Buku Supervisi Pendidikan
Buku Supervisi Pendidikan
SUPERVISI PENDIDIKA}i:
Teori dan Terapan Dalam Mengembangkan Sumber Daya
Guru.
Penulis: Muwahid Shulhan.
Editor : Agus Purwowidodo Penilidikan dikatakan sebagai salah satu
uru;ur
paling penting dalam kehidupan irranusia. purrliiitun
Tatal-etak & Desain Sampul : Badawi,S.pd.I
merupakan
,proses pendewasaan diri manusia serta
Cetalanl,2012 pembentukan pribadi dan karakter
fl"r"r . m.rnusia.
rvranusta dtberrkan dasar_dasarpengetahuan
sebagai
AII ngfu reseroed ri hidup dan mengtradipi
Hal cipta di lindungi oleh Undang-Undang pendidikan formal, sekolah
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian g sudah selayaknya dilalui
Atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari penerbit ranusia. Karena pendidikan
tff;
Di terbitkan oleh : ;ugamengasar.r
interertuarilaTef*};,1il:?tr
PenerbitAcima Publishing iawab dan kesadaran.
Jln Palrlawan Dukuh Menanggal No. 12 Surabaya
Emait acirnaputrlishing@yahoo.com proses pendidikan berlangsungdengan
,. - tg- baik
Telp.M5736747OB diperlukan sumber daya manusia ying Lnaai untut
rsBN r a_Loa_?5s a _16_a
" melaKsanakanfugas sebagaipendidik. perencanaan
atau
Kunkulum pendidikan yang sesuai
"ililJlill|!|ltil[[]ll[ltl iuga sangat
mempengaruhiagartuiuan pendidikan tersebuttercapai.
Kurikulum tersebut berisi standar-standar pembclajaran DAFTAR ISI
dan pengembanganintelekhralitas manusia. Unhrk itu,
berkembangnya sebuah sekolah atau lembaga
pendidikan, dengan hasil output yang bagus, kinerja KATAPENGANTAR-i
guru yang profesional, serta prestasi sekolah yang DAFTARISI_ii .-
membanggakan tentu tidak terlepas dari peran seor,rng
supervisor. Supervisor adalah orang yang bertugas BAB I
mengawasi setiap pelaksanaan prograrn pendidikan di
suatu lembaga pendidikan. Supervisor mengadakan
pengawasan dan bertanggung iawab tentang keefektilan B.
program tersebut.Supervisor meneliti ada atau tidaknya c.
kondisi-kondisi yang memungkinkan tercapainya D.
tujuan-tujuan pendidikan.
A. PENDAHULUAN
2
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam pengembangan
SDM Guru \rrpcrvisiPendidikanTeori dan Terapandalarnpengcmbangan
SDM Guru
4
5
Supervisi PendidikanTeori danTerapandalam pengembangan
SDM Curu vrrr l'cndidikan
TeoridanTerapan SDlrlCuru
dalamPengembangan
",r1r-r
8
SupervisiPendidikanTeori dan Terapan dalam pengcmbangan
SDM Guru
StrpcrvisiPendidikanTcori dan Terapandalam Pengembangan
SDII Curu
pengawas dikhususkan unfuk supervisor pendidikan di Profesi guru sekarang berur-benar dituntut
sekolah sedangkan penilik khusus untuk pendidikan profesional dalam arti harus mengerjakan tugas, karena
luar sekolah. guru terus dipantau oleh proses pemberian funiangan
Kedudukan pengawas semakin penting setelah yang mengharuskan mereka mengaiar besuaidengan
keluar UU.Nomor 20 Tahun 2Q03 tentang Sistem bidang ilmunya dan dengan iam tatap muka 24 jam
Pendidikan Nasional; PP Nomor.19 Tahun 2005 tentang .
seminggu. Sehingga bila tanpa bimbingan dari kepala
Standar Nasional Pendidikan; PP Nomor 38 Tahun 2007 sekolah dan Pengawas kurang baik akan
tentang Pembagian Kewenangan antara Pemerintah, mengakibatkan guru kehilangan kepercayaan did. Hal
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota; yang lebih terperinci, tentang pentingnya suPervisi
Semua Permendiknas tentang 8 Standar Nasional pendidikan pemah dikemukakan oleh Leeper (dalam
Pendidikan; Permendiknas No. 12 Th. 20f/ tentang Soetopo, 19{32:1)bahwa setidak-tidaknya ada beberapa
Standar Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasab SK hal yang melatarbelakangi perlunya supervisi
Menpan nomor 118 tahun 1996 tentang iabatan pendidikan:
fungsional pengawas dan angka kreditrrya; Keputusan 1. Bahwa dalam Perubahan sosial dewasa ini
bersama Mendikbud nornor 0322/ O/ 19416dan Kepala perlu diperhatikan dimensi baru, yaitu
Badan Administrasi Kepegawaian Negara nomor 38 perubahan teknologi ruang angkasa.
tahun 1996 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan 2. Susunan Internasional yang berubah dari
fungsional pengawas; Keputusan Mendikbud nomor polarisasi kekuatan Pluralisme dalam kekuatan.
02!/U /1998 tentang petunjuk telnis pelaksanaan 3. Berkembangnya sains dan teknologi yang
jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka
sernakin Pesat.
kreditnya; Permendiknas Nomor 39/Tahun 2009 4. Urbanisasi yang meningkat, menyebabkan
tentang pemehunan beban kerja guru dan pengawas
masalah baru dalam Pendidikan.
satuan pendidikan. hak-hak azasi manusia
5. Adanya tunfutan
Standar mutu pengawas yang telah ditetapkan juga menyebabkan problem bagi para
yang
oleh Direktorat fenderal Peningkatan Mutu Pendidik
pendidik yang memerlukan pemecahan secara
dan Tenaga Kependidikan Direktorat Tenaga rasional.
Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional
6. Akibat adanya pertumbuhan ekonomi dan
(Sudjana Nana, 2006) bahwa pengawas sekolah
kemakmuran yang menyebabkan adanya:
berfungsi sebagai supervisor baik supervisor akademik
a. Daerah-daerah miskin dan daerah-daerah
rrulupun supervisor manajerial. Sebagai supervisor
kaya.
75
Supervisi PendidikanTco.i dan TerapandalarnpengembanganSDM Guru
',,r1r'rvrsr I'crrdidikdnTeori danTerapandalamPengembanganSDM Guru
b. Adanya banyakwaktu luang. tr.rhltlap fungsi guru, karena fugas guru mulai diambil
c. Kecenderungan muda mudi memerlukan ok.lr " mahlukl' lain yang mempakan rekayasa dalam
pendidikan umum dan kejuruan untuk lritlang teknologi komunikasi dan elektronika, misalnya
dapat bekerja atau.mencari kerja dalam rfcrrgan adanya jejaringan sosial (facebook)yang sedang
masyarakat. rnarak dcwasaini.
d. Suburnya, birokrasi, dapat menghambat
kelancaran dalam bidang pendidikan . b. Globalisasi
Apa yang disebutkan diatas masih sangat Pada beberapa tahun ini istilah globalisasi
relevan sampai sekarang, maka .berikut uraian lebih
lncnggema luar biasa" yaitu suatu perubahan dunia
lengkap disertrai contoh-contohyang aktual, yaitu:
sLrara menyeluruh yang mempunyai pengaruh timbal
balik secara menyeluruh pula. ,Misalnya perubahan
a. Perubahan Sosial
didaratan Eropa dan Asia, pergolakan di Timur Tengah,
dan di RRC, yang mempunyai pengaruh langsung
terhadap situasi dunia secarak€seluruhan, yang' secara
tidak sadar dapat mempengaruhi sistem dan isi
pendidikan di sekolah.
Dalam keadaan begini merrurng harus ada
kesiapan calon dan guru karena perubahan sistem dan
isi pendidikan bisa bersifat insidental atau yang sulit
diramalkan bentuknya. Hd ini tentunya membawa
berbagai konsekwensi. Konsekwensi positif adalah
Tanpa disadari bahwa sebagian siswa sekarang
terjadinya kerja sama bidang ekonomi, sosial, politik,
Iebih banyak menghabiskan waktunya di muka televisi
budaya, pertahanan dan keamanaq sedangkan
dan komputer yang didalam waktu itu, ia bisa
konsekwensi negatif adalah yang menyangkut masalah
moral dan krimind, misalnya pergar:lan bebas,
perkosaan, perjudian, narkotika dan lain-lain.Kerja sama
bidang sosial budaya yang telah disepakati dalam aspek
pembangunan penyelenggaraan pendidikan dari
ditandai dengan beberapa negara.
perubahan pandangan masyarakat
't6
t/
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam pengcmbangan '.rr1r, r rr' l'rrrilrLlrlan Teori dan Terapan dalam PengembanganSDM Gum
SDM Guru
d. Urbanisasi
Urbanisasi, yang merupakan arus perpindahan
pcnduduk desa ke kota semakin hari semakin
Ineningka! terutarna di kota-kota yang banyak
lnenjaniikan pekerjaan. Hal ini bukan hanya di kota-
kota besar seperti fakarta, tapi juga untuk daeralr
baru seperti di Riau yangsudah terjadi pemekaran
provinsi dan kabupatery yang mengakibatkan
heterogennya masyarakat, di rrvuur guru akan
berhadapan dengan keragaman perilaku masyarakat,
terutama siswanya.
Munculnya daerahdaerah baru berkernbang
seperti Pelalawan Dumai, Siak, Batam, Bintan, Natuna
akan menciptakan masyarakat baru, di kota yang baru
yang tidak mudah diramalkan bentuk peradabanyang
muncul, oleh karena ifu guru-guru harus bersiap-siap
secara profesional dengan keadaan itu. Sebab
keragaman perilaku siswanya harus dihadapi dengan
perilaku yang baru pula.
meningkatkanpengetahu.rn guru dalam bidang_bidang
yang disebutkan tadi, baikrnelalui latihan- atau e. Demokrasi Pendidikan
pendidikan khusus, karena pada satu saat Di Indonesia sekarang ini, tuntutan masyarakat
penggunaan alat-alat itu tidak dapat dielakkan l.g1
untuk rnendapatkan pendidikan yang layak sudah
dalam mendukung proses belajar mengajar, yang
dapat dikatakan mencapai puncaknya, yang di suatu
18
79
Supewisi PendidikanTeori danTerapandalampengembanganSDNI Cunl ','rt,,'r\ r!r I'crrdidikan
TeoridanTerapandalamPengembangan
SDM Curu
sulitnya mengadakan saranad.rn saranapendidikan dan rrrr rli.rkibatkan ada masyarakat yang merasa miskin
di pihak lain masih ada masyarakat yang masih belum rnr.ntlaciak, baik karena tidak mempunyai keahlian
mengerti dengan sistem pendidikan, yang menseleksi nrirupun karena bekerja di. , sektor yang tidak
peserta didik atas dasar spesifikasi, sehingga kita masih tl ilrcrhitungkan dalam perkembangan daerah itu,
melihat ada orang tua yang memaksakan kehendaknya, l(,rutama sektor pendidikan, apalagi bagi guru-guru
yang mengakibatkan tidak seragafirnya siswa di yang berstatus Pegawai Negeri Pusat yang
sekolah, sehingga menyulitkan proses klajar mengajar. tlipcrbantukan di daerafu yang hidup hanya dengan
Misalnya bergabungnya anak cacat di sekolah - sekolah lrcnghasilan pas-pasan. Munculnya tuntutan
normal, mereka masih segammenursukkErn arrak mereka dari siswa dari dunia pendidikan agar dapat
di SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa). Lemahnya sistem rnemberikan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
seleksi penerimaan siswa baru, baik oleh perkembangan pembangunan yang sedang berlangsung
maupun kebijaksanaan yang rnenyertainya, joga yang mengharuskan guru benar-benar dapat memenuhi
menambah heterogerurya murid-murid di sekolah, yang keinginan itu, terutama terhadap guru-guru yang
sama masalah denganpersoalandi atas. mengajar pelajaran yang tidak mempunyai kaitah
Dengan adanya komite sekolah, juga langsung dengan pembangunan yang sedang di lihat
menambah demokrasi pendidikan sernakin terbuka akan oleh siswa, seperti pelajirran sejarah, PMP, Agama, dan
keludiran masyarakat untuk ikut dalam pengelolaan lain-lain.
sekolah, yang tentunya tidak semudah mernbalikkan
telapan tangan. g. Suburnya Birokrasi
Banyaknya prosedur yang harus dilalui dan
f. Perubahan Daerah panjangnya waktu yang harus ditempuh oleh seorang
Pembangunan daerah yang pesat dan maju seperti guru dalarn berbagai urusan kepegawaiarurya, baik itu
Pulau Batam dan Pulau Binta4 yang melibatkan investor soal kepangkatan maupun penggajian, telah menambah
dari dalam dan luar secarabesar-besaran. telah membuat beban kerja guru. Sehingga, kadang-kadang dapat
kedua daerah yang dulunya mi.skin, kini menjadi menguras tenaga dan biaya, yang pada puncaknya
daerah perkembangan ekomoni baru, yang sekalig,rs dapat menganggrr kehadiran dan penampilan guru di
menyulitkan dan mengejutkan masyarakat seempat, muka kelas, padahal waktu, tenaga dan biaya hidup
baik guru maupun pesertadidik. masih terbatas.
Persaingan hidup semakin ketat, barang-barang Dengan adanya perubahan sistern kepegawaian
menjadi mahal, standar ketridupan berubah - yang guru dari sentralisasi ke desenteraliasi temyata masih
20 2l
SupervisiPcndidikanTeori dan Terapandalam pengembangan
SDM Guru \rrpcrvisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pcngembangan
SDM Guru
24
25
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalarnp€ngembanganSDM Cum SupervisiPendidikanTeoridanTerapandalam Pengembangan
SDM Gum
b Ab 2
KONSEP
TEORETIK5UPERVI5I
PENDIDIKAN
,dPendahuluan
berhadapan dengan uncertainty flnd interdependence pada sekolalr-sekolah yang meniadi lingkup tugasnva.
(McPherson, Crowson and Pitner, 1986: 3340). Untuk dapat melaksarnkan tugasnyatersebut Pengawas
Maksudnya mekanisme ke{a (produksi) di lembaga tentu harus menguasai berbagai prinsip, metode dan
pendidikan secara teknologis tidak dapat dipasrikan teknik supervisi sehingga ia dapat mendntukan shategi,
karern kondisi,rnpqt dan lingkungan yang gdek pernah pendekatan atau model supervisi yang cocok untuk
sama.Selaln'itu pfoses pendidikan di sekcilahjuga tidak menyelesaikan suatu permasalahan atau Program.
terpisahkan dengan lingkuhgah- keluarga nvrupun Materi ini merupakan salah satu bahan yang ditujukan
pergaulan peserta bagi supervisor untuk menguasai kompetensi tersebut.
didik.
Dalam situasi demikian, maka pengawasan B. Konsep Teoretik Supervisi Pendidikan
terhadap sekolah pasti berbeda model dan
pendekatannya. Peran seorang pengawas pendidikan Istilah supervisi berasal dari dua kata,. yaitu
pun tentu berbeda dengan pengawas pada peiusalnan " supe/' dan "oision" - Dalam Webster's New World
produksi. Oliva (1984: 19-20) menjelaskan ada empat Dictionary istilah super bercfti "higher in tank or position
macam perEur seorarng pengawas atau supervisor than, supeior to (superintendent), a greatzr or better thnn
pendidika4 yaitu sebagai: coorilinatar, mnsultanl group others" (1991:1343) sedangkan kata rtision berartt " the
Ieafur ilan eoaltiatar. Supervisor harus mampu ahility to perceiaesomething not actually aisible, as through
mengkoordinaskart programs,goups,mateials, and rcports mentalacuterussor kcenforesight (1991:14921.
yang berkaitan dengan sekolah dan para guru. . Supervisor. adalah seorang yang profesional-
Dalam menjalankan tugasnya, ia bertindak atas dasar
kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu
pendidikan- Untukmelakukan suryftri* diperlukan
kelebihan yang dapat melilut dengan tajam terhadap
secara kelompok maupun individual. Ada kalanya permasalahan peningkatan mutu pendidikan,
supervisor harus berperan sebagai pemimpin kelompok menggunakan kepekaan unhrk memahaminya dan tidak
dalam pertemuan-pertemuan yang berkaitan dengan hanya sekedar menggunakan Penglihatan mata biasa. Ia
pengembangan kurikulum, pembelajaran atau membina peningkatan mutu akadernik melalui
manajemensekolah secara umum. penciptaan situasi belaiar yang lebih baik, baik dalam
Terakhir, supervisor j"g" harus melakukan hal fisik maupun lingkungan non fisik.
evaluasi terhadap pengelolaan sekolah dan pembelajaran
28 29
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalam PengembanganSDM Guru SrrpervisiPendidikanTeoridanTerapandalam Pengembangan
SDM Guru
Perumusan atau pengertian supervisi dapat tmbody all effort to thoseends. Some rtibrs use the tent
dijelaskan dari berbagai sudut, baik menurut asal-usul instructional superoision synonymously urith genernl
(etimologi), bentuk perkataannya, rnaupun isi yang superttision.
terkandung di dalam perkataanya lta (semantic). fu.zira Supervisi yang lakukan oleh pengawas satuan
etimologis, supervisi menurut S. Wajowasito dan W,J.S pendidikan, tentu memiliki misi yang berbeda dengan
Poerwadarmirita yang dikutip oleh Ametembun supervisi oleh kepala sekolah. Dalam hal ini supervisi
(1993:1) : "Supervisi dialih bahasakan dari perkataan lebih ditujulan unhrk memberikan pelayanan kepada
inggris " Superaision"artinya pengawasan. kepala sekolah dalam melakukan pengelolaan
Pengertian supervisi secara etimologis masih kelembagaan secara efektif dan efisien serta
menurut Ametembun (1993:2),. mehyebutkan ,bahwa mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan, dalam
dilihat dari bentuk perkataannya, supervisi terdiri dari konteks pengawas.rnmutu pendidikan, maka supewisi
dua buah kata super + vision : Super: atas, lebilvrVision oleh pengawas satuan pendidikan antara lain
= lihat, tilik, awasi. Makna yang terkandung dari kegiatannya berupa penganatan secaia intensif
pengertian tersebut, bahwa seorang. supervisof terhadap proses pembelajaran pada lembaga
mempunyai kedudukan atau posisilebih'dari orang yang pendidikan, kemudian ditindak lanjuti dengan
disupervisi, tugasnya adalah metiha{ , .meriilik atiru pemberian ftedback. (Razit 1995:559).
mengawasi orang-orang yang disupervisi. Hal ini sejalan pula de5rgan pandangan L. Drake
Para ahli dalam bidang administrasi pendidikan (1980:278) yang menyebutkan bahwa supervisi adalah
memberikan kesepakatan bahwa supervisi pendidikan suatu istilalr yarr9 fiphisticatcd, sebab hal ini memiliki
merupakan disiplin ilmu yang memfokuskan diri pada arti yang luas, yakni identik dengan proses nurna-jemeD
pengkajian peningkatan situasi belajar-mengajar, seperti administrasi, evaluasi dan akuntabilitas atau berbagai
yang diungkapkan oleh ( Gregorio, 1966,,Glickman Carl aktivitas serta kreatifitas yang berhubungan dengan
D, 1990, Sergiovanni, 1991 dan Gregg Miller, 2003). FIal pengelolaan kelembagaanpada lingkungan kelembagaan
ini diungkapkan pula dalam tulisan Asosiasi Supervisi setingkat sekolall
dan Pengembangan Kurikulum di Amerika (Association Rifa'i (1992.,20)merumuskan istilah supervisi
fur Supertision and C-trrianlum Deuelopmmt, l9B7:129) merupakan pengawasan profesional, sebab hal ini di
yang' menyebutkan sebagai berikut: Almost all witers samping bersifat lebih bpesifik i.tga melakukan
agree tlut the pnmary focas in eilucational superoision is-anil pengamatan terhadap kegiatan akademik yang
should.be-theimprmnmentof tcaching and learning. The term mendasarkan pada kemampuan ilmiah, dan
instructional superuisionis aifuIy used in the litzrature of pendekatannya pun bukan lagi pengawasan manajemen
30 3-l
SDM Curu
srpcrvisi PendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
Supen'isiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru
32
SupervisiPendidikanTcoridanTerapandalam pengembangan SupervisiPendidikanTeoridanTerapandalam pengembanganSDM Guru
SDM Guru
K"q"'ut bimbingan dilakukan dengan cara mencapai tujuan sekolah serta memenuhi standar
.
membangkitkan kemauan, memberi sedangat pendidikan pendidikan nasional. Adapun supervisi
mengarahkan dan merangsang untuk melakukan akademik eseruiinyaberkenaan dengan tugas pengawas
percobaan, serta membantu menerapkan sebuah unfuk unfuk membina guru dalam meningkatkan mufu
prosedur mengajar yang batu. Fungsi penilaian pembelajarannya, sehingga pada akhirnya dapat
adalah
untuk mengukur tingkat kemajuan yang diinginkarl meningkatkan prestasibelajar siswa.
seberapa besar telah dicapai dan penilaian ir,i arut ut* Peraturan.Menteri ini juga mengisyaratkan bahwa
deng_an beragai cara seperti test, penetapan standar, dalam profesi pengawas di Indonesia secara umum tidak
penilaian bet4ar siswa, melihat perkembangan dibedakan antara supervisor runum dengan supervisor
\gmaiuan
hasil penilaian sekolah serta prosedur lain yang spesialis, kecuali untuk mata pelajaran dan atau jenis
berorientasi pada peningkatari mutu pendidikan. pendidikan tertentu. Sebagaimana dikemukakan oleh
Made Pidarta (1995: 8485) bahwa supervisor dapat di
C. Supervisi Manajerial dan Supervisi Akademik kelompokkan menjadi dua, yaitu supervisor umum dan
Setelah. diuraikan pengertian supervisir secara supervisor spesialis. Supervisor urnurn fugasnya
umum, tentu perlu pula dipaparkan pengertian berkaitan dengan pemantauan pelaksanaan kurikulum
supervisi manajerial darr supervisi akademik. Ha i* serta upaya perb:rikamya. dan memotivasi guru .untuk
sesuai dengan dimensi kompetensi yang terdapat dalam bekerja dengan penuh gairalu dan menangani masatrah-
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 masalah pendidikan secara umum. Sedangkan
Tahun 2007 Tentang Standar pengawas supervisor spesialislebih berkon
Sekolah/Madrasah Dalam peraturan tersebu! penfawas sentrasi pada perbaikan proses belajar mengajar,
satuan pendidikan dituntut memiliki tompetensi . terutama berkaitan dengan spesialisasi mereka. Mereka
supervisi.manajerial dan supervisi akadernik, di samping disebut pula dengan supervisor bidang studi, dan
kompetensi kepribadian" sosial, dan penelitian dan dipandang sebagai ahli dalam bidang tertentu sehingga
pengembangan. rnampu mengembangkan mated, pembelajaran, media
Esensi dari supervisi manajerial adalah berupa dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan.
t3^ lemantaua& pembinaan dan pengawasan
f"F
terhadap kepala sekolah. dan seluruh elerien"sekolah Supervisi Manajerial
lainnya di. dalam mengelola, Di muka telah dijelaskan bahwa esensi supervisi
.mengadministrasikan dan
melaksanakan seluruh aktivitis sekolah, sehingga dapat marajerial adalah pemantauan dan pembinaan terhadap
berjalan dengan efektif dan efisien dalai.r" rangka pengelolaan dan administrasi sekolah. Dengan demikian
u
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalampcngembangan \rtrcrvisi PendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru
SDM Guru
Supervisi Akademik
Glickman (1981), mendefinisikan supervisi
akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru
nrengembangkan kemampuannya mengelola proses
pcmbelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam melakukan supervisi terhadaphal_hatdi Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-
atas, pengawas sekaligus guru mengembangkan kemampuamya mencapai tujuan
iuga ditunfut melakukan
pembelaiaran. (Daresh" 1989). Dengan dernikian, berarti,
esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai
unjuk kerja guru dalarn mengelola proses pembelaiaran,
melainkan rnembanhr guru ' mengembangkan
kemampuanprofesionalismenya. l
Meskipun demikia+ supervisi akademik tidak
bisa terlepas dari penilaian unjuk kerja,guru dalarn
mengelola pembelajaran. Ap@ila di atas dikatakan,
bahwa supervisi akadernik rnerupakan serangkaian
kegiatan membanhr guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka
menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses
pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak
bisa dihindarkan prosesnya (Sergiovanni, 1987).
Penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola
proses pembelajaran sebagai suatu proses pemberian
estimasi kualitas unjuk kerja guru dalam mengelola
proses pembelajaran, merupakan bagian integral dari
serangkaian kegiatan supervisi akademik. Apabila
dikatakan bahwa supervisi akademik merupakan
serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya, maka dalam pelaksanaannya terlcbih
36 37
SupervisiPendidikanTeoridanTerapan
dalarnpengembanganSDN{Curu SrrpervisiPendidikanTeori dan Terapandalarn Pengembangan
SDM Guru
. supervisi
lllu 1St"tu"
qlanrutkan
":*t.#.'S*il.#ffi
akademik, melainkan harus
dan Daresh,1989).
2. Perilaku supen'isor dalam membanfu guru
dengan perancangan dan pelaksanaan mengembangkan kemampuannya harus
1.^lg:Tb".g*. Dengan demikian, didesain secara ofisial, sehingga ielas waktu
metatur supervisi.kemampuannya.
akademik guru akan semakin mampu
memfasilitasi betajar bagi mGd_muridny mulai dan berakhirnya program
a. pengembangan tersebut. Desain te$ebut
_ Alfonso, Firth, dan Neville (19g1) meneeaskan
,E?1tuyt. supraision terwujud dalam bentuk program supervisi
is herein)inil )'*-*Ei*i", akademik yang mengarah pada tujuan tertentu.
by
'I!:y,y:rg"!
edcnerbeturutor .theorganizattoninat directry affects
in such Oleh karena supervisi akademik merupakan
a way to pupil leaiing ana
achieoethe goalsof organimtior.facilibte
V"rr.rr,ir iif"*.,'F.,f,,
tanggung jawab bersama antara supervisor dan
guru, maka alangkah baik iika program- nya
didesainbersamaoleh supervisor dan gurtr.
38
39
SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan \upcnisi Pendidikan
Teori dan Terapandalam Pengemhangan
SDM Guru
SDM Guru
40 41
SupervisiPendidikanTeori dan Terapan supcrvisi PendidikanTeori dan Tcnpan dalamPeng€mbangan
SDM Guru
dalampengemban-qan
SDM Curu
agar ia memiliki perhatian yang schingga perilakunya s€makin baik da-lam mengelola
sungguh_
sungguh (commitment) terhadap proses belajar mengaiar. Selanlutnyaperilaku mengajar
tugas dan
tanggung jawabnya. Buru yang baik itu akan mempengaruhi perilaku belajar
murid. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa
tujuan akhir supervisi akademik adalah terbinanya
perilaku belajar murid yang lebih baik.
$q^f.r _ T*:lTc* . au',L,p".,sJ--[in"a"p mata untuk menunjukkan kepada kita bahwa perilaku
Penlaku guru. Ini berarti, melalui supervisi akademik, supervisi akademik itu harus meniauhkan diri dari sifat
supervisor mempengaruhi peiilaku otoriter, di mana supervisor sebagai atasan dan guru
merrg4a, g.r.u
42
SupervisiPehdi<tikaa
Teori dan Terdpandalam pengembangan SupcrvisiPendidikanTeori dan Terapan dalam Pengembangan
SDM Guru
SDM Curu
sebagai bawalian. Begitu pula dalam latar sistem program sekolah (Alfonso dkk., 1981 dan
persekolahan, keseluruhan anggota (guru) harus aktif Weingartner, 1973). Apabila guru telah berhasil
berpartisipasi, bahkan sebaiknyiiebagii prakarsa. dalam mengembangkan dirinya tidaklah berarti
proses supervisi akademik, sedangkan supervisor selesailah tugas supervisor, melainlen hams tetap
merupakan bdgian darinya. dibina secara berkesinambungarL HaI ini logis,
mengrngat problema proses pemhlajaran selalu
muncul dan berkembang.
3. Supervisi akademik harus demokratis. Supervisor
tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi
akademiknya. Titik tekan supervisi akadernik
supervisor dalam,melaksanakan supervisi akademik, yang demokratis ada.lah aktif dan kooperatif.
yaitu sebagaiberikut , , Supervisor harus melibatkan secara aktif guru
yang dibinanya. Tanggung jawab perbaikan
program akademik bukan hanya pada supervisor
melainkan juga pada guru. Oleh sebab itu,
program supervisi akademik sebaiknya
direncanakan, dikembangkan dan dilaksanakan
bersama secara kooperatif dengan guru, kepala
sekolah, dan pihak lain yang terkait di bawah
koordinasi supervisor.
4. Program supervisi akademik harus integral
dengan program pendidikan. Di dalam setiap
organisasi pendidikan terdapat bermacam-macam
sistem pedlaku dengan tujuan sama, yaitu hiuan
pendidikan. Sistem perilaku tersebut antara lain
berkesinambungan. Supervisi akademik bukan berupa sistem perilaku administratif, sistem
perilaku akademik, sistem perilaku kesiswaary
sistem perilaku pengembangan korueling, sistem
perilaku supervisi akademik (Alfonso, dkk., 1981).
Antara safu sistem dengan sistem lainnya harus
44 45
SupervisiPendidikanTeori dan T€rapan
dalampengembangan
SDM Guru SupcrvisiPendidikanTeori danTcrapandalarnPengembangan
SDM Guru
dilaksanakal secara integral. Dengan demikian, keberhasilan program supervisi akadernik harus
pervisi , akademik integral obyektif. Objectivitasdalam penyusurum program
didikan secara keseluruhan. berarti bahwa program supervisi akademik itu
udan priruip ini diperlukan harus disusun berdasarkan kebutuhan nyata
ik dan harmonis antara pengembangan profesional guru. Begitu pula
supervisor gan semua pihak pelaksana dalam mengevaluasi keberhasilan program
progftun
I c'-
pendidikan (Dodd,7972l. tS supervisi akademik. Di sinilah letak pentingnya
5. Supervisi akademik harus komprehensif. proqrarn irutrumen pengukuran yang memiliki validitas
supewisi akademik harus meniakup dan reliabilitas yang tinggi untuk mengukur
keselurihan
aspek. pengembangan akademik, seberapa kemampuan guru dalam mengelola
. *"t.r.rp*
mungkin ada penekanan pada proses pembelajaran.
_saja aspek_rstek
tertentu .berdasarkan hasil analisis
kebutuiran
pen€embangan akademik sebelumnya. prinsip E. Dimensi-Dimensi SubetansiSupervisi Akademik.
ini
tiada lain hanyalah ,rrrtuk memeri"fri . Para pakar pendidikan telah banyak menegaskan
t r.,tirrur,
multi , tujuan supervisi akadeinik, bahwa seseorang akan bekerja secara profesional apabila
;;p"
pengawasan kualitas, pengembangan ia memiliki kompetensi yang memadai. Seseorang tidak
profesional,
dan memotivasi guru, sebagllrrtana akan bisa bekerja secara profesional apabila ia hanya
telah
dijelaskan di muka- memenuhi salah satu kompetensi di antara sekian
. 6. Supervisi akademik harus
konstruktil. Supervisi
-il""."ri kompetensi yang dipersyaratkan. Kompetensi tersebut
akademik bukadah sekali,kali
merupakan perpaduan antara kemampuan dan motivasi.
kesalahan-kesalahan guru. Memang "r,t"t
al"rn pror." Betapapun tingginya kemampuan seseor.rng,, ia tidak
pelal<saruun supervisi akademik
itu terdapat akan bekerja sec.ua profesional apabila ia tidak memiliki
Kegrat rn penilaian unjuk kerian
guru, tetapi motivasi kerja yang tinggi dalam menge4akan tugas-
tujualnya bukan untuk mencari" kesalahan_ tugasnya. Sebaliknya betapapun tingginya motivasi
, kesalahannya. Supervisi akademik . kerja seseorang, ia tidak akan bekerja secara profesional
mengembangkan pertumbuhan dan "k
kreativitas apabila ia tidak memifiki kemampuan yang tinggi dalam
guru dalarn memahami dan
mengeriakan tugas-tu gasnya.
problem-problem akademik yans ditradaJ -u*."rhk*,
_ Selaras dengan penjelasan ini adalah satu teori
7. Supervisi ;akademik t..i ""Uy"t,if.'-'
n"frrr, yang dikemukakan oleh Glickman (1981)- Menurutnya
' menyusun, melaksanakarU
dan mengevaluasi, ada empat prototipe guru dalam mengelola proscs
46 ,17
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam pengembangan SupervisiPendidikanTeori dan Terdpafldalam Pengembangan
SDM Guru SDM Guru
dnn objektifxbagai Wgangan untuk perubahontingkahlaku 8. Supervisi berlangsung dalam suasana intim dan
mengajartersebut.(Ngafim purwanto, 2010) terbuka.
Menurut Ngafirn Purwanto ( 2010)supervisi klinis 9. Supervisi berlangsung dalam siklus yang
adalah sebagaiberikut : meliputi perencanaan, observasl, dan diskusi
1. Bimbingan supervisor kepada guru / calon atau pertemuan balikan.
guru bersifat bantuan, bukan perintah atau 10. Supervisi klinis dapat dipergunakan untuk
instruksi. pemhntukan dan peningkatan dan perbaikan
2. Jenis keterampilan yang akan disupervisi keterampilan mengajar ; di pihak lain dipakai
diusulkan oleh guru atau calon guru yang akan dalam konteks pendidikan praiabatarr ( pre
disupervisi, dan disepakati melalui pengkajian seroiceilan insruie edubation\.
bersama antara guru dan supervisor.
3. Meskipun guru atau calon guru menggunakan G. Kajian Ciri SupervieorYang Baik
berbagai keterampilan mengajar secara felas kiranya bahwa implementasi suatu konseP
terintegrasi, sasaran supervisi hanya pada supervisi memerlukan adanya suatu kepeinimpinan
keteramp ilair tertentu saja, pendidikan yang cukup baik. Untuk itu seorang
4. Instrumen supervisi dikembangkan dan supervisor harus dibekali secara Personal nEuPun
disepakati' bersarna antara supervisor dan guru profesional sifat-sifat dan pengetahuan yang sesuai
berdasarkan kontrak. dengan profesi jabatannya. Setidaknya ada beberapa ciri
5. Perbaikan dengan segera dan secara objektil atau sifat seorang supervisor yang baik antara lain:
(sesuai data yang direkam oleh instrumen a. Pribadi sebagai Suru yrrg baik dan
observasi). menyenangkan
6. Meskipun supervisor telah menganalisis dan b. Memiliki pembawaan kece rdasan yang tinggi
menginterpretasi data yang direkam oleh c. Memiliki Pandangan yang luas mengenai
instrumen obsetvasi, di dalam diskusi atau proses pendidikan dalam masyarakat
pertemuan balikan guru calon guru diminta d. Memiliki kecakapan melaksanakan human
terlebih dahulu menganalisis penampilannya.
relation yangbak
7. Supervisor lebih banyak bertanya dan e- Cjnta pada anak-anak dan menaruh minat
mendengarkan daripada memerintah atau
terhadap masalah-masalah belajar mereka
mengarahkan.
f. Memiliki kecakapan dal.un Proses kelompok
52
SupervisiPendidikanTeori dan Te€pan dalarnpengembangan
SDM Guru \up€rvisi PendidikanTeori dan TerapandalamPorgembangan
SDM Guru
il
5:t
SupervisiPendidikanTeoridanTerapandalam PengembanganSDM GurL PendidikanTeori dan Terapan dalam Pengsmbangln SDM Guru
9ab3
TEKNIKDAN PENDEI{ATAN
PENDIDIKAN
DAI.AMSUPERVISI
A. Teknik Supervisi
1. Teknik Perseorangan
Y*g dimaksud dengan suPervise secara
perseorangan ialah supervise yang dilakukan secara
perseorangarL bebeidpa kegiatan diantaranya:
a. Mengadakanhtnjunganlelns(classroomoisitation)-
Adalah kunjungah ' yang dilakukan oleh
supervisor (kupat" sekolah dan pengaWas) untuk
melihat atau mengamati seorang guru yang
sedang mengaiar.tujuah mengobservasi bagamana
guru mengajar, masih terdapat kelemahan atau
56 57
SupervisiPendidrkanTcori dan l eraflandalamPengembangan
SDM Guru \rrpcn isi PendidikanTeori danTeragandalam Pengembangan
SDM Guru
kekurangan yang sekiranga masih perlu b) Menyusun atau membuat satuan program
diperbaiki, selanjutnnya diadakan diskusi untuk pelaiaran
memberikan masukan unfuk perbaik.rn proses c) Mengorganisasi kegiatan-kegiatan
belajar-mengajar selanjutnya. pengololaankelas
b. Mengadakankunjunganobseroasi (obseraationoisits). d) Melaksanakan teknik-teknik evaluasi
Guru dari suafu sekolah diberi tugas untuk pengaiaran
melihat atau mengamati seorang guru yang e) Mengadakan media dan sumber dalam PBM
sedang mendemontrasikan cara-cara mengajar 0 Mengorganisasikegiatan-kegiatan siswa dalam
suatu , mata pelajaran tertenfu,, misal cara bidang ektrakurikuler, study tour.
menggunakan alat atau media yang baru, seperti
aud.io aisual aids, cara mengajar dengan metode 2. TeknikKelompok
tertentu, seperti sosiodrama, problem sulaing, Ialah supervisi yang dilakukan secara
diskusi planel fsh bolw, metode penemuan kelompok dengan menggunakan beberapa strategi
(discwery). di antaranya adalah:
Membimbingguru-pru tentangcnra4aramempelaj ai Mengadakanyrtemuan atau raPnt jneefings)
pibadi siszot dan atau mengatasiproblema yang Kepala sekolah menialankan tugas sesuai
dialalmi sisua. perencdur:rn seperti mengadakan raPat
Banyak masalah yang dialalmi grrru dalam kepada guru dalarn rangka supervise yang
mengatasi kesulitan belaiar siswa misal siswa berhubungan dengan dengan Pelaksanaan
yang lamban dalam belajar, tidak dapat pengembangankuriku lum.
memusatkan perhatian, siswa yang "nakal" disini b. Mengadakanilisktsi kelompok(group discussions)
wali kelas adalah pembimbi.g y*g utama, di Diskusi kelompok dengan membentuk
beberapa sekolah dibentuk bagian birnbingan dan kelompok-kelompok guru bidang studi yang
konseling masalah-masaluh y*g ditirnbulkan berminat mata pelajaran tertentu yang telah
oleh siswa itu sendiri dan tidak dapat diatasi oleh diprogramkan untuk mengadakan pertemuan
guru kelas diserahkan kepada konselor. atau diskusi guna membicarakan hal-hal yang
Membimbing guru-guru ilalnm hol-hal yang berhubungan dengan usaha pengembangan
berhubungan dengan pelaksanoankuikulum sekotah dan eranan proses belajar rnengajar.
antara lain: Mengadakan penatotan-penataran (inscrtice-
a) Menyusun program semesterdan mingguan Caining)
58
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalampengembangan ',rrpcrvisiPendidikan-feori dan Terapandalam Pengembangan
SDM Guru
SDlr{ Curu
Penataran untuk guru bidang studi tertentu ,rlrninistrasi,mengecek aPa saia ketentuanyang sudah
pada umurnnya diadakan oleh pusat atau rlrlaksanakan dan yang belum. Karena itu, bobot
wilayah, tugas kepala sekolah adalah ktl5iatannya sangat bersifat administratif. Hasil
mengelolah dan membimbing pelaksanaan [rrnjungan itu kemudian disampaikan sebagai laporan
tindak lanjut (follow-up) dari hasil penatararl lx.rkala, misalnya bulanan, yang dituiukan kepada
agar adapat dipraktekkan oleh guru-guru. ,rlasannya.
(Ngalim purwanto, 201,0,122" Administrasi dan Ketiga, lebih parah lagi, yakni banyak di antara
SupercisiPendidikan" ) l)etugas supervisi yang kurang memahami hakikat dan
Dari uraian.di atas, temyata banyak cara tentang subtansi pembelajaran di sekolah. Mereka tidak paham
teknik supervisi yang dapat dilakukan seorang tentang bagairnana melaksanakan pembelajaran yang
scbenarnya. Sehingga para Pengawas itu tidak dapat
rnemberikan arahan, contoh, bimbingarg dan saran agar
sesuatu proses pendidikan yang dilaksanakan di sekolah
tebih baik dari pada hasil yang dicaPaisebelumnya.
mata pelajaran di sekolah oleh pengawas sekolah, Keeffipa| rasio jumlah Pengawas sekolah dan
sebagaiberikut: jumlah sekolah secara kuantitatif telah memenuhi
Pettama, beberapa kenyataan di bidang mata ketentuan standar minimal mengeruri jumlah sekolah
pelajaran di sekolah-sekolah. menuniukan bahwa, masih yang harus diawasi. Selain itu, latar belakang pendidikan
ada para pengawas sekolah (pelaksana supervisi mata dan pengalaman jabatan terakhir yang sangat hrvariasi,
pelajaran) entah itu Kepala Sekolah dan pengawas yang menuniukan beragamnya kemamprian serta motivasi
memalnmi supervisi identik dengan .penilaian atau kinerja pengawas sekolah. Hal tersebutperlu mendapat
inpeksi tertndap para guru. Hat ini karena dalam praktik perhatian para pembina struktural Pada tingkat regional
pelaksanaan supervisinya, mereka cenderung menilai
dan mengawasi apa yang dikerjakan oleh grru, atau B. Pendekatan Dalam Supervisi Pendidikan
Ada 3 pendekatan yang bisa dilakukan dalam
supervisi pendidikan, yaitu:
. Pendekatan direktif
. Pendekatan non direkti{
Kedaa, pelaksanaan supervisi tidak lebih dari . Pendekatankolaboratif
hanya sekedar petugas yang sedang menjalankan fungsi
60 61
supervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru
Supewisi PendidikanTeoridanTerapandalam PcngembanganSDM Curu
Di dalam lingkungan sekolah yarrg Pada intinya lrcrbaikan pengaiaran itu dapat terfadi. Jadi superv isor
adanya proses kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan bcrfungsi sebagai fasilitator dengan menggunakan
oleh guru kepada para peserta didiknya. Dalam hal ini struktur formal sesedikit mungkin.
seorang guru merupakan faktor yang utama dalam Pada kebanyakan kasus di lapangan, supervrsor
proses peningkatan dan perbaikan pengaiaran. Untuk diidentikkan dengan tugas-tugas yang teresan
meningkatkan perbaikan dan kualitas kepala sekolah membebankan guru, kepala sekolah serta sekolah itu
disinilah seornng supervisor harus bisa melakukan sendiri, sehingga kesan ini muncul tentu tidak dengan
pendekatan dan teknik secara nurlusiawi karena setiap sendirinya, oleh sebab itu langkah yang harus
kepala .sekolah mempunyai karakteristik yang berhda dilakukakn oleh guru, kepala sekolah serta pengawas
sehingga supervisor harus bisa menempatkan hendaknya duduk bersama dan merumuskan
pend€katan dan teknik dalam meningkatkan kinerja kepentingan bersama yang berorientasi pada
kepala sekolah harus sesuai dengan situasi dan kondisi. kepentingan kelembagaan pendidikan secara
Mempelajari berbagai pendekatan dalam supervisi menyeluruh.
memungkinkan. kepala sekolah unttlk mempunyai Dengan prirrsip pendekatan diatas, maka jelaslah
wawasan yang luas tentang pekerjaan supervisor. masing-masing tugas, peran serta fungsinya, dan yang
,Dalam proses pembinaan, kepala sekolah lebih penting masing-masing dapat mengukur efektifitas
mengalami pertumbuhan secara terus-menerus. Tugas kinerja terkait baik di lingkungan guru, kepala sekolah
supervisi adalah membimbing sehingga makin lama ataupun pengawas pendidikan.
kepala sekolah makin dapat berdiri sendiri dan
bertumbuh dalam jabatannya usaha sendiri. Belajar
harus dilakukan melalui pengarnatan dan pemalnman
dengan pengalaman yang 'nyata- Melalui pendekatan-
pendekatan di atas ini supervisor percaya bahwa kepala
sekolah aguru melakukan analisis dan memecahkan
masalah yang atau dihadapinya dalam mengelola
lembaga pendidikan di tingkat persekolahan.
' Kepala Sekolah merasakan adanya kebutuhan
bahwa ia harus berkembang dan mengalami perubahan,
selanjutnya ia $srsg.lia mengarnbil tanggung iawab
terjadinya perubahan-fika kondisi seperti ini ada maka
62 63
Supervisi Pendidikan Teori dan Teraoan dalam PengembanganSDM Guru SupcrvisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan
SDM Guru
aA b4
A. Tipe Supervisi
Ada lima tipe supervisi, dari yang paling
memberikan kebebasan kepada guru dan 6ta{ tata
usalra sampai pada yang paling ketat aturannya,
dengan supervisor sebagai penguasa kelima tipe tipe
supervise tersebut adalah : (1) Tipe rnspelci; (2) taises
faire; (3) Coursive; (4) Training and guidance; (4)
Demokratis.
1. Tipe Inspeksi
Tipe seperti ini biasanya terjadi dalam administrasi
dan model kepernimpinan yang otokratis,
mengutamakan pada upaya mencari kesalahan
orang lai& bertindak sebagai "Inspektur" yang
bertugas mengawasi pekerjaan guru. Supervisi ini
dijalankan terutama untuk mengawasi, meneliti
dan mencermati apakah guru dan petugas di
sekolah sudah melaksanakan seluruh tugas yang
diperintahkan serta ditentukan oleh atasannya.
Supervisor juga mengukur sejauh mana tugas-tugas
yang diperintahkan tersebut sudah dapat
@ 65
SupewisiPendidikanTeori dan 1'crapirndalampengembangan
SDM Curu SupervisiPendidikanT€ori dan T€rapandalamPengcmbangan
SDlr.lCuru
diselesaikan, ma-sih membutuhkan bantuan dan yang disupervisi mungkin menjadi ragu-ragu tlan
pembinaaan. bahkan kehilangan arah yang pasti.
5, Tipe Demokratis
Selain kepemimpinan yang bersifat demokratis, tipe
ini juga memerlukan kondisi dan situasi yang
khusus. Tanggung jawab bukan hanya seorang
3. Tipe Coetsiae pemirnpin saja yang memegangnya, tetapi
didistribusikan atau didelegasikan kepada para
anggota atau warga sekolah. sesuai dengan
kemampuan dan keailian masing-masing. Apabila
dikaitkan dengan fungsi-fungsi manajemery
supervisi berada atau terselip dalam fungsi
dinamis, yaitu pengarahan, koordinasi, dan
evaluasi. Apabila kondisi dan situasi
kepernimpinan sekolah memang kondusif untuk
terjadinya supervisi tipe demokratis, maka fungsi -
fungsi pengarahan, koordinasi, dan evaluasi dapat
terjadi bukan dari satu arah, tetapi kolaboratil , atla
kerja sama semua pihak, yang ada di tlirlirrn
66
67
SupervisiPendidikanTeoridan Terapandalam Pengembangan
SDM Guru SrrpcrvisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru
organisasi. Tanggung jawab bukan hanya seorang mengejar persyaratan yang perlu ditaati untuk
pemimpin saia yang memegangnya, tetapi dipenuhi bagi petugas supervisor yang ingin
didistribusikan atau didelegasikan kepada para sukses. ( Arikunto, 2ffi4,25).
anggota atau warga sekolah sesuai dengan
kemampuan dan kealrlian masing-masing.
Apapun tipe yang dipilih oleh supervisbr dalam ll. Prinsip Supervisi
dalam melaksanakan supervisi namun tidak boleh Secara aplikatif priruip-prinsip Supervisi adalah
melupakan priruip-prinsip meniadi paduan keria, yaitu : sebagai berikut :
a. Supervisi adalah pemberian bimbingan dan 1. Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan
batuan kepada guru dan staf tat usaha agar memberikan bantiran kepada guru dan staf
mampir meningkatkan kinerja. sekolah lain untuk mengatasi masalah dan
b. pemtrerian birnbingan dan batuan dilakukan mengatasi kesulitan dan bukan mencari{ari
secaralangsung, tidak perlu ada perantara. kesalahan.
c. pemberian bimbingan dan batuan harus 2. Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan
dikaitkan dengan peristiwa yang memerlukan secara langsung, artinya bahwa pihak yarg
bimbingan. mendapat bantuan dan bimbingan teisebut tanpa
d. Kegiatan supervisi dilakukan secara berkala dipaksa atau dibukakan hatinya dapat merasa
agar terjadi mekanisme yang ajek dan rutin. sendiri serta sepadan dengan kemampuan untuk
. e. Supervise terjadi dalam suasana kondusif dapat mengatasi sendiri.
penuh silat kekluargaan agar terjalin kerja saa 3. Apabila supervisor merencanakan akan
yang baik memberikan saran atau umPan balik, sebaiknya
f. Supervise dilakukan dengan menggurnkan disampaikan sesegera mungkin agar tidak luPa.
catatan agar apa yang dilakukan dan Sebaiknya supervisor memberikan kesempatan
ditemukan tidak hilang. Temuan dan hal-hal kepada pihak yang disupervisi untuk mengajukan
penting lainnya merupakan bahan binaan yang pertanyaan atau tan8gaPan.
sangat penting artinya dan dapat dibaltas 4. Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara
dalam pertemuan rutin pengawas (KKf! dan berkala rnisalnya 3 bulan sekali, bukan menurut
kepala sekolah (KKKS). minat dan kesempatan yang dimiliki oleh
g. Priruip-prinsip supervisi yang dikemukakan suoervisor.
oleh ngalim purwanto dan oteng sutrisna lebih
61)
SupewisiPendidikanTeoridanTc|-a+'an
dalam pengembanganSDM Guru \upcrvisi PendidikanTeori danTerapandalam Pengembangao
SDM Guru
5. Suasana yang terjadi selarna supervisi Konselor bagi kepala sekolah, grrru dan seluruh
berlangsung hendaknya mencerminkan adarrya staf sekolah
yang baik antara supervisor dan yang Motivator untuk meningkatkan kineria.semuastaf
lubungan
disupervisi tercipta suasana kemitraan yang sekolah
akrab. Hal ini bertujuan agar pihak yang
disupervisi tidak akan segan_segan
mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang
dihadapi atau kekurangan yang dimiliki.
6. U_ ntuk menpga agar apayang dilakukan dan yang
ditemukan tidak hil*g atau terlupakarg
sebaiknya supervisor membuat catatan singkat,
berisi hal-hal penting yang diperlukan untuk
membuatlaporan.
70 77
SupervisiPcndidikanTeori dan Tcrapandalan Pentcmbangan
SDM Guru Pendidikan Tcori dan Terapandalam PengembanganSDM Guru
9AO5
,t
RUANGLINGKUPSUPERVISI
PENDIDIKAN
A.Lingkup Supervisi
72
r
guru dan pimpinan sekolah saja. Akan tetapi Tugas pokok aduising (memberi advis atau
berhubungan juga dengan semua yang berkaitan nasehat) meliputi advis mengenai sekolah sebagai
dengan sekolah, seperti siswa, orangtua siswa sistem, memberi advis kepada guru tentang
maupun masyarrakatsecara umurn. pembelajaran yang efektif, memhri' advis kepada
Ketiga hal inilah sebenarnya yang mendorong kepala sekolah dalam mengelolapendidikan, memberi
berbagai komponen pendidikan untuk advis kepada tim kerja dan staf sekolah dalam
mengembangkan sekolah menuiu kearah kompeterui meningkatkan kinerja sekolafu memberi advis kepada
Iembaga, sehingga pada gilirannya untuk memaknai orang tua siswa dan komite sekolah terutama dalam
sebuah integritas kinerja yang menyatu, maka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
diperlukan pula pemahaman mengenai input, pendidikan.
trarrspormasi serta output berdasarkan kriteria Tugas pokok monitoing atau Pernantauan
keefektipan yang masing-masing dikembangkan meliputi tugas: memantiru penjarninan atau standard
dalam pengawaszrn mutu kelembagaan secara mutu pendidikan, melruntau penerimaan siswa baru,
komprehenshif. memantau proses dan hasil belajar siswa, memantau
Menganalisa kasus diatas, maka di atas maka pelaksanaan ujian, memantau raPat guru dan staf
tugas pmgawas seharusnya mencakup: (l) inspecting
sekolah, memantau hubungan sekolah dengan
(mensupervisi), (2) aduising (memberi advis atau
masyarakat, mernantau data statistik kemajuan
sekolah, memantau program-Program Pengembangan
sekolah.
Tugas pokok reportingmeliPuti tugas: melaporkan
perkembangan dan hasil pengawasankepada Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota, Propinsi dan
Tugas pokok inspecting (meruupervisi) meliputi
atau atau Nasional, melaporkan Perkembangan dan
tugas mensupervisi kinerja kepala sekolah, kinerja
hasil pengawasan ke masyarakat publik, melaporkan
guru, kinerja staf sekolah, pelaksanaan kurikulum
perkembangan dan hasil Pengawastrn ke sekolah
binaannya.
Tugas pokok coordinating meliputi tugas:
mengkoordinir sumhr-sumber daya sekolah baik
surnber daya manusia, material, financial tlll,
mengkoordinir kegiatan antar sekolah,mengkoortiirrir
74
V
kegiatan preservicedan in service training bagi Kepala dan pembelajaran, dan supervisor manajerial yaitu
Sekolah, guru dan staf sekolah lainnya, mengkoordinir tugas pokok supervisor yang lebih menekankanpada
personil stakeholder yang lain, mengkoordinir aspek manaiemen sekolah (mengenai .tugas supervisi
pelaksanaankegiatan inovasi sekolah. pendidikan akan dijelaskan lebih detail pada kajian
Tugas pokok performing leadership abau bagian bawah).
memirnpin meliputi tugas: memimpin pengembangan
kualitas SDM di sekolah binaannya mernimpin B. Efektivitas Supervisi
pengembangan inovasi sekolah, partisipasi dalam Indikasi supervisi dikatakan efektif, dilihat dari 4
memimpin kegiatan manajerial pendidikan di Diknas hal yaitu:
yang bersangkutan, partisipasi pada perencanaan a. Pendelegasian
pendidikan di kabupaten atau kota, partisipasi pada Supervisor harus dapat membawa timnya ke arah
seleksi calon kepala sekolah atau calon pengawas, target atau ,sasaran yang ditetapkan,
partisipasi dalam akreditasi sekolah, partisipasi dalam mendelegasikan tugas-tugas kepada para grrru, staf
merekruit personal untuk proyek atau program- atau pegawai terutama yang bersifat teknis
program khusus pengembangan mufu sekolatu lapangan.
partisipasi da.lan mengelola konflik di sekolah dengan b. Keseimbangan
win-win solution dan partisipasi dalam menangani Supervisor harus dapat menyeimbangkan
pengaduan baik dari internal sekolah rn"oprro d*i penggunaan otoritas seperti kapan menahan diri,
masyarakat.Itu semua dilakukan guna mewujudkan kapan mengoptimalkan kreativitas guru atau staf
kelima tugas pokok di atas. atau pegawai, bersikap tegas, kapan harus
Berdasarkan uraian tugas-tugas pengawas memberi kesempatan guru atau stal atau pegawai
sebagaimana dikemukakan di atas, maka pengawas menyampaikan pendapat, meneraPk.rn contoh
satuan pendidikan banyak berperan sebagai: (1) konkrit, menerapkan disiplin waktu.
penilai, (2) peneliti, (3) pengembang, (4) pelopor atau c. Jembatan
inovator, (5) motivator, (6) konstrltan, d* (4 Supewisor harus dapat menyamPaikan visi misi
kolaborator dalam rangka meningkatkan mufu
yang telah ditetapkan, harus dapat menyalur
pendidikan di sekotah binaannya. Dikaitkan dengan
berbagai aspirasi guru, staf atau pegawainya,
fugas pokok pengawas sebagai pengawas atau berama, melakukan
menemukan kepentingan
supervisor akademik yaitu tugas pokok supervisor
pengambilan keputusan secara adil, dapat
yang lebih meirekahkan pada aspek teknis pendidikan
menanggulangi konflik.
76
F
dan menanyakan kalu guru_guru perlu banfuan 4. Keterampilan administrasi, vaitu; keterampiJan
lagi. membuat dan mamatuhi prosedur oPerasional,
5. l^aporan peraturan, pedoman perilaku ySng berlaku,
laporan disampaikan secara deskripsi derngan membuat laporan dinas, laporan bulanary
interpretasi berdasarkan judgment superuisor. menyusun anggaran, membuat proposal, dan
[.aporan ini ditulis untuk grru, iepala sekolah atau melakuan adminisfratif lain yang sesuai dengan
atasan kepala sekolah ( Kadis jenis pekeriaan yang ditekuninya. Keterampilan ini
), untuk bahan
perbaikan selanjutnya. lain mencakup pengetahuan dan
anta.ra
keterampilan membuat mematuhi prosedur
C. Keterampilan Supervisot
Seorang supervisi (supervisor) harus
operasional, Peraturan atau pedoman Perilaku yang
, memiliki berlaku, membuat laporan dinas, laporan bulanan,
Keterampilansebagai beriku t:
menyusun anggaran, membuat ProPosal, dan
1. Keterampilan teknis yaitu; bisa melakukan
hal_hal melakukan pekerjaan administrati{ lairurya yang
yang bersifat teknir
sesuai dengan jenis pekerjaanyang ditekuni.
penyeesaiaripekerjaan
5. Keterampilan konseptual yaitu ; mampu melihat ke
it yang cukup untuk n
depan, mengantisipasi apa yang te4adi, tahu apa
ia merasa masih kurar
yang harus dilakukan ( disebut juga visi), serta
*hlT para guru atau staf atau pegawainya
firarnPu membuat konsep atau perencanaan untuk
meningkatkan diri mereka.
2 Keterampilan interpersonal yaifu; mente4em€ihkan visi menjadi aksi atau tindakan.
keterampilan Jadi seorang supervisor perlu membekali dfui
ourlT berhubungan dengan orang
. lain atau dengan keterampilan yang penting ini, misalnya
melakukan sosialisasi, tirmasuk "
aiaA"r"ry, mengembangkan keterampilan untuk mengambil
komunikasi hubun
;;'ki";;ifi iltfr;"ilff"""ffiTfiJil? keputusan yang didasarkan pada informasi yang
berhasil dikumpulkan ( information - baseddzcision
untu* mengelola hubungan baik dengL
t.U"gui making), baik melalui data statistik ataupun hasil
pihak
3. Keterampilan manajerial, yaitu; survei lainnya, metode keputusan yang didasarkan
terampil dalam pada penyelesaian masalah (problem-based
memimpin, menggunakar"r wewenang
1tu._"",rt
teeemirneinan), merencanakan, ;.ig*"hk decision making), dan pengambilan keputusan
$]fa
oan mengendalikan, melakukan
. yang didasarkan pada hasi (result-based decision
penlambilan making).
80
SDM Guru
luncrvisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan
SDM Guru
KLINIS
5UPERVISI
A. Pendahuluan
pada klinis, yang diwuiudkan adalah bentuk hubungan rlt'ngan supervisor, dan (5) analisis data berdasarkan
tatap muka antara supervisor dan calon guru pcristiwa aktual di kelas.
yang
sedang berpraktek. Tuiuan supervisi klinis adalah untuk membantu
rrrcmodi-fikasi pola-pola pengajaran yang fidak atau
B. Konsep Supervisi Ktinis kurang efektif. Menurut Sergiovanni (1987) ada dua
$.rsaran supervisi klinis, yang menurut penulis
(1973) mendefinisikan supervisi klinis rrrerefleksi multi tujuan supervisi klinis, yang menurut
. 9gg"o
sebagai berikut : The rational and pracice dcsigned
to lnnulis merefleksi multi fuiuan supervisi pengajaran,
,.yprry" teacher'superuisiclassroomperformance."lt takes khususnya pengembangan profesional dan motivasi
.lh"-
xl pTnapal datalrom tlu eaentsof the classroom.The kerja g-uru.
analysis
of these data and the relationihips betueen Di satu sisi, supervisi klinis dilakukan untuk
teacher and
supertisor lrom the basis of &e prqgram, procedures,
and rnembangun rnotivasi dan komitmen kerja grrru. Di sisi
C,* aesiyu to. improae the'stu-tun t,sipe nt i si k arni ng lairy supervisi klinis dilakukan untuk menyediakan
iy:,:: I
the teacher'superaisi
classroombehaoior(Cogan pengembangan stal bagi guru. Sedangkan menurut dua
!l!y!r"-"8
1973).
orang teoritisi lairury4 yaitu Acheson dan Gall (1987)
Sesuai dengan pendapat Cogan ini,
supervisi tujuan supervisi klinis adalah merringkatkan pengajaran
rarnjspacta d:a:amya merupalan pembinaan performansi
guru dikelas. Tujuan ini dirinci lagi ke dalam tujuan yang
fl T" T:1ry]1'
proses.bel jar. petjcsarnannya
ajarmenga lebih spesifik, sebagaiberikut.
oloesaln clengan praktis secararasional. Baik
desainnya a) Menyediakan umPan balik yang obyektif
pelaksanaannya dilakukan j"""r-
Tluprrr"t
qara urrfi"i, terhadap guru, mengenai pengajaran yang di
mengenai kegiatan_kegiatan di"tu"kelas.
Data dan laksanakannya.
nuDung;rn antara guru dan supervisor
merupakan dasar b) Mendiagnosis dan membantu memecahkan
Progran prosedur, dan shategi pembinaan perilaku
mengajar guru dalam masa-lah- masalah pengajaran.
bel4ar.murid_ c) Membantu guru mengembangkan keterampilan
murid. -ung_Lngkan
nya menggunakan strategi Pengaiaran.
, Cogan sendiri menekankan aspek supervisi klinis d) Mengevaluasi guru untuk kepentingan promosi
yaitu (1) proses supervisikrinis,(2) jabatan dan keputusan lainnYa.
fi:1JT:_11
antara calon guru
T::i*, guru dan murid, 1e; performarsi e) Membantu guru mengembangkan satu sikap
calon dalam mengajar,(4) hubungan'.uto.,-
eu- positil terhadap pengembanganprofesional yang
berkesinambungan.
84
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam pengembangan
SDM Guru Supewisi PendidikanTeori danTerapandalam PengembanganSDM Guru
88 lJ(,t
\rrpervisi PendidikanTeori danTerapandalan PengembanganSDM Guru
Supervisi Pendidikan Teori dan Terapan dalam l,cngcmbangar SDM Curu
90 9l
SupervisiPendidikar Teori dar I erapandalam PcngembalganSDM Curu SDM Guru
SUpen,isiPendidikanTeori danTeraPandalamPengembangan
d. Bertanya. Bertanya
tentang isi dan
Tabel
abel 6.1 Kateqori Analisis nteraksi Franders
prosedur, berdasarkan
Respon a. Perasaanmen€rima.
ide guru, dengan
Menerima dan
maksud murid akan
mengklasi fikasi
menjawabnya.
sikap/ perasaanmurid
Aalztn cata yang Edak
krisiasi a. Berceramah.
menakutkan Perasaan
Mengemukakan fakta
ini bisa positif atau
atau opini tentang isi
negatif.
atau prosedur:
mengekspresikan
Penghargaandan
idenya sendiri,
orongan.Penghargaan
memberikan
dan dorongan
penjdasan sendiri
terhadap murid,
b. Merrberikan
misalnya dengan
petunjuk Memberi
GURU mengatakan "um
petuniulvkomando,
BERBICARA hum" atau teruskan.
Ini merupakan upaya
perinta[ di nuna
murid melakukan
ketegangan.
c. Mengkritik.
Menerima atau Mengemukakan
menggunakan ide sesuatuuntuk
murid. Menjawab mmgubahperilaku
pembicaraan rrurid. murid dari pola yang
Mengklasifikasi" tat diterina menjadi
merrbangun, atau polayangditerima.
mengajukan
pertanyan Respon a. Murid berbicara-
berdasarkan ide.ide meresPons.Murid
.berbicarauntuk
murid,
meresponskontak
94 95
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalamPengembanganSDM Curu SupervisiPendidikanTeori dan Tecapandalam Pengembangan
SDM Guru
3. Tahap Pertemuan Balikan bimbingan,(4) g"- bisa dilatih dengan teknik ini untuk
Tahap ketiga dalam prosessupervisi klinis adalah rnelakulan supervisi terhadap dirinya sendiri, dan (5)
tahap pertemuan balikan. pertemuan balikan dilakukan guru busa diberi pengetahuan tambahan unfuk
segera setelah melaksanakan observasi pengajarah, rneningkatkan tingkat analisis profesional diri pada
dengan terlebih dahulu dilakukan analisis teriradlp hasil masayang akan datang.
observasi. Tujuan utanra pertemuan balikal ini iaaafr Tentunya sebelum mengadakan pertemuan
ditindaklanjuti apa saia yang dilihat oleh supervisor, balikan ini supervisor terlebih dahulu menganalisahasil
sebagai onserver, terhadap proses belaiar mengayr. observasi dan merencanakan bahan yang akan
Pembicaraan dalam pertemuan balikan ini adatah dibicarakari dengan guru. Begitu pula diharapkan guru
menilai dfuinya sendiri. Setelah itu dilakukan pertemuan
balikan ini. Dalam pertemuan balikan ini sangat
diperlukan adanya keterbukaan antara supervisor dan
guru. Sebaiknya, pertana-tama supervisor menanamkan
kepercayaan pada diri guru bahwa pertemuan balikan
ini bukan untuk fienyalahkan guru melainkan untuk
memberikan masukan balikan-
Oleh sebab banyak para teoritisi yant,
menganiurkan agar pertama-tama yang harus dilakukan
oleh supewisor dalam setiap pertemuan balikan adalah
memhrikan penguatan (reinforcement) terhadap guru.
Baru setelah melanjutkan dengan analisis bersama setiap
aspek pengajaran yang menjadi perhatian supervisi
klinis. Berikut ini beberapa langkah penting yang harus
dilakukan selama pertemuan balikan.
a. Menanyakan perasaan guru secufa umum atau
kesannya terhadap pengajaran yang dilakukan,
kemudian supervisor berusaha memberikan
penguatan (reinforcement).
b. Menganalisis pencapaian tujuan pengajaran-Di sini
supervisor bersama guru mengidentifikasi
98
T-
SDM Curu
SupewisiPendidikanTeori danTeiapandalamPengembangan SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan
SDM Curu
()t y.ktifd,n
spck-srEk yans zkrn > Cataran hatur
pada tahap pertemuan awal. Apabila dalam diobs.rwasi dalu|nda3jar-
dengan menggunakan alat syuting, maka sebaiknya > M.nga6lisa perilaku rEnsajdr
> uccam, mcnchpkan aspck-aspck
hasil rekaman ini dipertontonkan kepada guru ymg h.,!s
mcr-brntu
rlilakukao
pcrk€nrt !n
unruk
gan
sehingga ia dengan bebas melihat dan kctcE'nr'ilan m€Ds.jar lr.r'ku(.ya
menafsirkannya sendiri.
d. Supervisor menanyakan perasaannya setelah Surnber : Didapatkan dari Alexarrder Mackie. 1981.SupervisionOf
' enganalisis target keterampilan dan perhatian PracticeTeaching. Sydney, Australia: Prinary, p. 2.
utarnanya.
e. Menyirnpulkan hasil dari apa yang telah Dalarn pelaksanaan supervisi klinis sangat
diperolehnya selama proses supervisi klinis. Disini diperlukan iklim kerja yang baik dalam perternuan awal,
supervisi memberikan kesempatan kepada guru observasi pengaiaran, fiurupun dalam Pertemuan
untuk menyimpulkan target keterampilan dan balikan. Faktor yang sangat menentukan keberhasilan
perhatian utamanya yang telah dicapai selama supervisi klinis sebagai satu pendekatan suPewisi
proses supervisi klinis. pengajaran adalah kepercayaali (trust) Pada guru bahwa
f. Mendorong guru untuk merencanakan latihan- tugas supervisor semata-mata untuk membanfu
latihan berikut sekaligus menetapkan rencana mengembangkan pengaiaran guru. Upaya memperoleh
berikutnya. kepercayaan guru ini memerlukan satu iklim kerja yang
100 101
SDM Curu
Supnisi Pendidikan Teori dan Terapan dalan Pengembang,an
SDM Guru SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPangembangan
102 103
Y
SupervisiPendidikan
Teoridan Terapandalam pengembangan SDM Guru
SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru
Arikunto, 2004 )
B. Pengertian Evaluasi
1,M 105
Supervisi Pendidikan Teori dafl Terapan dalarn pengembangan
SDM Guru SDM Guru
Super,'isrPendidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan
kemukakan oleh para ahli, antara lain definisi yang 5. Memorutor dana yang telah diberikan
ditulis oleh Ralp Tyler (1950) yang menyatakan bahwa 6. Memperbaiki materi dan program pendidikan'
evaluasi ialah proses menentuk.rn sampai seiauh mana
tujuan pendidikan dapat dicapai- Evaluasi diartikan Prosesmelakukan evaluasi mungkin saja berbeda
sebagai menyediakan informasi untuk pembuat sesuai PersePsiteori yang dianut, namun evaluasipaling
keputusan(Cronbach. 1963;Stufflebeam,7977dan Alkn, tidak hatus memasukkal ketenfuan dan findakan sejalan
1'969). Sementara itu Provus (1971) mendefinisikan dengan fungsi evaluasi,Yaitu :
evaluasisebagai perbedaan apa yarlg ada dengan suatu 1. Memfokuskan evaluasi
standar tertentu yakni untuk mengetahui apakah 2. Mendesainevaluasi
terdapatselisih atau tidak. 3. MengumPulkan informasi '
Akhir-akhir ini telah dicapai sejum_la_hkonsensus 4. Menganalisisinformasi
antara evaluator tentang arti evaluasi, antara lain yaitu 5. Melaporkan hasil evaluasi
penilaian atas manfaat atau kegunaan (kriven, 1967; 6. Mengelolaevaluasi l
Glas, 1969; Stufflebeam, 1974). Komite untuk standar 7. Mengevaluasievaluasi.
evaluasi yang terdiri d,ai 17 anggota yang mewakili 12
organisasi tentang evaluasi, mendefinisikan evaluasi E. Modet, Pendekatan dan Konsep Evaluasi
sebagai penelitian yang sistematik atau yang teratur
tentang manfaat atau kegunaan beberapa objek (Joint Model evaluasi ialah model desain evaluasi yang
Committee,1981). dibuat oleh ahli-ahli atau Pakar-Pakar evaluasi yang
108 109
SupervisiPendidikanTeon dan Terapan
dalaJnpengembangan
SDM Guru SDM Guru
SupervisiPendidikan1'eclrrdan 1'erapandalamPengembangan
yTs
:fi.:J,:l1i:_., .dalammakarah
o$eDutt(onsepevaluasi.
ini selanjurnya 2. Input ettaluntion, structunng decision' Evaluasi ini
menolong mengatur keputusar, menentukan
1. Model Evaluasi sumhr-sumhr yang ada. alternatif aPa yang
diambil, aPa rencanadan strategi untuk mencapai
kebutuhan. Bagaimala Prosedur kerja untuk
mencaPainya.
3. Procesi eanluation, to 'seraeimpbmcnting decision'
Evaluasi proses ultuk membanfu mengimplemcn
b. Model UCLA
Alkin (1%9) menulis tentang kerangka kerja
evaluasi yang hampir sama dengan model CIPP' Alkin
mendefinisikL evaluasi sebagai suatu Proses meyakin
7. Contect eualua1on t: n*:
. planning decisrcn.
Konteks evaluasi rru membanfu merencanakan
keputusan, rnenenfu-kurn kebuhrhan
yang akan
dicapai oleh program, dan merumuskan
fuiuan
Program.
110
L17
SDirl Curu
SupervisiPendidikanTeori da.nTerapandalamPengembangan
SupervisiPendidikan T$ori dan I cral)an <Jalarnpcngembangan
SDM CUru
mengatakar bahwa description di satu pihak berbeda penggunaan experimental rience dalam Program
dengan judgement atau menilai. Dalam morlel ini, Pendekatan ini berasal dari kontrol
""uf "Li.
anteccdznts(masukan), transaction(proses), d,an outcomes eksperimen yang biasanya dilakqkan dalam
(hasil) data dibandingkan tidak hanya untuk penelitian akademik. Tujuan evaluator yaitu untuk
memperoleh kesimpulan yang bersifat umum
tentang dampak suatu program tertentu yang
mengo;trol sebanyak-banyaknya faktor dan
mengisolasi Pengaruh Pro gram.
Evaluator berusaha sekuat tenaga menggunakan
metode saintiJik sebanyak mungkin Keuntungan
2. Pendekatan dalam Evaluasi
Istilah pendekatan evaluasi diartikan sebagar
beberapa pendapat tentang apa tugas evaluasi dan
bagaimana evaluasi dilakukan, dengan kata lain apa
sebenarnyatujuan dan prosedur evaluasi. Berikut ini
dan disukai pemakai serta Pembuat keputusar'
pemakai.
Namun masing-masing pendekatan tentu
mempunyai perbedaan penekanan pada aspek tertenfu
misalnya pada tahap pengrrmpulan data, analisis, dan
mengukur sampai di mana PencaPaian tujuan telah
PeraPorEurnya. dicapai. Pendekatan evaluasi semacam ini
meruPakan Pendekatan yang amat wajar dan praktis
a- Experimental Approach
untuk desain dan pengembangan Program'
Y-g dimalsud dengan pendekatan Model ini memberi petuniuk kepada Pengembang
eksperimental yaitu evaluasi yang berorientasi pada
an proSram, menjelaskan hubungan antara kegiatan
11,4 115
F
SDM Guru
SupewisiPendidikanTeoridan Terapandalam Pengembangan
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalamI'engenrbangan
SDM Guru
1L6 r77
SDM Cun
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalamPengembangan
SupervisiPendidikan Teori dan Terapandalam penganbanganSDM Guru
118 119
SDM Curu
SupervisiPendidikanTeori dan Tsrapandalam Pengembangan
Supcrvisi PendidikanTeori dan Terapan dalam pengembanganSDM Guru
don
KEPAI-ASEKOLAH,
KOMPETENSI
PENGAWAS5EKOLAH
A. Pendahuluan
120 121
T
Supervisipendidikan Teori
den I erapandalampengembangan
SDM Guru SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPengembangan
SDM Guru
B. Arti Kompetensi
Menurut Purwadarminta dalam kamus umum
yan8,Pling berperan
sangat menenr,rL'.. dan bahasa Indonesia kompetensi adalah kewenangan
1rra,,lr pendidikan,
rualltds
sekJlahaun guJ.-' yakni kepala ftekuasan) untuk menenh:kan atau memxtuskan sesuatu
hal. Konsep mengenai kompetensi untuk pertamakalinya
alisasi, otonomi daerah,
dan dipopulerkan oleh Boyatzis (1%2) yang mendefinisikan
erta unfuk menyukseskan
kompetensi sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang
r ctan kurikulum berbasis
yang nampak pada sikapnya yang sesuai dengan
kebutuhan kerja dalam parameter lingkr.rngan organisasi
dan memberikan hasil yang diinginkan. Pandangan ini
mengindikasikan bahwa kompetensi merupakan
karakteristik atau kepribadian (baits) individual yang
bersifat perrnanen yang dapat mempengaruhi kinerja
seseorang.
L22
PengembanpnSDM Curu
SupervisiPendidikanTcori dan Terapandalsrn pengembangan
SDM Guru Supenisi PendidikanTeori dan Terapandalam
C. Kepala Sekolah
nasional.
D. Pengawas Sekolah
724 7'E
datamPeugembanganSDM Guru
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalam PengembanganSDM Curu SupervisiPendidikanTcori danTerapan
unhrk mengembang
dila-ksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu an, dan pemanfaatan hasil supervisi
melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian kan sekolah.
sebagai
untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Dalam pelalsaruunya kepala. ""1914
Pengawasan dan pengendalian ini merupakan harus
supervisor memPerlflff: o,,nu,,
kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada 1. Hubungan Konsu ?:ffiTT"I'
tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan hirarkhis.
pengendalian iuga merupakan tindakan preventif untuk 2. D ilaksanakan secarademokratis'
tidak
kep"$idik"t lC"-11,--
i. n".porutpadatenaga
mencegah agar para tenaga kependidikan tenaga kePen-
melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam . Dilakukan berdasarkan kebutuhan
melaksanakan pekeriaannya. Pengawasan tdan didikan (guru).
bantuanprofesional'
irengendalian yang dilakukan kepala sekolah terhadap - Merupakan
5.
tenaga kependidikannya khususnya guru, disebut i6al'a sekolah Lbagai . suPervisor rdaPat
diskusi
supervisi klinis, yang bertuiuan untuk meningkatka4 aifJ.itu. secara efektif anlara lain melalui-
kemampuan profesional guru dan meningkatkan kelompok,kunjungankelas'pembicari*,T1t1ld.:'3:
kualitas pembelajaran melalui pembelajaran yang efektifr Ln r'i^ur*i p"mb"l"lututt' APa- :ai1 kompeterut
Kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujud yuttg rt"tu" dkniliki ki:pala sekolah--1,T i:9u-u'
pendidik-
kan dalam kemampuan penyusun, dan melaksanakan sekolah dalam kaitannyu duttgurr suPervisi
program supervisi pendidikan, serta memanfaatkan an?.
hasilnya. Kemampuan menyusun program supervisi
pendidikan harus diwujudkan dalam penyusuvm 1. KomPetensi KePalaSekolah
program supervisi kelas, pengembangan program Ada beberaPa komP
supervisi untuk kegiatan ekstra kurikuler, pengembang- supervisi Pendidikan, se
an program supervisi perpustakaan, laboratorium, dan bairwa kePala sekolah
ujian. Kemampuan rnelaksanakan prograrn supewisi komPetensi berikut terkai
pendidikan harus diwujudkan dalam pelaksanaan (diadaptasi dari CCSSO,2002)'yaitu:
program supervisi klinis, program supervisi nonklinis,
dan program supervisi kegiatan ekstra kurikuler. Kompetensi 1:
Memfasilitasi penyusunan, penyebarluasan' dan
Sedangkan kemampuan memanfaatkan hasil supervisi - di
pendidikan harus diwuiudkan dala pemanfaatan hasil pelaksanaan visi dan misi Pembelaiaran Yangoleh
dengan baik dan didukung
supervisi untuk meningkaikan kinerja tenaga kependidik komunikasikan
727
726
SDM Guru
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalampengembangan
SDM Curu SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPcngcmbangan
Kompetensi 2:
Membantu, membina, dan mempertahankan
_LnSkungan sekolah dan program pengajaran yang
kondusif bug proses belajar peserta- didik 'dan
perhrmbuhan profesional para guru dan staf. Kepala
*5.1-+ harus dapat memastikan adanya lingkungan
yarrg kondusif. Sekadar mengiigatkan,
:_ekglah
lingkungan b_elajaryang kondusif memungkiok--o.ung_
orang di dalamnya untuk mendayagunakan dan
mengemban€kan poteruinya seoptimal mungkin.
Kepala sekolah misalnya harus berupaya keras
agar masalah-masalah sosial, seperti penyalahgunaan
ryY!" ,ig.k mengimbas ke dalam- lingfungan
sekolahnya.
Dalamlingkungansepertiitu, parafrrru dan
peserta didik termotivasi untuk saling belajar, saling
memotivasi, dan saling memberdayakan- Suasana seperti
memberi ruang untuk saling belajar melalui keteladanan,
b..o.ggung jawab, serta belajar rnengembang
Flq--
kan kompetensi sepenuhnya.
Kompetensi 5:
Memberi contoh (teladan) tindakan berintegritas'
yang serba
f"puf" t"t"fuf, pastilah terada dalam Posisi
7213 729
SupervisiPendidikanTeoridanTenpanda.larnpengembangan Supewisi PendidikanTeoridan Terapandalam PengembaoganSDlvlCuru
SDM Gu.u
menaungi/ koheren dengan materi ajar; (b) materi b. Supervisi Manaierial r^- ^-i-.in,nri
ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (c) 1. Menguasai metode. teknik dan prinsip-prinsip
- mutu
hubungan konsep antai mata pelaiaran terkait; (d) ,rrpJ*itl dalam rangka meningkatkan
Pendidikan'
2. MenyusunPro#1n kepengawasan
TiOl:?.'U""
visi-misi-tuiuan dttt ptogtat sekolah-sekolah
binaannYa-
kerja dan berbagai.instrumen
a. -t-tt y"""t metode
" fuf.t tugas
2. Kompetensi Pengawas Sekolah diperlukan untuk melaksanakan
Sedangkan untuk kompetensi yang harus dimiliki Pokok dan fungsi Pengawasan
pengawas sekolah dalam kaitannya dengan supervisi a. fif.*Ui"u tepat-a setotaft dalam mengelola satuan
^berdasarkan
pendidikan adalah: oendidikan manajemen peningkatan
mutu berbasis sekolah (MPMBS)'
a.Kepribadian dalam melaksanakan
5. fvfembin kepala sekoiah
1. Menyadari akan tugas dan tanggungjawabnya meliputi adminis
' administrasi satuan Pendidikan
sebqgai pengawas satuan pendidikan dan PembelaJaran'
yang trasi kesiswaan, kurikulum d""
professional pendidik dan tenaga kependidikan' :fT:
2. Kreatif datam bekerja dan memecalrkan masalah lingkungan
p.."ut"r,u, Pembiayaan' keuangl'
baik yang betkaitan dengan kehidupan pribadi iekolah dan peran serta rnasyaraKat'
nya maupun tugas_tugas profesinya dalarn menyusun
- Memiliki 5. Membantu kepala sekolah di
3. rasa ingin tahu akan hal_hal baru indikator keberhasilan mutu Pendidikan
sekolah.
tugas
Z. f*f"-Ui". staf sekolah dalam melaksanakan
Pokok dan tanggung iawabnYa' kepala sekolah'
tarir
8. Memotivasi p""g"m"bu"guo
guru dan tenaga i
dengan Peraturan dr
9. MehYusun laPoran
sekolah-sekolah b
L32 L33
SupervisiPendidikanTeori danTeapan dalam pengembangan SDM Gutu
Pengembangan
SDM Curu SupervisiPendidikanTeori danTerapandalarn
isi'
lanjutinya untuk perbaikan mutu pendidikan dan termasuk mmPunnya berlandaskan standar
dasar' dan
Program Pengawasanberikutnya. standar kompetensi dan kompetensi
10. Mendorong gilru dan kepaia sekolah untuk orinsip-prinsip Pengembangan KTSP'
menemukan kelebihan dan kekurangan dalam UurU"ugoip"nd"kttan'otau metode
U. il"*t"""Oan
melaksanakan fugas pokoknya. masalah
_ atau"" teknik da;m . memecahkan
11. Menjelaskan berbagai inovasi dan kebijakan p""aiait". dan Pembelajaran ::P . Ito*t
atau mata
_
pendidikan kepada guru dan kepala sekolah. oeneembanqan atau rnata pelajaran SD
12. Memantau pelaksanaan inovasi dan kebiiakan
ffiF; itour' menengahYang termasuk
pendidikan pada sekolah_sekolah binaannya. dalam rumPunnYa'
guru dalam memilih dan
6. Membimbing
c. Supervisi A-kademik atal
menggunak; startegi atau metode :eknik
1. Memahami koruep,:., priruip, t€ori dasar, p.miihjaran vunt d"pLt...*""F:TlTck^
bidang
karakteristik, dan kecenderungan perkembangan L"rUugui potensi peserta didik melalui
bidang ilmu yang ,menjadi- isi tiap biding SD atau mata
- Dense;nbanganatau mata pelaiaran
pengembangan atau mata pelajaran SD atau mata
f,Iffi; ikolah menengahYang termasuk
pelajaran iekolah menengah yang .termasuk
dalamrumPunnYa-
dalam rumpunnya,, rencarur
7. Membimbing guru dalam menyusun
2. Memalami- konsep prinsip, teori atau teknologi, pengem-
pembelajaran (RfP) untuk tiap bidang.
karakteristik, dan kecenderungan perkembangan atau mata
bangan atau mata pelajaran SD
proses pembeldjaran tiap bidang pengembangan
;;;;"" sekolah rnenengah yang termasuk
atau mata pelajaran .
dalam rumPunnYa'
3. Membimbing guru dalam menentukan tuiuan guru dalam memilih dan
8. Membimbing
pendidikan yang sesuai, berdasarkan standar media pendidikan yang
kompetersi dan kompetensi dasar tiap bidang -".gg*tio isi tiap bidang Pengem:Tgan
-sesuai
untulimenyalikan
pengemtranganatau mata pelajaran SD atau rnata
atau mata pelajaran SD atau rnata PehJaran
pelajaran sekolah menengah yang termasuk dalam
sekolah menengah yaurr1 termasuk
dalam rumpururya.
rumPunnya'
4. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap teknologi
9. Memotivasi guru untuk memanfaatkan
bidang pengembangan atau mata pelaiaran SD tiaP bidang
informasi rintuk pembelajaran
atau mata pelajaran sekolah menengah yang atau mata
pengembangan atau mata pelajaran SD
7U 135
SupervisiPendidikanTeori dan
Terapandalarnpengembangan
SDM Curu SupewisiPendidikanTeori dan TerapandalamPcngembangan
SDM Curu
136
137
Supervisipendidilon Teori
dan Terapandalam pengembangan
SDM Gunr SupervisiPendidikan'feori dan TerapandalamPengembangan
SDN'lCuru
138
139
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalam pengembanganSDM Guru SDM Guru
SuDervisiPendidikanT€oridanTerapandalam Pengembangan
bA o9
GURUDI SEKOIAH
PROBLEMATTKA
PENDIDIKAN
SUPERVISI
A. Pendahuluan
140 1.4r
SupervisiPendidikanTeori dan Terapandalam pengembangan SDM Curu
dalamPengembangan
SDM Guru SupewisiPendidikanTeori dan Terapan
mutu
yang hrlangsung dalarn situasi edukatif untuk mencapai proses pemklaiaran di kelas' Di tangan pendidik
tutuantertentu. leonUiaian mereka diLrentul'
--'"-a;; apa
adalah kurikulum berialan- Sebaik
yang ada' tanpa
kurikulum dan sistem Pendidikan
akan sra-sla'
didukune kemampuan Suru' semuanya
utamanya
Guru koirpeten dan efektif, tanggung iawab
suatu
;;;;;'P"rkembangan Peserta didik, sampai
matsimat. Tuiuan akhir seluruh ?roses
itit"
L adalah tumbuhnYa Pribadi dewasa
ruru kurikulum itu hanYalah benda
penilaian.
Masalah dalam merencanakan dan melaksanakan
1,46
147
SupervisiPendidikanTeoridanTcrapan
dalarn pengembanganSDM Guru
SDM Guru
SupervisiPendidikanTeori danTet-apandalarnPengembangan
6.
1.52
153
SupervisiPendidikanl'eori dan l erapandalampengcmbangan
SDM Curl SDM Curu
SuoervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPcngembangan
menems, memberi penielasan dan informasi terhadap ,memecahkan problema yang dihadapi oleh sekolah. 4)
mereka tentang segala kebijaksanaan dan surat_surat mengajak guru-guru unfuk bersama-sarna
edaran dari sekolah, dan bila teriadi diskusi dan
mengevaluasi program pendidikan yang ada di
didalamnya debat tidak diambil kesimpula4 maka
sekolah tersebdt.
diskusi dapat terjadi berlarutlarut dan akan
merulmbah ketegangan dan pertentangan saja. 9. Mbmbantu Guru-Guru yang Selalu Menentang
Motivasi trarus diberikan oleh kepala sekolah
-kepada guru fuga Dalam suatu sekolah,. terdapat guru yang selalu
yang berada d"lam keadaan demikian ,tidak betuju dan selalu menentang I ide yang
dikeluarkan atau dikemukakan oleh kepala sekolah,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pertentangan ini disebabkan berbagai macam hal.
Kadang ada benarnya jika guru ,tidak setuju dengan
pendapat kepala sekolah, hanya cara penyarnpaian
'pendapatnya dengan cara-carayang tidak wajar.
Oleh karena itu, kepala sekolah'harus segera
menyadari hal itu dan segera berusaha untuk
:mengatasinya. Hal yang Pertama dilakukan adalah
, , instrospeksi dfui. Setelah ih1 kepala sekolah berusaha
mengatasi permasalalran tersebut dengan melakukatl
*uny:Tiyi- pendapatnya saja.Terhadap guru yang
beberapa hal ini: 1) menciptakan hubungan kerjasama
seperti ini, kepala sekolah sebagai supervis-or sebelum
.dengan guru-guru tersebut dalam segala kegiatan
memberi bantuan kepada mereka, terlebih dahulu
penulis sarankan untuk melakukan analisa terhadap sekolah, 2) menciptakan suasaftr kerja sehingga orang
kepemimpinan yang dilakukan selama ini. Maka merasa bahwa ia ikut menyumbangkan usaha ke arah
perbaikan, 3) mengakui bahwa di luar diri, ada orang
lain yang ingin bekeria dan mau rnembantu.
menentang guru
dan ini dianggaP suatu hal yang terbaik yang Pernah Dan muridpun biasanya malah
ia lakukan dan bertangsung selarna bertahun-tahun' tersebut dengankeras'
Walaupun di mata publik yang dilakukan oleh guru Permasalahan ini ha:
tersebut merupakan hul yutg sudah tidak masanya dicari dan ditemukar
lagt. Namun mereka sudah menganggaP - aPa misalnYa guru kurar
drterjakannya te$ebut merupakan hal yang cukup" berkomunikasi, atau r
Tidak ada usaha ke arah perbaikan, bahkan guru pribadi dalam diri guru
sinis terhadap perkembangan dan perubahan yang kehilangan rasa sarmg
terjadi. Kurang terbuka dan sensitif terhadap demikian daPat dibantu
pembaharuan. kewibawaan dan rasa
Maka kepala sekolah, sebagai supervisor harus ialah memberi tugas '
merubah cara menatar guru. Mereka dibuat dan melaksanakan sesuatu
diberi pengertian agar menyadari bahwa mereka Pembinaan Yang
bijaksana'
mengalami perubahan dan profesinya tersebut selalu
berkembang. lvfuka mereka jtga lrarus
rnengembangkan diri mereka sesuai dengan tuliutan
p.oGi. Guru yang seperti ini, mernang sulit untuk
aittrU"f,, namun iika dilakukan dengan perlahan dan
ulet maka juga akan berhasil.
't62 163
Supen'isiPendidikanTeori dan Terapandalarnpengcmbangen
SDM Curu SDM Guru
SupervisiPendidikanTcori dan TerapandalamPengembangan
sA|910
PENDIDIKAN
PRODUKSUPERVISI
A- Pendahuluan
166 167
Supervis;PendidikanTeori dan Terapandalarnpengembangan
SDM Guru SDM Guru
SupervisiPendidikanTeori dan TerapandalamPcngembangtn
C. Perlunya Supervisi Pengembangan Sumber Daya Sekolah bertugas untuk mengkoordinasi semua usaha
Guru sekotah dalam rangka mencapai tuiuan-tujuan
Perlu4ya pengembangan sumhr daya guru dapat
didekati dari dua sudut pandang. Pertumbmhan dari
dalam diri guru itu sendiri. Dalam diri guru itu ada
sesuatu kekuatan untuk berkembang suatu elan vital
(tenaga hidup) atau vitalitas hidup. Dorongan asasi
terungkap dalam daya berpikir abstrak, irnaiinatif dan
kreatif, serta komitmen dan kepedulian. Kebanyakan
dorongan ini sulit ditampakkan pada orang seorang
dalam memilih menjadi guru. Ini disebabkan daya tarik
dari jabatan guru tidak menjanjikan suatu harapan yang mengembangkan budaYa sekolah'
menarik.
Fertumbuhan karena ditantang oleh faktor-faktor
ekstemal, yang kadangkala menjadi faktor pendorong,
tapi seringkali menjadi kendala bagi guru dalam
melakukan tugas didiknya. Sebenamya perlunya
banfuan supervisi terhadap guru berakar mendalam
dalam kehidupan masyarakat. Swearingen
mengungkapkan latar belakang perlunya supervisi
terl€tak berakar mendalam dalam kebutuhan riil
Ia menyebutkan sejumlah latar belakang
sebagaiberikut kebudayaan; dan e) kebangsaan'
Dalam kontek ini para guru perlu mendaPat
(1) Latar Belakang Kultural
Pmdidikan adalah bagian integrd dari
kebudayaaru sedangkan kebudayaqn sendiri diciptakan
oleh akal budi manusia. Sekolah sebagaisalah satu pusat
kebudayaan bertugas untuk menyeleksi pengaruh faktor-
faktor yang mempengaruhi pribadi peserta didik.
170 1,71.
SupervisiPendidikanTeori danTerapandalarnPengembanganSDM Guru SDM Curu
dalam Pengembangan
Supervisi PendidikanTeoridanTerapan
774 175
Supewisi PendidikanTeori dan Tempan dalam pengembangan SDM Guru SDM Guru
SupervisiP€ndidikanTeori dan Terapandalam Pengembangan
D. HaI Yang Harus Ditingkatkan dan Dikembangkan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan
tir,q. tuougu t"Pendidikan yakni guru'
Sejarah supervisi di negara maju seperti Amerika 'leog;w;n dan pengendalian merupakan
mula-muia supervisi diarahkan untuk memperbaiki -ini
kontrol agi kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada
"
*jt* lung teUfr- ditetapkan' Pengawasan dan
- untuk
pur,get a"fiurr luga merupakan tindakan preventif
*eti."guf, tgut p*t tenagakependtdi-k1lt
Y'ali .Curu
tiaat i'tefantat- penyimpangan dan lebih berhati-hati
dalam melaksanakan pekeriaannya'
Pengawasan dan pengendalian- yu"g .$ilf"k*
kepala selolah terhadap tenaga kependidikannya
*rJrrr.r"ny" guru, disebut supervisi klinis, yang hrtuiuan
r t"t t"."il.gtatkan kemampuan profesional guru dan
kualitas pembelajaran . . rn:lult'i
p"*U.iui"tut Vang.efektif. Salah satu supervisi akademik
-""i"gtu*"i
klinis' yang merniliki
i^"g pJp"f"t ad"alah supervisi
karakteristik sebagai berikut:
1. Supervisi dibedkan ber-upa bantuan (brkan
p"iit tuft;, sehingga inisiatif tetap berada di
tangan tenaga kePendidikan '
2. Aspek yang disuPervisi berdasarkan usul guru'
y""g iik"ii bersama kepala sekolah sebagai
Supervisi dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah
supervisor untuk dijadikan kesepakatan'
yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem metode observasi
3. Instrl.men dan
organisasi pendidikan modern diperlukan supervisor gum dan kepala
dikembangkan bersama oleh
kfruys yang lebih independen, dan dapat meningkatkan
sekolah.
objektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan menafsirkan hasil
4. Mendiskusikan dan
tugasnya. Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala mendahulukan inter
pengamatan dengan
sekolah, maka ia harus mampu melakukan berbigai
pretasi guru.
1-76 1-77
SupervisipendidikanTeori dan.Terapan
dalam pengembanganSDM Guru
Supervisi PendidikanTeori danTerapandalamPengembanganSDM Guru
DAFTARPUSTAKA
guru pada khususnya agar kualitas pembelajaran
nya meningkat-
' R'F'(1981)'
J. Dibidang pendidikan dan pengaiarandiperlukan Alfonso, RJ', Firth, G'R', dan Nevillg'
penyelia (supervisor) yang dapat berdialog serta Instructional Superuision, A BehaoiorSysten'Boston:
mernbantu pertumbuhan pribadi dan profesi Allyn and Bacoru[nc'
guru agar setiap orang mengalami peningkatan Bandung:
Aqib, Zattal. Q009). Perulitian TinilakanSekolah'
pribadi dan profesi. Yrama
l-atar belakang perlunya supervisi terletak
berakar mendalam dalam kebutuhan riil Arikunto, Suharsirni. (1988)' Organisasi dan administrast
masyarakat antara lain: latar belakang kulturd, pendidikan teknologi dnn kejuruan' Jakarta:
filsafat, psikologis, sosial, sosiolo gis, dan per P2LYTK, Ditjen Dikti,DePdikbud'
ilmtr
tumbuhan jabatan. Atmosudirdjo, Prajudi S' (1985)' Dasat-dasar
Supervisi diarahkan unfuk mengembangkan administrasi.Jakarta: PT' Ghalia Indonesia'
sumber daya manusia, dalam hal ini potensi Sekolnlr'
manusia, yaitu guru-guru. fadi yang perlu Danim, Sudarwan. (2006)- Visi Baru Manaiemen
ditingkatkan adalah potensi sumber daya gtn4 Jakarta: Bumi Aksara'
dnlnnt
baik yang bersifat personal maupun yang Effendi. Uchjana, Onong. (10M)' Sistem Informasi
bersifat profesional. Manajemen,Bandung: Alumni,'
Bnhnstr
Enchols, John, M, Shadily, Hassan' (1983)' Komus
Inggris. fakarta: Bumi Alsara
H' (1996)'
Gibson,
- J. M-, Ivancevich, f. M', & Dormelly',I'
*g*Oasi dan manaiemerl P*iry'. struktur'
oleh
pro"u, Edisi kedelapan (Diterjemahkan .
York'
blo"rburl wahid). Jakarta:Erlangga' (New
1e8s).
Boston:
Glickman. C.D 1gg5. Supetatsionof lnshaction'
Allyn And BaconInc'
181
1.80
SupewisiPendidikan
TeoridanTerapandalampengembangan SDM Gutu
SuoervisiPendidikanl-co.i dan Terapandalam Pengembangan
SI)M (;u,,,
182 183
Guru
dalam PengembanganrSDM
SupervisiPendid ikan Teori dan TerapandalamPengembangarr
S| ) trI r , r,rrr SupervisiPendidikanTeori dan T€raPan
Yokaakarta:
Nurhadi, Mulyani A. (1983).AdministuasPurrlttlrktrt,t, Samana,A. (L9941.Profesioruisme keguruatt
Sekolnh,filid I, Yokyakarta: Andi Offsct. Kanisius.
by inftunu'
Nurtain, H. (79a8) Superuisi Pengajaran, (-feori dttt Schatz,K., & Schatz,L. (1986)'M"ryqlg
Praktek), P3G,Pengambilan.keputusan (Descrcntt Engtewood Cliffs, Nf : Prentice Hall' lnc'
Making). Cetakan PertamaJuli. fakarta: PT. Ghalia
Schein, E. H. (1983).Psikrtlogiorganisasi'.(DiterjemahJ<an
Indonesia. bmaman
oleh Nurul Iman)- Jakarta: PT' Pustaka
Pidarta, Made. (1988). Marujemen Pendidikan Indonesia. Pressindo. (Nl, 1980)
Bandung: PT. Bina Aksana. Teknik Supeniisi
Sehertian, A. Piet. (1987)' Pnnsip dan
Poerwanto, Ngalirn (1987). Administrasi dan Superuisi Pendidikay lJ sahaNasional' Surabaya'
Pendidikan, Mutiara, Jakarta. of Teaching'
Sergiovarini, f .J- 7982. Editor' Superoision
and
Purwarto, Ngalim. Administrasidan SuperaisiPendidikan. Alexandria: Absoiiation for Supervision
Bandung: Rosdakarya,2003. Curriculum DeveloPment'
A Reflectkn'
Rifai, Mohd. (1987).Administrasidqn SupentisiPendiilikan, Sersiovanni, T.l: 1gf37. Thc Pincipalship',
Jemrnars,Baldung. Practice Boston: Allyn and Racon'
Perspecfioe'
Saaty.T.L.(1991). Pengambilan keputusan bog, pard Sergiovanrri,
-- u T.J. dan R'T' Stanat' 1979' Suryraisiott:
Book
pimpinan:Proses hirarki analitik untuk pengambilan Ho*on Ferspectfue'New York: McGraw-tfill
kepuhtsandalam situasiyang kompleks.Jakarta: PT. ComPanY.
Dharma Aksara Perkasa. Gunung Agut'g'
Siagian, S.P. (1982). Filsafat Pendidikan'
Sahertian. A Piet. (799$. Profl Pendidik Profesional.
Iakarta.
Yogyakarta: Andi Offset, PI'
Siagian, S.P. (1982a)' Filsafat administrasi' lakarla:
Said Suhil Achmad: (1981'),Pemimpindan kepemimpinan. Gunung
fakarta: CV. Rajawali nasionaL
Soediiarto. (1993\.Memantapry! t:t'^ Pendidikan
Said, Chatlinas. (1988). Pmgantar administrasi ' Widiasarana lndonesta'
Jakarta:PT. Gramedia
pendiilikan. fakarta: P2L['TK, Ditjen Dikti,
Depdikbud. Soediadi. (lgSg\. O I M (Or|anization and nethods)
""'-'-
pr;n1ong berhasilnyaproses manaiemen' Jakarta:
CV. Haii Masagung'
lU 185
SupervisiPendidikanTeoridanTerapandalarn Pengembangan
SDM (iuru
186
ISEN 9?8-b0a-?559-!8-9
,lllltltltilllil[
LEMBAR
HASILPENILAIAN
SEJAWAT
SEBIDANG
ATAUPEERREVIEW
KARYAILMIAH: BUKU
Judul
Buku :SUPERVISI PENDIDIMN
( TeoridanPraktek
dalamPengembangan
SDMGuru)
Penulis
Buku : DR.H.MUWAHID
SHULHAN
M.Ag
ldentitas
Buku : A.ISBN : 978-602-7559-18-9
b.Tahun
Terbit tll2013
d.Jumlah
Halaman : viii+186
Publikasi
Kategori Karya BukuReferensi
Buku(berir/ pada
llmiah
yangtepat)
kategori
HasilPenilaian
PeerReview
:
E Buku
Buku(40)
NilaiMaksimal
Komponen
YangDinilai Referensi Monograf NilaiAkhir
g tl
Yang
Diperoieh
unsurisiBuku(20%)
Kelengkapan 8 f
pembahasan
dankedalaman
b. Ruanglingkup (307o) /2
Kecukupan
dankemutakhirandata/ informasi
dan /2
(30%)
metodoloqi //
penerbit
unsurdankualitas
d. Kelengkapan (20%)
I l
= (100%)
101s1 /itJ 3t)
/2 th/" J0/6
Tulungagung,
Reviewer
I
f,""1 '4;L)'Eg,
,f 6lN3o/ /fFsoE/.ao3
t A tN Tqt"tttful6
LEMBAR
HASILPENILAIAN
SEJAWAT ATAUPEERREY'Ery
SEBIDANG
KARYAILMIAH: BUKU
Penulis
Buku : DR.H.MUWAHID M.Ag.
SHULHAN
Buku
ldentitas : a.ISBN : 978-602-7
559-18-9
b.Tahun
Terbit : l lZ 0 l3
c. Penerbit : AcimaPublishingSurabaya
d.Jumlah
Halaman ':viii+186
Kategori
Publikasi
Karya : BukuReferensi
llmiah (beri./ pada
Buku
yangtepat)
kategori BukuMonograf
Penilaian
Hasil PeerReview
:
Buku(40)
NilaiMaksimal
Komponen
YangDinilai Referensi Monograf NilaiAkhir
Yang
E E Diperoleh
unsurisiBuku(20%)
Kelengkapan
I r
--t
t.
dankedalaman
Ruanglingkup (30%)
pembahasan ,9
/D
Kecukuoan data/ informasi
dankemutakhiran
(300/o)
metodolooi
dan /2 /D
Kelengkapan
unsurdankualitas (207d
penerbit
U 7
1061= (100%) 40 s4
o/
Tulungagung, /Lfa* JD/6
VvtrtnUua6
ProgramPascasarjana
SEKOLAHTTNGGIAGAMA rSLAM (STA|)
DIPONEGORO
TULUNGAGUNG
STATUS: TERAKREDITASI "8" sr sAN-PrNo:80t,,BAN-Pr/Akrcdu^/ttt/20r 5
(0355)
Jl.RA.KartiniNo.47TelplFar. 325175
Tulungagung
e{ail :ppsdipoo8(({,gmail.corn
ISBN 978-602-7559-18-9
Cetakan | 120t3
ffi
SEKOLAHTINGGIAGAMAISLAM
STAT MUHAIUMADIYAH TULUNGAGUNG
ProsramStudi:
PAI : Terakreditasi
BAN-PTNo:097lSK/BAN-PT/Ak-XV/S/II/2073
PGMI : Terakreditasi
BAN-PTNo:1167lSK/BAN-PT/ Akred/S/Xl /2075
Ek.Syari'ah : Terakreditasi
BAN-PTNo: 145/SK/BAN-PT
/Akred/S/V/Z\M
STJRATKETERANGAN
Nomor:E.1/090/4.47.000112016
Meneranskanbahwa:
Buku tersebut saat ini sedang di jadikan referensi dan rujukan pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammadiyah
Tulungagung.