Panduan
Management
Hatchery
cobb-vantress.com
Panduan Manajemen Hatchery COBB
PENDAHULUAN
Banyak perubahan terjadi di hatchery dalam beberapa tahun terakhir, seperti diperkenalkannya
pemantauan dan pengendalian mesin menggunakan komputer, dan otomatisasi operasi hatchery
sehari-hari. Selain itu, ada peningkatan kesadaran akan peran hatchery dalam pengendalian
penyakit.
Pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip yang terlibat dalam menginkubasi telur dan
menetaskan anak ayam sangat penting untuk mengatasi perubahan ini.
Panduan ini dirancang untuk menjelaskan prinsip-prinsip yang terkait dengan stok breeding ayam
broiler dan untuk menyoroti aspek utama pengelolaan hatchery dari produksi telur sampai
pengiriman anak ayam.
Kami menyediakan panduan ini sebagai pelengkap keterampilan manajemen hatchery Anda
sehingga Anda dapat menerapkan pengetahuan dan pertimbangan Anda untuk mendapatkan hasil
terbaik. Publikasi ini terkait dengan Panduan Pengelolaan Breeder dan Broiler Cobb untuk
memberikan saran teknis dari penyediaan stok breeding sampai pengiriman broiler untuk diproses.
Rekomendasi kami didasarkan pada pengetahuan ilmiah terkini dan pengalaman praktik di seluruh
dunia. Anda harus mengetahui peraturan lokal setempat, yang bisa mempengaruhi praktik
manajemen yang Anda pilih untuk diadopsi.
COBB
Perkembangan
• Tidak ada
INFERTIL
• Perkembangan
HARI KE-1 1 • Perkembangan
HARI KE-2 2
perkembangan. jaringan mulai jaringan sangat terlihat.
terlihat. • Tampak pembuluh
darah.
HARI KE-7 7
• Pertumbuhan jengger
8 9
• Jalur-jalur bulu terlihat. • Embrio mulai terlihat
HARI KE-8 HARI KE-9
dimulai. • Paruh atas dan bawah seperti ayam.
• Gigi telur mulai sama panjangnya. • Tampak lubang mulut.
muncul.
HARI KE-14 14
• Embrio memutar • Usus masuk ke
HARI KE-15 15 • Bulu menutupi
HARI KE-16 16
kepala ke arah ujung dalam rongga perut. seluruh tubuh.
telur yang lebih besar. • Albumen hampir
hilang.
Embrio Ayam
• Jantung berdetak.
HARI KE-3 3 • Mata berpigmen.
HARI KE-4 4 • Siku dan lutut
HARI KE-5 5 • Tampak paruh.
HARI KE-6 6
• Pembuluh darah mulai terlihat. • Gerakan volunter
sangat terlihat. dimulai.
HARI KE-10 10
• Gigi telur menonjol. • Jengger mulai
HARI KE-11 11 12
• Jari-jari kaki terbentuk • Tampak sisik.
HARI KE-12 HARI KE-13 13
• Tampak kuku jari kaki. bergerigi. sempurna. • Tubuh mulai ditutupi
• Bulu ekor tampak • Beberapa bulu dengan bulu tipis.
jelas. pertama terlihat jelas.
HARI KE-17 17
• Cairan ketuban
18
• Pertumbuhan embrio
HARI KE-18 19 20
• Kantung kuning telur • Kantung kuning telur
HARI KE-19 HARI KE-20
berkurang. hampir tuntas. masuk ke rongga masuk seluruhnya ke
• Kepala berada di • Kantung kuning telur tubuh. dalam tubuh.
antara kaki. masih berada di luar • Cairan ketuban hilang. • Embrio menjadi anak
embrio. • Embrio menempati ayam (bernafas di
• Kepala berada di sebagian besar ruang dalam sel udara).
bawah sayap kanan. di dalam telur (tidak di • Mulai terjadi pip
dalam sel udara). internal dan eksternal.
Panduan Manajemen Hatchery COBB
DAFTAR ISI
Halaman
1. Daya Tetas - Ukuran Kesuksesan 1
2. Penetasan Telur Yang Dibuahi (Hatch of Fertile) 2
7. Pengoperasian Hatcher 16
7.1 Ventilasi dan Kelembaban 16
7.2 Suhu 16
8. Pengambilan dan Pemrosesan Anak Ayam 17-20
8.1 Penentuan Jenis Kelamin anak ayam dari Bulu Sayap (Feather Sexing) 18
8.2 Jarak Waktu antara Penetasan Pertama dan Terakhir dalam Satu Mesin
(Hatch Window) 19
9. Pembuangan Limbah Hatchery 21
10. Transportasi Anak Ayam 22
11. Ketinggian 23
11.1 Ketersediaan Oksigen 23
11.2 Water Loss 23
12. Pemeliharaan 24
12.1 Pemeliharaan Preventif 24
13. Otomatisasi Hatchery 25
COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
CONTENTS
Page
14. Desain Hatchery 26-30
14.1 Struktur 26
14.2 Pemasangan Plenum Hatcher dan Inkubator 27
14.3 Lokasi 30
16. Pencatatan 33
Daftar Diagram
Faktor Pengendali 1
Hatch of Fertile 2
Variasi Penetasan Telur 2
Bagan Alir Suhu Telur 5
Rentang Suhu Optimum untuk Penyimpanan Telur 6
Ventilasi Hatchery–Set-up yang Benar 9
Produksi Panas Inkubasi Telur 10
Hubungan Antara Rata-rata Waktu Penetasan, Daya Tetas dan Suhu 10
Penurunan Optimal Berat Telur selama Inkubasi 12
Berat Anak Ayam Terkait 15
Feather Sexing Anak Ayam Broiler 18
Hatch Window 20
Plenum Saluran Pembuangan 29
Sifat Bahan Kimia Desinfektan yang Digunakan di Hatchery 32
Sorot dan Breakout Sorotan (Candle and Candle Breakout) 34
Bagan Psikrometrik 39
Breakout Residu Hatchery 41
COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
Daya tetas dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa di antaranya adalah tanggung jawab breeding
farm dan faktor lainnya adalah tanggung jawab hatchery. Aktivitas kawin adalah contoh yang tepat
dari faktor yang sepenuhnya dipengaruhi oleh breeding farm. Hatchery tidak dapat mengubahnya,
meski banyak faktor lain dapat dipengaruhi oleh farm dan hatchery.
Faktor Pengendali
Farm Hatchery
Nutrisi Breeder Sanitasi
Penyakit Penyimpanan Telur
Aktivitas Kawin Kerusakan Telur
Kerusakan Telur Inkubasi – manajemen setter dan hatcher
BW Jantan dan Betina yang Benar Penanganan Anak Ayam
Sanitasi Telur
Penyimpanan Telur
Dengan demikian, breeder farm berpengaruh besar terhadap hasil di hatchery dan sangat
penting bagi farm dan hatchery untuk bekerja sama secara erat.
COBB 1
Panduan Manajemen Hatchery COBB
Contoh berikut menunjukkan dengan jelas nilai dalam menghitung Hatch of Fertile.
Meski Hatchery B memiliki % Hatch terendah, ia memiliki % Hatch of Fertile tertinggi. Hal ini
karena% Hatch dibatasi oleh fertilitas dan bukan oleh kemampuan hatchery untuk menetaskan telur
secara efektif; dengan demikian, Hatchery B jelas memiliki kinerja terbaik, asalkan kualitas anak
ayam sama.
Pada puncak produksi, flok harus mencapai setidaknya 96,7% fertilitas dan 93,5% hatch of fertile.
Standar persen fertilitas dan hatch ditetapkan sesuai dengan umur breeder.
2 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
2. Cegah retak rambut (hair line cracks) dengan cara menangani telur dengan hati-hati setiap
saat.
3. Tempatkan telur tetas dengan hati-hati ke dalam baki setter (setter tray) atau nampan angkut
(transport tray), ujung yang lebih kecil (dan lancip) diletakkan diposisi bawah.
4. Berhati-hatilah dengan grading telur. Selama masa produksi awal, cek berat telur yang
ukurannya berbatasan dengan standar (borderlined) untuk memilih telur tetas.
6. Jaga kebersihan dan kerapian ruang penanganan telur di farm. Pertahankan kontrol hama
yang baik di ruang telur farm. Jangan menerima tempat telur (egg tray) dan keranjang telur
yang kotor dari hatchery, dan pelihara dengan baik saat berada di farm.
COBB 3
Panduan Manajemen Hatchery COBB
Ambil dan buang telur yang tidak sesuai untuk ditetaskan. Hal ini meliputi:
• Kotor
• Retak
• Kecil (menurut kebijakan hatchery)
• Terlalu besar atau kuning telur ganda (double yolk)
• Cangkang telur buruk - tapi warna cangkang telur boleh diterima untuk penetasan
• Terlalu cacat
4 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
CATATAN:
*Suhu lebih rendah
untuk telur yang
disimpan di farm. Ruang Telur Hatchery
Suhu lebih tinggi untuk
(lihat butir 3.2 untuk rincinya
telur yang diangkut ke
hatchery setiap hari.
66 - 70°F
19 - 21°C
COBB 5
Panduan Manajemen Hatchery COBB
68
20
67
66
19
65
64 18
63
17
62
61
16
60
59 15
0 3 6 9 12 15 18
Hari penyimpanan
1. Penyimpanan memperpanjang waktu inkubasi. Rata-rata, satu hari pada penyimpanan akan
menambah satu jam pada waktu inkubasi. Ini harus diperhitungkan saat telur di-setting, telur
segar dan telur simpanan harus di-setting pada waktu yang berbeda.
2. Daya tetas akan menurun karena penyimpanan yang berkepanjangan. Efek ini meningkat
seiring waktu penyimpanan setelah periode enam hari awal, mengakibatkan kerugian 0,5
sampai 1,5% per hari dengan persentase semakin meningkat seiring penyimpanan yang
semakin lama.
3. Kualitas anak ayam akan terpengaruh dan karenanya bobot broiler bisa menurun pada anak
ayam yang berasal dari telur yang telah disimpan selama 14 hari atau lebih.
6 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
Pertukaran gas bisa terjadi melalui pori-pori di cangkang telur saat penyimpanan. Karbon dioksida
berdifusi keluar dari telur, dan konsentrasinya menurun cepat selama 12 jam pertama setelah telur
diletakkan. Telur juga kehilangan uap air saat dalam penyimpanan. Hilangnya karbon dioksida dan
air ini berkontribusi terhadap kerugian daya tetas dan kualitas anak ayam setelah penyimpanan.
Oleh karena itu, kondisi penyimpanan harus dirancang untuk memperkecil kerugian ini. Sebagian
besar telur ditempatkan dalam peti terbuka atau rak farm, tetapi ada beberapa yang ditempatkan
dalam peti berpenutup padat. Biarkan telur yang tertutup menjadi dingin dan kering sebelum
ditempatkan dalam peti untuk menghindari kondensasi dan pertumbuhan jamur.
Sirkulasi udara yang efektif dan suhu ruangan yang benar sangat penting untuk mencapai pra-
pemanasan (pre-warming) telur yang diperlukan secara merata.Pemanasan yang tidak merata
meningkatkan variasi waktu penetasan - justru kebalikan dari efek pra-pemanasan yang diinginkan.
Meski dengan sirkulasi udara yang baik, perlu 8 jam bagi telur di buggy untuk mencapai suhu 78°F
(25°C), terlepas dari suhu awal mereka. Dengan sirkulasi udara yang buruk, dibutuhkan waktu dua
kali lebih lama. Jadi, rekomendasinya adalah:
• Berikan sirkulasi udara yang baik di sekitar telur.
• Sediakan 6 sampai 12 jam untuk pra-pemanasan.
1. Suhu inkubasi: biasanya sama untuk setiap hatchery, tapi untuk mencapai waktu yang cukup
yang dibutuhkan anak ayam, maka variasi waktu dimana telur di-setting dapat berubah sesuai
dengan umur dan ukuran telur.
2. Umur telur: telur yang disimpan perlu waktu lebih lama untuk diinkubasi. Anda perlu
menambahkan waktu inkubasi ekstra jika telur disimpan lebih dari 6 hari (1 jam per 1 hari
penyimpanan).
3. Ukuran telur: telur yang lebih besar perlu waktu lebih lama untuk diinkubasi.
COBB 7
Panduan Manajemen Hatchery COBB
4. PENGOPERASIAN SETTER
Konsumsi energi, penggunaan tenaga kerja, daya tahan, biaya pemeliharaan dan biaya modal
mempengaruhi desain inkubator. Kondisi fisik yang optimal agar embrio broiler tumbuh dengan
sukses adalah:
• Suhu yang tepat
• Kelembaban yang tepat
• Pertukaran gas yang memadai
• Pembalikan telur secara teratur
Jumlah aktual telur yang akan dimuat di setiap mesin pada setiap set, frekuensi pemuatan (sekali
atau dua kali seminggu) dan posisi aktual dari set di dalam mesin akan bervariasi untuk masing-
masing produsen. Operasikan mesin sesuai aturan yang ditetapkan oleh produsen. Jangan salah
digunakan.
4.1 VENTILASI
1. Setter biasanya mengambil udara segar dari ruang tempat mereka berada. Udara segar ini
memasok oksigen dan uap lembab untuk menjaga Kelembaban Relatif (RH) yang tepat. Udara
yang meninggalkan setter membuang karbon dioksida dan kelebihan panas yang dihasilkan
oleh telur.
2. Pasokan udara ke ruang setter harus 8 cfm (13,52 meter kubik per jam) per 1000 butir telur.
Lihat bagan pada halaman 9 (Ventilasi Hatchery–Set-up yang Benar).
3. Semua setter memiliki sumber kelembaban yang bisa mengendalikan berbagai tingkat
kelembaban relatif. Udara segar relatif memasok sedikit uap lembab, dan karena itu untuk
mengurangi beban pada sistem humidifikasi internal, udara yang masuk ke dalam mesin di-
pra-humidifikasi (pre-humidified) agar sesuai dengan kelembaban relatif internal. Suhu udara
ini harus 76-80°F (24-27°C).
4. Multi-stage setter memerlukan jumlah udara yang konstan. Hal ini harus disesuaikan agar
kadar karbon dioksida di dalam mesin tidak melebihi 0,4%. Sebagian besar mesin rak tetap
(fixed rack machines) berjalan pada 0,2-0,3% dan mesin buggy (buggy machines) pada 0,3-
0,4%, tetapi kenaikan kadar CO2 ini tidak diperlukan.
8 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
Pengambilan Anak 0,5 menit 72-75 22-24 65-70 -0,015 sampai -0,025
Ayam pertukaran udara
ke dalam ruangan
Ruang Pencucian 0,5 menit 72-75 22-24 65-70 -0,015 sampai -0,025
pertukaran udara
ke dalam ruangan
Konversi Tekanan (0,01 dalam H20 = 2.5 Pascal’s, 0.025 mbar, 0.255 mm H20)
COBB 9
Panduan Manajemen Hatchery COBB
17,28 200
12,96 150
8,64 100
4,32 50
0 0
Umur (hari)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
90
89 23
70
60 22
50
40 21
30
20 20
10
0 19
°F 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105
°C 35 36 37 38 39 40
Suhu
10 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
2. Pada inkubasi single-stage, suhu dapat diubah untuk pertumbuhan embrio dan peningkatan
produksi panas hewan, dimulai pada suhu yang lebih tinggi dan menurun secara bertahap
sampai pemindahan.
3. Keseimbangan yang tidak tepat dalam pemuatan ke multi-stage setter dapat menimbulkan
variasi suhu yang besar. Mesin yang diisi sebagian mungkin tidak mencapai suhu yang tepat
dan memperpanjang inkubasi, sedangkan pemuatan set ganda dapat menyebabkan masalah
panas berlebih. Kedua kondisi tersebut akan berakibat buruk terhadap daya tetas dan kualitas
anak ayam.
4.3 KELEMBABAN
1. Selama inkubasi, uap air hilang dari telur melalui pori-pori cangkang telur. Tingkat kehilangan
kelembaban ini bergantung pada jumlah dan ukuran pori-pori (konduktansi gas pada cangkang
telur) dan kelembaban di udara di sekitar telur. Untuk daya tetas terbaik, telur harus kehilangan
12% beratnya selama 18 hari saat diinkubasi.
2. Karena perbedaan struktur cangkang telur dan dengan demikian perbedaan konduktansi gas,
maka saat semua telur diinkubasi dalam kondisi kelembaban yang sama, akan terjadi
kehilangan kelembaban yang bervariasi. Pada telur dari breeder broiler, variasi ini biasanya
tidak berpengaruh signifikan terhadap daya tetas. Tetapi, jika umur, nutrisi atau penyakit akan
menurunkan kualitas telur, maka mungkin diperlukan penyesuaian kondisi kelembaban
inkubator untuk mempertahankan daya tetas yang optimal dan kualitas anak ayam.
COBB 11
Panduan Manajemen Hatchery COBB
11
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Hari
4.4 PEMBALIKAN
1. Telur harus dibalik saat inkubasi. Hal ini mencegah embrio menempel pada selaput cangkang
telur, terutama selama minggu pertama inkubasi, dan membantu perkembangan membran
embrio.
2. Saat embrio berkembang dan produksi panasnya meningkat, pembalikan teratur akan
membantu aliran udara dan membantu pendinginan.
12 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
COBB 13
Panduan Manajemen Hatchery COBB
Pemindahan terlalu dini atau terlalu lambat akan mengakibatkan embrio terkena kondisi sub-
optimal yang menyebabkan daya tetas lebih rendah. Ini harus dipertimbangkan dalam keputusan
apapun untuk melakukan variasi waktu pemindahan. Waktu pemindahan akan berbeda sesuai
dengan berbagai tipe setter (biasanya, lazimnya adalah 18 sampai 19 hari).
1. Operasi pemindahan harus berjalan lancar dan cepat agar tidak mendinginkan telur yang
dapat menunda penetasan.
2. Saat pemindahan, telur dapat disorot untuk memungkinkan telur yang jernih (telur infertil dan
embryo mati dini/early dead beserta telur busuk) diambil dan dihitung.
3. Cangkang telur lebih rapuh pada tahap ini karena embrio telah mengambil kembali sejumlah
kalsium cangkang telur untuk perkembangan kerangka. Karena itu, kehati-hatian harus
dilakukan saat memindahkan telur agar tidak pecah. Telur yang ditangani secara kasar pada
tahap ini dapat menyebabkan pecah dan perdarahan. Peralatan pemindahan otomatis
memungkinkan tugas ini dilakukan dengan lebih lembut dibandingkan sistem manual.
4. Pastikan baki hatcher dicuci dengan benar dan dibiarkan kering sebelum telur dipindahkan.
Telur di dalam baki basah akanmenjadi dingin saat air menguap di hatcher. Hatcher harus
kering dan memiliki suhu yang tepat sebelum pemindahan.
6. Sistem injeksi telur in-ovo kini sudah tersedia, yang dapat dipertimbangkan untuk perlindungan
Mareks dan pemberian vaksin lainnya. Rekomendasi dari produsen untuk penggunaan harus
dipatuhi.
14 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
2. Berat telur menurun karena kehilangan air saat inkubasi. Hal ini juga berkontribusi terhadap
variasi berat ayam dari telur yang berukuran sama.
3. Lama waktu antara penetasan, pengambilan (pulling), dan pengiriman juga mempengaruhi
berat akhir ayam. Waktu yang dihabiskan di hatcher akan memiliki efek yang lebih besar
dibandingkan waktu pada suhu lebih rendah di ruang anak ayam atau di kendaraan
pengiriman.
75
% berat telur
70
65
0 24 48 72
Penetasan dari Waktu (jam)
cangkang telur
COBB 15
Panduan Manajemen Hatchery COBB
7. PENGOPERASIAN HATCHER
Kebanyakan hatchery broiler menetaskan telur dua kali seminggu dari masing-masing hatcher.
Hatcher akan dicuci dan didesinfeksi di antara masing-masing penetasan, yang berarti daya tahan
konstruksi dan kemudahan pembersihan menjadi faktor vital.
7.2 SUHU
Suhu hatcher biasanya sedikit lebih rendah dari suhu pada setter untuk mengurangi risiko
pemanasan berlebih.
16 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
Setelah mengambil anak ayam (pull chicks), mereka harus dipisahkan dari sisa sisa penetasan
(debris), kemudian ditentukan grade-nya sesuai kualitas dan dibuang yang jelek (cull), dan dihitung
per boks. Beberapa hatchery melakukan operasi tambahan seperti:
• Seleksi jantan dan betina (Sexing), terutama menggunakan bulu sayap (feather-sexing) untuk
broiler final stock, namun juga kloaka (vent-sexing) untuk breeding stock
• Pengondisian paruh
1. Selama pemrosesan, anak ayam harus berada di dalam lingkungan yang terkendali, yang
dapat mencegah pemanasan atau pendinginan berlebih. Mereka tidak boleh berada dalam
box atau konveyor yang penuh sesak (overcrowded). Untuk mengurangi penurunan berat
badan anak ayam, maka pertahankan kelembaban yang tepat di area penyimpanan anak
ayam. Capailah suhu 23°C (73°F) dengan kelembaban relatif 65-70%.
3. Hindari penanganan anak ayam secara kasar dalam operasi manual dan saat peralatan
digunakan. Peralatan harus dipelihara dengan benar dan teratur.
4. Bersihkan semua peralatan secara menyeluruh setelah setiap penetasan. Semua area kontak
anak ayam seperti konveyor dan carousel harus mudah dijangkau untuk dibersihkan.
COBB 17
Panduan Manajemen Hatchery COBB
8.1 PENENTUAN JENIS KELAMIN ANAK AYAM BROILER DARI BULU SAYAP
(Feather Sexing)
Anak ayam broiler yang mempunyai format feather sexable-slow feather, bisa ditentukan jenis
kelaminnya berdasarkan bulu saat berusia sehari, sebagaimana digambarkan di bawah ini.
Pada format format non-feather sexable-fast feather, baik jantan maupun betina akan
menunjukkan pola perkembangan bulu yang sama dengan diagram di bawah ini yang
berhubungan dengan betina.
TOP OF WING
A - Primaries
B - Coverts
BETINA JANTAN
Covert selalu lebih pendek Covert selalu sama panjang atau
dari primary lebih panjang dari primary
Covert
memanjang
jauh melampaui
primary
18 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
Jika telur menetas terlalu dini, maka anak ayam menjadi rentan terhadap masalah seperti dehidrasi.
Dehidrasi anak ayam sedini ini dapat menyebabkan peningkatan kematian hari ke-7 dan ke-14
dan buruknya performance broiler. Jika anak ayam menetas terlalu lambat, maka akibatnya bisa
jadi daya tetas yang buruk, masalah kualitas ayam, peningkatan telur pip dan telur tidak menetas
dengan embrio hidup.
COBB 19
Panduan Manajemen Hatchery COBB
80%
60%
40%
20%
Jam
Grafik batang di atas menunjukkan telur yang berada di posisi atas, tengah dan bawah pada setter
dan kemudian dipindahkan ke hatcher.
Idealnya, tidak lebih dari 25% total tetasan boleh menetas dalam jangka waktu 23 jam sebelum pull
chicks dan lebih dari 75% total tetasan boleh menetas dalam jangka waktu 13 jam sebelum pull
chicks.
60
50
40
30
20
10
Jam
Grafik batang ini menunjukkan jumlah yang benar dari sebaran anak ayam yang menetas selama
23 jam sebelum pull chicks. Jumlah anak ayam yang ditetaskan di setiap keranjang/nampan
hatcher seharusnya merata di seluruh hatcher.
20 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
1. Telur yang tidak menetas dari baki hatcher harus direndam (dimaserasi) untuk menghancurkan
embrio yang tidak menetas. Telur telur yang pip dan anak ayam yang jelek (cull) harus
dihancurkan dengan menggunakan gas karbon dioksida atau prosedur lain yang dapat
diterima secara lokal.
2. Kotoran sisa penetasan (debris) yang sudah dimaserasi dapat dimasukkan ke dalam tempat
sampah atau trailer, atau dibuang dengan vakum ke dalam hopper penyimpanan tertutup.
Limbah ini harus dibuang sesuai dengan praktek lokal dan batasan lingkungan.
COBB 21
Panduan Manajemen Hatchery COBB
2. Kabin kendaraan harus memiliki layar yang menunjukkan suhu di dalam muatan agar
pengemudi dapat menyesuaikan ventilasi udara untuk pendinginan.
3. Anak ayam harus dipertahankan pada suhu box sekitar 90°F (32°C), yang biasanya dapat
dicapai dengan suhu udara kendaraan 75°F (24°C) jika menggunakan box plastik, atau 71°F
(20°C) jika menggunakan box kardus.
4. Anak ayam yang dikirim dalam box plastik memerlukan kehati-hatian yang lebih besar untuk
mencegah kepanasan atau kedinginan, dibandingkan dalam box kardus. Pastikan kendaraan
memiliki pemanas dan pendingin yang memadai untuk menangani box plastik.
5. Box harus ditumpuk dan diatur jaraknya dengan benar untuk memungkinkan gerakan udara
bebas disekitarnya. Setiap deret box harus dikunci dengan sebuah balok yang memanjang
sepanjang lebar penuh kendaraan untuk mencegah gerakan apapun selama perjalanan.
6. Kendaraan dapat dilengkapi dengan tirai plastik belakang untuk menahan panas saat anak
ayam dibongkar.
7. Pengemudi pengirim ayam harus benar-benar terlatih dan teliti. Setiap pengemudi harus
memulai hari dengan pakaian bersih dan harus mengganti baju/alas kaki baru untuk setiap
pengiriman. Pengemudi lebih baik tidak masuk ke kandang ayam.
9. Box anak ayam yang kembali ke hatchery merupakan risiko kesehatan yang tinggi. Mereka
harus dipisah dan dicuci bersih dan didesinfeksi sebelum digunakan kembali.
22 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
11. KETINGGIAN
Di beberapa negara, unggas diproduksi di tempat yang relatif tinggi. Hatchery yang dioperasikan
pada ketinggian yang tinggi mengalami penurunan daya tetas, dengan efek yang jauh lebih besar
jika berada di atas 2.500 kaki (762m).
Tekanan barometrik menurun seiring ketinggian, begitu pula tekanan parsial oksigen dan
kelembaban absolut. Ventilasi udara segar cenderung lebih dingin dan lebih kering daripada
ketinggian di permukaan laut. Inkubator dengan sistem kontrol suhu atau kelembaban yang buruk
akan kurang mampu mengatasi kondisi ini. Masalah daya tetas pada ketinggian yang tinggi
disebabkan oleh berkurangnya ketersediaan oksigen di udara dan penurunan kehilangan
kelembaban dari telur.
COBB 23
Panduan Manajemen Hatchery COBB
12. PEMELIHARAAN
Saat hatchery menjadi kian besar dan otomatis, kebutuhan akan pemeliharaan preventif menjadi
sangat penting. Berikut adalah beberapa saran:
1. Dapatkan rekomendasi dari produsen untuk servis dan pemeliharaan rutin.
2. Lakukan pemeliharaan rutin berdasarkan panduan ini dan pengalaman Anda sendiri.
3. Lakukan pemeriksaan menyeluruh dan pembersihan minimal sekali setahun pada multi-stage
setter.
4. Waktu turn-around untuk hatcher sangat cepat dan sisakan sedikit waktu untuk servis dan
perbaikan. Sediakan mesin cadangan untuk memungkinkan dilakukannya perbaikan penting
bila diperlukan.
5. Sediakan suku cadang yang dibutuhkan secara rutin dan pertahankan inventaris barang yang
dibeli dan barang yang digunakan dengan akurat.
6. Pastikan staf yang mengoperasikan setter dan hatcher dilatih dengan benar dan terbiasa
dengan operasi mereka, dan buat prosedur untuk diikuti jika terjadi kegagalan mesin.
24 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
2. Sebagai panduan umum, tingkat penstafan satu karyawan per satu juta anak ayam per tahun
(tidak termasuk pengemudi) jika tanpa otomatisasi adalah hal yang lazim, atau satu karyawan
per dua juta anak ayam per tahun jika dengan otomatisasi.
4. Sebagian besar peralatan ini dibuat dengan presisi dan sangat mahal, dan hanya hatchery
yang sangat besar yang sesuai untuk menggunakannya. Meski demikian, hatchery yang lebih
kecil dapat memperoleh manfaat dariperalatan seperti mesin pemindah vakum dan carousel
grading anak ayam, yang murah namun memberikan banyak manfaat bagi produktivitas.
COBB 25
Panduan Manajemen Hatchery COBB
Kondisi yang disediakan untuk menjaga pertumbuhan embrio dalam inkubator juga ideal untuk
pertumbuhan bakteri dan jamur. Permukaan luar telur harus bebas dari kontaminasi dan semua
permukaan ruangan, item peralatan daninkubator harus dirancang agar memungkinkan
pembersihan dan sterilisasi yang mudah, teratur dan efektif.
14.1 STRUKTUR
Hatchery harus memiliki hal-hal sebagai berikut:
1. Lapisan penutup dinding dan lantai yang tahan lama, serta saluran pembuangan yang mudah
dibersihkan. Permukaan dinding hanya boleh memiliki sedikit engsel dan pengencang agar
tidak menghambat pembersihan yang efektif. Lapisan penutup lantai yang baik dapat diperoleh
dengan semen yang menggabungkan batu keras, atau di atasnya diberi epoxy yang dapat
merata sendiri, yang memiliki keunggulan tertentu dibanding lapisan penutup yang lebih
tradisional. Lantai harus landai ke saluran pembuangan di setiap ruangan hatchery. Semua
saluran pembuangan harus diberi perangkap, terutama di daerah penetasan dan pull, untuk
mencegah penyumbatan dari cangkang telur dan kotoran sisa penetasan (debris). Seluruh
sistem drainase harus dirancang untuk menangani sejumlah besar air pencuci dan zat padat.
2. Aliran yang aman untuk telur, anak ayam dan peralatan saat melewati bangunan. Daerah yang
bersih dan kotor harus dipisahkan untuk mencegah kontaminasi silang oleh bulu halus yang
dapat terbawa ke sekitar hatchery lewat arus udara, pakaian staf dan peralatan. Sistem
ventilasi harus dapat memastikan bahwa udara bergerak dari daerah yang bersih ke daerah
yang kotor dan tidak boleh terbalik, misalnya, pada arah yang samadengan telur, dari setter
ke hatcher. Sistem ventilasi sendiri perlu disesuaikan untuk pembersihan berkala. Dalam
konteks ini, saluran udara polythene menawarkan banyak kelebihan dibanding system saluran
udara (trunking) baja yang sulit dibersihkan.
26 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
penginderaan dan pengendali tekanan, kini ada kemungkinan untuk sukses menguras hatcher
atau inkubator ke dalam plenum yang terkontrol.
1. Modifikasi desain konstruksi hatchery kini bisa bervariasi dari bangunan berbentuk “T”
tradisional, karena hatcher tidak lagi memerlukan dinding eksterior untuk saluran pembuangan.
2. Mengendalikan kondisi udara yang bervariasi yang dapat menghalangi saluran pembuangan
hatcher atau inkubator dengan tepat.
3. Meniadakan semua alur kerja sehingga menjadi seimbang, mudah dipantau dan sesuai
dengan pengoperasian mesin yang konsisten.
4. Membantu dalam sanitasi dan pembersihan hatchery dan mengurangi jam kerja yang
dibutuhkan untuk pembersihan saluran yang menjemukan.
5. Mengurangi atau menghilangkan bulu halus anak ayam yang dibuang ke udara.
PEMASANGAN
Berikut ini adalah panduan langkah demi langkah untuk memasang plenum dengan kecepatan
kipas dan kontrol tekanan bervariasi:
Setter
Untuk plenum mesin setter, ambil total jumlah mesin X 500 cfm untuk menentukan cfm yang
dibutuhkan untuk mempertahankan tekanan netral (0.00) ke udara dalam ruangan. Plenum setter
harus berada di atas mesin dan tutuplah seluruh luas permukaan setter untuk membantu hilangnya
panas dari mesin. Udara harus dibuang ke udara jauh dari pipa masuk udara segar.
Hatcher
Untuk plenum mesin hatcher, ambil total jumlah mesin yang akan dikontrol oleh satu plenum X
450 cfm per mesin untuk menentukan kapasitas kipas yang dibutuhkan untuk memastikan plenum
selalu dijaga pada tekanan netral (0.00) ke udara. Plenum hatcher harus berada di belakang mesin
di permukaan lantai dan dibuang ke udara. Jika saluran pembuangan dari mesin berada tepat di
depan kipas pembuangan, maka saluran pembuangan dari mesin harus dibelokkan ke lantai.
Udara harus dibuang ke udara dan jauh dari pipa masuk udara segar.
COBB 27
Panduan Manajemen Hatchery COBB
Semua kipas kontrol tekanan harus dilengkapi dengan aliran udara (draft) belakang yang baik.
Jika kipas dipasang pada cerobong asap maka harus ada penutup draft belakang yang dipasang
di bagian bawah cerobong asap untuk menghilangkan efek cerobong asap akibat perubahan
kemampuan kipas untuk mengendalikan tekanan secara akurat.
1. Tempatkan dengan benar unit dan tabung penginderaan tekanan. Ada dua pilihan:
a. Pengukuran dari plenum ke bagian luar bangunan. (Disarankan) Ini disebut titik acuan
udara.
b. Pengukuran dari plenum ke bay hatcher atau inkubator. (Bila ini dilakukan, tekanan untuk
plenum harus di-setting negatif karena ruangan menjadi positif untuk memungkinkan
plenum menjadi netral terhadap udara.)
Tabung sensor tidak boleh mengalir lebih dari 25 kaki (7,7 meter) ke bagian luar bangunan atau
digunakan untuk lebih dari satu sensor kecuali jika ukuran tabung dinaikkan atau disambung
ke pipa PVC yang mengalir ke seluruh hatchery ke luar. Sensor luar harus dipasang dengan
cara yang akan membawa pengaruh angin menjauh dari sensor.
Lokasi sensor yang benar harus ditentukan dengan memantau dan mencatat pengoperasian
hatcher atau inkubator. Tetapi, plenum itu sendiri harus ditutup rapat dari bay hatcher atau
inkubator, serta ke luar untuk menghindari sensor mendapatkan pembacaan yang salah dari
bay bertekanan.
28 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
RINGKASAN
Pleneum saluran pembuangan dapat memberikan banyak keuntungan di hatchery. Manajemen
udara buangan merupakan sebuah peningkatan. Konsep ini harus dipertimbangkan untuk
konstruksi baru atau sebagai cara untuk memperbaiki fasilitas tua yang sedang ditingkatkan.
E.
Ac.
A.
C.
F.
D.
Hatcher
B.
Kebutuhan Peralatan:
A. Kipas berkecepatan bervariasi yang dilengkapi kap pelindung angin dan penutup draft
belakang
Ab. Penutup draft belakang
Ac. Kap perlindungan angin
B. Bilik plenum
C. Pasokan udara masuk
D. Udara buangan ke bilik plenum
E. Sudut 45 derajat
F. Udara buangan ke luar
COBB 29
Panduan Manajemen Hatchery COBB
14.3 LOKASI
Lokasi hatchery pasti merupakan kompromi antara risiko penyakit pada daerah padat unggas,
biaya transportasi telur dan anak ayam, ketersediaan tenaga kerja, dan keseluruhan jaringan
transportasi.
30 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
COBB 31
Sifat bahan kimia desinfektan yang digunakan di hatchery
Hipoklorit dan
senyawa Senyawan Formaldehida
Sifat dalam penggunaan berbasis klorin ammonium Asam
normal lain kuartener Penol Cair Gas Iodofor Glutaraldehida parasetat
Bakterisida + + + + + + + +
Sporisida + – +
– + + + + +
Fungisida +
– +
– + + + + + +
Virusida +
– +
– +
– + + + + +
32
Hewan beracun dan manusia – – + + + – +
– –
Detergensi – + – – – – – –
Penodaan – – – – – + – –
Korosif + – – – – – – +
–
–
Biaya – + + – – + + +
Panduan Manajemen Hatchery COBB
COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
16. PENCATATAN
1. Pencatatan data (recording) hatchery memiliki tiga (3) tujuan utama:
• membantu keputusan manajemen harian atau mingguan
• memantau dan mengendalikan aliran telur dan anak ayam yang melalui hatchery
• membantu dalam keputusan kebijakan secara keseluruhan
4. Analisis pencatatan data sangat penting dalam melengkapi keterampilan manajer dalam
memantau kinerjainkubator. Ini berarti mencari perbedaan antara hasil aktual dan hasil yang
diproyeksikan.
5. Mengkaji ulang pencatatan data flok setelah setiap penetasan akan menyoroti area masalah
dan memungkinkan tindakan korektif dilakukan pada tahap awal.
7. Laporan diagnosis embrio tipikal akan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk
mengevaluasi hatchery Anda.
COBB 33
Panduan Manajemen Hatchery COBB
Bagan di bawah ini menunjukkan distribusi usia dan kematian embrio pada flok normal.
1234567 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Awal Tengah Akhir
• Sorot telur pada hari ke-10 - 12, dan residu pada penetasan
• Cari hari dimana kematian embrio terjadi
• Periksa flok dan mesin lagi
• Periksa flok yang sama pada mesin yang berbeda
• Periksa flok yang berbeda pada mesin yang sama
• Cari jamur
• Cari polanya
34 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
jaringan
• Fumigasi tidak tepat • Waktu penyimpanan telur
• Pembalikan tidak tepat tidak cukup
• Suhu tidak tepat • Setting telur yang kasar
• Kelembaban tidak tepat • Telur terkontaminasi
• Ventilasi tidak tepat • Nutrisi/obat-obatan/toksin
sangat terlihat.
• Fumigasi tidak tepat • Waktu penyimpanan telur
• Tampak pembuluh darah
• Pembalikan tidak tepat tidak cukup
• Suhu tidak tepat • Setting telur yang kasar
• Kelembaban tidak tepat • Telur terkontaminasi
• Ventilasi tidak tepat • Nutrisi/obat-obatan/toksin
COBB 35
Panduan Manajemen Hatchery COBB
dimulai
• Kelembaban tidak tepat • Telur terkontaminasi
• Gigi telur mulai muncul
• Ventilasi tidak tepat • Nutrisi/obat-obatan/toksin
• Paruh atas dan bawah • Kelembaban tidak tepat • Setting telur yang kasar
sama panjangnya • Ventilasi tidak tepat • Telur terkontaminasi
• Telur terbalik • Nutrisi/obat-obatan/toksin
• Kuku jari kaki mulai • Kelembaban tidak tepat • Setting telur yang kasar
terbentuk • Ventilasi tidak tepat • Telur terkontaminasi
• Telur terbalik • Nutrisi/obat-obatan/toksin
• Bulu ekor tampak jelas • Kelembaban tidak tepat • Setting telur yang kasar
• Ventilasi tidak tepat • Telur terkontaminasi
• Telur terbalik • Nutrisi/obat-obatan/toksin
• Badan tertutup tipis • Kelembaban tidak tepat • Setting telur yang kasar
dengan bulu • Ventilasi tidak tepat • Telur terkontaminasi
• Telur terbalik • Nutrisi/obat-obatan/toksin
36 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
arah ujung besar telur • Kelembaban tidak tepat • Setting telur yang kasar
• Ventilasi tidak tepat • Telur terkontaminasi
• Telur terbalik • Nutrisi/obat-obatan/toksin
tuntas. penetasan
• Kelembaban tidak tepat
• Kantung kuning telur masih • Pemindahan yang kasar
• Ventilasi tidak tepat
berada di luar embrio. • Retak saat pemindahan
• Telur terbalik
• Kepala berada di bawah • Baki dan hatcher basah
• Telur terkontaminasi
sayap kanan • Pemindahan tidak konsisten
• Nutrisi/obat-obatan/toksin
COBB 37
Panduan Manajemen Hatchery COBB
• Telur besar
• Suhu hatcher rendah
• Penyimpanan telur
38 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
Bagan ini menggambarkan hubungan antara suhu bohlam kering, suhu bohlam basah,
kelembaban relatif dan kelembaban absolut.
°F
h
% RH
sa
ba
am
lh
bo
uh
Su
% Kelembaban relatif
% RH
COBB 39
Panduan Manajemen Hatchery COBB
40 COBB
Cobb-Vantress Incorporated Tel: (479) 524-3166
COBB
PO Box 1030, Siloam Springs, AR 72761-1030 (USA) Fax: (479) 524-3043
Flok #
41
Totals
Percent
19. CATATAN
42 COBB
Panduan Manajemen Hatchery COBB
CATATAN
COBB 43
cobb-vantress.com
L-1030-04 INDO
July 2015