3 Kasus lama
Kunjungan ke dua kali atau lebih dengan keluhan sama dengan kasus/kunjungan pertama
Suatu ketidakmampuan tubuh dalam melakukan suatu aktifitas atau kegiatan tertentu
4 Disabilitas sebagaimana orang normal pada umumnya yang disebabkan oleh kondisi
ketidakmampuan dalam hal fisiologis, psikologis dan kelainan struktur atau fungsi anatomi
Gangguan yang disebabkan adanya pengapuran pada lensa mata, sehingga daya
5 Katarak akomodasi dan penglihatan menjadi kabur.
Gangguan yang terjadi karena tekanan cairan di ruang depan lensa meningkat, sehingga
6 Glukoma menghambat aliran darah. Akibatnya dapat terjadi kebutaan.
Gangguan penglihatan yang disebabkan oleh lensa mata terlalu cembung, sehingga
7 Rabun Jauh/Miopia bayangan benda jatuh di depan retina. Miopi disebut juga rabun jauh. Untuk menolong
penderita miopi, dipakai kacamata lensa cekung (lensa negatif).
Gangguan penglihatan yang disebabkan lensa mata terlalu cekung, sehingga bayangan
8 Rabun Dekat/Hipermetropia retina jatuh di belakang retina. Untuk menolong penderita hipermetropi, dipakai kacamata
lensa cembung (lensa positif).
Kondisi dimana kurangnya persepsi visual karena faktor fisiologis (fisik) dan
11 Buta
neurologi (syaraf), yang merujuk kepada hilangnya penglihatan yang tidak dapat
dikoreksi/diobati dengan kacamata atau lensa kontak
Infeksi yang terjadi pada telinga bagian tengah. Yaitu pada ruang di belakang gendang
Otitis Media Supuratif Kronis
12 telinga, di mana terdapat tiga tulang kecil yang menangkap getaran dan meneruskannya
(OMSK), congek) ke telinga bagian dalam. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah radang telinga tengah.
13 Otitis Media Akut (OMA) Peradangan akut sebagian atau seluruh periosteum telingatengah
Ketulian yang terjadi pada seorang bayi disebabkan faktor-faktor yang mempengaruhi
14 Tuli Kongenital
kehamilan maupun pada saat lahir. Ketulian ini dapat berupa tuli sebagian (hearing
impaired) atau tuli total (deaf).
Noise Induced Hearing Loss (NIHL) Penurunan pendengaran tipe sensorineural, yang pada awalnya tidak disadari, karena
15 Gangguan Pendengaran Akibat
belum mengganggu percakapan sehari-hari
Bising) ditempat kerja
Gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga dan
16 Serumen
menyebabkan rasa tertekan yang mengganggu
Tuli sensorineural (saraf) pada usia lanjut akibat proses degenerasi (penuaan) organ
17 Prebikusis pendengaran. Proses ini terjadi berangsur angsur, dan simetris (terjadi pada kedua sisi
telinga).
Disabilitas fisik merupakan gangguan pada tubuh yang membatasi fungsi fisik salah satu
anggota badan bahkan lebih atau kemampuan motorik seseorang. Disabilitas fisik lainnya
18 Disabilitas Fisik
termasuk sebuah gangguan yang membatasi sisi lain dari kehidupan sehari-hari antara
lain: Pasca Stroke, post injury, Bibir Sumbing, Tuna daksa
19 Disabilitas intelektual Mencakup berbagai kekurangan intelektual, diantaranya adalah keterbelakangan mental
Disabilitas mental secara signifikan mengganggu kinerja aktivitas hidup yang besar,
20 Disabilitas Mental misalnya saja seperti mengganggu belajar, berkomunikasi dan bekerja serta lain
sebagainya, antara laian: Down sindrom, Cerebral Palsy, Tuna Grahita
Disabilitas sensorik merupakan gangguan yang terjadi pada salah satu indera. Istilah ini
biasanya digunakan terutama pada penyandang disabilitas yang mengacu pada
21 Disabilitas Sensorik
gangguan pendengaran, penglihatan dan indera lainnya juga bisa terganggu, antara lain:
Tuna Netra, Tuna Wicara, Tuna Rungu
Ketidakmampuan untuk berbicara, menulis, atau mengerti bahasa lisan atau tertulis,
kondisi ini paling sering disebabkan oleh stroke atau cedera kepala. Atau Afasia
merupakan kehilangan kemampuan untuk membentuk kata-kata atau kehilangan
22 Afarasia
kemampuan untuk menangkap arti kata-kata sehingga pembicaraan tidak dapat
berlangsung dengan baik. Anak-anak dengan afasia didapat memiliki riwayat
perkembangan bahasa awal yang normal, dan memiliki onset setelah trauma kepala atau
gangguan neurologis lain (contohnya kejang)
Suatu kondisi di mana penderitanya mengalami kesulitan mengendalikan atau
23 Disartria mengkoordinasi otot yang digunakan ketika berbicara, atau kelemahan otot, sering
ditandai dengan bicara cadel atau lambat dan sulit dimengerti.
Gangguan suara yang disebabkan oleh abnormal kontraksi otot-otot yang memproduksi
24 Dysphonia suara, ada saat-saat tidak ada suara dapat dibuat sama sekali dan kali ketika suara
quivery, tegang, serak.
Salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak.
25 Keterlambatan bicara Beberapa laporan menyebutkan angka kejadian gangguan bicaradan bahasa berkisar 5 –
10% pada anak sekolah
Gangguan kelancaran atau abnormalitas dalam kecepatan atau irama bicara. Terdapat
pengulangan suara, suku kata, kata, atau suatu bloking yang spasmodik, bisa terjadi
spasme tonik dari otot-otot bicara seperti lidah, bibir, dan laring. Terdapat kecenderungan
26 Stuttering/Stammering/gagap
adanya riwayat gagap dalam keluarga. Selain itu, gagap juga dapat disebabkan oleh
tekanan dari orang tua agar anak bicara dengan jelas, gangguan lateralisasi, rasa tidak
aman, dan kepribadian anak.
Kerusakan / kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan sampai menembus otot
37 Decubitus sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus
sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat
LAPORAN BULANAN
DATA SURVEILANS POSBINDU PTM
KOTA MEDAN
KECAMATAN :
PUSKESMAS :
BULAN / TAHUN : 2020
Medan, 2020
Mengetahui
Kepala Puskesmas Pembuat Data,
NIP. NIP.
LAPORAN BULANAN
POSBINDU PTM
KOTA MEDAN
KECAMATAN :
PUSKESMAS :
BULAN / TAHUN : 2020
Golongan Umur
Sub Total
No Tipe Pengukuran Faktor Resiko 15 - 19 20 - 44 45 - 54 55 - 59 60 - 69 70 + Total
L P L P L P L P L P L P L P
Obesitas Umum 0 0 0
1 TB dan BB (IMT)
Normal 0 0 0
Obesitas sentral 0 0 0
DASAR
2 Lingkar Pinggang
Normal 0 0 0
Hipertensi 0 0 0
3 Tekanan Darah Normal 0 0 0
Hipotensi 0 0 0
DM 0 0 0
4 Gula Darah TGT 0 0 0
Normal 0 0 0
Hipercolesterol 0 0 0
5 Cholesterol darah
Normal 0 0 0
Hipertrigliserida 0 0 0
6 Trigliserida darah
Normal 0 0 0
Terganggu 0 0 0
UTAMA
7 Uji Paru
Normal 0 0 0
Positif 0 0 0
8 IVA
Negatif 0 0 0
Benjolan Payudara 0 0 0
9 SADARI
Normal 0 0 0
Positif 0 0 0
10 Kadar Alkohol Pernapasan
Negatif 0 0 0
Positif 0 0 0
11 Kadar Amfetamin Urin
Negatif 0 0 0
Medan, 2020
Mengetahui
Kepala Puskesmas Pembuat Data,
NIP. NIP.
LAPORAN BULANAN
REKAPITULASI PENAPISAN TUBERCULOSIS ( TB ) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS ( DM )
KECAMATAN :
PUSKESMAS :
BULAN / TAHUN : 2020
JUMLAH 0 0 0 0 0 0
Medan, 2020
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Pembuat Data,
NIP. NIP.
LAPORAN BULANAN
Medan, 2020
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Pembuat Data,
NIP. NIP.
LAPORAN BULANAN
PROGRAM GANGGUAN FUNGSIONAL PENYANDANG DISABILITAS
KOTA MEDAN
KECAMATAN :
PUSKESMAS :
BULAN / TAHUN : 2020
Medan, 2020
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Pembuat Data,
NIP. NIP.
LAPORAN BULANAN
KEGIATAN PROGRAM GANGGUAN INDERA
KOTA MEDAN
KECAMATAN :
PUSKESMAS :
BULAN/TAHUN : 2020
Medan, 2020
Mengetahui
Kepala Puskesmas Pembuat Data,
NIP. NIP.
LAPORAN BULANAN
KEGIATAN PROGRAM GANGGUAN INDERA
KOTA MEDAN
KECAMATAN : Medan Deli
PUSKESMAS : Medan Deli
BULAN/TAHUN : Feb-21
Medan, 2020
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Pembuat Data,
ttd ttd
NIP. NIP.
KOTA MEDAN
Kecamatan :
Puskesmas :
Bulan / Tahun : 2020
2 Usia 30 - 39 Tahun
3 Usia 40 - 50 Tahun
KETERANGAN : ORANG
TARGET 1 TAHUN (WUS USIA 30 - 50 TAHUN) : ORANG
CAKUPAN IVA & CBE BULAN / TAHUN (WUS USIA 30 - 50 TAHUN)
Medan, 2020
Mengetahui
Kepala Puskesmas Pembuat Data,
NIP. NIP.
LAPORAN BULANAN
PROGRAM PENYAKIT PARU KRONIK DAN GANGGUAN IMUNOLOGI
KOTA MEDAN
KECAMATAN :
PUSKESMAS :
BULAN / TAHUN : 2020
1 Asma 0 0 0
2 PPOK 0 0 0
4 Psoriasis 0 0 0
2 PPOK 0 0 0
4 Psoriasis 0 0 0
Medan, 2020
Mengetahui
GOLONGAN UMUR
No SEKOLAH 5-9 10-14 15-18
Total
L P Total L P Total L P Total
1 0 0 0 0
2 0 0 0 0
3 0 0 0 0
4 0 0 0 0
5 0 0 0 0
6 0 0 0 0
7 0 0 0 0
8 0 0 0 0
9 0 0 0 0
10 0 0 0 0
11 0 0 0 0
12 0 0 0 0
13 0 0 0 0
14 0 0 0 0
15 0 0 0 0
16 0 0 0 0
17 0 0 0 0
18 0 0 0 0
19 0 0 0 0
20 0 0 0 0
21 0 0 0 0
22 0 0 0 0
23 0 0 0 0
24 0 0 0 0
25 0 0 0 0
26 0 0 0 0
27 0 0 0 0
28 0 0 0 0
29 0 0 0 0
30 0 0 0 0
31 0 0 0 0
32 0 0 0 0
33 0 0 0 0
34 0 0 0 0
35 0 0 0 0
36 0 0 0 0
37 0 0 0 0
38 0 0 0 0
39 0 0 0 0
40 0 0 0 0
41 0 0 0 0
TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Medan, 2020
Mengetahui
Kepala Puskesmas Pembuat Data,
NIP. NIP.
LAPORAN BULANAN
HIPERTENSI
KOTA MEDAN
KECAMATAN :
PUSKESMAS :
BULAN / TAHUN : 2020
Medan, 2020
Mengetahui
Kepala Puskesmas Pembuat Data,
NIP. NIP.
LAPORAN BULANAN
PROGRAM PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
KOTA MEDAN
KECAMATAN :
PUSKESMAS :
BULAN / TAHUN : 2020
Medan, 2020
Mengetahui
Kepala Puskesmas Pembuat Data,
NIP. NIP.
LAPORAN BULANAN
PROGRAM PENYAKIT DIABETES MELITUS DAN GANGGUAN METABOLIK
KOTA MEDAN
KECAMATAN :
PUSKESMAS :
BULAN / TAHUN : 2020
Medan, 2020
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Pembuat Data,
NIP. NIP.
LAPORAN BULANAN
OBESITAS
KOTA MEDAN
KECAMATAN :
PUSKESMAS :
BULAN / TAHUN : 2020
Medan, 2020
Mengetahui
Kepala Puskesmas Pembuat Data,
NIP. NIP.