Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL

“SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PT.IKEA”

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunianya penulis telah dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PT.IKEA”
Selawat beriring salam penulis kirimkan kepada junjunga Alam Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabat beliau sekalian.

Dalam penyelesaian penulisan makalah ini, penulis mendapat bimbingan, arahan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
sebesarnya.

Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini. Namun penulis
menyadari bahwa dalam makalah ini mungkin masih ditemukan kekurangan dan kekhilafan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan guna
perbaikan di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. 3

BAB 1. 5

PENDAHULUAN 5......................................................................................

Latar Belakang 5 ......................................................................................

Rumusan Masalah. 6 ......................................................................................

1.3 Maksud dan Tujuan. 6 ......................................................................................

BAB II 7

PEMBAHASAN 7 ......................................................................................

2.1 Sejarah perusahaan PT.IKEA 7 ......................................................................................

2.2 Visi dan Misi PT.IKEA 7 ......................................................................................

2.3 Supply Chain Management 8 ......................................................................................

2.4 Supply Chain Management PT.IKEA 9 ..........................................................................

BAB III 14

PENUTUP. 14

3.1 Kesimpulan 14 ......................................................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Diera yang kompetitif ini, perusahaan atau organisasi dituntut agar lebih kompetitif lagi,
agar bisa survive dipasar. Salah satu faktor penting untuk mengungguli pesaing lain adalah
dengan cara menetapkan manajemen rantai pasok atau biasa disebut Supply Chain Management
(SCM) yang efektif dan efesien. Supply Chain Management yang efektif dan efesien membuat
perusahaan secara tidak langsung menekan cost nya, serta meningkatkan produktifitas dan
outputnya.

Supply Chain Management mencakup semua kegiatan yang terintegrasi untuk membawa
produk ke pasar dan menciptakan kepuasan pelanggan. Kegiatan Supply Chain Management
antara lain adalah operasi dalam manufaktur, pembelian, transfortasi, dan distribusi fisik yang
salin terintegrasi dalam sebuah proses. Proses ini menghubungkan semua mitra dalam sebuah
rantai. Selain departemen dalam organisasi mitra ini meliputi vendor, operator, perusahaan
ketiga, dan sistem penyedia informasi. Dalam organisasai rantai pasokan mengacu pada berbagai
bidang fungsional, inbound, outbond, transportasi, pergudangan, pengadaan barang dan
penyediaan barang. Peramalan, perencanaan produksi, dan penjadwalan, pemrosesan order dan
layanan pelanggan semua adalah bagian proses ini juga. Yang penting adalah sistem informasi
yang sangat diperlukan untuk merantai semua kegiatan ini. Setiap usaha bisnis selalu
membutuhkan pihak lain agar usahanya agar dapat berjalan dengan baik. Kemitraan dengan
pihak lain umumnya terjadi dalam hal penyediaan bahan baku atau pasokan material atau barang
untuk diolah atau dijual ke konsumen akhir. Manajemen rantai pasok atau biasa disebut dengan
Supply Chain Management (SCM) sangat penting kaitanya dengan kemudahan pelanggan.
Pelanggan memerlukan produk atau barang secara cepat. Oleh karena itu penting untuk
mengolah rantai pasokan agar pelanggan tidak kesulitan dalam memperoleh barang.

Disini PT.IKEA hadir menyajikan manajemen rantai pasokan yang berkelanjutan,


sehingga menguntungkan, baik itu untuk pemasok maupun untuk Ikeanya sendiri. Serta
menyajikan kemudahan bagi pelanggan dalam berbelanja di IKEA.

Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah :

a). Bagaimana sejarah PT.IKEA ?

b). Bagaimana visi misi PT.IKEA ?

c). Apa yang dimaksud dengan Supply Chain Management ?


d). Bagaiman Supply Chain Management PT.IKEA ?

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dibuat makalah ini adalah :

a). Untuk mengetahui bagaimana Supply Chain Management PT.IKEA, Sehingga IKEA bisa
menjadi perusahaan sukses.

b). Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi pustaka yang berhubungan dengan
permasalahan Supply Chain Management PT.IKEA.

c). Penulisan makalah ini disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas terstruktur dari mata
kuliah Manajemen Operasional.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah perusahaan PT.IKEA

IKEA adalah sebuah perushaan ritel perabot untuk rumah dari Swedia. Pada musim
dingin 2004, terdapat 202 toko IKEA di 32 negara di berbagai belahan dunia dengan sekitar 20
lagi yang akan dibuka pada 2005. Perusahaan ini didirikan Ingvar Kamprad pada 1943 saat ia
berusia 17 tahun yang sekarang sudah menjadi salah satu orang terkaya di dunia. IKEA adalah
singkatan dari namanya, Ingvar Kamprad; tempat ia dilahirkan, Elmtaryd; dan desanya,
Agunnaryd.ola.

Awalnya, IKEA menjual berbagai barang, dari pulpen, dompet, bingkai foto, hingga jam
tangan. Perabotan mulai masuk ke dalam daftar pada 1947 dan IKEA mulai merancang sendiri
pada 1955.

Penjualan pada mulanya dilakukan melalui pos dan kemudian sebuah toko dibuka di
Älmhult yang kemudian menjadi model toko IKEA untuk selanjutnya. Pada 23 Maret 1963, toko
IKEA pertama di luar Swedia dibuka di Asker, dekat Oslo, Norwegia.

Sejak tahun 1997, Ikea telah meningkatkan jumlah toko menjadi 51. Perusahaan ini
terdiri dari 165 toko pada bulan Agustus 2003, dan ada rencana untuk membuka 16 toko baru di
2004 dan 2005. Namun, meskipun perusahaan membuka 14 toko baru pada tahun 2003,
pertumbuhan penjualan hanya 2,7%, terutama sebagai akibat dari kondisi ekonomi tertekan di
seluruh Eropa, wilayah inti bisnis perusahaan. (Pasar Database Informasi Global, 2004).

Pada 20 Januari 2014 IKEA memeiliki dan mengoperasikan 349 toko yang tersebar di 34
negara (mayoritas berada di Eropa, Asia, Kanada, AS, dan Australia).

2.2 Visi dan Misi PT.IKEA

a). Visi IKEA

“Menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi banyak orang”.

b). Misi IKEA

“Menawarkan berbagai rancangan yang didesain dengan baik, produk perabotan yang fungsional
dengan harga yang sangat rendah sehinngga sebanyak mungkin orang akan mampu
membelinya”.
2.3 Supply Chain Management

a). Pengertian Supply Chain Management

Merupakan pengelolaan berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah,


dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi
produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistem distribusi.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup pembelian secara tradisional dan berbagai kegiatan
penting lainnya yang berhubungan dengan supplier dan distributor.

b). Strategi rantai pasokan

Menurut Heizer and Render (2005:9-13) perusahaan harus memutuskan suatu strategi
rantai pasokan dalam memperoleh barang dan jasa dari luar. Beberapa strategi tersebut antara
lain:

Banyak Pemasok

Dengan strategi banyak pemasok, pemasok menanggapi permintaan dan spesifikasi


permintaan penawaran, dengan pesananyang umumnya akan jatuh ke pihak yang memberikan
penawaran rendah.

Sedikit Pemasok

Strategi yang memiliki sedikit pemasok mengimplikasikan bahwa daripada mencari


atribut jangka pendek, seperti biaya rendah, pembeli lebih ingin menjalin hubungan jangka
panjang dengan pemasok yang setia. Penggunaan pemasok yang hanya sedikit dapat
menciptakan nilai dengan memungkinkan pemasok memiliki skala ekonomi dan kurva belajar
yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.

Integrasi Vertikal

Integrasi vertikal mengembangkan kemampuan untk memproduksi barang atau jasa yang
sebelumnya dibeli atau membeli perusahaan pemasok atau distributor. Integrasi vertikal dapat
mengambil bentuk integrasi maju atau mundur. Integrasi mundur menyarankan perusahaan untuk
membeli pemasoknya. Integrasi maju menyarankan produsen komponen untuk membuat produk
jadi.

Jaringan Keiretsu

Keiretsu merupakan sebuah istilah bahasa Jepang untuk menggambarkan para ng menjadi
bagian dari sebuah perusahaan.Anggota keiratsu dipastikan memiliki hubungan jangka panjang
dan karenanya diharapkan dapat berperan sebagai mitra yang memberikan keahlian teknis da
kestabilan mutu produksi.
Perusahaan Virtual

Perusahaan yang mengandalkan beragam hubungan pemasok untuk menyediakan jasa


atas permintaan yang diinginkan. Juga dikenal sebagai korporasi berongga atau perusahaan
jaringan.

2.4 Supply Chain Management PT.IKEA

Ketika konsumen pergi ke pengecer seperti IKEA, mereka akan melihat rentang yang
berbeda mulai dari produk dan bagaimana mereka disajikan. Mereka juga dapat mencari kualitas
layanan pelanggan. Namun, konsumen mungkin tidak menyadari bahwa sebelum produk mereka
dapatkan, mereka harus pindah dari bahan baku melalui berbagai tahapan untuk menjadi produk
jadi yang cocok untuk dijual. Hal ini dikenal sebagai rantai pasokan.

Rantai pasokan dari IKEA melibatkan aliran produksi dan proses masing-masing dari 3
sektor produksi diantaranya :

a). Sektor Primer

Sektor primer melibatkan pengembangan bahan baku. IKEA mendesain produk sendiri di
Swedia. harga rendah adalah salah satu faktor utama yang IKEA terapkan. Pada tahap desain,
IKEA memeriksa bahwa produk memenuhi persyaratan yang ketat untuk fungsi, distribusi yang
efisien, kualitas dan dampak terhadap lingkungan. Sumber bahan baku lebih dari 1.300 pemasok
di 50 negara dan menggunakan sejumlah kantor pelayanan perdagangan di seluruh dunia.
Mereka bernegosiasi harga dengan pemasok, memeriksa kualitas bahan, menganalisis dampak
lingkungan yang terjadi dan juga mengawasi kondisi sosial pemasok.

IKEA menggunakan alat – ‘e-Wheel’ – untuk mengevaluasi dampak lingkungan dari


produk-produknya. E-Wheel membantu IKEA untuk menganalisis empat tahap dalam kehidupan
suatu produk. Hal ini juga membantu pemasok meningkatkan pemahaman mereka tentang
dampak lingkungan.

IKEA menciptakan banyak solusi desain untuk meminimalkan penggunaan bahan.

Contoh :

– Beberapa meja yang terbuat dari plastik daur ulang.

– Beberapa karpet terbuat dari materi yang harusnya terbuang.

IKEA merancang produk-produk yang unik dan hanya membutuhkan biaya manufaktur
rendah. Selain itu, mereka juga memiliki aturan yang ketat terkait fungsi, distribusi efisien,
kualitas dan dampak produk terhadap lingkungan. Dalam sebuah studi kasus, sebanyak lebih dari
50% produk dibuat dari material yang tahan lama atau hasil daur ulang. IKEA memang berusaha
untuk memakai sesedikit mungkin material untuk memproduksi produknya, tanpa mengorbankan
kualitas dan durabilitasnya. Dengan menggunakan sesedikit mungkin material, perusahaan
berhasil memangkas biaya transportasi. Makin sedikit material yang harus diangkut, makin
sedikit pula biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar, tenaga kerja, dan pengiriman.

Salah satu kunci sukses IKEA adalah komunikasi dan hubungan yang maik dengan
pemasok material dan manufaktur. Dengan hubungan baik, mereka bisa mendapatkan harga yang
lebih murah. IKEA memang perusahaan ritel dengan volume besar. Mereka membeli produk dari
1.800 lebih pemasok di 50 negara, dan menggunakan 42 kantor jasa perdagangan di seluruh
dunia untuk mengelola hubungan dengan pemasok. Perusahaan menegosiasikan harga dengan
pemasok, memastikan kualitas material, dan terus menjaga stabilitas sosial dan pekerjaan.
Walaupun IKEA mendukung kompetisi antara pemasoknya untuk memastikan harga dan
material terbaik, mereka juga percaya pada kekuatan hubungan bisnis jangka panjang dengan
pemasok dengan menanda-tangani kontrak jangka panjang, yang juga dibuat untuk memastikan
harga tetap rendah.

Sebagai contoh, IKEA memiliki semacam code of conduct yang disebut IKEA Way of
Purchasing Home Furnishing Products (IWAY). Didalamnya terdapat aturan-aturan dan tata cara
yang membantu para manufaktur mengurangi dampak aktivitas mereka terhadap lingkungan.
Peraturan yang ada pada IWAY meningkatkan standar dengan mengembangkan aktivitas bisnis
berkelanjutan, yang memberikan dampak positif di lingkungan bisnis tempat para pemasok
beroperasi. The IWAY kode praktek mengharapkan pemasok untuk:

- Mengikuti hukum nasional dan internasional


- Tidak menggunakan pekerja anak
- Tidak menggunakan kayu dan lem dari hutan non-berkelanjutan
- Mengurangi limbah dan emisi mereka
- Berkontribusi daur ulang
- Mengikuti persyaratan kesehatan dan keselamatan
- Perawatan untuk lingkungan
- Mengurus karyawan mereka

Semua standar yang ada juga menunjang komitmen IKEA untuk memberikan “harga murah
namun tidak murahan”. Walaupun IKEA ingin pelanggannya menikmati harga produk yang
murah, namun murahnya harga tersebut tidak didapatkan dengan mengorbankan prinsip-prinsip
bisnis mereka.

b). Sektor Sekunder

Produsen dalam sektor sekunder menciptakan produk IKEA dari bahan baku. Sebagai
produk bergerak melalui rantai pasokan, proses nilai tambah terjadi. IKEA mendesain banyak
produknya sehingga jumlah terkecil sumber daya dapat membuat produk terbaik. Sebagai
contoh, IKEA menghemat sumber daya dengan menggunakan kaki berlubang di furniture
(misalnya OGLA kursi makan). Contoh lain adalah dengan menggunakan bahan pengisi sarang
lebah-kertas, bukan kayu solid untuk bagian dalam puncak tabel (Misalnya seri LACK).

Strategi rantai pasokan yang digunakan oleh IKEA adalah Banyak Pemasok (Manny
Supplier ). Pemasok yang sudah bekerja sama dengan IKEA merupakan pemasok yang sudah
memenuhi kode etik IWAY. Contoh :

- Baoshan Iron & Steel Co, Ltd (Baosteel Co, Ltd) adalah konglomerat baja kelas dunia.
- Batu baja Co Ltd (Produksi mur, baut, sekrup untuk semua furnitur).
- Sweedwood (Produksi semua furnitur yang berbasis kayu).
- Paralel Ltd Sevlievo khusus dalam produksi busa poliuretan (KOVAFOAM)

c). Sektor Tersier

Mengkombinasikan proses ritel dan gudang

Semua gerai IKEA memiliki gudang masing-masing. Di showroom utama, pelanggan bisa
melihat-lihat produk. Jika ingin membeli, mereka bisa mengambil produk langsung dari rak
penyimpanan. Rak ini tidak seperti rak gudang yang tinggi dan besar; disini pelanggan bisa
menjangkau sendiri barang yang diinginkan. Produk-produk cadangan tersimpan pada rak yang
berada di atas lokasi rak-rak utama.

- Perakitan “Do-It-Yourself” yang Menurunkan Biaya Kemasan

d). Distribusi dan Pergudangan

- Merasionalisasi dan menyederhanakan sistem distribusi.

- Menghitung setepat mungkin berapa banyak produk yang dibutuhkan untuk memnuhi
permintaan.

- Keunggulan distribusi IKEA ( volume besar, paket datar, biaya rendah ).

- produk IKEA yang dijual dikemas datar berarti bahwa mereka dapat diangkut dengan efisiensi
yang lebih besar.

- Dengan meminimalkan “ruang kosong” adalah mungkin untuk mengangkut dan menyimpan
lebih banyak paket pada satu waktu, yaitu biaya transportasi setiap item turun.

- Produk dikirim dari pemasok ke pusat distribusi.

- Di pusat distribusi ( dibongkar, disimpan di rak, dimuat ke kendaraan transportasi ketika


diperintahkan oleh toko ).
- Di toko IKEA yang tersebar, konsumen bisa mendapatkan produk IKEA.

- Pelanggan yang tidak puas dari IKEA dapat mengembalikan pembelian mereka melalui pusat
koleksi yang terletak di setiap kota yang memiliki toko IKEA, kemudian mengirimkannya ke
pusat distribusi yang disediakan produk ini. Produk ini lebih lanjut dikirim ke perusahaan fokus
di Swedia yang mendaur ulang produk dan re-mendistribusikan kembali melalui rantai pasokan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

IKEA adalah sebuah perushaan ritel perabot untuk rumah dari Swedia. Pada musim
dingin 2004, terdapat 202 toko IKEA di 32 negara di berbagai belahan dunia dengan sekitar 20
lagi yang akan dibuka pada 2005. Perusahaan ini didirikan Ingvar Kamprad pada 1943 saat ia
berusia 17 tahun yang sekarang sudah menjadi salah satu orang terkaya di dunia. IKEA adalah
singkatan dari namanya, Ingvar Kamprad; tempat ia dilahirkan, Elmtaryd; dan desanya,
Agunnaryd.ola.

Awalnya, IKEA menjual berbagai barang, dari pulpen, dompet, bingkai foto, hingga jam
tangan. Perabotan mulai masuk ke dalam daftar pada 1947 dan IKEA mulai merancang sendiri
pada 1955.

Supply Chain Management Merupakan pengelolaan berbagai kegiatan dalam rangka


memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga menjadi produk dalam
proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen
melalui sistem distribusi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup pembelian secara
tradisional dan berbagai kegiatan penting lainnya yang berhubungan dengan supplier dan
distributor.

Rantai pasokan dari IKEA melibatkan aliran produksi dan proses masing-masing dari 3
sektor produksi diantaranya :

- Sektor Primer
- Sektor Sekunder
- Sektor Tersier

Anda mungkin juga menyukai