Anda di halaman 1dari 15

Lapran Tetap Praktikum

ANATOMI TUMBUHAN
ACARA VI
“POLLEN”

OLEH :
NAMA :MUHAMMAD NURFAHMI RAMADHAN
NIM : 190104099
SEMESTER/KELAS : III/D

LABORATORIUM TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tetap Praktikum “Anatomi Tumbuhan” Acara ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Mengikuti Praktikum Selanjutnya

Disahkan Oleh :

Laboran Co.Asissten

(Yuliatin, S.Pd) (Anisazul Fitriani)


NIM:190104099
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat,
hidayah dan kasih sayang-Nya serta nikmat yang berlimpah dari-nya, sehingga laporan ini bisa
penulis selseaikan meskipun masih jauh dari kata sempurna. Dan tak lupa shalawat beserta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya tidak lepas dari bantuan pihak lain, baik dalam
bentuk moril dan materil. Sehingga kami mengucapkan terima kasih kepada teman–teman yang
ikut serta dalam penulisan laporan ini, ucapan terimakasih juga kepada dosen pengampu yang
menyalurkan ilmunya untuk menambah wawasan kami, serta kakak – kakak, baik Co.As
maupun kakak yang senantiasa memberikan waktunya untuk membimbing kami.
Harapan kami atas laporan ini adalah semoga menjadi konstribusi dalam proses
pembelajaran. Kami menyadari bahwa laporan ini membutuhkan pengayaan–pengayaan dengan
ide dan saran yang bersifat membangun demi mendekati kesempurnaan.Maka semoga laporan ini
bisa bermanfaat untuk kami ataupun pembaca.Allah SWT tempat kembali segalanya dan
kebenaran hanya milik-Nya, maka semoga laporan ini bermaanfaat.

Mataram, Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................v
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
BAB III METODELOGI.......................................................................................5
A. Pelaksanaan..................................................................................................6
B. Alat dan Bahan.............................................................................................7
C. Cara Kerja....................................................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................9
A. Data Hasil pengamatan..............................................................................10
B. Analisis Prosedur.......................................................................................11
C. Pembahasan................................................................................................12
BAB V PENUTUP................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................14
B. Saran...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada praktikum kali ini kami sebagai praktikan akan meneliti sel yang terdapat pada,
buah cabai, biji jarak, bunga sepatu, bunga mawar, dan yang terakhir biji buncis. Alesan
kami mengikuti praktikum yaitu, di dalam kehidupan sehari-hari banyak terdapat bahan
terasebut tanpa di ketahui apa yang terdapat di dalamnya, misalnya seperti sel dan bentuk-
bentuk sel.
Hasil yang di dapatkan pada praktikum yang telah dilakukan yaitu mikroskop yang
digunakan untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalamnya sangat membantu praktikan
untuk melihat benda-benda yang kasat mata, sehingga mikroskop dapat di artikan sebagai
alat bantu manusia yang di gunakan untuk meneliti sesuatu bahan yang tidak dapat di lihat
dengan mata telanjang atau kasat mata. Salah satunya biji adas yang sering di gunakan untuk
memasak ternyata memiliki sel yang sangat menarik untuk di teliti, biji adas memiliki
nukleus, membran sel, dinding sel.
Selain dari biji adas, kami juga meneliti ovarium atau bakal buah pada bunga sepatu, di
dalam ovarium yang di lihat menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10X40 kami
menemukan bentuk bulat-bulat dan memiliki stomata, bunga sepatu memiliki ovarium atau
bakal buah namun tidak dia tidak bisa berbuah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dapat di temukan pada susunan antomi bagian-bagian bunga, buah dan biji?
2. Bagaimana cara melihat susunan anatomi bagian-bagian bunga, buah dan biji?
C. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui susunan anatomi bagian-bagian bunga, buah dan biji
2. Untuk dapat melihat susunan anatomi bagian-bagian bunga, buah dan biji
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sesuai dengan definisi, buah ganda dan buah majemuk sukar disebut buah
sejati.Karena pada buah-buah tersebut terdapat bagian-bagian lain dari bunga selain bakal
buah yang turut bertumbuh dan berkembang menjadi buah, baik bagian-bagian itu menjadi
bagian utama buah (Tjitrosoepomo, 2008).
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium).Setiap bakal buah berisi
satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu
dibuahi melalui suatu proses yang di awali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya
serbuk sari dari kepala putik. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik
plasmogami, yakni persatuan proto plasma sel telur dan sperma, dan kari ogami, yakni
persatuan inti sel keduannya (Rumanti, 2009).
Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki
banyak bakal buah.Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas,
namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah.Sesuai dengan
bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda (Sujana,
2007).
Peristiwa pembuahan menyebabkan bakal buah berkembang menjadi buah dan bakal biji
berkembang menjadi biji.Zigot yang terdapat dalam biji juga berkembang menjadi embrio.
Pada saat yang sama, bunga mengalami perubahan yang menyebakan perkembangan bakal
buah menjadi buah. Perhiasan bunger dan benang sari biasanya layu, lalu gugur, dan
kemudian, setelah polinasi, tangkai putik (stilus) mengering.Namun, bakal buah bertambah
besar dan mengalami berbagai modifikasi histologis yang menyebabkan berbagai jaringan
berubah bentuk selnya.Beberapa atau seluruh modifikasi dapat berperan dalam megahasilkan
mekenisme untuk penyebaran biji.Jika diikuti perkembangannya, buah sebenarnya terdiri dari
bakal buah yang telah dewasa (Irawati, 2007).
Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga, kulit biji
dan persediaan makanan cadangan. Dalam biji  banyak tumbuhan, makanan disimpan di
dalam lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan disimpan dalam jaringan di
sekelilingnya. Cerita lengkap    mengenai biji harus menerangkan perubahan-perubahan yang
terjadidalam stamen dan pistil, proses penyerbukan, perkembangan embrio, pembentukan
kulit biji dan perkembangan penyediaan cadangan makanan yang digunakan oleh tumbuhan
muda ketika biji berkecambah (Yuniarsih, 2013).
Dinding buah yang berasal dari perkembahan dinding bakal buah pada bunga, dikenal
sebagai perikap (pericarpium).Sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih.Yang
dibagian luar disebut dinding luar esokarp, (exocarpium), atau epikarpkap (epicarpium), yang
didalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium), serta lapisan tengah yang
disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium) (Resmisari, 2008).
Biji dapat mengalami masa tidak aktif akibat kandungan air dalam biji yang rendah, yaitu
sekitar 5-10%, dormansi pada biji dapat dilihat pada kulit biji yang keras dan menghalangi
penyerapan air dan oksigen.Pada kondisi yang tertentu yang memungkinkan biji untuk
tumbuh, bijikan untuk mengahiri masa dorminansinya dan melalui perkecambahan
embrio.Pada perkembamgan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan
berkembang menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar (Furkonita, 2007).
BAB III
METEDOLOGI
A. Pelaksanaan
Hari, tanggal : Rabu, 21 Oktober 2020
Waktu : 13.00 WITA - Selesai
Tempat : Laboratorium Tadris Ipa Biologi
B. Alat Dan Bahan
1. Alat

a. Silet
b. Mikroskop
c. Kaca benda
d. Kaca penutup
e. Pipettetes
f. Gelasukur
2. Bahan
a. Preparat penampang melintang petalum bunga rosasp
b. Preparat penampang melintang anthera lilium spawetan
c. Preparat penampang melintang ovarium lilium spawetan
d. Preparat penampang melintang buah capsicumfrustescens
e. Preparat penampang melintang buah foeniculumvulgare
f. Preparat penampang melintang biji phaseolusvulgaris
g. Preparat penampang melintang biji ricinuscommunis
C. Cara Kerja

1. Preparat penampang melintang petalum bunga rosasp


Amatilah preparat awetan tersebut dengan perbesaran kuat.Perhatikan
bagian-bagian epidermis atas dengan papilla, mesofil yang parenkimatis
dan epidermis bawah dengan kutikula.
2. Preparat penampang melintang anthera lilium spawetan
Amatilah preparat awetan tersebut dengan perbesaran lemah.
Perhatikan: epidermis(eksotesium), lamina fibrosa, lapisan tengah yang
terdiri dari sel-sel parenkimatis yang tertekan, tapetum, butir-butir pollen.
Manapula bagian-bagian yang disebut theca, lokulus, konektivum,
danvilamentum.
3. Preparat penampang melintang ovarium lilium spawetan
Amatilah preparat awetan tersebut dengan perbesaran lemah.Perhatikan
karpela, ovulum, dinding ovarium, vunikulus, dan kantong embrio.
4. Preparat penampang melintang buah capsicumfrustescens
Amatilah preparat awetan tersebut dengan perbesaran lemah. Perhatikan
perikarpium dengan bagian-bagiannya yang berupa epikarpium
(epidermis), mesokarpium(sel-sel parenkimatis dengan kroloplast dan
kromoplast) dan endokarpium dengan bagian- bagian yang terdiri dari sel-
sel sklerenkim dan sel parenkimatis. Perhatikan pula septum ruang
ovarium, biji, dan plasenta.
5. penampang melintang buah foeniculumvulgare
Amatilah preparat awetan tersebut dengan perbesaran lemah.Perhatikan
perikarpium, berupa epidermis dengan rigi-rigi primer, mesokarpium
dengan sel-sel parenkimatis, endokarpium. Endosperm dengan sel-sel
berbentuk poligonal dengan dinding tebal, berisi aleuron, cristal ca-oksalat,
dan globoid.
6. Preparat penampang melintang biji phaseolusvulgaris
Amatilah preparat awetan tersebut dengan perbesaran lemah. Spermoderm
dengan epidermis(jaringan palisade, makrosklereida). Kotiledon dengan
epidermis dan sel-sel disebelah dalam yang parenkimatis dan mengandung
amilum.
7. Preparat penampang melintang biji ricinuscommunis
Amatilah preparat awetan tersebut dengan perbesaran kuat. Perhatikan
epidermis dengan sel-sel parenkimatis, sel-sel dengan kristal caoksalat,
jaringan palisade (makrosklereida).
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Data Hsil Pengamatan
1. Tabel Hasil Pengamatan

No Nama latin Gambar Gambar Gambar tangan Keterangan


mikroskop literature
1 rosasp  Pollen

2 anthera  katikuka
(tenues)
lilium
 epidermis
spawetan (unius)
 stomata
 phloem
 xylem
 operimentum
cellulam
3 ovarium  ovule
lilium  locule
spawetan  vascular bundle

4 capsicumf  villorum
rustescens  pilis glandulosis
dilamina ex
propria
tunicae
mucosae
 tunicam
serosa
m
 tunicae
mucosaeoris
5 foeniculu  eksoderm
mvulgare  mesoderm
 endoderm

6 phaseolus  cellulae
apicales
vulgaris
collinkim
e
 cellulamurum

7 ricinusco  lamella
mmunis  setomata

B. Analisis Prosedur
Pertama-tama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan, alat yang digunakan
seperti silet, kaca benda kaca pentup, pipet tetes dan gelas kaca.Bahan yang digunakan
adalah bunga mawar, buah cabe, buah wartel, biji buncis, biji jarak. Setelah semua bahan di
siapkan kemudian bahan-bahan tersebut di potong secara melintang, baik dari biji jarak, biji
adas, biji buncis, bakal buah pada bunga sepatu, ovarium pada cabe merah dan cabe ijo, dan
bahan-bahan yang telah di siapkan, setelah itu bahan-bahan tersebut di letakkan pada kaca
benda dan di tetesi dengan aquadess kemudian di tutupi dengan kaca penutup, setelah itu
kemudian di amati di mikroskop dan di foto hasil yang telah diamati, begitu juga dengan
bahan yang lain, di beri perlakuan yang sama.
C. Pembahasan
Bunga adalah tunas terspesialisasi yang dapat memiliki lebih dari empat cincin daun
yang termodifikasi (sporofil) yang disebut dengan organ bunga. Bunga merupakan sistem
percabangan suatu batang (aksis), yang memiliki bagian dua bagian yaitu: Bagian steril
berupa tangkai, dasar bunga (receptacle), daun pelindung (branchtea), dan perhiasan bunga
yang terdidi daun kelopak dan daun mahkota. Bagian fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai
benang sari (stamen) dan makrosporofil megasporofil atau daun buah sebagai penyusun
putik (pistilum).
Buah adalah hasil dari peristiwa pembuahan (fertilisasi) pada bakal buah
berkembang.Secara morfologi buah yang terbentuk hanya pada bagian bakal buah saja
disebut buah sejati atau buah sungguh, dan jika tidak memiliki struktur tambahan disebut
buah telanjang (fructus nuda). Bila buah yang terjadi selain pada bakal buah tetapi juga
terbentuk dari bagian bunga yang lain, maka disebut buah palsu atau semu (fructus spurius).
Biji merupakan tumbuhan yang terbentuk dari hasil pembuahan fertilisasi yang terletak
di dalam bakal buah terdapat bakal biji, didalam bakal biji terdapat embrio yang merupakan
calon individu, biji merupakan alat perkembang biakan tumbuhan berbiji, karena di dalam
biji terdapat embriio yang merupakan calon tumbuhan baru.
Panda praktikum yang telah di lakukan bahan-bahan yang telah dibawa di teliti dengan
menggunakan mikroskop untuk mengetahui sel yang terdapat di dalam bahan-bahan
tersebut, seperti sel apa saja di dalam bunga sepatu yaitu bakal buahnya, pada kepala sari
apa saja yang terdapat di dalamnya, pada bij jarak seperti apa selnya, begitu setersunya
hingga bahan-bahan yang di bawa slese di teliti.
Pada bunga sepatu yaitu Ovarium atau bakal buah, di dalamnya terdapat stomata dan
merupakan salah satu ruang, atau lokus, namun jika ada banyak lokus pada ovarium tunggal,
hal ini menunjukkan bahwa banyak karpel telah menyatu bersama-sama.Sebuah rumah
lokus satu atau lebih ovula.Plasenta menempel sebuah ovula ke dinding ovarium. Fungsi
pada ovarium yaitu untuk menghasilkan empat struktur yatiu: telur, inti polar, benih, dan
buah-buhan.
Pada bunga mawar sel yang terdapat di dalamnya seperti menggumpal sehingga sangat
sulit untuk di bedakan, selnya seperti Kristal yang bewarna merah.Mawar merupakan
tanaman yang memiliki akar, batang, dan daun yang terdapat jaringan pengankut yang terdiri
dari xylem dan flloem.Xylem adalah jaringan rumit yang terdiri atas berbagai tipe sel.
Biji adas memiliki efek antibakteri yang cukup baik dalam menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus dan Escherica coli. Pada biji adas membuktikan bahwa aktivitas
antibakteri pada adas terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escheria coli secara
in vitro dan utuk mengetahui pada konsentrasi berapakah ekstrak etanol daun adas yang
efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escheria coli.
Biji jarak yang di amati memiliki bentuk sel yang menggumpal, dan terdapat
stomata. Biji jarak selnya mirip seperti biji buncis, yang membedakannya adalah sel pada
biji buncis tidak terlalu menggumpal dan warna yang terdapat pada biji jarak agak ke
hitaman dari pada biji buncis.Biji jarak berkembang dari bakal biji berintegumen, yaitu sel
induk megaspore tertanam beberapa lapisan di bawah epidermis.Sebuah berkas pembuluh
meluas melewati funikulus ke daerah kalaza dan bercabang di integumen dalam.Pada
penampang melintang percabangan tampak seperti cincin.
Biji cabe merah bentuk selnya tidak menggumpal seperti pada biji jarak dan biji buncis,
selnya terlihat sangat jelas.Sel pada bawang merah terdiri dari dinding sel, sitoplasma dan
nucleus.Jaringan kulit cabe rawit tersusun dari lapisan sel makrosklereida atau
osteosklereida, hilum, endosperma yang berisi amilum atau minyak, aleuron dan embrio,
terdapat sel, tannin, seklerenkim dan sel gabus.Merupakan biji exendosperm seed karena
cadangan maknannya terdapat dalam kotilnya pada bagian embrio.
Cabe ijo memiliki bentuk sel yang berbeda dari cabe merah, namun caeb ijo juga
memiliki dinding sel, sitoplasma, dan nucleus, bukan hanya itu cabe ijo juga memiliki bahan
pengangkut yaitu xylem dan floem, xylem di namakan sebagai pahan pengangkut makanan,
tapi pada cabe xylem dan floem slalu bersama sehingga sulit untuk di bedakan, karena
xylem dan floemnya kepisah.
Hasil praktikum yang telah di lakukan kami menemukan banyak sekali bentuk sel
yang terdapat di dalam tumbuhan dari yang bisa menghasilkan buah hingga yang tidak bisa
menghasilkan buah.Seperti bunga sepatu yang memiliki ovarium atau bakal buah tetapi dia
tidak bisa menghasilkan buah seperti tumbuhan-tumbuhan lainnya, bunga mawar dia
tidakmenghasilkan buah namun dia menghasilkan duri yang bermanfaat utk dirinya.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini kami menggunakan mikroskop untuk meneliti sel apa saja yang
ada di dalam tumbuhan tersebut seperti apa bentuk selnya. Kami melakukan praktikum
dengan cara semua bahan yang telah di sediakan di potong secara melintang, setelah itu
kami melakukan pengamatan untuk menetukan bentuk sel yang ada di dalam tumbuhan
tersebut. jadi dapat di sampaikan pada praktikum kali ini bahwa tanpa mikroskop kami tidak
dapat melihat sel yang terbentuk di dalam tumbuhan tersebut, sehingga mikroskop adalah
alat bantu yang di guanakan untuk melihat benda yang tidak dapat di lihat dengan mata
telanjang atau kasat mata.
Sel yang terdapat di dalam bahan-bahan tersebut sangat beragam seperti biji jarak yang
memiliki sel seperti menggumpal dan terlihat seperti kristla karena selnya terlihat sangat
kecil, dan selnya terlihat bewarna hitem padahal biji jarak dia bewarna putih. Selain biji
jarak biji buncis juga memiliki sel sama seperti biji jarak yang berbentuk seperti Kristal yang
menggumpal, namun yang membedakannya adalah warna yang terdapat pada biji buncis
lebih putih bening.
B. Saran

Diharapkan bagi Co.Asisten praktikum dalam menjelaskan jangan terlalu cepat,


supaya praktikan bisa betul-betul memahami materi praktikum dan lancar dalam
mengerjakan dan maaf kami juga terlalu banyak main-main.

DAFTAR PUSTAKA
Iriawati. 2007. Anatomi bunga, buah dan biji. ITB savitri, evika. Bandung.
Furkonita. 2007. Klasifikasi buah dan biji yang memiliki buah semu dan buah      sejati. Jurnal
Fungsi Buah. 2(3):23-45.
Rumanti.  2009.  Petunjuk   praktikum  morfologi  tumbuan.   Jurusan  pendidikan biologi
FPMIPA IKIP bandung. Bandung.
Resmisari, 2008.Macam-macam buah dan bunga memiliki bunga tunggal dan bunga
majemuk. Jurnal Tumbuhan Bugenvil. 3(5): 46-79.
Sujana, 2007. Botani Umum I. Angkasa. Bandung.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2015. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Bandung.
Yuniarsih. 2013. Penuntunpraktikum mata kuliah teknologi benih. Fakultas pertanian UNIB.
Bengkulu

Anda mungkin juga menyukai