Anda di halaman 1dari 4

Nama : Popi Hidayana

NIM : 19022108

Mata Kuliah : Kreativitas AUD

Dosen : Dra. yulsyofriend, M.Pd

Kode Sesi : 202020220041

Resume Pertemuan 9

"Belajar Dan Mengajar Secara Kreatif "

 Pengertian Pembelajaran Pengembangan Kreatif


Proses pembelajaran yang dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas
sehingga efektif namun tetap menyenangkan. Menciptakan linkungan belajar yang kondusif/
bermakna yang mampu memberikan siswa keterampilan pengetahuan dan sikap untuk hidup.
 Manfaat Pembelajaran Pengembangan Kreatif Bagi Anak:
 Belajar lebih efektif dan mendalam
 Anak lebih kritis dan kreatif
 Suasana dan pengalaman belajar bervariasi
 Meningkatkan kematangan emosional/sosial
 Produktivitas siswa tinggi
 Siap menghadapi perubahan dan berpartisipasi dalam proses perubahan.
Dalam pembelajaran kratif, terdapat teknk-teknik tertentu yang penggunaannya harus
disesuaikan dengan fungsi dan tahap pembelajaran.Metode dan teknik kreatif berikut
mengacu kepada model pembelajaran kreatif dari Treffinger (1980) yang telah disusun oleh
Conny R. Semiawan (1997). Model pembelajaran kreatif oleh Treffinger dikelompokkan
menjadi tiga tingkat. Tingkat pertama adalah pengembangan fungsi pemikiran divergen;
tingkat kedua adalah pengembangan proses pemikiran dan perasaan yang majemuk. Tingkat
ketiga adalah keterlibatan dalam tantangan nyata. Uraian masing-masing dari tingkatan
tersebut disajikan sebagai berikut:
 Teknik-teknik Kreatif tingkat pertama
Teknik pemebelajaran tingkat pertama yang menekankan pada fungsi-fungsi divergen
diantara lain menggunakan teknik pemanasan, pemikiran, dan perasaan terbuka, sumbang
saran dan penangguhan kritik, daftar penulisan gagasan, penyusunan sifat, dan hubungan
yang dipaksakan. Metode pembelajaran kreatif tingkat pertama ini mempunyai beberapa ciri
umum sebagai beikut:
 Pengahiran terbuka (oopen endedess). Kegiatan-kegiatan pada tingkat ini
menghendaki ditemukannya sejumlah kemungkinan jawaban. Bukan
dikemukakannya semua jawaban yang benar.
 Penerimaan banyak gagasan dan jawaban yang berbeda. Konsekuensi dari
bervariasinya jawaban yang diinginkan adalah ditemukannya jawaban-jawaban
yang bervariasi, yang kadang-kadang ada yang tidak lazim, aneh, atau luar
biasa. Terhadap yang demikian itu kita harus membina dan menghargai,
sebagaimana kita menghargai gagasan yang wajar.
 Gagasan tingkat satu membina kita untuk menerima pandangan yang baru dan
melihat melebihi pemikiran biasa atau pikiran yang terikat dengan kita.
 Guru bertindak sebagai kamera yang menangkap sebanyak mungkin dalam
setiap situasi.
Beberapa teknik kreatif tingkat pertama seperti disebutkan diatas diuraikan sebagai
berikut:
 Pemanasan
Sebelum memulai dengan kegiatan yang menuntut prilaku kreatif siswa sesuai dengan
rencana pelajaran lebih dahulu diusahakan sikap menerima (reseptif) di Kalangan siswa,
terutama berlaku apabila siswa sebelumnya baru saja terlibat dalam suatu penguasaan yang
berstruktur, mengerjakan soal fiqih, tugas atau kegiatan, bertujuan meningkatkan pemikiran
kreatif menuntut sikap belajar yang berbeda lebih terbuka dan tertantang berperanserta secara
aktif dengan memberikan gagasan-gagasan sebanyak mungkin untuk itu diberikan 
pemanasan yang dapat tercapai dengan memberikan pertanyaan pertanyaan terbuka dengan
menimbulkan minat dan rasa ingin tahu siswa.
Teknik pemanasan ini pada intinya merupakan kegiatan peserta didik yang digunakan
pada tahap awal pembelajaran. Tahap pemanasan ini mengupayakan adanya kondisi
pelepasan pikiran peserta didik dengan cara pembebasan diri dari peraturan-peraturan dan
hukum-hukum berpikir yang berlaku. Peserta didik dikondisikan untuk terbebas dari
kebiasaan menjawab dengan tepat, dari batasan batasan-batasan waktu, serta diarahkan untuk
lebih banyak menghasilkan ide.Dengan kegiatan pemanasan tersebut diharapkan peserta didik
sudah masuk pada suasana pemikiran yang siap untuk menelaah hal dan masalah baru yang
akan dipelajari pada tahap pembelajaran berikutnya.
 Pemikran dan Perasaan Berakhir Terbuka
Teknik pemikiran dan perasaan berahir ini pada intinya ingin mengupayakan agar
pembelajar terdorong memunculkan perilaku divergen. Perilaku ini dapat dirangsang dengan
cara mengajukan pertayaan yang memungkinkan pembelajar mengungkapkan segala peraaan
dan pikiran sebagai jawaban. Cara yang paling sederhana untuk merangsang pemikiran
kreatif ialah dengan mengajukan pertanyaan yang memberikan kesempayan timbulnya
berbagai macam jawaban sebagai ungkapan pikiran dan perasaan serta dengan membantu
siswa mengajukan pertanyaan. Contoh-kegiatan pemikiran dan perasaaan terbuka
Menyelesaikan sesuatu yang telah dimulai, Mencari penggunaan baru dari benda sehari-hari,
Meningkatkan atau memperbaiki suaut produk atau benda (Munandar, 1999 : 100-
1003).Teknik pemikiran dan perasaan berakhir terbuka ingin mengupayakan agar peserta
didik terdorong memunculkan perilaku divergen. Perilaku ini dapat dirangsang dengan cara
mengajukan pertanyaan dan memungkinkan peserta didik mengungkapkan segala perasaan
dan pikiran sebagai jawaban. Adapun kegiatan pemikiran dan perasaan pengahiran terbuka
dapat dicontohkan sebagai berikut:
1. Andai kata
Pertanyaan ini dapat diungkapkan melalui pertanyaan tentang situasi yang tidak benar
atau sesuatu yang bertentangan dengan fakta.
2. Peningkatan suatu roduk
Pertanyaan ini dapat diungkapkan melalui pengungkapan pemikiran pengembangan
atau peningkatan terhadap suatu kondisi yang telah ada. Contoh: Bagaimana cara
memperbaiki cara belajar yang biasa dilakukan sekarang.
3. Pemulaan yang tidak selesai
Pertanyaan ini dapat dikemukakan dengan menyajikan suatu kondisi yang belum
selesai atau belum sempurna, untuk dipikirkan kemungkinan penyelesaian atau
penyempurnaannya.
4. Penggunaan baru dari objek-objek umum
Pertanyaan ini dapat dikemukakan melalui penyajian suatu benda atau hal untuk
dipikirkan fungsi lainnya dilain fungsi yang lazim. Contoh: tali sepatu, kancing baju,
kumis, dan lain sebagainya.
5. Alternatif  judul
Pertanyaan ini dapat dikemukakan melalui penyajian suatu stimulasi untuk dipikirkan
judulnya yang tepat. Contoh kepada peserta didik diperlihatkan naskah sebuah cerita,
lukisan, atau gambar-gambar tentang sesuatu.
6. Membantu siswa atau anak mengajukan pertanyaan.
Kegiatan ini dilakukan mengingat pada biasanya siswa beranggapan bahwa gurulah
yang banyak mengajukan pertanyaan dalam konteks pembelajaran. Disini siswa diberi
kesempatan untuk memikirkan banyak pertanyaan. Melalui strategi pemikiran dan
persaan terbuka ini diharapkan peserta didik akan terangsang untuk meningkatkan
rasa ingin tahunya dan menguatkan minat untuk terlibat dalam aktivitas pembelajaran.

Daftar Pustaka

Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Rachmawati, Y. 2012. Startegi Pengembangan Kreativitas Pada Anak. Jakarta: Kencana

Perdana Media Group

Slameto, 1995. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Pt Rineka Cipta

Soesilo, Tritjahja Danny. 2014. Pegembangan Kreativitas Melalui Pembelajaran.

Yogyakarta: Penerbit Ombak Dua.

Anda mungkin juga menyukai