Anda di halaman 1dari 7

HIKMAH PUASA BAGI KESEHATAN MENTAL-SPIRITUAL1

Oleh: Didin Hafidhuddin


‫بسم هللا الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن واله وال حول وال قوة إال باهلل‬
‫أشهد أن ال إله إال هللا وحده الشريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله‬

1. Ibadah puasa dibulan suci Ramadlan yang dilaksanakan


dengan benar sesuai dengan aturannya dan didasarkan
pada keihlasan, hanya karena Allah SWT, akan
menghasilkan berbagai hikmah dan manfaat yang besar
bagi kesehatan mental spiritual disamping kesehatan
jasmani. Perhatikan Firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah
[2] ayat 183 dan hadits yang diriwayatkan oleh imam
Tabrani dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
َ َّ َ َ َ ُ َ َ ُ َ ُ ُ ْ َ َ َ ُ ْ ُ َ َ َّ َ ُّ َ َ
‫الصيام كما ك ِتب على ال ِذين ِمن‬
ِ ‫يَا أ ُيها َال ِ َّذ ُين آمنوا َ ك ِتب عليكم‬
َ
.﴾١٨٣ :‫ ﴿البقرة‬.‫ق ْب ِلك ْم ل َعلك ْم ت َّت ُقون‬
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183).
ْ‫هللا َع َليه‬
ُ ‫ص َّلى‬
َ ‫ال َر ُس ْو ُل هللا‬
َ َ َ َ ُ َ ُ َ َ َ َ َْ ُ ْ َ ْ َ
ِ ِ ‫ ق‬،‫عن أ ِبي هريرة ر ِض ي هللا عنه قال‬
ْ ُّ َ ُ ُ َّ َ َ
.﴾‫ ﴿رواه الطبراني‬...‫صوموا ت ِصحوا‬... :‫وسلم‬
“Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW
bersabda: “…Berpuasalah kaliuan maka kalian akan
sehat...” (HR. Thabrani).
2. Shaum secara bahasa artinya adalah menahan diri atau
pengendalian diri (‫ )اإلمساك‬dari hal-hal yang
membatalkan pelaksanaan puasa dan dari hal-hal yang
membatalkan dan menghilangkan pahalanya. Dampak

1
Pokok-pokok Materi disampaikan pada Acara Kajian Rutin Pesantren Ekonomi Syariah PNM Jakarta, Rabu 16
Ramadhan 1442 H/28 April 2021 M.

1
positif terhadap kesehatan mental dapat dilihat dan
dirasakan antara lain sebagai berikut:
Pertama, orang yang mampu mengendalikan diri dengan
baik, akan menjadi orang yang sehat secara mental
spiritual, yang implikasinya hanya akan mengucapkan
dan melakukan perbuatan yang bermanfaat, tidak akan
melakukan perbuatan yang sia-sia. Sebagai contoh
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits:
ْ َ ْ َ َّ ُ ْ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ ُ ُ َ َ َ
‫اَّلل واليو ِم‬
ِ ‫ …من كان يؤ ِمن ِب‬:‫صلى هللا علي ِه وسلم‬ ‫هللا‬
ِ ‫سو‬ ‫ل‬ ‫قال ر‬
َ
ْ ‫ْاْلخر َف ْل َي ُق ْل َخ ْي ًرا أ ْو ل َي‬
.}‫ {رواه البخاري‬.‫ص ُم ْت‬ ِ ِ ِ
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"...Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir
hendaknya ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari).
Kondisi ini akan menyebabkan setiap orang menjadi aktif
dan produktif dalam memproduksi hal-hal yang baik dan
bermanfaat.
Kedua, pengendalian diri yang benar akan menyebabkan
orang itu mudah memaafkan orang yang melakukan
kesalahan kepadanya dan akan mampu menahan
amarahnya.
Secara umum manusia memiliki 3 (tiga) potensi dalam
jiwanya, yakni potensi kekuatan berpikir (‫)قوة النطيقة‬,
potensi kekuatan syahwat (‫ )قوة الشهونية‬dan potensi
kekuatan amarah (‫)قوة الغضبية‬. Ketiga potensi ini dapat
mengendalikan manusia, tetapi juga dapat dikendalikan.
Puasa pada realitasnya dapat mendorong mudahnya jwa
mengarahkan ketiga potensi tersebut pada hal-hal yang
positif. Perhatikan firman-Nya dalam QS. Ali Imran [3]
ayat 134:

2
َ َ َ ْ َ َ َْ ْ َ َ ْ َ َّ َّ َ َّ َّ َ ُ ُ َ َّ
‫اظ ِمين الغيظ والعا ِفين ع ِن‬
ِ ‫ك‬ ‫ال‬‫و‬ ‫اء‬
‫ر‬ ‫الض‬‫و‬ ‫اء‬
‫ر‬ ‫الس‬ ‫ي‬ ‫ف‬ِ ‫ن‬‫ال ِذين ي ِنفقو‬
َ ْ ُ ْ ُّ ُ ُ َ َّ
.﴾١٣٤ :‫ ﴿ال عمران‬.‫اس وّللا ي ِحب اْلح ِس ِنين‬ ِ ‫الن‬
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di
waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan mema`afkan (kesalahan) orang.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS.
Ali Imran [3]: 134).
Seorang mukmin yang berpuasa akan merasakan
suasana hati yang tenang dan nyaman. Hal ini akan
mendorong dirinya untuk melahirkan banyak kebaikan
demi kebaikan kepada orang-orang di sekitarnya,
sehingga mengurangi resiko depresi. Hal ini karena ia
akan sangat berbahagia dengan mengguatnya rasa
simpati kepada sesama yang mendorongnya untuk
berbuat lebih banyak.
3. Sebagaimana diketahui bahwa Allah SWT
mengkaruniakan kepada manusia sifat fujur (jahat) dan
takwa (baik). Puasa akan menurunkan potensi fujur yang
pada akhirnya meningkatkan takwa. Hubungan makanan
sangat erat dengan pertarungan sifat fujur dan takwa
dalam keseharian manusia.
Al-Ghazali dalam Minhaj al-‘Abidin menjelaskan bahwa
terlalu banyak makan makanan halal saja akan dapat
menyebabkan hati keras membatu dan memadamkan
cahaya dalam dirinya. Keadaan tersebut akan
mendorong dirinya pada perbuatan kemaksiatan dan
bertindak melebihi batasan yang ditetapkan Allah ‫ﷻ‬.
Perut yang kenyang akan dapat menghilangkan kekuatan

3
berpikir, terasa beratnya jasad, dan sehingga hilang
manisnya beribadah.2
Puasa menjadi bagian dari pensucian jiwanya sehingga
bersih dari sifat-sifat tercela seperti sombong (takabbur),
bangga diri (‘ujub), berburuk sangka (su’ zhan), dengki
(hasad), kikir (bukhl), dan pemarah (ghadab). Allah ‫ﷻ‬
berfirman dalam Surat Asy-Syams [91] ayat 9-10:
َ ّٰ َ ْ َ َ َ ََْ ۖ َ ّٰ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ
.﴾١0-9 :‫ ﴿ الشمس‬.﴾١0 ﴿ .‫﴾ وقد خاب من دسىها‬9 ﴿ ‫قد افلح من زكىها‬
Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu).
Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-
Syams [91]: 9-10).
Mereka yang berpuasa akan memiliki mata batin yang
bersih dari noda sehingga mudah melihat kebenaran,
laksana cermin yang buram kemudian bersih sehingga
terlihat jelas apa yang terlihat padanya. Demikian Al-
Ghazali mengibaratkannya3 saat menganalisa mengapa
banyak manusia tertutupi dari cahaya Allah ‫ﷻ‬, padahal
cahaya-Nya menerangi langit dan bumi. Firman-Nya
dalam QS. An-Nur [24] ayat 35:
َ ْ َ ْ ٰ ْ َ ُْ ُ ََ ْ َ ْ َ ٰ ٰ َّ ُ ْ ُ ُ ّٰ َ
‫وة ِفيها ِمصباح‬ ٍَ ‫ض َ َمثل َنوَ ِر ٖه ك ِمشك‬ ِ ‫۞ّللا نور السمو ِت واالر‬
َ‫اج ُة كا َّن َها ك ْوكب ُدر ٌّي ُّي ْوق ُد ِم ْن َش َجر ٍة‬ َ ‫اجة َا ُّلز َج‬ َ ‫اح ف ْي ُز َج‬ُ ‫ص َب‬
ْ َْ
ِ ٍ ِ ‫ا ِْل‬
َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ
‫ُّم ٰب َرك ٍة َزْي ُت ْون ٍة ال ش ْر ِق َّي ٍة َّوال غ ْرِب َّي ٍة َّيك ُاد َزْي ُت َها ُي ِض ْْۤي ُء َول ْو ل ْم ت ْم َس ْس ُه‬
َ ْ ُ ّٰ ُ ْ َ َ ُ ْۤ َ َّ ْ َ ْ ُ ُ ّٰ
َ‫اال ْم َثال‬ ْ َ ْ ُ َٰ ْ ُ َ
‫نار نور على نو ٍر يه ِدى ّللا ِلنو ِر ٖه من يشاء ويض ِرب ّللا‬
ْ َ ْ َ ُ ُ ّٰ َ َّ
.﴾٣5 :‫ ﴿ النور‬. ‫اس وّللا ِبك ِل ش ي ٍء ع ِليم‬ ِ ‫ِللن‬
“Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi.
Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang
tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu

2
Al-Ghazali, Minhaj al-‘Abidin, Surabaya: Amelia, 2006, hlm. 146.
3
Al-Ghazali, Jawahir Al-Qur’an, Jakarta: Qaf, 2019, hlm. 43.

4
di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan
bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak
dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang
tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang
minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun
tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis),
Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang
yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-
perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.” (QS. An-Nur [24]: 35).
Bagi Al-Ghazali, 3 (tiga) perkara yang menjadi induk
daripada penyakit mental adalah marah (ghadab), benci
(haqad), dan dengki (hasad). Hal ini karena marah adalah
penyakit yang berasal dari api yang menyala ke dalam
jantung manusia yang akan membakar ketenangan dan
ketentraman hidupnya.4 Sementara benci adalah
dampak negatif dari amarah, sehingga amarah menjadi
pangkal segala kejahatan. Adapun dengki merupakan
keinginan manusia agar hilangnya nikmat Allah ‫ ﷻ‬pada
diri saudaranya sesama Muslim.5
Puasa akan meminimalisir sifat buruk tadi dan akan
menggantinya dengan sifat empati dan kasih sayang
kepada sesama serta banyak memberikan pertolongan
kepada sesama saudaranya, terutama pada yang
membutuhkan, sehingga puasa melahirkan kecerdasan
sosial (Wido Supraha, 2021).
4. Di bulan puasa pula, seorang Mukmin akan lebih dekat
dengan Al-Qur’an, dan memiliki waktu lebih banyak
untuk mentadabburinya6 dan membacanya secara

4
Al-Ghazali, Mau’izhah al-Mukmin, Bandung: Diponegoro, 1983, hlm. 604.
5
Al-Ghazali, Minhaj al-‘Abidin, hlm. 141.
6
Q.S. Shad [38] ayat 29

5
perlahan-lahan (tartil), sehingga muncul penghayatan.
Hasil penghayatan pada kandungan Al-Qur’an itulah
yang akan mendorong perubahan pada mental mukmin
sehingga menjadi pribadi yang produktif dalam kebaikan
sepanjang hidupnya. Perpaduan Puasa dan Al-Qur’an
tidak saja melahirkan kebaikan di dunia, tapi juga di
Akhirat kelak. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda sebagaimana
riwayat Ahmad no. 6626 dari Abdullah ibn ‘Amru r.a.:
َ ْ َ ُ َ ُ ُ َ َ َ ْ َ َْ َْ ْ َ َ ْ َ ُ ْ ُْ َ ُ َ
،‫ أي ر ِب‬:‫الصيام‬ ِ ‫ل‬ ‫ يقو‬،‫الصيام والقرآن يشفع ِان ِللعب ِد يوم ال ِقيام ِة‬ ِ
ُ:‫ َو َي ُقو ُل ْال ُق ْرآن‬،‫ َف َشف ْعني فيه‬،‫الن َهار‬ َّ َّ
َّ ‫َم َن ْعته الط َع َام َوالش َه َوات ب‬
ُ ُ
ِ ِ ِ ِ َ َ ِ ِ ِ َ َّ
َ َ َ َّ ‫َم َن ْع ُت ُه‬
.﴾‫ ﴿ رواه أحمد‬.‫ ف ُيش َّف َع ِان‬:‫ال‬ ‫ ق‬،‫ فش ِف ْع ِني ِف ِيه‬،‫الن ْو َم ِبالل ْي ِل‬
“Puasa dan Alquran memberikan syafaat untuk hamba di
hari kiamat. Puasa berkata: Tuhanku! Aku telah
menghalanginya dari makan dan syahwat di siang hari.
Maka terimalah syafaatku untuknya. Al-Qur’an berkata:
Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari. Maka
terimalah syafaatku untuknya. Nabi meneruskan: maka
syafaat keduanya (puasa dan Al-Qur’an) pun diterima. (HR.
Ahmad).
5. Allan Cott, M.D., seorang ahli dari Amerika telah
menghimpun hasil pengamatan dan penelitian para
ilmuwan berbagai negara tentang puasa lalu
menghimpunnya dalam sebuah buku Why Fast (Budi
Handrianto, 2021). Ia menyebutkan manfaat puasa,
antara lain:
a. to feel better physically and mentally (akan terasa
lebih baik secara fisik dan mental).
b. to look and feel younger (terlihat/terasa lebih muda)
c. to clean out the body (membersihkan badan).

6
d. to lower blood pressure and cholesterol levels
(menurunkan tekanan darah dan kadar lemak).
e. to let the body health itself (membuat badan sehat
dengan sendirinya).
f. to relieve tension (mengendorkan keteganggan jiwa).
g. to sharp the senses (menajamkan fungsi indrawi).
h. to gain control of oneself (memperoleh kemampuan
mengendalikan diri sendiri).
i. to slow the aging process (memperlambat proses
penuaan).

‫وهللا أعلم بالصواب‬

Anda mungkin juga menyukai