Oleh :
Kelompok 1
1) Ira Sri Yunita 1941111013
2) Daffa Abidzar Alwafa 1941111014
3) Zulfa Fauziah 1941111020
4) Yusri Melawati 1941111021
5) Maya Nur Pebrianti 1941111022
6) Satra Azmia Herlanda 1941111023
7) Lutfia Raditha SR 1941111024
8) Septi Priwindani 1941111025
9) M.Rizky Septiyana 1941111027
Puji syukur penyusun sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat-Nya, penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Keluarga dengan TBC” yang disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga. Penyusun mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan lancar.
Tujuan suatu pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
membentuk sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing, membentuk
watak dan jiwa sosial, berbudaya, berakhlak dan berbudi luhur, serta berwawasan
pengetahuan yang luas dan menguasai teknologi. Makalah ini dibuat oleh
penyusun untuk membantu memahami materi tersebut. Mudah-mudahan makalah
ini memberikan manfaat dalam segala bentuk kegiatan belajar, sehingga dapat
memperlancar dan mempermudah proses pencapaian yang telah direncanakan.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, segala kritikan dan saran yang membangun akan kami terima dengan
lapang dada sebagai wujud koreksi atas diri tim penyusun yang masih belajar.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
A. Latar belakang................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
A. Pengkajian...................................................................................................... 3
B. Intervensi / Perencanaan ............................................................................... 4
C. Implementasi / Pelaksanaan........................................................................... 10
D. Evaluasi Keperawatan ................................................................................... 14
A. Kesimpulan.................................................................................................... 18
B. saran............................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberkulosis menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama selama
masa revolusi industri di Eropa. Terjadinya urbanisasi ke kota-kota di Eropa
Barat menyebabkan munculnya kepadatan penduduk, meluasnya kemiskinan
dan rendahnya kebersihan, ini semua menjadikan penyakit tuberculosis
menyebar cepat di Eropa Barat. 20 % kematian di Eropa Barat pada waktu itu
disebabkan oleh tuberculosis. Puncak epidemic tuberculosis di Eropa terjadi
pada awal tahun 1800 dan di Amerika terjadi pada tahun 1900 (Ni made
mertaniasih dkk, 2013:2).
Di seluruh dunia, penyakit ini telah menjadi begitu luas, sehingga pada
tahun 1993 Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan keadaan darurat TB
global. TB saat itu menjadi penyebab kematian kedua penyakit infeksi utama
di dunia. Menurut laporan WHO 2011, pada tahun 2010 ditemukan 8,8 juta
penderita TB baru di dunia dengan angka kematian 1,1 juta pada penderita
TB tanpa HIV dan 0,35 juta pada penderita dengan HIV. Indonesia masih
dalam kategori High Burden Countries, dengan insiden dan prevalensi
tertinggi rangking 4 setelah India, Cina dan Afrika Selatan (Ni made
mertaniasih dkk, 2013:3).
TB sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat di dunia walaupun upaya dengan strategi DOTS (Directly
Observed Treatment Short-course) telah diterapkan dibanyak Negara sejak
tahun 1995 (Anna Uyainah dkk, 2014:1).
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga pada Klien dengan
TB Paru ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Keluarga pada Klien dengan TB
paru.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. A
b. Alamat & No Telepon : Jl Menanti Gg.Menanti
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Swasta
d. Pendidikan Kepala Keluarga : SMP
e. Tipe Keluarga : Tradisional Extended Family
f. Suku Bangsa : Melayu
g. Agama : Islam
2. Riwayat Tahapan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn A saat ini adalah Tahap keluarga
dengan anak remaja dan tahap keluarga dengan usia sekolah, anak
pertama berusia 15 tahun, dimana peran orang tua yaitu Tn S dan istri
melakukan komunikasi secara terbuka dan dua arah, anak
pertama selalu menceritakan pada Ny N bila ia ada masalah dengan
teman sebayanya, anak pertama dan kedua Tn A sedang sekolah
membutuhkan biaya untuk sekolah dan butuh perhatian dari kedua
orangtuanya.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum
terpenuhi. Namun, tugas keluarga yang belum dicapai saat ini adalah
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan keluarga
untuk menjamin kesehatan. Keluarga Tn S masih hidup serba
kekurangan. Keluarga Tn S bersama anak, istri dan ipar yang menderita
sakit TB paru hanya tinggal disebuah rumah kontrakan yang sederhana
yang pada bagian samping rumah sebelah kanan terdapat sungai, dan
sesekali bila keadaan air pasang dapat terjadi banjir.
c. Riwayat penyakit keluarga sebelumnya
1) Riwayat penyakit keluarga dari pihak Tn A: Bapak dari Tn A sudah
meninggal 10 tahun yang lalu karena menderita hipertensi, sedang
ibu Tn A dalam keadaan sehat dan saat ini tinggal di Kisaran
bersama adik perempuan Tn A.
2) Riwayat penyakit keluarga dari pihak Ny N: Bapak dari Ny N sudah
meninggal sejak 15 tahun yang lalusecara mendadak akibat serangan
Asma, sedangkan ibu dari Ny N juga sudah meninggal sejak 11
tahun yang lalu tahun yang lalu karena serangan jantung.
3) Tn A beserta anak dan istrinya tidak pernah mengalami sakit berat
hanya demam, batuk dan pilek ringan saja dan bila sakit keluarga
membeli obat di warung.
4) Ipar Tn A yang bernama Tn C sebelumnya tidak pernah menderita
TB Paru.
3. Riwayat Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditinggali oleh keluarga Tn A merupakan sebuah rumah
kontrakan permanen dengan luas rumah ± 36 m², terdiri dari 2 kamar
tidur, dimana 1 kamar tidur tidak mempunyai jendela karena
dindingnya saling berdampingan dengan rumah kontrakan yang lain.
b. Karakterisktik tetangga dan komunitas RT/RW
Tipe rumah adalah couple yang terdiri dari 2 rumah kontrakan yang
saling berdampingan, akan tetapi antar tetangga saling tolong menolong
bila dibutuhkan, dan apabila ada tetangga yang sakit saling menjenguk.
Di area pekarangan / beberapa meter ke arah samping rumah ada
tampak sungai.
c. Mobilitas geografis keluarga
Setelah menikah keluarga Tn A tinggal bersama orangtua selama ± 6
bulan di daerah Kisaran, setelah itu keluarga Tn A merantau ke kota
Dumai dan tinggal menempati rumah kontrakan berpindah-pindah. Saat
ini keluarga Tn A tinggal disebuah rumah kontrakan yang beralamat di
Jl Menanti Gg Menanti RT 01 Kelurahan Bukit Datuk Kecamatan
Dumai Selatan Kota Dumai.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn A berkumpul pada malam hari, karena pada saing hari Tn
A berkerja, keluarga Tn A juga aktif mengikuti perwiritan dilingkungan
tempat tinggalnya yang diadakan 1 minggu sekali, hubungan
interaksi keluarga dengan lingkungan sangat baik.
e. Sistem pendukung keluarga
Saat ini anggota keluarga Tn A yaitu adik iparnya yang bernama Tn C
menderita TB Paru. Keluarga mempunyai sistem pendukung yaitu
kakak, tetangga dan keluarga, dan apabila keluarga Tn A mengalami
masalah- masalah kesulitan dana ataupun adanya masalah dalam
keluarga pasti selalu dimusyawarahkan untuk pemecahan masalah.
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Dalam kehdupan sehari-hari keluarga Tn A menggunakan bahasa
Melayu dan bahasa Indonesia. Komunikasi di keluarga Tn A cukup
baik dan selalu terbuka.
b. Struktur kekuatan keluarga
Tn S merupakan pemegang kendali di dalam rumah tangga. Sedangkan
Ny N hanyalah sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh anak, dalam
pengambilan keputusan Tn S dan Ny N selalu mendiskusikan terlebih
dahulu.
c. Struktur peran
Peran saat ini Tn S sebagai kepala rumah tangga yang mencari nafkah
untuk keluarganya, sedangkan tugas istri sebagai ibu rumah tangga dan
merawat anak, pendidikan anak dilakukan bersama.
d. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn S menganut agama islam, walaupun berbeda suku dengan
Ny N akan tetapi antara Tn S dan Ny N saling memahami dan mengerti
kebiasan masing-masing.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Menurut Ny N keluarga selalu menerapkan kasih sayang dan perhatian
yang cukup kepada anaknya. Tn A dan Ny N selalu memenuhi
kebutuhan untuk anaknya sesuai dengan usia pertumbuhan dan
perkembangannya.
b. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antar sesama anggota keluarga terlihat baik, demikian juga
dengan tetangga keluarga selalu aktif dalam mengikuti kegiatan-
kegiatan yang ada di lingkungannya.
c. Fungsi Pemeliharaan / Perawatan kesehatan keluarga
Menurut Tn A kesehatan adalah terhindar dari gejala penyakit. Tn A
mengatakan ada anggota keluarganya yang sakit yaitu ipar Tn A
tepatnya adalah Tn C. Tn C adalah adik kandung dari Ny N, menurut
Ny N apabila ada anggota keluarga yang sakit, biasanya dirawat sendiri
di rumah dengan membeli obat dari warung terdekat.
d. Fungsi Reproduksi
Tn A mempunyai 3 orang anak sebagai penerus keturunan dan
Ny N merupakan akseptor KB suntik.
e. Fungsi ekonomi
Tn A bekerja sebagai pekerja swasta dengan penghasilan yang tidak
tetap dengan rata-rata Rp 2 Juta / bulan.
6. Stres dan Koping Keluarga
a. Stresor jangka panjang dan pendek
1) Jangka pendek : Tn A khawatir karena kesibukannya mencari
nafkah tidak begitu memperhatikan kesehatan dan kebutuhan anak
dan istrinya.
2) Jangka panjang : Tn A khawatir tidak sanggup membiayai anaknya
ke sekolah / jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stressor:
Tn S mengatakan keluarga hanya bisa pasrah dan tetap berdoa
memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberi kesehatan dan
kemurahan rezeki sehingga tetap berusaha semampu mereka untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
c. Strategi koping yang di gunakan
Keluarga selalu mencari solusi atas masalah yang dihadapi bila tidak
sanggup keluarga meminta bantuan dari sanak saudara, tetangga.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Fungsi dan peran masing-masing anggota keluarga dijalankan sesuai
dengan hak dan kewajibannya.
7. Pemeriksaan Fisik
2 Tanda-tanda Vital
Tekanan darah 130/90 110/60 110/60
Nadi 82x/m 80x/m 80x/m
Suhu 37°c 36,5°c 36,5°c
Pernafasan 20x/m 20x/m 20x/m
4 Berat Badan 70 kg 54 kg 49 kg 26 kg 16 kg 50 kg
8. Harapan Keluarga
Keluarga Tn S berharap agar iparnya yaitu Tn C yang saat ini menderita
TB paru bisa segera sembuh dan sehat seperti sebelumnya, keluarga
berharap Tn C dapat melakukan pengobatan TB secara teratur dan tepat
waktu selama 6 bulan.
9. Analisa Data
1 Ds :
Ny N bertanya tentang Kurang Ketidakmampuan
apa itu penyakit TB pengetahuan keluarga mengenal
paru, tanda dan gejala, tentang penyakit masalah kesehatan
pengobatan serta TB paru, tanda dan
bagaimana merawat gejala serta
klien yang menderita TB merawat anggota
paru keluarga yang sakit
Do:
Ny N / kakak klien
tampak bingung, karena
klien / Tn C selalu
bertanya tentang
penyakitnya dan
bagaimana
pengobatannya
Do :
Klien tampak masih
lemah
BB masih tetap 50 kg,
bila dibandingkan saat
sebelum sakit 56 kg
3 Ds :
Ny N / kakak klien Resiko tinggi Ketidakmampuan
bertanya tentang cara penyebaran infeksi keluarga memelihara
pencegahan dan pada orang lain / memodifikasi
penularan penyakit TB lingkungan untuk
paru kesehatan keluarga
Do:
Ny N tampak bingung,
Tampak Tn C masih
membuang ludah
sembarangan, saat batuk
klien tidak menutup
mulut,
Kamar tidur tampak
kurang terang
Jendela rumah masih
tertutup di pagi hari
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
Jangka Panjang Jangka Pendek Kriteria Standar
1 Kurang pengetahuan Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Keluarga a. Beri penjelasan dan
berhubung dengan tindakan tindakan terutama Tn C diskusikan pada keluarga
ketidakmampuan keluarga keperawatan keperawatan mampu mengenai pengertian
mengenal masalah setiap minggu sebanyak 1x menjelaskan penyakit TB Paru, tanda
kesehatan sebanyak 3x kunjungan rumah tentang dan gejala, pengobatan
selama 30 menit selama30 menit, penyakit TB serta motivasi keluarga
perkunjungan keluarga dapat paru dan dalam memberikan
rumah, diharapkan mengenal melakukan perawatan dan
keluarga masalah pengobatan pendampingan minum obat
khususnya Tn C kesehatan, teratur pada klien dengan TB paru
dapat mengerti dengan
memahami, dan menyebutkan b. Jelaskan pada keluarga
mau pengertian tanda akibat bila klien tidak
melaksanakan dan gejala, mendapat perawatan dan
atas informasi pengobatan pengobatan maksimal
yang sudah penyakit TB paru
diberikan petugas
tentang penyakit
TB paru
2 Perubahan nutrisi kurang Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Keluarga a. Jelaskan pada keluarga
dari kebutuhan tubuh tindakan tindakan terutama kakak mengenai pentingnya
berhubung dengan keperawatan keperawatan Tn C mampu nutrisi sehat bagi klien yang
ketidakmampuan keluarga setiap minggu sebanyak 1x menjelaskan menderita penyakit TB paru
merawat anggota keluarga sebanyak 3x kunjungan rumah tentang gizi
yang sakit selama 30 menit selama30 menit, tinggi kalori b. Anjurkan keluarga untuk
perkunjungan, keluarga dapat tinggi protein menyajikan makanan
diharapkan menyebutkan bagi klien hangat sehat bergizi dan
keluarga manfaat nutrisi penderita dalam porsi kecil tapi
khususnya Tn C bagi penderita penyakit TB sering
dapat mengerti TB paru, dan paru, nafsu
dan memahami pentingnya gizi makan
atas pentingnya yang tinggi kalori meningkat
kebutuhan nutrisi tinggi protein
bagi klien bagi klien dengan
penderita TB paru
penyakit TB paru,
dan diharapkan
Tn C bertambah
nafsu makannya
dan berat badan
klien bertambah
3 Resiko tinggi penyebaran Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal Keluarga a. Jelaskan pada keluarga
infeksi pada orang lain tindakan tindakan terutama Tn C proses penularan penyakit
berhubung dengan keperawatan keperawatan mampu TB paru
ketidakmampuan keluarga sebanyak 1x menjelaskan
memelihara/memodifikasi setiap minggu kunjungan rumah tentang cara b. Anjurkan keluarga untuk
sebanyak 3x menerapkan PHBS dan cuci
Lingkunga selama30 menit, agar infeksi
n selama 30 menit keluarga dapat penularan tidak tangan pakai sabun dirumah
perkunjungan menyebutkan terjadi yaitu c. Anjurkan agar klien
rumah, bagaimana cara seperti menutup mulut saat batuk /
pencegahan agar malakukan menggunakan masker, dan
diharapkan tidak membuang dahak
tidak terjadi PHBS,
keluarga sembarangan
resiko penularan
menutup mulut
mengerti resiko infeksi pada
orang lain saat batuk / d. Anjurkan keluarga untuk
penyebaran membuka jendela rumah
menggunakan
infeksi penyakit masker,
TB Paru kepada menampung
dahak pada satu
orang lain dan wadah tertutup
Infeksi tidak dan jendel
terjadi rumah terbuka
C. Pelaksanaan/Implementasi Keperawatan
b. Menjelaskan pada keluarga akibat bila klien tidak mendapat perawatan dan pengobatan
maksimal
02 April 2 a. Menjelaskan pada keluarga mengenai pentingnya nutrisi sehat bagi klien yang
2020 menderita penyakit TB paru
b. Menganjurkan keluarga untuk menyajikan makanan hangat sehat bergizi dan dalam
porsi kecil tapi sering
c. Menganjurkan agar klien menutup mulut saat batuk / menggunakan masker, dan tidak
membuang dahak sembarangan
09 April 3 Mereview kembali dan mendiskusikan kembali cara pencegahan penularan penyakit TB
2020 paru, mengingatkan agar klien menutup mulut saat batuk, dan membuang dahak pada
tempatnya
16 April 1 Mereview kembali keluarga tentang informasi penyakit TB Paru dan terus memotivasi
2020 keluarga untuk mendampingi klien minum obat TB selama 6 bulan
16 April 2 Memotivasi keluarga dalam memberikan semangat pada klien untuk meningkatkan porsi
2020 makannya agar kesehatan cepat pulih kembali
16 April 3 Mereview kembali pada keluarga mengenai penyakit TB agar tidak terjadi penyebaran
2020 infeksi pada anggota keluarga yang lain
D. Evaluasi Keperawatan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil asuhan keperawatan pada keluarga Tn A, dapat
disimpulkan bahwa :
a. Pelaksanaan pengkajian dilakukan pada keluarga Tn S di wilayah
kerja Puskesmas Bumi Ayu Kota Dumai,Pada tahap pengkajian
dilakukan dalam waktu 2 minggu dengan menggunakan format
pengkajian keluarga dari institus pendidikan.
b. Perumusan diagnosa keperawatan keluarga yang didapat pada saat
pengkajian adalah sebanyak tiga diagnose yaitu, kurangnya pengetahuan
keluarga khusunya pada Tn C berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan, perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit, dan resiko tinggi penyebaran
infeksi pada orang lain berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan.
c. Perencanaan tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah keluarga
tersebut diutamakan pada pemberian informasi kesehatan atau
pendidikan kesehatan yang diperlukan oleh keluarga.
d. Implementasi dilakukan sebanyak 3 kali kunjungan rumah, implementasi
dapat dilakukan oleh keluarga sesuai dengan kemampuannya, serta
didukung adanya informasi yang telah didapatkan sebelumnya.
Keterlibatan keluarga menjadi fokus utama dalam proses keperawatan
keluarga dimana keluarga selain sebagai pendukung juga diharapkan
akan kesediaannya untuk berusaha mengenal masalah yang timbul dalam
keluarga.
e. Evaluasi dilakukan untuk menilai keberhasilan atau tercapainya suatu
intervensi dan terlaksananya suatu implementasi keperawatan. Penilaian
ini dapat berupa penialian subjektif dan penilaian yang objektif
B. Saran
a. Keluarga
Diharapkan kepada keluarga atau ada anggota keluarga yang mengidap
TB paru dapat lebih memahami dan mampu untuk merawat anggota
keluarganya. Bantu untuk memantau keteraturan minum obat anggota
keluarga yang mengidap TB paru dan minimalisir kemungkinan adanya
penularan kepada anggota keluarga yang lain.
b. Perawat
Diharapkan perawat atau pelayanan kesehatan lainnya dapat membantu
untuk mengobati kondisi dan penyakit yang dialami pasien, jelaskan
kepada pasien pentingnya mengkonsumsi obat secara rutin dan teratur
demi kesembuhan pasien, jelaskan kepada pasien bahwa penyakit yang
dialaminya adalah penyakit menular sehingga perlu perhatian lebih agar
anggota keluarga lainnya tidak tertular.
DAFTAR PUSTAKA
Gusti, S. 2013. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans Info
Media.
Suratun, Paula dan Niluh. 2013. Seri Asuhan Keperawatan Gagguan Sistem
Pernafasan Akibat Infeksi.Jakarta : Trans Info Media. Suprajitno. 2012. Asuhan
Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktek.Jakarta : EGC.