Akhlak Perawat Muslim
Akhlak Perawat Muslim
NAMA :
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah Swt atas segala limpahan karuniaNya.
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah keperawatan islami II . Pada
makalah ini saya akan membahas tentang akhlak perawat muslim,karakteristik perawat
muslim dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh
dari berbagai sumber yang berkaitan dengan akhlak perawat muslim,karakteristik perawat
muslim dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,Tak lupa penyusun ucapkan terima
kasih kepada pengajar mata kuliah keperawatan Islami II atas bimbingan dan arahan
dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung
sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita, khususnya bagi penulis. Memang
makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
A. PENGERTIAN AKHLAK
Disebutkan bahwa akhlak adalah buah dari keimanan dan keistiqomahan seseorang dalam
menjalankan ibadah baca istiqomah dalam islam dan cara agar tetap istiqomah dijalan Allah.
Akhlak yang kita ketahui tersebut memiliki pengertian baik secara bahasa maupun secara istilah.
Selain itu ada beberapa ulama yang juga menjabarkan pengertian akhlak sebagaimana ibnu
Miskawaih menyebutkan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa atau sifat seseorang yang medorong
melakukan sesuatu tanpa perlu mempertimbangkannya terlebih dahulu.
Secara bahasa
Kata akhlak secara bahasa verasal dari bahasa Arab “Al Khulk” yang diartikan sebagai
perangai, tabiat. Budi pekerti, dan sifat seseorang. Jadi akhlak seseorang diartikan sebagai budi
pekerti yang dimiliki oleh seseorang terkait dengan sifat-sifat yang ada pada dirinya.
Secara istilah
Kata akhlak menurut istilah khususnya dalam islam diartikan sebagai sifat atau perangai
seseorang yang telah melekat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut.
Seseorang yang mmeiliki sifat baik biasanya akan memiliki perangai atau akhlak yang baik juga
dan sebaliknya seseorang yang memiliki perangai yang tidak baik cenderung memiliki akhlak
yang tercela. Kata akhlak disebutkan dalam firman Allah pada ayat berikut ini
1.Peran Pelaksana
Peran ini dikenal dengan istilah care giver, yaitu peran perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai individu keluarga
dan masyarakat. Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai
comforter, protector, dan advokat, communicator, serta rehabilitator .
a. Sebagai comforter
perawat berusaha memberi kenyamanan dan rasa aman pada klien. Islam mengajarkan
bagaimana umat manusia dapat menolong terhadap sesamanya, pertolongan itu diberikan secara
tulus ikhlas dan holistic, sehingga kita dapat merasakan apa yang klien kita rasakan. Ibarat orang
mukmin saling mencintai kasih mengasihi dan saling menyayangi adalah lukisan satu tubuh
Rasulluloh bersabda:
Artinya:
”Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi,
seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur
atau merasakan demam “
(HR. Muslim)
b. Peran sebagai protector
lebih berfokus pada kemampuan perawat melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban
klien terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Misalnya, kewajiban
perawat memenuhi hak klien untuk menerima informasi dan penjelasan tentang tujuan dan
manfaat serta efek samping suatu terapi pengobatan atau tindakan keperawatan. Dalam islam kita
tidak boleh membuka aib saudara kita sendiri karena jika kita membukanya sama saja kita
memakan bangkai saudara kita yang mati.Allah Swt berfirman .
Artinya: ”wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah mencari-cari kesalah orang
lain dan jangan lah sebahagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah
seseorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
lagi Maha Penyayang”
1)Ikhlas
Ikhlas disini dalam artian sikap yang murni, semata-mata demi memperoleh ridhla dan
perkenan Allah dalam proses keperawatannya.
Artinya:
”Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus”
Setiap kali kita menolong seseorang dengan ikhlas, berarti kita telah menabung untuk mendapat
pertolongan Allah. Karena sesungguhnya kesempatan menolong orang lain hanya ada jika Allah
yang maha agung memberi kesempatan kepada kita. Andaikata kemampuan menolong secara
fisik sangat terbatas, tolonglah dengan taura do’a. Percayalah, tidak ada kebaikan sekecil
apapun kecuali diperhatikan dan dibalas dengan sempurna oleh Allah SWT. Sumbangkan Ilmu
pengetahuan, sedikitpun jangan pernah sungkan untuk mengajarkan ilmu dan pengalaman yang
kita miliki agar orang lain bertambah ilmunya, wawasannya, pengalamannya dan
kemampuannya. Kita harus amanah dengan ilmu dan pengalaman kita dengan cara
menyalurkannya untuk membantu orang lain.
2)Ramah dan Santun
Ramah dan santun dalam menghadapi pasien dengan tidak membedakan kaya atau
miskin, golongan muslim atau non-muslim. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya :
“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah”
Ramah dan santun seorang perawat yang patut kita hadirkan adalah wajah Yang Selalu
Ceria Entah kenapa wajah yang cerah ceria selalu tampak menyenagkan, sebaliknya wajah yang
cemberut, angkuh, musam, selalu saja terlihat tidak menyenangkan.
Marilah kita bertekad sekuatnya agar setiap berjumpa dengan orang lain terutama pasien
upayakan berwajah secerah-cerahnya. Senyuman Yang Tulus Rasulullah SAW senantiasa
tersenyum manis, bila dipandang beliau terlihat menyenangkan hati. Senyum merupakan sunnah
Rasul. Senyum, selain akan membahagiakan kita juga akan membahagiakan orang yang melihat
kita.
Kata-kata yang santun dan lembut pilihlah kata-kata yang paling sopan, dengan cara
paling santun dalam berkomunikasi dengan pasien. Bahasanya baik dan bersih, serta
disampaikan dengan cara yang lembut. Sikap seperti inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah
ketika berbicara dihadapan para sahabatnya sehingga menimbulkan suasana menyenangkan dan
penuh keakraban. Selalu menyapa dan senang mengucapkan salam upayakan diri kita agar
menjadi orang yang selalu terlebih dahulu mengucapkan sapa dan salam.
Sampaikan salam dengan penuh kesungguhan, rama dan cerah. Jabatlah tangan pasien
kita dengan penuh kehangatan. Hati-hati jangan berlebihan sehingga menyakitinya. Kemudian
lepaslah tangan kita ketika tangan pasien mulai melepaskannya.
3)Belas Kasih
Belas kasih dalam merawat pasien, yakni sikap simpati terhadap penderitaan orang lain
sehingga menimbulkan kesungguhan untuk menolong. Rasulullah SAW bersabda :
”Belaskasihasilah penduduk kami, niscaya yang ada dilangit mengasihai kamu “
(HR Abu Dawud).
Belas kasihan seorang perawat sangatlah penting yang perlu kita hadirkan salah satunya
bersikaplah sangat sopan dan penuh penghormatan jika Rasulullah SAW berbincang dengan para
sahabatnya, beliau selalu berusaha menghormatinya sebagai perawat kita yang wajib mencontoh,
berilah penghormatan kepada pasien dengan cara perhatian, cara mengobatinya, mendengarkan
keluhannya dan sebagainya. Dalam keperawatan ada sebutan bahwa kasih sayang dan belas
kasihan seseorang perawat seperti seorang ibu terhadap anaknya.
Senangkan Perasaannya selalu memujilah dengan tulus dan tepat terhadap sesuatu yang
layak dipuji sambil kita kaitkan dengan kebesaran Allah sehingga pasien yang dipuji teringat
akan asal muasal nikmat
yang diraihnya walaupun dalam keadaan sakit. “selalu mendo’akan agar Allah menyempurnakan
ganjaran kebaikan terhadapnya dan mendo’akan untuk kesembuhanya.
4)Sabar dan Tak Lekas Marah.
Bila seorang perawat sedang kesal, waspadalah, karena kemarahan dan kekesalan yang
tidak terkendali biasanya menghasilkan kata dan perilakul yang keji, yang akan melukai orang
lain. Hal itu bisa membuat pasien merasa takut dan disa berakibat patal bagi penya kitnya. Kita
harus senantiasa bersabar dan menyayangi pasien seperti keluarga sendiri. Allah SWT berfirman:
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu
sesungguhnya Allah besrta orang-orang yang sabar”
(QS Al-Baqarah :153).
5)Bersikap Tenang
Bersikap tenang disini mempunyai arti tidak tergesa-gesa, teliti yakni seksama, dengan
hati-hati sekali, cermat dan rapi dalam merawat pasien.
apabila Engkau hendak
melakukan suatu pekerjaan, hadapilah dengan tenang, hingga Allah
celakan kepada engkau jalan keluar
6)Tenaga Kesehatan Muslim Harus Kuat Menyimpan Rahasia
Penyakit itu adalah salah satu aib (noda) bagi orang yang sakit. Ada beberapa macam
penyakit yang merupakan aib, hal ini sangat dirahasiakan oleh pasien. Agama Islam tidak
membenarkan seseorang membuka aib orang lain. Oleh sebab itu seorang tenaga kesehatan
Muslim tidak boleh membuka aib pasien kepada orang lain. Orang yang suka mebicarakan aib
orang lain, Allah SWT. mengancamnya dengan siksaan yang sangat pedih, baik di dunia maupun
di akherat kelak.
Artinya:
”Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya. (HR. Al-
Bukhary no. 2442 dan Muslim no. 2580 dari hadits Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, serta
Muslim no. 2699 dari hadits Abu Hurairah)”
7)Tenaga Kesehatan Muslim Harus Selalu Bersih, Rapih, Baik Jasmani Maupun Rohani.
Rohani atau jiwa Tenaga kesehatan Muslim hendaknya selalu bersih dan suci dari sifat-
sifat : hasad (dengki), sentimen, takabbur (sombong) dan lain-lain sifat yang tidak baik. Sebab
hanya dari jiwa yang bersih dan sucilah akan memancarkan sifat-sifat yang terpuji, sikap yang
baik dan ucapan yang menyenangkan. Tubuh dan pakaian Tenaga kesehatan Muslim harus selalu
bersih, rapih, sederhana dan tidak berlebihan dalam ber make up atau memakai perhiasan. Allah
SWT berfirman:
Artinya:
“Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih”
Pada Profesi Kita tahu bahwa segala bentuk pekerjaan yang dilandasi oleh niat yang baik
adalah termasuk kedalam ranah ibadah, perlu kita ketahui bahwa bekerja adalah amanah, bekerja
adalah anugerah. Rasulullah SAW bersabda:
“Jika engkau mencaari kekayaan duniia, ibaratkanlah bahwa dirimu akan hidup selamanya di
dunia inii, dan apabila engkau mencari bekal akhirat, ibaratkanlah kamu akan tertinggal hari
esok”
Bila kita melihat makna yang tersirat dari sabda tersebut adalah seimbangkanlah antara
bekalmu didunia dengan bekalmu diakhirat, jika engkau mencari bekal kekayaan dunia,
pergunakanlah kekayaan harta bendamu dijalan yang diridoi Alloh, sesungguhnya harta yang
kamu dapatkan itu semua adalah milik Alloh semata dan akan dimintai pertanggungjawabannya
kelak diakhirat.
1) Perawat juga bisa membimbing ritual keagamaan sesuai dengan keyakinan klien, seperti cara
bertayamum, salat sambil tiduran, atau berzikir dan berdoa. Bila diperlukan perawat dapat
mendatangkan guru agama pasien untuk dapat memberikan bimbingan rohani hingga merasa
tenang dan damai. Dalam kondisi sakaratul maut perawat berkewajiban mengantarkan klien agar
wafat dengan damai dan bermartabat.
2)Tugas seorang perawat, menekankan pasien agar tidak berputus asa apalagi menyatakan
kepada pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi. pernyataan yang tidak memiliki harapan
hidup untuk seorang muslim tidak dapat dibenarkan. Meski secara medis tidak lagi bisa
menanganinya, tapi kalau Allah bisa saja menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum
sebagai akibatnya.
3)Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga
kondisinya semakin shaleh yang bisa mendatangkan kejujurannya,Sedangkan Isep Zainal Arifin
menekankan, perawat bisa memberikan bimbingan langsung seperti tukar pikiran, berdoa
bersama, dan bimbingan ibadah.
bimbingan tak langsung bisa berupa ceramah, percikan kata hikmah, buletin, doa tertulis,
maupun tuntunan ibadah secara
tertulis. Dengan bimbingan itu diharapkan dapat membantu proses kesembuhan pasien,
setimpalnya.
Setelah perawat mengkaji agama pasien, yang harus dilakukan adalah menanyakan
apakah pasien kita mampu melakukan ibadahnya . Jadi, tugas kita disini adalah mendampingi
pasien tersebut dan membantu segala keterbatasan fisiknya. Tentu bantuan disini disesuaikan
dengan agama pasien dan bagaimana keadaan pasien sendiri.
Beberapa peran perawat dalam membimbing pasien praktek ibadah sehari-hari antara
lain:
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Demikianlah penulisan makalah ini semoga ini berman'aat bagi para pembaca
maupun penulis. besar harapan semoga didalam m a k a l a h d e n g a n m a t e r i a k h l a k
perawat muslim,karakteristik perawat dan factor-faktor yang
m e m p e n g a r u h i p e r a w a t m u s l i m d a l a m k e p e r a w a t a n i s l a m i i n i d a p a t menjadi
refrensi bagi pembaca atau mahasiswa sebagai Calon perawat ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen agama RI 2005 .Alquran dan terjemahan nya .Bandung PT Syamil media cipta
Sudalhar.keperawatan islami,tuban :cv duta ilmu Indonesia
Shihab,M Quraish.wawasan Alquran tafsir maudhu’I atas berbagai persoalan umat.Bandung