Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Konsep Teori Belajar dan Mengajar”
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini mungkin ada
hambatan, namun berkat bantuan serta dukungan dari banyak pihak sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak, atas bantuan serta dukungan dan doa nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini
dan dapat mengetahui tentang konsep teori belajar dan mengajar. Saya mohon maaf
apabila makalah ini mempunyai banyak kekurangan, karena keterbatasan saya yang masih
dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun, sangat diharapkan oleh saya dalam pembuatan makalah selanjutnya. Semoga
makalah sederhana ini bermanfaat bagi pembaca maupun saya sendiri sebagai penulis.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan............................................................................. 20
2. Saran....................................................................................... 20
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu diantara masalah besar dalam bidang pendidikan di indonesia yang
banyak di perbincangkan adalah rendah nya mutu pendidikan yang tercermin dari rendah
nya rata–rata prestasi belajar. Masalah lain adalah bahwa pendekatan dalam pembelajaran
masih terlalu didominasi peran guru. Guru lebih banyak menempat kan peserta didik
sebagai objek dan bukan sebagai subjek didik. Pendidikan kita kurang memberikan
kesempatan kepada peserta didik dalam berbagai mata pelajaran, untuk mengembangkan
kemampuan berpikir menyeluruh, kreatip, objektif dan logis, belum memanfaatkan
quantum learning sebagai salah satu paradigma menarik dalam pembelajaran, serta kurang
memperhatikan ketuntasan belajar secara individual. Dengan ada nya masalah di atas,
mnakalah kami akan membahas tentang “KONSEP BELAJAR DAN MENGAJAR
B. Rumusan masalah
5. Agar kita tahu kelemahan dan kelebihan teori belajar dan mengajar
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Belajar
Di samping itu, ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai latihan
belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis. Berdasarkan persepsi
semacam ini, biasanya mereka akan merasa cukup puas bila anak-anak mereka telah
mampu memperlihatkan keterampilan jasmaniah tertentu walaupun tanpa pengetahuan
mengenal arti, hakekat, dan tujuan keterampilan tersebut.
Skinner, seperti juga Pavlov dan Guthrie, adalah seorang pakar teori belajar
berdasarkan proses conditioning yang pada prinsipnya memperkuat dugaan bahwa
timbulnya tingkah laku itu lantaran adanya hubungan antara stimulus (rangsangan) dengan
respon (tanggapan, reaksi). Namun, patut dicatat bahwa definisi yang bersifat behavioristik
ini dibuat berdasarkan hasil eksperimen dengan menggunakan hewan, sehingga tidak sedikit
pakar yang menetangnya.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku yang terjadi melalui pengalaman dan latihan. Tingkah laku
yang mengalami perubahan tersebut menyangkut perubahan sikap, pemecahan suatu
masalah, keterampilan, kecakapan dan kebiasaan.
2. Pengertian Mengajar
Istilah belajar dan mengajar adalah dua peristiwa yang berbeda, akan tetapi antara
keduanya terdapat suatu hubungan yang erat sekali. Bahkan antara keduanya terjadi kaitan
dan interaksi satu sama lain. Antara kedua kegiatan itu saling mempengaruhi dan saling
menunjang satu sama lain.
a) Mengajar ialah menyampaikan pengetahuan kepada siswa didik atau murid di sekolah.
d) Mengajar atau mendidik itu adalah memberikan bimbingan belajar kepada murid.
e) Mengajar adalah kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik
sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Dalam hal ini sebenarnya siswa dapat belajar sendiri tanpa adanya guru pengajar,
namun seringkali siswa mengalami kesulitan dalam memahami isi buku tersebut dan
memecahkan permasalahan terutama untuk pelajaran matematika. Oleh sebab itu peranan
guru dalam proses belajar mengajar itu sangat penting.
B. Pilar Belajar
a. learning to know
Pilar pertama ini memeliki arti bahwa para peserta didik dianjurkan untuk mencari
dan mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya, melalui pengalaman-pengalaman. Hal
ini akan dapat memicu munculnya sikap kritis dan semangat belajar peserta didik
meningkat. Learning to know selalu mengajarkan tentang arti pentingnya sebuah
pengetahuan, karena didalam learning to know terdapat learning how to learn, artinya
peserta didik belajar untuk memahami apa yang ada di sekitarnya, karena itu adlah proses
belajar. Hal ini sesuai pendapat Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:128) yaitu belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Purwanto (2004: 44), belajar
merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk
mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Dari dua pendapat diatas menunjukkan bahwa
belajar bukan saja berasal dari bangku sekolahan saja tetapi belajar dapat terjadi melalui
interaksi dengan lingkungan. Belajar bukan hanya dinilai dari segi hasilnya saja, melainkan
dinilai dari segi proses, bagaimana cara anak tersebut memperoleh pengetahuan, bukan apa
yang diperoleh anak tersebut. Learning to know juga mengajarkan tentang live long of
education atau yang disebut dengan belajar sepanjang hayat. Arti pendidikan sepanjang
hayat (long life education) adalah bahwa pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi
dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya (Suprijanto, 2008: 4). Hal ini menegaskan
bahwa pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dalam keluarga. Sekolah merupakan
lembaga tempat dimana terjadi proses sosialisasi yang kedua setelah keluarga, sehingga
mempengaruhi pribadi anak dan perkembangan sosialnya. Sekolah diselenggarakan secara
formal. Di sekolah anak akan belajar apa yang ada di dalam kehidupan, dengan kata lain
sekolah harus mencerminkan kehidupan sekelilingnya. Oleh karena itu, sekolah tidak boleh
dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan perkembangan
budayanya.
b. learning to do
c. learning to be
Pilar ketiga artinya bahwa pentingnya mendidik dan melatih peserta didik agar
menjadi pribadi yang mandiri dan dapat mewujudkan apa yang peserta didik impikan dan
citacitakan. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan (soft skill dan hard skill) merupakan
bagian dari proses menjadi diri sendiri (learning to be). Menjadi diri sendiri dapat diartikan
sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati diri. Belajar untuk berperilaku
sesuai dengan norma-norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat, belajar menjadi orang
yang berhasil, sesungguhnya merupakan proses pencapaian aktualisasi diri. Learning to be
sangat erat kaitannya dengan bakat, minat, perkembangan fisik, kejiwaan anak serta kondisi
lingkungannya. Misal : bagi siswa yang agresif, akan menemukan jati dirinya bila diberi
kesempatan cukup luas untuk berkreasi. Dan sebaliknya bagi siswa yang pasif, peran guru
sebagai fasilitator bertugas sebagai penunjuk arah sekaligus menjadi mediator bagi peserta
didik. Hal ini sangat diperlukan untuk menumbuh kembangkan potensi diri peserta didik
secara utuh dan maksimal. Selain itu, pendidikan juga harus bermuara pada bagaimana
peserta didik menjadi lebih manusiawi, menjadi manusia yang berperi kemanusiaan.
Pilar terakhir artinya menanamkan kesadaran kepada para peserta didik bahwa
mereka adalah bagian dari kelompok masyarakat. jadi, mereka harus mampu hidup
bersama. Dengan makin beragamnya etnis di Indonesia, kita perlu menanamkan sikap untuk
dapat hidup bersama. Pada pilar keempat ini, kebiasaan hidup bersama, saling menghargai,
terbuka, memberi dan menerima perlu dikembangkan disekolah. Dengan kemampuan yang
dimiliki oleh peserta didik, sebagai hasil dari proses pembelajaran, dapat dijadikan sebagai
bekal untuk mampu berperan dalam lingkungan di mana individu tersebut berada, dan
sekaligus mampu menempatkan diri sesuai dengan perannya. Pemahaman tentang peran
diri dan orang lain dalam kelompok belajar merupakan bekal dalam bersosialisasi di
masyarakat (learning to live together). Untuk itu, pembelajaran di lembaga formal dan non
formal harus diarahkan pada peningkatan kualitas dan kemampuan intelektual dan
profesional serta sikap dalam hal ini adalah kemampuan hard skill dan soft skill. Dengan
kemampuan dan sikap manusia Indonesia yang demikian maka pada gilirannya akan
menjadikan masyarakat Indonesia masyarakat yang bermartabat di mata masyarakat dunia.
Tujuan belajar dan mengajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi perubahan
tingkahlaku dari individu setelah individu tersebut melaksanakan proses belajar.Melalui
belajar diharapkan dapat terjadi perubahan (peningkatan) bukanhanya pada aspek kognitif,
tetapi juga pada aspek lainnya. Selain itu tujuan belajar yang lainnya adalah untuk
memperoleh hasil belajar dan pengalamanhidup. Benyamin S Bloom, menggolongkan
bentuk tingkah laku sebagaitujuan belajar atas tiga ranah, yakni: 1). Ranah Kognitif, 2).
Ranah Afektif, 3).Ranah Psikomotorik
Tujuan belajar dan mengajar adalah suatu pernyataan yang spesifik yangdinyatakan
dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuktulisan untuk
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. sProses pembelajaran adalah proses
membantu siswa belajar,yang ditandai dengan perubahan perilaku baik dalam aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik.Seorang guru hanya dapat dikatakan telah melakukan
kegiatan pembelajaran jika terjadi perubahan perilaku pada diri peserta didik sebagai akibat
darikegiatan tersebut. Ada hubungan fungsional antara perbuatan guru dengan perubahan
perilaku peserta didik (Kartadinata, 1997: 75)
Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan beberapa
pengertian tujuan pembelajran yang dikemukakan oleh para ahli,yaitu sebagai berikut:
Robert F. Mager (1962) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang
hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa padakondisi dan tingkat kompetensi
tertentu.
Kemp (1977) dan David E. Kapel (1981) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu
pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilakuatau penampilan yang diwujudkan
dalam bentuk tulisan untukmenggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
Oemar Hamalik (2005) menyebutkan bahwa tujuan belajar dan mengajar adalah
suatudeskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah
berlangsung pembelajaran .
Tujuan belajar dan mengajar dapat diklasifikasikan atas tujuan umum dan
tujuankhusus. Tujuan umum adalah pernyataan umum tentang hasil pembelajaranyang
diinginkan yang mengacu pada struktur orientasi, sedangkan tujuan khusus adalah
pernyataan khusus tentang hasil pembelajaran yang diinginkanyang mengacu pada konsep
tertentu
Tujuan yang bersifat orientatif, dapat diklasifikasikan pula atas 3 tujuan, yakni:
a. Tujuan orientatif konseptual. Pada tujuan ini tekanan utama pembelajaran adalah agar
siswa memahami konsep-konsep pentingyang tercakup dalam suatu bidang studi.
b.Tujuan orientatif procedural. Pada tujuan ini tekanan utama pembelajaran adalah agar
siswa belajar menampilkan prosedur.
c.Tujuan orientatif teoritik. Pada tujuan ini tekanan utama pembelajaran adalah agar siswa
memahami hubungan kausal penting yang tercakup dalam suatu bidang studi.
a.tujuan pendukung prasyarat, yaitu tujuan pendukung yangmenunjukkan apa yang harus
diketahui oleh siswa agar dapatmempelajari tugas yang didukungnya.
Menurut Kamus Dewan (edisi ketiga), tehnik adalah pengetahuan tentang cara
mencipta sesuatu hasil seni seperti muzik, karang-mengarang dan sebagainya.
Menurut Edward M. Anthony mendefinisikan tehnik adalah suatu cara strategi atau
taktik yang digunakan oleh guru untuk mencapai hasil yang maksimum pada waktu
mengajar pada bagian pelajaran tertentu.
Menurut Kamaruddin Hj. Husin & Siti Hajar Hj. Abdul Aziz dalam bukunya Pengajian
Melayu III : Teknik bisa didefinisikan sebagai pengendalian suatu organisasi yang benar-
benar berlaku di dalam pengajaran yang digunakan untuk mencapai suatu objektif.
Teknik merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan bahan-
bahan pengajaran yang telah dipilih untuk peserta didik. Tehnik yang dipilih haruslah sesuai
dengan pelajaran yang digunakan dan seirama dengan pendekatan yang digunakan.
1. Teknik Diskusi
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok.
Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau
pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar.
Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi
berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu
pemahaman dari topik tersebut.
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang
guru di sekolah, yang dimana di dalam teknik ini terjadi proses interaksi antara dua atau
lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan
masalah, dapat juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar.
Tehnik diskusi merupakan suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah
yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya
untuk memperkuat pendapatnya.
Teknik kerja kelompok adalalah suatu cara mengajar, di mana siswa di dalam kelas
dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka
bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan
berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.
a. Tehnik penemuan
b. Tehnik simulasi
4. Tehnik Inquiry
Inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru membagi tugas
meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-
masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka
mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat
laporan yang tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui pleno
sehingga diperoleh kesimpulan terakhir.
a. Tehnik Eksperimen
Tehnik eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa
diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru.
b. Tehnik Demonstrasi
Tehnik demonstrasi merupakan tehnik mengajar dimana seorang instruktur atau tim
guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.
7. Teknik Ceramah
Teknik ceramah ialah cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama
dijalankan dalam sejarah pendidikan, yaitu dimana seorang guru menularkan
pengetahuannya kepada siswa secara lisan atau ceramah.
Tehnik ceramah adalah : memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid
pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain tehnik ini adalah sebuah tehnik mengajar
dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang
pada umumnya mengikuti secara pasif. Tehnik ini disebut juga dengan tehnik kuliah atau
tehnik pidato.
1. Behavioristik
Kelebihan:
Kekurangan:
1. Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat
meanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur.
2. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa
yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.
3. Siswa ( tori skinner ) baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata – kata kasar ,
ejekan , jeweran yang justru berakibat buruk pada siswa.
4. tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau
hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang tidak dapat diubah
menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon.
5. tidak mampu menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukan hubungan antara
stimulus dan respon ini dan tidak dapat menjawab hal-hal yang menyebabkan
terjadinya penyimpangan antara stimulus yang diberikan dengan responnya.
.2. Kognitif
Peranan pendidik menurut teori belajar kognitif adalah sebagai pembimbing untuk
mengembangkan potensi kognitif yang ada pada setiap peserta didik. Dalam kegiatan
pembelajaran, keterlibatan peserta didik secara aktif amat dipentingkan. Untuk menarik
minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan pengetahuan baru dengan
setruktur kognitif yang telah dimiliki.
Kelebihan:
Kekurangan:
1. Pada dasarnya teori kognitif ini lebih menekankan pada kemampuan ingatan peserta
didik, dan kemampuan ingatan masing-masing peserta didik, sehingga kelemahan
yang terjadi di sini adalah selalu menganggap semua peserta didik itu mempunyai
kemampuan daya ingat yang sama dan tidak dibeda-bedakan.
2. Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik dalam
mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan dan cara-cara peserta didiknya
dalam mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing peserta didik memiliki cara
yang berbeda-beda.
3. Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode kognitif, maka dipastikan
peserta didik tidak akan mengerti sepenuhnya materi yang diberikan .
4. Jika dalam sekolah kejuruan hanya menggunakan metode kognitif tanpa adanya
metode pembelajaran lain maka peserta didik akan kesulitan dalam praktek kegiatan
atau materi.
5. Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan kemampuan
peserta didik untuk mengembangkan suatu materi yang telah diterimanya.
3.Konstruktivistik
Kelebihan:
1. Berfikir artinya, Dalam proses membina pengetahuan baru murid diajarkan berfikir
untuk menyelesaikan masalah atau sebuah studi kasus dan dapat
mengembangkanya menjadi sebuah ide atau membuat keputusan.
2. Faham artinya, Dalam proses pembelajaran murid harus terlibat langsung dalam
mengembangkan sebuah pengetahuan baru, sehingga peserta didik akan lebih
faham dan boleh mengaplikasikanya dalam sebuah situasi.
3. Daya ingat artintya, pada dasarnya dalam proses belajar murid harus terlibat secara
langsung dengan aktif, sehingga mereka akan ingat lebih lama semua konsep yang
ada yakni dengan cara murid melakukan pendekatan membina sendi kehafaman
mereka. Dengan cara itu mereka akan yakin dalam menghadapi dan menyelesaikan
masalah dalam situasi baru.
4. Kemahiran sosial artinya, dalam proses belajar kemahiran sosial diperoleh apabila
seorang murid berinteraksi dengan guru dan rekan dalam membina pengetahuan
baru.
5. Seronok artinya, dalam proses belajar yang benar peserta didik pastinya akan terlibat
secara terus menerus dan semakin lama mereka akan faham, ingat, dan lebih yakin
dalam memutuskan sebuah pengetahuan baru. Apabila peserta didik melakukan
interaksi secara sehat dengan guru atau rekan, maka mereka akan berasa seronok
belajar dalam membina pengetahuan baru.
Kekurangan:
1. Kadang guru itu tidak memperhatikan muridnya secara keseluruhan misalkan guru
tidak pernah memberi kesempatan pada peserta didiknya untuk menyelesaikan
suatu masalah atau berdiskusi sehingga peserta didik hanya mendapat pembelajaran
yang itu-itu saja, jadi pola pikir peserta didik tidak berkembang.
2. Tidak semua guru atau pendidik itu mempunyai karakter atau sifat yang sama, pada
dasarnya guru hanya memberi penjelasan saja saat pembelajaran sehingga peserta
didik dituntut untuk hanya memahami saja tanpa terlibar secara langsung dalam
mengaplikasikan sebuah situasi baru.
3. Membahas tentang sifat seorang guru, guru seharusnya tidak berperan sebagai
orang yang kaku dan harus ditakuti, guru seharusnya berperan sebagai teman bagi
peserta didiknya sehingga peserta didik dapat beriteraksi dengan baik dalam
membina pengetahuan baru.
4. Pada dasarnya guru itu dijadikan sebuah panutan bagi peserta didiknya maka dari itu
guru tidak diwajibkan memberi contoh yang negativ kepada peserta didiknya,
kadang ada guru yang memiliki sifat yang buruk yaitu sering berkata kotor atau kasar
di depan peserta didiknya, itu sangat dilarang dalam aturan etika seorang guru,
karena apabila itu dihadapkan pada anak usia sekolah dasar sangat tidak pantas
untuk dilakukan.
5. Apabila peserta didik tidak dilibatkan dalam pembelajaran praktik maka daya ingat
dan pengetahuan peserta didik tidak akan berkembang dengan baik, dan apabila
diberi materi baru pasti materi sebelumnya akan dilupakan
4. Humanistik
Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk
kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri. Teori humanistik sangat mementingkan isi
yang dipelajari dari pada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara
tentang konsep-konsep pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta
tentang proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal.
Kelebihan:
Kekurangan:
1. Bersifat individual, proses belajar tidak akan berhasil jika tidak ada motivasi dan
lingkungan yang mendukung, sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis.
2. Peserta didik kesulitan dalam mengenal diri dan potensi-potensi yang ada pada diri
mereka.
3. Teori humanistik tidak bisa diuji dengan mudah dan banyak konsep dalam psikologi
humanistik
4. Namun di sisi lain, secara aplikatif, seorang pendidik tanpa disadari bisa dipastikan
pernah mempraktekkan berbagai teori-teori belajar tersebut. Dalam prakteknya,
apabila seorang pendidik menemukan dan mendapatkan kesulitan-kesulitan pada
satu teori yang menjadi kerangka berpikirnya, maka kemungkinan besar dia akan
mencoba teori lain dalam mengatasi masalah yang dihadapi tersebut. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada satupun teori yang sempurna, satu teori bisa
menjadi pelengkap kekurangan teori yang lain, tergantung situasi dan kondisi yang
dihadapi saat proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, merupakan sebuah
keharusan dan hal yang urgen bagi seorang pendidik untuk memahami teori-teori
tersebut, sehingga betul-betul dapat dimanfaatkan dalam situasi nyata.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Untuk para guru/ atau pengajar sangat perlu di ketahui tentang konsep,belajar,mengajar,
dan pembelajaran ini karna konsep ini sangat penting bagi guru maupun murid nya. Dengan
ada nya konsep ini guru bisa tau bagai mana cara mengajarkan kepada siswa/ murid .
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA