Seorang akuntan public bertanggung jawab atas pekerjaan akuntansi publiknya, auditing,
perpajakan, jasa bantuan manajemen dan akuntansi pembukuan. Jika akuntan gagal menyiapkan
dengan benar, akuntan public dapat dituntut untuk membayar denda dan kerugian yang
ditimbulkan.
Kantor akuntan public biasanya menggunakan satu atau kombinasi dari empat pembelaan bila
ada tuntutan hukum oleh klien yaitu tidak ada tugas, pelaksanaan kerja tanpa kelalaian,
kelalailan kontribusi, ketiadaan hubungan sebab-akibat.
1. Tidak ada tugas , tidak adanya tugas yang harus dilaksanakan jasa berarti bahwa KAP
mengklaim bahwa tidak ada kontrak yang tersirat ataupun yang dinyatakan secara jelas.
Penggunaan surat penugasan oleh akuntan public memberikan dasar untuk
memperlihatkan bahwa tidak adanya kewajiban untuk melaksanakan jasa.
2. Pelaksanaan kerja tanpa kelalaian, untuk pelaksanaan kerja tanpa kelalaian
(nonnegligent performance) dalam suatu audit, kantor akuntan public mengklaom bahwa
audit dilaksanakan sesuai dengan standar auditing. Meeskipun ada salah saji yang tidak
terungkap, auditor tidak bertanggang jawab jika audit telah dilakukan ecara tepat,
3. Kelalaian kontribusi, terjadi apabila auditor mengklaim bahwa tindakan klien telah
mengakibatkan baik kerugian yang menjadi dasar denda atau pun campur tangan dalam
pelaksanaan audit dengan cara sedeikian rupa sehingga auditor tidak dapat menemukan
penyebab kerugian tersebut.
4. Ketiadaan hubungan sebab-akibat, klien harus dapat menunjukan adanya hubungan
sebab-akibat yang jelas antara kelalaian auditor dalam menaati standar auditing dengan
kerugian yang diderita klien.