Anda di halaman 1dari 16

Pengenalan Pupuk

Oleh:
DIO FLORENSIUS S.KEMBAREN
200301212
AET4

PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
JUDUL PRAKTIKUM PENGENALAN PUPUK

Tanggal Praktikum Dimulai Rabu , 21 April 2021

Tanggal Praktikum Selesai Rabu , 21 April 2021

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemupukan adalah kegiatan memberikan
unsur hara tambahan nutrisi untuk tanah pada
komposisi tanah. Pemupukan bertujuan untuk
menambah unsur hara di dalam tanah agar
tanaman yang ditanami dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Tanah sebenarnya
telah menyediakan berbagai unsur hara yang
diperlukan tanaman. Unsur hara itu lama
kelamaan akan berkurang karena akan terserap
untuk memenuhi kebutuhan hidup tanaman. Jika
kekurangan itu berlangsung secara terus
menerus tanaman bisa kekurangan hara
sehingga pertumbuhannya terganggu.
Pupuk adalah sesuatu yang ditambahkan
pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan
tanaman sehingga mampu berproduksi dengan
baik. Material pupuk dapat berupa bahan
organik ataupun nonorganik (mineral). Pupuk
berbeda dari suplemen, pupuk mengandung
bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, sementara suplemen
seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran
proses metabolisme. Meskipun demikian, ke
dalam pupuk khususnya pupuk buatan dapat
ditambahkan sejumlah material suplemen.
Unsur hara akan diserap oleh akar
tanaman ditentukan oleh semua faktor yang
mempengaruhi. Ketersediaan unsur hara akan
memenuhi tanaman sampai unsur hara tersebut
berada di permukaan akar. Faktor-faktor
tersebut adalah faktor yang mempengaruhi
ketersediaan unsur hara di dalam tanah dan
pergerakannya menuju ke permukaan tanah.
Larutan tanah merupakan pembawa unsur hara.
Oleh karena itu pengarahan unsur hara di dalam
tanah dan akan sampai ke permukaan akar ikut
alirannya.
Hara tersediakan dalam tanah seringkali
menjadi faktor pembatas utama dalam
penghasilan pertanaman. Tanpa pemberian
pupuk kandang atau pupuk pabrik, penghasilan
pertanaman bergantung pada jumlah hara yang
disediakan oleh tanah dan yang disediakan oleh
air hujan dan endapan debu. Jumlah seluruhnya
tidak lebih daripada 10 kg ha1 N, dan K. Di
beberapa tanah volkan kaya dan di tanah sawah
yang ditumbuhi ganggang hijau-biru jumlah itu
dapat lebih tinggi. Di tanah yang di tumbuhi
gulma legum ada tambahan N sekadarnya oleh
penyematan N. Dalam kebanyakan tanah N dan
P selalu terdapat dalam jumlah minimum.
Dalam tanah tropika yang lebih tua, mineral
terlapukkan dapat menjadi sumber hara yang
diperlukan berjumlah sedikit, itu pun kalau ada.
Kadar bahan organik juga rendah. Banyak tanah
mempunyai kejenuhan basa yang rendah atau
mengandung Al terlarut, garam terlarutkan,
tertukarkan dalam jumlah yang meracun.
Keharaan tanah dapat diperbaiki dengan jalan
menambahkan pupuk alam (kompos, kandang,
abu) dan pupuk pabrik.
Pupuk dapat mengandung hanya satu
jenis hara esensial atau mengandung dua atau
lebih hara esensial. Pupuk yang mengandung
lebih dari satu unsur hara esensial disebut
dengan pupuk majemuk, pupuk majemuk yang
mengandung unsur hara utama (nitrogen,fospat
dan kalium) disebut pupuk lengkap unsur hara
lainnya dapat pula ditambahkan pada pupuk
lengkap ini dapat diberikan secara terpisah
sesuai dengan hasil analisis dari tanah kalsium
dan magnesium terkandung dalam kapur
pertanian. Unsur-unsur hara yang lain seperti
unsur boron, tembaga, besi, mangan, seng,
khlorida biasanya diberikan dalam bentuk
khlorida dari unsur-unsur tersebut .

Mengenal beberapa jenis pupuk dan


1.2. Tujuan Praktikum mengklasifikasikannya

Pupuk adalah semua bahan yang


2. TINJAUAN PUSTAKA diberikan kepada tanah dengan maksud untuk
memperbaiki sifat – sifat fisik, kimia dan biologi
tanah. Bahan pupuk adalah bahan yang
diberikan pada system medium tanaman untuk
memperoleh kenaikan hasil yang setinggi –
tingginya (keuntungan) baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. (Gofar, 2015).
Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik
maupun anorganik, bila ditambahkan ke dalam
tanah maupun tanaman, dapat memperbaiki sifat
fisik, kimia dan biologi tanah serta dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman. (Agustina,
2013).
Pupuk Organik sering didefinisikan sebagai
suatu hasil proses penguraian yang terjadi secara
biologis dari senyawa-senyawa organik yang
terjadi karena adanya kegiatan mikroorganisme
yang bekerja pada suhu tertentu didalam atau
wadah tempat pengomposan berlangsung.
(Glio,2013).
Kotoran hewan dan kompos merupakan
bahan pokok pupuk organik. Karena
penyediaannya yang tidak teratur, biasanya
penggunaannya hanya untuk tanaman yang
betul-betul membutuhkan unsur hara atau
dipergunakan untuk regenerasi ladang tandus,
seperti contoh perbaikan lokasi diatas. Unsur
hara dari kotoran manusia dapat di daur ulang
dengan menggunakan jamban-pisang yaitu
menanamkan anakan pohon pisang pada bekas
lubang jamban, sehingga unsur dapat
dimasukkan kembali dalam proses daur ulang
biomassa dengan cepat dan aman (Heddy,
2010).
Pupuk dapat dikelompokkan berdasarkan
bentuk fasenya, reaksi kimia,
cara penyediaan unsur hara, kandungan
senyawa, proses pembuatannya, dan jumlah
unsur hara yang terkandung didalamnya.
Berdasarkan bentuk fasenya, pupuk dapat
digolongkan menjadi tiga golongan , yaitu :
1. Fase padat : Bentuk Kristal (ZA), granuler
(SP-36), briket (Urea tablet).
2. Fase cair : WuxalTM, ammonia cair. 3. Fase
gas : ammonia (NH3) (Gofar, 2013)
Menurut buku penuntun praktikum dasar-dasar
ilmu tanah. Adpun jenis – Jenis pupuk dapat
digolongkan atas beberapa dasar, yaitu :
1. Berdasarkan sembernya
a. Pupuk alam, yaitu pupuk yang diperoleh dari
alam. Contohnya pupuk kandang, kompos, dan
sebagainya.
b. Pupuk buatan, yaitu pupuk yang diperoleh
secara buatan/ sintetis. Contohnya Urea,KCl,
SP36, dan sebagainya.
2. Berdasarkan kandungannya haranya
a. Pupuk tunggal, yaitu pupuk yang
mengandung satu unsur hara. Contohnya Urea
mengandung N, TSP mengandung P, dan
sebagainya.
b. Pupuk majemuk yaitu pupuk yang
mengandung lebih dari satu unsur hara.
Contohnya : Amophos, Rustika Yellow, dan
sebagainya.
3. Berdasarkan senyawa kimianya
a. Pupuk organik yaitu pupuk yang bahannya
merupakan senyawa karbon. Contohnya pupuk
kandang, pupuk kompos, dan sebagainya.
b. Pupuk anorganik yaitu pupuk yang bahannya
merupakan senyawa anorganik seperti TSP,
KCl, dan sebagainya.
Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh
pabrik-pabrik pupuk dengan meramu bahan-
bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi.
Misalnya, pupuk urea berkadar N 45-46%
artinya setiap 100% kg urea terdapat 45-46 kg
hara nitrogen (Lingga & Marsono,2013).
4. Berdasarkan pemberiann
a. Pupuk akar yaitu pupuk yang diberikan ke
tanah melalui akar. Contohnya MOP.
b. Pupuk daun yaitu pupuk yang disemprotkan
ke daun. Contohnya Bayfolan, Grow more,
Moyfert, dan sebagainya.
(Sabrina, dkk, 2021)
Berdasarkan cara pelepasan hara / penyediaan
hara bahan pupuk dapat digolongkan menjadi
(1) pupuk pelepas hara cepat, misalnya urea dan
(2) pupuk pelepas hara perlahan. Pupuk pelepas
hara perlahan dapat terjadi karena kelarutannya
memang kecil, misalnya fosfat alam, atau dapat
dibuat dengan penyelaputan (coating), misalnya
SCU (Sulphur coated urea) atau karena dibuat
suatu campuran sehingga kelarutannya
menurun, misalnya urea-formaldehida.
(Geonadi, 2006)
Pupuk berdasarkan reaksinya dapat dibedakan
menjadi pupuk masam, pupuk basa dan pupuk
netral. Pupuk asam adalah pupuk yang jika
ditentukan pH-nya menunjukkan nilai yang
rendah atau bereaksi masam, contoh pupuk ini
yaitu ZA. Hal ini disebabkan karena pupuk
tersebut mengandung asam bebas, demikian
pula pupuk basa maupun pupuk netral. Pupuk
basa mengandung basa bebas. (Isnaini, 2006)
Untuk mendapatkan hasil pemupukan yang
memuaskan, tidak hanya penting memakai dosis
pupuk yang tepat saja tetapi juga penting
diketahui cara pengunaan pupuknya. Dengan
berkembangnya teknologi pertanian dan
industri, telah melahirkan berbagai produk yang
cara pemberiannya lain dari biasanya, namun
secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
duacara pemberian/memupuk, yakni:
1. Memupuk dengan cara pemberian melalui
akar
2. Memupuk dengan cara pemberian melalui
daun (Indra, 2014). Kadar hara dari suatu pupuk
telah ditetapkan satuannya. Untuk hara N
dinyatakan dengan %N, P dinyatakan dengan
%P2O5, K dinyatakan dengan
%K2O, Ca dinyatakan dengan %CaO, Mg
dinyatakan dengan %MgO, S dinyatakan dengan
%S, serta unsur mikro yang dinyatakan dengan
ppm. Pada pupuk majemuk biasanya dinyatakan
rasio kandungan pupuk tersebut, seperti 15-15-
6-4, berarti kandungannya 15% N, 15% P2O5,
6% K2O, 4% MgO. (Sabrina, dkk, 2021)
Pupuk dapat mengandung hanya satu jenis hara
esensial atau mengandung dua atau lebih hara
esensial. Pupuk yang mengandung lebih dari
satu unsur hara esensial disebut dengan pupuk
majemuk, pupuk majemuk yang mengandung
unsur hara utama (nitrogen,fospat dan kalium)
disebut pupuk lengkap unsur hara lainnya dapat
pula ditambahkan pada pupuk lengkap ini dapat
diberikan secara terpisah sesuai dengan hasil
analisis dari tanah kalsium dan magnesium
terkandung dalam kapur pertanian. Unsur-unsur
hara yang lain seperti unsur boron, tembaga,
besi, mangan, seng, klorida biasanya diberikan
dalam bentuk khlorida dari unsur- unsur tersebut
(Hanafiah, 2010).

3. METODE PRAKTIKUM

3.1. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum
ini yaitu buku panduan praktikum dasar ilmu
tanah, dan literatur mengenai pupuk yang
diambil dari internet maupun buku.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini
3.2 Alat
yaitu alat tulis, dan laptop untuk membuat
laporan

3.3 Metode Pengerjaan Adapun prosedur kerja pada praktikum ini yaitu:
- Membaca buku penuntun yang sudah diberikan
- Mencari literatur tentang pupuk, baik dari buku
maupun dari internet
- Mengambil foto pupuk dari internet lalu
diidentifikasi
- Membuat laporan
4.HASIL DAN PEMBAHASN
4.1.Hasil
No Nama Gambar Pupuk Kadar Hara Rumus Kimia Warna Sumber Kadar Senyawa Pemberia
. Pupuk Hara Kimia n
1 UREA 45% N CO(NH2)2 PUTIH BUATAN TUNGG ANORGA AKAR
AL NIK

2 KCL (K2O) : 60% KCL PINK BUATAN TUNGG ANORGA AKAR


AL NIK

3 TSP Ca(H2PO4) ABU-ABU BUATAN TUNGG ANORGA AKAR


44-46 % P2O5 AL NIK

4 NPK N 15% NH4NO3 + BIRU BUATAN MAJEM ANORGA AKAR


15:15:15 P2O6 15% NH4H2PO4 + UK NIK
K2O 15% KCL

5 PUPUK 40% P206 0-46- PUTIH BUATAN MAJEM ANORGA DAUN


AGROLEA 30% K2O 30+2MgO+0, UK NIK
F DAN LAIN LAIN 2B+FERTIV
ANT
6 PUPUK N sebesar 0,03%, Hijau Alami MAjemu Organik Daun
SIWID P2 O5 = 0,04%, k
(DIGROW) dan K2 O = 0,14%

7 PUPUK 52%K2O K3PO4 Putih Buatan Majemuk Anorganik Akar


MKP 34%P2O5

8 PUPUK 27% N 5Ca(NO3)2. Putih Buatan Majemuk Anorganik Akar


CANITA 17% CaO NH4NO3. 10
H2O

9 PUPUK 10% N NH4NO3 + Merah Buatan Majemuk Anorganik Daun


DAUN 45% P2O5 NH4H2PO4 +
PRIMAGR 15% K2O (Fe, Mn, KCL
O Cu, Zn, B, Mg +
Vitamin)

10 PUPUK 52% K2O K2SO4 Putih Buatan Majemuk Anorganik Akar


KALIUM 18% S
SULFAT
11 PUPUK Total Nitrogen (N) NPK+1,4Mg Merah Buatan Majemuk Anorganik Daun
DAUN = 15 % O+TE
– Nitrat Nitrogen
(NO3) = 4,3 %
– Amonium
Nitrogen (NH4) = 6
%
– Urea Nitrogen
(NH2) = 4,7 %
P2O5 (Diphosphat
Pentaoksida) = 30
% (12,9 %
Phosphat)
K2O (Dikalium
Oksida) = 15 %
(12,4 % Kalium)
MgO (Magnesium
Oksida) = 1,4 %
(0,8 % Magnesium)
12 NPK 16% N NH4NO3 + BIRU BUATAN MAJEM ANORGA AKAR
MUTIARA 16% P2O5 NH4H2PO4 + UK NIK
16:16:16 16% K2O KCL

13 Pupuk 21% N (NH4)2SO4 Putih Buatan Majemuk Anorganik Akar


Kompos 24% S
14 PUPUK 15,5% N Ca(NO3)2 putih buatan majemuk anorganik Akar
KALSIUM 26% CaO
NITRAT 0,3% B

15 PUPUK 9,01% N, 5,80% N+p2o5+k2o Putih Buatan Majemuk Anorganik Daun


CAIR P2O5, 6,12% K2O, +S+Mg+Fe+Z
BAYFOLA 1,89% S, 0,03% n+
N Mg, 0,02% Fe, MO+Mn+Co
37,22% Zn, 47,91% +b+cu
Mo, 57,58% Mn,
4,66 ppm Co,
0,04% B, 0,01% Cu
4.2 Pembahasan Melalui praktikum, praktikan
menemui pupuk-pupuk yang beredar di
pasaran. Rata-rata pupuk yang dijual di toko
tani merupakan pupuk anorganik dengan
beberapa eksepsi. Pupuk-pupuk organik juga
tersedia, namun praktikan menemui pupuk
beraneka ragam sesuai kebutuhan baik
organik dan anorganik.
Pupuk merupakan substansi kimia
yang dapat berupa organik maupun anorganik
berdasarkan asal pembuatan. Pupuk dengan
bahan dasar dari pabrik ataupun substansi
kimia buatan lain digolongkan menjadi
pupuk anorganik. Pupuk yang berasal dari
substansi makhluk hidup lain atau Organik
tanpa ataupun dengan campuran sedikit
bahan kimia disebut pupuk organik.
Pupuk organik dan anorganik
memiliki kelebihan dan keunggulan
tersendiri. Pupuk organik memberikan
kualitas yhang baik dan ramah terhadap
lingkungan, sehingga dapat membuat
pertanian berkelanjutan semakin baik, namun
harga relatif mahal terutama jika digunakan
oleh petani kelas menengah. Lain halnya
dengan pupuk anorganik yang memiliki
harga murah namun dapat berdampak negatif
pada lingkungan penanaman apabila
digunakan dalam jangka panjang tanpa
adanya Cleansing terhadap unsur-unsur
kimianya.
Secara jelas, pupuk dapat
digolongkan berdasarkan beberapa kelompok
yaitu:
1. Berdasarkan sumbernya
a. Pupuk alam, yaitu pupuk yang
diperoleh dari alam. Contohnya pupuk
kandang, kompos, dan sebagainya.
b. Pupuk buatan, yaitu pupuk yang
diperoleh secara buatan/ sintetis.
Contohnya Urea,KCl, SP36, dan
sebagainya.
2. Berdasarkan kandungannya haranya
a. Pupuk tunggal, yaitu pupuk yang
mengandung satu unsur hara.
Contohnya Urea mengandung N, TSP
mengandung P, dan sebagainya.
b. Pupuk majemuk yaitu pupuk yang
mengandung lebih dari satu unsur hara.
Contohnya : Amophos, Rustika
Yellow, dan sebagainya.
3. Berdasarkan senyawa kimianya
a. Pupuk organik yaitu pupuk yang
bahannya merupakan senyawa karbon.
Contohnya pupuk kandang, pupuk
kompos, dan sebagainya.
b. pupuk anorganik yaitu pupuk yang
bahannya merupakan senyawa
anorganik seperti TSP, KCl, dan
sebagainya.

4. Berdasarkan pemberiann
a. Pupuk akar yaitu pupuk yang diberikan
ke tanah melalui akar. Contohnya MOP.
b. Pupuk daun yaitu pupuk yang
disemprotkan ke daun. Contohnya
Bayfolan, Grow more, Moyfert, dan
sebagainya.
Cara pemberian pupuk dapat
dibedakan menjadi 2 cara hal ini sesuai
dengan literatur (Indira, 2014) mengatakan
bahwa dengan berkembangnya teknologi
pertanian dan industri, telah melahirkan
berbagai produk yang cara pemberiannya lain
dari biasanya, namun secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi duacara
pemberian/memupuk, yakni:
1. Memupuk dengan cara pemberian melalui
akar
2. Memupuk dengan cara pemberian melalui
daun
Pupuk dapat memperbaiki kondisi
fisika tanah. Semakin tinggi kandungan
organik pada tanah akan menyebabkan tanah
menjadi semakin gembur. Hal ini penting
untuk memacu pertumbuhan akar tanaman
agar lebih baik dan dapat menembus agregat-
agregat tanah tanpa hambatan.

5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan 1. Pupuk dapat dikelompokan
berdasarkan sumber, kandungan zat
hara, senyawa kimia, dan teknik
pemberian
2. Pupuk dapat memperbaiki sifat kimia
tanah menjadi lebih gembur
3. Pupuk dapat memperbaiki kandungan
unsur hara yang ada pada tanah
4. Dosis penggunaan pupuk harus
disesuaikan dengan tanamannya. Jika
melebihi dosis seharusnya, tanaman
dapat beresiko mati.
5. Pemberian pupuk dibedakan menjadi
dua yaitu lewat daun dan akar
6. Pupuk yang dapat menghasilkan
produk dengan kualitas tinggi adalah
pupuk organik.

Sebelum mealkukan penanaman


praktikum harus dapat memperkirakan
5.2 Saran kebutuhan pupuk tanaman agar hasil menjadi
maksimal

Achmad,1992. Mikrobiologi Tanah Hutan.


IPB: Bogor
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Prawita. 2013. Kualitas dan
Kuantitas Kandungan Pupuk Organik
Limbah Serasah dan Jamur Pelapuk
Putih Secara Aerob. Skripsi.
Surakarta: UMS.
Bagas. 2014. Metode Pemupukan.
Universitas Brawijaya. Malang.
Dewi, Putri Ratna. 2010. Pembuatan Pupuk
Organik Cair Dari Kotoran Sapi.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Glio, M. Tosin. 2015. “Pupuk Organik &
Pestisida Nabati No. 1 ala TosinGlio”.
PT. Ago Media Pustaka. Jakarta
Goenadi, D.H. 2006. Pupuk dan Teknologi
Pemupukan berbasis Hayati dari
Cawan Petri ke Lahan Petani. Edisi
Pertama. Yayasan John Hi-Tech
Idetama. Jakarta.
Gofar, Nuni. 2013. Jenis-jenis pupuk organik.
Universitas Sriwijaya.Palembang.
Gofar, Nuni. 2015. Pedoman Praktikum
Teknologi Pupuk dan Pemupukan.
Universitas Sriwijaya. Palembang.
Hadisuwito, Sukamto. 2012. Membuat Pupuk
Organik Cair. Jakarta: AgroMedia.
Heddy,Suwarsono.2010.Agroekosistem.Raja
Wali Press : Jakarta
Isnaini, M. 2006. Pertanian Organik. Penerbit
Kreasi Wacana. Yogyakarta Sabrina
Lingga, P. Dan Marsono. 2013. Petunjuk
Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi.
Jakarta: Penebar Swadaya.organik
dan organik. Bul. Agron. 36:196
203.

Anda mungkin juga menyukai