yang dibimbing oleh Dr. Umie Lestari, M.Si. dan Rifka Fachrunnisa, S.Pd., M.Ed.
Oleh
Offering A
Kelompok 3 :
Khumaidah (180341617566)
JURUSAN BIOLOGI
April 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Sel merupakan unit fungsional terkecil makhluk hidup. Seluruh makhluk hidup
tersusun atas satu sel atau lebih. Didalam sel terdapat berbagai macam organel, yang
salah satunya nukleus atau inti sel. Namun nukleus hanya terdapat pada sel eukariotik
yaitu sel yang memiliki sistem membran ganda. Di bagian dalam sel eukariotik sangat
kompleks dengan organel-organel yang dibatasi oleh membran maupun yang tidak
dibatasi oleh membran. Bagian-bagian yang menyusun nukleus yaitu membran inti
(nuclear envelope), pori nukleus (nuclear pore), matriks nukleus (nukleoplasma),
materi genetik (kromosom, kromatin), dan nukleolus (anak inti). Kebanyakan sel
eukariotik hanya memiliki satu buah inti sel didalam selnya, namun ada beberapa
yang memiliki inti lebih dari satu.
b. Bagi pembaca
TINJAUAN PUSTAKA
Nukleus adalah organel pertama yang ditemukan, yang pertama kali dideskripsikan
oleh Franz Bauer pada 1802 dan dijabarkan secara terperinci oleh ahli botani Skotlandia,
Robert Brown pada tahun 1831. Nukleus merupakan tempat untuk sebagian besar
pembutan asam nukleat sel, seperti DNA dan RNA. Inti sel mengandung sebagian besar
materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk
kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Nukleus merupakan
organel terbesar yang berada dalam sel. Nukleus memiliki diameter sekitar 5μm. Pada
umumnya sel organisme berinti tunggal, tapi ada juga yang memiliki lebih dari satu inti.
Nukleus umumnya merupakan organel yang paling mencolok. Nukleus tersusun atas (a)
selaput nukleus, (b) pori-pori nukleus, (c) nukleoplasma, (d) nukleolus, dan (e) kromatin.
(a) (b)
Gambar 2.1.1 Struktur Nukleus
Sumber: (a) Sumardjo, 2006 dan (b) Campbell, 2008
Membran nukleus terdiri dari dua lapis, yaitu selaput luar (selaput sitosolik)
dan selaput dalam (selaput nukleoplasmik). Lapisan luar dari membran terhubung
dengan retikulum endoplasma. Fungsi penting membran inti adalah bekerja
sebagai pembatas yang memisahkan kandungan inti sel dengan sitoplasma. Setiap
membran inti tersusun dari dua lapis phospolipid (phospolipid bilayer) yang
hanya permeable terhadap molekul kecil non polar. Struktur membran inti juga
dilengkapi dengan lubang-lubang yang disebut nuclear pore, yaitu lubang pada
selubung inti yang menghubungkan nukleolus dengan sitoplasma.
Gambar 2.2.1.1 Membran Inti
Pori merupakan jalan untuk RNAd dan protein ribosom, oleh karena itu bila
kegiatan sintesis protein tinggi maka jumlah pori juga bertambah, dan sebaliknya
jumlah pori berkurang apabila aktifitas sintesis protein menurun. Membran ini
tersusun dari lipoprotein yang sama seperti membran plasma, serta memiliki
pori-pori yang memungkinkan beberapa macam substansi dapat melintasinya,
baik dari dalam nukleus ke sitoplasma maupun sebaliknya. Keistimewaan selaput
inti adalah adanya pori yang berhubungan dengan tingkat aktivitas inti. Biasanya
terdapat kurang lebih 20 pori per µm2 selaput inti, 3000-4000 per nukleus
mammalia. Pori ini berperan dalam transport inti-sitoplasma.
Gambar 2.2.2.1 Pori Nukleus
Pori-pori ini masih dilengkapi suatu bangunan silindris yang berlubang dengan
ujung-ujung sebelah dalam dan luar lebih besar diameternya daripada diameter
pori inti, sehingga bangunan ini bertindak sebagai diafragma dan dinamakan
annulus atau cincin. Di sebelah dalam annulus, terdapat granula yang dinamakan
granula sentral. Cincin atau annulus dan pori inti membentuk kesatuan sehingga
dinamakan pore complex, yang berfungsi untuk meregulasi keluar masuknya
sebagian besar protein dan RNA, juga kompleks besar seperti makromolekul dari
dan ke dalam inti sel (Campbell: 2010).
Gambar 2.2.2.2 Pori Nukleus
Pori nukleus (nuclear pore) pada sel eukariotik mempunyai peranan penting,
yaitu :
2.2.3 Nukleoplasma
Nukleoplasma adalah cairan inti atau kariotin yang bersifat transparan dan
semisolid (kental). Di dalam nukleoplasma terdapat kromatin, granula,
nukleoprotein, air, dan senyawa kimia kompleks. Nukleoplasma atau cairan inti
tersusun bergabung dengan kromatin. Ketika sel membelah benang-benang
kromatin menebal, memendek, dan mudah menyerap warna sehingga struktur
tersebut disebut kromosom. Nukleoplasma memiliki fungsi utama untuk
bertindak sebagai media suspensi untuk organel inti. Fungsi lainnya adalah
pemeliharaan bentuk dan struktur nukleus, serta transportasi ion, molekul, dan
zat-zat lain yang penting untuk metabolisme dan fungsi sel. Cairan nukleoplasma
sangat kental berfungsi menahan dan melindungi nukleolus.
2.2.4 Nukleolus
Nukleolus merupakan struktur menonjol (retricular fibrogranular) didalam
nukleus yang tidak membelah. Dibawah mikroskop elektron nukleolus terlihat
sebagai massa granula berwarna gelap dan serat-serat yang bergabung dengan
kromatin. Pada sel biasanya ditemukan satu atau dua nukleolus, dan ukurannya
tergantung pada spesies dan tahap siklus reproduksi.
NOR atau nucleolus organizer regions adalah lokasi kromosom tempat gen
rRNA terkelompok. Nucleolus selalu terbentuk di NOR, yang merupakan situs
dimana pre-ribosomal disintesis, diproses, dan dirakit dengan protein menjadi
pra-ribosomal.
Pada waktu sel melakukan proses pembelahan (profase akhir), lamina nukleus
terurai menjadi lamina A-fosfat, lamina C-fosfat, dan lamina B yang tetap terikat
pada membran dalam. Ketika pembelahan sel berakhir, lamina nukleus terikat
kembali.
Dengan adanya struktur seperti ini, dapat dipahami bahwa nukleus bukanlah
struktur yang mengapung bebas di dalam sel, namun ditahan pada posisinya oleh
filamen-filamen yang memanjang dari permukaan ke seluruh bagian dalam sel.
2.2.6 Kromatin
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nukleus merupakan tempat yang mengandung sebagian besar materi genetik sel
dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama
dengan beragam jenis protein seperti histon. Nukleus memiliki komponen-komponen
penyusun yang meliputi, membran inti, pori nukleus, matriks nukleus (nukleoplasma),
nukleolus, lamina inti, dan materi genetik berupa kromatin. Membran nukleus terdiri
dari dua lapis, yaitu selaput luar (selaput sitosolik) dan selaput dalam (selaput
nukleoplasmik). Nukleus juga memiliki pori yang merupakan jalan untuk RNAd dan
protein ribosom. Nukleoplasma juga berperan dalam proses replikasi DNA, transkripsi,
dan proses pasca transkripsi. Selain itu, nukleus juga memiliki nukleolus atau anak inti
yang berfungsi sebagai tempat pembentukan dan penimbunan prekusor ribosom,
sekaligus pembentukan sub unit ribosom, tempat transkripsi gen RNAr serta tempat
memproses molekuk pra RNAr. Dan yang paling penting dari sebuah sel adalah materi
genetik karena materi genetik inilah yang mengendalikan semua aktivitas sel (makhluk
hidup). Di dalam nukleus, materi genetik berupa benang-benang kromatin dan pada saat
akan melakukan pembelahan kromatin memadat menjadi kromosom.
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, T. S. Pd M. Pd. 2017. Struktur Dan Fungsi Inti Sel (Nukleus), (Online)
(https://biologisel.com/index.php?page=tampil&materi_id=11) Di akses pada tanggal
23 April 2019 Karmana, Oman. 2008. Biologi. Bandung: Grafindo, (Online)
(https://books.google.co.id/books?
id=NMnnI62CFnUC&pg=PA6&dq=nukleoplasma&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiyw
o7inOPhAhVFU30KHTfaBTEQ6AEILjAC#v=onepage&q=nukleoplasma&f=false),
diakses pada 22 April 2019.
Campbell, Neil A; Jane B.R; Lisa A.Urry; Michael L.Cain; Steven A.W; Peter V.Minorsky;
Robert B.J. 2010. Edisi ke 8 terjemahan Damaring Tyas W. 108-111;245-253.
Jakarta : Erlangga.
Made, I Subagiartha . 2018. Tinjauan Pustaka Sel, Struktur dan Regulasi. Bali : Program
Studi Anesthesiologi Dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Nadifatun, A. A., Abdini A., Qori, A. L., Rosyidah, F., & Fitrianah L. 2017. Struktur dan
Fungsi Nukleus. Malang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Malang.
Sherwood, L., 2013. Human Physiology: From Cells to Systems (8th Edition ed). Canada:
Brocks Cole
Strahl dan Allis. 2000. Transcription and Chromatin. Nature 403, 41-45, (Online)
(http://www.zoology.ubc.ca/~bio463/ lecture_3.html) diakses pada tanggal 23 April
2019.
Sumardjo, Darmin. 2006. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran
dan Program Strata I Faklutas Bioeksakta. EGC, (Online)
(https://books.google.co.id/books/about/Pengantar_Kimia_Buku_Panduan_Kuliah_M
aha.html?hl=id&id=7Lauz8HpOVAC&redir_esc=y), diakses pada 22 April 2019.