Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ISLAM DAN SAINS

“ISU-ISU KONTEMPORER DALAM ISLAM DAN EVOLUSI”

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah islam dan sains

Dosen Pengampu: Drs. Slamet Khilmi, M.Si.

Disusun Oleh:

Kelompok 8/ Kelas A

Indriati Tsaniyah (20108010003)

Muhammad Ardiansyah Rifa’i (20108010010)

Fidela Sintika Amara Putri (20108010014)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

2021
BAB I
PENDAHULUAN

Islam adalah agama dan ajaran yang diturunkan oleh allah swt dan dijadikan sebagai
pedoman hidup bagi umat manusia yang diwahyukan serta disebarkan oleh nabi Muhammad
SAW. Dalam proses penyebaran agama dan ajaran islam sangat lekat dengan istilah perdamaian,
seperti yang kita ketahui bersama bahwa pada proses penyebaran dan penyiaran agama islam
dilakukan tanpa paksaan dan unsur kekerasan. Oleh karena itu, islam dikenal sebagai agama yang
damai dan jauh dari pertengkaran atau kekerasan. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya
zaman dan segala aspek dalam kehidupan ini sedikit banyak membawa dampak baik negatif
maupun positif ke dalam kehidupan manusia. Di era yang serba modern dan dengan kemajuan di
segala bidang membuat warna baru dalam aspek-aspek kehidupan, akan tetapi dalam implementasi
disuatu masyarakat terjadi beberapa penyimpangan. Seperti yang kerap terjadi belakangan ini di
negara Indonesia, yakni konflik-konflik berkaitan dengan agama. Padahal jelas sudah dipaparkan
diatas dimana pada zaman rasulullah saw melakukan penyebaran agama islam tidak ada unsur
paksaan begitu pula benturan dengan tradisi atau budaya yang sudah terbentuk sebelumnya. Pada
masa itu terdapat kesalarasan anatara islam dengan tradisi atau budaya-budaya diluar ajaran islam
tanpa menyalahi nilai-nilai islam.

Pada era globalisasi seperti saat ini terjadi banyak konflik-konflik dikehisupan masyarakat
maupun negara. Konflik-konflik yang ada dikaitkan secara erat dengan agama adalah salah satu
akibat dari munculnya berbagai aliran agama saat ini serta perbedaan konsep maupun praktek yang
dijalankan oleh pemeluk agama melenceng dari ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh
syariat agama tersebut1. salah satu konflik yang pada masanya cukup booming adalah pembantaian
muslim Rohingnya oleh umat Buddha di Myanmar yang menelan korban sangat banyak. Bahkan
terjadi juga 2eksodus atau pengungsian besar-besaran suku rohingnya ke Indonesia, Thailand,
Malaysia, dan India. Terjadi juga perusakan dan pemusnahan rumah-rumah dan tempat ibadah
oleh pemerintah Myanmar melalui operasi militer. Berdasarkan isu-isu dan contoh konflik yang

1
Yunus, Muhammad Firdaus. Konflik Agama Di Indonesia Problem Dan Solusi Pemecahnya. Substantia, Volume
16 Nomor 2, Okotber 2014. Hlm 217-218
2
Kurniawan, Nalom. Kasus Rohingya dan Tanggung Jawab Negara dalam Penegakan Hak Asasi Manusia. Jurnal
Konstitusi. Vol. 14 Nomor 4. Desember 2017. Hlm 881-884
saat ini terjadi kami tertarik untuk membahas dan mengkaji mengenai keterkaitan isu-isu
kontemporer dalam islam seperti, bagaimana hubungan antara islam dengan demokrasi, islam
dengan HAM seperti pada kasus pembantaian suku Rohingya yang telah dipaparkan diatas, lalu
bagaimana hubungan islam dengan kesetaraan gender, dsb.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Isu-Isu Kontemporer


Kontemporer menurut KBBI adalah segala hal yang berkaitan dengan keadaan dan
kejadian yang terjadi pada saat ini atau dimasa sekarang. 3Kata kontemporer dapat diartikan
sebagai pada waktu yang sama, semasa, masa kini, dan dewasa ini, sehingga dapat
disimpulkan bahwa 4kontemporer adalah suatu hal yang memiliki sifat kekinian, modern,
dan sesuatu hal yang terjadi pada kondisi waktu yang sama tanpa pengaruh atau merujuk
pada masa lalu. Contoh paling mudah dapat dilihat dari bidang budaya yang kontemporer
yakni masuknya budaya korea, mulai dari musik, fashion, kuliner, dll membuat budaya
korea menjamur di Indonesia saat ini hasil dari arus globalisasi.
Kata isu memiliki arti yakni masalah yang dikedepankan atau topik yang sedang
hangat diperbincangkan dapat juga diartikan sebagai kabar yang tidak jelas asal-usulnya
dan tidak terjamin kebenarannya, kabar angina, desas-desus5. Sehingga dapat kita
simpulkan bahwa isu memiliki makna suatu topik atau masalah yang sedang ramai
diperbincangkan dan dibahas dalam lingkungan masyarakat. 6Seperti yang dilansir dari
www.kompasiana.com yang membahas mengenai isu-isu kontemporer dijelaskan bahwa
isu-isu kontemporer adalah suatu pokok persoalan atau topik masalah yang terjadi di masa
sekarang dan sedang menjadi trending topik sehingga penyelesaiannya harus disesuaikan
dengan kondisi masa sekarang.

3
https://kbbi.web.id/kontemporer
4
http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-kontemporer-dan-contohnya/
5
https://kbbi.web.id/isu
6
Qomariyah, Lailatul. Isu-isu Kontemporer. 20 Desember 2017. Kompasiana.com. (diakses melalui website:
https://www.kompasiana.com/lailatulqomariyah9464/5dfc424b097f363c157b62a2/isu-isu-kontemporer)
Istilah isu-isu kontemporer lahir dan berkembang luas setelah terjadinya perang
dunia yang berakhir dimana isu-isu yang ada sudah tidak lagi di dominasi oleh hubungan
Timur-Barat. Sehingga masalah atau persoalan yang timbul berhubungan dengan
kesejahteraan, keamanan manusia atau human security antara negara maju dan negara
berkembang serta berbagai maslah dalam lingkungannya. Berdasarkan pemaparan diatas
dapat diketahui adanya keterkaitan antara isu-isu kontemporer dalam islam adalah
memadukan suatu gagasan dalam mengkaji islam dan berbagai isu-isu modern didalamnya
tentu dengan solusi yang modern juga mengikuti kondisi dimensi kehidupan masa
sekarang.

B. Isu-isu Kontemporer dalam Islam


1. Islam dan Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki 2 bentukan kata yakni
“demos” dan cratein atau “cratos”. Demos berarti rakyat sedang cratos artinya
kekuasaan atau kedaulatan. Dari asal katanya kita dapat tahu bahwa istilah
demokrasi lahir dan dicetuskan oleh masyarakat Yunani yang membahas mengenai
keterkaitan antara negara dan hukum pada abad ke 6 SM dan abad ke 4 M. Secara
historis demokrasi lanjut tumbuh dan berkembang di eropa pada abad pertengahan
dengan lahirnya Magna Charta atau piagam besar di Inggris yang berisi perjanjian
antara kaum bangsawan dengan Raja John Inggris. 7Dimana didalam magna charta
terdapat ketentuan bahwa raja akan mengakui dan menjamin beberapa hak dan hak
khusus bawahannya serta terdapat dua hal penting didalamnya yakni pembatasan
kekuasaan raja dan HAM lebih penting dibandingkan dengan kedaulatan rakyat.
Demokrasi dapat dimaknai sebagai pemerintahan dari rakyat (government
of the people), pemerintahan oleh rakyat (government by people), dan pemerintahan
untuk rakyat (government for people)8. Konsep demokrasi akan mengalami
perubahan atau berevolusi secara bentuk dan implementasi dalam berbagai negara
mengikuti kondisi seperti bentuk dan krakteristik dari negara yang menjalankan
sistem tersebut. Jika konsep demokrasi dikaitkan dengan aspek agama terkhusus

7
file:///C:/Users/User/Downloads/02%20preliminari.pdf, hlm 1-2
8
Ibid, hlm 3
dalam Makalah ini kami mengkaji kaitannya dengan agama islam. Maka dapat
dilihat dua kubu atau dua respon berbeda dari umat islam terhadap implementasi
konsep demokrasi yakni ada yang pro dan kontra. Dilihat dari argumentasi
kelompok umat islam yang menolak demokrasi didapat beberapa alasan yakni;
• Demokrasi dinilai sebagai produk dari luar islam karena dilihat dari nama
dan proses historisnya. 9Lalu dalam proses masuknya demokrasi dianggap
berrsamaan dengan imperialisme yang memakai cara kekerasan sehingga
harus ditolak.
• 10
Demokrasi menurut kelompok kontra atau yang menolak demokrasi
identik dengan kepentingan dari negara adidaya yakni Amerika Serikat,
sebab demokrasi yang diperjuangkan oleh AS hanya yang mengganggu
negaranya jika tidak mengganggu kepentingan AS maka tidak akan
diperjuangkan walupun terdapat pelanggaran demokrasi.
• Demokrasi diidentikkan dengan sekularisasi.
• Demokrasi adalah hasil dan perkembangan dari sistem kapitalisme, dimana
negara muslim menilai ekonomi dengan sistem pasar berdampak negative
bahkan cenderung menolak sistem pasar karena tidak sesuai dengan ajaran
islam.

Beralih pada kelompok umat islam yang setuju terhadap demokrasi


disebabkan anggapan mereka bahwa aspek-aspek penting yang ada dalam
demokrasi juga terkandung dan relevan dengan ajaran agama islam. Tak hanya itu
dalam kelompk umat islam yang pro terhadap implementasi demokrasi memiliki
argumen bahwa prinsip-prinsip yang ada dan menjadi sokongan bagi konsep
demokrasi sesuai dengan ajaran atau nilai-nilai islam. 11Berikut dasar atau prinsip
demokrasi.

9
Yakin, Ayang Utriza. 2016. Islam Moderat dan Isu-isu Kontemporer. Jakarta: Kencana. Hlm 3
10
TV, Unicoms. 2021, 15 Maret. PART 1 || Islam Ulil Albab - Islam dan Isu-Isu Kontemporer: Alif Lukmanul
Hakim (Komunikita Eps. 30) [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=faQBFX360Us
11
Yakin, Ayang Utriza. 2016. Islam Moderat dan Isu-isu Kontemporer. Jakarta: Kencana. Hlm 6
• Persamaan, yakni adanya persamaan derajat termasuk persamaan dimuka
hukum serta kesederajatan diberbagai ruang publik.
• Kebebasan, dalam hal ini terdapat unsur kebebasan berpikir,
menyampaikan pendapat/berpendapat, berkumpul dan termasuk kebebasan
dalam beragama.
• Hak asasi manusia, hal untuk mendapat pekerjaan, hal mendapat
perlindungan dan keamaan serta hak politik, juga hak-hak dalam sektor
publik lainnya.
• Musyawarah, sejak zaman nabi pun sudah diterapkan musyawarah untuk
12
menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Sehingga dalam musywarah
yang lebih penting adalaj prosesnya disbanding hasilnya. Didalam al-qur’an
juga sudah dijelaskan dan diperintahkan bahwa umat islam melaksanakan
musyawarah dalam menyelesaikan masalah-masalah mereka, sehingga hal
ini menunjukkan bahwa sistem demokrasi mengandung prinsip yang lebih
tinggi dari sistem politik dalam sejarah umat manusia.

Bukti konkret dan nyata dari praktek demokrasi dalam islam terdapat dalam
penetapan suatu perjanjian yang disebut Mitsaq al-Madinah atau disebut sebagai
piagam Madinah yang bertujuan untuk menyatukan masyarakat Madinah. Piagam
Madina menjadi konstitusi pertama yang diumumkan dimuka bumi oleh sebuah
negara disebut sebagai konstitusi karena merupakan sebuah consensus bersama
yang berisi tata aturan hidup komunitas yang hidup di Madinah saat itu 13.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat diketahui nilai demokrasi dalam piagam
Madinah yang berkaitan dengan dasar atau prinsip-prinsip demokrasi, sebagai
berikut;

1) Persamaan: mencakup persamaan derajat dan keadilan dimata hukum,


dimana dalam prinsip persamaan ini memiliki tujuan utama untuk
menciptakan kedamaian dan kestabilisasi dikalangan masyarakat. Seperti
yang tercantum dalam piagam Madinah bahwa nilai persamaan terdapat

12
Idris, Saifullah. ISLAM DAN DEMOKRASI: Respon Umat Islam Terhadap Demokrasi. Hlm 12-17
13
Yakin, Ayang Utriza. 2016. Islam Moderat dan Isu-isu Kontemporer. Jakarta: Kencana. Hlm 10
pada pasal-pasal 1,12,15,16,19,22,23,24,37, dan 40. Pada pasal-pasal
berikut mengandung prinsip bahwa seluruh warga Madinah memiliki
kedudukan atau status yang sama dihadapan hukum dan dalam memperoleh
hak sosial yang sama tanpa membedakan status sosial, agama, suku, dan
jenis kelamin14. Dalam al-qur’an pun juga dijelaskan bahwa islam dengan
tegas menyatakan bahwa semua umat manusia mempunyai kedudukan yang
sama dimata allah swt, yakni pada Q.S. Al-Hujarat ayat 13:

‫شعُ ْو ًبا‬ ُ ‫اس اِ َّنا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِم ْن ذَك ٍَر َّوا ُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم‬ ُ َّ‫ٰ ٰٓيا َ ُّي َها الن‬
‫ع ِل ْي ٌم َخ ِب ْي ٌر‬ ‫ّٰللاِ اَتْ ٰقى ُك ْم ۗا َِّن ه‬
َ َ‫ّٰللا‬ َ َ‫َّوقَبَ ۤا ِٕى َل ِلتَع‬
‫ارفُ ْوا ۚ ا َِّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد ه‬
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.”
2) Kebebasan: dalam piagam Madinah nilai kebebasan tertuang pada Pasal
25 yang berbunyi 15 “Kaum Yahudi dari Bani Auf adalah satu umat dengan
mukminin, sehingga bagi kaum Yahudi agama mereka dan bagi kaum
mukminin agama mereka pula. Kebebasan ini juga berlaku bagi sekutu-
sekutu dan kelompok merek sendiri, kecuali bagi orang yang berbuat zalim
dan jahat, merusak diri dan keluarga mereka.” Pernyataan mengenai
pluralitas juga dijelaskan secara tegas yatu “Kaum Yahudi bebas enjalankan
agama mereka sebagaimana umat islam bebas pula menjalankan agama
mereka”. Piagam Madinah sebagai konstitusi pertama yang tidak
menyebutkan satu agama untuk negara atau wilayahnya, sehingga dapat
disimpulkan bahwa adaya piagam Madinah ini mengakui semua agama dan
tidak memkasakan pada satu agama saja. Sehingga ditanamkan prinsip
bahwa harus saling menghormati terhadap praktek ibadah setiap pemeluk
agama walupun berbeda. Sesuai juga dengan Q.S. Al-Kafirun yang

14
Ibid. Hlm 12-13
15
Ibid. Hlm 14
menjelaskan tentang kebebasan untuk beragama dan berbeda dala memeluk
agama serta beribadah yang sesuai dengan kepercayaannya. Berikut sejalan
pula dengan pasal 29 ayat 1 UUD 1945 yang menjelaskan bahwa setiap
warga negara Indonesia berhak memiliki kebebasan untuk memeluk agama
masing-masing. Hal ini sejalan dengan nilai kebebasan yang ada dalam
piagam Madinah. Tak hanya kebebsan beragam akan tetapi kebebasan
dalam hal ini mencakup konteks kebebasan berpikir, berpendapat, da
berserikat.
3) Hak Asasi Manusia: dalam piagam Madinah ini dijelaskan secara implisit
mengenai hak asasi dengan dipaparkannya kebebasan beragama dan
persamaan atau egalitarianisme. Dalam al-qur’an secara tegas menjelaskan
dan menghormati adanya HAM yakni pada Q.S. Al-Isra ayat ke 70:

‫َولَقَ ْد ك ََّر ْمنَا َب ِن ْٰٓي ٰا َد َم َو َح َم ْل ٰن ُه ْم ِفى ا ْل َب ِر َوا ْل َب ْح ِر َو َر َز ْق ٰن ُه ْم ِم َن‬


ࣖ ‫ض ْل ٰن ُه ْم ع َٰلى َكثِ ْي ٍر ِم َّم ْن َخلَ ْق َنا تَ ْف ِض ْي ًًل‬ َّ َ‫ت َوف‬ ِ ‫ال َّط ِي ٰب‬
Artinya: “Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan
Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari
yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang
Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”
Dalam islam HAM tak hanya diakui sebagai suatu hak akan tetapi
menjadi suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap individu dan
masyarakat. Seperti contoh dalam aspek kemanusiaan islam sudah
menjalankan dan menghormati HAM dengan melakukan penghapusan
perbudalan dan memerdekakan budak-budak. Hal ini menjadi bukti nyata
bahwa islam menghargai dan sangat menjunjuung tinggi HAM.
4) Musyawarah: implementasi dari nilai musyawarah secara jelas dapat kita
ketahui dan dilihat dari proses kelahiran piagam Madinah yang tak terlepas
dengan diadakannya musyawarah antara rasulullah saw dengan berbagai
komunitas multiagama yang ada pada masa itu. Adanya nilai atau konsep
musyawarah ini sejalan dengan demokrasi yang menitikberatkan pada
pertimbangan kolektif yang nantinya akan melahirkan hasil yang adil dan
masuk akal bagi kebaikan bersama dibandingkan pilihan antar individual.
Musywarah juga menjadi inti utama dalam demokrasi dan secara prinsip
syura atau musyawarah dalam islam tidak jauh berbeda dengan demokrasi.
16
Karena kedua konsep yakni demeokrasi dan musyawarah mengasumsikan
bahwa pertimbangan mayoritas cenderung lebih komperhensif dan akurat
ketimbang penilaian minoritas, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
kedua konsep tersebut berasal dari gagasan utama bahwa setiap orang
memiliki hak dan tanggung jawab yang sama.

2. Islam dengan HAM


Seperti yang telah dipaparkan dalam isu kontemporer sebelumnya yakni
islam dan demokrasi dapat dilihat secara jelas bahwasannya islam sangat
menjunjung tinggi hak asasi manusia salah satu bukti konkretnya melalui piagam
Madinah. Dimana dalam piagama Madinah ini mengedepankan isu-isu HAM
karena terdapat kebebasan agama dan egalitarianisme. HAM dan demokrasi adalah
dua hal yang saling terikat dimana keberadaa demokrasi diikuti dengan
terpenuhinya atau tercapainya hak asasi manusia. 17 Dalam prespektif islam konsep
HAM ada untuk mewujudkan kemaslahatan umat manusia dengan cara melindungi
dan mewujudkan hal-hal atau hak yang menjadi kewajiban mereka serta memenuhi
hal-hal yang menjadi kebutuhan mereka. Pada saat ini isu kontemporer yang sedang
ramai diperbincangkan sesuai dengan konteks islam dan HAM adalah ketentuan
shalat berjamaah seperti shalat jumat di masjid.
Di masa pandemi covid-19 ini dapat kita ketahui bahwa sholat berjamaah
dimasjid mengalami perubahan mulai dari jaga jarak antar shaf shalatnya,
menggunakan masker yakni wajib, dan dimasa-masa awal pandemi pun shalat
jum’at berjamaah ditiadakan sehingga diganti menjadi sholat fardhu dirumah. Hal
ini termasuk dalam pelaksanaan HAM sebab kita menjaga hak hidup orang lain
karena adanya virus yang kit tidak tau berasal dari diri sendiri atau orang lain. Jadi

16
Ibid. Hlm 17
17
Abdillah, Masykuri. ISLAM DAN HAK ASASI MANUSIA: Penegakan dan Problem HAM di Indonesia. Hlm 6
dengan mengikuti protokol kesehatan kita sama saja menjaga hak asasi manusia
yakni hak hidup orang lain. Tentu dengan tetap berpegangpada Syariah ajaran
agama islam yang telah disesuaikan dengan keadaan dan kondisi saat ini.

3. Islam dengan Pluralisme


Pluralisme menurut KBBI adalah keadaan masyarakat yang majemuk yakni
dapat berkaitan dengan sistem sosial maupun politik, jika dilihat dalam konteks
kebudayaan pluralisme memiliki makna berbagai kebudayaan yang berbeda-beda
dalam suatu masyarakat18. Pluralisme secara luas diartikan sebagai paham yang
menghargai adanya perbedaan dalam suatu kelompk masyarakat yang tetap
menjaga keunikan budaya masing-masing, dapat diartikan juga seperti yang
dilansir dalam kompas.com membahas tentang pluralisme. Bahwa konsep
pluralism adalah adanya kelompok-kelompok yang berbeda akan tetapi memiliki
kedudukan yang sama, dan tidak ada yang saling mendominasi maupun menguasai
antar kelompok.
19
Menurut Oxford Dictionary pluralism adalah keberadaan atau toleransi
terhadap keragaman etnik atau kelompok kultural dan suatu masyarakat. Konsep
pluralisme ini menjadi isu atau topik yang menarik dalam pembahasan di Indonesia
dikarenakan negara kita adalah negara yang terkenal dengan kemajemukannya.
Berbagai etnis, suku, agama, dan budaya didalam negara kita menjadi topik penting
karena masyarakat tentu menerapkan rasa saling menghargai dan menghormati
untuk meminimalkan konflik yang terjadi. Dalam hal ini akan dibahas mengenai
keterkaitan islam dan pluralisme. Islam memandang pluralisme sebagai sikap
saling menghargai dan toleransi terhadap agama lain namum bukan berarti semua
agama adalah sama dari segi beribadah kepada tuhan. Islam memang mengakui
adanya pluralisme agama yakni denganmengakui perbedaan identitas agama
masing-masing namum tetap lakum dinukum waliyadin. Sehingga, pluralisme

18
https://kbbi.web.id/pluralisme
19
TV, Unicoms. 2021, 15 Maret. PART 2 || Islam Ulil Albab - Islam dan Isu-Isu Kontemporer: Alif Lukmanul
Hakim (Komunikita Eps. 30) [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=6hip_3mPiNc
diasumsikan dan memiliki tujuan utama untuk menghilangkan konflik dalam
perbedaan identitas agama yang ada.
20
Keberagaman merupakan sunatullah atau hak allah yang memang harus
diyakini oleh setiap umat beragam untuk menjadi kunci keberlangsungan dalam
menjalankan agamanya masing-masing. Sehingga islam memandang pluralisme
sebagai suatu keadaan yang memang diciptakan oleh allah dengan adanya
perbedaan agar kita dapat saling mengenal dan saling menjaga persatuan dan
kesatuan.

4. Islam dengan Kesetaraan Gender


Islam dan kesetaraan gender menjadi isu yang saat ini masih ramai
diperincangkan. Dimana isu atau topik pembahasan ini muncul dari adanya
perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam konteks mendapatkan atau
menjalankan hak-hak publik. Adanya ketimpangan yang terlihat jelas dalam derajat
wanita dan laki-laki seperti yang kerap dicetuskan bahwa sebagai seorang
perempuan dilarang untuk bekerja dan hanya memiliki kewajiban untuk mengurus
rumah tangga atau dirumah. Hal ini jelas menjadi suatu konflik yang timbul akibat
dari prespektif atau streotype yang muncul dari masyarakat. Saat ini gender menjadi
isu yang sedang diupayakan adanya kesetaraan antara perempuan dan laki-laki
dalam ruang-ruang publik.
Gender secara leksikon merupakan identitas yang mengklasifikasikan suatu
benda pada kelompok-kelompoknya.21 Pengelompokkan tadi dimasukkan dalam
dua kategori yang sering disebut feminism dan maskulin. Gender secara kultural
diartikan sebagai upaya dalam pembedaan peran, perilaku, mentalitas, dan karakter
emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat
sehinggda dapat diketahui pada hal ini terjadi perbedaan atau dikotomi dalam
perempuan dan laki-laki. 22Menurut Nasarudin Umar 1999:35 gender adalah suatu

20
Rahman, M. Syaiful. Islam dan Pluralisme. Hlm 8
21
Muqoyyidin, Wahyu Andik. Wacana Kesetaraan Gender: Pemikiran Islam Kontemporer tentang Gerakan
Feminisme Islam. Jurnal Al-Ulum. Volume.13 Nomor 2. Desember 2013. Hlm 5
22
TV, Unicoms. 2021, 15 Maret. PART 2 || Islam Ulil Albab - Islam dan Isu-Isu Kontemporer: Alif Lukmanul
Hakim (Komunikita Eps. 30) [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=6hip_3mPiNc
konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan
dilihat dari segi pengaruh sosial budaya dan dibedakan dengan sex atau jenis
kelamin yang umumnya mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan dari
segi biologi atau anatomi.
Berdasarkan berbagai pengertian dari gender tadi dapat diketahui bahwa
gender adalah suatu sikap yang mengacu pada peran serta tanggungjawab dari laki-
laki dan perempuan sebagai hasil dari pembentukan sosial atau konstruksi sosial
yang dapat diubah sesuai dengan perkembangan zaman. Pada masa sekarang isu
yang berkembang mengenai atau terkait dengan gender adalah Feminisme yakni
aliran yang memperjuangkan wanita agar memiliki kedudukan yang sederajat
bahkan sama dengan laki-laki baik dalam peran maupun dalam kedudukan, baik
dalam keluarga maupun di dalam masyarakat. Aliran ini berusaha menghilangkan
diskriminasi pada wanita. Beberapa bentuk-bentuk diskriminasi dalam isu gender
adalah;
• Stereotip: wanita emosional tidak rasional, senang dirayu, manja.
• Marjinalisasi: peminggiran dalam ekonomi
• Subordinasi: wanita nomor dua dibandingkanlaki-laki
• Kekerasan: di dalam keluarga maupun masyarakat, kekerasan sering
menimpa wanita (termasuk anak-anak) dibandingkan pada laki-laki dewasa.
• Peran ganda: Kalau seorang wanita bekerja (karier), maka dia harus
melakukan tugas ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga dan ibu karier.

Dalam islam pun juga sudah diatur mengenai kesetaraan antara perempuan
dan laki-laki salah satunya dalam hal pembagian warisan dimana seorang laki-laki
mendapat bagian yang lebih besar dibandingkan dari perempuan dengan
perbandingan 2:1. Pembagian tersebut bukan tidak adil akan tetapi menganut asas
keadilan dalam hukum kewarisan islam bahwa harus ada keseimbangan antara hak
dan kewajiban yang diperoleh dan harta warisan dengan kewajiban atau beban yang
harus ditanggung oleh ahli waris. Analogi mudahnya jika ahli waris perempuan
tidak berkewajiban menafkahi akan tetapi dinafkahi oleh suaminya dan jika belum
menikah ia akan menjadi kewajiban bagi wali ataupun saudara laki-lakinya.
Sedangkan laki-laki memiliki tanggung jawab yang lebih besar yakni wajib
menafkahi istri serta anaknya. Otomatis ahli waris laki-laki mendapat bagian yang
lebih besar sesuai dengan tanggung jawabnya.

C. Evolusi dalam Islam

Evolusi adalah salah satu teori maupun cabang dalam ilmu pengetahuan, teori evolusi ini
menjelaskan terjadinya sebuah perubahan pada makhluk hidup atau spesies secara perlahan-lahan
atau lambat berbeda dengan revolusi yang perubahannya berjalan secara cepat. Teori evolusi dapat
didefinisikan sebagai himpunan gagasan atau pendapat yang menjelaskan tentang proses kejadian
tentang fenomena yang lambat laun mengalami perkembangan dan perubahan dalam bentuk dan
fungsi. Proses evolusi menjadi fakta alam yang tak terbantahkan dan diabaikan atau ditolak oleh
dasar apapun. Akan tetapi sejak muncul teori evolusi yang sangat terkenal dari ilmuwan inggris
yakni Charles Darwin, dimana ia mempublikasikan hasil penelitiannya mengenai spesies makhluk
hidup yang menjelaskan bahwa spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh tuhan
tetapi diciptakan berdasarkan dari nenek moyang terdahulu yang sejenis dan berbeda satu sama
lain akibat dari terjadinya seleksi alam. Mulai dari sinilah timbul pro dan kontra terhadap teori
evolusi dan keraguan masyarakat terhadap teori evolusi yang sudah berkembang.

Evolusi manusia menurut ahli paleontology mengelompokkan menjadi 4 tingkat evolusi


yakni:

1. Pra Manusia, fosilnya ditemukan di Johanesburg afrika selatan pada tahun 1924 yang
dinamakan sebagai fosil Astralopithecus.

2. Manusia Kera, fosilnya ditemukan di solo dinamai pithecanthropus erectus yang ditemukan
pada tahun 1891.

3. Manusia Purba, lebih dekat kepada manusia modern yang sudah digolongkan pada genus yang
sama. pada tahap ini ditemukan homo walaupun spesienya berbeda. Fosil homo atau manusia
purba ini ditemukan di Neader oleh karena itu disebut homo neanderthalesis dan kerabatnya yang
dtemukan di solo dinamakan homo soloensis.

4. Manusia Modern, pada tingkat evolusi ini ditemukan homo sapiens yang telah memiliki
volume otak lebih besar dan hampir sempurna sehingga lebih pandai berfikir menggunakan otak
dan nalarnya.
Kembali pada hakikat manusia sebagai makhluk yang berakal berbudi dan mampu
menguasai makhluk lain yang artinya memiliki potensi akal fikiran dan budi, moral dan nalar untuk
mencapai kehidupan yang makmur dan maslahat. Dalam al-qur’an dijelaskan bahwa manusia
adalah makhluk yang mulia dan sempurna, dijelaskan bahwa manusia memiliki akal fikiran dan
dapat membedakan hal-hal yang baik dan buruk. Dalam al-qur’an dan ajaran manusia sebagai
makhluk yang sempurna disebut dengan istilah khalifah fil ardh yakni sebagai pemimpin dimuka
bumi yang pada proses penciptaannya dimulai dari keberadaan nabi adam dimuka bumi ini.

Teori evolusi manusia dalam al-qur’an adalah serangkaian kehidupan manusia mulai dari
tanah, air, dan sperma. Dimana dalam rangkaian evolusi tadi allah SWT sebagai pencipta manusia
dan makhluk hidup lainnya. Berdasarkan q.s. al-hajj ayat 5 dijelaskan secara lengkap proses atau
rangkaian penciptaan manusia yang dibagi menjadi dua bagian. Pertama, yakni diciptakannya nabi
adam dari tanah. Lalu kedua, proses dalam kandungan atau Rahim. Mulai dari ditiupkan ruh,
berkembangnya janin, berkembang menjadi jabang bayi, lahir sebagai bayi, melewati proses balita,
anak-anak sampai dewasa, dan masa tua. Terkadang ada sebagaian yang allah wafatkan sebelum
masa dewasa dan tua.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa evolusi yang terjadi di bumi ini terjadi secara
keseluruhan dari tumbuhan, binatang, dan manusia. Dimana al-qur’an juga menjunjung tinggi ilmu
pengetahuan serta sains yang sejalan dengan kandungan al-qur’an secara tersirat yakni evolusi
dalam proses penciptaan manusia, proses penciptaan langit dan bumi dengan berbagai teori-teori
yang ada seperi big bag. Dalam konteks teori evolusi terdapat perbedaan antara evolusi dalam
islam dengan evolusi barat khususnya dalam teori Darwin. Dimana pada teori Darwin dijelaskan
manusia berasal dan tercipta dari induk yang sama dengan makhluk lain yakni kera. Sedangkan
al-quran dengan tegas dan terbukti nyata menjelaskan bahwa manusia diciptakan oleh allah dan
berasal dari keturunan nabi adam dan dengan jelas disebutkan bahwa manusia memiliki tingkatan
atau derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan hewan maupun makhluk lain. 23

23
Sholichah, Aas Siti. Teori Evolusi Manusia Dalam Prespektif Al-Qur’an. Hlm 2-22
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Kata kontemporer dapat diartikan sebagai pada waktu yang sama, semasa, masa kini, dan
dewasa ini, sehingga dapat disimpulkan bahwa kontemporer adalah suatu hal yang memiliki sifat
kekinian, modern, dan sesuatu hal yang terjadi pada kondisi waktu yang sama tanpa pengaruh atau
merujuk pada masa lalu. Keterkaitan antara isu-isu kontemporer dalam islam adalah memadukan
suatu gagasan dalam mengkaji islam dan berbagai isu-isu modern didalamnya tentu dengan solusi
yang modern juga mengikuti kondisi dimensi kehidupan masa sekarang. Di Indonesia yang saat
ini berkembang terait dengan isu kontemporer dalam islam adalah:

• Islam dan Demokrasi


• Islam dengan HAM
• Islam dengan Pluralisme
• Islam dan Kesetaraan Gender

Evolusi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dimana dikelompokkan sebagai
sebuah teori yang menjelaskan mengenai proses terjadinya suatu peristiwa/fenomena yang lambat
laun mengalami perkembangan dan perubahan dalam bentuk dan fungsi. Ada banyak teori evolusi
yang dikemukakan oleh para ahli, akan tetapi yang paling terkenal dan diakui adalah teori evolusi
Darwin oleh Charles Darwin, yang memaparkan bahwa bahwa spesies makhluk hidup tidak
diciptakan secara terpisah oleh tuhan tetapi diciptakan berdasarkan dari nenek moyang terdahulu
yang sejenis dan berbeda satu sama lain akibat dari terjadinya seleksi alam. Dalam hal ini kera
diklaim sebagai asal usul manusia yang suda berevolusi dalam jangka waktu yang panjang.

Munculnya teori evolusi Darwin ini bertentangan dengan al-qur’an dan pemahaman manusia
mengenai asal usulnya. Dimana dalam Alquran dijelaskan bahwa penciptaan manusia ada dua
tahapan, yakni tahapan pertama adalah primordial atau manusia pertama ialah Adam as. Kemudian,
tahapan kedua ialah tahapan biologi, yaitu bercampurnya air mani (nuthfah) yang tersimpan dalam
tempat yang kukuh (rahim). Kemudian menjadi darah beku (alaqah) yang menggantung dalam
rahim. Darah beku tersebut lalu oleh-Nya dijadikan segumpal daging (mudghah) dan dibalut
dengan tulang belulang, serta ditiupkan roh kepadanya.
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Masykuri. ISLAM DAN HAK ASASI MANUSIA: Penegakan dan Problem HAM di
Indonesia

Idris, Saifullah. ISLAM DAN DEMOKRASI: Respon Umat Islam Terhadap Demokrasi

Kurniawan, Nalom. Kasus Rohingya dan Tanggung Jawab Negara dalam Penegakan Hak Asasi
Manusia. Jurnal Konstitusi. Vol. 14 Nomor 4. Desember 2017

Qomariyah, Lailatul. Isu-isu Kontemporer. 20 Desember 2017. Kompasiana.com. (diakses melalui


website:https://www.kompasiana.com/lailatulqomariyah9464/5dfc424b097f363c157b62a
2/isu-isu-kontemporer)
Sholichah, Aas Siti. Teori Evolusi Manusia Dalam Prespektif Al-Qur’an

TV, Unicoms. 2021, 15 Maret. PART 1 || Islam Ulil Albab - Islam dan Isu-Isu Kontemporer: Alif
Lukmanul Hakim (Komunikita Eps. 30) [Video]. YouTube.
https://www.youtube.com/watch?v=faQBFX360Us

TV, Unicoms. 2021, 15 Maret. PART 2 || Islam Ulil Albab - Islam dan Isu-Isu Kontemporer: Alif
Lukmanul Hakim (Komunikita Eps. 30) [Video]. YouTube.
https://www.youtube.com/watch?v=6hip_3mPiNc

Yakin, Ayang Utriza. 2016. Islam Moderat dan Isu-isu Kontemporer. Jakarta: Kencana

Yunus, Muhammad Firdaus. Konflik Agama Di Indonesia Problem Dan Solusi Pemecahnya.
Substantia, Volume 16 Nomor 2, Okotber 2014

Anda mungkin juga menyukai