J
DENGAN HIPERTENSI
Disusun Oleh:
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan Kehadirat Allah swt, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai Asuhan Keperawatan Keluarga Lansia: Keluarga Tn. J Dengan
Hipertensi.
Kelompok 15
BAB I
PENDAHULUAN
1. Tujuan umum
a. Mampu melakukan asuhan keperawatan keluarga lansia: keluarga Tn.
J dengan hipertensi.
2. Tujuan khusus
b. Mampu mendeskripsikan konsep dasar Lansia
c. Mampu mendeskripsikan konsep dasar penyakit hipertensi.
d. Mampu mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga lansia:
keluarga Tn. J dengan hipertensi.
BAB ll
TlNJAUAN TEORl
b. Tipe mandiri
d. Tipe Pasrah
e. Tipe bingung
Perubahan yang Terjadi pada Lansia meliputi perubahan fisik, sosial, dan
psikologis.
a. Perubahan Fisik
1) Perubahan sel dan ekstrasel pada lansia mengakibatkan
penurunan tampilan dan fungsi fisik. lansia menjadi lebih
pendek akibat adanya pengurangan lebar bahu dan pelebaran
lingkar dada dan perut, dan diameter pelvis. Kulit menjadi tipis
dan keriput, masa tubuh berkurang dan masa lemak bertambah.
b. Perubahan Psikologis
c. Perubahan Kognitif
d. Perubahan Sosial
( Nasrullah, 2016)
2.2.2 Etiologi
1) Faktor Genetik
2) Jenis kelamin
3) Usia
4) Riwayat Hipertensi
5) Etnis
6) Merokok
7) Alkohol
8) Aktivitas Fisik
9) Junk Food
b. Hipertensi Sekunder
Sistolik Diastolik
2.2.4 Patofisiologi
Faktor predisposisi, jenis kelamin, merokok, kurang olahraga, genetik, alkohol, konsentrasi garam, obesitas
Kerusakan vaskuler pembuluh darah Hipertensi Tekanan darah sistemik Beban kerja jantung
Afterload Nyeri
Merangsang aldosteron
Kelebihan volume cairan
2.2.6 Komplikasi
a. Pemerikaan Laboratorium
2.2.8 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Nonfarmakologi
5) Menghindari merokok
6) Penurunan stress
b. Pengobatan farmakologi
1) Diuretik (Hidrokloratiazid)
Pengkajian Keluarga
Identitas Keluarga
Keterangan :
: Laki laki : Garis keturunan
: Perempuan : Tinggal satu rumah
: Meninggal : Pasien
: Menikah
8. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. J adalah keluarga usila dengan komposisi Tn. J
sebagai kepala keluarga, Ny. K sebagai istri dan Sdr. S sebagai cucu.
9. Suku/bangsa
Keluarga klien merupakan suku Jawa dan berkebangsaan Indonesia,
kebudayaan yang dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan,
bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu bahasa Jawa.
10. Agama
Seluruh anggota keluarga beragama islam
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. J tidak bekerja, selama ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
yaitu makan, bayar tagihan listrik dan air dll berasal dari hasil kebun
yang dikelola olah Sdr. S dll terkadang ditanggung oleh menantu dan
ketujuh anak Tn. J. Dengan pendapatan perbulan berkisar ±Rp.
1.300.000 – 2.000.000 dan pengeluaran perbulan berkisar ±Rp.
800.000 dengan fasilitas; televisi, lemar es dan motor.
12. Aktifitas rekreasi keluarga
Istri klien mengatakan tidak pernah mengikut rekreasi anak dan
cucunya karena tubuh yang sudah renta dan mudah lelah serta resiko
terjatuh karena riwat penyakit Tn. J
B. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Denah Rumah
Gudang
Ruang Keluarga
Ruang tamu
2. Karakteristrik Rumah
Rumah milik pribadi memiliki luas 15 x 20m2. Rumah Tn. J terdiri dari 4 kamar,
1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 1 musolah dan 2 kamar mandi.
memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki system sanitasi yang baik,
penerangan ruang baik, pengolahan sampah dengan cara dibakar, rumah
permanen menggunakan listrik sebagai penerangan, dapur terletak
dibagian belakang dan kurang tertata, kamar mandi dan wc berada didalam
rumah.
3. Karakteristik Lingkungan
Keluarga Tn. J tinggal di daerah pedesaan terdapat jalan utama desa
diseberang rumah dengan kondisi rusak. Pengelolaan sanitasi baik dan
tidak tercemar zat kimia pengolahan sampah non organik dengan cara
dibakar dan sampah anorganik dibuang pada lubang bekas penggalian di
belakang rumah. Kondisi lingkungan jauh dari kebisingan, tidak terdapat
polusi air dan udara. Kelas sosial masyarakat sekitar , etnik sebagian besar
suku jawa.
4. Mobilitas Geografis Keluarga
Tn. J dan Ny. K sudah tinggal selama 40 tahun. Sebagai penduduk desa Sri
Rahayu tidak pernah transmigrasi ataupun bermigrasi
5. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
mengatakan perkumpulan keluarga baik karena keempat anak Ny. K
tnggal berdampingan. Interaksi dengan masyarakat tejalin baik terlebih
masyarakat sekitar masih memiliki hubungan kekerabatan yang dekat
dengan beliau.
6. Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga sehat sebanyak 2 orang yaitu Ny. K dan Sdr. S.
Keluarga Tn. J tidak memiliki BPJS atau asuransi lain sebagai jaminan
kesehatan.
C. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Keluarga
Ny. K mengatakan Anggota keluarga menggunakan bahasa jawa dalam
konunikasi sehari-hari, anggota keluarga saling terbuka
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Affective power
3. Struktur Peran Keluarga
Tn. S mengatakan semua keputusan dilakukan secara musyawarah. Tn. J
sebagai seorang suami dan ayahsebagai kepala keluarga. Ny. K berperan
sebagai istri dan ibu sebagai pengatur rumah tangga termasuk manajemen
uang.
4. Nilai & Norma Keluarga
Keluarga Tn. J mengajarkan anggota keluarganya untuk saling membantu,
menghormati anggota keluarga lain serta bertegur sapa saat berpapasan di
jalan.
D. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Keluarga memberikan kasih sayang dan perhatian kepada masing – masing
anggota keluarganya. Hal tersebut terjadi ketika Tn. J dan Ny. K
menikahkan anaknya dan tinggal terpisah, keduanya merasa sedih.
Keluarga Tn. J mengajarkan kepada anggota keluarganya untuk
menghormati yang tua dan menyayangi yang muda.
2. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Penyediaan sandang dan pangan
Ny. K mengatakan makan 3 kali sehari, dengan menu nasi, ikan/tahu
tempe dan sayur. Ny. K mengolah makanan dengan cara dimasak dan
menyimpan makanan di lemari es. Pakaian yang digunakan sederhana
namun bersih dan rapih.
b. Mengambil keputusan
Keluarga Tn. J memutuskan untuk brobat apabila sudah dirasa parah.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit maka
keluarga memberikan obat, keluarga mengatakan tidak mengkonsumsi
obat-obatan tanpa resep secara teratur, keluarga belum melakukan diet
rendah garam pada anggota keluarga yg sakit, Ny. K mengatakan
sudah tidak pernah melakukan kontrol ke puskesmas tidak ada
anggota keluarga yang mengingatkan untuk olahraga.
d. Modifikasi lingkungan
Ny. K mengatakan selalu menjaga kebersihan rumah terutama
menjaga kebersihan lantai kamar mandi agar tidak licin dan lantai
setiap ruangan tidak licin untuk menghindari risiko terjatuh baik
dirinya maupun Tn. J. Selain itu penerangan yang cukup disetiap
ruangan
e. Tn. J mengatakan tidak pernah melakukan control , Ny. K mengatakan
dulu sering melakukan control secara rutin, tetapi sekarang sudah
tidak pernah, keluarga mengatakan jarang menggunakan layanan
fasilitas kesehatan, keluarga Tn. J tidak memiliki BPJS.
3. Fungsi Sosial
Keluarga Tn. J selalu berdiskusi ketika ada masalah dan mencari solusinya
bersama. Interaksi antara anggota keluarga baik. Tn. J maupun Ny. K
sudah jarang mengikuti kegiatan sosial karena faktor fisik yang mudah
lelah.
4. Fungsi Ekonomi
Pemenuhan sandang pangan dan papan keluarga tercukupi dibuktikan
dengan keluarga Tn. J masih mampu menyediakan makan setiap hari dan
bempunyai penghasilan.
5. Fungsi reproduksi
Tn. J dan Ny. K memiliki 7 orang anak, Ny. K tdak melakukan Kb.
Dalam merencanakan jumlah anak, Ny. K menyelingkehailannya selama 2
tahun dari kehamilan pertama hingga ke tujuh.
F. HARAPAN KELUARGA
Keluarga Tn. J berharap kondisi kesehatan keluarga selalu baik dan juga
kesehatan Tn. J terpantau sehingga tidak mengalami kekambuhan maupun
komplikasi.
Keluarga Tn. J berharap ada petugas kesehatan yang ada dapat membantu
memelihara kesehatannya. Keluarga mengalami kesulitan dalam
memeriksakan kesehatannya di puskesmas karena selain antriannya yang
terlalu panjang dan banyak menghabiskan waktu.
G. PEMERIKSAAN FISIK
Ds : Resiko Ketdakmampuan
istri klien mengatakan klien gangguan keluarga
mengalam hipertensi perfusi mengenal masalah
semenjak 1 bulan lalu serebral
Tn. J tidak tau tentang
Do:
- TD : 180/90 mmHg
1. Sifat masalah : 3 1 2/3 x 1 = 0,67 Tn. J dan keluarga tidak mengetahui hipertensi
Wellness 3 dan resikonya. Klien tdak memeriksakan
Aktual 2 kesehatannya secara teratur
Resiko 1
Potensial
Jumlah 1, 84
J. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan Umum Khusus
Manajemen kesehatan Setelah dilakukan Setelah dilakukan kunjungan 1x Dukungan kepatuhan program pengobatan
keluarga tidak efektif kunjungan 2x tingkat pertemuan diharapkan anggota Observasi :
kepatuhan (L.12110) keluarga mampu merawat anggota - Identifikasi kepatuhan menjalani program
meningkat. Dengan keluarga yang sakit dan keluarga Terapeutik
kriteria hasil : mampu menggunakan fasilitas - Diskusikan hal – hal yang dapat mendukung
- Memverbalisasi kesehatan secara optimaldengan atau menghambat berjalannya program
kemauan memenuhi kriteria hasil : pengobatan.
program perawatan - Ny. K mampu menyiapkan - Buat komitmen menjalani program
atau pengobatan menu rendah natrium pengobatan debgan baik
meningkat (5) - Tn. J mampu menjalankan - Libatkan keluarga untuk mendukung
- Risiko komplikasi diet rendah garan program pengobatan dijalani
penyakit/masalah - Tn. J mau memeriksakan diri Edukasi
kesehatan menurun ke puskesmas - Informasikan program pengobatan yang
(5) - Tekanan darah dalam rentang harus di jalani
- Perilaku mengikuti 120 – 140/80 – 90 mmHg - Informasikan manfaat yang diperoleh jika
program teratur menjalani program pengobatan
perawatan/pengobatan - Anjurkan keluarga mendampingi dan
membaik (5) merawat pasien selama menjalani program
- Tanda dan gejala pebgobatan
penyakit membaik (5) - Anjurkan pasien dan keluarga melakukan
konsultasi ke pelayanan kesehatan terdekat,
jika perlu.
Resiko gangguan Setelah dilakukan 2x Setelah dilakukan kunjungan 1x Manajemen peningkatan intrakranial
perfusi serebral pada kunjungan Perfusi serebral pertemuan diharapkan anggota Observasi
Tn. J (L.02014) meningkat. keluarga mampu mengenal - Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK
Dengan kriteria hasil : masalah anggota keluarga yang (tekanan darah)
- Tekanan intrakranial sakit dan mampu menggunakan Terapeutik
menurun (5) fasilitas kesehatan secara optimal - Minimalkan stimulus dengan menyediakan
- Kecemasan menurun dengan kriteria hasil : lingkungan yang tenang
(5) - Ny. K dan Tn. J mampu - Berikan posisi semifowler
- Tekanan darah sistolik mengenal komplikasi Ny. K - Hindari manuver valsava
membaik (5) dan Tn. J mampu mengenal - Cegah terjadinya kejang
- Tekanan darah komplikasi hipertensi - Pertahankan suhu tubuh normal
diastolik membaik (5) Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian diuretik osmosis, jika
perlu
Manajemen Setelah dilakukan 2x Setelah dilakukan 2x kunjungan Dukungan keluarga merencanakan perawatan.
kesehatan keluarga kunjungan Manajemen diharapkan anggota keluarga Observasi
tidak efektif pada kesehatan keluarga mampu merawat anggota keluarga - Identifikasi sumber – sumber yang dimiliki
Ny. K meningkat (L.02014). yang sakit dengan kriteria hasil : keluarga
Dengan kriteria hasil : - Ny. K mau memeriksakan - Identifkasi tindakan yang dapat dilakukan
- Kemampuan diri ke puskesmas keluarga peningkatan TIK (tekanan darah)
menjelaskan masalah Terapeutik
kesehatan yang - Gunakan sarana dan fasilitas kesehatan yang
dialami meningkat (5) ada di keluarga
- Aktivitas keluarga Edukasi
mengatasi masalah - Informasikan fasilitas kesehatan yang ada di
kesehatan tepat (5) keluarga
- Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan
yang ada
A:
Ketidakefektifan pemeliharaan
kesehatan belum teratas
P:
Motivasi terkait dukungan
keluarga
TD : 130 / 90 mmHg
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dedikasi dan pengabdian kepada lanjut usia menjadi suatu kewajiban yang
tertanam melalui internalisasi nilai dan norma bagi setiap individu dalam
keluarga. Selama ini anak masih memiliki kepatuhan tinggi untuk merawat
orang tua bentuk bakti kepada orang tua. Lanjut usia bukan merupakan orang
asing, namun merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keluarga dan
dihormati. Sebagaimana dinyatakan Darmojo (dalam Demartoto, 2007:88),
bahwa perawatan lanjut usia dalam keluarga merupakan bentuk mekanisme
sosial yang positif. Sama halnya dengan pengelolaan pasrn keluarga Lansa
Tn. J d kecamatan Banyumas Kabupaten Prngsewu. Asuhan keperawatan
yang dberikan mula dar pengkajan hngga evaluas keperawatan
2. Saran
LAMPIRAN