Densitometer
Densitometer
Disusun oleh :
Wayan Shinta Wati
203500001
A1
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
PROGRAM SARJANA TERAPAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah instrument II yang berjudul “Densitometer” dapat
diselesaikan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa tugas paper ini masih jauh dari sempurna,
baik isi maupun tata penulisannya. Hal ini semata-mata disebabkan keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritik yang
bersifat membangun dari berbagai pihak demi sempurnanya tugas makalah ini.
Penulis
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 12
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
untuk menunjang penelitian dan pekerjaan sehingga lebih mudah dan lebih praktis ketika
menggunakannya. Pada jaman dulu alat-alat yang digunakan pada saat mengadakan
penelitian atau sebuah pekerjaan seseorang masih menggunakan alat yang sederhana dan
manual sehingga mereka mungkin sedikit kelelahan akan tubuh mereka. Sebagai
contohnya mesin yang menarik air dulunya menggunakan Otot tangan karena sistem
kerjanya yaitu memompa air yang ada dalam tanah. Contoh lain juga dulu Mikroskop
Teknologi mulai mengalami perubahan sehingga manusia tidak lagi pusing dengan alat
yang dulu. Model sekarang alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan dan penelitian
kehitaman film, alat ini juga bisa mengukur densitas dari film badge yang biasa dibawa
oleh seorang radiografer. Fungsi densitometer itu sendiri adalah untuk mengukur
kehitaman suatu benda yang meneruskan pada hasil film x-ray. Film badgesendiri
merupakan alat pendeteksi jumlah paparan radiasi yang diterima seorang radiografer,
untuk mengetahui dosis yang mengenainya harus diproses secara khusus dan
2008)
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Densitometer
densitometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur density sebuah
benda. Alat ukur yang satu ini mampu menentukan derajat kegelapan sebuah benda yang
diletakkan di antara sumber cahaya dan sel fotoelektrik. Alat ini nantinya akan
mengukur jumlah cahaya yang diterima dari sebuah benda (sampel). Kemudian
suatu titik pada sebuah film radiografi. Densitometer sangat diperlukan untuk
menghasilkan citra radiografi yang berkualitas baik. (Nugroho Tri Sanyoto, 2016)
dengan cara mengambil data densitas selama selang waktu tertentu yang kemudian
diproses dalam sistem mikrokontroler dan ditampilkan dalam LCD. Komponen utama
penyusun alat ini adalah rangkaian sensor cahaya, rangkaian penguatan, rangkaian
pengkonversi tegangan analog menjadi digital (ADC), rangkaian kendali utama untuk
SUNARDI, 2006)
pada metode kromatografi, yaitu kromatografi lempeng tipis dan kromatografi kertas.
metode pengukuran dalam bidang cetakan yang paling murah harganya dan tersedia
atau dalam bentuk alat pengukuran otomatis (scanning densitometer). (Sulpia Farhika,
2020)
dalamnya tabung gelas tercelup dan skala dibaca tepat pada miniskus cairan. Pada alat
menyatakan massa jenis zat cair yang pemukaannya tepat pada angka yang tertera.
teliti). Jarak antara 0,5 ke 0,6 tidk sama dengan jarak 0,6 ke 0,7. Semakin kebawah
angka-angka yang tertera semakin besar dan jaraknya semakin rapat. (Sulpia Farhika,
2020)
kerja densitometer adalah prinsip Archimedes. Larutan zat cair yang diukur
massa jenisnya ditempatkan pada suhu tabung kaca yang tinggi kemudian densitometer
Dengan demikian tinggi zat cair harus cukup untuk mencelupkan densitometer, setelah
posisi densitometer cukup stabil maka massa jenis zat cair dapat dibaca pada skala yang
pada bagian ekor. Skala yang ditunjukkan adalah skala yang tepat berada pada
permukaan zat cair yang diukur massa jenisnya. (Sulpia Farhika, 2020)
Sumber cahaya menyinari sampel secara tegak lurus (sudut 90 0 ) namun sensor
dipasang pada sudut 450 untuk menghindari efek glossy sehingga yang tertangkap oleh
sensor adalah benar-benar cahaya yang direfleksikan oleh permukaan sampel. Sensor
menjadi skala logaritma dengan rumus tertentu sehingga didapatkan hasil kerapatan
cahaya dari sampel. Hasil dari perhitungan akan ditampilkan pada display. Densitometer
adalah alat penelitian yang biasa digunakan untuk mengukur kerapatan cahaya suatu
zat cair secara langsung. Angka-angka yang tertera pada tangkai berskala secara
langsung menyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya tepat pada angka yang
tertera. Keuntungan dari penggunaan densitometer yaitu skala pada densitometer telah
menunjukkan kerapatan dan bobot jenis zat sehingga tidak serumit seperti pada
Kegunaan alat :
(densitometer refleksi).
Untuk mengukur saturasi warna cetak oleh para profesional, dan kalibrasi
peralatan pencetakan.
Untuk pengendalian proses kepadatan, dot gain (TVI), dot area, dan tinta
substrat.
kerapatan optik) dari bahan fotografi atau semi transparan atau permukaan
Komponen optic, untuk memfokuskan sinar agar sinar jatuh tepat pada sampel.
Null Button
Read Button
Logarithmic Amplifier
Layar /display
thin layer plate (end view), detector phototube (transmittance position) Sumber
penentuan 200-630 nm. Lampu Deuterium (D2) dipakai untuk pengukuran pada
daerah cahaya tampak. Untuk penetapan pendar fluor dan pemadaman pendar
adsorpsi dan refleksi pada panjang gelombang maksimal. Pada penetapan pendar
fluor dan pemadaman pedar fluor juga harus dilakukan pada panjang gelombang
dimana terjadi emisi atau intensitas realitif pendar fluor yang optimal.
1200 garis/mm.
didasarkan pada pembacaan seberapa dalamnya tabung gelas yang tercelup dan skala
yang dibaca tepat pada miniskus cairan. Panjang tabung yang tercelup dalam cairan
menunjukkan bobot jenis cairan, semakin rendah bobot jenisnya, semakin rendah pula
bagian densitometer yang tercelup kedalam cairan. Untuk itu alat densitometer harus
bebas dan tegak lurus terapung dalam cairan. Sebelum digunakan untuk menetapkan
bobot jenis suatu zat atau sampel, maka densitometer harus dikalibrasi terlebih dahulu
dengan cara mengukur bobot jenis air, karena air memiliki bobot jenis yang pasti yaitu 1
Densitometer yang sesuai dimasukkan pada bejana yang berisi air kemudian
skala dibaca tepat pada miniskus cekungan yang terjadi oleh air. Sebelum digunakan,
bersihkan dulu dari debu dengan menggunakan lap atau tissue. Jika alat terlalu kotor,
sebaiknya dicuci terlebih dahulu dengan air dan sabun sampai bersih, kemudian dilap
sampai kering. Sesudah digunakan, cuci alat dengan air dan sabun sampai bersih,
kemudian dilap sampai kering. Simpan alat dalam wadah/kotak dan susun dengan rapi.
dengan skala terkecil terlebih dahulu, apabila alat tersebut masih mengapung diatas
cairan sampel, maka harus diganti dengan densitometer yang memiliki skala lebih besar
harus diganti dengan densitometer yang memiliki skala lebih kecil hingga didapatkan
densitometer yang sesuai untuk mengukur atau menetapkan bobot jenis sampel. (Sulpia
Farhika, 2020)
tercelup seluruhnya artinya massa jenis zat cair sampel lebih kecil dari
Terdapat dua macam densitometer, yang digunakan untuk tujuan yang berbeda-beda:
1. Densitometer Digital
Densitometer Refleksi
ini digunakan untuk mengukur kerapatan cahaya pada sampel yang tidak
Densitometer Transmisi
Jangan terlalu lama membiarkan foto-foto, gel, atau film pada kaca piring,
Jangan sampai alat terendam cairan/air, karena dapat merusak sistem listrik dan
komponen alat.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan materi di atas dapat disimpilkan bahwa:
(kerapatan) zat cair secara langsung. Angka – angka yang tertera pada
tangkai berskala secara langsung menyatakan massa jenis zat cair yang