Anda di halaman 1dari 21

NAMA : ANNISA RAHMAN

KELAS : 1C D3 TELEKOMIKASI
NIM : 32219054

PERCOBAAN II

PENYEARAH - PENYEARAH DENGAN PENYARING


KAPASITOR

TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, Anda diharapkan dapat :
1. Menjelaskan sistem rangkaian penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh.
2. Menggambarkan dan menghitung hasil penyearahan baik yang setengah gelombang
maupun gelombang penuh.
3. Menyebutkan keuntungan dan kerugian masing-masing sistem.
4. Menggunakan kapasitor sebagai penyaring pada rangkaian penyearah
5. Menggambarkan tegangan DC yang dihasilkan rangkaian penyearah dengan kapasitor.

DASAR TEORI
A. Penyearah
Pada umumnya peralatan-peralatan elektronika dapat bekerja jika dipasok dengan
tegangan DC. Perusahaan listrik negara menyediakan listrik AC tegangan 220 V/110 V
dengan frekuensi 50 Hz. Untuk itu, diperlukan suatu peralatan (rangkaian) yang dapat
mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
Penyearah setengan gelombang adalah suatu rangkaian yang dapat mengubah
tegangan AC menjadi DC berdenyut. Pada setengah gelombang periode positif dioda
akan mendapat bias maju, sedangkan pada periode setengah gelombang negatif dioda
mendapat bias mundur. Hal ini yang menyebabkan tegangan pada RL merupakan sinyal
setengah gelombang.

Gambar 3.1 a. Penyearah setengah gelombang


Tegangan DC dari hasil penyearah setengah gelombang ini adalah :
Vdc = VP / π

Antara sinyal masukan dan sinyal keluaran mempunyai periode yang sama sehingga
frekuensi keluaran pada penyearah gelombang sama dengan frekuensi memasukannya.
Setiap peralatan elektronika memerlukan tegangan DC yang berbeda-beda. Untuk
mengubah tegangan listrik jala-jala diperlukan peralatan yang dapat menurunkan
tegangan sesuai yang diperlukan, yaitu transformator step down.
Contoh :

Gambar 3.1 b

Dari gambar diatas berapakah tegangan maksimum dan tegangan DC pada beban jika
tegangan jatuh pada dioda diabaikan.
Jawab : Vp = 12 V. √2 = 17 V
Vdc = 17 V / π = ...... V
Dengan menggunakan dua buah dioda dan transformator yang mempunyai
cabang tengah (center tap) akan diperoleh penyearah penuh.

Gambar 3.2

Pada saat titik A positif D1 akan konduksi dan arus akan masuk ke beban dari lilitan
lewat D1, pada siklus berikutnya A negatif dan B positif, maka D2 yang konduksi dan
arus masuk ke beban dengan arah yang sama.
Harga rata-rata untuk tegangan DC gelombang penuh adalah :
Vdc = 2 Vp / π
Pada frekuensi yang dihasilkan adalah dua kali frekuensi masukannya sebab untuk
setiap satu gelombang masukan akan menghasilkan dua setengah gelombang yang
positif.
F0 = 2 fin

Dari gambar diatas, jika transformator yang digunakan 220/6-CT-6. Berapakah


tegangan puncak untuk masing-masing dioda adalah :
Vp = 6 V. √2 = 8,5 V.
Vdc = (2. 8,5) V / π = …… V

Jika transformator tidak mempunyai cabang tengah dan diperlukan penyearahan


gelombang penuh, maka dapat dipergunakan rangkaian dioda dengan sistem jembatan.

Gambar 3.3
Pada saat periode setengah gelombang positif (titik A), maka D2 dan D3 akan mendapat
bias maju.

Pada periode berikutnya, D4 dan D1 yang akan menjadi bias maju. Tegangan DC yang
dihasilkan adalah sama dengan penyearah gelombang penuh “center tap” yaitu :
Vdc = 2 Vp / π

Perbedaannya adalah jika pada penyearah gelombang penuh “center tap” pada saat
setengah periode positif dioda yang mendapat bias maju hanya satu, sedangkan pada
penyearah gelombang penuh sistem jembatan setiap setengah periode positif dioda yang
mendapat bias maju adalah dua.
Untuk rangkaian yang menghasilkan tegangan DC cukup besar hal ini mungkin dapat
diabaikan, tetapi untuk tegangan yang kecil hal ini tentu merupakan suatu kerugian.

B. Penyearah dengan penyaring kapasitor


Dasar rangkaian penyearah, baik penyearah gelombang penuh maupun
penyearah setengah gelombang, tegangan DC yang dihasilkan masih mempunyai
perubahan-perubahan yang besar (ripple). Untuk menghasilkan tegangan DC yang
benar-benar rata maka diperlukan rangkaian penyaring yang dapat
menghilangkan/mengurangi tegangan ripplenya.
Komponen-komponen yang dapat digunakan sebagai penyaring adalah
komponen-komponen reaktif (L dan C). Induktor mempunyai sifat sebagai penahan
sinyal AC, sedangkan kapasitor mempunyai sifat sebagai pelulus (pass) untuk sinyal
AC. Dengan demikian, untuk menghasilkan sinyal DC yang baik dapat dibuat rangkaian
penyaring dengan menggunakan induktor, kapasitor atau gabungan induktor dan
kapasitor.
Penyaring kapasitor berdasarkan deteksi puncak artinya pada saat gelombang
masukan menuju positif dari nol maka dioda akan di bias maju. Dalam hal ini, kapasitor
akan mengisi muatannya hingga tegangan puncak tercapai.
Pada saat gelombang menuju negatif, maka dioda akan di bias mundur. Karena
kapasitor akan mempertahankan tegangan maksimumnya, muatan kapasitor akan
dilewatkan menuju resistansi beban akan terisi lagi pada saat tegangan puncak
berikutnya.

Gambar 4.1
Untuk mendapatkan penyearah yang baik, maka konstanta waktu RL.C harus
jauh lebih besar dari periode sinyal masukan, kapasitor hanya sedikit kehilangan muatan
sampai dioda kembali konduksi.
Pada penyearah gelombang penuh akan menghasilkan penyearah yang lebih baik
karena kapasitor akan dimuati dua kali lebih sering dibanding penyearah setengah
gelombang. Ini akan menghasilkan tegangan ripple yang lebih kecil dan tegangan DC
keluaran yang mendekati tegangan puncak.
Untuk konstanta waktu yang panjang, maka berlaku rumus pendekatan sebagai berikut
(minimum RL.C 10 kali dari T).

Tegangan DC :
Vdc = (1- 0,00147/RL.C)Vp
Tegangan Ripple :
Vr = (0,0024/RL.C) Vp
Kapasitor Minimum :
Cmin = 0,24/r.R

ALAT DAN BAHAN


A. Penyearah
1. Osiloskop 1 buah
2. Multimeter 2 buah
3. Transformator dengan Ct(6-Ct-6) 1 buah
4. Dioda silikon In 4007 4 buah
5. Resistor 470 Ohm 1 buah
6. Resistor 1K Ohm 1 buah
7. Resistor 2K Ohm 1 buah
8. Papan Percobaan 1 buah
9. Kawat penghubung secukupnya

B. Penyearah dengan penyaring kapasitor


1. Osiloskop 1 buah
2. Multimeter 2 buah
3. Transformator 1 buah
4. Dioda silikon 4 buah
5. Resistor 470 Ohm 1 buah
6. Resistor 1K Ohm 1 buah
7. Resistor 2K2 Ohm 1 buah
8. Kapasitor 100 F 1 buah
9. Kapasitor 470 F 1 buah
10. Kapasitor 1000 F 1 buah
11. Papan Percobaan 1 buah
12. Kawat penghubung secukupnya

GAMBAR RANGKAIAN
Gambar 3.4

Gambar 3.5

Gambar 3.6

Gambar 4.2
Gambar 4.3

LANGKAH PERCOBAAN
 Penyearah
A. Percobaan penyearah setengah gelombang
1. Buatlah rangkaian sepeti gambar 3.4 dengan dioda silikon dan R = 470 Ohm.
2. Dengan menggunakan multimeter, ukurlah tegangan keluaran DC (VODC), arus
keluaran efektif (Io.Ef). Catalah hasil pengukuran ke dalam tabel 3.1
3. Dengan menggunakan osiloskop, amatilah bentuk dan besarnya tegangan
masukan dioda (sekunder trafo) dan tegangan keluarannya. Gambar dan catat ke
dalam tabel 3.1.
4. Gantilah RL dengan 1Kohm, ulangi langkah 2 dan 3.
5. Gantilah RL menjadi 2K2 dan ulangi langkah 2 dan 3.
6. Hitunglah tegangan DC keluaran, arus DC dan arus efektifnya dan catat ke
dalam tabel 3.1.

B. Percobaan penyearah gelombang penuh dengan dioda


1. Buatlah rangkaian sepeti gambar 3.5 dengan dioda silikon dan R = 470 Ohm.
2. Dengan menggunakan multimeter, ukurlah tegangan keluaran DC (VODC), arus
keluaran efektif (Io.Ef). Catalah hasil pengukuran ke dalam tabel 3.2.
3. Dengan menggunakan osiloskop, amatilah bentuk dan besarnya tegangan
masukan dioda (sekunder trafo) dan tegangan keluarannya. Gambar dan catat ke
dalam tabel 3.2.
4. Gantilah RL dengan 1Kohm, ulangi langkah 2 dan 3.
5. Gantilah RL menjadi 2K2 dan ulangi langkah 2 dan 3.
6. Hitunglah tegangan DC keluaran, arus DC dan arus efektifnya dan catat ke
dalam tabel 3.2.

C. Percobaan penyearah gelombang penuh dengan dioda


1. Buatlah rangkaian sepeti gambar 3.6 dengan dioda silikon dan R = 470 Ohm.
2. Dengan menggunakan multimeter, ukurlah tegangan keluaran DC (VODC), arus
keluaran efektif (Io.Ef). Catalah hasil pengukuran ke dalam tabel 3.3
3. Dengan menggunakan osiloskop, amatilah bentuk dan besarnya tegangan
masukan dioda (sekunder trafo) dan tegangan keluarannya. Gambar dan catat ke
dalam tabel 3.3.
4. Gantilah RL dengan 1Kohm, ulangi langkah 2 dan 3.
5. Gantilah RL menjadi 2K2 dan ulangi langkah 2 dan 3.
6. Hitunglah tegangan DC keluaran, arus DC dan arus efektifnya dan catat ke
dalam tabel 3.3.

 Penyearah-penyearah dengan penyaring kapasitor


D. Percobaan penyearah setengah gelombang dengan penyaring C
1. Buatlah rangkaian seperti gambar 4.2 dengan C = 100µF dan R = 470 Ohm.
2. Dengan menggunakan multimeter, ukurlah tegangan keluaran DC (VODC).
Catalah hasil pengukuran ke dalam tabel 4.1
3. Ukurlah tegangan masukan AC (Vi AC) dan tegangan keluaran AC (VoAC)
dengan osiloskop, gambar dan catat amplitudonya pada tabel 4.1.
4. Gantilah RL dengan 1Kohm, ulangi langkah 2 dan 3.
5. Gantilah RL menjadi 1K2 dan ulangi langkah 2 dan 3.
6. Gantilah kapasitor penyaring menjadi 470 µF, ulangi langkah 2 sampai 5.
7. Gantilah kapasitor penyaring menjadi 1000 µF, ulangi langkah 2 sampai 5.
8. Matikan semua peralatan.

E. Percobaan penyearah gelombang penuh


1. Buatlah rangkaian sepeti gambar 4.3 dengan C = 100Fdan R = 470 Ohm.
2. Dengan menggunakan multimeter, ukurlah tegangan keluaran DC (VODC).
Catalah hasil pengukuran ke dalam tabel 4.1
3. Ukurlah tegangan masukan AC (Vi AC) dan tegangan keluaran AC (VoAC)
dengan osiloskop, gambar dan catat amplitudonya pada tabel 4.2.
4. Gantilah RL dengan 1Kohm, ulangi langkah 2 dan 3.
5. Gantilah RL menjadi 1K2 dan ulangi langkah 2 dan 3.
6. Gantilah kapasitor penyaring menjadi 470 µF, ulangi langkah 2 sampai 5.
7. Gantilah kapasitor penyaring menjadi 1000 µF, ulangi langkah 2 sampai 5
8. Matikan semua peralatan.

DATA PERCOBAAN
a. Penyearah setengah gelombang

Gambar 6. Setup simulasi penyearah diode setengah gelombang tanpa penyaring kapasitor
untuk pengukuran Vo DC dan Io DC dengan R=3.3K

Gambar 7. Setup simulasi penyearah diode setengah gelombang tanpa penyaring kapasitor
untuk pengukuran Vo AC dan Ieff

Tabel 1. Data simulasi rangkaian penyearah setengah gelombang


Beban Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan
Vi AC VoAC
RL VoDC IoDC Ioeff VoDC IoDC Ioeff
(V) (V)
(Ω) (V) (mA) (mA) (V) (mA) (mA)
470 3.715 7.903 9.839 4.625 4.046 8.610 9.840

9V 1K 3.711 3.711 4.664 4.664 4.046 4.046 4.664

3K3 3.757 1.138 1.416 4.673 4.046 1.226 1.170

b. Penyearah gelombang penuh dengan dioda jembatan


Gambar 8. Setup simulasi penyearah gelombang penuh (diode jembatan) untuk pengukuran
Vo DC dan Io DC

Gambar 9. Setup simulasi penyearah gelombang penuh (diode jembatan) untuk pengukuran Vo
AC dan Io AC

Tabel 2. Data simulasi rangkaian penyearah gelombang dengan diode jembatan

Beban Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan


Vi AC VoAC
RL VoDC IoDC Ioeff VoDC IoDC Ioeff
(V) (V)
(Ω) (V) (mA) (mA) (V) (mA) (mA)
470 6.896 14.671 8.291 3.897 8.093 17.219 8.291
9V
1K 6.945 6.945 3.895 3.895 8.093 8.093 3.895

3K3 7.036 2.132 1.170 3.862 8.093 2.452 1.170


c. Penyearah gelombang penuh dengan trafo TC ( Tape Center )

Gambar 10. Setup simulasi penyearah gelombang penuh (trafo CT) untuk pengukuran
Vo DC dan Io DC

Gambar 11. Setup simulasi penyearah gelombang penuh (trafo CT) untuk
pengukuran Vo AC dan Ieff

Table 3. Data simulasi rangkaian penyearah gelombang dengan trafo CT

Beban Hasil Pengukuran Hasil Perhitungan


Vi AC VoAC
RL VoDC IoDC Ioeff VoDC IoDC Ioeff
(V) (V)
(Ω) (V) (mA) (mA) (V) (mA) (mA)
470 11.438 24.335 15.622 7.343 11.460 24.25 15.623
9V 1K 11.571 11.571 7.231 7.231 11.464 11.448 7.231
3K3 11.629 3.524 2.199 7.258 11.350 3.46 2.281

1. Penyearah Dengan Penyaring Kapasitor


a. Penyearah setengah gelombang dengan penyaring kapasitor

Gambar 12. Rangakaian simulasi penyearah setengah gelombang dengan penyaring


kapasitor
Table 4. Rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor gambar 4
Multimeter Osiloskop
Beban RL
Penyaring VoDC VoAC VoDC VoAC
(Ω)
(V) (V) (V) (V)
470 11.18 0.981 0.2Div x 50V = 10 2.832 Vpp = 1
100 𝜇𝐹
1K 11.65 0.481 10 1.642Vpp = 0.581

3K3 11.58 0.145 12 379.587mVpp = 0.132

470 11.67 0.218 11 699.484 mVpp = 0.247


470 𝜇𝐹
1K 11.71 0.102 11.5 320.589 mVpp = 0.113

3K3 11.74 0.313 12 96.631 mVpp = 0.341

470 11.66 0.102 11.5 319.585 mVpp = 0.113


1000 𝜇𝐹 1K 11.71 0.483 12 150.371 mVpp = 0.533
3K3 11.77 0.147 12 45.637 mVpp = 0.161
b. Penyearah gelombang penuh (diode jembatan) dengan penyaring kapasitor

Gambar 13. Rangkaian simulasi untuk penyearah gelombang penuh (diode


jembatan) dengan penyaring kapasitor

Gambar 14. Pengaturan osiloskop dan multimeter untuk pengukuran Vo AC dengan R=3.3KΩ
dan Kapasitor 1000uF data tabel 5
Gambar 15. Pengaturan osiloskop dan multimeter untuk pengukuran Vo AC dengan R=3.3KΩ
dan Kapasitor 1000uF data tabel 5

Table 5. Rangkaian penyearah gelombang metode diode jembatan dengan filter kapasitor
gambar 5
Multimeter Osiloskop
Beban RL
Penyaring VoDC VoAC VoDC VoAC
(Ω)
(V) (V) (V) (V)
470 10.853 0.413 2.2Div x 5V= 11 1.121Vpp = 0.4
100 𝜇𝐹
1K 11.351V 0.221 2.3Div x 5V =11.5 652,537mVpp = 0.230

3K3 11.337 0.102 1.15Div x 10V =11.5 210.674mVpp = 0.745

470 11.132 0.960 1.15Div x 10V = 11.5 299.489mVpp = 0.105


470 𝜇𝐹
1K 11.398 0.472 1.15Div x 10V = 11.5 142.405mVpp = 0.503

3K3 11.423V 0.143 1.15Div x 10V = 11.5 22mVpp = 0.155

470 11.331 0.469 2.25Div x 5V = 11.25 146.312mVpp = 0.517


1000 𝜇𝐹
1K 11.203 0.202 2.3Div x 5V =11 58.521mVpp = 0.206

3K3 11.461 0.676 2.35Div x 5V =11.25 21.345mVpp = 0.754

c. Penyearah gelombang penuh (trafo CT) dengan penyaring kapasitor

Gambar 16. Penyearah gelombang penuh (trafo CT) dengan penyaring kapasitor
Gambar 17. Pengaturan osiloskop dan multimeter pengukuran Vo AC dengan R=3.3KΩ dan Kapasitor
100uF untuk data tabel 6.

Gambar 18. Pengaturan osiloskop dan multimeter pengukuran Vo DC dengan R=3.3KΩ dan Kapasitor
100uF untuk data tabel 6.

Table 6. Rangkaian penyearah gelombang metode trafo CT dengan filter kapasitor

Multimeter Osiloskop
Beban RL
Penyaring VoDC VoAC VoDC VoAC
(Ω)
(V) (V) (V) (V)
470 22.758 2.239 2.3Div x 10 =23 6.773Vpp = 2.39
100 𝜇𝐹 1K 23.775 1.215 2.4Div x 10 = 24 3.304Vpp = 1.16
3K3 25.057 0.661 2.45Div x 10 = 24.5 mVpp = 0.285
470 23.751 0.592 2.4Div x 10 = 24 mVpp = 0.516
470 𝜇𝐹 1K 24.243 0.436 2.4Div x 10 = 24 mVpp = 0.222
3K3 24.457 0.387 2.5Div x 10V= 25 mVpp = 0.943
470 23.856 0.355 2.4Div x 10 = 24 mVpp = 0.465
1000 𝜇𝐹 1K 24.093 0.373 2.4Div x 10 = 24 mVpp = 0.118
3K3 24.386 0.334 2.4Div x 10 = 24 mVpp = 0.242
A. ANALISA DATA PERCOBAAN :
a. Analisa Perhitungan
 Untuk Tabel 1 ( Penyearah Setengah Gelombang Tanpa Kapasitor )

R1 = 470 R2 = 1K R3 = 3.3K

Vin AC =Vrms = 9V Vin AC =Vrms = 9V Vin AC =Vrms = 9V

Vp = Vrms x √ Vp = Vrms x √ Vp = Vrms x √

= 9 x 1.414 = 9 x 1.414 = 9 x 1.414

= 12.726 V = 12.726 V = 12.726 V

Vo DC = 12.726 V x 0.318 Vo DC = 12.726 V x 0.318 Vo DC = 12.726 V x 0.318

= 4.046 V = 4.046 V = 4.046 V

Io DC ( Hukum Ohm ) Io DC ( Hukum Ohm ) Io DC ( Hukum Ohm )

I = I = I =

= = =

= 8.610 mA = 4.046 mA = 1.226 mA

Ieff = Ieff = Ieff =

= = =

= 9.840 mA = 4.664 mA = 1.170 mA


 Untuk Tabel 2 ( Penyearah Gelombang Penuh Tanpa Kapasitor )

R1 = 470 R2 = 1K R3 = 3.3K

Vin AC =Vrms = 9V Vin AC =Vrms = 9V Vin AC =Vrms = 9V

Vp = Vrms x √ Vp = Vrms x √ Vp = Vrms x √

= 9 x 1.414 = 9 x 1.414 = 9 x 1.414

= 12.726 V = 12.726 V = 12.726 V

Vo DC = 12.726 V x 0.636 Vo DC = 12.726 V x 0.636 Vo DC = 12.726 V x 0.636

= 8.093 V = 8.093 V = 8.093 V

Io DC ( Hukum Ohm ) Io DC ( Hukum Ohm ) Io DC ( Hukum Ohm )

I = I = I =

= = =

= 17.219 mA = 8.093 mA = 2.452 mA

Ieff = Ieff = Ieff =

= = =

= 8.291mA = 3.895mA = 1.170mA


 Tabel 3 (Rangkaian penyearah gelombang dengan trafo CT)

R1 = 470 R2 = 1K R3 = 3.3K

Vin AC =Vrms = 9V Vin AC =Vrms = 9V Vin AC =Vrms = 9V

Vm = Im . RL Vm = Im . RL Vm = Im . RL
9 = Im . 470 9 = Im . 1000 9 = Im . 3,300

Im = Im = Im =

= 0.0191 = 0.009 = 0.0027


IoDC = 2 ( Im x 0.636 ) IoDC = 2 ( Im x 0.636 ) IoDC = 2 ( Im x 0.636 )
= 2 ( 0.0191 x 0.636 ) = 2 (0.009x 0.636 ) = 2 ( 0.0027 x 0.636 )
= 24.25mA = 11.448mA = 3.46mA

Vo DC =2 Vo DC =2 Vo DC =2

=2 =2 =2

= 11.46 V = 11.464 V = 11.350 V

Ieff = Ieff = Ieff =

= = =

= 15.623mA = 7.231mA = 2.281mA

b. Analisa Data
Dari semua Rangkaian Penyearah baik tanpa penyaring kapasitor maupun dengan
penyaring kapasitor. Data hasil percobaan dengan perhitungan memiliki nilai yang hampir sama.
Adanya perbedaan nilai dari percobaan menggunakan multimeter dan osiloskop dengan data
perhitungan kemungkinan dikarekan dari pembacaan nilai yang tertera pada multimter yang
biasanya tidak stabil ( berubah-ubah ) dan pembacaan gelombang pada osiloskop yang
menggunakan system kira-kira.

B. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil percobaan dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa:


1). Dari data diatas dapat terlihat adanya pengaruh kapasitor terhadap Vp dimana semakin besar
ukuran kapasitor maka nilai Vp juga akan semakin besar. Adanya perubahan antara rangkaian dengan
kapasitor dan rangkaian tanpa kapasitor. Rangkaian dengan kapasitor tegangan keluaran tidak
langsung turun walaupun tegangan masukan sudah turun. Hal ini disebabkan karena kapasitor
memerlukan waktu untuk mengosongkan muatannya. Sebelum tegangan pada kapasitor turun lebih
banyakm tegangan pada kapasitor langsung naik kembali. Tegangan yang berubah disebut tegangan
riak.

2). karakteristik dari penyearah setengah gelombang yaitu mempunyai satu siklus sinyal positif
setengah gelombang yang dikeluarkan oleh satu dioda, untuk penyearah gelombang penuh akan
menghasilkan arus keluaran yang penuh karena adanya dua dioda yang saling bergantian
memberikan setengah gelombang siklus sinyal positif, dan untuk penyearah setengah gelombang

TUGAS DAN PERTANYAAAN


A. Penyearah
1. Apakah terjadi perbedaan tegangan DC yang dihasilkan antara penyearah setengah
gelombang dengan penyearah gelombang penuh ? Ya terjadi perbedan gelobang
pada penyearah setengah gelombang dengan penyearah gelombang penuh.
Tegangan yang keluar pada penyearah setengah gelombang berbentuk gelombang
yang terpotong sedangan penyearah gelombang penuh mengekuarkan gelombang
sinus.
2. Bagaimana kondisi arus DC antara penyearah setengah gelombang dengan
penyearah gelombang penuh ! Kondisi arusnya tidak jauh berbeda
3. Bagaimana pengaruh perubahan beban pada penyearah setengah gelombang penuh
! Semakin besar beban pada penyearah setengah gombang penuh makin rendah
arus yang dihasilkan tetapi tegangan yang naik.
4. Apa perbedaan antara penyearah gelombang 2 dioda dengan penyearah gelombang
penuh dengan diode 4 dioda ? Jika penyearah 2 gelombang membutuhkan
transforer khusus untuk memberikan tegangan yg berbeda fasa 180° melalui kedua
terminal outpu sekundernya.

B. Penyearah dengan penyaring Kapasitor


1. Dengan adanya penyaring kapasitor, bagaimana besar tegangan DC yang dihasilkan
dibanding tanpa penyaring. Lebih besar di bandingkan tanpa penyaring
2. Apakah perubahan tahanan beban cukup berpengaruh pada tegangan keluaran,
bandingkan dengan tanpa penyaring ? Sangat berpengaruh
3. Pengaruh apa yang terjadi dengan perubahan kapasitor penyaring terhadap
tegangan DC ? semakin tinggi perubahan pada kapasitor semakin rendah tegangan
dc yg di hasilkan
Berapakah frekuensi tegangan ripple untuk penyearah setengah gelombang dan
penyearah gelombang penuh ?
Dari semua percobaan yang telah kita lakukan tentang rangkaian penyearah baik
yang tanpa penyaring kapasitor maupun dengan penyaring kapasitor dapat kita lihat
bahwa rangkaian penyearah yang baik adalah rangkaian penyearah yang sinyal
outputnya menghasilkan gelombang ripple yang halus, oleh karena itu rangkaian
penyearah metode dioda jembatan dengan penyaring kapasitor adalah rangkaian
yang paling bagus diantara rangkaian penyearah lainnya yang telah kita lakukan di
multisim. Itu bisa dilihat dari hasil sinyal output DC rangkaian penyearah metode
dioda jembatan dengan penyaring kapasitor yang menghasilkan gelombang ripple
yang paling halus diantara semua rangkaian penyearah yang telah kita lakukan di
multisim.

Anda mungkin juga menyukai