DIAGNOSA SLE
Di susun oleh :
1. Hani Nurhasana A02019032
2. Hanifah A02019033
3. Indar Nurul Fatimah A02019034
4. Isro’ Irfansyah A02019035
5. Junita Prias Savira A02019037
6. Kiki Ade Safitri A02019038
7. Kukuh Ridho Pangestu A02019039
8. Kurnianingsih A02019040
9. Lery Mahesa Andreanza A02019041
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat hidayah dan inayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien
Dengan Diagnosa SLE”.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini tentunya kami membutuhkan banyak bimbingan,
pengetahuan dan dukungan dari semua pihak yang selama ini dengan tulus dan ikhlas membantu kami
dalam menyelesaikan makalah. Dengan hati yang tulus kami mengucapkan banyak terimakasih Semua
pihak yang membantu penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak
bisa peneliti sebut satu persatu.
Walaupun upaya perbaikan telah dilakukan, namun kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran
membangun dalam upaya perbaikan kami di masa pendatang. Demikian makalah ini dibuat semoga dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
Gombong, 10 agustus 2020
Kelompok 4
Kata Pengantar ..........................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................4
C. Manfaat Penulisan.........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................5
A. SLE/ LUPUS.................................................................................................5
1. Definisi...................................................................................................5
2. Etiologi...................................................................................................5
3. Patofisiologi............................................................................................5
BAB III Asuhan Keperawatan...................................................................................6
1. Pengkajian ....................................................................................................6
2. Diagnosa Keperawatan..................................................................................11
3. Intervensi Keperawatan.................................................................................12
4. Implementasi Keperawatan...........................................................................16
5. Evaluasi Keperawatan...................................................................................19
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................20
A. Kesimpulan...................................................................................................20
B. Saran.............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit sistemik lupus eritematasus (SLE) tampaknya terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan
yang menyebabkan peningkatan auto antibodi yang berlebihan, limfadenopati terjadi pada 50% dari
seluruh pasien SLE pada waktu tertentu selama perjalanan penyakit tersebut. Sistemik lupus
eritematosus (SLE) merupakan salah satu penyakit autoimun yang disebabkan oleh disregulasi sistim
imunitas dan secara garis besar dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu endokrin-metabolik, lingkungan dan
genetik.Gangguan renal juga terdapat pada sekitar 52% penderita SLE. Pada sebagian pasien, gangguan
awal pada kulit dapat menjadi prekursor untuk terjadinya gangguan yang bersifat lebih sistemik.
B.Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan konsep penyakit SLE/Lupus
2. Untuk menjelaskan konsep asuhan keperawatan pasien dengan SLE/Lupus
C.Manfaat penulisan
1. Mengetahui Konsep SLE/Lupus
2. Untuk Menjelaskan konsep asuhan keperawatan pasien dengan SLE/Lupus
BAB II
TINKAUAN PUSTAKA
A.Konsep Penyakit
1. Definisi
Systemic Lupus Erythematosus, atau biasa disingkat SLE adalah salah satu jenis penyakit lupus
yang menyebabkan peradangan di hampir seluruh organ tubuh, seperti sendi, kulit, paru-paru,
jantung, pembuluh darah, ginjal, sistem saraf, dan sel-sel darah. SLE adalah jenis lupus yang paling
sering dialami orang.
Kebanyakan orang dengan SLE dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kendala dengan
melakukan pengobatan yang rutin.
SLE dapat terjadi dalam tahap tingan hingga mengancam nyawa. Penyakit tersebut harus dirawat
oleh dokter atau tim dokter yang punya keahlian khusus menangani pasien dengan kondisi
tersebut.
2. Etiologi
Belum diketahui dengan jelas , namun terdapat banyak bukti bahwa Sistemik lupus erythematosus
(SLE) bersifat multifaktor, mencakup :
a. Genetik
b. Infeksi
c. Lingkungan
d. Stress
e. Cahaya matahari
f. Faktor Resiko : hormon; imunitas
3.Patofisiologi
Penyakit sistemik lupus eritematosus ( SLE ) tampaknya terjadi akibat terganggunya regulasi
kekebalan yang menyebabkan peningkatan auto anti bodi yang berlebihan. Gangguan
imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik, hormonal
( sebagaimana terbukti oleh awitan penyakit yang biasanya terjadi selama usia reproduktif ) dan
lingkungan ( cahaya matahari, luka bakar termal ). Obat-obat tertentu seperti hidralasin
( Apresoline , prokainamid ( Pronestyl ), isoniazid, klorpromazin dan beberapa preparat
antikonvulsan disamping makanan kecambah alfalfa turut terlibat dalam penyakit SLE akibat
senyawa kimia atau obat-obatan.
Pada sistemik lupus eritematosus, peningkatan produksi auto anti bodi diperkirakan terjadi akibat
fungsi sel T-Supresor yang abnormal sehingga timbul penumpukan kompleks imun dan kerusakan
jaringan. Inflamasi akan menstimulasi antigen yang selanjutnya merangsang anti bodi tambahan,
dan siklus tersebut berulang kembali.
BAB III
Asuhan Keperawatan
Kasus
Tn A masuk RS dengan keluhan batuk batuk dan kadang sesak nafas, nyeri pada persendian
,sering mengeluh mudah lelah pada saat aktivitas ringan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan ruam
butterfly padawajah ,bengkak pada sendi lutut dan pergelangan kedua kaki. Hasiltes DNA didapatkan
klien positif menderita SLE / lupus.
Pengkajian
A. Identitas pasien
Nama : Tn A
Umur : 40tahun
Alamat : kebumen
Agama : Islam
DianogsaMedis : SLE/ lupus
B. Identitaspenanggungjawab
Nama :Ny B
Umur : 35 tahun
Hubungan dengan pasien :istri pasien
keluhanutama
klien mengeluh batuk batuk dan kadang sesak nafas, nyeri pada persendian,sering mengeluh mudah
lelah pada saat aktivitas ringan.
1. Riwayatpenyakitsekarang :
Klien mengeluh batuk batuk dan kadang sesak nafas, nyeri pada persendian ,seringmengeluh mudah
lelah pada saat aktivitas ringan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan ruam butterfly pada wajah ,bengkak
pada sendi lutut dan pergelangan kedua kaki. Hasiltes DNA didapatkan klien positif menderita SLE /
lupus.
1. Polabernafas
a. Sebelum sakit : klien mengatakan dapat bernafas dengan normal ,tidaksesak ,tidak menggunakan alat
bantu.
b. Setalah dikaji: klien mengatakan tidak dapat bernafas dengan normal, klien merasakan agak susah
bernafas
2. PolaNutrisi
a. sebelum sakit: klien mengatakan makan 3x sehari pagi,siang,malam. Makanan yang dikomsusi nasi,
sayur ,lauk 1 porsi munim air putih 3 gelas ukuran sedang.
b. setelah dikaji :klien mengatakan makan 1x per hari pagi,siang malam. Makanan yang dikomsusi
nasi,sayur ,lauk 1 porsi minum air putih 6 gelas ukuran sedang.
3. Pola Eliminasi
a. sebelum sakit :klien mengatakan BAB 1x /hari pada pagi hari, konsistensi padat dan lancar tidak ada
keluhan.
b. setelah dikaji :klien mengatakan BAB 1x /hari pada pagi hari, konsistensi padatdan lancar tidak ada
keluhan.
4. pola berpakaian
a. sebelum sakit :klien mengatakandapat berpakaian secara mandiri ganti 2x sehari
b. setelah dikaji :klien mengatakan berpakaian dibantu oleh keluarga dan sering ganti pakain
5. pola istirahat dan tidur
a. sebelum sakit :klien mengatakan tidu rnyaman dan tidak terganggu
b. setelah dikaji :klien mengatakan hanya tidur beberapa saat karena merasakan mual dan muntah serta
nyeri di bagian kepala
6. pola mempertahankan sikulasi
a. sebelumsakit :klien mengatakan tidak merasa kedinginan atau kepanasan
b. setelah dikaji: klien mengatakan menggunakan jaket dan selimut
7. pola rasa amandannyaman
a. sebelum sakit :klien mengatakan dapat melakukan aktivitas secara mandiri
b. setelah dikaji :klien mengatakan dibantu oleh keluarga dalam beraktivitas untuk menghindari resiko
jatuh.
8. pola gerak dan keseimbangan
a. sebelum sakit :klien mengatakan dapat melakukan aktivitas sendiri
b. sesusah dikaji :klien mengatakan hanya berbaring di tempattidur
9. pola personal hygiene
a. sebelum sakit :klienmengtakanmandi 2x sehari
b. setelah dikaji :klien mengatakan mandi mandi 1x sehari dan hanya diseka oleh keluarga
10. pola komunikasi
a. sebelum sakit :klien mengatakan dapat berkomunikasi dengan normal
b. setelah dikaji :klien mengatakan tidak dapat berkomunikasi dengan normal
11. pola kebutuhan spiritual
a. sebelum sakit :klien mengatakan ibabah sholat 5 waktu
b. setelah dikaji :klien mangatakan tidak dapat melaksanakan sholat 5 waktu
12.. pola berkerja
a. sebelum sakit :klienmengatakan dapat berkerja dipasar sebagai pedagang
b. setelah dikaji :klien mangatakan tidak dapat bekerja lagi karena sakit
13. pola kebutuhan bermain dan rekreasi
a. sebelum sakit :klien mengatakan menonton tv saat bosan
b. setelah dikaji :klien mengatakan hanya berbaring dikasur
14 pola belajar
a. Sebelum sakit : klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit SLE,gejala dan cara
mengobatinya
b. Setelah dikaji: klien mengatakan ingin dijelaskan mengenai penyakit SLE,gejala, dan cara
mengobatinya.
D. ANALISI DATA
DO :
Dari hasil pemeriksaan didapatkan ruam
butterfly padawajah ,bengkak pada sendi lutut
dan pergelangan kedua kaki. Hasil tes DNA
didapatkan klien positif menderita SLE / lupus.
DIANGONASA KEPERAWATAN
1. Sesak nafas b.d pola nafas tidak efektif
2. Nyeri akut b.d cidera traumatis
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
Kriteriah Saatini
asil
Melapork 1
an nyeri
terkontrol
Kemamp 1
uan
mengenal
i
penyebab
nyeri 1
Kemamp
uan
terknik 1
non
farmakol
ogis
Pengguna
an
analgesic
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DS:
Pasien mengatakan mau saat dilakukan tindakan
DO :
Paien nampak mau saat dilakukan monitor bunyi nafas tambahan
Monitor bunyi nafas
tambahan DS:
(mis,gurglingmengi Pasien mengatakan mau saat diposisikan semi flower
,wheezing
,ronkhikering) DO:
Pasien nampak mau saatdiposisikan semi flower
DS:
Pasien mengatakan mau saatdiajarkancara batuk efektif
DO:
Pasien nampak mau saat diajarkan cara batuk efektif
Posisikan semi flower
atau flower
DS:
Pasien mengatakan mau dikaji indentifikasi nyeri
DO :
Pasien nampak mau dikaji indentifikasi nyeri
DS:
pasien mengatakanmaudiidentifikasiskalanyeri
Ajarkan teknik
DO :
batukefektif
Pasien nampak mau diidentifikasi skala nyeri
DS:
Pasien mengatakan mau dilakukan tindakan
DO:
Pasien nampak mau saat dilakukan tindakan
2. DS:
Nyeriakutb.dci Indentifikasilokasi Pasien mengatakan mau saat dikaji pengaruh budaya terhadap respon
deratraumatis ,karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, DO:
intensitasnyeri Pasien nampak mau saat dikaji pengaruh budaya terhadap respon nye
DS:
Pasien mengatakan mau diajarkan terknik non farmakologis
DO:
Pasien nampak mau saat dikaji pengaruh budaya terhadap responnye
Identifikasi skala nyeri
DS :
pasien mengatakan mau saat diberikan analgesic
DO:
pasien nampak mau saat diberikan analgesic
Indentifikasi pengaruh
budaya terhadap respon
nyeri
Kolaborasi pemberian
analgesik
G. EVALUASI
Kemam
puan
mengen
ali 1 5 5
penyeba
b nyeri
Kemam 1 5 5
puan
terknik
non
farmako
logis
Penggun
aan
analgesi
c
BAB IV
EVALUASI
A. Kesimpulan
Systemic Lupus Erythematosus, atau biasa disingkat SLE adalah salah satu jenis penyakit lupus
yang menyebabkan peradangan di hampir seluruh organ tubuh, seperti sendi, kulit, paru-paru,
jantung, pembuluh darah, ginjal, sistem saraf, dan sel-sel darah. SLE adalah jenis lupus yang paling
sering dialami orang.
Penyakit sistemik lupus eritematosus ( SLE ) tampaknya terjadi akibat terganggunya regulasi
kekebalan yang menyebabkan peningkatan auto anti bodi yang berlebihan. Gangguan
imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik, hormonal
( sebagaimana terbukti oleh awitan penyakit yang biasanya terjadi selama usia reproduktif ) dan
lingkungan ( cahaya matahari, luka bakar termal ). Obat-obat tertentu seperti hidralasin
( Apresoline , prokainamid ( Pronestyl ), isoniazid, klorpromazin dan beberapa preparat
antikonvulsan disamping makanan kecambah alfalfa turut terlibat dalam penyakit SLE akibat
senyawa kimia atau obat-obatan
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Untuk institusi hendaknya menambah buku-buku referensi di perputakaan sehingga mahasiswa
dapat melakukan dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien sesuai dengan konsep yang
ada dibuku tersebut. Selain menambah buku-buku referensi hendaknya institusi menyediakan
waktu pengelolaan kasus lebih lama dan mencoba menerapkan teknik non farmakologi agar
masalah keperawatan yang diangkat dapat teratasi secara optimal.
2. Untuk mahasiswa-mahasiswi lebih banyak lagi membekali diri dengan ilmupengetahuan supaya
lebih terampil dan professional lagi dalam memberikan asuhan keperawatan. Selain itu
hendaknya mahasiswa-mahasiswi mencoba menerapkan teknik non farmakologi dalam mengatasi
masalah agar masalah keperawatan tersebut dapat teratasi secara optimal.
3. Untuk perawat dan rumah sakit hendaknya penyuluhan kesehatan dijadikan suatu program
diruangan guna meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit pasien dan
dapat mencegah komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/lupus-eritematosus-sistemik/
https://www.alomedika.com/penyakit/alergi-dan-imunologi/lupus-eritematosus-sistemik/etiologi