Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM IPA SEMENTARA

UJI KANDUNGAN TEPUNG, VITAMIN C DAN

BORAKS PADA MAKANAN

Dosen pengampu :

Aldina Eka Andriani, S.Pd,M.Pd

Di susun oleh :

Nama : Berlina Sindhi Aryanti

NIM : 1401420338

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020
A. Tujuan
1. Mengetahui adanya kandungan tepung pada makanan
2. Mengetahui kandungan vitamin C pada lemon, tomat dan nutrisari
3. Mengetahui adanya kandungan boraks dalam makanan
B. Dasar Teori
Makanan adalah bahan bakar tubuh untuk menghasilkan energi. Dalam tubuh manusia
ada reaksi biokimia karena terdapat kalori sebagai energi biokimia dalam makanan. Tubuh
juga membutuhkan vitamin C agar tetap sehat. Banyak makanan mengandung vitamin C
namun kita tidak mengetahui jumlah kandungannya. Vitamin ini tidak diproduksi sendiri
oleh tubuhmu, namun harus didapat dari makanan atau pil vitamin.Vitamin C atau Asborbic
acid adalah nutrisi pembentuk kolegan, yaitu suatu zat yang berfungsi memperbaiki kulit,
tulang, dan gigi. Secara alami, buah dan sayuran mengandung Asborbic acid itu sehingga
kita mudah memperolehnya dengan cara mengonsumsi buah dan sayuran yang
mengandung vitamin C.
Amilum (zat tepung atau pati) merupakan senyawa karbohidrat yang termasuk dalam
kelompok polisakarida. Polisakaida adalah karbohidrat yang memiliki jumlah gugus lebih
dari dua. Amilum merupakan senyawa organik yang tersebar luas pada kandungan
tanaman. Amilum dapat dihasilkan dari daun-daun hijau sebagai produk dari proses
fotosintesis. Amilum juga disimpan dalam bahan cadangan makanan pada tanaman,
misalnya di dalam biji, kulit batang, akar tanaman, dan umbi.
Boraks sering digunakan dalam pembuatan plastik, detergen, pembasmi serangga,
pembuatan antiseptik, glasi enamel gigi dan pengawet kayu. Formalin sejatinya, dipakai
pada pembuatan kosmetik, desinfektan kua, perabot kayu, dan pengawet pada mayat.
Boraks dengan dosis tinggi apabila dikonsumsi menyebabkan keracunan sel tubuh seperti
kerusakan ginjal, hati, usus dan otak. Apabila jangka panjang dikonsumsi, menyebabkan
kerusakan kanker dan hati. Dampak buruk boraks dalam jangka waktu panjang, akan
terakumulasi dalam tubuh, dengan efek samping seperti mual, muntah, pusing, diare,
kejang, penurunan nafsu makan, gangguan pencernaan, demam, anuria dan koma
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Gelas
2. Pisau
3. Sendok
Bahan :
1. Kunyit
2. Bakso
3. Sosis
4. Mie instan ( sudah direbus)
5. Tisu 3 lembar
6. Air putih
7. Lemon
8. Tomat
9. Nutrisari
10. Tepung Terigu
11. Roti Regal
12. Roti Tawar
13. Pisang
14. Margarin
15. Betadine
D. Cara Kerja
 Percobaan I (Uji Tepung / Amilum)
1. Siapkan alat dan bahan (5 mangkuk, air, sendok, margarin, roti tawar, roti regal,
pisang, tepung terigu, betadine, dan tisu.)
2. Masukkan bahan ke 5 mangkuk berbeda.
3. Beri air 6 sendok teh.
4. Aduk hingga semua bahan tercampur.
(jika menggunakan 1 sendok, maka setiap mengaduk satu bahan dilap pakai tisu,
hal ini agar bahan tidak tercampur satu dengan lainnya).
5. Tetesi betadine 4 tetes, lalu aduk hingga merata.
(jika menggunakan 1 sendok, maka setiap mengaduk satu bahan dilap pakai tisu,
hal ini supaya bahan yang satu tidak tercampur dengan yang lainnya).
Bandingkan (jika menggunakan 1 sendok, maka setiap mengaduk satu bahan dilap
pakai tisu, hal ini agar bahan tidak tercampur satu dengan yang lainnya).
6. Jika menggunakan satu sendok, maka setiap mengaduk satu bahan dilap pakai tisu,
hal ini agar bahan tidak tercampur dengan satu dengan lainnya.
7. Bandingkan warna awal dengan warna akhir.
 Percobaan II (Uji Vitamin C)
1. Ambilah 3 gelas dan beri label bahan-bahan makanan yang akan diuji.
2. Isilah masing-masing gelas tersebut dengan air sebanyak 30 ml.
3. Tambahkan betadine larutan vitamin C kedalam gelas A, B, dan C sampai
warnanya berubah.
4. Pada gelas A campurkan tomat kedalam gelas tersebut, gelas B campurkan
nutrisari, dan gelas C di campurkan dengan lemon.
5. Kemudian gelas A, B, dan C di aduk sampai warnanya benar-benar berubah.
6. Bandingkan warna awal dan warna akhir terhadap ketiga bahan makanan tersebut.
 Percobaan III (Uji Boraks)
1. Siapkan semua alat dan bahan.
2. Haluskan kunyit dengan cara ditumbuk atau diparut kemudian tambahkan sedikit
air putih dan aduk hingga warna kunyit keluar.
3. Haluskan bakso menggunkan sendok kemudian tambahkan sedikit air dan aduk
sampai bakso dan air menyatu.
4. Lakukan hal yang sama pada sosis dan mie instan.
5. Teteskan larutan kunyit pada setiap lembar tisu secara tipis.
6. Tambahkan larutan bakso pada lembar tisu pertama.
7. Tambahkan larutan sosis pada lembar larutan tisu kedua.
8. Tambahkan larutan mie instan pada tisu ketiga.
9. Tunggu beberapa saat.
10. Perhatikan pada setiap lembar tisu, larutan kunyit yang berubah warna menjadi
lebih pekat menandakan bahan makanan mengandung boraks. Sedangkan apabila
warna kunyit tidak berubah menandakan bahwa makan tidak mengandung boraks.
E. Tabel Hasil Pengamatan
 Percobaan I (Tepung)

Tabel 1. Percobaan uji kandungan zat tepung pada makanan


No Bahan Makanan Warna Awal Warna Akhir
1 Tepung Terigu Putih Tulang Ungu (Pekat )
2 Roti Regal Putih Ungu (dibeberapa bagian)
3 Roti Tawar Putih Ungu (Pekat )
4 Pisang Kuning Ungu (Semu)
5 Margarin Kuning Tidak Berubah
 Percobaan II (Uji Vitamin C)

Tabel 2. Percobaan uji kandungan vitamin C pada minuman


No Bahan Makanan Warna Awal Warna Akhir
1 Tomat Cokelat kemerahan Merah
2 Lemon Cokelat kemerahan Bening
3 Nutrisari Cokelat kemerahan Merah muda

 Percobaan III (Uji Boraks)

Tabel 3. Percobaan uji kandungan boraks pada makanan


No Bahan Makanan Warna Awal Warna Akhir
1 Baksos Kuning Kuning
2 Sosis Kuning Kuning
3 Mie instan Kuning Kuning kemerahan (warna
berubah menjadi lebih
pekat)

F. Diskusi
1. Penerapan kegiatan praktikum uji makanan dan minuman untuk jenjang pendidikan
dasar tentunya disesuaikan dengan KD, tujuan pembelajaran, materi, perkembangan
kognitif peserta didik serta mempertimbangkan aspek keamanan atau kesehatan dan
keselamatan kerja. Menurut Anda, untuk jenjang pendidikan dasar, konsep uji makanan
dan minuman tersebut masuk dalam konsep dasar IPA apa? dan sebaiknya diterapkan
dan diajarkan mulai kelas berapa disertai dengan KD IPAnya? Jelaskan alasanmu? 58
Jawab :
Konsep uji makanan dan minuman tersebut masuk dalam konsep dasar IPA Biologi.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, konsep dasar IPA untuk materi uji makanan dan minuman
tersebut diajarkan di kelas XI SMA/MA dengan Kompetensi Dasar sebagai berikut :
Kompetensi Dasar :
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
pencernaan dalam kaitannya dengan nutrisi, bioproses dan gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistem pencernaan manusia.

4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis
bahan makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap individu serta teknologi
pengolahan pangan dan keamanan pangan.

Alasanya karena pada di dalam kompetensi inti sudah tertulis untuk membuat laporan
hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan dan kelas
XI SMA/MA sudah mampu untuk melakukan uji makanan dan minuman.
2. Jika menilik pada jawaban nomor 1, khususnya penentuan KD IPA dan target jenjang
kelas pada pendidikan dasar. Menurut Anda, apakah rancangan praktikum yang dibuat
dan dilakukan oleh kelompok presentasi sudah sesuai dan aman untuk dilakukan oleh
siswa SD? Jelaskan alasanmu!
Jawab :
Sudah, Penyusunan rancangan praktikum memungkinkan nantinya program tersebut
dapat dijalankan dengan baik dan tujuan pembelajaran yang diharapkan akan tercapai.
Dan nantinya kegiatan praktikum harus diadakannya pengawasan oleh guru dengan
tujuan meminimalisir adanya penyimpangan dan penyalahgunaan alat alat praktikum
selamat kegiatan praktikum berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai