Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Biologi

UJI BAHAN MAKANAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Biologi Umum

DISUSUN OLEH :

NAMA : INDI FAUZATI ULFAH


NIM : 4193311061
KELOMPOK :5
KELAS : DIK F
TANGGAL PELAKSANAAN :16 SEPTEMBER 2019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019/2020
I. JUDUL PERCOBAAN : Uji Bahan Makanan

II. TUJUAN PERCOBAAN:


1. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung glukosa.
2. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
3. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein.
4. Mengidentifikasi karakteristik dari benedict.
5. Mengidentifikasi karakteristik dari biuret.

III. TINJAUAN TEORITIS

Makanan yang bergizi adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat,


lemak, protein, mineral, vitamin dalam jumlah seimbang sesuai kebutuhan.
Terdapat acuan dasar kalori, yaitu karbohidrat jumlah kalorinya 4,1 kalori, lemak
9,3 kalori, dan protein 4,1 kalori ( Wardhani, 2018).

Pengujian kandungan zat dalam bahan makanan menggunakan reagen (zat


kimia) ditandai dengan reaksi warna seperti dalam tabel berikut.
Zat Makanan Reagen Warna Akhir
Amilum Iodin Biru tua
Glukosa Benedict (fehling A + B) Merah bata
Protein Biuret Ungu
Vitamin C Iodin Warna Iodin hilang
Lemak dapat diuji sederhana dengan mengoleskan bahan makanan pada kertas
buram/koran, jika mengandung lemak akan menimbulkan bekas transparan seperti
bekas yang ditinggalkan minyak goreng pada kertas (Wahono, 2010).

Karbohidrat salah satu gizi yang dibutuhkan bagi tubuh yang berfungsi untuk
menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Fungsi lain dari karbohidrat yaitu
pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme
lemak, dan membantu pengeluaran fases (Siregar, 2014).

Protein merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Diperkirakan, seperlima


bagian tubuh terdiri dari protein. Protein dapat ditemukan di dalam otot, tulang,
kulit, darah, enzim, hormon, dan matriks intraselular. Fungsi utama protein untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Fungsi protein lainnya untuk
mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh, membentuk antibody,
mengangkut zat-zat gizi (misalnya lipoprotein dan transferin), biokatalisator, dan
sumber energi (Sudjadi, Laila, 2005).

Glukosa merupakan karbohidrat terpenting yang kebanyakan diserap ke dalam


aliran darah sebagai glukosa dan gula lain diubah menjadi glukosa di hati. Glukosa
adalah bahan bakar utama dalam jaringan tubuh serta berfungsi untuk
menghasilkan energi (Amir, Wungouw, Pangemanan, 2015).

2
IV. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
No. Nama Alat Jumlah
1. Pipet Tetes 1 buah
2. Tabung reaksi 3 buah
3. Bunsen 1 buah
4. Penjepit kayu 3 buah
b. Bahan
No. Nama Bahan Wujud Jumlah
1. Tahu Padat Secukupnya
2. Tempe Padat Secukupnya
3. Pisang ranum Padat Secukupnya
4. Pisang mentah Padat Secukupnya
5. Mie Instan Padat Secukupnya
6. Larutan Benedict Cair 5 ml
7. Larutan Betadine Cair 15 tetes
8. Larutan Biuret Cair 15 tetes

V. PROSEDUR
No. Cara Kerja
1. Gerus secara terpisah bahan makakan yang mau di uji
(tahu, tempe, pisang ranum, pisang mentah, dan mi instan).
2. Masukkanlah masing-masing hasil gerusan bahan makanan pada tabung
reaksi dan berilah label.
3. Pada uji benedit, tambahkanlah 20 tetes larutan benedict pada masing-
masing tabung reaksi.
4. Panaskan tabung reaksi dengan menggunakan Bunsen selama 5 menit
lalu dinginkan.
5. Amatilah perubahan yang terjadi dalam tabung. Bila makanan
mengandung glukosa maka larutan akan bewarna kuning kehijauan dan
terbentuk endapan merah bata.
6. Jika sudah diamati, cuci bersih tabung reaksi. Lalu geruslah bahan
makanan yang mau di uji.
7. Masukkanlah masing-masing hasil gerusan bahan makanan pada tabung
reaksi dan berilah label.
8. Pada uji betadine, tambahkanlah 3 tetes betadine ke setiap tabung
reaksi.
9. Amati perubahan yang terjadi dalam tabung. Bila larutan berubah warna
menjadi hitam atau kebiruan, maka bahan makanan yang diuji
mengandung karbohidrat.
10. Jika sudah diamati, cuci bersih tabung reaksi. Lalu geruslah bahan
makanan yang mau di uji.
11. Masukkanlah masing-masing hasil gerusan bahan makanan pada tabung
reaksi dan berilah label.
12. Pada uji biuret, tambahkanlah 3 tetes larutan biuret ke setiap tabung
reaksi. Kocoklah tabung reaksi hingga tercapai warna maksimum.

3
13. Amati perubahan warna yang terjadi dalam tabung.

VI. No. Nama Nama Bahan Perubahan Ket.


Larutan Sebelum Sesudah
Tahu Biru elektrik Tidak ada perubahan -
Tempe Biru elektrik Tidak ada perubahan -
1 Uji Pisang ranum Biru elektrik Tidak ada perubahan -
Benedict Pisang mentah Biru elektrik Tidak ada perubahan -
Mie Instan Biru elektrik Tidak ada perubahan -
Tahu Merah bata Merah bata -
Tempe Merah bata Hitam keendapan +
2 Uji Pisang ranum Merah bata Merah bata -
Betadine Pisang mentah Merah bata Hitam keendapan +
Mie Instan Merah bata Merah kecokelatan -
Tahu Biru langit Putih -
Tempe Biru langit Hitam kehijauan +
3 Uji Biuret Pisang ranum Biru langit Kuning kecokelatan -
Pisang mentah Biru langit Merah kecokelatan -
Mie Instan Biru langit Hitam kehijauan +

HASIL PENGAMATAN
a. Tabel Pengamatan

b. Pembahasan
Pada referensi yang te;lah saya baca bahwa untuk menguji glukosa
(C6H12O6) salah satunya dibutuhkan larutan benedict. Larutan
Benedict ditemukan oleh ahli kimia Amerika, Stanley
Rossiter Benedict. Larutan Benedict digunakan untuk menguji keberadaan

4
gula pereduksi dalam suatu sampel. Gula pereduksi yang dapat diuji berupa
monosakarida, disakarida kecuali sukrosa. Dalam percobaan yang kami
lakukan pada 5 bahan makanan yang kami teliti, yaitu tempe, tahu, pisang
ranum, pisang mentah dan mie instan, kami tidak melihat tanda-tanda
perubahan pada warna benedict dalam tabung reaksi yang berisi bahan
makanan tersebut. Tapi menurut saya ada kesalahan dalam percobaan kami,
karena pisang mengandung glukosa. Tapi dalam percobaan kami tabung reaksi
yang ditetesi larutan benedict tidak berubah warna. Menurut saya penyebab
tidak berubahnya warna ada salah satu faktor yaitu kurang bersihnya saat
mencuci tabung reaksi sehingga bercampur dengan zat lain.
Pada percobaan selanjutnya kami lakukan uji karbohidrat
(polihidroksil-aldehida) dengan larutan lugol (I3K). Larutan lugol pertama kali
dibuat pada tahun 1829, adalah suatu larutan dari unsur iodium dan kalium
iodida dalam air, dinamakan sesuai dengan dokter Perancis J.G.A. Lugol.
Larutan iodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan,
untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk melacak pati
dalam uji rutin laboratorium dan medis. Tapi pada percobaan ini kami
menggunakan larutan betadine (C6H9I2NO). Betadine dan lugol merupakan
larutan iodine. Dijelaskan oleh Jansen Ongko M.Sc. seorang ahli gizi yang
mengatakan bahwa semua bahan makanan yang mengandung karbohidrat
apabila ditetesi dengan larutan iodine warnanya akan berubah. Ada beberapa
makanan yang ditetesi betadine berubah warna menjadi hitam keendapan
yaitu tempe dan pisang mentah. Saat tempe ditetesi dengan larutan betadine
yang berwarna merah bata sebanyak 3 tetes ke dalam tabung dan di tunggu
beberapa saat maka akan ada perubahan dari warna merah bata menjadi hitam
keendapan. Hal yang sama terjadi pada pisang mentah. Ini menujukkan bahwa
tempe dan pisang mentah mengandung karbohidrat. Walaupun secara umum
tempe identik dengan mengandung protein tapi ternyata tempe juga
mengandung karbohidrat.
Selanjutnya pada uji protein kami menggunakan larutan biuret.
Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu
zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena
asam amino berikatan dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida
membentuk protein. Dari kelima makanan yang kami teliti hanya ada 2
makanan yang mengandung protein yaitu tempe dan mie instan. Saat tempe
dan mie instan di tetesi 3 tetes larutan biuret yang awalnya berwarna biru
langit setelah di tunggu beberapa saat berubah menjadi hitam kehijauan. Ini
menandakan adanya protein dalam bahan makanan tersebut.

5
VII. PERTANYAAN
1. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung
karbohidrat/amilum dan apa buktinya?
Jawab:
Pada percobaan yang telah kami lakukan, jenis makanan yang mengandung
karbohidrat/amilum yaitu tempe dan pisang mentah. Buktinya yaitu dengan
mengujinya dengan betadine karena betadine merupakan salah satu larutan
untuk menguji adanya karbohidrat. Saat makanan tersebut ditetesi larutan
betadine yang awalnta berwarna merah bata menjadi warna hitam keendapan.
Ini menandakan adanya karbohidrat di dalam makanan tersebut.

2. Berdasarkan data percobaan, jenis bahan makanan apakah yang mengandung


protein dan apa buktinya?
Jawab:
Pada percobaan yang telah kami lakukan, jenis makanan yang mengandung
protein yaitu tempe dan mie instan. Buktinya yaitu dengan larutan biuret
karena larutan biuret merupakan salah satu larutan untuk menguji adanya
protein. Saat makanan tersebut ditetesi larutan biuret yang awalnya berwarna
biru langit menjadi warna hijam kehijauan.Ini menandakan adanya protein
dalam bahan makanan tersebut.

3. Jelaskan manfaatnya bagi tubuh dari masing-masing jenis makanan tersebut!


Jawab:
a. Tempe
Manfaat tempe bagi tubuh yaitu : sebagai sumber protein yang lebih kaya
dibanding daging, sumber kalsium yang setara dengan susu sapi, Satu-

6
satunya sumber vitamin B12 dari nabati, dan sehat dikonsumsi untuk yang
lagi diet.
b. Tahu
Manfaat tahu bagi tubuh yaitu : menurunkan kolesterol, menurunkan risiko
terkena kanker prostat & payudara, mencegah anemia, Mencegah
osteoporosis, dan mencegah menopause dini.
c. Pisang ranum
Manfaat pisang bagi tubuh yaitu : baik untuk pencernaan, menurunkan
tekanan darah, menurunkan resiko stroke, meningkatkan stamina olahraga,
dan kaya akan magnesium untuk pembentukan protein, mempertahankan
fungsi otot dan saraf, produksi energi, serta mengendalikan gula dan
tekanan darah.
d. Pisang mentah
Manfaat pisang mentah bagi tubuh yaitu : kaya serat yang berfungsi untuk
pencernaan, baik untuk jantung, baik bagi penderita diabetes dan mengatur
tekanan darah.
e. Mie instan
Manfaat mie instan bagi tubuh yaitu : sebagai sumber energi, menunjang
aktifitas tubuh dan menunjang pertumbuhan.

4. Bandingkanlah hasil pengamatan dengan hasil studi literatur!


Jawab:
No Nama Bahan Benedict Betadine Biuret Ket.
.
1. Tempe Ungu kehitaman Merah Bata Ungu G, P
2. Pisang ambon Merah bata Merah Bata Biru G
3. Tahu Kuning Merah bata Ungu P
4. Mie Biru elektrik Biru tua Abu-abu K,P
Keterangan :
G : Glukosa
P : Protein
K : Karbohidrat

Perbedaan percobaan yang telah kami lakukan dengan studi literatur


terletak pada tempe yang mengandung protein glukosa pada studi literatur
sedangkan percobaan kami tidak, pisang yang mengandung glukosa pada studi
literatur sedangkan percobaan kami tidak, tahu yang mengandung protein pada
studi literatur sedangkan percobaan kami tidak, dan mie yang mengandung
karbohidrat pada studi literatur sedangkan percobaan kami tidak.

7
VIII. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum ini dapat diambil kesimpulan :


1. Dari percobaan yang telah kami lakukan bahwa bahan-bahan makanan yang
mengandung glukosa tidak ada.
2. Dari percobaan yang telah kami lakukan bahwa bahan-bahan makanan yang
mengandung karbohidrat yaitu tempe dan pisang mentah.
3. Dari percobaan yang telah kami lakukan bahwa bahan-bahan makanan yang
mengandung protein yaitu tempe dan mie instan.
4. Karakteristik dari benedict yaitu berwarna biru elektrik dan bentuk cairan.
Benedict juga bentuk lain dari tes Fehling dan menghasilkan larutan tunggal
yang lebih baik untuk pengujian, karena Benedict lebih stabil daripada
Fehling. Hasil yang didapatkan berupa endapan hijau, kuning, merah,
tergantung kuatnya larutan gula.
5. Karakteristik dari biuret yaitu berwarna biru langit dan berbentuk cairan. Hasil
yang didapatkan yaitu berwarna hitam kehijauan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sudjadi, B., & Laila, S., (2005), Biologi Sains Dalam Kehidupan 2B, Yudhistira, Jakarta.

Wardhani, S, P, R., (2018), Gizi Dasar Plus 30 Resep Makanan Lezat Nan Praktis: Diandra
Kreatif, Diandra Kreatif, Yogyakarta.

Siregar, N, S., (2014), Jurnal Ilmu Keolahragaan, Karbohidrat, Vol. 13(2):38.

Wahono, dkk., (2010), Siap Menghadapi Ujian Nasional SMP/MTs 2011, Grasindo, Jakarta.

Amir, S, M, J., Wungouw, H., & Pangemanan, D., (2015), Jurnal e-Bionedik(eBm), Kadar
Glukosa Darah Sewaktu Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Bahu Kota
Manado, Vol. 3 (1) : 33.

9
Medan, 23 September 2019

ASISTEN LABORATORIUM PRAKTIKAN

Dhinta Dwi Yulianti Indi Fauzati Ulfah

(NIM. 4172141003) (NIM. 4193311061)

10

Anda mungkin juga menyukai