Anda di halaman 1dari 19

AKHLAQ MAZMUMAH

HASAD, IRI, dan DENGKI


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Semester Ganjil Mata kuliah Tafsir Tematik
(Sosial Politik)
Dosen Pengampu: Dr. Hj. Erwati Aziz., M.Ag.

Disusun oleh:

Nurul Hidayah (181111012)

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat-Nya,


sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ‘Tafsir Tematik (Sosial
Politik) tentang Akhlaq Mazmumah Hasad Iri, dan Dengki’. Shalawat serta
salam tak lupa penulis curahkan kepada baginda tercinta Nabi Muhammad
yang di nanti-nantikan syafa’atnya di hari akhir.

Dalam penulisan dan pembuatan makalah tersebut, penulis menemui


beberapa hambatan yang disebabkan karena terbatasnya pengetahuan
penulis. Oleh karena itu sudah sepatutnya penulis berterima kasih kepada
dosen pembimbing yaitu, Ibu Dr. Hj. Erwati Aziz., M.Ag. yang telah
memberikan berbagai ilmu yang sangat berguna bagi penulis.

Ketika menyusun makalah ini penulis menyadari bahwa masih ada


kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran terkhususnya bagi para pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Surakarta, 10 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................1

C. Tujuan Masalah.........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. Pengertian Hasad, Iri, dan Dengki............................................................2

iii
B. Ayat-ayat Terkait Hasad, Iri, dan Dengki................................................2

C. Asbab Nuzul ayat-ayat tentang hasad......................................................3

D. Munasabah antar ayat hasad....................................................................4

E. Penafsiran Para Mufasir...........................................................................6

F. Hadis-hadis yang tentang hasad................................................................9

G. Analisis..................................................................................................10

BAB III PENUTUP...............................................................................................12

Kesimpulan.......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

LAMPIRAN.........................................................................................................14

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak dari segi bahasa berasal dari bahasa Arab jamak dari kata
khuluq (adat kebiasaan, perangai, tabiat, dan muru’ah. Kata akhlak
secara artian luas adalah lebih dari moral atau etika yang sering dipakai
dalam bahasa Indonesia sebab akhlak meliputi segi-segi kejiwaan dari
tingkah laku lahiriah dan batiniah seseorang.
Akhlak sendiri dibagi menjadi dua macam yaitu akhlak mahmudah
dan akhlak mazmumah atau sering disebut juga dengan akhlak terpuji
dan akhlak tercela. Namun pada makalah ini penulis hanya akan
membahas tentang akhlak mazmumah dan lebih spesifiknya adalah
tentang hasad.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian hasad, iri, dan dengki?
2. Apasaja Ayat-ayat tentang hasad, iri, dan dengki?
3. Bagaimana Asbabun Nuzul ayat hasad, iri, dan dengki?
4. Bagaimana Munasabah ayat hasad, iri, dan dengki?
5. Apasaja hadis-hadis yang terkait tentag ayat hasad, iri, dan
dengki?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari hasad, iri, dan dengki.
2. Untuk mengetahui apa saja ayat-ayat yang membahas hasad,
iri, dan dengki.
3. Untuk mengetahui asbabun nuzul ayat hasad, iri, dan dengki.
4. Untuk mengetahui Munasabah ayat hasad, iri, dan dengki.
5. Untuk mengetahui hadis-hadis yang terkait tentang hasad, iri,
dan dengki.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hasad, Iri, dan Dengki
Hasad sendiri memiliki tiga kata dasar yaitu (‫ د‬- ‫)ح – س‬. Hasad
berasal dari kata ً‫ َو َح َسا َدة‬- ‫ َح َس َد – يَحْ ُس ُد – َح َسدًا‬yang berarti dengki. Dalam
Mu’jam al-Lugah al-Arabiyah al-Mu’asirah “hasad” bermakna
membenci karunia yang diberikan Allah swt. kepada sesamanya dan
menginginkan agar karunia itu hilang atau berpindah kepadanya.1
Menurut Imam Al-Ghazali dengki adalah, membeci kenikmatan
yang diberikan Allah swt. kepada orang lain dan ingin agar orang
tersebut kehilangan kenikmatan.2
Menurut Syekh Imam al-Qurthubi berpendapat bahwa, dengki ada
dua macam yaitu dengki tercela dan dengki terpuji. Dengki tercela
adalah jika kamu menginginkan hilangnya nikmat Allah SWT dari
tangan saudara muslim, lepas dari itu kamu mengharapkanya atau tidak.
Dengki terpuji adalah jika kamu mengharapkan karunia kenikmatan
yang serupa untuk dirimu tanpa mengharapkan nikmat tersebut
berpindah tangan kepadamu.
Kesimpulannya adalah timbulnya rasa tidak suka/marah ketika
melihat seseorang mendapatkan keadaan yang baik (kenikmatan).
Kemudian dengki ada dua macam yaitu dengki tercela dan terpuji.
B. Ayat-ayat Terkait Hasad, Iri, dan Dengki
Kata Hasad sendiri berdasar dari tiga kata dasar (‫ د‬- ‫)ح – س‬, apabila
dilacak dalam al-Qur’an kata hasad secara keseluruhan disebutkan
sebanya lima kali dan tersebar pada empat surah dengan perubahan kata
yang berbeda-beda.3
Berdasarkan bentuknya, derivasi kata pertama hasad berbentuk fi’il
madhi (َ‫د‬SS‫)ح َس‬terulang
َ sebanyak satu kali dalam Q.S al-Falaq/113:5.
Kedua dalam bentuk fi’il mudhari yaitu ( َ‫ )يَح ُس ُدوْ ن‬dan (‫ )تَح ُس ُدوْ نَنَا‬terulang

1
Jusniati, Skripsi “Hasad Dalam Perspektif Al-Qur’an (Kajian Tafsir Maudui”
(UIN Alauddin Makassar, 2017), hal 17-18.
2
Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak (Jakarta: AMZAH, 2016), hal 253-254.
3
Muhammad Fu’ad Abdul Baqi, Mu’jam Al-Mufaraz Li Alfaz Al-Qur’an Al-
Karim (Indonesia: Maktabah Dahlan, 2001), hal 252-256.

2
sebanyak dua kali yaitu pada Q.S an-Nisa/4:54 dan Q.S al-Fath/48:15.
Bentuk ketiga yaitu masdar (ً‫)ح َسد‬
َ berulang sebanyak satu kali pada Q.S
al-Baqarah/2:109, dan yang terakhir Bentuk fa’il (‫ ٍد‬SSS‫اس‬
ِ ‫)ح‬
َ terulang
sebanyak satu kali pada Q.S al-Falaq/113:5.
Lebih lengkapnya, berikut daftar jumlah kata hasad dengan
berbagai derivasinya dalam al-Qur’an dan sudah diurutkan berdasarkan
turunnya surah4 tersebut:

Urutan No. Surat Golonga Derivasi Freku


Bunyi Makna Kata ensi
Surat Surat dan ayat n Surat
َ ‫س ٍد إِ َذا َح‬
٥ ‫س َد‬ ِ ‫ش ِّر َحا‬
َ ‫َو ِمن‬ ‫س َد‬
َ ‫َح‬ 1
Al-Falaq dan dari kejahatan Makkiya
1 113 Dengki
ayat 5 pendengki bila ia h ‫س ٍد‬
ِ ‫َحا‬ 1
dengki".
2 02 Al- ِ َ‫ير ِّم ۡن أَ ۡه ِل ۡٱل ِك ٰت‬ٞ ِ‫َو َّد َكث‬
‫ب لَ ۡو‬ Dengki Madaniy ‫س ًد‬
َ ‫َح‬ 1
Baqarah ‫يَ ُردُّونَ ُكم ِّم ۢن بَ ۡع ِد إِي ٰ َمنِ ُكمۡ ُكفَّا ًرا‬ yah
ayat 109 ‫س ِهم ِّم ۢن‬ ِ ُ‫سدٗ ا ِّم ۡن ِعن ِد أَنف‬ َ ‫َح‬
ۡ َ‫ق ف‬
‫ٱعفُو ْا‬ ُّ ۖ ‫بَ ۡع ِد َما تَبَيَّنَ لَ ُه ُم ۡٱل َح‬
ۡ
ُ ‫ٱصفَ ُحو ْا َحت َّٰى َيأتِ َي ٱهَّلل‬ ۡ ‫َو‬
‫بِأَمۡ ِر ۗ ِٓۦه إِنَّ ٱهَّلل َ َعلَ ٰى ُك ِّل ش َۡي ٖء‬
١٠٩ ‫ير‬ٞ ‫قَ ِد‬
Sebahagian besar
Ahli Kitab
menginginkan agar
mereka dapat
mengembalikan kamu
kepada kekafiran
setelah kamu
beriman, karena
dengki yang (timbul)
dari diri mereka

4
Imam Suyuthi, Al-Itqan Fi Ulumil Qur’an (Surakarta: Indiva Pustaka, 2008),
hal 41-44.

3
sendiri, setelah nyata
bagi mereka
kebenaran. Maka
maafkanlah dan
biarkanlah mereka,
sampai Allah
mendatangkan
perintah-Nya.
Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
‫اس َعلَ ٰى َمٓا‬ َ َّ‫سدُونَ ٱلن‬ ُ ‫أَمۡ يَ ۡح‬
‫ضلِ ِۖۦه فَقَ ۡد‬ۡ َ‫َءاتَ ٰى ُه ُم ٱهَّلل ُ ِمن ف‬
‫َءات َۡينَٓا َءا َل إِ ۡب ٰ َر ِهي َم ۡٱل ِك ٰتَ َب‬
‫َو ۡٱل ِح ۡك َمةَ َو َءات َۡي ٰنَ ُهم ُّم ۡل ًكا‬
٥٤ ‫َع ِظ ٗيما‬
ataukah mereka
dengki kepada
manusia
(Muhammad)
An-Nisa’ lantaran karunia yang Madaniy
3 04 Dengki َ‫سد ُْون‬
ُ ‫يَ ْح‬ 1
ayat 54 Allah telah berikan yah
kepadanya?
Sesungguhnya Kami
telah memberikan
Kitab dan Hikmah
kepada keluarga
Ibrahim, dan Kami
telah memberikan
kepadanya kerajaan
yang besar.
Al-Fath ۡ‫سيَقُو ُل ۡٱل ُم َخلَّفُونَ إِ َذا ٱنطَلَ ۡقتُم‬ َ Madaniy
4 48 Dengki ‫سد ُْونَنَا‬
ُ ‫ت َْح‬ 1
ayat 15 ‫إِلَ ٰى َم َغانِ َم لِت َۡأ ُخ ُذوهَا َذ ُرونَا‬ yah

4
‫نَتَّبِ ۡع ُكمۡۖ يُ ِريدُونَ أَن يُبَ ِّدلُو ْا َك ٰلَ َم‬
‫ٱهَّلل ۚ ِ قُل لَّن تَتَّبِ ُعونَا َك ٰ َذلِ ُكۡ‘م قَا َل‬
ۡ‫سيَقُولُونَ بَل‬ َ َ‫ٱهَّلل ُ ِمن قَ ۡب ۖ ُل ف‬
َ‫سدُونَنَ ۚا بَلۡ َكانُو ْا اَل يَ ۡفقَهُون‬ ُ ‫ت َۡح‬
١٥ ‫إِاَّل قَلِياٗل‬
Orang-orang Badwi
yang tertinggal itu
akan berkata apabila
kamu berangkat untuk
mengambil barang
rampasan:
"Biarkanlah kami,
niscaya kami
mengikuti kamu";
mereka hendak
merubah janji Allah.
Katakanlah: "Kamu
sekali-kali tidak
(boleh) mengikuti
kami; demikian Allah
telah menetapkan
sebelumnya"; mereka
akan mengatakan:
"Sebenarnya kamu
dengki kepada kami".
Bahkan mereka tidak
mengerti melainkan
sedikit sekali.

C. Asbab Nuzul ayat-ayat tentang hasad


Berikut ayat-ayat tentang hasad yang memiliki asbab nuzul:
1. Q.S al-Falaq ayat 5

5
Menurut salah satu riwayat dari Abu Nuaim dalam Ad-
Dala’il dari jalur Abu Jafar Ar-Razi dari Ar-Rabi’ bin Anas dari
Anas bin Malik, ia mengatakan; Orang-orang Yahudi melakukan
sesuatu terhadap Rasulullah SAW sehingga beliau merasakan sakit
yang sangat. Para sahabat kemudian masuk menemui beliau karena
menyangka ada sesuatu yang terjadi pada beliau. Jibril kemudian
mendatangi beliau dengan membawa Al-Mu’awwidatain (dua surah
untuk meminta perlindungan Allah). Kemudian beliau membaca
keduanya lalu bisa keluar menemui para sahabatnya dalam keadaan
sehat.5
2. Q.S al-Baqarah ayat 109
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Ishaq,
dari Ibnu ‘Abbas, ia mengatakan: “Huyay bin Akhtab dan Abu Yasir
bin Akhtab merupakan orang Yahudi yang sangat benci dan dengki
dengan masyarakat Arab, karena Allah telah mengistemakan mereka
dengan (mengutus) Rasul-Nya, Muhammad SAW. Bahkan mereka
berdua gigih dalam menghalangi seseorang dalam memeluk islam.6
3. Q.S an-Nisa’ ayat 54
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari jalur Al-Aufi dari Ibnu
Abbas ra, bahwasanya ia berkata, “Orang-Orang Yahudi pernah
berkata, “Muhammad merasa bahwa apa yang diberikan kepadanya
adalah karena ketawadhuanya, sedangkan ia memiliki sembilan istri
dan keinginannya hanyalah menikah saja, maka raja manakah yang
lebih pantas darinya?” sehubung dengan perkataan tersebut maka
Allah swt menurunkan ayat ini sebagai hinaan terhadap sifat dengki
dari kalangan Yahudi dan Nasrani.
Ayat ini, sebenarnya masih berkaitan dengan ayat sebelumnya
yaitu membahas tentang kekikiran mereka (Yahudi). Kemudian pada

5
Andi Muhammad Syahril, Asbabunnuzul Sebab-Sebab Turunnya Ayat Al-
Qur’an (Jakarta Timur: Pustaka al-Kautsar, 2019), hal 264-262.
6
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Terj. 'Abdullah bin Muhammad 'Alu
Syaikh (Kairo: Muassasah Dar al-Hilal), hal 280.

6
ayat ini membicarakan tentang kedengkian mereka terhadap rahmat
Allah SWT.7

D. Munasabah antar ayat hasad


Q.S al-Falaq ayat 5
٥ ‫اس ٍد إِ َذا َح َس َد‬
ِ ‫َو ِمن َشرِّ َح‬
Artinya: dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki".
Ayat ini ditafsirkan oleh Syaikh Asy-Syanqithi dalam Kitabnya
yaitu Tafsir Adhwa’ul Bayan.8 Beliau menafsirkan ayat tersebut dengan
mengaitkan dengan surat lain, yaitu Surah al-Baqarah: 109, Surah an-
Nisa’:54, dan al-Fath:15. Dalam tafsirannya beliau berpendapat bahwa
Al-Qur’an telah membagi nikmat terbesar apasaja yang membuat
Rasulullah SAW dan kaum muslim didengki, yaitu nikmat Islam,
nikmat wahyu, dan perolehan harta-harta ghanimah.
Pertama, ahli kitab yang mendengki kaum muslim karena islam.
Allah berfirman dalam Q.S al-Baqarah ayat 109
‫ ِد‬S ‫ ٗدا ِّم ۡن ِعن‬S ‫ ِد إِي ٰ َمنِ ُكمۡ ُكفَّارًا َح َس‬S‫ ُر ُّدونَ ُكم ِّم ۢن بَ ۡع‬S َ‫و ي‬Sۡ Sَ‫ب ل‬ ِ َ‫ ِل ۡٱل ِك ٰت‬S‫ير ِّم ۡن أَ ۡه‬Sٞ Sِ‫َو َّد َكث‬
١٠٩ ......‫ق‬ ُّ ۖ ‫أَنفُ ِس ِهم ِّم ۢن بَ ۡع ِد َما تَبَيَّنَ لَهُ ُم ۡٱل َح‬
“Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka
dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu
beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri,
setelah nyata bagi mereka kebenaran.”
Kedua, orang-orang musyrik yang mendengki Rasulullah SAW
karena nikmat wahyu kepadanya. Allah berfirman dalam Q.S an-Nisa’
ayat 54
َ َّ‫أَمۡ يَ ۡح ُس ُدونَ ٱلن‬
ۡ َ‫اس َعلَ ٰى َمٓا َءاتَ ٰىهُ ُم ٱهَّلل ُ ِمن ف‬
٥٤ .....‫ضلِ ِۖۦه‬
“ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad)
lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya?”

7
Syahril, Asbabunnuzul Sebab-Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, hal 174-176.
8
Syaikh Asy-Syanqithi, Adhawa’ul Bayan, Terj. Ahmad Affandi, Zubaidah
Abdurrauf, Kholid Hidayatullah, Muhammad Yusuf, (Jakarta Selatan: Pustaka
Azzam, 2011).

7
Ketiga, Nash yang menyebutkan kedengkian terhadap nikmat yang
dinanti, dalam Q.S al-Fath ayat 15
‫ ُدونَ أَن‬S‫ نَتَّبِ ۡع ُكمۡۖ ي ُِري‬S‫ا‬Sَ‫ ُذوهَا َذرُون‬S‫انِ َم لِت َۡأ ُخ‬SS‫ونَ إِ َذا ٱنطَلَ ۡقتُمۡ إِلَ ٰى َم َغ‬SSُ‫يَقُو ُل ۡٱل ُم َخلَّف‬S‫َس‬
‫َا بَ ۡل‬Sۚ‫ون بَ ۡل ت َۡح ُسدُونَن‬ َ َ‫وا َك ٰلَ َم ٱهَّلل ۚ ِ قُل لَّن تَتَّبِعُونَا َك ٰ َذلِ ُكمۡ ق‬
Sَ ُ‫ال ٱهَّلل ُ ِمن قَ ۡب ۖ ُل فَ َسيَقُول‬ ْ ُ‫يُبَ ِّدل‬
١٥ ‫وا اَل يَ ۡفقَهُونَ إِاَّل قَلِياٗل‬
ْ ُ‫َكان‬
“Orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata
apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan:
"Biarkanlah kami, niscaya kami mengikuti kamu"; mereka hendak
merubah janji Allah. Katakanlah: "Kamu sekali-kali tidak (boleh)
mengikuti kami; demikian Allah telah menetapkan sebelumnya";
mereka akan mengatakan: "Sebenarnya kamu dengki kepada
kami". Bahkan mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.”
Jadi, sangat jelas dengan nash al-Qur’an bahwa hasad dapat terjadi
pada nikmat yang ada dan dapat terjadi pada nikmat yang dinanti-nanti
adanya.
E. Penafsiran Para Mufasir
1. Q.S al-Baqarah ayat 109

‫ ِد‬S ‫ ٗدا ِّم ۡن ِعن‬S ‫ ِد إِي ٰ َمنِ ُكمۡ ُكفَّارًا َح َس‬S‫ ِّم ۢن بَ ۡع‬S‫ ُر ُّدونَ ُكم‬S َ‫و ي‬Sۡ Sَ‫ب ل‬ِ َ‫ ِل ۡٱل ِك ٰت‬S‫ير ِّم ۡن أَ ۡه‬Sٞ Sِ‫َو َّد َكث‬
ۡ ۖ
ُّ ‫أَنفُ ِس ِهم ِّم ۢن بَ ۡع ِد َما تَبَيَّنَ لَهُ ُم ۡٱل َح‬
َ ‫ُوا َحتَّ ٰى يَأتِ َي ٱهَّلل ُ بِأَمۡ ِر ۗ ِٓۦه إِ َّن ٱهَّلل‬
ْ ‫ٱصفَح‬ ْ ُ‫ٱعف‬
ۡ ‫وا َو‬ ۡ َ‫ق ف‬
١٠٩ ‫ير‬ Sٞ ‫َعلَ ٰى ُكلِّ َش ۡي ٖء قَ ِد‬
Artinya: Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar
mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah
kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka
sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah
dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-
Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Allah SWT pada ayat tersebut memberikan sebuah peringatan
kepada orang-orang islam agar waspada terhadap tipu muslihat
yang dilakukan oleh Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani). 9 Ayat ini
mengisyaratkan bahwa dengan memperteguh hati benteng
Hosen. Ibrahim, Al-Qur’an Dan Tafsirannya (Jakarta: Departemen
9

Agama, 2009), hal 172-174.

8
keislaman dan keimanan tidak mudah goyah.10 Memang benar,
apabila iman sudah menetap dalam hati kita apapun godaan dan
gangguan bahkan ancaman dan sanksi, tidak bisa menggoyahkan
kepercayaan seorang mukmin.
Beberapa tafsiran menyebutkan bahwa orang-orang Yahudi
selalu berupaya untuk mengalihkan umat Islam dari agamanya atau
menanamkan sebuah benih-benih ragu dalam hati umat Islam. 11
Dalam satu riwayat dari Ibnu ‘Abbas, mengatakan bahwa “Huyay
bin Akhthab dan Abu Yasir bin Akhthab merupakan pelopor kaum
Yahudi yang paling hasud terhadap masyarakat Arab. Karena Allah
SWT telah mengistimewakan mereka dengan mengutus seorang
Rasul dari kalangan mereka. Keduanya sangat gigih untuk
mencegah orang-orang memeluk agama islam.”12
Ayat ini menerangkan bahwa hasad tersebut muncul dari
mereka sendiri (Orang Yahudi ) atau dalam hati mereka, bukan
dari ajaran Taurat karena Nabi Muhammad sudah jelas dalam
Taurat. Mereka dengki karena Nabi akhir zaman bukan dari
kalangan mereka (orang Yahudi). Apalagi sikap mereka bukan
karena tidak tahu, tetapi sikap mereka justru sudah mengetahui hal
tersebut.
Sesudah itu Allah memberi sebuah tuntunan pada umat islam
bagaimana cara menghadapi tindak tanduk mereka. Seperti firman-
Sْ ‫فَح‬S ‫ٱص‬
Nya ‫ُوا‬ ۡ Sَ‫أَمۡ ِر ِه ف‬SSِ‫أتِ َي ٱهَّلل ُ ب‬Sۡ Sَ‫“ َحتَّ ٰى ي‬Maka maafkanlah dan
ْ ُ‫ٱعف‬S
ۡ ‫وا َو‬
berlapangdadalah sampai Allah memberi perintah-Nya.” Allah
menyuruh umat islam agar memaafkan dan menghadapi mereka
dengan sopan santun atas segala kesalahannya, juga melarang unuk
mencela mereka hingga tiba saatnya Allah memberi perintah. Yaitu

10
Hamka, Tafsir Al-Azhar Jilid 1 (Depok: Gema Insani, 2015), hal 216-
217.
11
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian
Al-Qur’an Jilid 1 (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hal 292.
12
Katsir, Ibnu, Tafsir Ibnu Katsir Jilid1 , Terj. M. Abdul Ghoffar,
(Jakarta:Pustaka Imam Syafi'i), hal 280.

9
memerangi mereka atau memaksa mereka membayar jizyah karena
sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
2. Q.S an-Nisa; ayat 54

َ َ‫ ٰ َر ِهي َم ۡٱل ِك ٰت‬S‫ٓا َءا َل إِ ۡب‬SSَ‫د َءات َۡين‬Sۡ Sَ‫ضلِ ِۖۦه فَق‬
‫ب‬ َ َّ‫أَمۡ يَ ۡح ُس ُدونَ ٱلن‬
ۡ َ‫اس َعلَ ٰى َمٓا َءاتَ ٰىهُ ُم ٱهَّلل ُ ِمن ف‬
٥٤ ‫َو ۡٱل ِح ۡك َمةَ َو َءات َۡي ٰنَهُم ُّم ۡل ًكا َع ِظ ٗيما‬

Artinya: ataukah mereka dengki kepada manusia


(Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan
kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan
Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan
kepadanya kerajaan yang besar.
ُ ‫“ أَمۡ يَ ۡح‬Ataukah mereka dengki”, yaitu
Firman-Nya: َ‫س‘‘‘دُون‬
َ َّ‫“ ٱلن‬kepada manusia,” yaitu
orang-orang Yahudi. Sedangkan ‫اس‬
manusia yang dituju adalah Nabi Muhammad SAW. Perkataan ini
dari Ibnu Abbas, Mujahid dan selain keduanya, mereka dengki
dengan kenabian dan kepada sahabat-sahabat yang beriman kepada
beliau. Dan Qatadah berkata, “Kepada manusia.”13
Ayat sebelumnya, menerangkan tentang sifat-sifat jelek orang
Yahudi yaitu sangkaan bahwa merekalah yang lebih baik dan
menempuh jalan yang lebih baik dan benar dari orang-orang
mukmin.14 Kemudian pada ayat ini menjelaskan tentang
kedengkian mereka terhadap Rasulullah SAW dan kaum mukmin.
Sebab, seorang yang kikir tidak hanya mau kehilangan sedikitpun
harta bendanya, tetapi seorang yang dengki tidak merasa nyaman
atas anugerah yang diterima orang lain.
Ayat ini menjelaskan bahwa mereka (orang Yahudi) seperti
belum puas atas kenikmatan yang telah mereka dapatkan dahulu.
Dimana Allah telah memberikan kitab, hikmah, dan kenabian
kepada keluarga Ibrahim, juga memberikan memberi mereka
sebuah kerajaan. Namun, mereka tidak memelihara karunia
13
Syaikh Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi 2, Terj. Faturrahman, Ahmad
Hotib, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007), hal 594-595.
14
Al-Qur’an Dan Tafsirannya, hal 190-191.

10
tersebut. tidak merawat nikmat tersebut. Mereka juga tidak
menjaga perjanjian terdahulu, bahkan di antara mereka terdapat
golongan yang tidak beriman.15
F. Hadis-hadis tentang hasad
1. Hadis riwayat Bukhori
‘ِ ‫س‘ا‘لِ‘ ُم‘ ْب‘ ُ‘ن‘ َع‘ ْب‘ ِد‘ هَّللا ِ‘ أَ‘ َّ‘ن‘ َع‘ ْب‘ َد‘ هَّللا‬
َ ‘‫ي‘ قَ‘ا‘ َل‘ َ‘ح‘ َّد‘ ثَ‘نِ‘ي‬
ِّ ‘‫ب‘ َع‘ ْ‘ن‘ ا‘ل‘ ُّز‘ ْه‘ ِر‬ ُ ‘‫َ‘ح‘ َّد‘ ثَ‘نَ‘ا‘ أَ‘بُ‘و‘ ا‘ ْل‘يَ‘ َم‘ا‘ ِن‘ أَ‘ ْ‘خ‘بَ‘ َر‘نَ‘ا‬
‘ٌ ‘‫ش‘ َع‘ ْي‬
َ ‘‫س‘لَّ‘ َم‘ يَ‘قُ‘و‘ ُل‘ اَل َ‘ح‬
‘‫س‘ َد‬ َ ‘‫ص‘لَّ‘ى‘ هَّللا ُ‘ َع‘لَ‘ ْي‘ ِه‘ َو‬َ ‘ِ ‫س‘و‘ َل‘ هَّللا‬ ُ ‘‫ت‘ َ‘ر‬ َ ‘‫ض‘ َي‘ هَّللا ُ‘ َع‘ ْن‘ ُه‘ َم‘ا‘ قَ‘ا‘ َل‬
‘ُ ‘‫س‘ ِم‘ ْع‬ ‘ِ ‘‫ْب‘ َ‘ن‘ ُع‘ َم‘ َ‘ر‘ َر‬
‘‫ب‘ َو‘قَ‘ا‘ َم‘ بِ‘ ِه‘ آ‘نَ‘ا‘ َء‘ ا‘ل‘لَّ‘ ْي‘ ِ‘ل‘ َو‘ َر‘ ُ‘ج‘ ٌل‘ أَ‘ ْع‘طَ‘ا‘هُ‘ هَّللا ُ‘ َم‘ا‘اًل فَ‘ ُه‘ َو‬
‘َ ‘‫إِ‘اَّل َع‘لَ‘ى‘ ا‘ ْث‘نَ‘تَ‘ ْي‘ ِن‘ َ‘ر‘ ُ‘ج‘ ٌل‘ آ‘تَ‘ا‘هُ‘ هَّللا ُ‘ ا‘ ْل‘ ِك‘تَ‘ا‬
‘‫ق‘ بِ‘ ِه‘ آ‘نَ‘ا‘ َء‘ ا‘ل‘لَّ‘ ْي‘ ِل‘ َ‘و‘ا‘ل‘نَّ‘ َه‘ا‘ ِر‬ َ ‘َ‫يَ‘ت‬
ُ ‘‫ص‘ َّد‬
Telah menceritakan kepada kami  Abul Yaman  Telah
mengabarkan kepada kami  Syu'aib  dari  Az Zuhri  ia berkata;
Telah menceritakan kepadaku  Salim bin
Abdullah  bahwasanya;  Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma
berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak diperbolehkan hasad kecuali pada dua hal,
yaitu; Seorang yang diberi karunia Alquran oleh Allah sehingga
ia membacanya (shalat dengannya) di pertengahan malam dan
siang. Dan seseorang yang diberi karunia harta oleh, sehingga
ia menginfakkannya pada malam dan siang hari."
2. Hadis Riwayat Abu Dawud
‘‫ي‘ َ‘ح‘ َّد‘ ثَ‘نَ‘ا‘ أَ‘بُ‘و‘ َع‘ا‘ ِم‘ ٍر‘ يَ‘ ْع‘نِ‘ي‘ َع‘ ْب‘ َد‘ ا‘ ْل‘ َم‘لِ‘ ِ‘ك‘ ْب‘ َ‘ن‘ َع‘ ْم‘ ٍر‘و‘ َ‘ح‘ َّد‘ثَ‘نَ‘ا‬
ُّ ‘‫ح‘ ا‘ ْل‘بَ‘ ْغ‘ َد‘ا‘ ِد‬ ‘َ ‘‫َ‘ح‘ َّد‘ ثَ‘نَ‘ا‘ ُع‘ ْث‘ َم‘ا‘ ُ‘ن‘ ْب‘ ُ‘ن‬
ٍ ‘ِ‫صا‘ل‬
‘‫صلَّ‘ى‬ ‘َ ‘‫س‘ي‘ ٍد‘ َع‘ ْ‘ن‘ َ‘ج‘ ِّد‘ ِه‘ َع‘ ْ‘ن‘ أَ‘بِ‘ي‘ ُه‘ َ‘ر‘ ْي‘ َر‘ةَ‘ أَ‘ َّ‘ن‘ ا‘ل‘نَّ‘بِ‘ َّي‬ِ ‘َ‫س‘لَ‘ ْي‘ َم‘ا‘ ُ‘ن‘ ْب‘ ُ‘ن‘ بِ‘اَل ٍل‘ َع‘ ْ‘ن‘ إِ‘ ْب‘ َر‘ا‘ ِه‘ي‘ َم‘ ْب‘ ِن‘ أَ‘بِ‘ي‘ أ‬ ُ
‘‫ب‬ َ ‘‫ت‘ َك‘ َم‘ا‘ تَ‘أْ‘ ُك‘ ُل‘ ا‘ل‘نَّ‘ا‘ ُر‘ ا‘ ْل‘ َ‘ح‬
‘َ ‘‫ط‬ َ ‘‫س‘ َد‘ يَ‘أْ‘ ُك‘ ُل‘ ا‘ ْل‘ َ‘ح‬
ِ ‘‫س‘نَ‘ا‬ َ ‘‫س‘ َد‘ فَ‘إِ‘ َّ‘ن‘ ا‘ ْل‘ َ‘ح‬
َ ‘‫س‘لَّ‘ َم‘ قَ‘ا‘ َل‘ إِ‘يَّ‘ا‘ ُك‘ ْم‘ َ‘و‘ا‘ ْل‘ َ‘ح‬
َ ‘‫هَّللا ُ‘ َع‘لَ‘ ْي‘ ِه‘ َ‘و‬
‘‫ب‬ ْ ‘‫أَ‘ ْ‘و‘ قَ‘ا‘ َل‘ ا‘ ْل‘ ُع‬
‘َ ‘‫ش‬
Telah menceritakan kepada kami  Utsman bin Shalih Al
Baghdadi  berkata, telah menceritakan kepada kami  Abu Amir  -
maksudnya Abdul Malik bin Amru- berkata, telah menceritakan
kepada kami  Sulaiman bin Bilal  dari  Ibrahim bin Abu
Asid  dari  Kakeknya  dari  Abu Hurairah  bahwa Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jauhilah hasad

Sayyid Quthb, Tafsir Fii Zhilalil Qur’an Di Bawah Naungan Al-Qur’an Jilid
15

2, Terj. As'ad Yasin, Abdul Aziz Salim Basyarahil, Muchotob Hamzah, (Jakarta:
Gema Insani, 2004), hal 390-391.

11
(dengki), karena hasad dapat memakan kabaikan seperti api
memakan kayu bakar."16
G. Analisis
Setelah melihat paparan tafsir dari beberapa ahli tafsir, selanjutnya
penulis mencoba untuk menganalisis surah pilihan tersebut kemudian
dikaitkan dengan hadis yang sudah ada. Penulis memilih dua surah
yang akan dianalisis yaitu Q.S al-Baqarah ayat 109 dan Q.S an-Nisa’
ayat 54. Adapun dua hadis yang berkaitan dengan surah tersebut
sebagai pendukung argumen penulis.
Sifat dengki bukan hanya perasaaan tidak senang melihat orang
lain memperoleh nikmat Allah SWT, malah menginginkan nikmat
tersebut lenyap dari pemilikknya. Sifat tersebut tidak saja buruk, tapi
akan menghilangkan pahala-pahala kebajikan yang telah dikerjakan.
Kemudian Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda; “Jauhilah sifat
dengki karena seungguhnya dengki itu memakan (pahala) kebaikan,
seperti api memakan kayu bakar.”
Begitu ngerinya sifat dengki jika bersarang di dalam hati kita. Nah
ketika dengki tersebut mulai bersarang dalam hati kita maka segeralah
mengobati hati kita dengan beberapa cara17, seperti:
1. Meminta maaf kepada orang yang didengki walau terasa berat.
2. Menyadari bahwa semua nikmat yang diberikan Allah SWT
kepada umat yang dikehendaki-Nya, sudah pasti tidak
merugikan orang lain.
3. Selalu bersyukur atas nikmat Allah yang telah diberikan
kepada kita.
Namun, ada sifat dengki yang memiliki energi positif bagi diri kita
yaitu iri terhadap ahli al-Qur’an dan iri terhadap ahli harta. Ahli harta
disini yaitu dia yang selalu menginfakkan hartanya, tidak dibuat
berfoya-foya. Sedang ahli al-Qur’an yaitu dia yang selalu mengamalkan
dan mengajarkan ilmu al-Qur’an kepada orang lain.

16
Al-Qur’an Dan Tafsirannya, hal 193.
17
Amin, Ilmu Akhlak, hal 225.

12
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Hasad/iri hati/dengki merupakan sifat timbulnya rasa tidak suka/marah
ketika melihat seseorang mendapatkan keadaan yang baik (kenikmatan).
Penting bagi kita mengetahui hasad, agar bisa terhindar dari sifat tersebut.
Kemudian agar hubungan antar sesama bisa saling rukun tidak ada
kesenjangan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Jusniati. Skripsi. “Hasad Dalam Perspektif Al-Qur’an (Kajian Tafsir


Maudui.” UIN Alauddin Makassar, 2017

.Al-Qurthubi, Syaikh Imam. Tafsir Al-Qurthubi 2. Jakarta: Pustaka Azzam,


2007.

14
Amin, Samsul Munir. Ilmu Akhlak. Jakarta: AMZAH, 2016.

Asy-Syanqithi, Syaikh. Adhawa’ul Bayan. Jakarta Selatan: Pustaka Azzam,


2011.

Baqi, Muhammad Fu’ad Abdul. Mu’jam Al-Mufaraz Li Alfaz Al-Qur’an Al-


Karim. Indonesia: Maktabah Dahlan, 2001.

Hamka. Tafsir Al-Azhar Jilid 1. Depok: Gema Insani, 2015.

Katsir, Ibnu. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1. Pustaka Imam As Syafiii, 2017.

Quthb, Sayyid. Tafsir Fii Zhilalil Qur’an Di Bawah Naungan Al-Qur’an


Jilid 2. Jakarta: Gema Insani, 2004.

Shihab, M. Quraish. Tafsir Al Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-


Qur’an Jilid 1. Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Suyuthi, Imam. Al-Itqan Fi Ulumil Qur’an. Surakarta: Indiva Pustaka, 2008.

Syahril, Andi Muhammad. Asbabunnuzul Sebab-Sebab Turunnya Ayat Al-


Qur’an. Jakarta Timur: Pustaka al-Kautsar, 2019.

Al-Qur’an Dan Tafsirannya. Jakarta: Departemen Agama, 2009.

LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai