“EPIDEMIOLOGI PERILAKU”
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Oleh :
NIM :1907010268
EPIDEMIOLOGI PERILAKU
Abstract
Epidemiologi perilaku (behavioral epidemiology) mempelajari faktor perilaku dan gaya-hidup (life-style)
yang berhubungan dengan risiko penyakit, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, dan penerapan
pengetahuan untuk mengembangkan intervensi yang efektif untuk mengubah perilaku. Epidemiologi
perilaku meneliti hubungan antara perilaku dewasa (merokok, diet, aktivitas jasmani, konsumsi
alkohol, dan sebagainya) dan risiko terjadinya dan progresi penyakit di usia dewasa. Tetapi
epidemiologi perilaku dapat juga menggunakan perspektif sepanjang hayat.
Abstract
Behavioral epidemiology studies the behavioral and lifestyle factors that are associated with disease
risk, factors that influence behavior, and the application of knowledge to develop effective
interventions to change behavior. Behavioral epidemiology examines the relationship between adult
behavior (smoking, diet, physical activity, alcohol consumption, etc.) and the risk of disease
occurrence and progression in adulthood. But behavioral epidemiology can also use a lifelong
Sperspective.
2
EPIDEMIOLOGI PERILAKU
3
EPIDEMIOLOGI PERILAKU
4
EPIDEMIOLOGI PERILAKU
Sejarah epidemiologi perilaku tidak dapat kepada kita bahwa epidemiologi perilaku
dipisahkan dengan sejarah epidemiologi pada telah lama ada.
umumnya. 2. Galen (129-199)
Sejarah epidemiologi tidak dapat dipisahkan Ahli bedah tentara Romawi ini sering
dengan masa dimana manusia mulai mengenal dianggap sebagai “the Father of
penyakit menular.Walaupun pada saat itu, ExperimentalPhisiology”.
sumber dan penyebab penyakit, masih Dia mengajukan konsep bahwa status
dianggap berasal dari kekuatan gaib dan roh kesehatan berkaitan dengan
jahat.Tetapi cukup banyak usaha pada zaman temperament.Penyakit behubungan
purba yang dapay dianggap sebagai usaha dengan personality type dan lifestyle
untuk melawan epidemik. Misalnya pada kira- factors. Life style merupakan salah satu
kira 1000 tahun SM, telah dikenal variolasi di perilaku manusia.
Cina untuk melawan variola, sedangkan orang-
orang India pada saat tersebut selain
menggunakan variola, telah mengenal bahwa
penyakit pes erat hubungannya dengan tikus. C. Tujuan Epidemiologi Perilaku
Sedangkan kusta telah diketahui mempunyai i.Mengamati hubungan perilaku
hubungan erat dengan kepadatan penduduk. masyarakat yang dapat mempengaruhi
Dimulai dari beberapa tokoh epidemiologi masalah kesehatan yang terjadi
dengan berbagai penelitiannya: ii.Mengidentifikasi pengaruh lingkungan
Dikenal beberapa orang yang telah mematok terhadap perilaku masyarakat yang dapat
sejarah penting dalam perkembangan mengakibatkan masalah kesehatan
epidemiologi, antara lain : iii.Menentukan prioritas terhadap faktor-
1. Hippocrates faktor perilaku yang dapat diubah untuk
Membangkitkan kesadaran atau memungkinkan mencegah timbulnya masalah
bahwa terjadinya penyakit pada manusia kesehatan
berkaitan dengan factor eksternal, yaitu musim, iv.Menentukan target intervensi atau
angina, udara, air yang diminum, tanah, perilaku sasaran dengan mengidentifikasi
manusia, jenis pekerjaan.Telah jelas bahwa masyarakat mana yang memiliki perilaku
perilaku manusia menjadi salah satu penyebab yang berkaitan dengan masalah
terjadinya penyakit. Hal tersebut menjelaskan kesehatan yang telah diidentifikasi di
fase diagnosis epidemiologi.
5
EPIDEMIOLOGI PERILAKU
6
EPIDEMIOLOGI PERILAKU
7
EPIDEMIOLOGI PERILAKU
8
EPIDEMIOLOGI PERILAKU
9
EPIDEMIOLOGI PERILAKU
10
EPIDEMIOLOGI PERILAKU
11