Anda di halaman 1dari 2

PENGANTAR HUKUM PERSAINGAN USAHA

3 Des 2020, Prof. Budi


UU 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
Didalamnya ada bbrp materi pokok, missal: perjanjian yang dilarang, kegiatan yg dilarang,
posisi dominan.
Bentuk perjanjian yang dilarang dalam UU 5/99:
- Pasal 4 (mengatur ttg oligopoly)
- Pasal 5, perjanjian penetapan harga [PER SE ILLEGAL]
- Pasal 6, diskriminasi harga
- Pasal 7, retail price maintenance
- Pasal 8, perjanjian penetapan harga scr vertical
- Pasal 9, perjanjian pembagian wilayah
- Pasal 10, perjanjian pemboikotan
- Pasal 11, perjanjian kartel
- Pasal 12, trust
- Pasal 13, perjanjian oligosponi
- Pasal 14, integrasi vertical
- Pasal 15, perjanjian tertutup
- Pasal 16, perjanjian dengan pihak luar negeri

Bentuk kegiatan yang dilarang dalam UU 5/99:


- Pasal 17, monopoli
- Pasal 18, monopsoni
- Pasal 19, penguasaan pasar
- Pasal 20 – 21, jual rugi

Kategori posisi dominan dalam UU 5/99:


- Pasal 22, persengkongkolan tender
- Pasal 23, persengkongkolan dalam rangka membocorkan rahasia dagang
- Pasal 24, persengkongkolan dalam rangka menghambat perdagangan (produksi atau
pemasaran)
- Pasal 25 – 29, marjeur

HK PERSAINGAN USAHA: Keseluruhan hukum yang mengatur bisnis di Indonesia, ada


juga kajian ekonomi. karena pada prinsipnya Hk Persangingan Usaha tidak hanya
mempelajari yuridis nya saja tetapi juga dipelajari aspek lain dari sudut pandang ekonomi
Dalam UU 5/99 juga ada KPPU
Secara yuridis, tujuan adanya UU 5/99 yaitu (pasal 3):
1. Menjaga kepentingan umum dan meningkatnya kesejahteraan rakyat
2. Menciptakan iklim usaha yang kondusif/sehat
3. Menjamin kepastian dan kesempatan ber-usaha bagi tiap masyarakat
4. Mencegah praktik-praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
5. Menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam keg bisnis, untuk meningkatkan efisiensi
ekonomi nasional ((dengan ini, nantinya kesejahteraan masy akan meningkat))

Latar belakang UU 5/99


- Belum adanya UU kepailitan, tindak pidana korupsi,

UU 5/99 berlaku untuk kepetingan siapa saja (pelaku usaha skala kecil – menangah – besar)
karena bisa saja missal jika dalam UU 5/99 selain diatur ttg perjanjian yg dilarang, keg yg
dilarang, kategori posisi dominan , ada juga ketentuan pengecualian (pasal 50)

Pengusaha boleh melakukan merjeur asal menjalankan prinsip persaingan sehat


Prinsip persaingan usaha yang sehat:
1. Jumlah pembeli dan penjual sama banyak
2. Produk heterogen (produknya harus beragam/bervariasi)
3. No barrierto entry (tidak boleh ada hambatan perdagangan, baik bersifat horizontal
maupun vertical)
4. No discrimination product and price
5. Adil
6. Produk dan harga efektif dan efisien
7. No dead weight loss
8. Produsen dan konsumen mandapat kemudahan informasi tentang kualitas produk,
harga dan pelayanan secara sempurna
9. Tidak boleh melakukan praktik monopoli
10. Terdapat produk subtitusi

Monopoli lawan katanya yaitu monopsoni


Yang menentukan barang/produk/jasa apakah dapat bertahan lama di pasar yaitu konsumen

Anda mungkin juga menyukai