Mikrobiologi Dan Parasit

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAGEMENT PATIENT SAFETY


MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

Kelompok 5:
1. Pramesti Anggraeni (1150019059)
2. Elya Alvira S A (1150019020)
3. Siti Kurnia Indra Y (1150019061)
4. Nadya Yuliana R ( 1150091067)
5. Maulana Farhan A (1150019032)
6. Fitri Vepberiani (1150019010)
7. Normalitasari Pramesthi (1150019066)
8. Ega Ning Syahvira (1150017035)
9. M Gian Maghribi A S (1150019016)

KELAS 3- A
PRODI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan rahmat dan
hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah yang berjudul “Mikrobiologi dan Parasitologi” disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Dokumen Keperawatan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Mikrobiologi dan Parasitologi dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 22 November 2020

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1 Pengertian Mikrobiologi dan Parasitologi.............................................................3


2.2 Jenis Organisme Parasit.........................................................................................5
2.3 Siklus Hidup Organisme Parasit............................................................................7
2.4 Cara Berkembang Biak Organisme Parasit...........................................................8
2.5 Cara Penularan Parasit ..........................................................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................................11

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................11
3.2 Saran....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari organisme yang berukuran sangat
kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang melainkan harus
menggunakan bantuan mikroskop. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai
mikroorganisme, atau sering disebut mikroba ataupun jasad renik. Saat ini,
mikrobiologi sangat berkembang luas pada berbagai bidang ilmu pengetahuan,
misalnya pertanian, industri, kesehatan, lingkungan hidup, bidang pangan, bidang
antariksa. (Waluyo, 2009)
Parasitology merupakan ilmu yang mempelajari parasite organisme yang
hidupnya menumpang dan merugikan organisme lain. Ukuran tubuh penumpang lebih
kecil dari yang ditumpangi. Parasite ini disebut juga sebagai agent.
Bakteri adalah kelompok mikroorganisme yang prokariotik yang bersel satu,
berkembang biak dengan membelah diri bahan- bahan genetiknya tidak terbungkus
dalam membrane inti. Pada umumnya bakteri tidak mempunyai klorofil, kecuali
beberapa spesies tertentu yang mempunyai memfotosintesis. Oleh karena itu, ada
yang hidup heterotroph dapat dibedakan menjadi bakteri yang hidup sebagai
parsitsaprofit. Sedangkan bakteri autotroph daapat dibedakan berdasarkan atas sumber
energy yang digunakan untuk mensentesis menjadi bakteri fotoautotrof dan
kemoautotrof. Bakteri dapat hidup dimana saja, ada yang merugikan manusia, hewan
maupun tumbuhan namun demikian ada juga bakteri yang menguntungkan bagi umat
manusia.
Beberapa kelompok bakteri penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan
kelompok lain memberikan manfaat dan penyakit, sdangkan kelompok lain
memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan dan industri. Struktur sel bakteri
relative sederhana: tanpa nucleus/ inti sel, kerangka sel, dan organel- organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan prokariot
dengan neukariot yang lebih kompleks. Bakteri dapat ditemukan ditanah, air, udara,
dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasite (pathogen),
bahkan dalam tubuh manusia.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mikrobiologi dan parasitology?
2. Apa saja jenis organisme parasite?
3. Bagaimana siklus hidup organisme parasite?
4. Bagaimana cara berkembang biak organisme parasite?
5. Bagaiamana cara penularan parasite?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian mikrobiologi dan parasitology.
2. Untuk mengetahui jenis organisme parasite.
3. Untuk mengetahui siklus hidup organisme parasite.
4. Untuk mengetahui cara berkembang biak organisme parasite.
5. Untuk mengetahui cara penularan parasite.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mikrobiologi Dan Parasitologi


2.1.1 Mikrobiologi
Mikrobiologi (dalam Bahasa Yunani mikros = kecil, bios = hidup, dan
logos = ilmu) merupakan suatu ilmu tentang organisme hidup yang berukuran
mikroskopis. Mikrobiologi merupakan ilmu aneka disiplin karena ilmu ini
mencakup beberapa bidang, pembagiannya dapat berdasarkan tipe mikrobiologi
(pendekatan taksonomis) atau berdasarkan aktivitas fungsional. Berdasarkan
pendekatan taksonomis, mikrobiologi dibagi menjadi virologi, bakteriologi,
mikologi, fikologi, dan protozoologi. Sedangkan berdasarkan pendekatan
fungsional, mikrobiologi dibagi atas ekologi mikroba, mikrobiologi industri,
mikrobiologi pertanian, mikrobiologi kedokteran, mikrobiologi pangan, fisiologi
mikroba, genetika mikroba, dan sebagainya. Mikrobiologi merupkan sebuah
cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya
biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering
juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai
makhluk hidup
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang
yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan
proses fermentasi anggur (wine) dan membuat serum rabies. Perkembangan
biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami pada bidang ini dan
memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia. Penerapan
mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat dipisahkan
dari cabang lain karena diperlukan juga dalam bidang farmasi, kedokteran,
pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi.
Mikroorganisme berukuran kecil yang merupakan jasad hidup yang dapat

6
mempengaruhi kehidupa manusia baik secara langsun maupun tidak langsung
yang dapat berperan kawan maupun lawan.
2.1.2 Parasitologi
Kata parasitos berarti jasad yang mengambil makanan, dan logos berarti
ilmu. Berdasarkan istilah, parasitologi adalah ilmu yang mempelajari organisme
yang hidup untuk sementara ataupun tetap di dalam atau pada permukaan
organisme lain untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari
organisme tersebut. Parasitology merupakan (mikrobologi) mengandung protein
tinggi, selalu mengakibatkan alergi, tubuh lebih kompleks, mulai bersel tunggal
sampai sel banyak, tubuh manusia berbagai cara: oral, kutan, inhalasi, darah,
plasenta. Di dalam mempelajari parasitologi terdapat istilah-istilah penting yang
perlu diketahui, anatar lain:
1. Simbiose, merupakan bentuk hidup bersama dua jenis organisme yang
bersifat permanen dan tidak bisa dipisahkan. Ada beberapa simbiose, yaitu :
a. Simbiose Mutualisme, yaitu simbiose yang saling menguntungkan bagi
kedua jenis organisme tersebut,
b. Simbiose komensalisme, yaitu simbiose dimana satu pihak mendapat
keuntungan sedangkan yang lain tidak dirugikan.
c. Simbiose parasitisme, yaitu simbiose dimana satu jenis mendapatkan
makanan dan keuntungan, sedangkan yang lain dirugikan bahkan
dibunuh.
d. Simbiose obilgat, yaitu bentuk simbiose dimana parasitnya tidak dapat
hidup tanpa hospes.
e. Simbioses fakultatif, yaitu simbiose dimana parasitnya dapat hidup
walaupun tanpa hospes.
f. Simbiose monoksen, yaitu simbiose dimana parasitnya hanya dapat
hidup pada satu spesies hospes.
g. Simbiose poliksen, yaitu simbiose yang menghinggapi lebih dari satu
spesies.
h. Simbiose, parasit pemanen, yaitu bentuk simbiose dimana parasitnya
selama hidupnya tetap pada hospesnya.

7
i. Simbiose parasit temporer, yaitu bentuk simbiose dimana parasit pada
hospesnya hanya sewaktu-waktu.
2. Hospes, yaitu organisme yang merupakan tempat atau organisme yang
dihinggapi parasit. Dikenal ada beberapa jenis hospes, yaitu:
a. Hospes definitive yaitu hospes yang membantu hidup parasit dalam
stadium dewasa/stadium seksual.
b. Hospes perantara, yaitu menunjukkan suatu pada hospes, tumbuh
menjadi infektif dan berkembang biak secara aseksual.
c. Hospes reservoar, yaitu hewan yang mengandung parasit dan merupakan
sumber infeksi pada manusia.
d. Hospes paratenik, yaitu hewan yang parasit stadium infektif, tanpa
menjadi dewasa dan stadium infektif ini dapat ditularkan dan menjadi
dewasa pada hospes definitif.
e. Hospes obligat, yaitu hospes tunggal yang merupakan satu- satunya
spesies yang dapat menjadi tuan rumah dari parasite dewasa.
f. Hospes alternative, yaitu hspes utama yang mengandung parasite namun
ada spesies lain yang dapat sebagai hospes yang mengandung parasite
dewasa .
g. Hospes incidental, yaitu bila suatu spesies secara kebetulan dapat
mengandung parasite dewasa, padahal hospes yang sesungguhnya adalah
spesies lain.
3. Vector, yaitu hewan yang di dalam tubuhnya terjadi erkembang biakan dari
parasite, dan parasite itu dapat ditularkan kepada manusia atau hewan
lainnya. Biasanya yang berperan sebagai vector adalah serangga.

2.2 Jenis Organisme Parasit


1. Berdasarkan sifat parasit.
a. Parasit fakultatif.
Parsit fakultatif adalah organisme yang sebenarnya organisme hidup bebas,
tetapi karena kondisi tertentu mengharuskan organisme tersebut hidup sebagai
parasit sehingga sifat hidup keparasitannya itu tidak mutlak. Sebagai contoh

8
lalat-lalat seperti Sarcophaga, Chrysomyia, Caelophora dan lain-lainnya yang
termasuk keluarga Calliphorinae.
b. Parasit obligat.
Prasit obligat adalah semua organisme yang untuk kelangsungan hidup dan
eksistensinya mutlak memerlukan hospes. Semua organisme yang patogen
merupakan parasit obligat.
c. Parasit insidentil atau parasit sporadis.
Parasit insidentil atau parasit sporadic adalah suatu parasit yang karena sesuatu
sebab berada pada hospes yang tidak sewajarnya. Contoh parasit insidentil:
Dipylidium caninum. Parasit ini adalah cacing pita pada anjing yang dikenal
dengan cacing pita biji ketimun, tetapi karena kebetulan atau karena suatu
“kecelakaan” terdapat pada manusia.
d. Parasit eratika.
Parasit eratika merupakan parasit yang terdapat pada hospes yang wajar tetapi
lokasinya pada daerah yang tidak sewajarnya. Contoh parasit eratika : Ascaris
lurnbricoides.
e. Parasit spuriosa.
Parasit spuriosa, istilah ini sebenarnya tidak tepat untuk menyatakan parasit
salah duga. Hal ini terjadi pada saat diagnosa pasca mati, misalny karena
sebelum mati anjing makan tinja sapi yang mengandung telur cacing Moniezia
expansa, maka pada pemeriksaan pasca mati bisa saja anjing didiagnosa
terinfestasi cacing Moniezia expansa.
2. Berdasarkan waktu atau derajat keparasitannya
a. Parasit temporer atau parasit non periodik.
Organisme yang sebagian waktu hidupnya harus hidup sebagai parasit sedang
sisa hidupnya sebagai organisme hidup bebas. Contoh-contoh dari parasit
temporer : Nyamuk Anopheles.
b. Parasit stasioner.
Parasit stasioner adalah parasit yang selama satu stadium perkembangannya
atau selama hidupnya selalu kontak dengan hospesnya.
3. Berdasarkan jumlah hospesnya
a. Parasit holoksenosa atau parasit monoksenosa.

9
Parasit holoksenosa adalah parasit yang dalam siklus hidupnya hanya
membutuhkan satu organisme lain sebagai hospes. Contoh-contoh parasit
holoksenosa Eimeria tenella.
b. Parasit heteroksenosa. Parasit heteroksenosa adalah parasit yang dalam siklus
hidupnya membutuhkan lebih dan satu organisme lain sebagai hospesnya.
Contohcontoh parasit heteroksenosa : Babesia motasi
4. Berdasarkan lokasi atau predileksinya
a. Ektoparasit atau ektozoa.
Ektoparasit adalah parasit-parasit yang hidup berparasitnya pada permukaan
tubuh hospes atau di dalarn liang-liang pada kulit yang masih mempunyai
hubungan bebas dengan dunia luar.
b. Endoparasit atau entoparasit atau entozoon.
Endoparasit adalah parasit-parasit yang berlokasi didalam jaringan tubuh
hospesnya kecuali yang hidup dipermukaan tubuh dan di dalam liang-liang
kulit. Contoh-contoh endoparasit: Di dalam saluran pencernaan.
5. Berdasarkan pengaruhnya terhadap hospes
a. Parasit patogen.
Parasit-parasit seperti Plasmodium falciparum, Theileria parva, Trypanosoma
evans, Babesia bigemina dan Leishmania donovani dapat digolongkan parasit
yang berefek patogen terhadap hospesnya.
b. kurang patogen.
Parasit Fasciola hepatica kurang patogen pada domba sedang Fasciola
giganlica kurang patogen bagi sapi. Haemonchus contortus dan cacing kait
Bunostomum termasuk dapat digolongkan parasit kurang patogen.
c. Parasit yang tidak patogen.
Termasuk parasit tidak patogen adalah Ascaris Jumbricoides pada babi dan
manusia.
6. Berdasarkan klasifikasi hewan
a. Uniseluler parasit.
Kebanyakan hewan-hewan bersel satu sebagian besar hidupnya sebagai parasit
seperti misalnya, hewan-hewan yang termasuk filum Sarcomastigophora,
Apicomplexa, Microspora, Myxospora dan Ciliophora. Contoh parasit yang

10
termasul dalam filum Sarcomastigophora adalah Trypanosoma, Trichomonas,
Tritrichomonas, Histomonas, Giardia.
b. Multiseluler parasit.
Hewan-hewan multiseluler yang hidupnya sebagai parasit kebanyakan pada
hewan-hewan invertebrata seperti yang termasuk filum Nemathelininthes,
Plathyhelminthes, Crustacea Arthropoda.

2.3 Siklus Hidup Organisme Parasit


1. Siklus hidup secara Langsung,
Untuk melangsungan hidup parasit memerkulan hanya satu hospes (hospes
definitif) dan parasit ini biasanya memiliki fase bebas. Contoh cacing Ascaris
suum yang menginfeksi babi, cacing dewasa bertelur dan keluar bersama tinja dan
mencemari lingkungan, telur mengalami perkembangan dimana di dalam telur
terbentuk larva stadium 1 dan 2 yang bersifat infektif dan akhirnya tertelan lagi
oleh babi dan berkembang menjadi dewasa. Disini hanya memerluka satu hospes
babi dan perkembangan telur terjadi diluar tubuh babi (fase bebas).
2. Siklus hidup secara tidak langsung,
Untuk kelangsungan hidup parasit membutuhkan satu hospes definitive dan satu
atau lebih hospes intermedier. Contoh cacing hati Fasciola gigantica yang
menginfeksi sapi, cacing dewasa yang berpredileksi didalam kantung empedu
bertelur dan keluar bersama tinja dan mencemari lingkungan, dari dalam telur
akan keluar mirasidium yang harus membutuhkan hospes intermedier siput
Lymnaea sp untuk berkembang menjadi sporokista, redia dan serkaria, serkaria
akan keluar dari tubuh siput dan menempel pada rumput menjadi Metaserkaria
infektif dan akhirnya harus tertelan oleh sapi.

2.4 Cara Berkembang Biak Organisme Parasit


Bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner. Dalam proses ini, bakteri
yang merupakan sel tunggal akan membelah menjadi dua sel anak yang identik.
Pembelahan biner dimulai ketika DNA bakteri membelah menjadi dua (bereplikasi).
Sel bakteri, kemudian memanjang dan membelah menjadi dua sel anak masing-
masing dengan DNA identik dengan sel induk. Setiap sel anak adalah klon dari sel
induk. Ketika kondisi menguntungkan, seperti suhu yang tepat dan nutrisi tersedia,

11
maka beberapa bakteri seperti Escherichia coli dapat membelah setiap 20 menit. Ini
berarti bahwa hanya dalam 7 jam, satu bakteri dapat menghasilkan 2.097.152 bakteri.
Setelah satu jam lagi, jumlah bakteri akan meningkat menjadi 16.777.216. Itu
sebabnya kita bisa cepat sakit ketika mikroba patogen menyerang tubuh kita.

2.5 Penularan Parasit


Penularan parasit tergantung pada sumber atau reservoir infeksi, dan cara
penularannya.

a. Sumber infeksi

1) Manusia
2) Manusia merupakan sumber atau perantara terbesar infeksi parasitik
(contohnya taeniasis, amoebiasis, dan lain-lain). Suatu kondisi dimana
infeksi ditularkan dari satu orang ke orang lain disebut antroponisis.

3) Hewan
4) Dalam banyak penyakit parasit, hewan berperan sebagai sumber infeksi.
Suatu keadaan dimana infeksi ditularkan dari hewan ke manusia disebut
zoonosis (misalnya, hidatidiasis).

b. Cara Penularan Penularan parasit dari satu host ke host yang lain, disebabkan
oleh bentuk parasit tertentu dikenal sebagai stadium infeksi. Stadium infeksi
pada berbagai parasit ditularkan dari satu host ke host yang lain dalam beberapa
cara berikut:

1) Rute oral. Konsumsi makanan, air, sayuran atau tempat yang


terkontaminasi oleh stadium infeksi parasit. Cara penularan ini pada
beberapa parasit dikenal sebagai rute fecal oral (misalnya kista Giardia
intestinalis dan Entamoeba histolytica, telur Ascaris lumbricoides, dan
Trichuris trichura.

 Mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang. Infeksi dapat


ditularkan secara oral bila konsumsi daging mentah atau setengah
matang yang mengandung parasit infektif (misalnya: daging babi
mengandung selulosa cysticercus, tahap larva Taenia solium).

12
 Mengkonsumsi ikan dan kepiting yang kurang matang atau mentah.
Infeksi juga dapat ditularkan dengan konsumsi ikan dan kepiting
mentah atau setengah matang yang mengandung stadium infektif
parasit (misalnya: kepiting mengandung  Mikrobiologi dan
Parasitologi Keperawatan  61 stadium parasit infektif, kepiting
atau udang air tawar mengandung metasercaria Paragonimus
westermani, ikan mengandung metaserkaria Clonorchis sinensis,
dan lain lain).

 Mengkonsumsi air mentah atau belum matang. Infeksi dapat


ditularkan lewat makanan mentah atau air belum masak yang
menyembunyikan bentuk parasit infektif (misalnya: air kacang dada,
dll mengandung metaserkaria pada Fasciolopsis buski dan Fasciola
hepatica).

2) Penetrasi kulit dan membran mukosa Infeksi ditransmisikan dengan:


 Penetrasi kulit oleh larva filaria (filariformy larva) pada cacing
tambang, Strongyloides stercoralis yang kontak dengan tanah
tercemar feces.

 Tusukan kulit oleh serkaria pada Schistosoma japonicum, S.


Mansoni, dan S. haematobium yang kontak dengan air yang
terinfeksi. Bagian kulit yang dipenetrasi adalah bagian kulit yang
tipis, misalnya: di daerah jari jemari, kulit perianal, dan kulit
perineum.

3) Inokulasi vektor arthropoda Infeksi juga dapat ditularkan dengan


inokulasi ke dalam darah melalui nyamuk, seperti pada penyakit malaria
dan filariasis.

4) Kontak seksual Trichomoniais dapat ditularkan melalui kontak seksual.


Entamoebiasis dapat ditularkan melalui kontak seksual anal oral, seperti
pada kalangan homoseksual.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua
makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri,
fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan
walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk
hidup. Parasitologi merupakan Ilmu yang mempelajari parasite- organisme
yang hidupnya menumpang dan merugikan organisme lain. Ukuran tubuh
penumpang lebih kecil dari yang ditumpangi. Parasit ini disebut juga sebagai
agent.

3.2 Saran

14
Saran yang dapat diberikan kepada penulis untuk kedepannya lebih
mengembangkan lagi pokok bahasan di berbagai sumber. Selain itu semoga
kedepannya banyak dari pembaca dapat mengembangkan hasil dari
kepenulisan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Pertumbuhan Dan Perkembangan Parasit (Siklus Hidup) (soalkimia.com)

MAKALAH DEFINISI PARASITOLOGI (scribd.com)

Parasitologi | Parasit, Hospes dan Lingkungan - Seri Edukasi Teknologi Laboratorium Medik | Info
Laboratorium Medik (infolabmed.com)

Mkrobiologi dan parasitologi (slideshare.net)

Buku Ajar Parasitologi - Hendra Kurniawan - Google Buku

PARASITOLOGI-1.pdf (unimus.ac.id)

15
16

Anda mungkin juga menyukai