1.1 Kedalaman
Kedalaman reservoir merupakan faktor yang penting dalam menentukan
keberhasilan suatu EOR dari segi teknik dan ekonomi.
Dari segi teknik, jika kedalaman kecil, tekanan injeksi yang dapat dikenakan
terhadap reservoir juga kecil, karena tekanan dibatasi oleh tekanan rekah.
Dari segi ekonomi, jika kedalaman kecil, maka biaya pemboran sumur baru akan
kecil, demikian pula jika dilakukan injeksi gas, biaya kompresor akan cukup kecil.
1.2 Kemiringan
Faktor kemiringan mempunyai arti yang penting jika perbedaan rapat massa
antara fluida pendesak dan fluida yang didesak cukup besar, misalnya pada injeksi
gas.
Jika kecepatan pendesakan besar sekali, pengaruh kemiringan tidak terlalu besar.
Dalam hal kecepatan pendesakan tidak terlalu besar, jika fluida pendesaknya air, ia
cenderung untuk maju lebih cepat di bagian bawah; jika fluida pendesaknya gas, ia
cenderung untuk menyusul di bagian atas.
1/35
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Software Company,2005-2008
For Evaluation Only. Bab II - 2/35
PR OD U KSI
q
t
L
q
i
y Z
IN J E K S I
(b )
Pe
Sw c 1 -S o r
SW
3 k k ro A Pc
1 1. 127 x 10 ( 0. 4335 sin )
qt o x
fw
k
1 w ro
k rw o
Pc d Pc S w
x d sw x Pc 1 -S
OR
d
sw
1Pc
0 0
Sw
+ d + dx Sw f
sw
(a) (b)
Pc S
selalu 0 wc
x S 1 -S X
wc OR
selalu menambah
Sw
fraksi aliran air (fw).
Pc (a ) (b )
sukar ditentukan
x
secara kuantitatif karena profil Sw = f(x) tidak diketahui dan malah merupakan satu hal
yang dibutuhkan dalam perhitungan hasil pendesakan.
Pada gambar (b) di atas, Sw melonjak naik dari Swc ke Swf (front sat.)
Sw d Pc
max. pada front tersebut, demikian juga
x d Sw
Pc
juga max. pada front.
x
Di belakang front, kenaikan Sw berangsur-angsur dari Swf (1 - Sor), di daerah ini
d Pc Sw Pc
dianggap dan kecil dapat diabaikan dalam persamaan fw.
d Sw x x
Untuk pendesakan horizontal ( sin = 0 ), dan dengan mengabaikan gradien
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Software Company,2005-2008
For Evaluation Only. Bab II - 7/35
1
tekanan kapiler, f w ; jika (dan biasanya) pendesakan minyak terjadi pada
k
1 w ro
k rw o
temperatur konstan o dan w tertentu
persamaan fw disamping hanya merupakan
f(Sw) (isotermal)
bentuknya :
S S 1 - S
wc w or
Persamaan fraksi aliran dipakai untuk menghitung fraksi dari pada aliran total di titik mana
saja, jika Sw pada titik tersebut diketahui (untuk mengetahui bila satu bidang dengan Sw
tertentu mencapai suatu titik, dipakai teori pendesakan Buckley - Leverett persamaan
kemajuan front).
dx
qww qww
x
x+dx
luas penampang = A
qw w qw w A dx (w Sw )
x xdx t
Bab II - 8/35
atau :
qw w qw w ( q ) dx A dx ( w S w )
x x x w w t
( qw w ) A (w Sw )
t t
Dengan anggapan pendesakan incompressible (w ~ konstanta)
qw S w
A
x t t x
S w S w
Diferensial total Sw : d Sw = dx dt
x t t x
tujuannya ialah mempelajari pergerakan bidang dengan Sw = konstan dSw = 0.
maka :
SW S w dx
t x x t dt Sw
Juga : masukkan kedua persamaan ini ke *)
q w q w S w
( )
x t S w x t
maka diperoleh :
q w dx
A
S w t dt Sw
q w ( qT f w ) d fw INCOMPRESSIBLE
Def. : qw = qT fw qT ta
S w t S w t d S w Sw qT K
dx q d fw
maka VS T persamaan Buckley - Leverett *)
w dt Sw A d Sw
Kesukaran :
dari grafik di depan
fw = 1
fw
1 - Sor
SW C SW
d fw
adanya titik-titik belok,maka kurva vs Sw mempunyai maximum (lihat
d Sw
gambar berikut).
SW
d fw
A
B
B
SW C
SW C 1 - Sor SW X
Ini merupakan kurva yang dihasilkan setelah memakai persamaan (*) di atas (kurva yang
garisnya penuh).
Secara fisis tidak mungkin ada beberapa harga saturasi (yang perbedaannya diskontinu
bukan berangsur-angsur) pada satu titik di reservoir.
Untuk menggambarkan profil saturasi yang tepat, perlu ditarik garis vertikal lurus sehingga
luas A dan B sama; garis tersebut merupakan gambaran saturasi di front.
Gambaran penampang aliran di front.
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Software Company,2005-2008
For Evaluation Only. Bab II - 10/35
Material Balance :
Wi x2 A ( S w S wc )
1
Wi d fw
I. Sw S wc
x2 A d Sw S
wf
Untuk Sw rata-rata di belakang front dapat pula dicari dengan integrasi profil saturasi :
x2
(1 Sor ) x1 S w dx
x1
Sw
x2
Untuk sejumlah volume injeksi air tertentu, dimana Sw S , persamaan tersebut dapat
wf
dijelaskan sebagai berikut :
S
wf d fw
d fw
(1 Sor ) S d
d S w 1Sor w d S
1 S w
or
Sw =
d fw
d Sw
Swf
d fw
karena x1
d Sw
Sw
Integral dalam pembilang dapat diuraikan sebagai berikut :
Swf S
d f w wf Swf
d fw
Sw d ( ) Sw f w 1 Sor
1 Sor d Sw d S w 1 S
or
masukkan ke persamaan di atas kembali :
d fw d fw d fw
(1 Sor ) S wf (1 Sor ) f f
d S w 1 S d Sw S d S w 1 S wS w 1 S
or wf or wf or
S
w d fw
d Sw S
wf
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Software Company,2005-2008
For Evaluation Only. Bab II - 12/35
1 fw
S
wf d fw
II. Sw = S wf ; fw dan keduanya untuk front
d fw d Sw
d Sw S
wf
1
Samakan persamaan II ini dengan persamaan I di muka S w S wc
d fw
d Sw
Swf
(1 f w S )
d fw wf 1
d Sw S Sw S wf Sw S wc
wf
Sw c = 1 -S o r
Sw Grafik fw = f(Sw) tersebut harus
Sw
diperoleh dengan persamaan-persamaan
k k ro A q sin
1
1 qT o 1. 0133 x 106
fw atau f w untuk interval Swc Sw 1-Sor
w k ro w k ro
1 1
k rw o k rw o
untuk menentukan S wf , fw
S
wf
dan Sw
Pemakaian persamaan-persamaan tersebut mengabaikan gradien tekanan kapiler, Pc/x
dipenuhi hanya di belakang front :
Swf S w 1 Sor yang di muka front S w S wf ; f w tidak penting.
Metoda grafis Welge ini banyak dipakai dalam menghitung oil recovery.
Perhitungan Ramalan Perolehan "Recovery" Minyak
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Software Company,2005-2008
For Evaluation Only. Bab II - 13/35
W d f
Sebelum Breakthrough (bt) : persamaan x S i w dapat dipakai untuk
w A d Sw S
w
menentukan posisi bidang dengan Sw konstan untuk Swf Sw 1 - Sor profil saturasi.
Pada saat bt dan sesudahnya : yang dipelajari adalah kenaikan Sw pada sumur produksi;
dalam hal ini, x=L (panjang potongan reservoir, konstan)
Wi 1
persamaan di atas menjadi : Wi *
LA df w b
dS w S
we
dimana : Swe = Sw pada sa99at ini di titik tepi sumur produksi
Wib = air yang diinjeksikan dalam jumlah volume pori, tanpa dimensi (LPV =
LA).
1 - Sor
=
Sw
SW C
=
Swbt
SW C Swbt=Swf
x
L
sesudah :
bt : L = konstanta ; Swe dan fwe naik terus.
Perhitungan recovery lebih sulit pakai persamaan Welge (dimana front sudah lebih dulu
sampai pada sumur produksi).
1
Sw S we (1 f we ) (**)
d fw
d Sw S
we
Edited by Foxit Reader
Copyright(C) by Foxit Software Company,2005-2008
For Evaluation Only. Bab II - 14/35
c. Ambil Swe sebagai variabel bebas; ambil harga-harga Swe dengan pertambahan 5 (di
atas S wb t ), setiap titik pada kurva fw, untuk Swe > Swbt mempunyai koordinat Sw =
Swe, fw = fwe.
=
Sw Sw 1 -S o r Dengan memakai persamaan (**) di
fw = 1
atas, gambar di sebelah menunjukkan
(S w e ,fw e ) (1 -fw e )
bahwa garis tangensial terhadap kurva
= tersebut memotong fw = 1 di titik Sw
(S w -S w e )
fw
(harga saturasi rata-rata saat ini).
Untuk setiap harga baru Swe, harga-
d fw 1 -fw e
BT dSw
= = harga Sw yang bersangkutan
Sw e S w-S w e
ditentukan secara grafir dan
1
Kebalikan dari kemiringan kurva ( untuk setiap Swe, memberikan Wid (jumlah
d fw
d Sw
S we
Wi 1
volume pori dari air yang diinjeksikan) persamaan : Wid )
L A d fw
d Sw S
we
Ini menghubungkan Recovery dengan waktu, karena Wid qid t .
Selain cara grafis tadi, persamaan Recovery terakhir dapat juga dipakai langsung untuk
menghitung Recovery dengan menentukan fwe dan W id dari kurva fraksi aliran untuk setiap
harga Swe yang dipilih.
Anggapan aliran terdifusi 1 dimensi.
Kalau ada distribusi vertikal yang tidak merata (terhadap ketebalan) 2 dimensi (misal
pada aliran segregated atau pada pendesakan pada reservoir berlapis-lapis) tetap dengan
mengambil rata-rata harga saturasi dan Krel (Sw) dalam arah aliran, maka kebanyakan
aliran 2 dimensi dapat diubah menjadi 1 dimensi.
S1 S1 1
Sor
1 - S1i
1 - S1i - Sor
B u c k le y
L e v e re tt
S1i
x x
P e n d e s a k a n fro n ta l P e n d e s a k a n to ra k
Latihan :
Fraksi Aliran :
Injeksi air : - pendesakan air terhadap minyak
- mendatar
- pola : direct line drive
- aliran terdifusi
- tekanan dipertahankan pada harga mula-mula
Data Permeabilitas Relatif (dari DST/PBU)
Bab II - 16/35
Sw k rw k ro Sw k rw k ro
Anggaplah bahwa data permeabilitas dan PVT di atas sama untuk ketiga kasus tersebut.
Penyelesaian :
1
Fraksi aliran untuk sistem mendatar : f w
w k ro
1
k rw o
qw
Bw
Water-cut produksi, fws (di permukaan) = fws =
qw q
o
Bw Bo
dimana qo dan qw dalam Res. BBL/D (RB/D)
1
Persamaan tersebut dapat juga dituliskan sebagai berikut : f ws
B 1
1 w ( 1)
Bo f w
Bab II - 17/35
Fraksi aliran ( f w )
Kasus 1 Kasus 2 Kasus 3
Sw k rw k ro k ro / k rw ( w / o 0. 01) ( w / o 0.1) ( w / o 2. 5)
0.20 0 0 0 0
0.25 0.002 0.610 305.000 0.247 0.032 0.001
0.30 0.009 0.470 52.222 0.657 0.161 0.008
0.35 0.020 0.370 18.500 0.844 0.351 0.021
0.40 0.033 0.285 8.636 0.921 0.537 0.044
0.45 0.051 0.220 4.314 0.959 0.699 0.085
0.50 0.075 0.163 2.173 0.979 0.821 0.155
0.55 0.100 0.120 1.200 0.988 0.893 0.250
0.60 0.135 0.081 0.614 0.994 0.942 0.394
0.65 0.170 0.050 0.294 0.997 0.971 0.576
0.70 0.208 0.027 0.130 0.999 0.987 0.755
0.75 0.251 0.010 0.040 0.999 0.996 0.909
0.80 0.300 0 0 1.000 1.000 1.000
1 ,0 0 ,8
K a su s 1 K a su s 2
w
= 0 ,0 1
o
w
= 0 ,1
fw , o
R B/ R B K a su s 3
w = 2 ,5
o
0 0 ,2 0 ,8 1 ,0
Sw
Kasus S
wB T
f
wB T
f
ws B T SwB T N
pdB T
(reservoir) (permukaan) (PV)
1 0.28 0.55 0.61 0.34 0.14
2 0.45 0.70 0.75 0.55 0.35
3 0.80 1.00 1.00 0.80 0.60
Bab II - 18/35
( di permukaan fw lebih besar
dari pada di reservoir pada
umumnya dari persamaan di depannya )
Dalam menentukan efektifitas injeksi air, suatu parameter yang penting untuk diperhatikan
ialah :
k 'rw
w ( k 'rw krw ) @ S w 1 Sor
M dimana :
k 'ro ( k 'ro k 'ro ) @ S w S wc
o
Untuk aliran horizontal : pendesakan yang stabil dan menyerupai pendorong piston terjadi
bila M 1.
Parameter yang lebih kritis dalam menentukan stabilitas pendorong Buckley - Leverett
ialah Ms (perbandingan mobilitas pada shock front) :
k ro ( S wf ) k rw ( S wf )
o w
Ms
k 'ro
o
Hagoort secara teoritis dikuatkan oleh data percobaan menunjukkan bahwa pendesakan
Buckley - Leverett dapat dinyatakan stabil untuk Ms 1.
Kalau kondisi tersebut tidak dipenuhi, akan terjadi channeling dari pada air menembus
minyak breakthrough akan terjadi lebih dini dari pada peramalan dengan metoda Welge.
Harga-harga M dan Ms dapat ditabelkan sebagai berikut :
o
w S k rw ( S ) k ro ( S )
Kasus wf wf wf Ms M
1 100 0.28 0.006 0.520 1.40 37.50
2 10 0.45 0.051 0.220 0.91 3.75
3 0.4 0.80 0.300 0 0.15 0.15
Penilaian :
o
Kasus 1 : Tak efektif karena (M dan Ms 1) tidak stabil lebih baik pakai
w
metoda termik atau kimiawi.
Kasus 2 :Lebih stabil Ms 1
(oil recovery ses. breakthrough = f(Wi,t)
injeksi waktu
air
kumulatif
Bab II - 19/35
Kasus 3 : o (=0,4 cp); baik M maupun Ms lebih kecil dari 1 pendesakan menyerupai
piston.
Dari grafik : tangens fw dan Sw = Swc, fw = 0 memotong kurva pada titik Swbt=1
- Sor, fwbt= 1, maka : SwBT SwBT =1 - Sor.
Total recovery @ breakthrough = SwB T - Swc = 1 - Sor - Swc ini merupakan
total movable oil volume.
i i i
625'
2000'
p p p
Jika dianggap bahwa aliran terdifusi dan penginjeksian dimulai bersamaan dengan
diproduksinyakannya minyak dari reservoir, tentukan :
1. waktu terjadinya BT (breakthrough)
2. produksi minyak kumulatif sebagai fungsi injeksi air kumulatif dan waktu.
Bab II - 20/35
sumur injeksi
sumur produksi
nine - spot :
& inverted 9 - spot
Bab II - 21/35
Pengembangan model empirik untuk pola yang teratur tersebut ialah sebagai berikut :
Dasar Dan Anggapan
Percobaan dengan model fisik kecil (iconic) dilakukan dalam mencari hubungan
antara : * Es (sweep efficiency) dengan ViD (volume yang diinjeksi tanpa dimensi). (Untuk
tiap pola injeksi ada grafik tersendiri).
dimana :
luas daerah yang sudah tersapu di belakang front
Es
luas unit pola injeksi (total)
Bab II - 22/35
atau * fw (fraksi aliran air) dengan M (perbandingan mobilitas air terhadap minyak)
Sifat-sifat reservoir dan aliran yang dipakai dalam model-model fisik tersebut :
1. tebal lapisan ukuran reservoir dapat dianggap 2 dimensi.
2. tidak ada pengaruh gravitasi atau kemiringan reservoir kecil ( 10).
3. reservoir bersifat homogen
4. pada proses injeksi berlaku pendesakan torak dan aliran mantap.
1.00
fw > Es
Vi
Luas yang >>
V
terkuras (Es) D
B.T.
Breakthrough
0.30
0.1 1.0 10.0 100 1000 0.1 1.0 10 100 1000
M
M
dari sini dapat ditentukan performance reservoir yang mengalami injeksi berpola (baik
untuk reservoir berlapis tunggal maupun persamaan berlapis-lapis).
= Vb (1 Swc S g Sor ) 0 S g S gc
V
i
3. Dari grafik-grafik (seperti di depan) dapat ditentukan hubungan Es vs ViD (= ) atau
V
D
I. ViD Es II. Es fw
*) *)
*) tembus air
1 ,0
M =2
Es
M -4 M >
0 ,0
1 2 3
V
iD
Bo
(WOR ) s (WOR ) res
Bw
di permukaan
3. Selanjutnya ditentukan :
( E s ) mod el x (VD )
Np
Bo
(ViD ) mod el x (VD )
Wi
Bw
Wi Bw N p Bo
Wp
Bw
Dari hasil-hasil perhitungan di atas, dapat dihitung :
d Np
( fo ) s sudut kemiringan grafik N p vs ( N p Wp )
d (Wp N p )
1 ( fo ) s
(WOR ) s
( fo ) s
N
p
B T (T E M B U S A IR )
TAN = 1 (s / d B T )
(W p + N p )
II. Bila digunakan Es vs fw, maka perhitungan performance dilakukan sebagai berikut :
d Es
1. ( f o ) res grafik 1 : Es vs ViD
d ViD
d Es
(1 f w ) res
d ViD
1
d ViD d Es
1 ( f w ) res
1
ViD d Es
1 ( f w ) res
1
Harga integral = luas daerah di bawah grafik vs Es
1 ( f w ) res
grafik 2
Bab II - 25/35
1 1
1 ( f w ) res ( f o ) res - d a ri s in i d ip e ro le h
h a rg a -h a rg a E vs V
s iD
1 .0
1
dEs
(fo )re s
Es
V xV
2. Wi iD D Perbedaan I dan II hanya dalam
Bw
menghitung Wi
E s xVD
Np
Bo
( f w ) res Bo
(WOR ) s
1 ( f w ) res Bw
GAS
A IR +
M IN Y A K
M IN Y A K
five spot :
A IR
M IN Y A K
GAS
+
M IN Y A K
Bab II - 26/35
Dari awal terbentuknya gas sampai dengan oil bank mencapai sumur produksi minyak
tetap diproduksi dengan GOR tinggi.
Peramalan performance dengan data Es vs fw atau ViD vs Es (seperti pada kasus dimana 0
Sg Sgc).
Anggapan-anggapan :
1. Oil bank bertemu pada sumur produksi yang dikelilingi oleh sumur injeksi.
m iny ak
2. Minyak telah mengisi seluruh bagian reservoir kecuali daerah yang diisi air, pada saat oil
bank mencapai sumur produksi. Oil bank breakthrough terjadi bersamaan di semua
unit injeksi berpola.
3. Selama pengisian minyak pada pori-pori yang telah ditinggalkan gas hingga oil bank
breakthrough tercapai (fill-up), sumur tetap memproduksikan minyak (dengan debit
qo) seperti sebelum injeksi dimulai.
Volume air dan situasi minyak pada saat oil bank breakthrough :
Displaceable pore volume : VD Vb (1 Swc S gr Sor )
1. Keadaan minyak pada oil bank :
So (1 Swc S gr )
2. Jumlah air yang telah diinjeksi, Wif, mengisi ruangan yang telah ditinggalkan oleh :
a. gas bebas yang (dapat) mengalir ke luar sebanyak :
Vb ( S g S gr )
b. kekosongan reservoir sebagai akibat minyak terproduksi dengan debit qo selama fill-
up (t) sebanyak :
Wif
( qo Bo ) x t dimana t , iw debit injeksi
123 iw Bw
void rate
Wif
Total : Wif Vb ( S g S gr ) ( qo Bo )
iw Bw
Bab II - 27/35
V ( S g S gr ) ( S g S gr )
Jadi Wif b atau : ViDf
q B q B
(1 o o ) (1 o o ) (1 S wc S gr Sor )
iw Bw iw Bw
I. Sampai dengan Fill-up
Minyak yang diproduksi :
Wif VD ViDf
N pf qo qo untuk Wi Wif
iw Bw iw Bw
atau Vi ViDf
II. Ses. Fill-up
Produksi minyak kumulatif :
( E s ViDf )VD
N p N pf
Bo
E s VD Wif
Np N pf untuk Wi Wif
Bo
Volume air yang telah diinjeksikan sejak operasi mulai :
V
( i ) mod el x VD
V
Wi D
Bw
Produksi air kumulatif :
Wp = (vol. air yang diinjeksikan rendah Fill-up) - (vol. air yang menggantikan minyak
ses. Fill-up)
(ViD ViDf ) VD ( E s ViDf )VD
Bw Bw
(ViD E s )VD
Bw
Perbandingan Air - Minyak (PAM/WOR) di permukaan :
d Wp
(WOR ) s
d Np
Tabulasi :
ViD Es Es-ViDf ViD-Es Wi Np Wp (WOR)s
untuk tiap grid. Ulah seluruh reservoir akan merupakan penjumlahan ulah tiap grid. Ukuran
tiap grid dan langkah waktu (time-step) yang dipilih akan menentukan lamanya
perhitungan dan biaya pemakaian komputer. Makin kecil ukuran grid dan langkah waktu,
makin mahal biayanya.
Biasanya ulah reservoir yang lalu menurut perhitungan komputer diselaraskan dulu
dengan hasil pengamatan di lapangan. Setelah diperoleh keselarasan yang memadai,
barulah dilakukan peramalan ulah reservoir untuk waktu yang akan datang.
E E s x Ei x Ed
Aspek Operasional
Air Untuk Injeksi
Syarat-syarat :
- tersedia dalam jumlah cukup sepanjang masa injeksi
- tidak mengandung padatan-padatan yang tidak dapat larut.
- secara kimiawi stabil dan tidak mudah bereaksi dengan elemen-elemen yang
terdapat dalam sistem injeksi dan reservoir.
Bab II - 31/35