Anda di halaman 1dari 7

Frasa ‘adady (numerial)

Frasa ‘adady (numerial atau bilangan) adalah frasa yang berunsurkan bilangan (‘adad)

yang diikuti oleh nomina (ma’dud). Dalam hal ini numerial tersebut merupakan unsur pusat.

Misalnya :

- ‫أخضرت ثالث صور‬

- ‫القلم بعشرة قروش‬

Frasa ‫ ثالث صور‬terdiri atas unsur kata bilangan (‘adad) ‫ ثالث‬dan nomina ‫صور‬, demikian

pula frasa ‫ بعشرة قروش‬terdiri atas unsur bilangan (‘adad) ‫ عشرة‬dan nomina ‫قروش‬.

Unsur-unsur dalam frasa ‘adady mempunyai hubungan yang padu, artinya unsur-unsur

dalam frasa tersebut tidak bisa dipisahkan oleh unsur yang lain dan tidak bisa dirubah

urutannya. Apabila urutan bilangan dan nomina itu dirubah ataupun disisipi oleh unsur lain,

maka tidak lagi termasuk kategori frasa ‘adady.

Selian memiliki hubungan yang padu, hubungan antar unsur frasa ‘adady bersifat

perlawanan. Maksudnya jika nomina itu mudzakkar, maka bilangannya muannats.

Sebaliknya kalau nominanya muannats, maka bilangannya mudzakkar. Prinsip ini berlaku

untuk bilangan satuan (3-10), sedangkan bilangan puluhan bersesuaian antara mudzakkar-

mudzakkar dan muannats-muannats.

Frasa nida’iy

Frasa ini terdiri dari kata seru (nida’) sebagai atribut dan nomina (munada’) sebagai

unsur pusat. Penanda seruan nida’() bisa berupa ‫ يا‬dan ‫أيها‬

Misalnya :

- ‫!ما هذا يا أستذ‬


- ‫أيها النس اتقوا الل‬

Frasa ‫ يا أستذ‬terdiri dari kata seru ‫ يا‬dan nomina ‫أستذ‬, sedangkan frasa ‫ أيها النس‬terdiri dari

kata seru ‫ أيها‬dan nomina ‫النس‬.

11. Frasa isyary (2303)

Frasa ini adalah frasa yang berunsurkan nomina sebagai unsur pusat yang didahului

kata tunjuk sebagai atribut.

Misalnya :

- ‫ الوردة جميلة‬M‫هذه‬

- ‫ الخداء لي‬M‫ذلك‬

Frasa M‫ هذه الوردة‬terdiri dari peunjuk ‫ هذه‬dan nomina M‫الوردة‬, demikian pula frasa ‫ الخداء‬M‫ذلك‬

terdiri dari penunjuk M‫ ذلك‬dan nomina ‫الخداء‬.

14. Frasa tawkidy

Frasa tawkidy adalah frasa yang terbentuk dari nomina sebagai unsur pusat dan diikuti

oleh tawkid (penegas) sebagai atribut. Dalam bahasa arab tawkid dibagi menjadi dua yaitu

tawkid ma’nawi dan lafdzi. Tawkid ma’nawi yaitu tawkid yang terdiri dari kata ,M‫ عين‬,‫ كل‬,‫جميع‬

M‫ كال‬,‫ كلتا‬,‫نفس‬, semua lafadz tawkid ini harus bersambung dengan kata ganti (dhamir) yang

sesuai dengan muakkadnya. Sedang tawkid lafdzi yaitu dengan mengulang penyebutan kata

baik isim, fa’il, harf, atau kalimat.

Misalnya :

- ‫ نفسه‬M‫لقيت محمدا‬

- ‫هذا حقيبتي ٔانا‬


Pada contoh dua penegas berupa kata ganti . kata ganti lepas sebagai penanda tawkid

harus disesuaikan dengan kata ganti yang mendahuluinya. Tawkid yang bukan kata ganti

harus kongkruen dengan unsur pusatnya dalam hal i’rabnya.

15. Frasa mawshuly

Frasa ini terbentuk dari mawshul dan verba / verba bantu sebagai shilah. Maushul

mencakup ‫ الذى‬dan‫ التى‬segala bentuk derivasinya.

Misalnya :

- ‫الذين يلعبون أصحابي‬

- ‫الذى يجاني يحبني‬

Frasa ‫ الذين يلعبون‬terdiri dari mawshul ‫ الذين‬dan verba‫ يلعبون‬, sedangkan frasa ‫ الذى يجاني‬terdiri

dari mawshul ‫ الذى‬dan verba ‫يجاني‬

16. Frasa mashdary

Frasa mashdary yaitu frasa yang terdiri atas penanda mashdar ‫ أن‬yang diikuti oleh

verba. Misalnya :

- ‫أحب أن أقرأ القرأن‬

- ‫بعد أن وصلت استرحت لحظة‬

Frasa‫ أن أقرأ‬terdiri dari penanda mashdar ‫ أن‬yang diikuti oleh verba ‫ أقرأ‬, demikian

frasa ‫ أن وصلت‬terdiri dari penanda mashdar ‫ أن‬yang diikuti oleh verba ‫ وصلت‬.

Dari segi distrbusinya, frasa mashdary termasuk kategori frasa nomina, karena frasa

ini mempunyai distribusi yang sama dengan kategori kata nomina. Dengan kata lain,

distribusi frasa tersebut dapat digantikan oleh kata nomina.


‫أن أقرأ‬ ‫قراءة‬

‫أن وصلت‬ ‫وصول‬

17. Frasa tamyizy

Frasa ini terdiri dari mumayyaz berupa adjektiva bersama-sama nomina membentuk

frasa na’ty atau atributif sebagai atribut tamyiz yang berupa nomina.

Misalnya :

- ‫هذه هى المرأة الجميلة وجها‬

- ‫أندونسيا أكبر البالد اإلسالمية سكانا‬

Frasa ‫ المرأة الجميلة وجها‬terdiri dari penanda mumayyaz ‫(المرأة الجميلة‬frasa na’ty, terdiri

dari nomina ‫ المرأة‬dan adjektiva ‫ ) الجميلة‬dan diikuti nomina ‫ وجها‬yang disebut tamyiz.

Meskipun yang menjadi unsur pokok dalam frasa atributif adalah nomina, tetapi

tamyiz secara langsung berhubugan dengan adjektiva, bukan dengan nomina. Dengan kata

lain, tamyiz tidak pernah muncul tanpa didahului adjektiva.

18. Frasa istitsna’i

Frasa istitsna’i terbentuk dari pengecualian yang diikuti oleh nomina. Pengecualian

tersebut antara lain : dan .

Misalnya :

- ‫قرأت الصحف إالّ صحيفة‬

- ‫ال ينال المجد غير العاملين‬

- ‫ما فاز سوى سباح‬

Frasa ‫حيفة‬M‫ إالّ ص‬terdiri dari pengecualian ّ‫إال‬yang diikuti oleh nomina ‫حيفة‬MM‫ص‬, dan

seterusnya.
19. Frasa bayani

Frasa bayani berunsurkan dua nomina yang dipisahkan oleh huruf ‫من‬. Secara singkat

dapat ditulis dengan rumus N1+.+N2.

Misalnya :

- ‫شربت كوبا من العصر‬

- ‫قرأت كل ما اشتريته من الكتب‬

Dalam bahasa Arab, N2 (‫ العصر‬dan ‫ ) الكتب‬biasanya dipanjang sebagai penjelas N1 (

‫ كوبا‬dan ‫)ما اشتريته‬. Tetapi jika ditelaah lebih lanjut, diketahui bahwa N2 justru merupakan

unsur pusat dari frasa bayani, artinya N2 dapat menggangtikan seluruh unsur dalam frasa

tersebut.

20. Frasa naskhy

Frasa naskhy adalah frasa yang berunsurkan nomina sebagai unsur pusat didahului

ّ ,‫لكن‬
oleh penanda naskhy, yaitu mencakup ‫ ليت‬,ّ‫ لعل‬,‫ كأن‬,‫ألن‬ ّ ,‫ أن‬,‫إن‬. Misalnya :

- ‫إناهّلل سميع عليم‬

- ‫أشهد أن محمدا رسول هّللا‬

- ‫كأنك أخي‬

Satuan-satuan bergaris bawah tersebut merupakan frasa naskhy dengan unsur pusat

berupa nomina.

21. Frasa ikhtishashy

Frasa ini berunsurkan dua nomina, N1 merupakan unsur pusat dan N2 merupakan

pengkhususan. Sebagai penghususan N2 ber-i’rab manshub.

Misalnya :

- ‫نحن المسلمين أمة واحدة‬


Frasa ‫ نحن المسلمين‬berunsurkan dua nomina, N1 ‫ نحن‬sebagai unsur pusat, dan N2 ‫المسلمين‬

yang merupakan penghususan.

22. Frasa ta’ajuby

Frasa ta’ajuby berunsur ‫ ما‬atau ‫ كم‬diikuti konstruksi untuk menyatakan kekaguman.

Misalnya :

- َ‫!ما أجم َل الصورة‬

- ‫كم من فئة قليلة غلبت فئة كثيرة‬

23. Frasa Muqarabat

Frasa ini berunsurkan verba sebagai unsur pusat didahului verba bantu muqarabat

yang bermakna “hampir”.

Misalnya :

- ‫كاد يمضى الوقت‬

- ‫ٔاوشكت الشمس تغرب‬

Frasa ‫ كاد يمضى‬terdiri dari verba bantu muqarabat ‫ يمضى‬, kemudian diikuti verba .

sebagai unsur pusatnya.

24. Frasa syuru’

Frasa berunsur pusat verba didahului verba bantu syuru’.

Misalnya :

- M‫ ٕالى مدينة‬M‫ مدينة‬M‫ٔاخذ ينتقل من‬

- ‫بدٔات تتحرك الحافالت‬

Frasa ‫ ينتقل‬M‫ ٔاخذ‬terdiri dari verba bantu syuru’ M‫ ٔاخذ‬dan diikuti oleh verba M‫ينتقل‬, demikian

pula frasa ‫ بدٔات تتحرك‬terdiri dari verba bantu syuru’ M‫ بدٔات‬diikuti oleh verba ‫تتحرك‬. Hubungan
antar unsur pada frasa inipun tidak sepenuhnya bersifat padu, artinya bisa diberi penyela lain

di antara kedua unsur tersebut.

- M‫ ٕالى مدينة‬M‫ مدينة‬M‫ ينتقل من‬M‫ صالح الدين‬M‫ٔاخدذ‬

- M‫بدٔات الحافالت تتحرك‬

25. Frasa raja’

Frasa ini berunsurkan verba sebagai unsur pusat dan didahului oleh verba bantu raja’

‫عسى‬.

Misalnya :

- M‫عسى ٔان ندرك‬

Frasa di atas merupakan frasa raja’ yang terdiri dari verba bantu raja’ ‫ عسى‬dan diikuti

oleh verba ‫ٔان ندرك‬.

Anda mungkin juga menyukai