Anda di halaman 1dari 21

AKHLAK PERAWAT MUSLIM,KARAKTERISTIK PERAWAT MUSLIM DAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWAT MUSLIM

DISUSUN OLEH :KELOMPOK 1

NAMA :

STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Swt atas segala limpahan karuniaNya.
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah keperawatan islami II . Pada
makalah ini saya akan membahas tentang akhlak perawat muslim,karakteristik perawat
muslim dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh
dari berbagai sumber yang berkaitan dengan akhlak perawat muslim,karakteristik perawat
muslim dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,Tak lupa penyusun ucapkan terima
kasih kepada pengajar mata kuliah keperawatan Islami II atas bimbingan dan arahan
dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung
sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita, khususnya bagi penulis. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setelah Rasulullah menyampaikan risallah Islam banyak tokoh-tokoh islam di bidang


ilmu pengetahuan seperti Filsafat, Astronomi, Matematika dan bahkan di bidang kesehatan.
Dibidang kesehatan muncul beberapa tokoh antara lain Ibnu Qoyyim Al-Jauzy, Ibnu Sina
(Avicenna ), Abu bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi ( Ar-Razi ), Imam al Ghazali, Abu Raihan
Muhammad Al-Biruni dan tak ketinggalan untuk dunia keperawatan seorang tokoh muslimah
yang ikut membantu rasullulloh untuk mengobati kaum muslim yang terluka bernama Rufaidah
Binti “a’ Ad Al-Asalmiya, Ummu Attiyah, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh lainnya baik di
jaman rasul maupun sesudah kerasulan.
Rufaidah binti “a’ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti “a’ad Al Bani Aslam Al-
Khazraj yang tinggal di Madinah, lahir di Yasthrib dan termasuk kaum Ansar yaitu suatu
golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Ayahnya seorang dokter dan dia
mempelajari ilmu keperawatan saat membantu ayahnya. Pada saat kota Madinah berkembang
Rufaidah mengabdikan dirinya merawat kaum muslimin yang sakit dan membangun tenda di
luar Masjid Nabawi saat dalam keadaan damai. Dan saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dia
menjadi sukarelawan merawat korban yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan Rumah
Sakit lapangan saat perang dan Rasulullah SAW pun memerintahkan agar para korban yang
terluka di bantu oleh dia.
Rufaidah juga melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat dan dalam
perang Khibar mereka meminta ijin kepada rasul untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk
merawat mereka yang terluka dan rasul pun mengijinkannya. Inilah dimulainya awal mula dunia
medis dan dunia keperawatan. Rufaidah juga memberikan perhatian terhadap aktifitas
masyarakat, kepada anak yatim, penderita gangguan jiwa, beliau mempunyai kepribadian yang
luhur danempati sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan baik
dan teliti. Sentuhan sisi kemanusiaan ini penting bagi seorang perawat
(nurse), sehingga sisi tekhnologi dan sisi kemanusiaan ( human touch )  jadi seimbang.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Akhlak?
2. Apa fungsi tenaga kesehatan muslim?
3. Bagaimana akhlak perawat muslim yang professional ?
4. Apa sajakah karakteristik yang dimiliki perawat muslim?
5. factor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perawat muslim?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AKHLAK

Disebutkan bahwa akhlak adalah buah dari keimanan dan keistiqomahan seseorang dalam
menjalankan ibadah baca istiqomah dalam islam dan cara agar tetap istiqomah dijalan Allah.
Akhlak yang kita ketahui tersebut memiliki pengertian baik secara bahasa maupun secara istilah.
Selain itu ada beberapa ulama yang juga menjabarkan pengertian akhlak sebagaimana ibnu
Miskawaih menyebutkan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa atau sifat seseorang yang medorong
melakukan sesuatu tanpa perlu mempertimbangkannya terlebih dahulu.

 Secara bahasa

Kata akhlak secara bahasa verasal dari bahasa Arab “Al Khulk” yang diartikan sebagai
perangai, tabiat. Budi pekerti, dan sifat seseorang. Jadi akhlak seseorang diartikan sebagai budi
pekerti yang dimiliki oleh seseorang terkait dengan sifat-sifat yang ada pada dirinya.

 Secara istilah

Kata akhlak menurut istilah khususnya dalam islam diartikan sebagai sifat atau perangai
seseorang yang telah melekat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut.
Seseorang yang mmeiliki sifat baik biasanya akan memiliki perangai atau akhlak yang baik juga
dan sebaliknya seseorang yang memiliki perangai yang tidak baik cenderung memiliki akhlak
yang tercela. Kata akhlak disebutkan dalam firman Allah pada ayat berikut ini

B.Fungsi Tenaga Kesehatan Muslim


Tenaga kesehatan Muslim adalah unsur utama dalam kegiatan Rumah Sakit terutama
dalam perawatan dan pertolongan pasien, dan merekalah yang paling dekat kepada pasien dan
pengunjung Rumah Sakit. Tenaga kesehatan Muslim bertugas merawat dan menolong pasien
baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, yang ringan maupun yang berat.
Tenaga kesehatan Muslim, tidak boleh melepaskan diri dari tugas dan kewajibannya
menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam. Dengan kata lain, Tenaga kesehatan Muslim
tidak terlepas dari
tugas dan kewajiban melaksankan Da’wah Islmiyah sesuai dengan keadannya di dalam
bidangnya masing-masing.Jadi fungsi Tenaga kesehatan Muslim pada garis besarnya ada dua,
yaitu :
1. Sebagai tenaga para medis, yaitu melaksanakan tugas yang berhubungan dengan
perawatan / pertolongan pasien.
2. Sebagai Da’i (mubaligh) yaitu mengingatkan, menasehati, dan memberi tuntunan tentang
ajaran Islam kepada pasien serta memberikan contoh mengamalkannya (role model ),
sehingga diharapkan agar orang-orang yang sedang dan pernah dirawat di rumah sakit
akan bertambah taqwanya kepada Allah SWT, dan setelah sembuh dari penyakitnya,
akan meningkat amal ibadahnya bagi orang-orang yang sudah memeluk agama Islam.
Sedangkan bagi yang belum beragama Islam (non muslim) akan tertarik pada agama
Islam, minimal akan menimbulkan perasaan simpatik kepada ajaran Agama Islam. Dan
bagi orang yang sampai ajalnya, semoga  hayatnya berakhir dengan kebaikan (khusnul
khotimah)Begitu pula bayi-bayi yang dilahirkan dibawah pertolongan bidan-bidan
Muslim, akan menemui suasana ke-Islaman yang disambut dengan kalimah thoyyibah
mengagungkan kebenaran dan keagungan Allah SWT

C.Peran Perawat Profesional Menurut Nilai-Nilai Islami


Nabi SAW Telah mengangkat kedudukan akhlaq mulia dan menjelaskan bahwa sebaik
baik bekal hamba kepada Tuhan-Nya pada hari kiamat adalah akhlaq mulia, dan sesuatu yang
paling berat dalam timbangan orang mukmin adalah akhlaq mulia. Jika berakhlaq mulia,
persoalan-persoalan yang sulit akan menjadi mudah, hati yang keras akan segera menjadi lembut,
banyak orang yang akan mencintainya dan musuhpun berkurang. Ketahuilah bahwa akhlaq yang
jelek membuat sial pelakunya, menyebabkan turunnya siksaan Allah di dunia sebelum
siksaannya di akhirat.
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan
keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya dan diperoleh melalui pendidikan keperawatan.
Seorang perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan
keperawatan profesional serta memiliki sikap profesional sesuai kode etik profesi. Nilai  –Nilai
Islami dalam Peran dan Fungsi Perawat Profesional :

1.Peran Pelaksana
Peran ini dikenal dengan istilah care giver, yaitu peran perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai individu keluarga
dan masyarakat. Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai
comforter, protector, dan advokat, communicator, serta rehabilitator .
a. Sebagai comforter 
perawat berusaha memberi kenyamanan dan rasa aman pada klien. Islam mengajarkan
bagaimana umat manusia dapat menolong terhadap sesamanya, pertolongan itu diberikan secara
tulus ikhlas dan holistic, sehingga kita dapat merasakan apa yang klien kita rasakan. Ibarat orang
mukmin saling mencintai kasih mengasihi dan saling menyayangi adalah lukisan satu tubuh
Rasulluloh bersabda:
Artinya:
”Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi,
seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur
atau merasakan demam “
  (HR. Muslim)
b. Peran sebagai  protector 
lebih berfokus pada kemampuan perawat melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban
klien terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Misalnya, kewajiban
perawat memenuhi hak klien untuk menerima informasi dan penjelasan tentang tujuan dan
manfaat serta efek samping suatu terapi pengobatan atau tindakan keperawatan. Dalam islam kita
tidak boleh membuka aib saudara kita sendiri karena jika kita membukanya sama saja kita
memakan bangkai saudara kita yang mati.Allah Swt berfirman .
Artinya: ”wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah mencari-cari kesalah orang
lain dan   jangan lah sebahagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah
seseorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa  jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
lagi Maha Penyayang”

(QS. Al-Hujurat ayat 12)


c. Peran sebagai communicator 
akan nampak bila perawat bertindak sebagai mediator antara klien dengan anggota tim kesehatan
lainnya. Peran ini berkaitan erat dengan keberadaan perawat mendampingi klien sebagai pemberi
asuhan keperawatan selama 24 jam. Perawat dalam islam harus memberikan dukungan.
d. Rehabilitator 
berhubungan erat dengan tujuan pemberian asuhan keperawatan, yakni mengembalikan fungsi
organ atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat berfungsi normal.
 berhubungan erat dengan tujuan pemberian asuhan keperawatan, yakni mengembalikan fungsi
organ atau bagian tubuh agar sembuh dan dapat berfungsi normal.

2.Peran Sebagai Pendidik (Health Educator )


Sebagai pendidik, perawat berperan mendidik individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan yang berada dibawah tanggung
jawabnya. Peran ini dapat berupa penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat). Allah SWT Berfirman:
 Artinya:
“Hai orang -orang yang beriman, apabila dikatakan kepadaku: berlapang-lapanglah majlis,
maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang
-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S Al-Mujadilah: 11)

3.Peran Sebagai Peneliti


Sebagai peneliti dibidang keperawatan, perawat diharapkan mampu mengidentifikasi
masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian serta memanfaatkan hasil
penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan Allah
Swt berfirman.
Artinya:
“Dan carilah pada apa yag telah diaugerahka Allah kepadau egeri akhirat, da
  janganlah kamu melupakan bahagiamu dari duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana Allah
telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah berbuat kerusakan dibumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”
 ((QS. Al-Qashash: 77))

D.Akhlak Perawat Muslim yang Profesional


Perawat adalah unsur utama dalam kegiatan Rumah sakit terutama dalam perawatan dan
pertolongan pasien, dan merekalah yang paling dekat kepada pasien dan pengunjung rumah sakit
lainnya. Perawat sebagai seorang muslim, tidak boleh melepaskan diri dari tugas dan
kewajibannya menegakan dan menjunjung tinggi Agama islam, dengan kata lain Perawat tidak
terlepas dari pada tugas dan kewajiban
Melaksanakan da’wah islamiyah sesuai dengan kemampuanya di dalam
bidangnya masing-masing. Akhlaq seorang perawat menurut pandangan islam, seorang perawat
selalu dijadikan roll model oleh setiap pasiennya, oleh sebab itu seorang perawat harus memiliki
sikap dan karakteristiknya :

1)Ikhlas
Ikhlas disini dalam artian sikap yang murni, semata-mata demi memperoleh ridhla dan
perkenan Allah dalam proses keperawatannya.
Artinya:
”Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus”  

Setiap kali kita menolong seseorang dengan ikhlas, berarti kita telah menabung untuk mendapat
pertolongan Allah. Karena sesungguhnya kesempatan menolong orang lain hanya ada jika Allah
yang maha agung memberi kesempatan kepada kita. Andaikata kemampuan menolong secara
fisik sangat terbatas, tolonglah dengan taura do’a. Percayalah, tidak ada kebaikan sekecil
apapun kecuali diperhatikan dan dibalas dengan sempurna oleh Allah SWT. Sumbangkan Ilmu
pengetahuan, sedikitpun jangan pernah sungkan untuk mengajarkan ilmu dan pengalaman yang
kita miliki agar orang lain bertambah ilmunya, wawasannya, pengalamannya dan
kemampuannya. Kita harus amanah dengan ilmu dan pengalaman kita dengan cara
menyalurkannya untuk membantu orang lain.
2)Ramah dan Santun
Ramah dan santun dalam menghadapi pasien dengan tidak membedakan kaya atau
miskin, golongan muslim atau non-muslim. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya :
“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah”

Ramah dan santun seorang perawat yang patut kita hadirkan adalah wajah Yang Selalu
Ceria Entah kenapa wajah yang cerah ceria selalu tampak menyenagkan, sebaliknya wajah yang
cemberut, angkuh, musam, selalu saja terlihat tidak menyenangkan.
Marilah kita bertekad sekuatnya agar setiap berjumpa dengan orang lain terutama pasien
upayakan berwajah secerah-cerahnya. Senyuman Yang Tulus Rasulullah SAW senantiasa
tersenyum manis, bila dipandang beliau terlihat menyenangkan hati. Senyum merupakan sunnah
Rasul. Senyum, selain akan membahagiakan kita  juga akan membahagiakan orang yang melihat
kita.
Kata-kata yang santun dan lembut pilihlah kata-kata yang paling sopan, dengan cara
paling santun dalam berkomunikasi dengan pasien. Bahasanya baik dan bersih, serta
disampaikan dengan cara yang lembut. Sikap seperti inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah
ketika berbicara dihadapan para sahabatnya sehingga menimbulkan suasana menyenangkan dan
penuh keakraban. Selalu menyapa dan senang mengucapkan salam upayakan diri kita agar
menjadi orang yang selalu terlebih dahulu mengucapkan sapa dan salam.
Sampaikan salam dengan penuh kesungguhan, rama dan cerah. Jabatlah tangan pasien
kita dengan penuh kehangatan. Hati-hati jangan berlebihan sehingga menyakitinya. Kemudian
lepaslah tangan kita ketika tangan pasien mulai melepaskannya.
3)Belas Kasih
Belas kasih dalam merawat pasien, yakni sikap simpati terhadap penderitaan orang lain
sehingga menimbulkan kesungguhan untuk menolong. Rasulullah SAW bersabda :
”Belaskasihasilah penduduk kami, niscaya yang ada dilangit mengasihai kamu “ 
(HR Abu Dawud).
Belas kasihan seorang perawat sangatlah penting yang perlu kita hadirkan salah satunya
bersikaplah sangat sopan dan penuh penghormatan jika Rasulullah SAW berbincang dengan para
sahabatnya, beliau selalu berusaha menghormatinya sebagai perawat kita yang wajib mencontoh,
berilah penghormatan kepada pasien dengan cara perhatian, cara mengobatinya, mendengarkan
keluhannya dan sebagainya. Dalam keperawatan ada sebutan bahwa kasih sayang dan belas
kasihan seseorang perawat seperti seorang ibu terhadap anaknya.
Senangkan Perasaannya selalu memujilah dengan tulus dan tepat terhadap sesuatu yang
layak dipuji sambil kita kaitkan dengan kebesaran Allah sehingga pasien yang dipuji teringat
akan asal muasal nikmat
yang diraihnya walaupun dalam keadaan sakit. “selalu mendo’akan agar Allah menyempurnakan
ganjaran kebaikan terhadapnya dan mendo’akan untuk kesembuhanya.
 
4)Sabar dan Tak Lekas Marah.
Bila seorang perawat sedang kesal, waspadalah, karena kemarahan dan kekesalan yang
tidak terkendali biasanya menghasilkan kata dan perilakul yang keji, yang akan melukai orang
lain. Hal itu bisa membuat pasien merasa takut dan disa berakibat patal bagi penya kitnya. Kita
harus senantiasa bersabar dan menyayangi pasien seperti keluarga sendiri. Allah SWT berfirman:
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu
sesungguhnya Allah besrta orang-orang yang sabar” 
 (QS Al-Baqarah :153).

5)Bersikap Tenang
Bersikap tenang disini mempunyai arti tidak tergesa-gesa, teliti yakni seksama, dengan
hati-hati sekali, cermat dan rapi dalam merawat pasien.
apabila Engkau hendak 
melakukan suatu pekerjaan, hadapilah dengan tenang, hingga Allah
celakan kepada engkau jalan keluar
 
6)Tenaga Kesehatan Muslim Harus Kuat Menyimpan Rahasia
Penyakit itu adalah salah satu aib (noda) bagi orang yang sakit. Ada beberapa macam
penyakit yang merupakan aib, hal ini sangat dirahasiakan oleh pasien. Agama Islam tidak
membenarkan seseorang membuka aib orang lain. Oleh sebab itu seorang tenaga kesehatan
Muslim tidak boleh membuka aib pasien kepada orang lain. Orang yang suka mebicarakan aib
orang lain, Allah SWT. mengancamnya dengan siksaan yang sangat pedih, baik di dunia maupun
di akherat kelak.
Artinya:
”Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya. (HR. Al-
Bukhary no. 2442 dan Muslim no. 2580 dari hadits Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, serta
Muslim no. 2699 dari hadits Abu Hurairah)”

7)Tenaga Kesehatan Muslim Harus Selalu Bersih, Rapih, Baik Jasmani Maupun Rohani.
Rohani atau jiwa Tenaga kesehatan Muslim hendaknya selalu bersih dan suci dari sifat-
sifat : hasad (dengki), sentimen, takabbur (sombong) dan lain-lain sifat yang tidak baik. Sebab
hanya dari jiwa yang bersih dan sucilah akan memancarkan sifat-sifat yang terpuji, sikap yang
baik dan ucapan yang menyenangkan. Tubuh dan pakaian Tenaga kesehatan Muslim harus selalu
bersih, rapih, sederhana dan tidak berlebihan dalam ber make up atau memakai perhiasan. Allah
SWT berfirman:
Artinya:  
“Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih”

8)Penampilan yang Menyenangkan


Gunakan selalu pakaian yang rapi, serasi dan tercium harum, kita tahu harum-haruman
yang baik akan membuat senang siapa pun yang berada disekitar kita. Memakai pakain yang
baik bukanlah tanda kesombongan. Allah maha indah dan menyukai keindahan. Tentu saja
dalam batas
syari’at yang disukai Allah. Jangan meremehkan penampilan karena hal ini akan membuat orang
lain senang atau sebaliknya
9)Mempunyai Sifat Pengabdian

Pada Profesi Kita tahu bahwa segala bentuk pekerjaan yang dilandasi oleh niat yang baik
adalah termasuk kedalam ranah ibadah, perlu kita ketahui bahwa bekerja adalah amanah, bekerja
adalah anugerah. Rasulullah SAW bersabda:

“Jika engkau mencaari kekayaan duniia, ibaratkanlah bahwa dirimu akan hidup selamanya di
dunia inii, dan apabila engkau mencari bekal akhirat, ibaratkanlah kamu akan tertinggal hari
esok”
Bila kita melihat makna yang tersirat dari sabda tersebut adalah seimbangkanlah antara
bekalmu didunia dengan bekalmu diakhirat, jika engkau mencari bekal kekayaan dunia,
pergunakanlah kekayaan harta bendamu dijalan yang diridoi Alloh, sesungguhnya harta yang
kamu dapatkan itu semua adalah milik Alloh semata dan akan dimintai pertanggungjawabannya
kelak diakhirat.

E.Peran Perawat Dalam Membimbing Praktek Ibadah Pasien


Peranan perawat tidak sebatas memberikan pengobatan secara fisik melainkan juga
pengobatan psikis (kejiwaan) pasien. Diyakini, dengan dibantu oleh terapi secara psikis akan
lebih membantu kesembuhan pasien karena kondisi kejiwaannya lebih tenang. Kedudukan
perawat amat penting, karena satu-satunya tenaga kesehatan yang secara 24 jam dituntut untuk
selalu di samping pasien. Kebutuhan dasar manusia dalam pandangan keperawatan meliputi
biologi, psikis, sosial, dan spiritual hingga fungsi perawat untuk membantu pasien.
Dalam menjalankan tugas, seorang perawat harus melandasi kepada pikiran dan perasaan
cinta, afeksi, dan komitmen mendalam kepada pasiennya yang dapat dilakukan dengan cara:

1) Perawat juga bisa membimbing ritual keagamaan sesuai dengan keyakinan klien, seperti cara
bertayamum, salat sambil tiduran, atau berzikir dan berdoa. Bila diperlukan perawat dapat
mendatangkan guru agama pasien untuk dapat memberikan bimbingan rohani hingga merasa
tenang dan damai. Dalam kondisi sakaratul maut perawat berkewajiban mengantarkan klien agar
wafat dengan damai dan bermartabat.
2)Tugas seorang perawat, menekankan pasien agar tidak berputus asa apalagi menyatakan
kepada pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi. pernyataan yang tidak memiliki harapan
hidup untuk seorang muslim tidak dapat dibenarkan. Meski secara medis tidak lagi bisa
menanganinya, tapi kalau Allah bisa saja menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum
sebagai akibatnya.
 
3)Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga
kondisinya semakin shaleh yang bisa mendatangkan kejujurannya,Sedangkan Isep Zainal Arifin
menekankan, perawat bisa memberikan bimbingan langsung seperti tukar pikiran, berdoa
bersama, dan bimbingan ibadah.
bimbingan tak langsung bisa berupa ceramah, percikan kata hikmah, buletin, doa tertulis,
maupun tuntunan ibadah secara
tertulis. Dengan bimbingan itu diharapkan dapat membantu proses kesembuhan pasien,
setimpalnya.
Setelah perawat mengkaji agama pasien, yang harus dilakukan adalah menanyakan
apakah pasien kita mampu melakukan ibadahnya . Jadi, tugas kita disini adalah mendampingi
pasien tersebut dan membantu segala keterbatasan fisiknya. Tentu bantuan disini disesuaikan
dengan agama pasien dan bagaimana keadaan pasien sendiri.
Beberapa peran perawat dalam membimbing pasien praktek ibadah sehari-hari antara
lain:

1.Membimbing Pasien Untuk Berwudhu atau Bertayamum (Thaharah)


  Seorang perawat harus memiliki rasa perhatian penuh terhadap pasien, bahkan
perawatpun harus mapan dalam membantu pasien saat bersuci. Pada saat hendak melaksanakan
ibadah maka perawat harus bisa membantu pasien untuk bersuci (thaharah) terlebih dahulu.
Thaharah hukumnya wajib berdasarkan Alquran dan sunah. Pertama yang harus dilakukan oleh
perawat membimbing pasien untuk berwudhu, bila pasien tidak mampu, perawat yang akan
membantu untuk melakukan tayamum. Tayamum adalah bentuk thaharah (bersuci) sebagai
pengganti wudhu dan mandi untuk menghilangkan hadas. Tayamum dilakukan ketika wudhu dan
mandi tidak dapat dilaksanakan. Allah berfirman :
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam
perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh  perempuan, lalu kamu
tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah
mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu
bersyukur “
 (QS. Al-Maidah : 6)

2.Membimbing Pasien Sholat Apabila Waktunya Telah Tiba


Shalat hukumnya fardhu (wajib) bagi setiap orang yang beriman yang telah memenuhi
syarat, baik laki-laki maupun perempuan walaupun dalam keadaan sakit. Shalat dibebankan
kepada setiap kaum muslimin dan tidak boleh meninggalkannya, kecuali bagi orang gila, anak
kecil yang belum baligh, dan wanita yang sedang haid atau nifas. maka dari itu sebagai perawat
kita wajib mengingatkan pasien kita agar terus menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim
Allah Ta’ala berfirman.
Artinya:
“Jagalah (peliharah) segala shalat(mu) dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk
Allah adalah shalatmu dengan khusyu’. (Qs. Al-Baqarah: 238)
Apabila pasien tidak mampu melaksanakan solat dengan berdiri, maka bisa dengan posisi
duduk,  jika tidak bisa dalam posisi duduk pasien bisa melakukan dalam posisi berbaring dengan
menghadap ke arah kiblat. Dan untuk pasien yang kondisinya sangat lemah bisa melakukan
solatnya dalam hati.
3.Membimbing Tadarus Al-Qur’an
  Bimbing pasien dengan membaca Al-Quran terutama ayat-ayat dengan orang sakit,
rahmat allah, dan karunia allah, dengan begitu pasien akan termotivasi untuk sembuh. Dan
memberikan pengertian bagi pasien supaya membaca Al-Quran daripada mengeluh atas penyakit
yang dideritanya. Allah Ta’ala berfirman
Artinya:
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat
yang lain). “
4.Membimbing Agar Selalu Berdoa Kepada Allah
Pasien dalam keadaan sakit apapun tetap harus memohon petolongan kepada Allah SWT,
karena hakekatnya Allahlah yang memberikan kesembuhan bagi yang sedang sakit. Seorang
perawat harus mampu membimbing berdoa pasiennya agar lekas diberikan kesembuhan oleh
Allah SWT. Allah SWT berfirman :
Artinya:
“Dan Tuhanmu berfirman,Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina” 
. (QS. Ghafir :60)

5.Membimbing Pasien Agar Selalu Berdzikir Kepada Allah


Keadaan batin pasien tidak stabil, selalu berprasangka buruk dengan apa yang Allah
ujikan kepadanya. Sebagai perawat yang profesional kita harus mampu membimbing pasien agar
selalu mengingat Allah (dzikir) agar batin pasien menjadi lebih tenang dan tidak berprasangka
buruk terhadap apa yang pasien hadapi. Dzikir adalah mengingat Allah. Bila seseorang berdoa
dengan khusyu hingga tak terasa air mata menetes karena sangat nikmat berdzikir dan munajat
kepadaNya, Allah akan memberikan pertolongan kepadanya pada hari kiamat kelak. Allah SWT
berfirman.
Artinya:  
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram”
  Begitulah Allah SWT menguji manusia ( dengan sakit ) , untuk melihat siapa di antara
hamba-Nya yang memang benar-benar berada dalam keimanan dan kesabaran. Karena
sesungguhnya iman bukanlah sekedar ikrar yang diucapkan melalui lisan, tapi juga harus
menghujam di dalam hati dan teraplikasian dalam kehidupan oleh seluruh anggota badan. Allah
SWT menegaskan bahwa Dia akan menguji setiap orang yang mengaku beriman
6.Membimbing Untuk Bersabar dan Rela Terhadap Ketentuan Allah SWT. Allah SWT berfirman
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu
sesungguhnya Allah besrta orang-orang yang sabar “(QS Al-Baqarah :153)
7.Sebelum Pasien Pulang, Perawat Membimbing Pasien dan Keluarga Untuk Berdoa (Mensyukuri Nikmat
Sembuh)
Artinya:
“Wahai Tuhanku, bahwasanya aku memohon kelapapangan dalam waktu yang dekat,
kesabaran yang sempurna, rizki yang luas, terhindar dari segala bala. Ya Allah aku memohon
kepada Engkau untuk pandai mensyukuri nikmat sehat yang Engkau limpahkan. Ya Allah aku
memohon kepada Engkau kecukupan dari manusia (tidak memerlukan kepada orang lain). Tak
ada daya dan tak ada tenaga, kekuatan melainkan dengan Allah yang Mahatinggi lagi maha
besar.”
F. Faktor- factor yang mempengaruhi perawat Muslim
 Faktor Individu
Variabel individu dikelompokkan pada sub variabel kemampuan dan
keterampilan, latar belakang, dan demografis.Sub variabel kemampuan dan keterampilan
merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilakuindividu. Sub variabel demografis
mempunyai efek tidak langsung pada perilaku dan kinerja individu.Usia berkaitan dengan
tingkat kedewasaan/maturitas seseorang.Siagiaan(2010) menegaskan semakin tinggi usia
semakin mampumenunjukkan kematangan jiwa dan semakin dapat berpikir
rasional,bijaksana, mampu mengendalikan emosi dan terbuka terhadappandangan orang
lain.
 Faktor Psikologis
Variabel psikologik merupakan hal yang kompleks dan sulit diukur.Variabel ini
terdiri atas sub variabel sikap, kepribadian, belajar, danmotivasi. Faktor ini banyak
dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial,pengalaman, dan karakteristik demografis
(Gibson, James,& John,2000).Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan
mengenaisesuatu. Sikap adalah pernyataan atau pertimbangan evaluatif(menguntungkan
atau tidak menguntungkan) mengenai objek, orang danperistiwa (Riani, 2011).
Pemahaman tentang sikap dalamkeperawatanadalah penting, karena sikap mempengaruhi
kinerja perawat.
 Faktor Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem terbuka yang berinteraksi denganlingkungannnya.
Variabel organisasi yang mempengaruhi kinerjakaryawan meliputi; sumber daya,
kepemimpinan, imbalan, struktur, dandesain pekerjaan (Gibson, James, & John,
2000).Sumber daya pada sebuah organisasi meliputi sumber daya manusiadan sumber
daya alam. Sistem organisasi rumahsakit sumber dayamanusia terdiri dari tenaga
profesional, non profesional, stafadministrasi, dan klien. Sumber daya alam meliputi
uang, metode,peralatan, dan bahan-bahan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keperawatan islami adalah: pelayanan keperawatan sebagai bentuk ibadah berdasar


Al-Quran dan hadis untuk mencari 1idho Allah Swt dengan karakteristik 
dan akhlak seorang perawat menurut agama islam itu h a r u s ikhlas,rama dan
santun,belas kasih,sabar dan tak lekas marah,bersikap
tenang,tenaga kesehatan muslim harus kuat menyimpan
rahasia,tenaga kesehatan harus bersih,rapi,sehat jasmani dan
r o h a n i , t e n a g a k e s e h a t a , penampilan yang menyenangkan dan menutupi aurat dan
mempunyai sifat pengabdian .
Seorang perawat dikatakan profesional jika memiliki
i l m u  pengetahuan, keterampilan keperawatan pro'essional serta memiliki sikap profesional
sesuai kode etik profesi dan sesuai dengan ajaran agama islam.(peran perawat itu sangat penting
dalam keadaan apapun juga kita sebagais e o r a n g p e r a w a t h a r u s s i a p m e n o l o n g
dengan ikhlas walaupun dalamkeadaan sakaratul maut sekalipun dan
j a n g a n l a h k i t a t a k u t . Sebagai seorang perawat yang profesional kita harus mengikuti
delapan etos kerja Keperawatan islami adalah: pelayanan keperawatan sebagai bentuk ibadah
berdasar Al-Quran dan hadis untuk mencari 1idho Allah Swt.
peran perawat itu sangat penting dalam keadaan apapun juga kita sebagais e o r a n g
perawat harus siap menolong dengan ikhlas walaupun dalamkeadaan
sakaratul maut sekalipun dan janganlah kita takut.

B. SARAN
Demikianlah penulisan makalah ini semoga ini berman'aat bagi  para pembaca
maupun penulis. besar harapan semoga didalam m a k a l a h d e n g a n m a t e r i a k h l a k
perawat muslim,karakteristik perawat dan factor-faktor yang
m e m p e n g a r u h i p e r a w a t m u s l i m d a l a m k e p e r a w a t a n i s l a m i i n i d a p a t menjadi
refrensi bagi pembaca atau mahasiswa sebagai Calon perawat ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen agama RI 2005 .Alquran dan terjemahan nya .Bandung PT Syamil media cipta
Sudalhar.keperawatan islami,tuban :cv duta ilmu Indonesia
Shihab,M Quraish.wawasan Alquran tafsir maudhu’I atas berbagai persoalan umat.Bandung

Anda mungkin juga menyukai