Anda di halaman 1dari 3

TUGAS II

PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


(PDGK4407)

NAMA : PAIMUDDIN HIBA


NIM : 825728356

1. berapa istilah yang digunakan untuk penyebutan anak tunagrahita di Indonesia

1. Lemah fikiran (feeble-minded)


2. Terbelakang mental (mentally retarded)

4. Pandir (imbecilie)

6. Mampu Didik (educable)

7. Mampu latih (Trainable)

8. Ketergantungan Penuh ( Totally Dependent) atau Butuh Rawat


9. Mental Subnormal

10. Defisit Mental

11. Defisit Kognitif

12. Cacat Mental

13. Defisiensi mental

14. Gangguan Intelektual

Karena bisa membedakan anak Keterbelakangan mental  berdasarkan perbedaan fisik


maupun batin terhadap anak itu.

2. Anak Tuna Grahita adalah anak berkebutuhan khusus yang memiliki tingkat
intelegensinya dibawah rata-rata tepatnya dibawah 70. Di samping itu mereka mengalami
keterbelakangan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, mereka kurang cakap
dalam memikirkan hal-hal yang abstrak, yang sulit,dan yang berbelit-belit dan terjadi
pada masa perkembangan
(Mental Age, disingkat MA) : Kecerdasan dibawah rata-rata artinya apabila
perkembangan umur kecerdasan

(Chronological Age, disingkat CA) seseorang terbelakang atau dibawah pertumbuhan


usianya

3. Layanan pendidikan anak tunadaksa memiliki subtansi-subtansi, diantaranya mengenai


tujuan pendidikan anak tunadaksa, tempat pendidikan, sistem pendidikan, dan
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar bagi anak tunadaksa.

4. Yang saya lakukan adalah :

- Dalam proses pendidikan, guru dan personel lainnya bertugas untuk menyiapkan
masa depan anak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membiasakan anak
bekerja sesuai dengan kemampuannya, membekali mereka dengan latihan
keterampilan yang menghasilkan sesuatu yang dapat dijadikan bekal hidupnya.

- Dalam proses pendidikan guru harus turut bertanggung jawab terhadap


pengembangan fisiknya dengan cara bekerja sama dengan staf medis. Hambatan
utama dalam belajar adalah adanya gangguan motorik. Oleh karena itu, guru harus
dapat mengatasi gangguan tersebut sehingga anak memperoleh kemudahan dalam
mengikuti pendidikan. Guru harus membantu memelihara kesehatan fisik anak,
mengoreksi gerakan anak yang salah dan mengembangkan ke arah gerak yang
normal.

- Dalam proses pendidikan, para guru bekerja sama dengan psikolog harus
menanamkan konsep diri yang positif terhadap ketunaan agar dapat menerima
dirinya. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan sekolah yang
kondusif sehingga dapat mendorong terciptanya interaksi yang harmonis.

5. Yang saya pelajari dari Dari video tersebut adalah bahwa di dalam setiap anak tertanam
rasa ingin tahu/mau maju atau mau menjadi juara Atau dengan kata lain bahwa di dalam
diri setiap anak membutuhkan seorang juara sehingga guru perlu mendorong hal tersebut
tanpa membedakan hal apapun dalam pribadi anak tersebut.

Anda mungkin juga menyukai