Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL ILMIAH

“EPIDEMIOLOGI PERILAKU”

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

Dosen Pengampu: Dr. Pius Wersman.S.KM,.M.KES

Oleh :

Nama : Junitri Yublina Polly

NIM :1907010268

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
EPIDEMIOLOGI PERILAKU

EPIDEMIOLOGI PERILAKU

Epidemiologi Penyakit Tidak Menular,


Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana, Kupang

Abstract

Epidemiologi perilaku (behavioral epidemiology) mempelajari faktor perilaku dan gaya-hidup (life-style)
yang berhubungan dengan risiko penyakit, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, dan penerapan
pengetahuan untuk mengembangkan intervensi yang efektif untuk mengubah perilaku. Epidemiologi
perilaku meneliti hubungan antara perilaku dewasa (merokok, diet, aktivitas jasmani, konsumsi
alkohol, dan sebagainya) dan risiko terjadinya dan progresi penyakit di usia dewasa. Tetapi
epidemiologi perilaku dapat juga menggunakan perspektif sepanjang hayat.

Abstract
Behavioral epidemiology studies the behavioral and lifestyle factors that are associated with disease
risk, factors that influence behavior, and the application of knowledge to develop effective
interventions to change behavior. Behavioral epidemiology examines the relationship between adult
behavior (smoking, diet, physical activity, alcohol consumption, etc.) and the risk of disease
occurrence and progression in adulthood. But behavioral epidemiology can also use a lifelong
Sperspective.

Keywords: behavioral epidemiology; lifestyle.

Keywords: Epidemiologi Perilaku

A. Pengertian Epidemiologi, Perilaku, dan kesehatan untuk menganalisi distribusi


Epidemiologi Perilaku dan faktor-faktor yang berhubungan
1. Epidemiologi dengan berbagai masalah kesehatan
Ditinjau dari asal kata epidemiologi dalam suatu penduduk tertentu dengan
berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari 3 tujuan untuk melakukan
kata dasar yaitu “epi” yang berarti pada atau pencegahan.Sebagai ilmu yang selalu
tentang, “demos” yang berati penduduk dan berkembang, epidemiologi senantiasa
“logos” yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi mengalami perkembangan pengertian
epidemilogi adalah ilmu yang mempelajari dan karena itu pula mengalami modifikasi
tentang penduduk.Sedangkan pengertian pada dalam batasan/definisinya. Beberapa
saat ini epidemiologi adalah suatu cabang ilmu definisi telah dikemukakan oleh para

2
EPIDEMIOLOGI PERILAKU

pakar epidemiologi, beberapa diantaranya dipengaruhi baik oleh faktor genetik


adalah : (keturunan) dan lingkungan.Secara
1) Greenwood (1934) mengatakan bahwa umum dapat dikatakan bahwa faktor
epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan genetikdan lingkungan ini merupakan
segala macam kejadian yang mengenai penentu dari perilaku makhluk hidup
kelompok (herd) penduduk.. Kelebihannya termasuk perilaku manusia.Hereditas
adalah adanya penekanan pada kelompok atau faktor keturunan adalah konsepsi
penduduk yang mengarah kepada distribusi dasar atau modal untuk perkembangan
suatu penyakit. perilaku makhluk hidup itu untuk
2) Menurut WHO Epidemiologi adalah ilmu selanjutnya.Sedangkan lingkungan
yang mempelajari distribusi dan determinan dari adalah kondisi atau lahan untuk
peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya yang perkembangan perilaku tersebut. Health
berhubungan dengan kesehatan yang menimpa belief
sekelompok masyarakat dan menerapkan ilmu
tersebut untuk memecahkan masalahtersebut. Model didasarkan atas 3 faktor esensial :
2. Perilaku 1) Kesiapan individu intuk merubah
Perilaku dari pandangan biologis adalah suatu perilaku dalam rangkamenghindari suatu
kegiatan atau aktivitas organisme yang penyakit atau memperkecil risiko
bersangkutan.Jadi, perilaku manusia pada kesehatan.
hakikatnya adalah suatu aktivitas dari manusia 2) Adanya dorongan dalam
itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu lingkungan individu yang
mempunyai bentangan yang sangat luas, membuatnyamerubah perilaku.
mencakup : berjalan, berbicara, bereaksi, 3) Perilaku itu sendiri.
berpakaian, dan sebagainya. Bahkan kegiatan Ketiga faktor diatas dipengaruhi oleh
internal (Internal activity) seperti berpikir, faktor-faktor lain yang berhubungan
persepsi dan emosi juga merupakan perilaku dengan kepribadian dan lingkungan
manusia. Untuk kepentingan kerangka analisis individu, serta pengalaman berhubungan
dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa dengan sarana dan petugas kesehatan.
yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik Kesiapan individu dipengaruhi oleh
dapat diamati secara langsung atau secara faktor-faktor seperti persepsi tentang
tidak langsung. Perilaku dan gejala perilaku kerentanan terhadap penyakit, potensi
yang tampak pada kegiatan organisme tersebut ancaman, motivasi untuk memperkecil

3
EPIDEMIOLOGI PERILAKU

kerentanan terhadap penyakit, potensi to modify the behaviors, and (e)


ancaman, dan adanya kepercayaan bahwa translating research into practice.
perubahan perilaku akan memberikan Artinya epidemiologi Perilaku melibatkan
keuntungan. studi tentang peran faktor perilaku dalam
3. Epidemiologi perilaku kesehatan, penyakit, atau kematian
Definisi Epidemiologi Perilaku Menurut Para Ahli dalam populasi manusia.Faktor khas
 Behavioural epidemiology is concerned yang diteliti termasuk penggunaan
with the distribution anddeterminants of narkoba, tingkat aktivitas, pola makan,
behaviours that are linked with disease, and dan praktik seksual. Kerangka yang
thus,takes up where traditional epidemiology diusulkan untuk mengklasifikasikan
leaves off (Jeffery, 1989). Artinya epidemiologi berbagai tahapan studi epidemiologi
Perilaku adalah yang berkaitan dengan perilaku meliputi:
distribusi dan determinan dari perilaku yang (a) membangun hubungan antara
dihubungkan dengan penyakit. Dengan perilaku danhasil kesehatan,
demikian, hal ini dibutuhkan dalam epidemiologi (b) mengembangkan langkah-langkah
tradisional. dariperilaku,
 Behavioural epidemiology is Studies the (c) mengidentifikasi pengaruh pada
role of behavioural factor inhealth. Artinya Studi perilaku, (d) intervensi mengevaluasi
peran faktor perilaku dalam kesehatan. (dalam dirancang untuk memodifikasi perilaku,
buku epidemiologi for Public Health practice by dan
Robert H.Friis dan Thomas A. Sellers). (e) menerjemahkan penelitian ke dalam
 Behavioural epidemiology involves the praktek.
study of the role of behavioral factors in health, Jadi, Epidemiologi perilaku yaitu ilmu
disease, or death in human population.Typical yang mempelajari tentang hubungan
factor examined include substance use, activity antara perilaku dan penyakit pada
level, dietarychoices, and sexual practices. (a) populasi, dan faktor-faktor yang
proposed framework for classifying the various mempengaruhi perilaku tersebut.
phases of study in behavioral epidemiology
Epidemiologi perilaku mempelajari
include, a) establishing links between behaviors
perilaku yang mempunyai hubungan
and health outcomes, (b)developing measures
kausal dengan penyakit.
of the behavior, (c) identifying influences on the
behaviors, (d) evaluating interventions designed B. Sejarah Epidemiologi Perilaku

4
EPIDEMIOLOGI PERILAKU

Sejarah epidemiologi perilaku tidak dapat kepada kita bahwa epidemiologi perilaku
dipisahkan dengan sejarah epidemiologi pada telah lama ada.
umumnya. 2. Galen (129-199)
Sejarah epidemiologi tidak dapat dipisahkan Ahli bedah tentara Romawi ini sering
dengan masa dimana manusia mulai mengenal dianggap sebagai “the Father of
penyakit menular.Walaupun pada saat itu, ExperimentalPhisiology”. 
sumber dan penyebab penyakit, masih Dia mengajukan konsep bahwa status
dianggap berasal dari kekuatan gaib dan roh kesehatan berkaitan dengan
jahat.Tetapi cukup banyak usaha pada zaman temperament.Penyakit behubungan
purba yang dapay dianggap sebagai usaha dengan personality type dan lifestyle
untuk melawan epidemik. Misalnya pada kira- factors. Life style merupakan salah satu
kira 1000 tahun SM, telah dikenal variolasi di perilaku manusia.
Cina untuk melawan variola, sedangkan orang-
orang India pada saat tersebut selain
menggunakan variola, telah mengenal bahwa
penyakit pes erat hubungannya dengan tikus. C. Tujuan Epidemiologi Perilaku
Sedangkan kusta telah diketahui mempunyai i.Mengamati hubungan perilaku
hubungan erat dengan kepadatan penduduk. masyarakat yang dapat mempengaruhi
Dimulai dari beberapa tokoh epidemiologi masalah kesehatan yang terjadi
dengan berbagai penelitiannya: ii.Mengidentifikasi pengaruh lingkungan
Dikenal beberapa orang yang telah mematok terhadap perilaku masyarakat yang dapat
sejarah penting dalam perkembangan mengakibatkan masalah kesehatan
epidemiologi, antara lain : iii.Menentukan prioritas terhadap faktor-
1. Hippocrates faktor perilaku yang dapat diubah untuk
Membangkitkan kesadaran atau memungkinkan mencegah timbulnya masalah
bahwa terjadinya penyakit pada manusia kesehatan
berkaitan dengan factor eksternal, yaitu musim, iv.Menentukan target intervensi atau
angina, udara, air yang diminum, tanah, perilaku sasaran dengan mengidentifikasi
manusia, jenis pekerjaan.Telah jelas bahwa masyarakat mana yang memiliki perilaku
perilaku manusia menjadi salah satu penyebab yang berkaitan dengan masalah
terjadinya penyakit. Hal tersebut menjelaskan kesehatan yang telah diidentifikasi di
fase diagnosis epidemiologi.

5
EPIDEMIOLOGI PERILAKU

v.Membantu perencana untuk mengembangkan juga menggunakan perspektif sepanjang


intervensi yang spesifik dan efektif sehingga hayat. Sebagai contoh, epidemiologi
sesuai dengan tujuan program dan sasaran. perilaku meneliti efek jangka panjang
pola diet dan gaya hidup kurang gerakan
D. Contoh Epidemiologi Perilaku jasmani di masa remaja dan risiko
 Epidemiologi perilaku mempelajari obesitas di usia dewasa.
perilaku yang mempunyai hubungan kausal
dengan penyakit. Contoh, epidemiologi perilaku E. Teori-teori Perubahan Perilaku
mempelajari hubungan antara merokok dan Hal yang penting dalam perilaku
kanker paru-paru, perilaku seksual dan infeksi kesehatan adalah masalah pembentukan
herpes, diet rendah serat dan kanker kolorektal, dan perubahan perilaku.Karena
dan sebagainya. perubahan perilaku merupakan tujuan
dari pendidikan atau penyuluhan
kesehatan sebagai penunjang program-
 Disamping itu, epidemiologi perilaku juga program kesehatan yang lainnya, banyak
mempelajari distribusi dan determinan dari teori tentang perubahan perilaku.
perilaku yang berhubungan kausal dengan a. Teori Stimulus-Organisme-Respon
penyakit. Epidemiologi perilaku mempelajari (S-O-R)
siapa yang merokok, mengapa mereka merokok Teori ini mendasarkan asumsi bahwa
(kemiskinan, pendidikan rendah, dan penyebab terjadinya perubahan perilaku
sebagainya), apakah intervensi yang dapat tergantung pada kualitas rangsangan
dilakukan agar perokok berhenti merokok, dan (Stimulus) yang berkomunikasi dengan
agar orang bukan perokok tidak mulai merokok. organisme.Artinya kualitas dari sumber
Intervensi yang dilakukan terhadap faktor-faktor komunikasi (Sources). Proses perubahan
yang mempengaruhi terjadinya perilaku pada perilaku pada hakikatnya adalah sama
populasi yang menyebabkan terjadinya penyakit dengan belajar, proses tersebut
(pada populasi) disebut pencegahan primordial. menggambarkan bagaimana belajar
 Epidemiologi perilaku meneliti hubungan pada individu yang terdiri dari :
antara perilaku dewasa (merokok, diet, aktivitas a) Stimulus (rangsangan) yang
jasmani, konsumsi alkohol, dan sebagainya) diberikan pada organisme dapat diterima
dan risiko terjadinya dan progresi penyakit di atau ditolak
usia dewasa. Tetapi epidemiologi perilaku dapat

6
EPIDEMIOLOGI PERILAKU

b) Apabila stimulus telah mendapat menurut Festinger : Terjadinya


perhatian organisme (diterima) maka ia perubahan perilaku karena adanya
mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada perbedaan elemen kognitif yang
prosesberikutnya. seimbang dengan elemen tidak
c) Setelah itu organisme mengelolah seimbang
stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan Contoh: Seorang ibu hamil
untuk bertindak demi stimulus yang telah memeriksakan kehamilannya
diterimanya (bersikap). terjadikarena ketidak seimbangan antara
d) Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta keuntungan dan kerugian
dorongan dari lingkungan maka stimulus stimulus(anjuran perikasa hamil).
tersebut mempunya efek tindakan dari individu c. Teori Fungsi (Katz)
tersebut (perubahan perilaku). Perubahan Teori ini berdasarkan anggapan bahwa
perilaku didasari oleh Stimulus-Organisme- perubahan perilaku individu terjadi
Respons. karena adanya kebutuhan.Hal ini berarti
 Perubahan perilaku terjadi dengan cara bahwa stimulus yang dapat
meningkatkan atau memperbanyak rangsangan mengakibatkan perubahan perilaku
(stimulus). seseorang apabila stimulus tersebut
 Oleh sebab itu perubahan perilaku terjadi dapat mengerti dalam konteks kebutuhan
melalui proses pembelajaran (learning process). orang tersebut.Oleh sebab itu, stimulus
 Materi pembelajaran adalah stimulus. atau obyek perilaku harus sesuai dengan
b. Teori Disonan (Dissonance) Festinger kebutuhan orang (subyek).
Perilaku seseorang pada saat tertentu karena Prinsip teori fungsi yakni:
adanya keseimbangan antara sebab atau  Perilaku merupakan fungsi
alasan dan akibat atau keputusan yang diambil instrumental (memenuhi kebutuhan
(conssonance). Apabila terjadi stimulus dari luar subyek).
yang lebih kuat, maka dalam diri orang tersebut  Perilaku merupakan pertahanan
akan terjadi ketidakseimbangan (dissonance). diri dalam menghadapi lingkungan (bila
Kalau akhirnya stilmulus tersebut direspons hujan, panas).
positif (menerimanya dan melakukannya) maka  Perilaku sebagai penerima obyek
berarti terjadi perilaku baru (hasil perubahan), dan memberikan arti (respons terhadap
dan akhirnya kembali terjadi keseimbangan lagi gejala sosial).
(conssonance). Rumus perubahan perilaku

7
EPIDEMIOLOGI PERILAKU

 Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif  Usia


dari diri seseorang dalam menjawab situasi  Asupan tinggi asam lemak
(marah, senang).  Keturunan
d. Teori Keseimbangan (Kurt Lewin) Faktor perilaku : merokok, alkoholik,
Kurt Lewin (1970) berpendapat bahwa perilaku asupan tinggi lemak.
adalah merupakan suatu keadaan yang Faktor non perilaku : jenis kelamin, usia,
seimbang antara kekuatan pendorong (Driving keturunan.
forces) dan kekuatan penahan (Restraining 2. Mengembangkan faktor perilaku
forces).Perubahan perilaku itu dapat berubah yang telah tersedia.
apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua Setelah diketahui faktor-faktor perilaku
kekuatan tersebut. Sehingga ada tiga dari suatu masalah kesehatan, kemudian
kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pilih faktor mana saja yang paling
pada diri seseorang yakni: berpengaruh. Ada dua cara untuk
 Kekuatan pendorong meningkat, memilihnya, yaitu :
kekuatan penahan tetap. a. Identifikasi apakah ada hubungan
 Kekuatan pendorong tetap, kekuatan antara faktor tersebut dengan upaya
penahan menurun. pencegahan masalah kesehatan dan
 Kekuatan pendorong meningkat, keadaannya jika mengambil keputusan
kekuatan penahan menurun. tertentu.
b. Identifikasi prosedur treatment dari
F. Tahap-tahap Diagnosis Perilaku masalah kesehatan. Metode
1. Membedakan masalah kesehatan yang rekomendasi apa saja yang diberikan
disebabkan oleh faktor perilaku dan non pada penderita? Upaya pencegahan
perilaku. ataukah penyembuhan? Berbeda
Hal pertama yang harus dilakukan adalah perilaku akan berbeda langkahnya.
mendaftar faktor – faktor apa saja yang Hal yang perlu diingat pada tahap kedua
berpengaruh terhadap penyakit tertentu. ini adalah untuk menghasilkan daftar
Contoh : penyakit cardiovascular perilaku untuk mencegah dan mengobati
Penyebab : faktor perilaku pada daftar penyebab.
 Merokok
 Alkohol Upaya pencegahan :
 Jenis kelamin

8
EPIDEMIOLOGI PERILAKU

 Memelihara atau menurunkan berat untuk berubah. Kemampuan perubahan


badan hingga mecapai berat yang dianjurkan yang tinggi dapat terjadi ketika perilaku :
 Berhenti merokok atau jangan mulai  Masih berada dalam tahapan
merokok pengembangan atau hanya sesuatu
 Berhenti minum minuman keras atau yang telah terjadi
jangan pernah meminumnya  Hanya bagian luar terikat
terhadap budaya atau gaya hidup
Upaya penyembuhan : yang ada sebelumnya
 Menginformasikan keputusan mengenai  Kemampuan berubah ketika
pengobatan, pembedahan, dan seterusnya. mereka
 Mengikuti resep pengobatan  telah lama terbentuk
 Memelihara atau menurunkan berat  telah lama menjadi dasar dari
badan hingga mecapai berat yang dianjurkan budaya atau gaya hidup
 Berhenti merokok  telah berubah pada masa yang
 Berhenti minum minuman keras telah lalu
b. Tingkatan perilaku dalam terminologi Pedoman ini memberikan sebuah akibat
kepentingan yang intervensi awalnya berpengaruh
Tahap ini berguna untuk menyempitkan fokus pada perubahan dan perkembangan dari
pada daftar penyebab masalah kesehatan. subjek, dan yang terbesar adalah
c. Tingkatan perilaku dalam terminologi kemungkinan kemungkinan untuk
perubahan. berubah.
Langkah berikutnya dalam diagnosis perilaku
adalah me-rating perilaku dalam aspek
kemampuan untuk berubah.Bagaimana
perubahan itu dinyatakan sebagai perilaku yang
d. Memilih target perilaku
dipilih.Sebuah tingkah laku mungkin merupakan
Dengan mendapatkan nilai-nilai diatas
hal yang sangat penting dalam masalah
maka dapat dipilih fokus perubahan
kesehatan.Faktor yang sangat mengakar dan
perilakunya.
berpengaruh adalah masalah waktu.Lagi,
terdapat pedoman yang dapat membantu
seorang perencana memastikan kemungkinan

9
EPIDEMIOLOGI PERILAKU

usia dewasa. Tetapi epidemiologi


perilaku dapat juga menggunakan
perspektif sepanjang hayat. Sebagai
contoh, epidemiologi perilaku meneliti
efek jangka panjang pola diet dan gaya
hidup kurang gerakan jasmani di masa
4. Kesimpulan remaja dan risiko obesitas di usia
Ditinjau dari asal kata epidemiologi dewasa Perilaku manusia merupakan
berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari 3 salah satu faktor yang banyak
kata dasar yaitu “epi” yang berarti pada atau memegang peranan dalam menentukan
tentang, “demos” yang berati penduduk dan derajat kesehatan suatu masyarakat.
“logos” yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi Bahkan menurut Bloom, faktor perilaku
epidemilogi adalah ilmu yang mempelajari memberikan kontribusi terbesar dalam
tentang penduduk.Sedangkan dalam pengertian menentukan status kesehatan individu
pada saat ini epidemiologi adalah suatu cabang maupun masyarakat. Mengingat bahwa
ilmu kesehatan untuk menganalisi distribusi dan faktor penyebab penyakit lebih bersifat
faktor-faktor yang berhubungan dengan kompleks sehingga dalam epidemiologi,
berbagai masalah kesehatan dalam suatu kita lebih banyak melakukan pendekatan
penduduk tertentu dengan tujuan untuk faktor risiko maka faktor perilaku individu
melakukan pencegahan dan maupun masyarakat, seperti kebiasaan
penanggulangannya.Perilaku dari pandangan hidup sehat individu dan kepercayaan
biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas masyarakat tentang sesuatu yang
organisme yang bersangkutan.Jadi, perilaku berhubungan dengan kesehatan, banyak
manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas memberikan nilai risiko yang sering
dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku muncul dalam analisis epidemiologi
manusia itu mempunyai bentangan yang sangat tentang kejadian penyakit dalam
luas, mencakup : berjalan, berbicara, bereaksi, masyarakat. Bahkan perilaku sangat erat
berpakaian, dan sebagainya. Bahkan kegiatan hubungannya dengan umur dan jenis
internal (Internal activity) seperti berpikir, kelamin, suku dan ras, pekerjaan, status
persepsi dan emosi juga merupakan perilaku sosial dan ekonomi serta berbagai aspek
manusia.Epidemiologi perilaku (behavioral kehidupan lainnya.
epidemiology) mempelajari faktor perilaku dan
gaya-hidup (life-style) yang berhubungan
dengan risiko penyakit, faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku, dan penerapan
pengetahuan untuk mengembangkan intervensi
yang efektif untuk mengubah perilaku.
Epidemiologi perilaku meneliti hubungan antara
perilaku dewasa (merokok, diet, aktivitas
Referensi
jasmani, konsumsi alkohol, dan sebagainya)
dan risiko terjadinya dan progresi penyakit di

10
EPIDEMIOLOGI PERILAKU

Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan http://arimasriadi.blogspot.com


Masyarakat: Ilmu dan Seni Edisi Revisi 2011.
https://books.google.co.id/books?
Jakarta: Rineka Cipta. id=fk0PEAAAQBAJ&pg=PA225&lpg=PA225
&dq=penjelasan+epidemiologi+perilaku+men
Idrus,Masriadi.2012. Epidemiologi.Yogyakarta :
eliti+efek+jangka+panjang+pola+diet+dan+g
Penerbit Ombak. aya+hidup+kurang+gerakan+jasmani+di+ma
sa+remaja+dan+risiko+obesitas+di+usia+de
Sallis, J.F., Owen, N.,and Fotheringham M.J. (2000). wasa.&source=bl&ots=t6wbabdvgR&sig=ACf
Behavioralepidemiology: Asystematic framework to U3U2fzvVzCU8f_4qI0d0yUFUjSfSY1Q&hl=e
n&sa=X&ved=2ahUKEwjKzb_p4trvAhWO4X
classify phases of research on healthpromotion and
MBHaC6Ds8Q6AEwAHoECAQQAg#v=onep
disease prevention. Annals of behavioral medicine age&q=penjelasan%20epidemiologi
22(4):294-298 %20perilaku%20meneliti%20efek%20jangka
%20panjang%20pola%20diet%20dan
https://www.academia.edu/36698806/epidemiologi_p %20gaya%20hidup%20kurang%20gerakan
erilaku. %20jasmani%20di%20masa%20remaja
%20dan%20risiko%20obesitas%20di
http://milikyusry.blogspot.com/2013/10/diagnosis- %20usia%20dewasa.&f=false
epidemiologi-perilaku.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai