Anda di halaman 1dari 8

“Mengenal Kalimat Bahasa Arab

Jumlah Ismiyah dan Jumlah Fi’liyyah”

Disusun oleh :
Kelompok 1
 
Muhammad Nur Kholis Npm : 19.15.0147

Nursova Npm : 19.15.0153


A.  Jumlah Ismiyah
1.  Pengertian Jumlah Ismiyah
Jumlah Ismiyah adalah  jumlah  (kalimat) yang diawali
dengan isim (kata benda). Jumlah ismiyah juga dapat
diartikan sebagai susunan kalimat yang terdiri dari  mubtada’
dan khabar.  Mubtada’  adalah subyek pada jumlah ismiyah
dan terletak diawal  jumlah.  Sifat dari mubtada' adalah harus
berupa  isim ma'rifat.  Khobar  adalah  isim  yang berfungsi
untuk 
melengkapi mubtada’ agar menjadi kalimat yang sempurna.
Dengan kata lain, mubtada’ adalah subyek, sedangkan khabar
adalah predikat (keterangan).
Contoh : ‫ َرس ُْو ٌل‬ ‫م َح َّمد‬ = ُ Muhammad adalah Rasul.
‫ُأسْتاَ ٌُذ‬ ‫ َزي ٌُْد‬ = Zaid adalah seorang guru.
• Mubtada’
Mubtada’ adalah subyek pada jumlah ismiyah dan terletak
diawal jumlah (kalimat). Sifat dari mubtada’ yaitu harus isim
ma’rifat. Adapun yang termasuk isim ma’rifat adalah sebagai
berikut :
1). Isim yang diawali dengan alif lam.
Isim nakiroh apabila ditambah alif lam akan berubah menjadi
isim ma’rifat.
Contoh : ‫اح‬ ْ ‫اَ ْل ِم‬  = lampu itu
ُ َ ‫صب‬

2). Isim Dhomir (Kata Ganti)


Dhamir atau "kata ganti" ialah isim yang berfungsi untuk
menggantikan atau mewakili penyebutan sesuatu/seseorang
maupun sekelompok benda/orang.
Contoh :‫ه َو‬ =
ُ dia (laki-laki)
3). Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)
Isim isyaroh adalah isim yang berfungsi untuk menunjukkan sesuatu.
Dalam bahasa Indonesia biasa diartikan dengan “ini” dan “itu”.
Contoh : ‫ه َذا‬ =
َ ini (muzakkar) ِ ‫هذِه‬ = (ini,
َ untuk muannast)

4). Isim ‘Alam ( Nama orang atau benda)


Isim ‘alam adalah isim yang menunjukkan arti nama, baik nama
manusia ataupun selain manusia.
Contoh :   ٌ‫م َح َّمد‬  =
ُ  Muhammad

5). Isim nakiroh yang disandarkan pada isim ma’rifat yang lain
Isim nakiroh akan menjadi ma’rifat apabila bersambung dengan isim
ma’rifat.
contoh : ُ.‫ َل ُمه‬..‫ق‬ = pulpennya
َ

6). Isim Maushul
Isim maushul adalah isim yang berfungsi untuk menerangkan, sebagai
perantara kata yang disebutkan sesudahnya. Dalam bahasa indonsia biasa
diartikan dengan “yang”.
َّ
Contoh : ‫لذِي‬..‫ا‬ (yang,untuk mudzakar)
• Khabar
Khabar adalah predikat pada jumlah ismiyah dan
berfungsi untuk menerangkan keadaan mubtada' serta
bisa berupa kata ataupun kalimat ( sebagai anak
kalimat).
Contoh : ‫ض‬ٌ ‫ َم ِر ْي‬ ‫اذ‬ ْ ‫ا ُأْل‬ = Ustadz itu sakit
ُ َ‫ست‬
• Kaidah-kaidah dalam Jumlah Ismiyah
Dalam Jumlah ismiyah terdapat kaidah-kaidah yang
pembahasannya sangat panjang dan mendetail.
Kaidah-kaidah tersebut adalah :
a. Dibaca rofa’
b.  Mubtada’ harus berupa  Isim Ma’rifat.
c.  Khobar berupa isim nakiroh.
d.  Mubtada’ dan  khobar  harus bersesuaian dalam
hal  muannas  dan  muzakar  serta  mufrod,
musanna  dan  jama’nya.
B. Jumlah Fi’liyah
1. Pengertaian Jumlah Fi’liyah
Jumlah fi’liyah (kalimat verbal) adalah jumlah (kalimat)
yang diawali dengan fi’il (kata kerja). Jumlah ismiyah
juga dapat diartikan sebagai susunan kalimat yang terdiri
dari fi’il (kata kerja) dan fa’il (pelaku). 
Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan
atau peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau waktu
tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang). 

Metode struktur paling sederhana untuk jumlah fi’liyah


adalah : 
Fi’il [ kata kerja ] + fa’il [ pelaku ] atau 
Fi’il [ kata kerja ] + fa’il [pelaku ] + maf’ul bih [ obyek ]

Contoh : ‫ج لَ َس َعلِ ٌّي‬ = Ali


َ telah duduk​       ٌ‫=ج ا َءتْ ِإ ْم َرَأة‬ seorang
َ
perempuan telah datang
Simpulan

Jumlah Ismiyah adalah jumlah (kalimat) yang


diawali dengan isim (kata benda). Jumlah ismiyah juga
dapat diartikan sebagai susunan kalimat yang terdiri
dari mubtada’ dan khabar.

Jumlah fi’liyah (kalimat verbal)


adalah jumlah (kalimat) yang diawali dengan fi’il (kata
kerja). Jumlah ismiyah juga dapat diartikan sebagai
susunan kalimat yang terdiri dari fi’il (kata kerja)
dan fa’il (pelaku). 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai