurang I
Tugas supervisor dalam hal ini ialah selalu belajar antara lain: iarang terset
mengenal pribadi dari seluruh Suru agar rnarnPu ramah-tamah, sukar bel
memberi diagnosa yang tepat dan juga pembinaan seterusnya' Maka dari
kepada guru-guru. membawamerekadalar
159
158
SupervisiPcndidit n Teori dan Terapandalam pengembangan
SDM Guru SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru

menems, memberi penielasan dan informasi terhadap ,memecahkan problema yang dihadapi oleh sekolah. 4)
mereka tentang segala kebijaksanaan dan surat_surat mengajak guru-guru unfuk bersama-sarna
edaran dari sekolah, dan bila teriadi diskusi dan
mengevaluasi program pendidikan yang ada di
didalamnya debat tidak diambil kesimpula4 maka
sekolah tersebdt.
diskusi dapat terjadi berlarutlarut dan akan
merulmbah ketegangan dan pertentangan saja. 9. Mbmbantu Guru-Guru yang Selalu Menentang
Motivasi trarus diberikan oleh kepala sekolah
-kepada guru fuga Dalam suatu sekolah,. terdapat guru yang selalu
yang berada d"lam keadaan demikian ,tidak betuju dan selalu menentang I ide yang
dikeluarkan atau dikemukakan oleh kepala sekolah,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pertentangan ini disebabkan berbagai macam hal.
Kadang ada benarnya jika guru ,tidak setuju dengan
pendapat kepala sekolah, hanya cara penyarnpaian
'pendapatnya dengan cara-carayang tidak wajar.
Oleh karena itu, kepala sekolah'harus segera
menyadari hal itu dan segera berusaha untuk
:mengatasinya. Hal yang Pertama dilakukan adalah
, , instrospeksi dfui. Setelah ih1 kepala sekolah berusaha
mengatasi permasalalran tersebut dengan melakukatl
*uny:Tiyi- pendapatnya saja.Terhadap guru yang
beberapa hal ini: 1) menciptakan hubungan kerjasama
seperti ini, kepala sekolah sebagai supervis-or sebelum
.dengan guru-guru tersebut dalam segala kegiatan
memberi bantuan kepada mereka, terlebih dahulu
penulis sarankan untuk melakukan analisa terhadap sekolah, 2) menciptakan suasaftr kerja sehingga orang
kepemimpinan yang dilakukan selama ini. Maka merasa bahwa ia ikut menyumbangkan usaha ke arah
perbaikan, 3) mengakui bahwa di luar diri, ada orang
lain yang ingin bekeria dan mau rnembantu.

10. Membantu Guru-Guru yang Terlalu Lama Bekerja


Routin
Kebanyakan guru-guu yang sudah lama bekerja
,merasa puas dengan pengalaman yang diperolehnya
160
161,
SDM Guru
Terapandalam Pengembangan
SupervisiPendidikanTcori danTerapandalarnPengembanganSDM Guru Sup€f isi PendidikanTeori dan

menentang guru
dan ini dianggaP suatu hal yang terbaik yang Pernah Dan muridpun biasanya malah
ia lakukan dan bertangsung selarna bertahun-tahun' tersebut dengankeras'
Walaupun di mata publik yang dilakukan oleh guru Permasalahan ini ha:
tersebut merupakan hul yutg sudah tidak masanya dicari dan ditemukar
lagt. Namun mereka sudah menganggaP - aPa misalnYa guru kurar
drterjakannya te$ebut merupakan hal yang cukup" berkomunikasi, atau r
Tidak ada usaha ke arah perbaikan, bahkan guru pribadi dalam diri guru
sinis terhadap perkembangan dan perubahan yang kehilangan rasa sarmg
terjadi. Kurang terbuka dan sensitif terhadap demikian daPat dibantu
pembaharuan. kewibawaan dan rasa
Maka kepala sekolah, sebagai supervisor harus ialah memberi tugas '
merubah cara menatar guru. Mereka dibuat dan melaksanakan sesuatu
diberi pengertian agar menyadari bahwa mereka Pembinaan Yang
bijaksana'
mengalami perubahan dan profesinya tersebut selalu
berkembang. lvfuka mereka jtga lrarus
rnengembangkan diri mereka sesuai dengan tuliutan
p.oGi. Guru yang seperti ini, mernang sulit untuk
aittrU"f,, namun iika dilakukan dengan perlahan dan
ulet maka juga akan berhasil.

1.1. Membantu Guru-Guru yang Menghadapi


Keruwetan dalam Masalah DisiPlin
Guru ada kalanya yang mengalami kesulitan
dalam melaksanakan disiplin kelas, sehingga ia
mencurahkan sebagian besar waktunya untuk
memikirkan cara menerapkan disiplin yang tePat

't62 163
Supen'isiPendidikanTeori dan Terapandalarnpengcmbangen
SDM Curu SDM Guru
SupervisiPendidikanTcori dan TerapandalamPengembangan

sA|910

PENDIDIKAN
PRODUKSUPERVISI

A- Pendahuluan

Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan


sengaja dirancangkan untuls mencaPai hrjuan yang telah
ditetapkan. P,gndidikan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas sumhr daya manusia sebagaimana yang telah
digariskan melalui Qndang Undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 20ff! bertuiuan untu k
berkembangnya Potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang bgrir.nan dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggu4S iawab.
Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia ialah melalui Proses Pemhlajaran
di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber
daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber
daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan
terus menerus. Pembentukan Profesi Suru dilaksanakan
melalui progr4m pendidikan pra-jabatan (pre-service
education) maupun Program dalam jabatan (inservice
764
165
SDM Curu
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan SDM Guru
Pengembangan
Supewisi PendidikanTeoridanTerapandalarn

education).Tidak semua guru yang dididik di lembaga


pendidikan terlatih dengan baik dan kualified. Potensi
sumber daya guru itu perlu terus menerus bertumbuh
dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara
profesional.
Selain itu, pengaruh perubahan yang serba cepat
mendorong guru-guru untuk terus menerus belajar
menyesuaik.rn dfui dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat.
Ifulah sebabnya ulasan mengenai perlunyh supervisi
pendidikan itu bertolak dari keyakinan dasar bahwa
guru adalah suatu profesi. Suatu profesi selalu
bertumbuh dan berkembang. Perkembangan profesi itu
ditentukan oleh faktor intemal maupun ekstemal.

B. Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pada saat ini pendidikan untuk semua (eilucatun


for all) akan menjadi dambaari setiap orang. Pendidikan
seutuhnya (holistic education) akan banyak dibicarakan.
Manusia akan sadar bahwa hidup ini membutuhkAn
belajar, untuk memperoleh pengalaman berarti
menemukan kemanusiaannya inanusia: Orang yang
belajar memerlukan bantuan dalarn pioses pembelajararu
Pembelajaran mendambakan orang yang mampu
mendapat bantuan (assisting), mendapat supoit
(supporflng), dan diajak untuk tukar menukar pendapat
@heenn$. Dibidang pendidikan dan pengaiaran
diperlukan orang (supervisor) yang dapat befdialog serta
membantu pertumbuhan pribadi dan profesi guru agar

166 167
Supervis;PendidikanTeori dan Terapandalarnpengembangan
SDM Guru SDM Guru
SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPcngembangtn

akan wahana sosialisasi nilai_


dapat mengalirkan air terus menerus. Bila tidak, maka
lan mahasiswa/siswa yang sumber air itu akan kering. Demikianlah bila seorurng
mg teguh kepada kode erik
guru tidak pemah membaca informasi yang baru, tidak
dsasi profesi dengan seur_ksi_
pernah rhenambah ilmu pengetahuan Gntang apa yang
memecahkan
ma""r"h
b..dffiT:[:LT"i!i:il;16 diajarkan; maka ia tidak mungkin memberi ilmu dan
"
memberi layanan sebaik_baiknya kepada ' pengetahuan dengan cara yang lebih menyegarkan
tfl.r. a*, kepada peserta didik. Kedua, jabatan guru diumpakan
otonom dari campur tangan pihak luar,
dan (10) dengan sebatang pohon buah-buahan- Pohon it,u tidak
Illq".,tut.preslis9 yang tinCF di masyarakatdan
Dernak mendapat akan berbuah lebat, bila akar induk pohon ihl 'tidak
imbalan yang layak.
BiIa diperhatikan ciri_ciri profesi tersebut menyerap zat-zat makanan yang berguna bagi
di atas pertumbuhan pohon itu.
profesipendidik tidak mungkin aapat
X11t*^$*a
oxenakzrn kepada sembarang.orang -dipanaang Pohon ihr tidak akan berbuah dan menghasilkan
yang buah yang berlebat dan bermutu tinggi. Begitu juga
oleh masyarakarurnum sebagaipur,Jidit.
dari segi rur-nTan profesi sulah j"f* a"put i.ai, ait,j.., dengan jabatan guru yang perlu bertumbuh dan
JiU".fuf."rr berkembartg. Setiap guru perlu menyadari bahwa
antara pdndidik dalam keluarga a". ji
masvarakat pertumbuhan dan pengembangan profesi adalah suatrr
dengan pendidik di lembagaJeribagup"Jijili,
yuit, conditio sine qua non Itulah sebabnyasetiap guru harus
guru.
Sedangkan menurut Piet A. Sahertian, guru belajar terus menerus, membaca informasi yang paling
- yang baru, mengembangkan ide-ide yang krea$f.
profesional memiliki ciri-ciri antara fui.,, fif
kemampuan, sebagai alrli dalam bidang Gairah dan semangat kerja. yang titggt
*iriaiJit-u-ifirc
mengajar, (2) memiliki rasa tanggung jawab, a.. memungkinkan guru dapat menciptakan situasi belajar
yaitu mengajar yang menyenangkan peserta didik. Artinya
mempunyai komitmen tepeautia.
.dan terhadap guru seperti tanah yang gembur dan subur, sedangkan
tugasnya; dan (3) memiliki rasi keselawatan dan
menghayati tugasnya sebagaisuatu kar# peserta didik seperti benih yang berkualitas dan
*Jrro berkemampuan untuk bertumbutl Itulah sebabnya
m"n tinggr kode etik jabatanguru. ""*u
"I'llt|]lg diperlukan usaha mgngembangkan sumber daya
dua r-netapora
_^_-_1O" pengembangan "r,t rI menggambarkan perdidikan, khusus sumhr daya manusia, salah satunya
lflAg"y. sumberdaya guii. pertama,
di urnpamakan dengansumber.air. Sumber ialah tenaga guru.
fmln-euru
aur rtu harus terus menerus bertambahagar
sungai ifu
76
169
SDM Curu
SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan

C. Perlunya Supervisi Pengembangan Sumber Daya Sekolah bertugas untuk mengkoordinasi semua usaha
Guru sekotah dalam rangka mencapai tuiuan-tujuan
Perlu4ya pengembangan sumhr daya guru dapat
didekati dari dua sudut pandang. Pertumbmhan dari
dalam diri guru itu sendiri. Dalam diri guru itu ada
sesuatu kekuatan untuk berkembang suatu elan vital
(tenaga hidup) atau vitalitas hidup. Dorongan asasi
terungkap dalam daya berpikir abstrak, irnaiinatif dan
kreatif, serta komitmen dan kepedulian. Kebanyakan
dorongan ini sulit ditampakkan pada orang seorang
dalam memilih menjadi guru. Ini disebabkan daya tarik
dari jabatan guru tidak menjanjikan suatu harapan yang mengembangkan budaYa sekolah'
menarik.
Fertumbuhan karena ditantang oleh faktor-faktor
ekstemal, yang kadangkala menjadi faktor pendorong,
tapi seringkali menjadi kendala bagi guru dalam
melakukan tugas didiknya. Sebenamya perlunya
banfuan supervisi terhadap guru berakar mendalam
dalam kehidupan masyarakat. Swearingen
mengungkapkan latar belakang perlunya supervisi
terl€tak berakar mendalam dalam kebutuhan riil
Ia menyebutkan sejumlah latar belakang
sebagaiberikut kebudayaan; dan e) kebangsaan'
Dalam kontek ini para guru perlu mendaPat
(1) Latar Belakang Kultural
Pmdidikan adalah bagian integrd dari
kebudayaaru sedangkan kebudayaqn sendiri diciptakan
oleh akal budi manusia. Sekolah sebagaisalah satu pusat
kebudayaan bertugas untuk menyeleksi pengaruh faktor-
faktor yang mempengaruhi pribadi peserta didik.

170 1,71.
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalarnPengembanganSDM Guru SDM Curu
dalam Pengembangan
Supervisi PendidikanTeoridanTerapan

apakah kepala sekolah,apakah pengawas atau petugas


Iainnya yang mampu mernbantu guru-guru dalam
melaksanakan tugas mengaiar dan mendidiknya.

(3) Latar Belakant Psikologis


Secara psikologis supervisi itu terletak berakar
mendalam pada pengalaman manusia: Pengalaman
diartikan sebagai kegiatan atau usaha mengembangkan
arti dari peristiwa atau situasi, sehirtgga orang dapat
memiliki cara pemecahan suatu masalah baik sekarang
fiurupun yang akan datang. Pengalaman merupakan
usaha untuk tindakan selanjutnya. Pengalaman harus
dipelajari dan dialami sendiri. Pengalaman yang luas
memungkinkan kita memperoleh, -,pengertian yang
mendalam tentang sesuatu rnasalah, sehingga
memperbesar kemampuan:untuk mernpraktekkannya.
Dalam pengalaman dan pengamatan" di lapangan
sebenarnaya kebanyakan masalah yang timbul dalam
proses pembelajaran. di kelas bukan pada kurangnya
pengetahuan tentang teknik mengajar, tapi karena putus
mata rantai, yaitu hubungan-hubungan kemanusiaan
yang terputus antara guru dan murid. Dalam bukunya,
Menjadi Guru yang Efektif, Thomas Gordon mengemuka
kan bahw ada mah rantai yang putus dalam proses
pembelajaran di kelas, yaitu hubungan-hubungan
kemanusiaan.
Oleh sebab itu secara psikologis menciptakan
situasi belajar mengaiar yang membangkitkan dorongan
emosional berupa lambang-lambang dalam bentuk kata
persetujuan seperti senyum, memberi horma! tertawa,
lain.
1.72 173
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalampengembangan SDM Curu
SDM Curu SupervisiPendidikanTeori dan Teapan dalamPengembangan

Secaia sosiologis perubahan masyarakat Punya


dampak terhadap tata nilai. Sekarang norrna-norrna
kehidupan meniadi relatif. Menghadapi perubahan
seperti ini guru-guru memerlukan suPervisor untuk
mengadakal hlgas menukar ide dan pengalaman
tentang mana yilr1 terbaik dalam menghadaPi
perubJran tata nilai yang serba meragukan' Disinilah
letak perlunya supervisi Pendidikan'

(6) Latar Belakang Pertumbuhan |abatan


Guru adalirh rPenceramahzaman' guru seharusnya
punya visi masa dePan. Ketajaman visi mendorong- guru-
gu* marnPu mengernbangkan misinya' Untuk
".tuk
iapat mewujudkan misi guru harus bel{ar terYs menjadi
(5) Latar Belakang Sosiologis
g.ti,, y*g profeeional. Guru yang prt{esio-ryl- memiliki
Iua-lifikasi,yakni' a) ia ahti (etptt) dalam bidang yan13
diajarkannya, b)'memiliki rasa tanggung iawab yanl;
ti"ig, .) rasa keseiawatan dan kode etik serta
tugasnya sebagar suatu karier hidup'
,n"--".durrg-"rrrititi
Seorang g"Lt hitt"t tampak bugar (ffnes) dalam
" pu*^fmottya. Ia seorang yang Semar membaca suka
-
L"Iti.. tu*t menerus, terbuka untuk menerima ide-ide
Tetapi dalam era globalisasi, yang ditandai
, b;, inovasi dan sadar akan tanggung jawab
dengan persaingan bebas, alat ukur- ajahh nilai profesionalnya. Tugas pelayanannya telah menyatu
i".gut dirinya, sehingga belajar mengajar dan mendidik
itu telah menjadi karir hidup (life cmrier)'

manusia. Kualitas seseorang diukur dengan nilai uang.

774 175
Supewisi PendidikanTeori dan Tempan dalam pengembangan SDM Guru SDM Guru
SupervisiP€ndidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan

D. HaI Yang Harus Ditingkatkan dan Dikembangkan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan
tir,q. tuougu t"Pendidikan yakni guru'
Sejarah supervisi di negara maju seperti Amerika 'leog;w;n dan pengendalian merupakan
mula-muia supervisi diarahkan untuk memperbaiki -ini
kontrol agi kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada
"
*jt* lung teUfr- ditetapkan' Pengawasan dan
- untuk
pur,get a"fiurr luga merupakan tindakan preventif
*eti."guf, tgut p*t tenagakependtdi-k1lt
Y'ali .Curu
tiaat i'tefantat- penyimpangan dan lebih berhati-hati
dalam melaksanakan pekeriaannya'
Pengawasan dan pengendalian- yu"g .$ilf"k*
kepala selolah terhadap tenaga kependidikannya
*rJrrr.r"ny" guru, disebut supervisi klinis, yang hrtuiuan
r t"t t"."il.gtatkan kemampuan profesional guru dan
kualitas pembelajaran . . rn:lult'i
p"*U.iui"tut Vang.efektif. Salah satu supervisi akademik
-""i"gtu*"i
klinis' yang merniliki
i^"g pJp"f"t ad"alah supervisi
karakteristik sebagai berikut:
1. Supervisi dibedkan ber-upa bantuan (brkan
p"iit tuft;, sehingga inisiatif tetap berada di
tangan tenaga kePendidikan '
2. Aspek yang disuPervisi berdasarkan usul guru'
y""g iik"ii bersama kepala sekolah sebagai
Supervisi dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah
supervisor untuk dijadikan kesepakatan'
yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem metode observasi
3. Instrl.men dan
organisasi pendidikan modern diperlukan supervisor gum dan kepala
dikembangkan bersama oleh
kfruys yang lebih independen, dan dapat meningkatkan
sekolah.
objektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan menafsirkan hasil
4. Mendiskusikan dan
tugasnya. Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala mendahulukan inter
pengamatan dengan
sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbigai
pretasi guru.

1-76 1-77
SupervisipendidikanTeori dan.Terapan
dalam pengembanganSDM Guru
Supervisi PendidikanTeori danTerapandalamPengembanganSDM Guru

5. Supervisi dilakukan dalam


suasana terbuka kependidikan, dan pemanfaatan hasil supervisi untuk
secara tatap muka
mendengarkan s mengembangkan sekolalr-
guru daripada me Dalam pelaksana.urnya. kepala sekolah sebagai
6. Supervisi klinis sc supervisor harus memperhatikan priruip-prinsip: (1)
yaitu Pertemuan a hubungar.- konsultatif, kolegial dan bukan hirarkhis, (2)
balik. dilaksanakan ,secara demokratis, (3) berpusat pada
, tenaga kependidikan (S".u), (4) dilakukan berdasarkan
lOTr" ?ulryutur, dan umpan balik dari
kepala sekolah, kebutuhan tenaga kependidikan (guru), (5) merupakan
sebagai i".n"aup
perubahanperilaku g"." "upu*iro, bantuan profesional.
y*g pJUf s"Uagai Kepa;la, sdkolah sebagai supervisor dapat
hasil,pembinaan.
8. Supervisi dilakukan secara dilakukan secara efektif antara lain melalui diskusi
berkelaniutan untuk
meningkatkan suatu keadaan kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual,
a". J"rr*"f,t".
suatu masalah. dan simulasi pembelajaran Sesuai dengan rumusan di
Kepala sekolah sebagai atas maka kegiatan yang dapat disimpulkan dalam
supervisor harus (1)
diwujudkan . dalarn l supervisi pembelajaran sebagai berikut:
meraksanakan;;;"--T#1"# membangkitkan dan merangsang sem,rngat guru-guru
oJ"?oHH;
-r._..r,i,lur, _.ilu*urun
"j# menjalankan tugasnya terutamadalampembelaj:iran; (2)
::11|'irkr. . Ireilry::_
supervisi pendidikan harus iiwuluaUn mengembangkan kegiatan belajar mengajar; (3) upaya
llog.u-
penyusun:rn haf"_ pembinaan dalam pembelajaran.
program t.t"", plrju_tur,gan
program supervisi untuk "",p.Ti"i
kegiatan ekstra" kurikuler,
program,supervisi D.Kesimpulan
l^ilg_lThgf
ra ooratorium, dan ujian perpustakaan, 1. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan
I(emampuan melaksarrakan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan
pendidikan harus diwujudkan program supervisi
..
yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan
al"ri lr"f.5.r".
ogram supervisi nonklinis, untuk meningkatkan kualitas sumber daya
egiatan ekstra kurikuler. manusia sebagaimana yang telah digariskan
nanfaatkan hasil supervisi melalui Undang Undang Sistem Pendidikan
m dala pemanfaatan hasil Nasional No. 20 Tahun 2003.
katkan 2. Kegiatan pokok supewisi adalah melakukan
kinerja tenaga pembinaan kepada sekolah pada umumnya dan
778
SDM Guru
SuD€rvisiPendidikao feori dan TerapandalamPengernbangan
SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru

DAFTARPUSTAKA
guru pada khususnya agar kualitas pembelajaran
nya meningkat-
' R'F'(1981)'
J. Dibidang pendidikan dan pengaiarandiperlukan Alfonso, RJ', Firth, G'R', dan Nevillg'
penyelia (supervisor) yang dapat berdialog serta Instructional Superuision, A BehaoiorSysten'Boston:
mernbantu pertumbuhan pribadi dan profesi Allyn and Bacoru[nc'
guru agar setiap orang mengalami peningkatan Bandung:
Aqib, Zattal. Q009). Perulitian TinilakanSekolah'
pribadi dan profesi. Yrama
l-atar belakang perlunya supervisi terletak
berakar mendalam dalam kebutuhan riil Arikunto, Suharsirni. (1988)' Organisasi dan administrast
masyarakat antara lain: latar belakang kulturd, pendidikan teknologi dnn kejuruan' Jakarta:
filsafat, psikologis, sosial, sosiolo gis, dan per P2LYTK, Ditjen Dikti,DePdikbud'
ilmtr
tumbuhan jabatan. Atmosudirdjo, Prajudi S' (1985)' Dasat-dasar
Supervisi diarahkan unfuk mengembangkan administrasi.Jakarta: PT' Ghalia Indonesia'
sumber daya manusia, dalam hal ini potensi Sekolnlr'
manusia, yaitu guru-guru. fadi yang perlu Danim, Sudarwan. (2006)- Visi Baru Manaiemen
ditingkatkan adalah potensi sumber daya gtn4 Jakarta: Bumi Aksara'
dnlnnt
baik yang bersifat personal maupun yang Effendi. Uchjana, Onong. (10M)' Sistem Informasi
bersifat profesional. Manajemen,Bandung: Alumni,'
Bnhnstr
Enchols, John, M, Shadily, Hassan' (1983)' Komus
Inggris. fakarta: Bumi Alsara
H' (1996)'
Gibson,
- J. M-, Ivancevich, f. M', & Dormelly',I'
*g*Oasi dan manaiemerl P*iry'. struktur'
oleh
pro"u, Edisi kedelapan (Diterjemahkan .
York'
blo"rburl wahid). Jakarta:Erlangga' (New
1e8s).
Boston:
Glickman. C.D 1gg5. Supetatsionof lnshaction'
Allyn And BaconInc'

181
1.80
SupewisiPendidikan
TeoridanTerapandalampengembangan SDM Gutu
SuoervisiPendidikanl-co.i dan Terapandalam Pengembangan
SI)M (;u,,,

Gwynn, ].M.7967.Tlteoryand practiceof Supensision.


Nt,u, Kneller, G,F. (1989). Antropologl pendidikan'
York: Dodtl, Mead & Company. (Diteriemahkan oleh Imran Manan)' fakarta:
H. A. york: John Wilcy Ar P2LPTK.
_(1958).Organizations.New
Sons,Inc. Koentjaraningrat. (1982): Kcbudayaai, mentalitas dan
Handayaningrat, Soewarno. (1gSg). pengantar studi pembangutwn. lakarta: PT. Gramedia'
ilmu administrasidan manajemcn.
fakarta: CV. Haji Koontz, H., O'Dorurell, C, & Weifuich, H' (1990)'
Masagung. Manajemeh. lilid I dan II. (Diteriemahkan oleh
Harahap, Baharuddin. (19g3). Superuisi pendidiknn,yI. Gunawan Hutauruk). jakarta:Erlangga' (New
Ciawijaya,fakarta. York, 19&t).
Hasymi,_ A. (1986). Manajemen Informasi, Bina Aksar4 Lateiner, A, R. (1980. Teknik memimpin pegawai dan
pekerja. (Dite4emahkan oleh Imam Soedjono'
Jakarta.
Idochi,-Anwar. (1986).Sistem Informasi Manajemendan Jakarta: CV. Aksara Baru.
Perencanaanpembangunan pendidikan; -Band*.g: McPherson, R.8., Crowson, R.L., & Pitner, N'J' (1986)'
Aksara. Managing llnceriainty: Administratiae Theory.anl
Pracie in Education.Columbus, Ohio: Charles li.
famil, Nizarni, O.K. (199n- pola ManajemenSuperuisipada Merrill Pub. Co.
Kanruil DepililcbudRiau. (Skripsi Sa4ar; FIp IKIP
Padang,1992). jur
Nana Sudiana. Q99t3lDasar-DasarProsesBelaiar-Menga
Joni, Raka, T, (editor), fL. Boila. (1982). SuperoisiKLinis, Bandung : Sinar Baru,
TPPL, lakatta: BRl,Depdikbud, Nawawi, Hadari & Martini Hadari'(1994)' kbiiaknn
ilai sudut hukum'
Kamars, Dachnel. (1999). Sistem peniliitikan dnsar, PendidiknnIndonesia: Ditinjau
dan tinggi suatu studi perbanilinganantar Yogyakarta: PT. Ghalia Indonesia'
!1*"Soh
blbera4a negara. lakarta: p2LpTK, Dig; DikC Nawawi, Hadari. (1983). Administrasi Pendidiknn '
Depdikbud.
Gunung Agung' Jakarta.
Kartono, Kartini (1983).pemimpin dan Kepemimpitun,
C,I. Nuraedi. Metodedan Teknik Superztisibagi PengawasSatuan
Rajawali press,fakarta.
Peniliilikan.f akarta,2008

182 183
Guru
dalam PengembanganrSDM
SupervisiPendid ikan Teori dan TerapandalamPengembangarr
S| ) trI r , r,rrr SupervisiPendidikanTeori dan T€raPan

Yokaakarta:
Nurhadi, Mulyani A. (1983).AdministuasPurrlttlrktrt,t, Samana,A. (L9941.Profesioruisme keguruatt
Sekolnh,filid I, Yokyakarta: Andi Offsct. Kanisius.
by inftunu'
Nurtain, H. (79a8) Superuisi Pengajaran, (-feori dttt Schatz,K., & Schatz,L. (1986)'M"ryqlg
Praktek), P3G,Pengambilan.keputusan (Descrcntt Engtewood Cliffs, Nf : Prentice Hall' lnc'
Making). Cetakan PertamaJuli. fakarta: PT. Ghalia
Schein, E. H. (1983).Psikrtlogiorganisasi'.(DiterjemahJ<an
Indonesia. bmaman
oleh Nurul Iman)- Jakarta: PT' Pustaka
Pidarta, Made. (1988). Marujemen Pendidikan Indonesia. Pressindo. (Nl, 1980)
Bandung: PT. Bina Aksana. Teknik Supeniisi
Sehertian, A. Piet. (1987)' Pnnsip dan
Poerwanto, Ngalirn (1987). Administrasi dan Superuisi Pendidikay lJ sahaNasional' Surabaya'
Pendidikan, Mutiara, Jakarta. of Teaching'
Sergiovarini, f .J- 7982. Editor' Superoision
and
Purwarto, Ngalim. Administrasidan SuperaisiPendidikan. Alexandria: Absoiiation for Supervision
Bandung: Rosdakarya,2003. Curriculum DeveloPment'
A Reflectkn'
Rifai, Mohd. (1987).Administrasidqn SupentisiPendiilikan, Sersiovanni, T.l: 1gf37. Thc Pincipalship',
Jemrnars,Baldung. Practice Boston: Allyn and Racon'
Perspecfioe'
Saaty.T.L.(1991). Pengambilan keputusan bog, pard Sergiovanrri,
-- u T.J. dan R'T' Stanat' 1979' Suryraisiott:
Book
pimpinan:Proses hirarki analitik untuk pengambilan Ho*on Ferspectfue'New York: McGraw-tfill
kepuhtsandalam situasiyang kompleks.Jakarta: PT. ComPanY.
Dharma Aksara Perkasa. Gunung Agut'g'
Siagian, S.P. (1982). Filsafat Pendidikan'
Sahertian. A Piet. (799$. Profl Pendidik Profesional.
Iakarta.
Yogyakarta: Andi Offset, PI'
Siagian, S.P. (1982a)' Filsafat administrasi' lakarla:
Said Suhil Achmad: (1981'),Pemimpindan kepemimpinan. Gunung
fakarta: CV. Rajawali nasionaL
Soediiarto. (1993\.Memantapry! t:t'^ Pendidikan
Said, Chatlinas. (1988). Pmgantar administrasi ' Widiasarana lndonesta'
Jakarta:PT. Gramedia
pendiilikan. fakarta: P2L['TK, Ditjen Dikti,
Depdikbud. Soediadi. (lgSg\. O I M (Or|anization and nethods)
""'-'-
pr;n1ong berhasilnyaproses manaiemen' Jakarta:
CV. Haii Masagung'
lU 185
SupervisiPendidikanTeoridanTerapandalarn Pengembangan
SDM (iuru

Soepardi. (\988). Dasar-dnsar administrasi pendidikutt


Jakarta:PlLffK, Ditien Dikti, Depdikbud.
Sudjana, Nana, dkk- (2ffi6). Snndar Mutu pengawns.
lnkarta: Direktorat lenderal Peningkatan MuIu
Pendidik dqn Tenaga Kependiflikan Direktorat
Tetuga Kepeniliilikan Departemen.Jakarta: CV. Haii
Masagung.
Sugiyono.(1994).Metode
penelitian ailministrasi. Bandung:
Rosdakarya
Supandi. (7987). Administrasi dan Superoisi
Universitas Terbuka Jakarta.
Sutisna, Oteng. (1983). Administrasi pendiilikan: Dasar
teoi SuperuisiPeniliilikan,, Jakartai Bina Aksara
Sutisna, Oteng. (1983).Administrasi pendidikan, Aksara,
Bandung.
Syaitullah, Ati. (1981). Penilidikan,
kebudayaan:Pendidikan sebagai
Surabaya: UsahaNasional.
Syofyan. (7980). Perkembanganorganisasi pengurusan
kolah-sekolah
di Inilonesia.Iakarta: Kurnia Esa.
Tanthowi, fawahir. (1983). Llnsur-Llnsur Manaiemcn
Menurut Ajaran AI Quran. lakarta: pustaka Al
Husna.
Usman, Uzer. (1989).Menjadi guru profesiorwl. Bandung:
PT. RemadiaRosdakarya.

186
ISEN 9?8-b0a-?559-!8-9

,lllltltltilllil[
LEMBAR

HASILPENILAIAN
SEJAWAT
SEBIDANG
ATAUPEERREVIEW

KARYAILMIAH: BUKU

Judul
Buku :SUPERVISI PENDIDIMN
( TeoridanPraktek
dalamPengembangan
SDMGuru)

Penulis
Buku : DR.H.MUWAHID
SHULHAN
M.Ag

ldentitas
Buku : A.ISBN : 978-602-7559-18-9

b.Tahun
Terbit tll2013

c. Penerbit : Acima Publishing Surabaya

d.Jumlah
Halaman : viii+186

Publikasi
Kategori Karya BukuReferensi
Buku(berir/ pada
llmiah
yangtepat)
kategori
HasilPenilaian
PeerReview
:
E Buku

Buku(40)
NilaiMaksimal

Komponen
YangDinilai Referensi Monograf NilaiAkhir

g tl
Yang
Diperoieh

unsurisiBuku(20%)
Kelengkapan 8 f
pembahasan
dankedalaman
b. Ruanglingkup (307o) /2
Kecukupan
dankemutakhirandata/ informasi
dan /2
(30%)
metodoloqi //
penerbit
unsurdankualitas
d. Kelengkapan (20%)
I l
= (100%)
101s1 /itJ 3t)
/2 th/" J0/6
Tulungagung,

Reviewer
I

f,""1 '4;L)'Eg,
,f 6lN3o/ /fFsoE/.ao3
t A tN Tqt"tttful6
LEMBAR

HASILPENILAIAN
SEJAWAT ATAUPEERREY'Ery
SEBIDANG

KARYAILMIAH: BUKU

JudulBuku : SUPERVISI PENDIDIKAN


( TeoridanPraktek
dalamPengembangan
SDMGuru)

Penulis
Buku : DR.H.MUWAHID M.Ag.
SHULHAN

Buku
ldentitas : a.ISBN : 978-602-7
559-18-9

b.Tahun
Terbit : l lZ 0 l3

c. Penerbit : AcimaPublishingSurabaya

d.Jumlah
Halaman ':viii+186
Kategori
Publikasi
Karya : BukuReferensi
llmiah (beri./ pada
Buku
yangtepat)
kategori BukuMonograf
Penilaian
Hasil PeerReview
:
Buku(40)
NilaiMaksimal

Komponen
YangDinilai Referensi Monograf NilaiAkhir
Yang
E E Diperoleh

unsurisiBuku(20%)
Kelengkapan
I r
--t

t.
dankedalaman
Ruanglingkup (30%)
pembahasan ,9
/D
Kecukuoan data/ informasi
dankemutakhiran
(300/o)
metodolooi
dan /2 /D
Kelengkapan
unsurdankualitas (207d
penerbit
U 7
1061= (100%) 40 s4
o/
Tulungagung, /Lfa* JD/6

VvtrtnUua6
ProgramPascasarjana
SEKOLAHTTNGGIAGAMA rSLAM (STA|)
DIPONEGORO
TULUNGAGUNG
STATUS: TERAKREDITASI "8" sr sAN-PrNo:80t,,BAN-Pr/Akrcdu^/ttt/20r 5
(0355)
Jl.RA.KartiniNo.47TelplFar. 325175
Tulungagung
e{ail :ppsdipoo8(({,gmail.corn

Yang bertandatangandi bawahini Direktur ProgramPascaSa{ianaSekolahTinggi


AgamaIslam (STAI) DiponegoroTulungagungmenerangftan
bahwa:/

JudulBuku ST]PERVISI PEI\TDIDIKAIT


( Teori dan Prektek dalam Pengembangan
SDM Guru)

Penulis Dr. H. Muwahid Shulhaq M. Ag.

Editor Agus Purwawidodo

ISBN 978-602-7559-18-9

Cetakan | 120t3

Penerbit Acima PublishingSurabaya

Sedangdijadikanreferensibagi ProgramPascasarjanaProdi ManagemenPendidikanIslam


(MPD, di SekolahTinggi AgamaIslam DiponegoroTulungagung.

Demikian suratketeranganini dibuat dengansebenamy4agardipergunakan


mestinya.
sebagaimana

Tulungagung,l0 Maret 2016

ffi
SEKOLAHTINGGIAGAMAISLAM
STAT MUHAIUMADIYAH TULUNGAGUNG
ProsramStudi:
PAI : Terakreditasi
BAN-PTNo:097lSK/BAN-PT/Ak-XV/S/II/2073
PGMI : Terakreditasi
BAN-PTNo:1167lSK/BAN-PT/ Akred/S/Xl /2075
Ek.Syari'ah : Terakreditasi
BAN-PTNo: 145/SK/BAN-PT
/Akred/S/V/Z\M

STJRATKETERANGAN
Nomor:E.1/090/4.47.000112016

Yang bertandatangandi bawahini :


Nama : Nurul Amin, M.Ag
Jabatan : Ketua STAI MuhammadiyahTulungagung

Meneranskanbahwa:

JudulBuku : SUPERVISI PENDIDIKAN


(Teori danPraktekdalamPengembangan
SDM Guru)
Penulis : Dr. H. MuwahidShulhaaM.Ag
Editor : Agus Purwowidodo
ISBN . 978-602-7599-18-9
Cetakan : 1 /2013
Penerbit : Acima PublishingSwabaya

Buku tersebut saat ini sedang di jadikan referensi dan rujukan pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammadiyah
Tulungagung.

Demikian suratketerangankami buat untuk di pergunakansebagaimana


mestinya.

ulungagung,27 Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai