‘’RISOLES’’
Disusun Oleh :
Nama : Harsa Naunik Qudraty
Hestiani Putri
Masnayati Hilmi
BAB II
PERENCANAAN BISNIS/USAHA
Visi
Membuka usaha atau bisnis di bidang kuliner makanan ringan seperti Risoles lebih diakui
dan menjadi pilihan yang paling utama oleh para pesaingnya dan para konsumen.
Misi
Berkomitmen untuk menyediakan makanan bergizi, sehat, dan murah dikalangannya
(para kompetitornya)
Berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan aneka Risoles
berbagai bentuk dan aneka rasa demi memuaskan para konsumen.
Berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dalam jasa penyedia makanan ringan
khususnya Risoles.
2.2 Identifikasi Usaha
BAB III
ANALISIS BISNIS/USAHA
Type : Risoles
Brand : Risoles Pelangi
Quality : tanpa bahan pengawet
Packing : menggunakan plastik sebagai pengemas produk Risoles
2. Price
Berlokasi di wilayah Sakra Timur, di sekitar perumahan Jorong baru dan sekitarnya, di
pinggir jalan dan buka stand di bazaar
BAB IV
DESKRIPSI TENTANG BISNIS/USAHA
RISOLLY GOLD, merupakan bisnis atau usaha yang saya miliki. RISOLLY GOLD adalah
salah satu usaha yang bergerak dalam bidang kuliner makanan ringan. Produk yang saya
ciptakan merupakan makanan cepat saji yang unik dan inovatif. Bahan utama yang saya
gunakan adalah tepung, kentang, wortel, telur dan soun/bihun.
Awal mula usaha ini terbentuk karena kecintaan saya terhadap makanan ringan
khusunya Risoles. Salah satu hobby saya juga adalah membuat makanan ringan dan itu menjadi
saya terinspirasi untuk membuat usaha baru yang kreatif dan inovatif.
Pada saat itu saya diberikan pinjaman modal sebesar Rp. 300.000,- dari orang tua, dengan
tambahan modal pribadi sebesar Rp. 200.000,- sehingga modal awal yang saya miliki untuk
membuka bisnis/usaha ini sebesar Rp. 500.000,-
Saya sangat optimis dengan produk yang saya buat akan menghasilkan omzet yang cukup baik
dari penjualan di pasaran, saya juga yakin produk yang saya miliki mempunyai keunggulan
khususnya rasa dibandingkan dengan produk-produk lainnya yang ada di pasaran pada saat ini.
BAB V
RENCANA PRODUKSI
Rencana produksi yang saya buat dalam jangka waktu 6 bulan dengan produksi Risoles 400 tiap
bulannya. Apabila konsumen atau pelanggan semakin bertambah banyak, maka saya akan
menambah jumlah produksi Pastel menjadi 500 tiap bulannya. Dan saya akan terus memantau
perkembangan operasional produksi usaha yang saya buat ini.
Bahan-bahan untuk membuat kulit Risoles:
· 300 gram tepung terigu
· 50 gram tepung maizena
· 3 butir telur ayam
· 50 gram margarine, lelehkan
· 1/2 sdt garam
· 1/2 sdt merica bubuk
· 100 ml air
BAB VI
RENCANA PEMASARAN
6.2 Startegi Pemasaran
1. Perkenalan Bisnis
Produk yang saya tawarkan merupakan makanan ringan yang lezat, bergizi, dan harga yang
terjangkau. Produk ini bernama “Risoles Pelangi” yaitu Risoles yang baik untuk dikonsumsi
dalam kalangan masyarakat. Risoles ini berisi wortel, kentang, telur dan mie putih. Risoles ini
menggunakan bahan dasar yang higienis dan tanpa bahan pengawet.
2. Membangun jaringan dengan usaha lain yang dapat mendukung bisnis
Memiliki produk Risoles ini yang berbahan dasar seperti wortel, kentang, telur dan mie putih.
Oleh karena itu, saya berniat bekerjasama kepada perusahaan-perusahaan yang menyediakan
produk saya demi meningkatkan kualitas produk.
3. Menciptakan inovasi pada desain yang ditawarkan
Produk saya ini yang berbahan dasar pastel isi wortel, kentang, telur dan mie putih untuk
kedepannya saya ingin berinovasi untuk membuat tambahan isinya seperti daging, sosis dan
sayuran lainnya.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan
Setelah melakukan penjualan saya meminta kepada konsumen untuk mengkritik atau saran
produk saya jika ada kekurangan dari produk saya, maka saya akan meningkatkan kualitas,
tingkat rasa untuk memuaskan konsumen.
5. Media pemasaran
saya berencana untuk mempromosikan produk saya dengan menggunakan jejaring sosial
seperti facebook, twitter, Instagram, dan lain-lain
1. Strength (Kekuatan)
Memiliki konsumen dalam rentang usia dari anak-anak hingga orang dewasa
2. Weaknesses (Kelemahan)
Tidak tahan lama atau mudah basi, karena tidak menggunakan bahan pengawet
3. Opportunities (Peluang)
Mudah ditiru oleh pesaing dengan harga yang relative lebih murah
BAB VII
RENCANA PERMODALAN
7.1 Modal Usaha
2 Pcs 5.000,-
1 kg
Total Biaya Bahan Baku 230.000,-
2 Biaya Penolong
Cabai 15.000,-
1 Kg 15.000,-
Plastik
5.000,-
1 Kg 5.000,-
Total Biaya Penolong 20.000,-
TOTAL BIAYA PRODUKSI 250.000,-
3 Biaya Adm & Umum 10.000,-
TOTAL BIAYA 260.000,-
BAB VII
RESIKO
Resiko adalah bahaya akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses
yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi, resiko dapat
diartikan sebagai suatu keadaan yang tidak pasti. Dimana jika terjadi suatu keadaan yang tidak
dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.
Manajemen resiko adalah proses pengelolaan resiko yang mencakup identifikasi,
evaluasi dan pengendalian resiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas
perusahaan.Resiko-resiko yang dihadapi antara lain :
1. Resiko fisik
Ada banyak sumber resiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam sedangkan lainnya
disebabkan oleh kesalahan manusia.
2. Lingkungan operasional
Karena usaha ini meliputi produksi dan penjualan, tentunya di dalam produksi
melibatkan karyawan dan peralatan dalam mendukung produksinya. Oleh sebab itu resiko bisa
saja muncul akibat kelalaian karyawan dalam menggunakan peralatan yang mengakibatkan
produksinya terganganggu. Contohnya, pada saat pembuatan Risoles, karyawannya membuat
takaran bahan baku yang salah. Dan pada saat delivery order, karyawan salah mengantar
pesanan ke tujuan yang dapat mengakibatkan ketidakpuasan konsumen terhadap pelayanan
mereka.
3. Lingkungan ekonomi
Ekonomi yang tidak menentu membuat produksi kurang sesuai harapan.
Karena pastel merupakan usaha di bidang makanan yang terkadang harga bahan bakunya tidak
stabil seperti menjelang hari raya sehingga produksi yang telah dibuat sebelumnya belum tentu
bisa diprediksi. Oleh karena itu keuntungan yang didapat juga tidak dapat diprediksi.
4. Pesaing
Perusahaan di bidang kuliner yang menjual Risoles bukan salah satunya usaha penjualan
dan produksi di Lombok Timur saja. Oleh sebab itu, mereka harus bersaing dengan
usaha Risoles lain. Resiko inilah yang harus mereka hadapi sehingga mereka harus lebih baik
dari pesaing-pesaing yang lain.
BAB IX
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang saya buat diatas ternyata bisnis atau usaha di bidang kuliner
sangatlah menggiurkan dengan peminat di berbagai kalangan dari yang muda sampai tua begitu
besar. Sehingga saya dapat memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Bisnis atau usaha ini
membutuhkan modal yang relatif tidak terlalu besar, sehingga dapat membuka peluang
lapangan pekerjaan yang besar juga untuk mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini.
Semoga dengan semakin berkembangnya usaha usaha mandiri akan terus membangun negara
ini kearah yang lebih baik. Salah satu kunci utama bisnis atau usaha di bidang kuliner adalah
mempertahankan pelanggan agar betah membeli lagi dan lagi. Yang tak kalah penting adalah
membangun pencitraan yang baik, buat pelanggan merasa betah, merasa akrab dengan kita,
keterikatan itu akan membuat pelanggan setia.