Anda di halaman 1dari 2

Nama : Clara Santya Hugues

Npm : 1918035

1.Anatomi dan fisiologi parental


1. Intramuskular
2. Intravena
3. Subkutan
4. Intrakutan
2. Subkutan (Hipodermal) adalah cara memberikan atau memasukkan obat ke dalam
lapisan yang terdapat lapisan kulit lemak.
3. Intrakutan merupakan cara memberikan atau memasukkan obat ke dalam jaringan kulit
4. Intravena merupakan obat diberikan langsung ke dalam pembuluh darah
5. Intramuskuler merupakan injeksi ke dalam otot tubuh.
6. • Steril
Sediaan steril adalah sediaan steril, bebas partikel dan bebas pirogen. Dalam
pengertian absolut, steril berarti bebas dari mikroorganisme baik dalam bentuk
vegetative maupun non vegetatatif.
• Bebas partikel
Disamping steril, sediaan steril harus bebas partikulat. Partikulat yang dimaksud
adalah partikel bebas maupun substansi yang tidak larut yang muncul dalam
produk parenteral.
• Bebas pirogen
Syarat lain dari sediaan steril adalah bebas pirogen.
• Stabilitas
Obat dalam padatan lebih stabil dibandingkan larutan.
• Tonisitas
Tonisitas berhubungan dengan tekanan osmose yang diberikan oleh suatu
larutan dari zat atau zat padat yang terlarut.
• Kejernihan
• Mempunyai pH yang sesuai
7. Standar USP Perhitungan partikel dilakukan : Electronic liquid-borne particle counter with
light - obscuration sensor.
A. Pada sediaan volume kecil ( <100ml ) :
Tidak lebih dari 1000 partikel perkontainer dengan diameter 10nm dan/atau 1000 partikel
perkontainer dengan 25nm.
B. Pada sediaan volume besar :
Tidak lebih dari 50 partikel per-mili liter dengan 10nm dan/atau tidak lebih 5 partikel permili
liter dengan 25 nm
8. 1.larutan obat dan volume injeksi
2.karakteristik pembawa
3.ph dan osmolaritas injeksi
4.Interaksi obat
5.gerakan
6.tempat injeksi
7.aliran darah dari area yg disuntikkan
9. Syarat Sediaan Parenteral Steril Bebas Kontaminasi pirogenik dan endotoksin Bebas
Partikel partikulat Stabil secara fisika, Kimia dan Mikrobiologi Isotonitas
10. Penentuan kadar dilakukan pektoskopi UV, HPLC,spektroskopi IR.
11. Adanya perubahan pH mengindikasikan telah terjadi penguraian obat atau interaksiobat
dengan wadah
12. Perubahan warna umumnya terjadi pada sediaan parenteral yang disimpan padasuhu
tinggi (> 40 0C). Suhu tinggi menyebabkan penguraian
13. Bau Pemeriksaan bau dilakukan secara periodik terutama untuk sediaan
yangmengandung sulfur atau anti oksidan.
14. Alat yang dipakai adalah Tyndall, karena larutan dapat menyerap dan
memantulkansinar. Idealnya larutan parenteral dapat melewatkan 92-97% pada waktu
dibuat dantidak turun menjadi 70% setelah 3-5 tahun.Terjadinya kekeruhan dapat
disebabkanoleh : benda asing, terjadinya pengendapan atau pertumbuhan mikroorganisme.
15. Lakukan uji LD 50 atau LD 0 pada sediaan parenteral selama penyimpanan.
16. Bahan pembuat wadah sangat berpengaruh terhadap kestabilan obat parenteral volume
besar, seperti gelas, plastic, dan tutup karet.. Harus diusahakan kemasan tidak
mempengaruhi kestabilan obat untuk sediaan parenteral volume besar.
17. Pada sediaan parenteral pengawet pada umumnya umumnya digunakan pembawa air
tetapi dapat juga dipakai emulsi lemak intravena yang diberikan sendiri atau dikombinasi
dengan asam amino dan atau dekstrosa asalkan partikel tidak boleh lebih besar dari 0,1 µm.
18. A. Steril adalah sediaan terapetis dalam bentuk terbagi-bagi yang bebas dari
mikroorganisme hidup
B. Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril
C. Sterilitas adalah ketidakmampuanfisiologis untuk mempengaruhi reproduksi
seksualmakhluk hidup, yang anggota jenisnya telah diproduksi secara seksual.
19. Boleh, karena aquadest dan aqubidest di lakukan sebagai pelarut baagi sediaan yang
akan dimasukkan kedalam tubuh melalui jalur pemberian parenteral (tanpa melalui rongga
mulut) yang mencakup pemberian secara infus, injeksi (suntik) baik pada otot
(intramuskular), pembuluh darah (intravena), maupun jaringan bawah kulit (subkutan), serta
tetes mata
20. Teknik aseptis adalah :
a. Pemakaian masker dan penutup kepala.
b. Mencuci tangan.
c. Pemakaian sarung tangan dan jubah operasi.
d. Persiapan penderita.
e. Memelihara sterilisitas medan operasi.
f. Menggunakan teknik operasi aman
g. Sterilisitas dari ruang operasi minor dan alat operasi.

Anda mungkin juga menyukai