Anda di halaman 1dari 3

KONSEP-KONSEP YANG MEMPENGARUHI KEWAJIBAN

Seorang akuntan public bertanggung jawab atas pekerjaan akuntansi publiknya, auditing,
perpajakan, jasa bantuan manajemen dan akuntansi pembukuan. Jika akuntan gagal menyiapkan
dengan benar, akuntan public dapat dituntut untuk membayar denda dan kerugian yang
ditimbulkan.

1. Konsep orang yang bijak


Ada kesepakatan antara profesi akuntan dan pengadilan bahwa auditor bukan penjamin
atau penerbit laporan keuangan. Auditor hanya diharapkan bekerja dengan kemahiran,
tidak dituntut untuk benar 100%. Standar kemahiran (due care) ini disebut sebagai
konsep orang yang bijak (prudent person concept)
2. Kewajiban atas tindakan pihak lain
Para partner atau pemegang saha korporasi professional memiliki tanggung jawab
bersama dala mengambil tindakan perdata (civil action) terhadap setiap pemilik. Para
partner juga mungkin bertanggung jawab atas pekerjaan orang yang mereka andalkan
menurut UU keagenan. Tiga kelompok auditor yang paling mungkin diandalkan adalah
para karyawan, KAP lain yang ditugaskan untuk melakukan sebagian pekerjaan dan para
spsialis yang menyediakan informasi teknis.
3. Tidak adanya komunikasi istimewa
Menurut Common law, akuntan pubik tidak berhak menyembunyikan informasi dari
pengadilan dengan menyatakan bahwa informasi tersebut rahasia. Diskusi rahasia antara
klien dan auditor tidak dapat disembunyikan dari pengadilan.
4. Syarat-syarat hukum yang mempengaruhi kewajiban akuntan public

No Syarat Hukum Uraian


Syarat yang berkaitan dengan kelalaian dan penipuan
Tidak adanya perhatian yang layak yang dapat
diharapkan dari seseorang dalam satu situasi, bagi
1. Kelalaian biasa
auditor ini berarti apa ynga seharusnya dilakukan oleh
auditor kompeten lainnya dalam situasi yang sama
Tidak ada perhatian sama sekali, setara dengan perilaku
2. Kelalaian besar
ceroboh,
Adanya kelalaian yang luar biasa sekalipun tidak ada
3. Penipuan konstruktif
niat untuk melakukan penipuan atau merugikan.
Terjadi bila suatu salah saji telah dilakukan dan auditor
4. Penipuan sama-sama mengetahui adanya kesalahan dan adanya
maksud menipu.
Syarat yang berkaitan dengan hukum kontrak
1. Kegagalan dari satu atau kedua pihak yang terlibat
Pelanggaran kontrak
dalam kontrak untuk memenuhi persyaratan kontrak
Pihak ketiga tidak mempunyai privity of contract tetapi
dikenal oleh pihak-pihak yang mengontrak dan
2. Manfaat pihak ketiga
bermaksud mempunyai hak dan manfaat tertentu
menurut kontrak.
Syarat-syarat lain
1. UU yang telah dikembangkan melalui keputusan
Common law
pengadilan, bukan UU pemerintah
2. Undang undang yang telah disahkan oleh kongres AS
UU statuter
dan lebaga lainnya.
Penetapan terhadap pihak tergugat atas kerugian penuh
3. Kewajiban bersama
yang diderita pihak penggugat , tanpa memperhatikan
dan tertentu
sampai dimana bagian kesalahan pihak-pihak lain.
4. Kewajiban terpisah Penetapan terhadap pihak tergugat bagian kerugian
dan proporsional yang disebabkan oleh kelalaian tergugat.

5. Sumber-sumber kewajiban hukum


Empat sumber kewajiban hukum auditor:
1. Kewajiban kepada klien
2. Kewajiban kepada pihak ketiga menurut common law
3. Kewajiban sipil menurut UU sekuritas federal
4. Kewajiban criminal.
KEWAJIBAN KEPADA KLIEN
Sumber tuntutan hukum paling umum terhadap akuntan public adalah dari klien. Meliputi klaim
seperti kegagalan untuk menyelesaikan tugas non audit pada tanggal yang telah disepakati,
kegagalan untuk meneukan penggelaan. Nilai tuntutan ini relative kecil dan tidak ada publisitas
untuk tuntutan jenis ini.

Kantor akuntan public biasanya menggunakan satu atau kombinasi dari empat pembelaan bila
ada tuntutan hukum oleh klien yaitu tidak ada tugas, pelaksanaan kerja tanpa kelalaian,
kelalailan kontribusi, ketiadaan hubungan sebab-akibat.

1. Tidak ada tugas , tidak adanya tugas yang harus dilaksanakan jasa berarti bahwa KAP
mengklaim bahwa tidak ada kontrak yang tersirat ataupun yang dinyatakan secara jelas.
Penggunaan surat penugasan oleh akuntan public memberikan dasar untuk
memperlihatkan bahwa tidak adanya kewajiban untuk melaksanakan jasa.
2. Pelaksanaan kerja tanpa kelalaian, untuk pelaksanaan kerja tanpa kelalaian
(nonnegligent performance) dalam suatu audit, kantor akuntan public mengklaom bahwa
audit dilaksanakan sesuai dengan standar auditing. Meeskipun ada salah saji yang tidak
terungkap, auditor tidak bertanggang jawab jika audit telah dilakukan ecara tepat,
3. Kelalaian kontribusi, terjadi apabila auditor mengklaim bahwa tindakan klien telah
mengakibatkan baik kerugian yang menjadi dasar denda atau pun campur tangan dalam
pelaksanaan audit dengan cara sedeikian rupa sehingga auditor tidak dapat menemukan
penyebab kerugian tersebut.
4. Ketiadaan hubungan sebab-akibat, klien harus dapat menunjukan adanya hubungan
sebab-akibat yang jelas antara kelalaian auditor dalam menaati standar auditing dengan
kerugian yang diderita klien.

Anda mungkin juga menyukai